V. SIMPULAN DAN SARAN. dan kelangsungan hidup larva ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus Ham.

dokumen-dokumen yang mirip
Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter

Lampiran 1. Perubahan bobot tubuh ikan selais (Ompok hypopthalmus) pada setiap perlakuan selama penelitian

Lampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophtalmus) dengan pakan yang kombinasi

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS

Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

Akuarium. Disucihamakan dengan larutan klorin 150 mg/l selama 24 jam. Dinetralisir dengan 50 mg/l Natrium Thiosulfat. Dibilas dengan air bersih

Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih

Lampiran 1 Data panjang dan bobot lobster air tawar yang digunakan sebagai hewan uji

Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik

Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal

Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.

Lampiran 2. Perhitungan Kadar Serat dan Zat Besi Pada Cookies

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Biji Kenari. A. Data Hasil Pengamatan Presentase Jumlah Kecambah Yang Dihitung Pada Hari Ke- 14 Setelah Tanam (hst)

Tabel. Pengamatan Jumlah Mortalitas Larva Instar III Plutella xylostella Hama yang diinfeksikan. Persentase Mortalitas (%)Pengamatan ke-

Lampiran Universitas Kristen Maranatha

Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.

Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif

LAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.

PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)

Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN 1. Prosedur Kerja

LAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean

LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS

SKRIPSI PENGARUH SALINITAS TERHADAP DERAJAT PENETASAN TELUR DAN KELANGSUNGAN HIDUP LARVA IKAN PATIN SIAM

LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding

DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid. Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat

Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm

LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI

Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.

LATIHAN SPSS I. A. Entri Data

STANDAR NATIONAL INDONESIA TAHU

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

Lampiran 1. Kode etik penelitian

Pembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik

Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun

LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)

= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.

Lampiran 1 : Perhitungan Dosis

Perhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)

ANALISIS DATA TERHADAP MUTU KIMIA ph KEFIR SUSU KACANG TANAH

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar minyak kemangi. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan

LAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian

Hasil Penelitian dengan Microsoft Excel

Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data

LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit

LAMPIRAN. Test of Homogeneity of Variances. Menit ke Levene Statistic df1 df2 Sig

Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.

LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN

METODE PENELITIAN. M 1 V 1 = M 2 V 2 Keterangan : M 1 V 1 M 2 V 2

Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Limbang Udang Terfermentasi. Limbah udang (kulit) 1000 gram. Dibersihkan dari benda asing

Lampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).

Lampiran 1. Hasil Proksimat Pakan Ikan

Lampiran 1. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Dioven pada suhu 40 0 C.

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

Perlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid

Uji hedonik (uji kesukaan)

Mencit yang dipilih adalah mencit yang berumur 2-3 bulan dengan berat. rata-rata g dan dipelihara di Labaratorium Biokimia Fakultas

Daftar Komposisi Buah dan Sayur (per 100 gram)

Instruksi. Deskripsi Kasus

PERANAN PEMBERIAN KUNING TELUR DENGAN DOSIS PENGENCERAN YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN MAS

Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g)

Lampiran 1. Ethical Clearanc

Lampiran 1. Data Iklim Kabupaten Bima

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar lokasi pengambilan sampel daun singkong di desa Sumampir

Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Resep-Resep yang Digunakan dalam Penelitian 1. Marshmallow a. Formulasi Meiners et al (1984) Air 110 Gelatin 55

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

STATISTICAL STUDENT OF IST AKPRIND

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU

Lampiran I. Diagram Pembuatan Tepung Kaki Ayam Broiler. Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Dioven pada suhu 40 0 C

Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.

Lampiran 1 Gambar buah kelapa hijau (cocos nucifera)

Lampiran 1 Data perhitungan analisis proksimat bahan baku

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan

LEMBAR PEMERIKSAAN GIGI HUBUNGAN PERAN IBU DALAM MEMBERSIHKAN RONGGA MULUT DENGAN PENGALAMAN KARIES ANAK UMUR 1-3 TAHUN DI DESA PAYA GELI

LAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr

LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA

Kaki Ayam Broiler. Direbus pada suhu 80 0 C selama 60 menit. Tulang dan daging dipisahkan untk mempermudah pengeringan. Dioven pada suhu 40 0 C

KONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)

Transkripsi:

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh derajat penetasan telur dan kelangsungan hidup larva ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus Ham. Buch.) dapat diambil simpulan bahwa : Derajat penetasan telur ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus Ham. Buch.) terbaik pada salinitas 0 dan 5. Kelangsungan hidup larva ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus Ham. Buch.) terbaik pada salinitas 0 dan 5. Berdasarkan penelitian hasil yang diperoleh tidak mendukung hipotesis bahwa derajat penetasan telur dan kelangsungan hidup akan menunjukkan perkembangan yang maksimal pada salinitas 15. B. Saran Diperlukan penelitian lanjutan dengan rentang perlakuan salinitas lebih kecil untuk mengetahui salinitas optimal bagi derajat penetasan telur dan kelangsungan hidup larva sampai indukan ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus Ham. Buch.). 40

