Pengukuran Kinerja (Performance Measurement) McGraw-Hill/Irwin Copyright 2013 by The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.
Tujuan sistem pengukuran Iktisar Pengukuran Kinerja Asesmen operasional Asesmen keuangan If you don t measure it, you can t manage it. 15-2
Tujuan sistem pengukuran berkaitan dengan operasi logistik Pemantauan kinerja sistem dengan pembentukan ukuran yang tepat untuk pelacakan dan pelaporan Mengontrol kinerja sistem dengan memiliki standar yang sesuai dengan kinerja relatif terhadap ukuran yang dipantau Mengarahkan fokus karyawan pada kinerja sistem melalui motivasi dan penghargaan Meningkatkan nilai pemegang saham melalui kinerja logistik yang superior 15-3
The Balanced Scorecard adalah sistem komprehensif asesmen kinerja Figure 15.1 The Balanced Scorecard 15-4
Pengukuran menggunakan penedekatan Perspektif keuangan Keuntungan dan pengembalian investasi Perspektif operasi internal Kualitas proses, efisiensi dan produktivitas Perspektif pelanggan Jasa logistik, kualitas dan kepuasan Perspektif inovasi dan pembelajaran Perbaikan proses, studi perbandingan, pengembangan sumber daya manusia balance scorecard 15-5
Asesmen Operasi Perspektif fungsional perspectives Mengukur akomodasi pelanggan Menentukan ukuran yang sesuai dan dapat diterima Ukuran rantai pasokan yang komprehensif Benchmarking 15-6
Perspektif fungsional pada tahapan logistik terdiri atas kategori utama: Biaya Layanan Pelanggan Kualitas Produktivitas Manajemen aset 15-7
Biaya adalah refleksi langsung dari kinerja Biasanya diukur dari jumlah upiah yang dibelanjakan Biaya Logistik total Jumlah pemrosesan pesanan + persediaan + transportasi + Pengelolaan material dan pergudangan + jejaring fasilitas Hanya sedikit organisasi yang dapat mengukur biaya total Biasanya laporan biaya dinyatakan dalam bentuk: Prosentase dari penjualan Misal: biaya transportasi sebesar 15% dari penjualan Biaya per unit atas volumen logistik Misal: biaya pemrosesan pesanan adalah Rp 10.000,00 per pesanan 15-8
Layanan pelanggan membutuhkan langkah-langkah khusus untuk setiap elemen dari layanan dasar Ketersediaan Kinerja operasional Rerata siklus pesanan adalah jumlah hari yang dibutuhkan mulai dari pesanan diterima sampai pengiriman ke pelanggan Konsistensi siklus pesanan Pengiriman tepat waktu 15-9
Pengukuran kualitas termasuk kinerja Akurasi pekerjaan yang dilakukan Frekuensi kerusakan adalah rasio jumlah unit yang rusak dari jumlah unit yang dihasilkan Jumlah pengembalian pelanggan atas barang rusak atau cacat Jumlah sampel ketika informasi tidak tersedia Jumlah sampel ketika informasi yang tidak akurat ditemukan kehandalan layanan 15-10
Produktivitas diukur dari output barang dibandingkan dengan jumlah input Produktivitas pekerja Unit yang dikirim per pekerja Unit yang diterima per pekerja Peralatan berhenti beroperasi 15-11
Manajemen aset berhubungan dengan pemanfaatan investasi modal dalam fasilitas, peralatan dan persediaan Fasilitas dan Peralatan Penggunaan kapasitas Mesin berhenti beroperasi: Persentase jam mesin berhenti beroperasi dibandingkan dengan total jam operasi Persediaan Tingkat perputaran persediaan Tingkat pengembalian investasi (ROI: Return on Investment) 15-12
Mengukur akomodasi Pelanggan Pesanan sempurna mengukur efektivitas kinerja logistik yang terintegrasi secara keseluruhan Kinerja absolut memberikan indikasi yang lebih baik tentang bagaimana pelanggan terdampak kinerja perusahaan Kepuasan Pelanggan memerlukan pemantauan, pengukuran dan pengumpulan informasi dari pelanggan 15-13
Menentukan ukuran kinerja yang sesuai Berbasis persaingan: mencerminkan pilihan mendasar antara tingkat respon atau kinerja logistik yang efisien Fokus pengukuran: adalah sebuah kontinum mulai dari ukuran operasional sampai ukuran strategis Frekuensi pengukuran: adalah kebutuhan untuk memantau kinerja sehari-hari dan pemantauan untuk mendiagnosa masalah kinerja 15-14
Ukuran komprehensi rantai pasokan Siklus konversi kas Waktu yang dibutuhkan mulai dari uang kas keluar untuk membayar bahan baku sampai uang kas diterima dari hasil penjualan produk Perputaran persediaan Waktu yang dibutuhkan sampai persediaan laku terjual Persentase persediaan ada di rak Waktu produk ada di rak toko sampai terjual Biaya rantai pasokan total Keseluruhan biaya yang dibutuhkan produk dalam rantai pasokan Waktu respon rantai pasokan Waktu yang dibutuhkan untuk merespon pesanan sampai pesanan diterima pelanggan 15-15
Penilaian keuangan diperlukan untuk menghubungkan kinerja rantai pasokan dengan hasil keuangan Alat untuk asesmen keuangan Segmentasi data Berdasarkan saluran, teritorial, pelanggan, produk, pemasok Analisis biaya dan pendapatan Model strategis untuk mengukur keuntungan 15-16
Analisis biaya-pendapatan yang dibutuhkan untuk memberikan pandangan keuangan atas logistik terpadu Aspek akuntansi perlu diperhatikan Tiga pendekatan yang tersedia untuk identifikasi dan kontrol biaya logistik: Pendekatan kontribusi Pendekatan laba bersih Pendekatan biaya berbeasi aktivitas (Activity based costing) 15-17
Analisis kontribusi melibatkan pemahaman tentang: Biaya tetap (Fixed costs) biaya yang tidak berubah karena perubahan volume produksi Biaya variabel (Variable costs) biaya yang berubah sesuai dengan volumen produksi Biaya langsung (Direct costs) biaya yang langsung berkitan dengan proses produksi atau logistik Biaya tidak langsung (Indirect costs) biaya yang tidak langsung berkaitan dengan proses produksi atau logistik 15-18
Biaya berbasis aktivitas (Activity-based Activity-based costing (ABC) menyarankan biaya dilacak dari aktivitas Aktivitas yang berkaiatan dengan produk, proses, segmen pelanggan Tantangan terbesar dengan pendekatan ABC adalah mengidentifikasi kegiatan, biaya dan faktor yang menentukan biaya yang terkait costing) 15-19
Model strategis keuntungan Pengembalian Investasi (Return on investment : ROI) ukuran kritis kesuksesan finansial Memperhitungkan laba bersih perusahaan setelah pajak dan biaya investasi yang dikeluarkan Menjadi perhatian dari pemegang saham perusahaan dan investor 15-20