PERTEMUAN I DEVELOPING COUNTRY: KONSEP & KONTROVERSI

dokumen-dokumen yang mirip
Chapter 2 Comparative Economic Development

KARAKTERISTIK UMUM DAN STRUKTUR KEGIATAN EKONOMI NEGARA BERKEMBANG

Indikator Pembangunan. Pengantar Ekonomi Pembangunan

Negara Maju??? Negara Berkembang..??

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

PEMBANGUNAN WILAYAH YANG TIDAK SEIMBANG (UNEQUAL DEVELOPMENT OF REGIONS)

PENGEMBANGAN NEGARA MAJU DAN

Nama:bayu prasetyo pambudi Nim: Analisis negara maju negara berkembang

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

Bisnis Internasional Pertemuan Pertama Bab 1 dan 2 Globalisasi dan Perbedaan Sistem Politik Ekonomi antar Negara

BAB 2 Pembangunan Komparatif: Perbedaan dan Persamaan di Antara Negara Berkembang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi menjadi sebuah wacana yang menarik untuk didiskusikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mewujudkan pembangunannya, suatu negara membutuhkan biaya yang

PENDAHULUAN. hidup yang layak dibutuhkan pendidikan. Pendidikan dan kesehatan secara. dan merupakan jantung dari pembangunan. Negara-negara berkembang

Kerja sama ekonomi internasional

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari

Lingkungan Pemasaran Global Ekonomi dan Sosial-Budaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RERANGKA ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN GLOBAL

Pertumbuhan Ekonomi Dunia, (dalam persen)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi, dan teori konvergensi.

NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG

PENDAHULUAN. Tantangan utama negara-negara di seluruh dunia bukan lagi isu perang dingin. Melainkan

BAB I PENDAHULUAN. sementara pada waktu yang sama mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembangunan. Pembangunan pada dasarnya adalah suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. Masalah besar yang dihadapi negara sedang berkembang adalah disparitas

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL. Bab 3

BAB I PENDAHULUAN. (UN, 2001). Pertumbuhan populasi dunia yang hampir menyentuh empat kali lipat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Teori-teori Ekonomi Bisnis Internasional

BAB I PENDAHULUAN. suatu perhatian khusus terhadap pembangunan ekonomi. Perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan strategi pembangunan yang dilaksanakan masing-masing negara. Akan tetapi,

6 Semua negara di Oceania, kecuali Australia dan Selandia Baru (New Zealand).

I. PENDAHULUAN. belum bisa diwujudkan dalam setiap rezim pemerintahan. Isu pembangunan

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

BAB I PENDAHULUAN. maka membutuhkan pembangunan. Manusia ataupun masyarakat adalah kekayaan

BAHAN KULIAH 10 SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia

PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pertumbuhan ekonomi bukanlah merupakan persoalan baru. namun merupakan masalah makroekonomi yang bersifat jangka panjang.

MODUL ONLINE 20.9 KUALITAS PENDUDUK INDONESIA PENDALAMAN MATERI DEMOGRAFI

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi telah menjadi kekuatan utama (driving force) di balik

EKONOMI PEMBANGUNAN PERTANIAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

M A K A L A H. Tentang : Negara Maju Dan Berkembang. Disusun Oleh :

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Proses pembangunan sebenarnya adalah merupakan suatu perubahan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya bervariasi antarwilayah, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk

Sebuah Pendekatan dalam Mempelajari Pembangunan di Negara Berkembang. By Dewi Triwahyuni

2 masing-masing negara masih berhak untuk menentukan sendiri hambatan bagi negara non anggota. 1 Sebagai negara dalam kawasan Asia Tenggara tentunya p

Akumulasi logam mulia adalah esensial bagi kekayaan suatu bangsa. Kebijakan ekonomi: mendorong ekspor dan membatasi impor

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

I. PENDAHULUAN. menyebabkan GNP (Gross National Product) per kapita atau pendapatan

BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan reformasi sosial politik di Indonesia. Reformasi tersebut

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP KESENJANGAN UPAH GENDER

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Kepadatan UMKM Lintas Dunia Sumber: World Bank IFC (2010)

Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia

I. PENDAHULUAN. Isu globalisasi sering diperbincangkan sejak awal tahun Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Menurut Soembodo (2011),