DAFTAR PUSTAKA Alabaster, J, S, and Loyd, R. 1980. Water Quality Criteria for Fishwater Fish. Butter Worth, London. Anindiastuti, Hardanu, W., dan Suharno, 1995. Teknik Pemeliharaan Larva dalam Teknologi Pembenihan Bandeng Air Tawar Secara Terkendali, Direktorat Jendral Perikanan, BPAD Jepara. Arie, 2000. Budidaya Bawal Air Tawar untuk Konsumsi dan Hias. Cetakan Kedua. Penebar Swadaya, Jakarta. Daelami, A. S., 2001. Agar Ikan Sehat. Penebar Swadaya, Jakarta. Dedy, H. S., dan Retno, S. 1995. Pembenihan Ikan Air Tawar. Kanisius, Yogyakarta. Djawad, I. M., dan Jompa. H., 2007. Pengaruh Kejutan Dingin Terhadap Masa Inkubasi, Derajat Penetasan, dan Sintasan Prelarva Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsskal). Jurnal Sains dan Teknologi. 7 (3): 119 124. Djariah, A. S., 2001. Pakan Ikan Alami. Kanisius. Yogyakarta. Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Effendie, M. I., 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Utama, Yogyakarta. Fadjar, M., 1986. Pengaruh Pemberian Makanan Buatan dengan Kadar Protein Berbeda Terhadap Konsumsi Harian Maksimum Benih Ikan Lele (Clarias batracus L.). Karya Ilmiah, Fakultas Perikanan IPB, Bogor. Hoar, W. S., and D. J., Randall. 1969. Fish Physiology. Vol. III. Reproduction and Growth. Academic Press. New York and London. Khairuman. 2007. Budidaya Patin Super. Agromedia Pustaka. Jakarta. Lagler, K. F., 1956. Freshwater Fishery Biology. W. C. Braum Co. Pulb. Linhart, O., Kudo, S., Billard, R., Slechta, V. and Mikodina, E. V. 1995. Morphology, composition and fertilization of carp eggs: a review. Aquaculture 129: 75 93. 41

Mukti, T. A., 2005. Perbedaan Keberhasilan Tingkat Poliploidisasi Ikan Mas (Cyprnus carpio Linn.) Melalui Kejutan Panas. Jurnal Penelitian Hayati: 10 (133 138). Murtidjo, B. A., 2002. Budidaya dan Pembenihan Bandeng. Kanisius. Yogyakarta. Perangin angin, K., 2003. Benih Ikan Jambal Siam. Kanisius. Yogyakarta. Prijono, A., dan Yunus. 1994. Pengaruh Waktu Inkubasi Terhadap Perkembangan Embrio dan Larva Ikan Bandeng (Chanos chanos). Jurnal Penelitian Budidaya Pantai. 10 (1): 17. Satyani, Darti, 2006. Pemijahan Buatan Ikan Air Tawar. Warta TAAT-MSTK TMII. 3 (1): 5. Sularto, Rani, H., dan Evi, T., 2007. Petunjuk Teknis Pembenihan Ikan Patin Pasupati. Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Subang. Sunarma, Ade, 2007. Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasianodon hypophthalmus). BBPBAT, Sukabumi. Suriansyah, M., Noor Yasin dan Rahmanuddin. 2006. Tingkat Survival Rate dan Faktor Kondisi Ikan Nila Gift (Oreochromis sp) yang Dipelihara dalam Baskom dengan Padat Penebaran Berbeda. Jurnal of Tropical Fisheries. 1 (1) : 80 86. Susanto. H., dan Amri. K., 1996. Budidaya Ikan Patin. Penebar Swadaya, Depok. Suyanto, R. S., 1997. Ikan Nila. Penebar Swadaya, Jakarta. Usni, A. 2009. Budidaya Ikan Patin. Usniarie.blogspot.com/2008/04/bangsalbenih-patin-siam.html 79. 10 Maret 2009. Zainal, A. 1990. Pemeliharaan Benih Patin (Pangasius pangasius), dalam Berbagai Salinitas, Buletin Penelitian Perikanan Darat. 9 (1): 7-8. Zairin, M., 2002. Sex Reversal Memproduksi Benih Ikan Jantan atau Betina. Penebar Swadaya, Jakarta. Zonneveld, N, E, A, Huisman, Boon, J. N., 1991. Prinsip-prinsip Budidaya Ikan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 42

LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Derajat Penetasan Telur dan Kelangsungan Hidup Larva Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus Ham. Buch). Tabel 6. Derajat penetasan telur ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus Ham. Buch). Derajat Penetasan Telur (buah) Ulangan 0 5 10 15 20 1 160 160 100 50 0 2 160 160 102 17 0 3 160 160 135 20 0 Tabel 7. Derajat kelangsungan hidup larva ikan patin siam (Pangasius hypopthalmus Ham. Buch). Derajat Kelangsungan Hidup Larva (ekor) Ulangan 0 5 10 15 20 1 160 160 60 0 0 2 160 160 65 0 0 3 160 160 21 0 0 43

