ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
RINGKASAN AVIANTO SUDIARTO. Analisis Pengeluaran Energi Pekerja Penyadapan Kopal di Hutan Pendidikan Gunung Walat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Dibimbing oleh Dr. Ir. Gunawan Santosa, MS. Kopal merupakan salah hasil hutan non kayu yang berasal dari getah pohon damar (Agathis spp) yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Untuk memungut kopal dari pohon damar diperlukan kegiatan penyadapan terlebih dahulu. Proses penyadapan kopal yang dilakukan di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) masih dilakukan secara manual yakni menggunakan tenaga manusia. Penggunaan tenaga manusia berhubungan dengan pengeluaran energi manusia. Bila tenaga yang digunakan oleh pekerja berlebihan maka akan menyebabkan energi yang dikeluarkan oleh pekerja semakin besar. Pengeluaran energi yang besar akan mengakibatkan beban kerja semakin tinggi. Dengan beban kerja yang tinggi akan membahayakan kondisi kesehatan pekerja. Hal ini akan mempengaruhi kinerja dan produktivitas pekerja di lapangan. Oleh sebab itu dibutuhkan perhatian yang khusus terhadap sumber daya manusianya terutama pada aspek pengeluaran energi pekerjanya. Penelitian ini mencoba untuk mengukur dan membandingkan besarnya pengeluaran energi pekerja dan tingkat beban kerjanya ketika sedang melakukan penyadapan kopal dengan menggunakan 2 metode penyadapan kopal yang berbeda. Metode penyadapan yang pertama adalah metode koakan (quarre method). Metode ini merupakan metode yang biasa dipergunakan oleh pekerja di HPGW dalam melakukan penyadapan kopal. Metode penyadapan yang kedua adalah metode sayatan (slicing method) dimana metode ini baru diperkenalkan kepada pekerja yang berada di HPGW. Metode sayatan ini terbagi menjadi 2 kegiatan utama yakni kegiatan persiapan dan pembaharuan luka. Selain itu pada penelitian ini mencoba untuk mengetahui pengaruh kelerengan dan kelas diameter pohon terhadap pengeluaran energi pekerjanya Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan cara mengukur denyut jantung pekerja ketika melakukan penyadapan. Sebelum melakukan penyadapan, pekerja melakukan kegiatan step test dengan menaiki dan menuruni kotak kayu setinggi 30 cm dengan siklus 10, 15, 20, 25, 30, 35 dan 40 siklus/menit. Tujuan step test ini adalah untuk mengetahui persamaan garis linear antara denyut jantung pekerja dengan siklus step test-nya. Kemudian denyut jantung yang dihasilkan oleh pekerja ketika melakukan penyadapan dimasukkan ke dalam persamaan garis linear tersebut dan akan didapat jumlah step per menit (N). Selanjutnya hasil jumlah step per menit (N) dimasukkan ke dalam persamaan Eg = (0.0163 W N H) + 1.2. Respon pengeluaran energi pekerja pada berbagai kelerengan dan kelas diameter pohon dihitung secara statistik dengan menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 faktor (faktorial 3 4) dan besarnya pengaruh kelerengan dan kelas diameter pohon dianalisa melalui analisis sidik ragam. Pada kegiatan persiapan dihasilkan rata-rata pengeluaran energi pekerja sebesar 7.133 kkal/menit dengan tingkat beban kerja sedang. Rata-rata pengeluaran energi pekerja pada kelerengan datar, sedang dan curam secara berturut adalah 6.964 kkal/menit, 7.170 kkal/menit dan 7.266 kkal/menit. Sedangkan rata-rata pengeluaran energi pekerja pada kelas diameter I, II, III, dan
