EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR )

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI TRAYEK PROBOLINGGO-MALANG

EVALUASI OPERASIONAL ANGKUTAN UMUM PENUMPANG TRAYEK L1 KOTA BANYUWANGI

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang

EVALUASI KINERJA BUS EKONOMI ANGKUTAN KOTA DALAM PROVINSI (AKDP) TRAYEK PADANG BUKITTINGGI

BAB III METODOLOGI. Gambar 3.1 Peta Rute MPU CN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KINERJA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (STUDI KASUS RUTE : LAWANG ARJOSARI MALANG) TUGAS AKHIR

KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tingkat aksesibilitas dapat dikategorikan sebagai aksesibilitas tinggi, karena dari hasil pengolahan data diperoleh :

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG KOTA MATARAM (STUDI KASUS : RUTE SWETA AMPENAN)

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM TRAYEK TERMINAL OEBOBO - TERMINAL KUPANG PP DAN TERMINAL KUPANG - TERMINAL NOELBAKI PP

BAB III LANDASAN TEORI. memenuhi kriteria-kriteria yang distandardkan. Salah satu acuan yang dapat

EVALUASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM PENUMPANG KOTA MALANG (STUDI KASUS RUTE ARJOSARI DINOYO LANDUNGSARI)

BAB III. Landasan Teori Standar Pelayanan Kinerja Angkutan Umum

EVALUASI KINERJA PELAYANAN DAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA DI KOTA TANGERANG (Studi Kasus : Trayek Angkutan Kota T.01, Terminal Poris Plawad Jatake)

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM PERDESAAAN KABUPATEN SIDOARJO (Studi Kasus Trayek Sidoarjo - Krian)

1. Pendahuluan MODEL PENENTUAN JUMLAH ARMADA ANGKUTAN KOTA YANG OPTIMAL DI KOTA BANDUNG

ANALISA KINERJA BUS KOTA DAMRI PATAS AC DIKOTA SURABAYA (Studi Kasus : RUTE PURABAYA-DARMO-INDRAPURA-PERAK) SKRIPSI

BAB III LANDASAN TEORI. mengetahui pelayanan angkutan umum sudah berjalan dengan baik/ belum, dapat

EVALUASI KINERJA OPERASI BUS KOBUTRI JURUSAN KPAD-ANTAPANI ABSTRAK

Kajian Efektifitas Dan Efisiensi Moda Transportasi Bus Kota Trayek Terminal Purabaya-Perak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERENCANAAN RUTE BUS PENUMPANG DARI BANDARA JUANDA MENUJU BEBERAPA KOTA DI SEKITAR SURABAYA

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS : JLN. RAYA KARANGLO JLN. PERUSAHAAN KOTA MALANG)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG EMPAT TAMAN DAYU KABUPATEN PASURUAN)

BAB III LANDASAN TEORI

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM DI KABUPATEN SIDOARJO

Pelayanan dan Tarif Speedboat Nusa Sebayang - Ruslan Effendie

Waktu Tunggu Angkutan Antar Bis Di Terminal Leuwi Panjang Kota Bandung

KINERJA ANGKUTAN UMUM BIS DAMRI DI BANDAR LAMPUNG

ANALISA KINERJA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG PADA JALUR N0. 6 KOTA BALIKPAPAN (TERMINAL DAMAI - ALAM BARU) TUGAS AKHIR. Diajukan Kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terbaru (2008) Evaluasi adalah penilaian. Prestasi yang di perlihatkan, (3) kemampuan kerja.

BAB IV DATA DAN ANALISIS. yang telah ditentukan Kementerian Perhubungan yang intinya dipengaruhi oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN ANGKUTAN BUS KORIDOR TERMINAL TAMBAK OSOWILANGUN PERAK KENJERAN SURABAYA

ANALISA KINERJA ANGKUTAN MOBIL PENUMPANG UMUM KOTA BLITAR YANG BEROPERASI DI KABUPATEN BLITAR (Studi kasus: Trayek Blitar Kademangan Gawang)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. trayek Solo-Yogyakarta dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. transportasi makro perlu dipecahkan menjadi sistem transportasi yang lebih kecil

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan oleh penulis, maka

ANALISIS KINERJA DAN PENETAPAN TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (Study Kasus Bus Po. Aneka Jaya Jurusan Pacitan-Surakarta)

