Anggi Lisli Montolalu Celcius Talumingan Eyverson Ruauw

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KELAPA PADA PT. DIMEMBE NYIUR AGRIPRO (DNA) DI DESA TETEY, KECAMATAN DIMEMBE, KABUPATEN MINAHASA UTARA.

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2

Sheila Giltania Kaluntas Noortje M. Benu Yolanda P. I. Rori

Management Analysis Journal

Analisis Pengendalian Bahan Baku Pada UMKM Kampoeng Cookies and Rotte Di Pekanbaru Riau

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN ASAM SEMUT DI PT INDUSTRI KARET. (Analysis Of Inter-Avoid Supply Control In PT Industry Rubber) ABSTRACT

JURNAL ANALISIS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BERAS DI PT. SEMARAK KOTA BITUNG DANIEL SETIAWAN TATUH

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan setiap waktu.

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TORTILA RUMPUT LAUT DI INDUSTRI RISQA MULIA DI DESA OLAYA KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB IV PENUTUP. bermanfaat bagi perusahaan jika perusahaan menerapkan metode EOQ pada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU CEMPAKA PADA INDUSTRI MEBEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ (Studi Kasus Pada UD.

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA HOME INDUSTRY ROTI PRIMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Home Industry Fanny Bakery Salatiga

Analisa Persediaan Bahan Baku Mengunakan Metode EOQ (Economy Order Quantity) di CV. Alfa Nafis

bagi perekonomian karena menyumbang 60% dari PDB dan menampung 97% tenaga kerja. Tetapi akses ke lembaga keuangan sangat terbatas, baru 25% atau

OLEH: WIWIN PURWATININGSIH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. ADI MABEL

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

JURNAL ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA AGROINDUSTRI PRODUK SUSU KEDELAI DAN TAHU CINA DI TAAS BANJER (STUDI KASUS UD.

ANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA

PENERAPAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DALAM PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG PADA USAHA PIA ARIAWAN DI DESA BANYUNING TAHUN 2013

MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU ROTAN PADA MEUBEL ROTAN TORA-TORA KELURAHAN UJUNA KECAMATAN PALU BARAT KOTA PALU

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU (Contoh Pengendalian pada usaha Grenda Bakery Lianli, Manado) Eyverson Ruauw ABSTRACT

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP CAP MENCCO KEDIRI

Analisis Persediaan Jahe Gajah di PT XYX Lembang Jawa Barat

JURNAL EKONOMI Volume 21, Nomor 3 September 2013 INVENTORY CONTROL DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUKSI ROTI PADA PABRIK ROTI BOBO PEKANBARU

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK

ORDER QUAANTITY (EOQ).

LAPORAN RESMI MODUL VI INVENTORY THEORY

PENERAPAN ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK PENGENDALIANPERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN DI UD KRISNO SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

BAB 1. PENDAHULUAN. Pemesanan barang merupakan kegiatan yang sangat penting pada bagian

JURNAL ANALISIS PENENTU RE-ORDER POINT (ROP) KEDELAI UNTUK KELANCARAN PROSES PRODUKSI TEMPE PADA RAJA TEMPE DI NGANJUK TAHUN 2015

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA WAROENG JEANS CABANG P. ANTASARI SAMARINDA

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Serbuk Gergaji Kayu (Studi Kasus di Oka Jamur Bali, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung)

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS EFISIENSI PERSEDIAAN BAHAN BAKU INDUSTRI ABON LELE KARMINA DI KABUPATEN BOYOLALI. Program Studi Agribisnis

BAB IV METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MANAJEMEN PERSEDIAAN

ANAISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN PENDEKATAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA UD BASTON FOOD KUDUS

Industrial Management ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU BUAH KELAPA SAWIT PADA PT. BAHARI DWIKENCANA LESTARI

MANAJEMEN PERSEDIAAN MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN

E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol.4, No.5, Desember 2015

EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) MODEL PROBABILISTIK PADA PT DIKA BAKERY.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku pada PT. Aceh Rubber Industries Kabupaten Aceh Tamiang

EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ. Diterima: 1 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menggunakan Metode Min-Max (Studi Kasus PT.Djitoe Indonesia Tobacco)

Optimasi Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Analisis Reorder Point

ANALISIS EFISIENSI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN SETENGAH JADI DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITIY

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

OPTIMALISASI PERSEDIAAN SEMEN PADA C.V. SURYA INDAH DI SAMARINDA. Muhammad Erwan Rizki 1

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat

I. PENDAHULUAN. dengan efektif dan efisien, maka harus memperhatikan penerapan sistem

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

Prosiding Manajemen ISSN:

Persediaan. Ruang Lingkup. Definisi. Menetapkan Persediaan. Keuntungan & Kerugian Persediaan

ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MIDSOLE PADA INDUSTRI SEPATU MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (STUDI KASUS PADA PT.

Yehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya

MANAJEMEN PENGADAAN BAHAN BANGUNAN DENGAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (Studi Kasus: Pembangunan Gedung Fakultas Hukum Tahap I)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALYSIS OF CEMENT AS RAW MATERIAL INVENTORY ON READY MIX PRODUCTION UNIT AT PT. PERDANA BETON IN SAMARINDA

Management Analysis Journal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keywords: 240 ml Glass Raw Material, Control Analysis, Inventory of Raw Materials

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

ANALISIS METODE PERSEDIAAN TEPAT WAKTU (JUST IN TIME) SEBAGAI DASAR PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PEMBANTU. ( Studi pada PG.

ANALISIS PERSEDIAAN MIE SEDAAP PADA PT. SEGAR HARUM SAMARINDA

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ. Hanna Lestari, M.Eng

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU MITRA CEMANGI DI KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

NASKAH SKRIPSI. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana

APLIKASI METODE EOQ PADA PENGENDALIAN BAHAN BAKU NATA DE COCO PRIMAISKA DESA SINDANGLAKA KECAMATAN KARANGTENGAH KABUPATEN CIANJUR

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dagang selalu mengadakan persediaan (inventory).

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU FIBER UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA PERSEDIAAN (STUDY KASUS PT. DJABES TUNAS UTAMA DI NGORO, MOJOKERTO)

Sistem Pengendalian Persediaan Dengan Permintaan Dan Pasokan Tidak Pasti (Studi Kasus Pada PT.XYZ)

MANAJEMEN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DODOL RUMPUT LAUT INDUSTRI CITA RASAKU KELURAHAN TINGGEDE KECAMATAN MARAWOLA KABUPATEN SIGI

Transkripsi:

Agri-sosioekonomi Volume 12 Nomor 2, Mei 2016 : 71-76 ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KELAPA PADA INDUSTRI TEPUNG KELAPA (Studi Kasus Pada PT. Royal Coconut) Anggi Lisli Montolalu Celcius Talumingan Eyverson Ruauw ABSTRACT The purpose of this research is to analyzed the coconut supply in coconut flour industry (case study at PT. Royal Coconut). This research conducted for three months, February 2016 to April 2016. The data used in this research are prime and secondary data. Prime data obtained by interview with the head manager of the company, the secondary data obtained from company archives, data from BPS, the Department of Industry and Commerce of North Sulawesi, previous literatures and internet. Data processed by EOQ method. The result showed that the raw material supply control policy by PT. Royal coconut not efficient. This shown by the company supply cost higher than the analysis result by used EOQ method with the optimum amount of coconut each order by EOQ method is 384.347,44 kg with total economic inventory cost Rp. 12.310.648.*ls Key words : Inventory, Material, Economc Order Quantity ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Persediaan Bahan Baku Kelapa Pada Industri Tepung Kelapa (Studi Kasus PT. Royal Coconut). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, sejak bulan februari 2016 sampai bulan april 2016. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara kepada manager perusahaan, sedangkan data sekunder diperoleh dari data yang telah tersusun dalam bentuk dokumen tertulis dari perusahaan, data dari BPS, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, literature terdahulu maupun dari internet. Data diolah menggunakan metode EOQ (Econimic Order Quantity). Dari hasil penelitian diketahui bahwa kebijakan pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan PT. Royal Coconut belum efisien, hal ini ditunjukan dengan biaya persediaan perusahaan lebih besar dibanding hasil analisis menggunakan metode EOQ, dengan pemesanan kelapa yang optimal tiap kali pesan menurut metode EOQ adalah 384.347,44 kg dengan biaya total persediaan ekonomis Rp. 12.310.648. Kata kunci : Persediaan, Bahan Baku, EOQ Latar Belakang PENDAHULUAN Provinsi Sulawesi Utara mempunyai potensi sumberdaya alam yang besar pada sektor pertanian. Sektor Pertanian sangat berperan penting terhadap perekonomian di Sulawesi Utara. Perkebunan kelapa mendominasi sektor perkebunan di Sulawesi Utara, dimana luas arealnya mencapai 278.484,10 hektar dengan total produksi mencapai 284.330,27 ton pada tahun 2014. Kelapa biasanya diolah dalam beberapa olahan yaitu tepung kelapa, minyak goreng, virgin coconut oil dan masih banyak lagi olahan dari kelapa (Anonim, 2013). Tepung kelapa adalah salah satu olahan dari daging buah kelapa yang saat ini menempati urutan ke-empat dari berbagai produk turunan kelapa yang diekspor ke luar negeri. 71

