ISSN 2302-0199 10 Pages pp. 193-202 TINGKAT KESEJAHTERAAN, KOMUNIKASI, MOTIVASI DAN KINERJA SEKRETARIAT DAERAH ACEH Faisal 1, Amri 2, M. Shabri Abd. Majid 3 1) Magister Manajemen Program Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract: The purpose of this study was to determine: (1) analyze the condition of the welfare, communication, motivation, and performance of the Regional Secretariat Aceh (2) the effect of the level of prosperity and good communication simultaneously or partially on work motivation of employees, (3) the effect of the level of welfare and communication either simultaneously or partially on the performance of employees (4) the effect of work motivation on the performance of the Regional Secretariat of Aceh and (5) comparing the magnitude of the effect is not immediate welfare, communication on the performance of the Regional Secretariat of Aceh through employee motivation. This research was conducted at the Regional Secretariat of Aceh. As for the object of this study is welfare, communication, motivation and performance of the Regional Secretariat of Aceh. The results showed that welfare, communication, motivation, and performance of the Regional Secretariat of Aceh has been running well, the level of welfare and communication either simultaneously or partially influence employee motivation Aceh Regional Secretariat, welfare and communication either simultaneously or partial effect on performance employee, work motivation affect the performance of the Regional Secretariat of Aceh and welfare, communications indirect effect on the performance of the Regional Secretariat of Aceh through employee motivation. Keywords: Welfare, Communications, Work Motivation and Organizational Performance. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) menganalisis kondisi tingkat kesejahteraan, komunikasi, motivasi kerja, dan kinerja Sekretariat Daerah Aceh (2) pengaruh tingkat kesejahteraan dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial terhadap motivasi kerja pegawai, (3) pengaruh tingkat kesejahteraan dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai (4) pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh dan (5) membandingkan besarnya pengaruh tidak langsung tingkat kesejahteraan, komunikasi terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh melalui motivasi kerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Sekretariat Daerah Aceh. Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah kesejahteraan, komunikasi, motivasi kerja dan kinerja Sekretariat Daerah Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan, komunikasi, motivasi kerja, dan kinerja Sekretariat Daerah Aceh sudah berjalan dengan baik, tingkat kesejahteraan dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh, kesejahteraan dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai, motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh dan kesejahteraan, komunikasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh melalui motivasi kerja pegawai. Kata kunci : Kesejahteraan, Komunikasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Organisasi. PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi. Agar aktivitas manajemen pada Sekretariat Daerah Aceh berjalan dengan baik, maka Sekretariat Daerah Aceh harus memiliki sumber daya manusia yang berpengetahuan dan berketerampilan tinggi serta berusaha untuk mengelola organisasi seoptimal mungkin sehingga kinerja organisasi dapat meningkat. Peningkatan kinerja organisasi akan membawa kemajuan bagi organisasi itu sendiri terutama di mata masyarakat dalam rangka memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Oleh karena itu, upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja organisasi 193 - Volume 4, No. 4, November 2015
merupakan tantangan manajemen yang paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup organisasi tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada didalamnya. Kinerja organisasi yang tinggi sangatlah diharapkan oleh organisasi itu sendiri terutama bagi Sekretariat Daerah Aceh yang harus mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada seluruh masyarakat Aceh. Kinerja Sekretariat Daerah Aceh merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh Sekretariat Daerah Aceh sesuai dengan bidang tugas dan tanggungjawabnya. Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan pada Sekretariat Daerah Aceh ternyata kinerja organisasi masih belum menunjukkan kinerja sebagaimana yang diharapkan oleh pimpinan. Hal ini dapat dilihat dengan masih rendahnya motivasi kerja dari anggota organisasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan kontribusi bagi organisasi, kemudian masih tidak sesuainya tingkat kesejahteraan yang diharapkan dan diterima oleh pegawai dengan beban tugas dan tanggung jawab yang diemban. Disamping itu kinerja pegawai pada Sekretariat Daerah Aceh juga disebabkan oleh adanya faktor komunikasi yang selama ini terjalin belum mampu memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kinerja kantor Sekretariat Daerah Aceh. Fenomena berkaitan dengan kinerja organisasi dapat dilihat dari beberapa indikator yaitu kemampuan menyusun rencana kerja yang belum dapat direalisasikan, pegawai belum mampu merealisasikan rencana kerja rencana kerja yang telah dibuat, masih banyak pegawai yang belum mampu melaksanakan perintah atasan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah ditetapkan serta belum mampu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada setiap masyarakat. Tingkat kesejahteraan pegawai pada Sekretariat Daerah Aceh dinilai masih relatif belum sepadan dengan pengorbanan yang telah dilakukan oleh pegawai, dan juga masih adanya kesenjangan diantara pegawai dalam hal ini tingkat kesejahteraan yang diperoleh, hal ini dapat dilihat dari sebagian pegawai yang mempunyai tingkat kesejahteraan tinggi karena menduduki posisi tertentu dan pegawai yang tingkat kesejahteraan masih rendah karena tidak mempunyai kedudukan sehingga tingkat kesejahteraan yang diperoleh masih relatif kurang. Faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan, Sekretariat Daerah Aceh telah melakukan berbagai upaya untuk menigkatkan kemakmuran pegawainya misalnya dengan memperhatikan dengan memberikan gaji yang mencukupi untuk kebutuhan hidup pegawai setiap bulannya, memberikan tunjangan maupun memberikan tunjangan prestasi kerja. Fenomena dalam penelitian ini adalah sulitnya komunikasi yang dilakukan oleh bawahan terhadap atasan terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh pegawai sehingga memberikan dampak terhadap tidak tercapainya kinerja yang diharapkan, kemudian masalah Volume 4, No. 4, November 2015-194
kepemimpinan juga memberikan dampak terhadap peningkatan dan penurunan kinerja pegawai, hal ini karena setiap pimpinan mempunyai gaya kepemimpinan yang berbedabeda dan cara menghadapi pegawai yang mempunyai karakter yang berbada juga, sedangkan disiplin kerja juga memberikan dampak terhadap penurunan kinerja pegawai maupun peningkatan kinerja pegawai, karena apabila pegawai mempunyai tingkat disiplin tinggi tentu akan memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja. Sedangkan masalah motivasi kerja juga memberikan pengaruh terhadap peningkatan kinerja Sekretariat Daerah Aceh, hal ini karena dengan adanya motivasi kerja yang tinggi yang dimiliki oleh karyawan akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja Sekretariat Daerah Aceh. Namun dalam kenyataan motivasi yang diberikan oleh pegawai dalam mencapai tujuan organisasi masih relatif rendah, hal ini dapat dilihat dari tingkat keseriusan pegawai dalam menjalankan tugas dan fungsinya, pegawai belum mampu mencurahkan seluruh kemampuan yang dimiliki dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi. KAJIAN KEPUSTAKAAN Kinerja Organisasi Kinerja organisasi merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan mencerminkan keberhasilan suatu organisasi, serta merupakan hasil yang dicapai dari perilaku anggota organisasi. Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil ( output) dari suatu proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumbersumber tertentu yang digunakan (input). Kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi tercapainya tujuan organisasi berarti bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. (Surjadi,2009:7) Berkaitan dengan kesulitan yang terjadi dalam pengukuran kinerja organisasi publik ini dikemukakan oleh Dwiyanto ( 2007: 1), kesulitan dalam pengukuran kinerja organisasi pelayanan publik sebagian muncul karena tujuan dan misi organisasi publik seringkali bukan hanya kabur akan tetapi juga bersifat multidimensional. Organisasi publik memiliki stakeholders yang jauh lebih banyak dan kompleks ketimbang organisasi swasta. Stakeholders dari organisasi publik seringkali memiliki kepentingan yang berbenturan satu dengan yang lainnya, akibatnya ukuran kinerja organisasi publik dimata para stakeholders juga menjadi berbeda-beda. Motivasi Kerja Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang berarti dorongan atau penggerakan. Secara umum motivasi dapat diartikan sebagai dorongan dan keinginan serta upaya yang muncul dari diri seorang individu untuk melakukan suatu hal. Rivai Veithzal (2004:457) pengertian motivasi adalah: (1) 195 - Volume 4, No. 4, November 2015
Sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu. (2) Suatu keahlian dalam mengarahkan karyawan dan perusahaan agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan karyawan dan tujuan perusahaan sekaligus tercapai. (3) Sebagai inisiasi dan pengarahan tingkah laku. Pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku. (4) Sebagai enargi untuk membangkitkan dorongan dalam diri. (5) Sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja. Motivasi sebagai dorongan seorang individu menjadi sangat penting, tanpa adanya dorongan tersebut maka individu tersebut tidak termotivasi untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan yang dibebankan. Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau usahausaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan atas perbuatannya. Selanjutnya menurut Supardi dan Anwar (2004:47), mengatakan motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Dan menurut Siagian (2002:255), menyatakan bahwa yang diinginkan seseorang dari pekerjaannya pada umumnya adalah sesuatu yang mempunyai arti penting bagi dirinya sendiri dan bagi instansi. Berdasarkan penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kecenderungan seseorang untuk melakukan sesuatu sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi yang mengarah ke tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Kesejahteraan Kesejahteraan karyawan merupakan jenis kompensasi pelengkap di mana hampir semua organisasi memberikannya kepada setiap karyawannya yang pemberiannya tidak didasarkan pada kinerja pegawai. Menurut Hasibuan (2003:185). Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat. Sedangkan menurut Hariandja (2002:279), Tunjangan-tunjangan dan kesejahteraan karyawan pemberiannya tidak didasarkan pada kinerja pegawai, tetapi didasarkan pada keanggotaannya sebagai bagian dari organisasi, serta pegawai sebagai seorang manusia yang memiliki banyak kebutuhan agar dapat menjalankan kehidupannya secara normal dan dapat bekerja lebih baik. Volume 4, No. 4, November 2015-196
Menurut ( Hariandja, 2005: 244), kesejahteraan adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaan pekerjaan di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yang dapat berupa gaji upah, bonus, insentif, dan tunjangan hari raya, uang makan, uang cuti, dan lain-lain Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan karyawan adalah balas jasa tidak langsung atau imbalan di luar gaji atau upah yang diberikan kepada karyawan dan pemberiannya tidak berdasarkan kinerja karyawan tetapi didasarkan pada keanggotaannya sebagai bagian dari organisasi yang berguna untuk memenuhi kebutuhan karyawan di luar upah/gaji. Menurut Heidjrahman dan Suad Husnan dalam Ardana, dkk. (2012:238), Kesejahteraan yang bersifat ekonomis dirancang dan diselenggarakan untuk melindungi keamanan ekonomi dari para karyawan. Karena disadari bahwa tidak ada sesungguhnya yang abadi di dunia ini, maka memiliki pegangan dalam ketidakpastian merupakan hal yang sangat baik. Untuk itulah dibentuk program-program yang antara lain juga digunakan untuk mengatasi peristiwaperistiwa yang tidak diinginkan. Sedangkan Moekijat (2010:161) berpendapat bahwa Program ini bertujuan untuk memberikan suatu keamanan tambahan ekonomi di atas pembayaran pokok dan pembayaran perangsang serta hadiah hadiah yang berhubungan lainnya. Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal. Komunikasi adalah usaha mendorong orang lain menginterprestasikan pendapat seperti apa yang dikehendaki oleh orang yang mempunyai pendapatan tersebut. Komunikasi merupakan cara menyampaikan gagasan, fakta pikiran, perasaan dan nilai kepada orang lain. Pelaksanaannya selalu melibatkan dua pihak, pegirim (komunikator) dan pihak penerima (komunikan). Menurut Effendy (2006:9), kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna. Dengan lain perkataan, mengerti bahasanya saja belum tentu mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Sedangkan menurut Handoko (2004:272), komunikasi adalah proses 197 - Volume 4, No. 4, November 2015
pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik putus vokal dan sebagainya. Dan perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya sangat tergantung pada ketrampilan-ketrampilan tertentu (membaca, menulis, mendengar, berbicara dan lain-lain) untuk membuat proses pertukaran informasi. Komunikasi dapat didefenisikan sebagai penyampaian informasi antara dua orang atau lebih. Komunikasi merupakan suatu proses yang vital dalam organisasi karena komunikasi diperlukan untuk mencapai efektifitas dalam kepemimpinan, perencanaan, pengendalian, koordinasi, pelatihan, manajemen konflik serta prosesp roses organisasi lainnya. Zulkiple (2001 : 4) menjelaskan bahwa : Dalam perspektif Islam, komunikasi di samping untuk mewujudkan hubungan secara vertikal kepada Allah, juga untuk menegakkan komunikasi secara horizontal terhadap sesama manusia. Komunikasi dengan Allah tercermin melalui ibadah- ibadah fardu (salat, puasa, zakat dan haji) yang bertujuan untuk membentuk takwa. Sedangkan komunikasi dengan sesama manusia terwujud melalui penekanan hubungan sosial yang disebut muamalah yang tercermin dalam semua aspek kehidupan manusia seperti sosial, budaya, politik, ekonomi, seni dan sebagainya. METODE PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekretariat Daerah Aceh dengan objek penelitian adalah pengaruh kesejahteraan, komunikasi, motivasi kerja dan kinerja Sekretariat Daerah Aceh. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah para seluruh pegawai pada Sekretariat Daerah Aceh yang berjumlah 621 orang dan yang menjadi responden dalam penelitian ini sebanyak 127 orang. Peralatan Analisis Data Peralatan analisis data untuk menguji persepsi responden digunakan uji deskriptif dengan menggunakan model statistik deskriptif dengan menggunakan uji berdasarkan nilai rerata dari masing-masing variabel yang akan diteliti, dengan asumsi apabila nilai rerata 4, maka dipersepsikan secara kurang baik dan apabila nilai rerata 4, maka dipersepsikan secara baik oleh responden, pengujian juga dilakukan dengan menggunakan uji-t beda ratarata. Peralatan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah structural equation modelling (SEM) dengan bantuan program Amos. Model persamaan SEM adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan relatif rumit secara simultan (Ferdinand, 2006 : 181). Volume 4, No. 4, November 2015-198
HASIL PEMBAHASAN Analisis Structural Equation Modelling (SEM) Analisis selanjutnya adalah analisis Structural Equation Model (SEM) secara full model, setelah dilakukan analisis terhadap tingkat uni dimensionalitas dari indikatorindikator pembentuk variabel laten yang diuji dengan confirmatory factor analysis. Analisis hasil pengolahan data pada tahap full model SEM dilakukan dengan melakukan uji kesesuaian dan uji statistik. Hasil pengolahan data untuk analisis full model SEM: Pengaruh Kesejahteraan Terhadap Motivasi Kerja Sekretariat Daerah Aceh pengaruh Kesejahteraan terhadap motivasi kerja menunjukkan nilai CR sebesar 4,086 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai yang diperoleh tersebut memenuhi syarat untuk penerimaan H1 yaitu nilai CR sebesar 4,086 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Komunikasi Terhadap Motivasi Kerja Sekretariat Daerah Aceh pengaruh komunikasi terhadap motivasi kerja menunjukkan nilai CR sebesar 4,086 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 4,086 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Organisasi Sekretariat Daerah Aceh Gambar 1. Structural Equation Model Berdasarkan Gambar 1, dapat dijelaskan adanya pengaruh dari masing-masing variabel yaitu kesejahteraan dan komunikasi terhadap motivasi kerja dan juga terjadinya pengaruh tidak langsung terhadap kinerja organisasi melalui motivasi kerja. pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,202 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H2 yaitu nilai CR sebesar 4,202 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. 199 - Volume 4, No. 4, November 2015
Pengaruh Kesejahteraan Terhadap Kinerja Organisasi Sekretariat Daerah Aceh pengaruh Kesejahteraan terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,007 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H4 yaitu nilai CR sebesar 4,007 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Organisasi Sekretariat Daerah Aceh pengaruh komnikasi terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,614 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Kedua nilai tersebut diperoleh memenuhi syarat untuk penerimaan H5 yaitu nilai CR sebesar 4,614 yang lebih besar dari 1,97 dan probabilitas yang lebih kecil dari 0,05. Pengaruh Dimensi Perspektif Proses Bisnis Internal Terhadap Kinerja Sekretariat Daerah Aceh pengaruh dimensi perspektif proses bisnis internal terhadap kinerja organisasi Sekretariat Daerah Aceh menunjukkan nilai CR sebesar 4,062 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Pengarruh Dimensi Perspektif Finansial Terhadap Kinerja Sekretariat Daerah Aceh pengaruh dimensi perspektif finansial terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 4,381 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Pengaruh Dimensi Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Terhadap Kinerja Sekretariat Daerah Aceh pengaruh dimensi perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 3,458 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Pengaruh Dimensi Perspektif Customer Terhadap Kinerja Sekretariat Daerah Aceh pengaruh perspektif customer terhadap kinerja organisasi menunjukkan nilai CR sebesar 2,678 dan dengan probabilitas sebesar 0,000. Pengaruh Tidak Langsung