PERENCANAAN RUTE ANGKUTAN PEDESAAN SEBAGAI PENGUMPAN (FEEDER) DARI KECAMATAN KALIDAWIR MENUJU KOTA TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan ini merupakan pergerakan yang umum terjadi pada suatu kota. memberikan suatu transportasi yang aman, cepat, dan mudah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan Lapangan. Operasional Bus Damri Trayek Perumnas Banyumanik - Johar. Pengumpulan Data

Bus Sekolah Sebagai Moda Alternatif untuk Mengurangi Volume Lalulintas Harian di Kota Yogyakarta

ANALISIS DEMAND BUS RAPID TRANSIT PADA MERR SURABAYA

EVALUASI KINERJA PENGOPERASIAN ANGKUTAN PENGUMPAN (FEEDER) TRANS SARBAGITA TP 02 KOTA DENPASAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lain dengan mengunakan kendaraan (Munawar, 2011).

EVALUASI KINERJA TRAYEK LYN BM SURABAYA JURUSAN BRATANG MENANGGAL DISUSUN OLEH : BIMA PUTRA

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

ANALISIS KAPASITAS PARKIR KENDARAAN PADA RUMAH SAKIT UMUM MUHAMMADIYAH METRO

KAJIAN PELAYANAN ANGKUTAN UMUM TRAYEK BLORA BOGOREJO CEPU DI KABUPATEN BLORA 1

EVALUASI PERMINTAAN DAN PENYEDIAAN (DEMAND AND SUPPLY) ARMADA ANGKUTAN UMUM DI KOTA MALANG (STUDI KASUS : ANGKUTAN UMUM JALUR AG ARJOSARI-GADANG)

ANALISIS WAKTU TEMPUH ANGKUTAN PERKOTAAN TERMINAL AMPLAS TERMINAL SAMBU DI KOTA MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI KINERJA PELAYANAN ANGKUTAN KOTA DI KOTA CILEGON (Trayek Cilegon Merak PP)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS WAKTU TEMPUH PERJALANAN KENDARAAN RINGAN KOTA SAMARINDA ( Studi Kasus JL. S. Parman- Ahmad Yani I- Ahmad Yani II- DI. Panjaitan- PM.

Studi Kinerja Operasional Mikro Bus Rute KPAD- Antapani ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan

Nur Safitri Ruchyat Marioen NIM Program Studi Teknik Sipil - Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pergerakan manusia dan barang. Pergerakan penduduk dalam memenuhi kebutuhannya terjadi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam kurun waktu tertentu. (Hazian,2008) Transportasi dapat diartikan sebagai

Kajian Pengelolaan dan Pelayanan Angkutan Umum Untuk Memperbaiki Kinerja Persimpangan Studi Kasus : Persimpangan Lenteng Agung, Jakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Angkutan jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat ke tempat lain. Tujuannya membantu orang atau kelompok orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pergerakan pada suatu daerah, baik berupa transportasi barang maupun transportasi orang.

BAB III LANDASAN TEORI

KRISTANTA NIM S

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Studi Kasus Bus Antar Kota Dalam Provinsi Jurusan Tambolaka- Waikabubak, Sumba NTT)

BAB I PENDAHULUAN. mencakup benda hidup dan benda mati dari satu tempat ke tempat lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup

KECEPATAN BUS TRANS METRO BANDUNG KORIDOR ELANG - CIBIRU ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. dan diatur dalam beberapa peraturan dan undang-undang sebagai berikut :

Evaluasi Operasional Angkutan Umum Kota Pariaman

KAJIAN KINERJA PELAYANAN BUS AKDP PATAS DAN EKONOMI PADA TRAYEK SURABAYA - MALANG

PERFORMANCE OF SERVICE AND USER PERCEPTION RURAL TRANSPORT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan Trase Tram Sebagai Moda Transportasi Terintegrasi Untuk Surabaya Pusat

BAB II. Lintas dan Angkutan Kota (1998) dapat dijabarkan sebagai berikut :

Ibnu Sholichin Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Rekayasa Transportasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

Aulia Rachman Maulana

STUDI KINERJA OPERASI DAMRI DI KOTA BANDUNG Disusun oleh: Render bakti Diputra Dosen pembimbing: Ir. Budi Hartanto Susilo, M.Sc

A. Indicator Pelayanan Angkutan Umum 18 B. Waktu Antara {Headway) 18 C. Faktor Muat (Loadfactor) 19

BAB III METODOLOGI MULAI. Studi Pustaka. Perumusan Masalah dan Tujuan. Persiapan dan Pengumpulan Data

gerak yang ada, keselamatan, kenyamanan, dan lain-lain.