Analisis Persediaan Bahan Baku Kelapa...(Anggi Montolalu, Celcius Talumingan, Eyverson Ruauw) Tabel 1. Luas Areal dan Produksi kelapa Sulut Tahun 2012-2014 Tahun Luas (Ha) Produksi (Ton) 2012 250.141,65 272.480,91 2013 278.599,53 282.500,34 2014 278.484,10 284.330,27 Sumber : BPS ( Sulawesi Utara), 2014 Di Sulawesi Utara terdapat 5 perusahaan yang bergerak dibidang industry tepung kelapa ekspor. Dari lima perusahaan yang ada, PT. Royal Coconut merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tepung kelapa yang dikeringkan (Desiccated Coconut). EOQ (Economic Order Quantity) adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal. Metode EOQ (Economic Order Quantity) ini adalah metode yang digunakan untuk mencari titik keseimbangan antara biaya pemesanan dengan biaya penyimpanan agar diperoleh suatu biaya yang minimum. PT. Royal Coconut dalam kebijakan pengadaan bahan baku selama ini hanya berdasarkan pada pengalaman atau data-data dari masa lalu, hal tersebut akan berpengaruh terhadap total biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan persediaan (Ernawati & Surnasih, 2008). PT. Royal Coconut belum menerapkan manajemen atau analisis dengan menggunakan metode Economic Order Quantity dalam penanganan masalah pengendalian persediaan bahan baku. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah : a. Berapa banyak bahan baku kelapa optimal yang dibutuhkan oleh PT. Royal Coconut setiap kali pemesanan per periode tahun 2015? b. Berapa besar total biaya persedian bahan baku kelapa menurut kebijakan PT. Royal Coconut dan persediaan minimum dengan metode EOQ per periode tahun 2015? c. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan ulang (Reorder Cycle) bahan baku kelapa oleh PT. Royal Coconut per periode tahun 2015? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : 1) Untuk menganalisis jumlah pemesanan bahan baku kelapa optimal yang dibutuhkan PT. Royal Coconut per periode tahun 2015. 2) Untuk menganalisis total biaya persediaan bahan baku kelapa PT. Royal Coconut sebelum dan sesudah menggunakan metode EOQ. 3) Untuk menganalisis kapan akan dilakukan pemesanan ulang (Reorder Cycle) bahan baku kelapa oleh PT. Royal Coconut per periode tahun 2015. Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis a. Untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Universitas Sam Ratulangi Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Program Studi Agribisnis. b. Menerapkam ilmu-ilmu yamg dipelajari selama perkulihan dalam hal ini meningkatkan pengetahuan megenai system persedian bahan baku. 2. Bagi perusahaan, diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam hal pengambilan keputusan yang berhubungan dengan persediaan bahan baku. 3. Bagi pembaca, dapat menjadi sumber informasi dan masukan yang dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Royal Coconut yang terletak di desa Kawangkoan, Kec. Kalawat Kab. Minahasa Utara. Penelitian ini akan dilaksanakan selama 3 bulan dari persiapan sampai penyusunan laporan, yaitu pada bulan Februari 2016 sampai bulan april 2016. 72

