BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data AWSE Sablon

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS PRAKARYA: SABLON

Usaha Sablon Kaos, Modalnya Ringan Untungnya Besar

- Rakel dengan lebar sesuai kebutuhan. - Penggaris pendek atau busur mika untuk meratakan emulsi afdruk;

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS CLOTHING BERBASIS JOB ORDER

BAB II PRODUK DAN JASA

Karya Ilmiah Peluang Bisnis

INFORMASI DAN SPESIFIKASI

BAGIAN 7 PROSES DAN PROSEDUR DALAM PEMBUATAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

ABSTRAK BISNIS KAOS ETNIK

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PERCETAKAN DIGITAL & SABLON

Cara Membuat Sablon Baju Secara Manual

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

III. METODE PENCIPTAAN

Pengaturan Parameter Proses Pencetakan Pada Teknologi Sablon Digital

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

BAB III METODOLOGI DAN PROSES PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapan-tahapan untuk

I. Produk Sablon Kertas

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Setelah melakukan penelitian pada Tunas Den s yang berlokasi di jalan

Pengertian sticker dan jenisnya


BAB III METODE PENCIPTAAN

Sablon MUDAH. Mendesain membuat. Kain Kertas Besi lastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik. Kain Kertas Besi Plastik

a. Katun Combed Nama cotton combed (katun combed) diambil dari nama mesin pemintalnya, yaitu mesin combing. Mesin combing sendiri berfungsi untuk memb

MENDIRIKAN USAHA DISTRO AND CLOTHING

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Mengoptimalkan Peluang Bisnis Online Shop di Tengah Perkembangan Trend Fashion di Indonesia

TEKNIK DASAR CETAK SABLON

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN. Dari definisi tentang proses penciptaan kreativitas terdapat tahapantahapan

Karya Ilmiah Peluang Bisnis

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

Jenis media yang akan diproduksi :

PROPOSAL BISNIS UNI CORN CUSTOM

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. komunikasi yang bersifat persuasif terhadap pelanggan (Tjiptono,

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 2 September 2017

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS DISUSUN OLEH NAMA : AGATA DANI SAPUTRA KELAS : 11-D3MI-02 NIM :

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB lv KONSEP PERANCANGAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

Melakukan Praktik Perwajahan Kartu Nama / Stefanus Y. A. D / 2013

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN FUNGSI PRODUK RANCANGAN


4 PENGETAHUAN BAHAN DAN ALAT

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN. Pra produksi. Produsen : Bahan. Harga Jahitan. pemasaran Ukuran. shirt. Logogram. Produksi.

BAB IV TEKNIS PROSES PEMBUATAN LOGO

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FURNITURE UNIK DARI LIMBAH JERAMI

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

Bardiju Making Paper & Paper Craft

BAB III METODE PENCIPTAAN


PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BANCI LUCU ONLINE: PENJUALAN BANCI (BANDUL KUNCI) MENGGUNAKAN SISTEM ONLINE

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB II. Metodologi Perancangan

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

TEMPAT CD KULIT SEBAGAI BENDA FUNGSI EKSKLUSIF

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. KONASION MENUMBUHKAN NASIONALISME di KALANGAN REMAJA MELALUI KAOS PKM KEWIRAUSAHAAN.

Berbisnis Sablon Digital Dengan Basis Transfer Paper Stabilo Digiblong Produksi RONIta

PROPOSAL PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS LPM BIDANG KEWIRAUSAHAAN DAN SIBERTIMAS PEMBUATAN MERCHANDISE PSIKOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia persaingan produk impor dan produk dari Usaha Kecil Menengah

LAPORAN TUGAS AKHIR DESAIN GRAFIS PADA KAOS TEMA CEGAH SAKIT JANTUNG

JALUR SOP DARI ORDER DITERIMA SAMPAI ORDER JADI

Mengenal Mesin Laser RONIta

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN

PENERAPAN RAGAM HIAS PADA BAHAN TEKSTIL

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS

BAB III METODE PENCIPTAAN

III. DATA PERANCANGAN. Kesiapan Data Rincian Data. Pedoman Membuat Dining chair. Sumber Inspirasi Refrensi Model. Dalam Menciptakan Dining Chair