ANALISIS KINERJA ANGKUTAN UMUM PENUMPANG DI KOTA SORONG PAPUA BARAT (STUDI KASUS TRAYEK A)

EVALUASI KINERJA ANGKUTAN UMUM DI KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR. (Studi Kasus Jalur 1 dan 2) Laporan Tugas Akhir. Universitas Atma Jaya Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Warpani ( 2002 ), didaerah yang tingkat kepemilikan kendaraaan

KINERJA OPERASI TRANS METRO BANDUNG KORIDOR III CICAHEUM-SARIJADI DITINJAU DARI WAKTU PERJALANAN DAN FAKTOR MUAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam mengevaluasi travel time dan headway, tidak akan terlepas dari

Transkripsi:

EVALUASI KINERJA BUS PATAS ANTAR KOTA DALAM PROPINSI PO. RUKUN JAYA ( STUDI KASUS TRAYEK SURABAYA - BLITAR ) Performance Evaluation of Inter-City in Province Patas Bus PO. Rukun Jaya (Case Study Route Surabaya - Blitar) Andi Syaiful Amal Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Malang Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144 E-mail: andiamal99@yahoo.co.id Abstract The high interest of the public of the need for public bus transportation with a fleet that does not fit into one of the problems that affect the performance of the service of the bus fleet patas PO. Rukun Jaya travel route Blitar - Pare - Surabaya. Therefore it is necessary to evaluate for increased performance. Patas bus fleet performance route Blitar - Pare - Surabaya based indicator of the Directorate General of Land Transportation Standards obtained; the average load factor for seven days (Sunday to Saturday) at intervals survey at 6:00 to 08:00, 10:00 to 12:00, and 14: 00-16: 00 routes Blitar - Pare - Surabaya at 0.88, travel speed 34.59 km / h, average headway 37.52 minutes, the average travel time of 1.74 min / km, a frequency of 1:19 vehicle / hour, while the route Surabaya - Pare - Blitar with a time interval of each survey is at 08: 00-10: 00, 12: 00-14: 00 and 16: 00-18: 00 for seven days for an average load factor at 1:13, travel speed 33.03 km / h, average headway 38.1 min, the average journey time of 1.82 min / km, a frequency of 1 vehicle / hour. Results of the evaluation performance of a patas bus fleet PO. Rukun Jaya, fleet service performance is obtained with a total value of weights to these Blitar - Pare - Surabaya at 21 and route Surabaya - Pare - Blitar at 19 overall entry on both criteria with a value between 18-24. Keywords: Public Transport, Service Indicator Abstrak Tingginya minat masyarakat akan kebutuhan transportasi bus umum dengan jumlah armada yang tidak sesuai menjadi salah satu permasalahan yang mempengaruhi kinerja pelayanan dari armada bus patas PO. Rukun Jaya rute perjalanan Blitar Pare - Surabaya. Oleh karena itu perlu dilakukan evaluasi untuk peningkatan kinerja. Kinerja armada bus patas rute Blitar Pare - Surabaya berdasarkan Indikator Standar Direktorat Jenderal Perhubungan Darat diperoleh ; load factor rata-rata selama tujuh hari (Minggu s/d Sabtu) pada interval waktu survey pukul 06:00 08:00, 10:00 12:00, dan 14:00-16:00 rute Blitar Pare Surabaya sebesar 0.88, kecepatan perjalanan 34.59 km/jam, headway rata-rata 37.52 menit, rata-rata waktu perjalanan sebesar 1.74 menit/km, frekuensi sebesar 1.19 Kend/jam, sedangkan untuk rute Surabaya Pare Blitar dengan interval waktu survey masing-masing adalah pukul 08:00-10:00, 12:00-14:00, dan 16:00-18:00 selama tujuh hari untuk rata-rata load factor sebesar 1.13, kecepatan perjalanan 33.03 km/jam, headway rata-rata 38.1 menit, rata-rata waktu perjalanan 1.82 menit/km, frekuensi sebesar 1 Kend/jam. Hasil dari evaluasi kinerja armada bus patas PO. Rukun Jaya diperoleh kinerja pelayanan armada dengan total nilai bobot untuk rute Blitar Pare Surabaya sebesar 21 dan rute Surabaya Pare Blitar sebesar 19 yang secara keseluruhan masuk pada kriteria baik yaitu dengan nilai antara 18 24. Kata Kunci : Angkutan Umum, Indikator Pelayanan PENDAHULUAN Sarana dan prasarana transportasi yang memadai selalu dibutuhkan oleh masyarakat guna menunjang kebutuhan hidup dalam berbagai sektor seperti pendidikan, pekerjaan, berbelanja, bertamu, dan lain-lain. Bus patas PO. Rukun Jaya menjadi moda transportasi darat umum yang menghubungkan antara Blitar, Pare, dan Surabaya. Bus patas PO. Rukun Jaya menjadi satu-satunya moda transportasi darat umum yang menghubungan antara Blitar, 116 Agustus 2016, Hal. 116-122