IV secara berturut adalah 7.123 kkal/menit, 7.167 kkal/menit, 7.195 kkal/menit, dan 7.048 kkal/menit. Kemudian pada kegiatan pembaharuan luka memiliki ratarata pengeluaran energi pekerja sebesar 6.175 kkal/menit dengan tingkat beban kerja sedang. Rata-rata pengeluaran energi pekerja pada kelerengan datar, sedang dan curam secara berturut adalah 5.286 kkal/menit, 5.517 kkal/menit dan 7.723 kkal/menit. Sedangkan rata-rata pengeluaran energi pekerja pada kelas diameter I, II, III, dan IV secara berturut adalah 5.879 kkal/menit, 6.012 kkal/menit, 6.356 kkal/menit, dan 6.454 kkal/menit. Pada kegiatan penyadapan kopal dengan metode koakan dihasilkan rata-rata pengeluaran energi pekerja sebesar 6.471 kkal/menit dengan tingkat beban kerja sedang. Rata-rata pengeluaran energi pekerja pada kelerengan datar, sedang dan curam secara berturut adalah 5.738 kkal/menit, 6.091 kkal/menit dan 7.583 kkal/menit. Sedangkan rata-rata pengeluaran energi pekerja pada kelas diameter I, II, III, dan IV secara berturut adalah 6.573 kkal/menit, 6.750 kkal/menit, 6.134 kkal/menit, dan 6.425 kkal/menit. Hasil pengujian analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pada kegiatan persiapan, kelerengan dan kelas diameter pohon tidak berpengaruh nyata terhadap pengeluaran energi pekerja. Pada kegiatan pembaharuan luka dinyatakan bahwa kelerengan berpengaruh sangat nyata terhadap pengeluaran energi pekerja dan kelas diameter pohon tidak berpengaruh nyata terhadap pengeluaran energi pekerja. Hasil pengujian analisis sidik ragam menunjukkan bahwa pada kegiatan penyadapan kopal dengan metode koakan, kelerengan berpengaruh sangat nyata terhadap pengeluaran energi pekerja dan kelas diameter pohon tidak berpengaruh nyata terhadap pengeluaran energi pekerja. Berdasarkan nilai rata-rata pengeluaran energi pekerja di atas dapat disimpulkan bahwa penyadapan kopal dengan metode sayatan lebih baik dari pada penyadapan kopal dengan metode koakan terutama ketika akan melakukan pembaharuan luka dimana rata-rata pengeluaran energi pekerja dengan metode sayatan lebih kecil dari pada metode koakan.
ANALISIS PENGELUARAN ENERGI PEKERJA PENYADAPAN KOPAL DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT KABUPATEN SUKABUMI JAWA BARAT AVIANTO SUDIARTO E 24101040 Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan Departemen Hasil Hutan DEPARTEMEN HASIL HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Judul Nama NRP Departemen Fakultas : Analisis Pengeluaran Energi Pekerja Penyadapan Kopal di Hutan Pendidikan Gunung Walat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat : Avianto Sudiarto : E24101040 : Hasil Hutan : Kehutanan Menyetujui, Pembimbing Skripsi Dr. Ir. Gunawan Santosa, MS NIP : 131 781 163 Mengetahui, Dekan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor Prof. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MS NIP : 131 430 799 Tanggal Kelulusan : 01 Februari 2007
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor Jawa Barat pada tanggal 21 Oktober 1982. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara Keluarga Bapak Sudiarto dan Ibu Purwati Estuningsih. Penulis memulai pendidikan formalnya pada tingkat dasar dari tahun 1989-1995 di SDN Semplak II Bogor. Pendidikan lanjutan tingkat pertama ditempuh oleh penulis di SLTPN 4 Bogor dari tahun 1995-1998. Kemudian pendidikan lanjutan tingkat atas penulis tempuh di SMUN 5 Bogor dari tahun 1998-2001. Pada tahun yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa di Departemen Hasil Hutan, Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Bidang minat yang dipilih oleh penulis adalah analisis pemanenan hutan. Selama masa perkuliahan, penulis pernah mengikuti Praktek Pengenalan Hutan di Cagar Alam dan Taman Wisata Alam Kamojang serta Cagar Alam Leuweung Sancang di Kabupaten Garut Jawa Barat pada bulan Juni 2004. Kemudian dilanjutkan dengan Praktek Pengelolaan Hutan di KPH Sumedang PT Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten pada bulan Juli - Agustus 2004. Pada bulan Februari - Maret 2005 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, penulis melakukan penelitian dan menyusun skripsi yang berjudul Analisis Pengeluaran Energi Pekerja Penyadapan Kopal di Hutan Pendidikan Gunung Walat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat di bawah bimbingan Dr. Ir. Gunawan Santosa, MS.