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

BAB I PENDAHULUAN. adalah istilah dalam bahasa Jepang berarti perbaikan terus-menerus (continuous

BAB III METODE DAN PROSES PENCIPTAAN KARYA

BAB III PROSES PERANCANGAN. A. Bagan Pemecahan Masalah. Batik Kreasi Baru. Permasalahan : 1. Bagaimana merancang motif batik dengan sumber ide makanan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

Metode Produksi Grafika

BAB III KONSEP PERANCANGAN. A. Konsep Karya

Jurnal PrintPack Vol. 1 No. 1 Februari 2017

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA

BENDA DAN KEGUNAANNYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membantu dan memudahkan penulisan dalam penelitian ini, adapun penulis

Transkripsi:

BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data AWSE Sablon 1. Sejarah dan Latar Belakang Pendirian AWSE Sablon atau singkatan dari Always Exert dalam bahasa indonesia selalu mengerahkan mengandung makna semua konsumen akan selalu menggunakan produk-produk dari sablon tersebut. AWSE Sablon ini dibangun sejak 1 November 2013 dan beralamat di Kopa an RT 1/16, Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. AWSE Sablon merupakan usaha yang dibangun oleh Rohmad Setiyawan Eko. Lebih akrab dipanggil Rohmad, beliau adalah mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dari sebuah Universitas Surakarta (UNSA). Awal mula usaha ini dibagun karena beliau mendapatkan tugas dari dosen dalam mata kuliah desain grafis untuk membuat merchandise kaos. Munculah ide untuk membuat sablon karena melihat prospek dari sablon yang semakin kedepan semakin dibutuhkan oleh masyarakat. Rohmad memulai usaha dengan modal patungan dan bekerja sama dengan teman satu kampung bernama Ardi Prasetya sejumlah 400 ribu hasil dari menjual handphone. Uang tersebut kemudian digunakan untuk membeli meja sablon bekas yang dipakai untuk proses pembuatan sablon. Pesanan pertama kali 30 kaos dan jaket dari sekolah SMA Muh 3 Karanganyar. Keuntungan dari hasil sablon dibelikan alat sablon seperti screen dan bahan sablon agar dapat mengerjakan pesanan dalam jumlah lebih banyak. Sambil belajar dari internet dan teman yang mempunyai usaha sablon, 3

4 AWSE Sablon perlahan mulai berkembang. Setelah berjalan beberapa bulan Ardi Prasetya memutuskan untuk keluar dari AWSE Sablon karena mendapatkan pekerjaan di perusahaan daerah Karanganyar. Berdasar tekat dan niat yang kuat, Rohmad tetap menjalankan usahanya dengan dibantu oleh adik kandung yang masih sekolah dibangku SMA. Rohmad melanjutkan AWSE Sablon dengan usaha yang keras dan pantang menyerah. Seiring berjalannya waktu, AWSE Sablon terus berkembang sampai sekarang. Pesanan dari konsumen yang terus datang dari dalam dan luar kota. Alat penunjang sablon yang sudah lengkap seperti meja sablon berukuran besar, hotgun, dan mesin press. Rohmad sekarang juga sudah memperkerjakan beberapa karyawan untuk membantunya dalam proses penyablonan. Dibantu oleh Ibu Rohmad yang bernama Ibu Sulasmi, Rohmad mampu mengelola keuangan dalam perusahaan sehingga mampu berkembang. Walaupun Rohmad masih muda tapi beliau mampu menciptakan lapangan pekerjaan didaerah sekitarnya. 2. Visi & Misi Sebagai perusahaan penyedia jasa AWSE Sablon mempunyai visi dan misi dengan harapan yang nantinya mampu diraih oleh perusahaan dalam waktu yang akan datang. Berikut visi dan misi dari AWSE Sablon : a. Visi 1) Menjadi perusahaan jasa sablon yang terbaik dalam pelayanan dan mutu 2) Menjadi wirausaha yang bermanfaat bagi orang lain