Volume 14, Nomor 2 Versi online: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/3701 Pare, dan Surabaya. Sesuai peraturan pelaksanaan pelayanan angkutan yang terjadi pada bus patas rute Blitar Surabaya jumlah penumpangnya tidak diperhitungkan, karena baik penuh ataupun tidaknya jam berangkat bus patas tidak bisa di tunda akibatnya masih adanya jumlah kursi penumpang yang kosong. Namun dilain sisi pada jam-jam sibuk seperti pagi dan sore hari terjadi penumpukan penumpang, akibatnya terjadi penumpukan penumpang bus patas serta yang sebelumnya tidak boleh ada penumpang yang berdiri menjadikan banyak penumpang yang berdiri serta berdesak-desakan. Dengan tidak berhaknya menaikkan dan menurunkan penumpang disembarang tempat tentunya akan berpengaruh pada kinerja bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya yang meliputi waktu perjalanan, kecepatan perjalanan, load factor, waktu tunggu dan frekuensi. METODE PENELITIAN Bus patas AKDP trayek Blitar Pare Surabaya yang dimiliki oleh PO. Rukun Jaya berada dalam salah satu propinsi yaitu Jawa Timur. Jarak yang ditempuhnya dari Blitar ke Surabaya lewat Pare ini sejauh 150 km. Penelitian dilakukan diwilayah kota Blitar Surabaya, baik yang berada di terminal Patria Blitar maupun di terminal Bungurasih Surabaya serta yang melewati wilayahwilayah pemberhentian seperti di daerah Poluhan Ponggok Wates dan Pare. Waktu Pelaksanaan Survei Survei Dinamis Survei dilakukan selama satu minggu dimulai dari pukul 06:00 dan berakhir pukul 18:00 karena pada jam tersebut diasumsikan kegiatan penduduk masih berlangsung. Untuk lebih jelasnya waktu dan arah survei dinamis ditabelkan pada tabel berikut : Tabel 1. Arah dan Waktu Survei Dinamis Arah Survei Waktu Survei Blitar-Surabaya 06:00 08:00 Surabaya-Blitar 08:00 10:00 Blitar-Surabaya 10:00 12:00 Surabaya-Blitar 12:00 14:00 Blitar-Surabaya 14:00 16:00 Surabaya-Blitar 16:00 18:00 Survei Statis Survei dilakukan satu minggu pada titik pengamatan dari pukul 06:00 sampai pukul 18:00 WIB. Survei dilakukan dua arah yaitu arah Blitar Surabaya dan arah Surabaya Blitar. HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Faktual Operasional Bus Patas PO. Rukun Jaya Rute Blitar Pare Surabaya Parameter yang digunakan dalam pengukuran kinerja pada bus patas PO. Rukun Jaya adalah headway, frekuensi, load factor, kecepatan perjalanan, dan waktu perjalanan. Survei dimulai dari hari minggu 3 januari 2016 sampai sabtu 9 januari 2016. Data survei dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu data volume arus kendaraan angkutan umum, data penumpang naik dan turun, data jarak dan waktu tempuh. Karakteristik Kendaraan Tabel 2 Karakteristik Kendaraan Bus Patas PO. Rukun Jaya Rute Blitar Pare - Surabaya No. Karakteristik PO. Kendaraan Rukun Jaya 1 Tipe Kendaraan Bus Sedang 2 Merk Kendaraan Mitsubishi 3 Kapasitas Angkut 29 seat 4 Jenis Pelayanan AKDP Patas Sumber : PO. Rukun Jaya Produksi Kendaraan Tabel 3 Produksi Kendaraan Bus Patas PO. Rukun Jaya Trayek Blitar Pare Surabaya Uraian Satuan PO. Rukun Jaya Frekuensi Rt/hr 3 Waktu Operasi Jm/rt 4-5 Hari Operasi Hr/Mng 7 Hari Operasi Hr/th 365 Jarak Tempuh Km/rt 150 Jarak Tempuh Km/hr 450 Jarak Tempuh Km/th 54750 Sumber :PO. Rukun Jaya Arus Armada Bus Patas Arus armada bus patas merupakan jumlah kendaraan armada bus patas yang melalui titik pengamatan per satuan waktu selama Evaluasi Kinerja Bus Patas antar Kota dalam Propinsi PO. Rukun Jaya (Studi Kasus Trayek Surabaya - Blitar) 117

