VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL

dokumen-dokumen yang mirip
VALIDASI PENETAPAN KADAR BESI DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

KETOPROFEN, PENETAPAN KADARNYA DALAM SEDIAAN GEL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET-VISIBEL. Fajrin Noviyanto, Tjiptasurasa, Pri Iswati Utami

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

PHARMACY, Vol.07 No. 02 Agustus 2010 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

PENENTUAN KADAR BESI DALAM TABLET MULTIVITAMIN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM DAN UV-VIS

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

TUGAS II REGULER C AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Ditimbang 25 gram Ditambahkan HNO 3 65% b/v sebanyak 25 ml Didiamkan selama 24 jam. Didinginkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

VALIDASI METODE ANALISIS UNTUK PENETAPAN KADAR TABLET ASAM MEFENAMAT SECARA SPEKTROFOTOMETRI ULTRAVIOLET

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN Febriyanti Diah Puspita Sari*, Pri Iswati Utami*

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen.

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

SNI Standar Nasional Indonesia

Air dan air limbah Bagian 8: Cara uji timbal (Pb) dengan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)-nyala

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. USU, Lembaga Penelitian Fakultas MIPA USU, dan PT. AIRA Chemical Laboratories.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Maret Mei Sampel Salvinia

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

Lampiran 1. Gambar Sediaan Tablet

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

BAB III METODOLOGI. Universitas Sumatera Utara

Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2 (1), VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI UV PADA ANALISIS PENETAPAN KADAR ASAM MEFENAMAT DALAM SEDIAAN TABLET GENERIK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

Jurnal Farmasi Higea, Vol. 9, No. 2, 2017

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Keyword: betamethasone; absorbance method; method of area under the curve.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

BAB III METODE PENELITIAN

ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA PENGEMBANGAN METODE ANALISIS HISTAMIN DENGAN PEREAKSI KOBALT(II) DAN ALIZARIN S SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

Lampiran 1. Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 1. Kotak Kemasan Sampel Neo Antidorin Kapsul. Gambar 2. Sampel Neo Antidorin Kapsul

METODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.

Air dan air limbah Bagian 31 : Cara uji kadar fosfat dengan spektrofotometer secara asam askorbat

Lampiran 1. Krim Klorfeson dan Chloramfecort-H

BAB III METODE PENELITIAN

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. ketoprofen (Kalbe Farma), gelatin (Brataco chemical), laktosa (Brataco

Lampiran 1. Lokasi Pengambilan Sampel. Mata air yang terletak di Gunung Sitember. Tempat penampungan air minum sebelum dialirkan ke masyarakat

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

Air dan air limbah Bagian 30 : Cara uji kadar amonia dengan spektrofotometer secara fenat

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Gambar Krim yang Mengandung Hidrokortison Asetat dan Kloramfenikol

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2011

ANALISIS TIMBAL, TEMBAGA, DAN SENG DALAM SUSU SAPI SEGAR YANG BEREDAR DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Riset (Research Laboratory),

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

VALIDASI METODE ANALISIS TABLET LOSARTAN MERK B YANG DITAMBAH PLASMA MANUSIA DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

Transkripsi:

VALIDITAS PENETAPAN KADAR TEMBAGA DALAM SEDIAAN TABLET MULTIVITAMIN DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ULTRA VIOLET VISIBEL Wiranti Sri Rahayu*, Asmiyenti Djaliasrin Djalil, Devi Ratnawati Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh, PO Box 202, Purwokerto 53182 ABSTRAK Penetapan kadar tembaga dengan metode spektrofotometri ultraviolet-visibel didasarkan pada efek katalitik dari Cu dalam reaksi redoks antara biru metilen dan asam askorbat, dimana absorbansinya dimonitor pada panjang gelombang 666 nm. Kurva kalibrasi dengan rentang konsentrasi antara 0,5-1,3 ppm dengan kondisi optimum mempunyai nilai regresi linear -0,9739, limit deteksi 0,385 ppm dan recovery 100%. Koefisien variasi adalah 1,91% (<2%) Kata kunci: spektrofotometri Ultraviolet-Visibel, Cu ABSTRACT Determination of Cu 2+ with spectrophotometry Ultraviolet-Visible was based on catalytic effect of Cu in redox reaction between metilen blue and ascorbic acid. Absorbance was measured at 666 nm. A calibration curve for Cu (II) over the range 0.5-1.3 ppm under optimized condition is reported. Linear regression coefisient was -0.9739. Detection limit was 0.385 ppm and recovery was 100%. Coefisient variation in this experiment is 1.91%. Key words: spectrophotometry Ultraviolet-Visible, Cu PENDAHULUAN Umumnya produk multivitamin dan mineral mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral dalam satu macam produk. Sebagian besar produk multivitamin dan mineral mengandung vitamin dengan jumlah lebih besar dibanding mineral. Kadar mineral yang relatif kecil dan terdapat dalam matrik yang komplek menjadikan penentuan kadar mineral menjadi sulit karena adanya gangguan senyawa lain, sehingga proses jaminan kualitas dalam hal ini adalah penetapan kadar dan keseragaman kadar sulit dilaksanakan.

Penetapan mineral dengan kadar relatif kecil dan terdapat dalam matrik komplek memerlukan metode yang spesifik dan sensitif. Metode penetapan kadar mineral yang spesifik dan sensitif salah satunya adalah menggunakan spektrofotometri serapan atom, karena untuk satu logam digunakan lampu logam tertentu sebagai sumber cahaya. Tetapi sebelumnya harus dilakukan preparasi sample apalagi bentuk sediaan adalah tablet salut gula. Penetapan kadar tembaga memakai metode spektrofotometri UV- Vis berdasarkan pada reaksi redoks antara biru metilen dan asam askorbat yang dikatalisis oleh temabaga (II) (Khan & Sarwar, 2001). METODOLOGI PENELITIAN Bahan Asam askorbat, asam klorida, asam sitrat, biru metilen, dinatrium hidrogen fosfat, standar Cu(NO3)2 kadar 1000 ppm, semuanya berderajat p.a. dan berasal dari Merck. Akuabides (Otsuka), tablet multivitamin dan mineral. Alat Spektrofotometer UV-Vis Shimadzu A 1601, neraca analitik Shimadzu AY 220, penangas air, kertas saring Whatman, kompor listrik, dan alat-alat gelas yang lazim digunakan pada laboratorium Kimia Analisis. Prosedur Penelitian Bahan pereaksi Bahan pereaksi yang digunakan adalah larutan buffer asam sitrat dan dinatrium hidrogen fosfat ph 2,2, larutan biru metilen dan larutan asam askorbat. Larutan uji Sepuluh tabletb ditimbang dan dicari bobot rata-ratanya menurut FI III. Sample tablet digerus halus hingga homogen, kemudian ditimbang seksama kurang lebih,0 mg, dilakukan destruksi dengan asam nitrat hingga diperoleh larutan jernih. Larutan Standar Cu 2+ Larutan standar Ca 2+ sudah dalam bentuk larutan dengan konsentrasi 1000 ppm. Penentuan panjang gelombang maksimum Larutan standar Cu 2+ dengan konsentrasi 1000 ppm, dipipet sebanyak 1 ml diencerkan dengan larutan buffer asam sitrat dinatrium hidrogen fosfat