5 b. Misi 1) Memberikan pelayanan yang terbaik dibidang jasa sablon 2) Membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan memberi nilai tambah 3. Struktur Organisasi Berikut adalah struktur organisasi di AWSE Sablon : Owner Marketing Desain Grafis Karyawan Karyawan Karyawan Gambar 1 : Struktur organisasi AWSE Sablon Owner merupakan posisi tertinggi dari struktur organisasi di AWSE Sablon. Adapun deskripsi mengenai tugas karyawan yang ada di AWSE Sablon adalah sebagai berikut : a. Owner : merupakan pemilik langsung AWSE Sablon. Bertugas untuk memantau semua kegiatan dan kinerja para karyawan. b. Marketing : mempunyai tugas utama, yaitu menjual/menawarkan produk atau jasa dari suatu perusahaan. Dengan adanya marketing sebuah perusahaan akan mampu berkembang lebih cepat.

6 c. Desainer : mempunyai tugas untuk membuat desain kaos sesuai permintaan konsumen sebelum masuk kedalam proses penyablonan. Desainer juga bertugas mengecek file siap cetak dari konsumen. d. Karyawan : mempunyai tugas untuk melakukan proses pembuatan sablon. Dari proses penyablonan sampai proses packaging pesanan dari konsumen. 4. Sarana & Prasarana Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses usaha. a. Sarana 1) Meja tamu Sebagai tempat untuk berbicara dengan klien mengenai sablon yang akan dipesan. 2) Sepeda Motor Gambar 2.1 : Meja Tamu Sebagai alat transportasi seperti mengantarkan hasil sablon kepada klien dan membeli bahan pembuatan sablon.

7 3) Meja Sablon Gambar 2.2 : Sepeda Motor Digunakan sebagai alat pencetakan sablon, dengan ini proses sablon akan lebih cepat. 4) Rak Bahan Sablon Gambar 2.3 : Meja sablon Digunakan untuk menyimpan bahan sablon seperti rubber, plastisol, dan pewarna.

8 Gambar 2.4 : Rak bahan sablon 5) Mesin Hot Press Digunakan sebagai alat penyempurna kaos yang telah disablon. Sablon yang dihasilkan setelah proses ini menjadi rata dan rapi. 6) Mesin Pemotong Kain Gambar 2.5 : Mesin press Digunakan untuk memotong kain sesuai dengan pola dari ukuran yang akan dibuat, sehingga mempermudah proses penyablonan dan penjahitan.

9 Gambar 2.6 : Mesin Pemotong kain 7) Hot air gun Digunakan untuk mengeringkan sablon. 8) Hairdryer Gambar 2.7 : Hot air gun Sebagai alat penunjang di perlukan untuk membantu mempercepat pengeringan lapisan afdruk pada proses pembuatan klise.

10 Gambar 2.8 : Hairdryer 9) Cetakan sablon ( Screen ) Alat untuk mencetak gambar pada benda yang akan disablon. Gambar 2.9 : Screen 10) Rakel Merupakan alat bantu untuk menerapkan cat sablon yang digunakan pada screen.

11 Gambar 2.10 : Rakel 11) Printer Digunakan untuk mencetak sample desain kaos 12) Lemari Gambar 2.11 : Printer Digunakan untuk menyimpan kaos yang telah disablon

12 Gambar 2.12 : Lemari b. Prasarana 1) Ruang Tamu 2) Ruang Sablon 5. Produk yang Dihasilkan a. Varian Sablon 1) Rubber Gambar 3.1 : Rubber Ini adalah jenis sablon yang paling sering digunakan. Bisa untuk kaos berwarna gelap maupun terang karena sifatnya yang menumpang

13 dan menutupi rajutan kain sepenuhnya. Kelebihan jenis sablon ini adalah sangat awet, bisa disetrika. 2) Plastisol Gambar 3.2 : Plastisol Sumber : www.google.com Cat berbahan dasar minyak, dengan kemampuan istimewa untuk mencetak dot/raster super kecil dengan hasil prima. Tetapi butuh waktu yang lama bila menggunakan cat ini karena untuk mengeringkannya dibutuhkan sinar matahari. 3) Polyflex Gambar 3.3: Polyflex Sumber : www.google.com