survei dilakukan yang dinyatakan dalam kendaraan/jam. Tabel 4 Volume Rata-rata Armada Bus Patas PO. Rukun Jaya Rute Armada Hari Blitar- Surabaya Surabaya- Blita Minggu 1.29 1.29 Senin 0.96 1.04 Selasa 0.96 1.10 Rabu 0.96 0.96 Kamis 1.29 1.04 Jumat 0.92 1.10 Sabtu 0.96 1.38 Maksimum 1.29 1.38 Minimum 0.92 0.96 Rata-rata 1.05 1.13 Sumber : Data Primer Survei Lapangan Jumlah Penumpang Data jumlah penumpang diperoleh dengan menghitung rata-rata jumlah penumpang yang naik ataupun pada masing-masing zona. Sebagai contoh perhitungan diambil pada hari senin rute Blitar Pare Surabaya pukul 06:00-08:00 : Jumlah Penumpang Naik Zona I = = 6.67 orang ~ 7 orang Jumlah Penumpang Turun Zona I = 0 orang. Evaluasi Kinerja Bus Patas PO. Rukun Jaya Faktor Muat (Load Factor) Faktor muat didefinisikan sebagai rasio total penumpang pada kendaraan dalam hal ini bus patas dengan jumlah tempat duduk yang tersedia. Untuk load factor dan rata-rata load factor pada masing-masing armada bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya dan sebaliknya selama satu minggu dapat dilihat pada grafik berikut : Gambar 2. Load Factor Rata-rata Hari Minggu Sabtu Pukul 08:00-10:00 Rute Surabaya Pare Blitar Gambar 3. Load Factor Rata-rata Hari Minggu Sabtu Pukul 10:00-12:00 Rute Blitar Pare Surabaya Gambar 4. Load Factor Rata-rata Hari Minggu Sabtu Pukul 12:00-14:00 Rute Surabaya Pare Blitar Gambar 1. Load Factor Rata-rata Hari Minggu Sabtu Pukul 06:00-08:00 Rute Blitar Pare Surabaya Gambar 5. Load Factor Rata-rata Hari Minggu Sabtu Pukul 14:00-16:00 Rute Blitar Pare Surabaya 118 Agustus 2016, Hal. 116-122