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala karunia dan hidayah-nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Sholawat dan salam juga penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi seluruh umat manusia di dunia. Skripsi ini berjudul Analisis Pengeluaran Energi Pekerja Penyadapan Kopal di Hutan Pendidikan Gunung Walat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat merupakan tugas akhir yang dilakukan oleh penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan (S.Hut) di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Terwujudnya skripsi ini berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala yang berlimpah. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan sebagai masukan yang berharga untuk menyempurnakannya. Semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi yang membacanya. Bogor, 05 Februari 2007 Avianto Sudiarto
UCAPAN TERIMA KASIH Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada : 1. Bapak Sudiarto dan Ibu Purwati Estuningsih sebagai orang tua dan adikku tersayang, Asmodiwati atas semua doa, cinta dan kasih sayang yang tiada batas menemani penulis selama penulisan skripsi ini. 2. Bapak Dr. Ir. Gunawan Santosa, MS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan sabar memberikan bimbingan, nasehat dan arahan kepada penulis sejak awal penelitian hingga tersusunnya skripsi ini. 3. Bapak Ir. Supriyanto, DEA selaku direktur Hutan Pendidikan Gunung Walat yang telah memberikan izin tempat penelitian dan kenyamanan kepada penulis selama melakukan penelitian. 4. Kang Udin dan Pak Yaya yang telah memberikan bantuannya kepada penulis selama melakukan penelitian hingga penyusunan skripsi ini selesai. 5. Yames Sumitra yang telah banyak membantu penulis selama penyusunan skripsi ini hingga selesai. 6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis selama menyusun skripsi ini.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Tujuan Penelitian... 2 C. Manfaat Penelitian... 2 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Hutan Non Kayu... 3 B. Damar (Agathis spp)... 3 B.1. Ciri lapangan pohon damar... 3 B.2. Penyebaran dan tempat tumbuh pohon damar... 3 C. Kopal... 4 C.1. Pengertian kopal... 4 C.2. Nama lain kopal (nama daerah)... 4 C.3. Jenis-jenis kopal... 5 C.4. Penyadapan kopal... 5 C.5. Kegunaan dan peranan kopal... 6 D. Energi Manusia... 7 D.1. Pengeluaran energi manusia... 7 D.2. Pengukuran energi manusia... 7 E. Step Test... 9 III. METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 10 B. Alat dan Bahan Penelitian... 10 C. Pelaksanaan Penelitian... 10 C.1. Pengumpulan data... 10 C.2. Analisis data... 13 C.2.1. Perhitungan pengeluaran energi pekerja... 13 C.2.2. Rancangan percobaan... 14 C.2.3. Analisis sidik ragam... 15 IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas... 18 B. Topografi... 18 C. Tanah... 18 D. Iklim... 19 E. Vegetasi... 19 F. Fauna... 20 G. Penduduk... 20
ii V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Lapangan... 21 B. Step Test... 21 C. Penyadapan Kopal dengan Metode Sayatan... 23 C.1. Persiapan... 23 C.1.1. Pengaruh kelerengan terhadap pengeluaran energi pekerja... 25 C.1.2. Pengaruh kelas diameter terhadap pengeluaran energi pekerja... 26 C.2. Pembaharuan Luka... 27 C.2.1. Pengaruh kelerengan terhadap pengeluaran energi pekerja... 29 C.2.2. Pengaruh kelas diameter terhadap pengeluaran energi pekerja... 30 D. Penyadapan Kopal dengan Metode Koakan... 31 D.1. Pengaruh kelerengan terhadap pengeluaran energi pekerja... 33 D.2. Pengaruh kelas diameter terhadap pengeluaran energi pekerja... 34 E. Perbandingan Metode Sayatan dan Koakan... 35 VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 37 B. Saran... 37 DAFTAR PUSTAKA... 39 LAMPIRAN... 41