hingga 100 ml. Larutan yang telah diencerkan tadi diambil lagi sebanyak 1,75 ml dan diencerkan dengan larutan buffer hingga volume 25 ml sehingga diperoleh konsentrasi 0,7 ppm. Ditambahkan 3 ml asam askorbat dimasukkan water bath, suhu dijaga konstan 32 C selama 3 menit. Setelah itu ditambah 2 ml larutan biru metilen, dibiarkan 2 menit lalu dilakukan scanning pada panjang gelombang 400-700 nm, sehingga diperoleh panjang gelombang maksimum. Penentuan koefisien korelasi kurva baku Cu 2+ Larutan stok standar dengan kadar 1000 ppm diencerkan dengan memipet 1 ml ke dalam labu takar 100 ml, encerkan dengan buffer asam sitrat dinatrium hidrogen fosfat sampai tanda sehingga diperoleh konsentrasi 10 ppm. Kemudian dipipet sebanyak 1,25; 1,75; 2,25; 2,75; 3,25 ml, masing-masing dimasukkan dalam labu ukur 25 ml lalu diencerkan sampai tanda dengan larutan buffer, sehingga diperoleh konsentrasi 0,5; 0,7; 0,9; 1,1; 1,3 ppm. Ditambahkan 3 ml asam askorbat dimasukkan water bath, suhu dijaga konstan 32 C selama 3 menit. Setelah itu ditambah 2 ml larutan biru metilen. Ukur absorbansinya setelah 2 menit dengan spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang maksimum. Penetapan kadar Larutan uji hasil destruksi diambil sebanyak 0,5 ml diencerkan dalam labu takar 25 ml dengan buffer asam sitrat dinatrium hidrogen fosfat sampai tanda. Ditambahkan 3 ml asam askorbat dimasukkan water bath, suhu dijaga konstan 32 C selama 3 menit. Setelah itu ditambah 2 ml larutan biru metilen Ukur absorbansinya setelah 2 menit dengan spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang maksimum. Replikasi dilakukan sebanyak 6 kali. Penentuan recovery Sampel ditimbang dengan bobot,0 mg secara duplo, salah satunya ditambah standar Cu 2+ yaitu 1,0 ppm sebanyak 1,0 ml keduanya dilarutkan dengan asam klorida sebanyak 25,0 ml, dipanaskan selama 15 menit, disaring. Filtrat dimasukkan labu kjeldahl untuk destruksi dengan asam nitrat hingga diperoleh larutan yang jernih. Larutan hasil destruksi diambil 0,5 ml diencerkan dalam labu takar 25 ml dengan buffer asam sitrat dinatrium hydrogen fosfat sampai tanda. Ditambahkan 3 ml asam askorbat dimasukkan water bath, suhu dijaga

konstan 32 C selama 3 menit. Setelah itu ditambah 2 ml larutan biru metilen. Ukur absorbansinya setelah 2 menit dengan spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang maksimum. Penentuan presisi Larutan stok standar dengan konsentrasi 1000 ppm diencerkan dengan memipet 1 ml ke dalam labu takar 100 ml, encerkan dengan buffer asam sitrat dinatrium hydrogen fosfat sampai tanda sehingga diperoleh konsentrasi 10 ppm. Larutan dipipet 2,25 ml dimasukkan labu takar 25 ml diencerkan hingga tanda dengan larutan buffer. Ditambahkan 3 ml asam askorbat dimasukkan water bath, suhu dijaga konstan 32 C selama 3 menit. Setelah itu ditambah 2 ml larutan biru metilen. Ukur absorbansinya setelah 2 menit dengan spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang maksimum. Replikasi dilakukan sebanyak enam kali dengan dihitung koefisien variasinya. HASIL DAN PEMBAHASAN Mencari panjang gelombang maksimum Dalam penelitian ini panjang gelombang maksimum diukur pada rentang 400-700 nm. Hasil menunjukkan bahwa panjang gelombang maksimum hasil reaksi redoks biru metilem dan asam askorbat dengan Cu (II) sebagai katalis adalah pada 666 nm dapat dilihat pada Gambar 1. Pembuatan kurva baku Hasil yang diperoleh adalah y = - 0,187x + 0,5207 koefisein korelasi yang diperoleh adalah r = 0,994 dan = 10,59. Nilai r tabel adalah 0,878 dengan df = 3 dan taraf kepercayaan 95% karena nilai r hitung > r tabel maka nilai r dapat dikatakan linier (De Muth, 1999). Gambar hubungan antara konsentrasi Cu (II) dan absorbansi dapat dilihat pada Gambar2.