Volume 14, Nomor 2 Versi online: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/3701 perjalanan dari titik awal keberangkatan hingga akhir dari perjalanan, termasuk waktu berhenti, menaikkan dan menurunkan penumpang, maupun waktu henti karena lampu merah. Waktu perjalanan rata-rata armada bus patas PO Rukun Jaya Rute Blitar Pare Surabaya dengan interval keberangkatan antara pukul 06:00-08:00 W = = 1.69 menit/km Gambar 6. Load Factor Rata-rata Hari Minggu Sabtu Pukul 16:00-18:00 Rute Surabaya Pare Blitar Kecepatan Perjalanan Kecepatan rata-rata perjalanan armada bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya dari pukul 06:00 08:00 : V = V = = 33.96 km/jam Headway Headway adalah selang waktu yang diperlukan antara kendaraan satu dengan lainnya yang menyusul di belakang. headway diperoleh dengan menghitung jumlah keberangkatan armada bus patas PO. Rukun Jaya yang berada di terminal dalam waktu satu jam. Berikut adalah hasil perhitungan headway Untuk headway rute Blitar Pare Surabaya pada keberangkatan pukul 06:00 08:00 hari minggu adalah: Ht = = 24 menit Untuk headway Surabaya Pare Blitar rata-rata untuk hari minggu sebesar 30 menit dan hari-hari biasa 40 menit. Namun pada interval waktu 16:00 18:00 headway yang didapat sekitar 34 menit Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk interval waktu 16:00 18:00 banyak difungsikan oleh pengguna jasa armada bus patas untuk melakukan perjalanan dari akhir kegiatan yang dilakukan. Waktu Perjalanan Waktu perjalanan adalah waktu yang dibutuhkan armada untuk melakukan Waktu Pelayanan Waktu pelayanan diperoleh dengan menghitung interval waktu keberangkatan awal armada bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya maupun sebaliknya rute Surabaya Pare Blitar sampai dengan kali terakhir bus patas tersebut beroperasi selama satu hari tersebut. Untuk waktu pelayanan bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya waktu awal dan akhir pelayanan dari terminal Patria Blitar yaitu pukul 02:00 WIB sampai 17:00 WIB, sedangkan untuk pelayanan dari terminal Purabaya Surabaya rute Surabaya Pare Blitar yaitu dari pukul 04:00-20:00 WIB. Disini peneliti menggunakan awal penelitian mulai pukul 06:00 WIB sampai dengan pukul 18:00 WIB. Dimana peneliti memprediksikan disaat pukul 06:00 merupakan waktu awal masyarakat untuk memulai aktivitasnya dan pada pukul 18:00 merupakan waktu untuk masyarakat mengakhiri aktivitasnya. Frekuensi Frekuensi merupakan jumlah perjalanan dalam satuan waktu tertentu yang dapat diidentifikasi sebagai frekuensi tinggi atau frekuensi rendah. Berikut ini adalah perhitungan frekuensi armada bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya pada titik pengamatan : F = = 0.02 per menit Dengan frekuensi 0.02 per menit, maka frekuensi armada bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya dalam satu jamnya adalah 1.19 kend/jam. Sedangkan frekuensi untuk rute Surabaya Pare Blitar pada titik pengamatan adalah : F = = 0.02 per menit Dengan frekuensi 0.02 per menit, maka frekuensi armada bus patas PO. Rukun Jaya rute Surabaya Pare Surabaya dalam satu Evaluasi Kinerja Bus Patas antar Kota dalam Propinsi PO. Rukun Jaya (Studi Kasus Trayek Surabaya - Blitar) 119