14 Polyflex adalah teknik sablon yang mengunakan mesin cutting dan mesin hot press. hasil dari pengerjaan sablon polyflex memiliki hasil yang presisi dan sangat rapi. b. Harga Jual Bahan Kaos Tabel 1 : Harga sablon Jenis Sablon Rubber Plastisol Polyflex Cotton Combed Rp. 50.000,- Rp. 60.000,- - Cotton Kardet Rp. 45.000,- Rp. 55.000,- - Teteron Cotton Rp. 30.000,- - - Dry fit Rp. 60.000,- - Rp. 90.000,- Poliester Rp. 20.000,- - - c. Alat dan Bahan Kaos Adapun alat dan bahan yang diperlukan dalam teknik cetak sablon adalah sebagai berikut. 1) Alat Proses pembuatan sablon adapun alat-alat yang digunakan sebagai berikut: a) Screen atau kain gasa adalah alat untuk mencetak gambar pada benda yang akan disablon.

15 b) Rakel merupakan alat bantu untuk menerapkan cat sablon yang digunakan pada screen. Rakel ini umumnya di buat dengan bahan sintetik seperti Polyrethane atau Polyviyl. c) Penyemprot air ini diperlukan untuk membersihkan model gambar atau film pada screen yang telah di afdruk. d) Meja digunakan sebagai alas atau dasar dari benda yang akan disablon. e) Hairdryer sebagai alat penunjang di perlukan untuk membantu mempercepat pengeringan lapisan afdruk pada proses pembuatan klise. f) Hotgun digunakan untuk mengeringkan kaos yang yang sudah disablon. g) Mesin Hot Press digunakan sebagai alat penyempurna kaos yang telah disablon. Sablon yang dihasilkan setelah proses ini menjadi rata dan rapi. h) Mesin pemotong kain digunakan untuk memotong kain sebelum disablon sesuai dengan pola jahit. 2) Bahan Bahan Kaos a) Cotton combed Bahan katun combed terbuat dari serat kapas alami. Bahan combed berkarakteristik memiliki tekstur yang halus, dingin, nyaman, dan menyerap keringat, sehingga sangat nyaman dan cocok dipakai di Negara tropis seperti Indonesia. Kain combed

16 memiliki serat benang yang lebih halus dan rata sehingga penampilannya akan menjadi lebih halus, rata dan rapi. Ada beberapa jenis kain combed yang ada di pasaran. AWSE Sablon menyediakan 3 varian combed, Ada combed 20s, 24s, 30s. Hal yang membedakan adalah ketebalan kain combed. Kain 20s memiliki ketebalan yang paling tebal, sedangkan combed 30s memiliki ketebalan yang paling tipis. Kain combed 20s merupakan kain yang paling banyak dipakai dan menjadi favorit kaos distro karena selain kenyamanan ketika digunakan, harganya juga tidak mahal. b) Cotton Carded Dibandingkan dengan kain combed, kain cotton cardet memiliki serat benang yang kurang halus. Hasil rajutan dan penampilan bahan kurang halus dan kurang rata. Harganya relatif lebih murah dibandingkan cotton combed, sehingga bahan cotton cardet sering digunakan untuk kaos-kaos dengan target pasar kelas menengah. c) Polyester ( PE ) Merupakan bahan serat sintetis yang terbuat dari bahan sampingan minyak bumi yang kemudian diproses menjadi bahan berupa serat fiberpoly. Dibandingkan katun, kain jenis ini lebih tipis, agak kasar, dan tidak bisa menyerap keringat sehingga sangat panas ketika dipakai.