Agri-sosioekonomi Volume 12 Nomor 2, Mei 2016 : 71-76 Jenis dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuisioner kepada manager perusahaan, sedangkan data sekunder diperoleh dari data yang telah tersusun dalam bentuk dokumen tertulis dari perusahaan, data dari BPS, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, literature terdahulu maupun dari internet. Konsepsi Pengukuran Variabel 1. Jumlah kebutuhan bahan baku (Kg/Bulan) 2. Biaya pemesanan (Rp), adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pemesanan bahan baku, antara lain : a. Biaya pengadaan bahan baku b. Biaya Angkutan c. Biaya Buruh Angkut dan Pembongkaran 3. Biaya penyimpanan (Rp), adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penyimpana bahan baku, antara lain : a. Biaya Penerangan b. Biaya Penanganan Persediaan 4. Biaya Total Persediaan (Total Inventory Cost), merupakan penjumlahan total biaya pemesanan dan total biaya penyimpanan bahan baku (Rp) 5. Pemesanan Ulang (Reoder Cycle), saat atau waktu tertentu perusahaan harus mengadakan pemesanan bahan dasar kembali, sehingga datangnya pesanan tersebut tepat dengan habisnya bahan dasar yang dibeli, khususnya dengan metode EOQ. Metode Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode EOQ (Economic Order Quantity). EOQ = 2Ds h D : Kebutuhan dalam suatu periode s : Biaya yang dikeluarkan setiap kali pemesanan (Rp) h : Biaya penyimpanan setiap unit persediaan (Rp) Biaya Simpan = ( Q 2 ) h Q : Jumlah bahan baku yang di pesan setiap kali pemesanan (Kg) h : Biaya penyimpanan (Rp) Biaya Pesan = ( D Q ) s D : Kebutuhan dalam suatu periode Q : Jumlah bahan baku yang di pesan setiap kali pemesanan (Kg) s : Biaya yang dikeluarkan setiap kali pemesanan (Rp) Total Biaya Persediaan (TIC) = BP + BS BP : Biaya Pesan (Rp) BS : Biaya Simpan (Rp) Pemesanan Ulang : P = D Q P : Siklus Pesan Ulang D : Kebutuhan dalam suatu periode Q : Jumlah bahan baku yang di pesan setiap kali pemesanan (Kg) Periode Waktu Setiap Kali Pemesanan Ulang : Y = W P Y : Periode Waktu Perencanan (Hari) P : Siklus Pesanan Ulang W : Periode Waktu Setiap Siklus Pesanan Ulang (Hari) Tingkat Pemakaian Saat Pemesanan Ulang : D W Q Y D : Kebutuhan Dalam suatu periode ΔW: Periode Waktu Setiap Siklus 73

Analisis Persediaan Bahan Baku Kelapa...(Anggi Montolalu, Celcius Talumingan, Eyverson Ruauw) Pesanan Ulang (Hari) Q : Jumlah pemesanan persediaan (Kg) ΔY: Periode Waktu Perencanan (Hari) HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Perusahaan PT. Royal Coconut berdiri pada tahun 2005 dan mulai produksi pada tahun 2007. PT. Royal Coconut merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industry tepung kelapa ekspor di Sulawesi Utara. Produk yang dihasilkan PT. Royal Coconut adalah tepung kelapa yang di keringkan (Desiccated Coconut). PT. Royal Coconut mempunyai 352 karyawan, dengan jam kerja yang terdiri dari tiga shift, shift I jam 06.00 15.00, shift II jam 14.00 24.00 dan shift III jam 23.00 06.00. Perusahaan berlokasi di desa Kawangkoan, Kecamatan Kalawat Kab. Minahasa Utara. Pengendalian Persediaan Bahan Baku Syarat kerja sama yang dilakukan antara PT. Royal Coconut dengan para pemasok yaitu kelapa yang dibeli perusahaan adalah kelapa dalam yang ber-umur 2,5 bulan yang layak dibuat tepung. Bahan baku biasanya tiba 1-3 hari setelah pemesanan, tapi umumnya langsung dibawah. Bahan baku sampai diperusahaan, kemudian dilakukan pemeriksaan kuantitas dan kualitas bahan baku, setelah itu dimasukan ke dalam gudang. Gudang Kelapa terbagi atas tiga bilik yang berfungsi untuk memisahkan kelapa yang lebih dulu masuk ke gudang untuk di diproduksi lebih dulu, karena mengingat bahan baku yang telah disimpan hanya memiliki jangka waktu kerusakan yaitu 3-4 hari, namun kerusakan biasanya hanya terjadi apabila ada kerusakan mesin. Pemasok bahan baku kelapa di PT. Royal Coconut adalah supplier tetap sebanyak 37 orang, sebagian besar berasal dari Minahasa Utara yaitu sebesar 80% dan sisanya berasal dari Minahasa Selatan dan Minahasa Tenggara. Kapasitas Produksi Kapasitas produksi di PT. Royal Coconut bisa mencapai 90.000 kg kelapa dalam satu kali produksi dengan lama produksi 25 jam apabila produksi normal tidak ada kerusakan mesin maupun kekurangan tenaga kerja. Pada tahun 2015 produksi tertinggi mencapai 90.000 kg dan produksi terendah sebesar 50.000 kg. Analisis Persediaan Metode EOQ Permintaan, Pembelian dan Penggunaan Bahan Baku. Untuk memenuhi permintaan tepung kelapa, kebutuhan bahan baku PT. Royal Coconut per hari sebesar 90.000 kg. Pembelian terendah terjadi pada bulan januari, pada bulan tersebut perusahaan melakukan pembelian sebesar 644.640 kg bahan baku. Sedangkan jumlah pembelian terbesar terjadi bulan juni, pada bulan tersebut perusahaan melakukan pembelian bahan baku sebesar 1.742.744 kg. Rata-rata penggunaan bahan baku pada tahun 2015 sebesar 1.347.349 kg, dibandingkan dengan pembelian bahan baku yang rata-rata per bulannya mencapai 1.386.024 kg. Hal ini menunjukan bahwa tingkat pembelian pada tahun 2015 lebih tinggi dari pada tingkat penggunaan bahan bakunya. Perusahaan melakukan penyimpanan bahan baku dengan alasan persediaan dalam proses produksi dan untuk mengantisipasi adanya kelangkaan bahan baku. 1. Biaya Pemesanan Untuk biaya yang dikeluarkan perusahaan pada setiap kali pemesanan adalah sebesar Rp. 146.323,31 yang diperoleh dari total biaya pemesanan yang dikeluarkan perusahaan pada tahun 2015 dibagi dengan frekuensi pemesanan yang dilakukan pada tahun tahun 2015 yaitu 4.135 kali. 2. Biaya Penyimpanan Untuk biaya penyimpanan per kg kelapa yang dikeluarkan oleh PT. Royal Coconut adalah Rp.32,03. Biaya ini didapat dari pembagian antara total biaya penyimpanan dengan hasil rata-rata pembelian kelapa tahun 2015 sebesar 1.386.024 kg. 74