iii DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Tingkat kerja fisik manusia berdasarkan pengeluaran energi... 7 Tabel 2. Tabulasi data rancangan percobaan... 15 Tabel 3. Analisis sidik ragam rancangan acak lengkap faktorial 3 4... 15 Tabel 4. Data curah hujan dan jumlah hari per bulan tahun 2003-2004 di HPGW... 19 Tabel 5. Pengukuran denyut jantung masing-masing pekerja pada saat step test... 22 Tabel 6. Rata-rata pengeluaran energi pekerja pada kegiatan persiapan (kkal/menit)... 23 Tabel 7. Analisis sidik ragam kegiatan persiapan... 24 Tabel 8. Rata-rata pengeluaran energi pekerja pada kegiatan pembaharuan luka (kkal/menit)... 28 Tabel 9. Analisis sidik ragam kegiatan pembaharuan luka... 29 Tabel 10. Rata-rata pengeluaran energi pekerja pada kegiatan penyadapan kopal dengan metode koakan (kkal/menit)... 32 Tabel 11. Analisis sidik ragam kegiatan penyadapan kopal dengan metode koakan... 33 Tabel 12. Perbandingan pengeluaran energi pekerja antara metode sayatan dan koakan... 35
iv DAFTAR GAMBAR Nomor Halaman 1. Pengukuran step test pada salah seorang pekerja... 22 2. Pembersihan kulit pohon damar dengan menggunakan bark shaver... 24 3. Pembuatan pola sadap pada pohon damar... 25 4. Pemasangan talang sadap pada pohon damar... 25 5. Pengeluaran energi pekerja pada berbagai kelerengan pada kegiatan persiapan... 26 6. Pengeluaran energi pekerja pada berbagai kelas diameter pada kegiatan persiapan... 27 7. Pembaharuan luka sadapan berupa sayatan... 27 8. Pengeluaran energi pekerja pada berbagai kelerengan pada kegiatan pembaharuan luka... 30 9. Pengeluaran energi pekerja pada berbagai kelas diameter pada kegiatan pembaharuan luka... 31 10. Pengeluaran energi pekerja pada berbagai kelerengan pada penyadapan kopal dengan metode koakan... 34 11. Pengeluaran energi pekerja pada berbagai kelas diameter pada penyadapan kopal dengan metode koakan... 35
v DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Grafik pengukuran step test masing-masing pekerja... 42 Lampiran 2. Pengeluaran energi masing-masing pekerja pada kegiatan persiapan (kkal/menit)... 44 Lampiran 3a. Pengeluaran energi masing-masing pekerja pada kegiatan pembaharuan luka di kelerengan datar (kkal/menit)... 45 Lampiran 3b. Pengeluaran energi masing-masing pekerja pada kegiatan pembaharuan luka di kelerengan sedang (kkal/menit)... 45 Lampiran 3c. Pengeluaran energi masing-masing pekerja pada kegiatan pembaharuan luka di kelerengan curam (kkal/menit)... 46 Lampiran 4a. Pengeluaran energi masing-masing pekerja pada kegiatan penyadapan kopal dengan metode koakan di kelerengan datar (kkal/menit)... 47 Lampiran 4b. Pengeluaran energi masing-masing pekerja pada kegiatan penyadapan kopal dengan metode koakan di kelerengan sedang (kkal/menit)... 47 Lampiran 4c. Pengeluaran energi masing-masing pekerja pada kegiatan penyadapan kopal dengan metode koakan di kelerengan curam (kkal/menit)... 48 Lampiran 5. Rata-rata pengeluaran energi pekerja pada kegiatan persiapan (kkal/menit)... 49 Lampiran 6. Rata-rata pengeluaran energi pekerja pada kegiatan pembaharuan luka (kkal/menit)... 50 Lampiran 7. Rata-rata pengeluaran energi pekerja pada kegiatan penyadapan kopal dengan metode koakan (kkal/menit)... 51 Lampiran 8. Analisis sidik ragam kegiatan persiapan dengan Minitab 14... 52 Lampiran 9. Analisis sidik ragam kegiatan pembaharuan luka dengan Minitab 14... 53 Lampiran 10. Analisis sidik ragam kegiatan penyadapan kopal dengan metode koakan dengan Minitab 14... 54