Gambar 1. Hasil scanning panjang gelombang Cu (II) konsentrasi 0,7 ppm Gambar 2. Hubungan antara konsentrasi Ca (II) dan absorbansi Tabel 1. Data hasil penetapan kadar Cu (II) dalam sample tablet multivitamin Ulangan Berat sample (mg) Pengenceran Absorbansi Kadar CuSO4(mg/tablet) 1 2 3 4 5 6 50 x 0,302 0,342 0,325 0,375 0,356 0,320 1,30 1,10 1,20 0,90 1,00 1,20 Rata-rata 1,13

Penetapan kadar sampel dengan metode spektrofotometri UV-Vis Hasil perhitungan kadar menunjukkan kadar rata-rata CuSO4 dalam tiap tablet adalah 1,13 mg. Hal ini menunjukkan bahwa penetapan kadar tembaga dalam tablet tidak jauh berbeda dengan kadar yang tertera dalam etiket yaitu 1,3 mg/tablet. Hasil terlihat pada tabel 1. Limit of detection LOD adalah konsentrasi terkecil yang menghasilkan signal berbeda dari noise dengan nilai signal noise to ratio 3/1. Perhitungan LOD menghasilkan nilai LOD adalah 0,385 ppm. Recovery Uji recovery yang dilakukan adalah metode adisi yaitu dengan menambahkan standar ke dalam sampel dengan cara menimbang duplo sampel dengan berat sama, kemudian salah satunya ditambah baku Cu. Hasil dapat dilihat pada Tabel 2. Hasil uji recovery menunjukkan nilai recovery yaitu 100% yang menunjukkan bahwa nilainya masuk dalam persyaratan rentang uji recovery yaitu 80-120%. (Mulja & Suharman, 1995). Tabel 2. Hasil uji recovery Ulangan ke- Berat sampel Pengenceran Serapan Recovery (%) 1a 1b 2a 2b 3a 3b mg mg + Cu standar 1ppm 1 ml mg mg+cu standar 1 ppm 1 ml mg mg + Cu standar 1 ppm 1 ml 0,363 100% 0,359 0,354 100% 0,349 0,344 100% 0,341 Rata-rata 100% Tabel 3. Hasil uji presisi menggunakan larutan baku Cu(NO 3 ) 2 dengan konsentrasi 0,9 ppm Ulangan ke 1 2 3 4 Absorbansi 0,396 0,397 0,385 0,386

5 0,395 SD 0,005 RSD 1,27% Penentuan presisi Dari hasil perhitungan didapatkan harga standart deviation (SD) yaitu 0,005 dan harga relative standar deviation (RSD) yaitu 1,27%. Menurut Harminta (2004) harga SD< 2 dan harga RSD < 2% dapat dikatakan mempunyai harga ketelitian yang baik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat dikatakan bahwa metode spektrofotometri sinar tampak dapat digunakan untuk menetapkan kadar tembaga dalam tablet multivitamin dengan kadar rata-rata 1,13 mg/tablet. Nilai koefisien korelasi r = 0,994, LOD = 0,385 ppm, presisi mempunyai RSD 1,27% dan nilai recovery 100%. De Muth, J.E., 1999, Basic Statistic and Pharmaceutical Statistical Applications, 585, University of Wisconsin Madison, Marcel Dekker Inc.,New York. Harminta, 2004, Petunjuk Pelaksanaan Validasi Metode dan Cara Perhitungannnya, Majalah Ilmu Farmasi, Volume 1 (3): 117-135 Khan M. dan A Sarwar, 2001, Determination of Trace Amounts of Cooper (II) by Using Catalytic Redox Reaction Between Methylene Blue and Ascorbic Acid, Anal. Sci.17:1995-1997 Mulja, M., Suharman, 1995, Analisis Instrumental Teknis Spektroskopis, Surabaya: Airlangga University Press DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan RI, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Departemen Kesehatan RI, Jakarta