jamnya adalah 1.24 kend/jam. Untuk frekuensi pada terminal keberangkatan bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya hari minggu pukul 06:00 08:00 adalah sebagai berikut : F = = 0.03 per menit Dengan frekuensi 0.03 per menit, maka frekuensi armada bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya dalam satu jamnya adalah 1.76 kend/jam. Prosentasi Jumlah Armada yang Beroperasi Dari hasil survey di lapangan diperoleh jumlah armada bus patas yang beroperasi pada rute Blitar Pare Surabaya sebesar 6 armada, sedangkan untuk rute Surabaya Pare Blitar sebesar 6 armada. Prosentase armada bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya Prosentase kendaraan beroperasi = x 100% = 50% Prosentase armada bus patas PO. Rukun Jaya rute Surabaya Pare - Blitar Prosentase kendaraan beroperasi = x 100% = 50% Dari hasil perhitungan untuk prosentase jumlah armada bus patas PO. Rukun Jaya diketahui untuk rute Blitar Pare Surabaya dan sebaliknya Surabaya Pare Blitar masing-masing memiliki prosentase yang sama yaitu 50% dan total armada yang ada, sehingga dapat dikatakan prosentase armada yang beroperasi adalah 100%. Waktu Tunggu adalah waktu yang dibutuhkan penumpang selama menunggu angkutan kota sampai penumpang tersebut mendapat kesempatan untuk menaiki angkutan kota tersebut. Berikut perhitungan waktu tunggu rata-rata selama 7 hari armada bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya pukul 06:00 08:00. Wt = x H = x 35,43 = 17.71 menit Awal dan Akhir Waktu Pelayanan Awal dan akhir waktu pelayanan armada bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya berdasarkan data dari PO. Rukun Jaya dimulai pukul 02:00 sampai dengan 17:00 WIB, sedangkan untuk arah sebaliknya yaitu Surabaya Pare Blitar yaitu 04:00 20:00 WIB. Pelayanan Armada Bus Patas PO. Rukun Jaya Dari hasil evaluasi kinerja armada bus patas PO. Rukun Jaya dengan rute Blitar Pare Surabaya dan sebaliknya Surabaya Pare Blitar dapat dilihat pada tabel 6 dan 7 berikut: Tabel 5. Kinerja Armada Bus Patas PO. Rukun Jaya Parameter Evaluasi Blt-Sby Bobot Tabel 6. Kinerja Armada Bus Patas PO. Rukun Jaya Parameter Evaluasi Sby-Blt Bobot Faktor muat pada jam sibuk 0.88 2 Faktor muat diluar jam sibuk 0.79 2 Kecepatan Perjalanan (km/jam) 34.59 3 Headway (menit) 37.52 1 Rata-rata waktu perjalanan (menit/km) 1.74 3 Waktu pelayanan (Jam) 12 1 Frekuensi (kend/jam) 1.19 1 Jumlah kendaraan yang beroperasi (%) 50 2 Rata-rata waktu tunggu penumpang (menit) 18.76 3 Awal dan akhir waktu pelayan 02:00-17:00 3 Total nilai bobot 21 Sumber : Hasil Evaluasi Data Faktor muat pada jam sibuk 1.13 1 Faktor muat diluar jam sibuk 1.12 1 Kecepatan Perjalanan (km/jam) 33.03 3 Headway (menit) 38.1 1 Rata-rata waktu perjalanan (menit/km) 1.82 3 Waktu pelayanan (Jam) 12 1 Frekuensi (kend/jam) 1.24 1 Jumlah kendaraan yang beroperasi (%) 50 2 Rata-rata waktu tunggu penumpang (menit) 19.05 3 Awal dan akhir waktu pelayan 04:00-3 20:00 Total nilai bobot 19 Sumber : Hasil Evaluasi Data Dari tabel diatas diketahui hasil dari evaluasi kinerja bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya dan sebaliknya 120 Agustus 2016, Hal. 116-122