Agri-sosioekonomi Volume 12 Nomor 2, Mei 2016 : 71-76 Tabel 2. Biaya Pemesanan Bahan Baku Kelapa PT. Royal Coconut Tahun 2015 Jenis Biaya (Rp) Biaya Pengadaan Bahan Baku 537.457.940 Biaya Angkutan Bahan Baku 29.767.315 Biaya Buruh Angkut dan Bongkar Kelapa 37.821.623 Jumlah 605.046.878 Sumber : PT. Royal Coconut, 2016 Tabel 3. Biaya Penyimpanan Bahan Baku Kelapa PT.Royal Coconut Tahun 2015 Jenis Biaya (Rp) Biaya 2.400.000 Penerangan Biaya Penanganan 42.000.000 Persediaan Jumlah 44.400.000 Sumber :PT. Royal Coconut, 2016 Untuk biaya yang dikeluarkan perusahaan pada setiap kali pemesanan adalah sebesar Rp. 146.323,31 yang diperoleh dari total biaya pemesanan yang dikeluarkan perusahaan pada tahun 2015 dibagi dengan frekuensi pemesanan yang dilakukan pada tahun tahun 2015 yaitu 4.135 kali. Tabel 4. Penggunaan Bahan Baku Kelapa, Biaya Pemesanan dan Biaya Penyimpanan di PT. Royal Coconut tahun 2015 Uraian 2015 Kuantitas (Kg) 16.168.190 Biaya Pemesanan (Rp) 146.323,31 Biaya Penyimpann (Rp) 32,03 Sumber : Data Olahan, 2016 Dari Tabel 5 dapat disimpulkan bahwa pemesanan kelapa yang ekonomis adalah 384.347,44 kg dengan frekuensi pemesanan bahan baku sebanyak 42 kali dengan periode waktu pemesanan ulang adalah 7 hari dan waktu pemesanan ulang (Reorder Point) pada saat persediaan tinggal 164.720,33 kg dengan biaya total persediaan ekonomis sebesar Rp. 12.310.648. Tabel 5. Hasil Perhitungan EOQ, Reorder Cycle dan Biaya Total Persediaan Bahan Baku Kelapa pada PT. Royal Coconut tahun 2015 Uraian 2015 EOQ (Kg) 384.347, 44 Pemesanan Ulang (Kali/Pemesanan) 42 Periode Waktu Pemesanan Ulang (Hari) 7 Reorder Point (Kg) 164.720, 33 Biaya Total Persediaan Ekonomis (Rp) 12.310.6 48 Sumber : Data Olahan, 2016 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan pengendalian persediaan bahan baku yang dilakukan PT. Royal Coconut belum efisien, dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut : 1. Pembelian bahan baku kelapa optimal setiap kali pemesanan menurut metode EOQ adalah 384.347,44 kg. 2. Total biaya persediaan optimal menurut metode EOQ adalah Rp. 12.310.648 sedangkan menurut kebijakan perusahaan sebesar Rp. 648.202.475. 3. Frekuensi pemesanan bahan baku menurut kebijakan perusahaan sebesar 4.135 kali sedangkan menurut metode EOQ sebanyak 42 kali dengan periode waktu pemesanan ulang adalah 7 hari dan titik pemesanan ulang (Reorder Point) pada saat persediaan tinggal 164.720,33kg. 75