17 d) Teteron Cotton ( TC ) Jenis bahan ini merupakan campuran dari 35% cotton combed dan 65% polyester. TC ini seperti PE, terasa panas ketika memakainya karena kurang bisa menyerap keringat. Namun kelebihannya bahan ini lebih tahan kusut, dan tidak mudah melar meski sudah lama dipakai. e) Dry Fit Merupakan campuran dari bahan polyester, spandex, dan nilon. Bahan dry fit memiliki sifat lentur dan padat. Kebanyakan bahan ini digunakan untuk olahraga seperti lari jarak jauh, sepak bola, futsal, dan lain-lain d. Proses Pembuatan Sablon Berikut adalah langkah-langkah pembuatan sablon : 1) Pembuatan Desain Desain merupakan hal yang sangat penting. Bagus tidaknya kualitas hasil cetakan sangat dipengaruhi atau bahkan tergantung kepada kualitas gambar/desain yang dibuat. Pengerjaan desain berbasis vektor dilakukan dengan bantuan program grafis, misalnya Corel Draw atau Adobe Illustrator. 2) Pembuatan Film (pisah warna) Setiap warna dari desain akan dicetak dengan warna hitam masingmasing pada lembar transparan yang disebut film. Misalnya bila sebuah gambar logo dengan warna merah dan biru. Cara memisahkan

18 kedua warna tersebut dengan mengubah warna merah menjadi hitam, kemudian print out. Dan mengubah warna biru menjadi hitam, kemudian melakukan print out lagi. Secara umum dikenal dengan sebutan separasi (pisah warna). 3) Pelapisan Emulsi pada screen Proses pembuatan ini melapisi secara merata pada seluruh permukaan kain kasa dengan bahan photo emulsion. Photo emulsion ini sensitif terhadap cahaya khususnya cahaya ultra violet, karenanya pengerjaan pelapisan ini dilakukan di ruang bercahaya sedikit. Proses emulsi bisa menggunakan lampu berwarna kuning untuk pencahayaan, yang tidak memancarkan sinar uv yang dapat merusak emulsi. Untuk proses pelapisan bahan emulsi, dibutuhkan alat khusus semacam scoop yang memang diperuntukkan bagi proses ini, tetapi kalau tidak ada juga bisa menggunakan rakel atau alat lain yang memiliki permukaan rata dan halus. Emulsi dilapisi pada permukaan luar screen secara merata, kemudian balikkan screen dan lapisi juga permukaan bagian dalam sehingga memiliki lapisan emulsi yang cukup sesuai dengan ketebalan hasil cetakan yang diinginkan. Pengeringan dapat dilakukan dengan bantuan angin ataupun pengering seperti hairdryer dengan panas yang cukup.

19 4) Proses Afdruk (Pengembangan screen) Apabila lapisan emulsi sudah kering, segera melakukan penyinaran. Cahaya yang bagus untuk proses ini bisa dengan bantuan matahari atau peralatan penyinaran yang biasanya berupa kotak yang bagian atasnya kaca bening dan lampu tembak khusus di dalamnya. Menempatkan film pada posisi yang sesuai dengan penempatan gambar pada media cetak. Ini bisa dilakukan dengan memberi tanda register pada screen dengan pensil atau pena yang disesuaikan dengan tanda register pada film. Film harus ditempatkan dalam posisi permukaan terbalik, sehingga tulisan yang menghadap tidak terbaca atau istilahnya di mirror. Film dan permukaan screen direkatkan dengan bantuan isolatif bening. Lamanya waktu penyinaran bergantung pada bahan emulsi, tingkat kerapatan screen dan sumber cahaya yang digunakan. Seringkali kegagalan atau masalah ditemui pada tahap ini, tetapi umumnya waktu penyinaran normal berkisar antara 3 hingga 5 menit. Penyinaran selesai, permukaan bagian luar dan dalam screen disemprot dengan air. Sambil melakukan penyemprotan, akan terlihat pola-pola yang terbentuk di atas screen. Lapisan emulsi yang rontok saat disemprot akan membentuk gambar sesuai dengan gambar film yang digunakan pada proses penyinaran, sementara bagian screen yang lain akan tetap terlapisi dengan emulsi. Area screen yang emulsi