Volume 14, Nomor 2 Versi online: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmts/article/view/3701 Surabaya Pare Blitar, menunjukkan total nilai bobot yang berbeda, namun masih dalam kriteria baik. Pada rute Blitar Pare Surabaya total nilai bobot sebesar 21 dimana evaluasi yang dilakukan sudah dalam kriteria total nilai bobot baik serta untuk rute sebaliknya Surabaya Pare Blitar sebesar 19 yang juga dalam kriteria baik. Pada rute perjalanan Blitar Pare Surabaya dari Sembilan indikator yang dijadikan parameter kinerja angkutan, terdapat empat parameter yang memperoleh nilai 3 (baik) yaitu parameter kecepatan perjalanan, rata-rata waktu perjalanan, rata-rata waktu tunggu penumpang serta awal dan akhir waktu pelayanan. Untuk parameter yang memperoleh nilai 2 (sedang) yaitu parameter factor muat pada jam sibuk, faktor muat diluar jam sibuk, dan jumlah kendaraan yang beroperasi. Untuk parameter yang mendapatkan nilai 1 (kurang) yaitu parameter headway, waktu pelayanan, dan frekuensi. Untuk rute Surabaya Pare Blitar dari Sembilan parameter evaluasi, yang mendapatkan nilai 3 (baik) yaitu kecepatan perjalanan, rata-rata waktu perjalanan, ratarata waktu tunggu penumpang serta awal dan akhir waktu pelayanan. Untuk parameter evaluasi kinerja dengan nilai 2 (dua) yaitu hanya pada jumlah kendaraan yang beroperasi. Untuk lima parameter yang belum disebutkan yaitu faktor muat pada jam sibuk, faktor muat diluar jam sibuk, headway, waktu pelayanan, dan frekuensi masing-masing mendapatkan bobot 1 (kurang). Dengan demikian untuk evaluasi kinerja bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya dan sebaliknya, untuk rute Blitar Pare Surabaya dan Surabaya Pare Blitar secara keseluruhan dengan total nilai bobot masing-masing sebesar 21 dan 19 sudah memenuhi standar pelayanan dengan kriteria baik (18 24). KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil evaluasi kinerja pada bus patas PO.Rukun Jaya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : Kinerja armada bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya berdasarkan parameter kinerja yaitu ; diperoleh load factor rata-rata selamat tujuh hari untuk rute Blitar Pare Surabaya pada interval waktu survei yang telah ditentukan yaitu 0.88, 0.79, dan 0.89 dan untuk rute Surabaya Pare Blitar pada interval waktu survei yang ditentukan rata-rata load factor selama tujuh hari yaitu 1.04, 1.12, dan 1.13. Untuk parameter kecepatan perjalanan rute Blitar Pare Surabaya sebesar 34.59 km/jam, 34.67 km/jam, dan 33.97 km/jam, untu karah Surabaya Pare Blitar sebesar 33.53 km/jam, 34.04 km/jam, dan 31.54 km/jam, headway rata-rata untuk rute Blitar Pare Surabaya sebesar 35.43 menit, 38.57 menit, dan 38.57 menit, sedangkan rute Surabaya Pare Blitar sebesar 41.43 menit, 38.57 menit, dan 34.29 menit. Untuk waktu perjalanan rata-rata rute Blitar Pare Surabaya sebesar 1.71 menit/km, 1.73 menit/km, 1.77 menit/km, untuk rute Surabaya Pare Blitar yaitu 1.79 menit/km, 1.77 menit/km, dan 1.91 menit/km. Untuk frekuensi armada bus patas PO. Rukun Jaya pada titik pengamatan rute Blitar Pare Surabaya sebesar 1.19 kendaraan/jam dan untuk rute Surabaya Pare Blitar sebesar 1.24 kendaraan/jam. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja bus patas PO. Rukun Jaya dengan menggunakan indicator standar pelayanan angkutan menurut Direktorat Jendral Perhubungan Darat diperoleh total nilai bobot sebesar 21 untuk rute Blitar Pare Surabaya dan 19 untuk rute Surabaya Pare Blitar serta masuk dalam criteria standar pelayanan baik dimana standar criteria dikatakan baik apabila total nilai bobot antara 18 hingga 24. Saran Adapun saran yang dapat Penulis berikan adalah sebagai berikut : Untuk armada bus patas PO. Rukun Jaya pada waktu jam tiba dari terminal Purabaya Surabaya menuju terminal Patria Blitar sebaiknya armada bus patas menurunkan penumpang sampai pada tempat pemberhentian bus di terminal Patria Blitar. Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan minat masyarakat yang tinggi dalam hal pemenuhan kebutuhan transportasi Evaluasi Kinerja Bus Patas antar Kota dalam Propinsi PO. Rukun Jaya (Studi Kasus Trayek Surabaya - Blitar) 121

umum, maka diperlukan studi lebih lanjut terhadap kinerja armada bus patas PO. Rukun Jaya rute Blitar Pare Surabaya untuk kedepannya. DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jenderal Perhubungan Darat. 2002, Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum Di Wilayah Perkotaan Dalam Trayek Tetap Dan Teratur, Jakarta Ahmad Munawar, 2004, Manajemen Lalu Lintas Perkotaan, Penerbit Beta Offset, Yogyakarta..., 1997, Perencanaan Sistem Angkutan Umum, Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, Institut Teknologi Bandung. Idwan Santoso, Perencanaan Prasarana Angkutan Umum, 1996, Penerbit Pusat Studi Transportasi & Komunikasi ITB, Bandung Morlock, K. Edward, 1978, Pengantar Teknik Dan Perencanaan Transportasi, Penerbit Erlangga, Jakarta Muslich Zainal A, 2001, Sistem Manajemen Transportasi Kota, PenerbitMedprint Offset, Yogyakarta Nasution, H. M. N. 2004, Manajemen Transportasi, Jakarta: Ghalia Indonesia Ofyar Z, Tamin, 2000, Perencanaan Dan Pemodelan Transportasi, Penerbit PT. Radja Grafindo Persada, Jakarta Sudjana, 1996, Teknik Analisa Regresi dan Korelasi, Penerbit Tasito, Bandung. Suwardjoko Warpani, 1990, Merencanakan Sistem Perangkutan, Penerbit ITB, Bandung Suwardjoko Warpani, 2002, Pengelolaan lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Penerbit ITB, Bandung 122 Agustus 2016, Hal. 116-122