V. PERKEMBANGAN MAKROEKONOMI INDONESIA. dari waktu ke waktu. Dengan kata lain pertumbuhan ekonomi merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam pembangunan adalah IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Dalam. mengukur pencapaian pembangunan sosio-ekonomi suatu negara yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Isi pembukaan Undang-undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Potensi Indonesia dinyatakan oleh berbagai studi dan kajian independen, seper[ McKinsey (2012): Unleashing Indonesia s Poten[al

BAB I PENDAHULUAN. sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu yang dapat menjadi acuan dalam mengukur keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

HUMAN DEVELOPMENT INDEX

BAB I PENDAHULUAN. tentang pengelolaan sumber daya alam yang berada di daerah-daerah tersebut, sehingga

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STRUKTUR EKONOMI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah modal manusia. Teori modal manusia pertama kali

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. perubahan-perubahan mendasar dalam struktur sosial, tingkah laku sosial, dan

I. PENDAHULUAN. Proses pembangunan memerlukan Gross National Product (GNP) yang tinggi

PEMASARAN INTERNASIONAL

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis demografi memberikan sumbangan yang sangat besar pada. kebijakan kependudukan. Dinamika kependudukan terjadi karena adanya

SEKULERISASI EKONOMI PASAR BEBAS

MASALAH EKONOMI YANG DIHADAPI NEGARA MAJU

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... v. HALAMAN PERSEMBAHAN... viii. KATA PENGANTAR... x. DAFTAR ISI... xii. DAFTAR TABEL...

BISNIS INTERNASIONAL. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan ke 14 Pengantar Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. perhatian yang khusus oleh pemerintah seperti halnya sektor industri dan jasa.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BUPATI KABUPATEN BANYUASIN... KATA PENGANTAR BAPPEDA KABUPATEN BANYUASIN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk (Todaro, 2012:15). Pada awalnya, pembangunan

I. PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan

Transkripsi:

PERTEMUAN I DEVELOPING COUNTRY: KONSEP & KONTROVERSI Dewi Triwahyuni

TERMINOLOGI NEGARA BERKEMBANG

PERANG DINGIN SEBELUM BLOK KAPITALIS SESUDAH KONSEP : NEGARA DUNIA KESATU NEGARA DUNIA KEDUA NEGARA DUNIA KETIGA BLOK SOSIALIS NON BLOK NEGARA BERKEMBANG Lebih dilihat dari faktor pertumbuhan ekonominya, mewakili negara2 yang secara ekonomi miskin

KATEGORI : Developing countries (negara-negara berkembang) : Digunakan untuk menunjuk negara-negara yang keadaan ekonominya agak lumayan. Less developed Countries (LDCs) : untuk menunjuk negara-negara yang sangat terbelakang atau yang sangat miskin dibandingkan dengan developing countries.

Setiap keragaman struktural negara-negara berkembang membutuhkan pemahaman atas 8 komponen pokok, yaitu: 1. Ukuran negara (luas geografis, jumlah penduduk, serta tingkat pendapatan) 2. Latar belakang sejarah dan kolonial 3. Persedian sumber daya fisik/alam & manusia 4. Komposisi etnik dan agama 5. Arti penting relatif atas sektor pemerintah dan sektor swasta serta masyarakat sipil 6. Sifat dasar struktur industri. 7. Kadar ketergantungan terhadap kekuatan2 politik dan ekonomi luar negeri (asing) 8. Pembagian kekuasaan, kelembagaan, dan struktur politik di dalam negeri atau rule of the game

CIRI-CIRI NEGARA BERKEMBANG Tolak ukur (criteria) utama adalah: GNP perkapita Andil Industri (manufaktur) < 10% GNP untuk LDCs 20% GNP untuk Developing countries Tingkat pengangguran local. Batasnya kira-kira lebih dari 25% angkatan kerja yang ada Tingkat melek huruf masih dibawah 80% dari penduduk yang berumur 15 tahun keatas atau berarti yang buta huruf masih diatas 20% Persentase urbanisasi diatas 3% setiap tahun Angka kematian bayi masih tinggi

PENGGOLONGAN NEGARA BERKEMBANG

Ada tiga factor yang menimbulkan berbeda-bedanya tolak ukur tentang penggolongan atau kualifikasi Negara berkembang, yaitu: 1. Penetapan perbedaan antara yang termasuk kualifikasi Negara maju dengan yang termasuk Negara berkembang, merupakan konsep yang mengambang (floating concept). Belum ada batasan secara tegas. 2. Tingkat atau taraf pembangunan bias berbeda antara masing-masing Negara dibandingkan menurut kawasannya. Misal : Brunei Asia = cukup baik tetapi Spanyol Eropa = terbelakang. 3. Secara politis baik untuk Negara maju maupun Negara berkembang, tidak berminat untuk menegaskan definisi tertentu.