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hasil hutan bukan kayu di Indonesia selama ini hanya dianggap sebagai hasil ikutan setelah kayu sebagai hasil utamanya. Sebenarnya apabila hasil hutan bukan kayu ini dimanfaatkan dengan baik maka akan menghasilkan potensi nilai ekonomis yang tidak kalah tinggi dibandingkan dengan nilai ekonomis kayu itu sendiri. Selain itu pemanfaatan hasil hutan bukan kayu bila ditinjau dari aspek sosialnya berperan besar dalam usaha untuk meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan. Salah satu hasil hutan bukan kayu yang dapat dimanfaatkan adalah kopal. Kopal adalah sejenis getah yang dihasilkan dari pelukaan kulit pada batang pohon damar (Agathis spp) yang termasuk ke dalam famili Araucariaceae. Whitmore (1977) dalam Hidayati (2005) menjelaskan bahwa kopal merupakan eksudat dari kulit pohon damar yang merupakan cairan kental berwarna jernih atau putih yang semakin lama semakin keras setelah terkontaminasi dengan udara. Daerah penyebaran pohon damar secara alami tersebar di beberapa daerah di Indonesia antara lain : Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya. Adapun kegunaan dari kopal itu sendiri antara lain sebagai bahan cat, vernis, plastik, lak, tinta cetak, cairan pengering, bahan pelapis tekstil, bahan perekat dan bahan pembungkus kabel laut atau darat. Pada pemungutan kopal perlu dilakukan proses penyadapan terlebih dahulu pada pohon damar agar kopal mudah untuk diambil. Proses penyadapan kopal di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) masih dilakukan secara manual, yaitu masih menggunakan tenaga manusia. Penggunaan tenaga yang tidak diatur dengan baik selama melakukan penyadapan kopal akan berpengaruh pada besarnya pengeluaran energi pekerja itu sendiri. Pengeluaran energi yang berlebihan akan menyebabkan beban kerja yang diterima oleh pekerja semakin tinggi. Tingkat beban kerja yang tinggi akan membahayakan kesehatan pekerja. Selain itu akan turut mempengaruhi kinerja pekerja dan produktivitas kerjanya. Hingga saat ini para pekerja yang melakukan penyadapan kopal di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) masih menggunakan metode penyadapan
2 kopal yang konvensional berupa koakan (quarre method). Penggunaan metode koakan dinilai kurang efektif dan efisien khususnya pada saat melakukan kegiatan pembaharuan luka. Bila ditinjau dari segi pengeluaran energi, maka akan terjadi suatu pemborosan dalam hal penggunaan energi. Penggunaan energi yang tidak diatur dengan benar akan berpengaruh pada pengeluaran energi pekerja yang semakin tinggi. Oleh karena itu diperlukan suatu metode penyadapan kopal yang mampu mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan menggunakan metode sayatan (slicing method). Metoda sayatan ini terbagi menjadi 2 kegiatan utama, yaitu : kegiatan persiapan dan pembaharuan luka. Penelitian ini mencoba untuk menampilkan besarnya pengeluaran energi pekerja pada saat melakukan penyadapan kopal dengan menggunakan metode sayatan dan metode koakan yang dipengaruhi oleh perbedaan kelas diameter dan kondisi topografi. Sehingga melalui kedua pengaruh tersebut dapat diketahui perbedaan besarnya pengeluaran energi pekerja dari kedua metode tersebut. B. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui energi yang dikeluarkan pekerja pada penyadapan kopal. 2. Mengetahui pengaruh kelas diameter pohon dan kelerengan lapangan terhadap pengeluaran energi pekerja pada penyadapan kopal. C. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk : 1. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja penyadapan kopal dengan penggunaan energi yang relatif kecil. 2. Memperbaiki kinerja pekerja dan produktivitas kerjanya di lapangan.