Analisis Persediaan Bahan Baku Kelapa...(Anggi Montolalu, Celcius Talumingan, Eyverson Ruauw) Saran Setelah mengadakan perhitungan dan menganalisis data tentang pengadaan persediaan bahan baku kelapa pada PT. Royal Coconut, maka penulis mengajukan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam kebijakan pengadaan bahan baku. Adapun saran-saran sebagai berikut : 1. Perusahaan sebaiknya menggunakan metode EOQ dalam kebijakan pengadaan bahan baku, karena dengan menggunakan metode EOQ perusahaan akan mendapatkan kuantitas pembelian bahan baku yang optimal dengan biaya yang minimum dibandingkan kebijakan perusahaan sebelumnya. Perusahaan perlu mengkaji kembali metode pengendalian yang diterapkan selama ini, karena berdasarkan hasil pengolahan dengan metode EOQ yang digunakan peneliti, total biaya persediaan masih dapat diminimalkan. 2. Perusahaan perlu mengkaji kembali metode pengendalian yang diterapkan selama ini, karena berdasarkan hasil pengolahan dengan metode EOQ yang digunakan peneliti, total biaya persediaan masih dapat diminimalkan. DAFTAR PUSTAKA Anonimous,2013. Penelitian Pabrik Tepung Kelapa. http://agussupu.wordpress.com/tag/pene litian-pabrik-tepung-kelapa (diakses Februari 2015). Asrori, H., 2010. Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kayu Sengon PT. Abhirama Kresna Dengan Metode EOQ (skripsi).program Studi Manajemen Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta. Badan Pusat Statistik, 2014. Data Luas Areal Tanaman Perkebunan di Sulut. Manado. Dinas Perindustrian & Perdagangan Sulawesi Utara, 2015. Daftar Eksportir Tepung Kelapa Di Sulut. Manado. Ernawati, Y., & Surnasih. (2008). Sistem Pengendalian Persediaan Model Probabilistik dengan Back Order Policy. Jurnal Matematika, 11(2), 87 93. Fahmi, 2012. Manajemen Produksi dan Operasi. Penerbit: Alfabeta, Bandung. Handoko, T,H., 2015. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE, Yogyakarta. Hartini, S., & Larasati, I., (2009). Pendekatan dynamic inventory dengan mempertimbangkan ketidakpastian permintaan, yield, dan leadtime. J@TI UNDIP, IV(3), 202 211. Heizer, J., Barry, R., 2001. Prinsip prinsip Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta. Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi. Edisi Ketiga. PT. Raja Grasindo Persada. Jakarta. Kusuma, H., 2009. Manajemen Produksi:Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi 4. Yogyakarta: Penerbit Andi. Rangkuti, F., 2004. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga. Ruauw, E., (2011) Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada Usaha Grenda Bakery Lianli, Manado. Jurnal ASE Simbar, M., Skripsi Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kayu Cempaka pada Industri Mebel dengan menggunkan Metode EOQ (Studi Kasus Pada UD. Batu Zaman), Manado 2014 Suhartanti, R., Skripsi Analisis Pengendalian Persedian Bahan Baku Minuman Bandrek Pada CV. Cihanjuang Inti Teknik, Jakarta 2009 Sutarman. (2003). Perencanaan Persediaan Bahan Baku dengan Model Backorder. FTI Universitas Pasundan Bandung. Tatuh, D., (2015) Analisis Pengelolaan Persediaan Beras Di PT. Semarak Kota Bitung, Manado. Jurnal. Veronica, M., Skripsi Analisis Pengendalian Persedian Bahan Baku Beras Dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Multi Produk Guna Meminimumkan Biaya Pada CV. Lumbung Tani Makmur di Banyuwangi, Jember 2013 Yamit, J., 2007. Manajemen Kuantitatif Untuk Bisnis (Operation Reseacrch). BPFE, Yogyakarta. 76