20 nya rontok inilah yang nantinya akan tertembus oleh tinta sehingga membentuk gambar sesuai dengan film. 5) Proses Penyablonan Persiapan dalam proses penyablonan adalah pemasangan screen pada media, seteah screen terpasang dengan tepat barulah mulai dengan proses pemulasan cat, dalam proses pewarnaan diusahakan untuk mendahulukan warna terang yang berlajut ke warna gelap, setelah cat dipulaskan secara merata dengan rakel screen kemudian diangkat dan hasilnya dikeringkan sebelum melajutkan kewarna lainya. e. Keungulan/Keunikan Produk Beberapa keunggulan dari AWSE Sablon sebagai berikut : 1) Harga yang ditawarkan murah dengan kualitas baik 2) Pengerjaan menggunakan meja rel sablon, sehingga proses pengerjaan lebih cepat 3) Proses pengerjaan tepat waktu 6. Konsumen AWSE Sablon a) Komunitas 1) Komunitas Motor Classic ( Kaos, Hem ) 2) Komunitas Anjing ( Kaos ) 3) Komunitas Band ( Kaos ) 4) Komunitas Pencinta Alam ( Kaos ) 5) Dan lain-lain

21 b) Sekolahan 1) SMP NEGERI 2 KEBAKK KRAMAT ( Kaos Olahraga ) 2) SMA MUH 3 KARANGANYAR ( Kaos Study Tour ) 3) Dan lain-lain c) Reseller d) Perguruan Tinggi 1) UNISRI ( Kaos Ospek ) 2) UNIVERSITAS SAHID ( Kaos Event ) 3) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ( Kaos Ospek ) 4) Dan lain-lain 7. Kegiatan Promosi yang sudah dilakukan a. Logoo Logo adalah lambang atau simbol khusus yang mewakili suatu perusahaan atau organisasi. Sebuah logoo bisa berupa nama, lambang atau elemen grafis lain yang ditampilkan secara visual. Sebuah logo diciptakan sebagai identitas agar unik dan mudah dibedakan dengan perusahaan kompetitor/pesaing. Gambar 4.1: Logo Sumber : AWSE Sablon

22 b. Neon box Neon box adalah media yang digunakan untuk berpromosi atau mengenalkan suatu produk seseorang kepada masyarakat luas. Sebagian besar neon box didesain semenarik mungkin agar ada banyak masyarakat yang mau mengunjungi tempat usaha atau perusahaan tersebut. Selain itu, neon box juga dilengkapi dengan lampu neon sebagai penerangan agar terlihat lebih menarik jika pada malam hari. c. MMT Gambar 4.2: Neon Box MMT adalah spanduk yang terbuat dari semiplastik dan berguna untuk media promosi. Cara pemasangan untuk MMT beragam dapat digantung dengan tali, billboard / papan reklame, spanduk X-dan Y- spanduk, spanduk roll dan sebagainya.

23 Gambar 4.3 : MMT d. Kartu Nama Kartu nama adalah sebuah kartu yang menyampaikan informasi tentang sebuah perusahaan ataupun individu yang disampaikan hanya sebagai pengingat dalam sebuah perkenalan formal. Pada umumnya kartu nama berisi tentang nama perusahaan dan logo perusahaan dan alamat pos, nomor telepon, nomor fax dan email, situs web. e. Sosial media Facebook Gambar 4.4 : Kartu nama Saat ini facebook tidak hanya sekedar menjadi situs jejaring sosial dan pertemanan. Banyak pihak yang memanfaatkan facebook sebagai strategi bisnis baru. Bahkan, pebisnis mampu mendongkrak omzet

24 bisnisnya melalui situs ini. Banyak pengusaha kecil memanfaatkan facebook untuk memulai usahanya. Menawarkan produk ke pengguna facebook lain atau dengan menggunakan fasilitas membuat group/halaman. f. Kwitansi Gambar 4.5 : Facebook Sumber : www.facebook.com Kwitansi adalah suatu alat bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima, lalu diserahkan kepada yang membayar dan dapat digunakan sebagai bukti transaksi.

25 Gambar 4.6 : Kwitansi g. Stiker Stiker adalah media informasi visual berupa lembaran kecil kertas atau plastik yang ditempelkan. Gambar 4.7 : Stiker

26 B. Target Market 1. Segmen Geografis Surakarta sekitarnya dan Jakarta 2. Segmen Demografi a) Umur : 16 40 tahun b) Jenis Kelamin : Pria dan wanita c) Status Sosial : Menengah dan atas