KATEGORI DAN PENGELOMPOKAN NEGARA BERKEMBANG

Negara-negara berkembang yang berukuran besar Kelebihan Memiliki pasar yang luas SDA melimpah Potensi dan peluang yang besar untuk berswasembada Kesempatan untuk menciptakan tatanan ekonomi yang kokoh serta bervariasi. Kekurangan Umumnya mengalami masalah kesatuan dan kerumitan adminitrasi Negara-negara berkembang yang berukuran kecil Keterbatasan daerah pemasaran Kekurangan tenaga ahli Kelangkaan sumber daya fisik Lemahnya kekuatan tawarmenawar Kecilnya kemungkinan untuk mandiri secara ekononomis Memiliki insentif yang kuat untuk mengekspor produkproduk manufakturnya.

WTO (World Trade Organization) the economies of which can only support low standards of living and are in early of devolopment ILO (International Labour Organization) whose eonomy and medical/educational/administrative facilities, are insufficiently developed.

OECD (Organization for Economic Cooperation and Development) & PBB Klasifikasi negara berkembang berdasarkan status perekonomiannya

IFAD (International Fund for Agricultural Development) Membagi Negara menjadi 3 kategori Kategori I Kategori II : Negara Maju : Negara anggota OPEC Kategori III : Negara berkembang yang kurang sumber daya alamnya

UNDP (United Nation on Developing Programme) Negara berkembang didasarkan pada indicator perencanaan pembangunan di Negara-negara itu. Kategori dilihat dari 2 Indikator: Indikator pertumbuhan ekonomi : bukan berdasarkan persentase, tetapi kemampuan ekonominya untuk memberikan kejahterahkan bagi rakyatnya. Indikator sosialnya : adalah tingkat melek huruf, tingkat kesehatan masyarakat, presentase bayi yang hidup sampai lewat masa

Ada tiga tolak ukur lain yang biasa digunakan oleh organisasi atau lembaga internasional lainnya, antara lain: 1. Ditinjau dari Pendapatan Perkapita (GNP atau GDP) Maka ada dua kategori: Pendapatan sangat rendah (low income), yaitu GNP perkapitanya tidak lebih dari US$ 1000 (tahun 2002) Pendapatan menengah rendah (lower middle income), yaitu GNP perkapitanya rata US$ 2500 (tahun 2002)

2. Ditinjau dari segi kondisi Geografis, ada tiga pertimbangan Yang wilayahnya terkurung daratan (land locked Countries) contoh: Afghanistan, Afrika Tengah, Bhutan, Bolivia, dsb Yang wilayahnya merupakan pulau (Island Countries), contohnya: bahama, cuba, cyprus, dominika Yang pemasaran ekspornya terbatas atau terhambat (Limited market)

3. Ditinjau dari sudut pandang demografi Tingkat pertumbuhan penduduk diatas 2,75 % per tahun Tingkat kematian bayi diatas 176 dari 1000 kelahiran Kepadatan menggunakan tanah-tanah yang bisa diolah, tinggal diatan 2,2 orang untuk setiap hektar

Kesamaan karakteristik negara berkembang: 1. Pada umumnya tingkat pendapatan nasional negara-negara berkembang terbilang rendahh dan laju pertumbuhan ekonominya pun tergolong lambat. 2. Pendapatan per kapita negara berkembang juga masih sangat rendah dan pertumbuhannya lambat, bahkan ada juga yang mengalami stagnansi 3. Distribusi pendapatan sangat timpang atau sangat tidak merata; 20% penduduk kaya menerima 5-10 kali lipat pendapatan yang diterima oleh 40% golongan yang paling miskin

4. Konsekuensinya, mayoritas penduduk di negara berkembang harus dibawah kemiskinan absolut (pendapatan kurang dari US$370 pertahun berdasarkan purchasing power parity) 5. Fasilitas pelayanan kesehatan buruk, tingkat kematian tinggi bahkan 10 kali lebih tinggi dibanding negar maju. 6. Fasilitas pendidikan masih kurang, tingkat melek huruf rendah.