Kesejahteraan, Komunikasi, Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Sekretariat Melalui Kinerja Pegawai Hasil pengujian parameter sebagaimana dijelaskan pada gambar 4.5 hasil pengujian Structural Equation Model (SEM) menunjukkan adanya pengaruh signifikan dan positif variabel motivasi kerja kesejahteraan, komunikasi, terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh melalui kinerja pegawai. Pengaruh langsung antara variabel variabel independent yang ada pada penelitian ini yaitu kesejahteraan dan komunikasi terhadap variabel motivasi kerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh (Z), lebih besar dibandingkan pengaruhnya bila melalui variabel intervening kinerja pegawai (Y). Pengaruh langsung antara X dan Z adalah 4,614. Sedangkan pengaruh tidak langsung Volume 4, No. 4, November 2015-200
lebih kecil yaitu 4,007. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Kesejahteraan, komunikasi, motivasi kerja, dan kinerja Sekretariat Daerah Aceh sudah berjalan dengan baik. 2. Tingkat kesejahteraan dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh. 3. Kesejahteraan dan komunikasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh. 4. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh. 5. Kesejahteraan, komunikasi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja Sekretariat Daerah Aceh melalui motivasi kerja pegawai. Saran 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai Sekretariat Daerah Aceh hendaknya dengan cara meningkatkan kinerja pegawai yang dihasilkan oleh pegawai itu sendiri, terutama pencapaian target yang telah ditetapkan. 2. Peningkatan tingkat kesejahteraan pegawai perlu mendapatkan perhatian, terutama jumlah TPK yang diberikan kepada pegawai harus mencerminkan rasa adil, sesuai dengan tenaga, pikiran, dan waktu yang telah dikeluarkan oleh masing-masing pegawai. 201 - Volume 4, No. 4, November 2015 3. Untuk meningkatkan kinerja organisasi berdasarkan perspektif kinerja pegawai, maka yang perlu diperhatikan adalah pegawai harus dapat melakukan penghematan biaya operasional maupun penghematan sumber daya yang digunakan dalam menyelesaikan pekerjaan. 4. Dalam rangka meningkatkan kinerja organisasi, yang perlu mendapatkan perhatian pimpinan kepada setiap pegawai diharapkan dapat meningkatkan kualitas pekerjaan sesuai dengan harapan pimpinan. DAFTAR KEPUSTAKAAN Arikunto S. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktis. Penerbit Rineka Cipta. Cooper dan Sawaf.2002. Executive EQ, Kecerdasan Emosional Dalam Kepemimpinan dan Organisasi, Alih Bahasa Alex Tri Kontjoro, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Dale, T. 2006. Seri Ilmu dan Seni Manajemen Bisnis (Memimpin Manusia). PT. Elex Media Komputindo, Fuad Mas ud, (2004), Pemimpin dan Kepemimpinan, CV. Rajawali, Goleman, D. 2004. Emotional Intelligence. Alih Bahasa Alex Tri Kuncoro W. Jakarta, Gramedia Herdi, H. 2006. Pengaruh Pendidikan Tinggi Akuntansi Terhadap Kecerdasan Emosional Pada Auditor di Kota Medan, Jurnal Akuntansi, FE Sumatera Utara, September, 2006. Jones. 2000. People in Organization : in Introduction to Organization Behavior. MC Graw Hill Book Comp. Tokyo. Keban. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosdakarya, Mangkunegara, A. P. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Refika Aditama. Moekijat. 2005. Manajemen Personalia, Erlangga, Munie. 2005. Manajemen Kinerja, Jakarta, Ghalia Indonesia. Payaman J. S. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kinerja, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Peter dan Watermen. 2006. Culture Organization, Rineka Cipta, Rivai, V. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi: PT Raja Grafindo Persada, Robbins, S. P. 2006. Perilaku Organisasi. PT. Indeks Robbins, S. P. dan M. Coulter. 2007. Perilaku Organisasi. PT. Indeks Salovey & Mayer. 2006. Emotional Intellegent,: Why Can Matter More Than IQ, NY. Bantam Book. Saydan. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta, Penerbit Jambatan Schein. 2005. Budaya Organisasi. Human Resource Management. Thompson Learning Asia, Singapore Schermerhorn, J. R. 2003. Manajemen. Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Andi, Yogyakarta. Schwartz. 2002. Pengertian Budaya. Human Resource Management. Thompson Learning Asia, Singapore. Siagian, S. 2002. Manajemen Stratejik. Bumi Aksara, Silalahi, B. 2004. Pengaruh Budaya terhadap Efektifitas Organisasi, Tarsito Bandung. Soeprihantono. 2005. Kinerja Karyawan, Rineka Cipta, Sutanto. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, Bandung, Penerbit Andi Offset. Waldman, P. 2004. The Press Effect. Oxford University Press. Wibowo. 2009. Manajemen Kinerja, Edisi Kedua, PT Raja Grafindo Persada, Volume 4, No. 4, November 2015-202