44 Lampiran 2. Hasil Anava dan Duncan Multiple Range Test (DMRT) HR dan SR Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus Ham. Buch) Selama Penelitian. Hatching Rate Descriptives 0% 5% 10% 15% 20% Total 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 3 100.0000.00000.00000 100.0000 100.0000 100.00 100.00 3 100.0000.00000.00000 100.0000 100.0000 100.00 100.00 3 70.2067 12.28172 7.09085 39.6972 100.7161 62.50 84.37 3 18.1267 11.40354 6.58383-10.2013 46.4546 10.63 31.25 3.0000.00000.00000.0000.0000.00.00 15 57.6667 43.46818 11.22343 33.5948 81.7385.00 100.00 ANOVA Hatching Rate Between Groups Within Groups Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. 25890.990 4 6472.747 115.222.000 561.763 10 56.176 26452.752 14 Homogeneous Subsets Hatching Rate Duncan a Subset for alpha =.05 Perlakuan N 1 2 3 4 20% 3.0000 15% 3 18.1267 10% 3 70.2067 0% 3 100.0000 5% 3 100.0000 Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

45 Lanjutan Lampiran 2. Survival Rate 0% 5% 10% 15% 20% Total Descriptives 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 3 100.0000.00000.00000 100.0000 100.0000 100.00 100.00 3 100.0000.00000.00000 100.0000 100.0000 100.00 100.00 3 45.6200 28.19891 16.28065-24.4300 115.6700 13.13 63.73 3.0000.00000.00000.0000.0000.00.00 3.0000.00000.00000.0000.0000.00.00 15 49.1240 47.53675 12.27394 22.7990 75.4490.00 100.00 Survival Rate ANOVA Between Groups Within Groups Total Sum of Squares df Mean Square F Sig. 30046.043 4 7511.511 47.232.000 1590.357 10 159.036 31636.399 14 Homogeneous Subsets Survival Rate Duncan a Subset for alpha =.05 Perlakuan N 1 2 3 15% 3.0000 20% 3.0000 10% 3 45.6200 0% 3 100.0000 5% 3 100.0000 Sig. 1.000 1.000 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

48 Lanjutan Lampiran 3. Tabel 10. OksigenTerlarut (DO) Sebagai Parameter Kualitas Air. Salinitas Ulangan DO (ppm) ( ) Penebaran Pertengahan Akhir 0 5 10 15 20 1 5,4 6 6 2 5,5 5,9 6 3 5,5 5,8 6 1 5,4 6 6 2 5,7 6 6 3 5,2 6,1 6 1 5,5 6 6,2 2 5,3 6 6 3 5,5 6,2 6 1 5,2 6,3 6 2 5,3 6 6,1 3 5,2 6 6,3 1 5,4 6 6 2 5,8 6,2 6 3 5,9 6,1 6,2

46 Lampiran 3. Parameter Kualitas Air. Tabel 8. ph Sebagai Parameter Kualitas Air. Salinitas ( ) Ulangan ph Penebaran Pertengahan Akhir 1 7 7 7 0 2 7 7 7 3 7 7 7 1 7 7 7 5 2 7 7 7 3 7 7 7 1 7 7 7 10 2 7 7 7 3 7 7 7 1 7 7 7 15 2 7 7 7 3 7 7 7 1 7 7 7 20 2 7 7 7 3 7 7 7

47 Lanjutan Lampiran 3. Tabel 9. Suhu Sebagai Parameter Kualitas Air. Salinitas ( ) U l a n g a n Suhu ( C) Penebaran Pertengahan Akhir Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam 1 27 28 27 27 28 27 27 28 27 0 2 27 28 27 27 28 27 27 28 27 3 27 28 27 27 28 27 27 28 27 1 27 28 27 27 28 27 27 28 27 5 2 27 28 27 27 28 27 27 28 27 3 27 28 27 27 28 27 27 28 27 1 27 28 27 27 28 27 27 28 27 10 2 27 28 27 27 28 27 27 28 27 3 27 28 27 27 28 27 27 28 27 1 27 28 27 27 28 27 27 28 27 15 2 27 28 27 27 28 27 27 28 27 3 27 28 27 27 28 27 27 28 27 1 27 28 27 27 28 27 27 28 27 20 2 27 28 27 27 28 27 27 28 27 3 27 28 27 27 28 27 27 28 27

49 Lampiran 4. Telur dan Larva Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus Ham. Buch.). Gambar 4. Telur Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus Ham. Buch). Gambar 5. Larva Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus Ham. Buch) dalam akuarium. Gambar 6. Larva Ikan Patin Siam (Pangasius hypopthalmus Ham. Buch).

50 Lampiran 5. Alat yang Digunakan Selama Penelitian. Gambar 7. Akuarium. Gambar 8. Aerator, selang dan batu pemberat. Gambar 9. Refraktometer. Gambar 10. Termometer.

51 Lanjutan Lampiran 5. Gambar 11. ph meter (kertas lakmus). Gambar 12. Kertas Label. Gambar 13. Alat Tulis.

52 Lampiran 6. Tahapan Kegiatan Pemijahan Gambar 14. Tahapan Kegiatan Pemijahan

53 Lampiran 7. Lokasi Dilakukan Penelitian. Gambar 15. Lokasi Penelitian. 52