BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Responden Penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah adalah ibu primigravida

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

ADAPTASI NYERI PERSALINAN DI KLINIK HJ. MARIANI

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

HUBUNGAN PENGGUNAAN TEKHNIK BIRTHBALL DENGAN TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BPM UMU HANI YOGYAKARTA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Rumah Sakit Kristen Tayu. sakit swasta yang ada di Tayu. RSK Tayu merupakan rumah sakit

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Karakteristik Responden Menurut Usia. responden adalah 9 tahun dan tertinggi 15 tahun. Selanjutnya distribusi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dilakukan di Puskesmas Wonosari pada bulan September-Oktober 2016.

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bangsal Firdaus RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta yang


BAB IV. Pendidikan SMP SMA DIII S1 S2 Jumlah 2.9% 100% S2 3% SMP 29% DIII 15%

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Partisipan Penelitian. primigravida maupun multigravida dengan usia kandungan 22 32

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN. A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian. jalan yang banyak dikunjungi oleh customer dan menjadi produk

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB III METODE PENELITIAN

GAMBARAN KECEMASAN IBU PRA SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG VK RSUD HASANUDDIN DAMRAH MANNA BENGKULU SELATAN

PENGARUH KOMUNIKASI TERAUPETIK DENGAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I FASE LATEN DI KLINIK DELIMA MEDAN TAHUN 2014

BAB 4 ANALISIS HASIL Gambaran umum responden. bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai identitas responden.

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

PERBEDAAN NYERI PERSALINAN PADA KALA I FASE AKTIF SEBELUM DAN SESUDAH MENDENGARKAN AYAT SUCI AL-QUR AN DI BPS DIANA ERNAWATI,

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA PASIEN INPARTU KALA I FASE LATEN DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah pendekatan cross sectional, dimana variabel independen dan dependen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan menjelaskan hasil pengolahan data dan analisis data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

LEMBAR PERSTUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

BAB V PEMBAHASAN. terhadap intensitas nyeri ibu nifas post sectio caesarea di RSUD Surakarta

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

-THESIS (TI )- Perancangan Model Penilaian Potensi Personal Protective Clothing (PPC) dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan di Lingkungan Panas

METODOLOGI PENELITIAN. Dilihat dari kualifikasinya, maka penelitian ini berfungsi sebagai penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pre - post

Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang. Abstrak

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode True Eksperiment Pre-

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN RESPON TERHADAP NYERI PASIEN POST OPERASI MAYOR DI IRNA BEDAH RSUP. Dr. DJAMIL PADANG 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. normal atau masa sebelum melahirkan (Wong & Perry, 2006). Sedangkan, postpartum blues

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah pra experimental dengan rancangan pretestposttest

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan (experiment), yang

PENGARUH MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP TINGKAT NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN DI RSU PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU KLATEN 2015

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5. ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN BESAR SAMPEL

BAB I PENDAHULUAN. dengan Sectio Caesaria (SC) adalah sekitar 10 % sampai 15 %, dari semua

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Responden Penelitian Responden dalam penelitian ini adalah adalah ibu primigravida yang mengalami nyeri persalinan kala 1 fase aktif di RSB Mutiara Bunda-Salatiga. Jumlah seluruh responden adalah 31 orang, tetapi pada saat persalinan ternyata 6 orang diantaranya tidak memenuhi kriteria inklusi yang telah di tetapkan maka dianggap tidak terhitung sebagai responden. Jadi responden yang diteliti berjumlah 25 orang. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisa Univariat Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan untuk satu variabel atau tiap variabel. Analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase data tiap variabel (Notoadmodjo, 2002). Analisa data demografi responden dapat dilihat pada tabel 4.1 di bawah ini. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden Variabel Mean SD Minimal Maksimal Usia 27,00 3,02765 21 33 61

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata usia responden penelitian adalah 27 tahun. Dengan standar deviasi 3,02765. Usia termuda responden adalah 21 tahun dan tertua adalah 33 tahun. Dengan demikian data menunjukkan bahwa semua responden tidak ada yang merupakan ibu beresiko. Gambar 4.1 Distribusi Usia Responden 0% Usia 20% 48% 32% 20-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun Berdasarkan data gambar 4.1 menunjukkan bahwa responden yang terlibat dalam penelitian berkisar antara usia 20-35 tahun. Rentang usia ini merupakan usia produktif sehingga sangat baik untuk ibu primigravida. Responden lebih banyak berusia 26-30 tahun sebesar 48%. 62

Gambar 4.2 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden Tingkat pendidikan SD 0% SMP 0% Sarjana 36% SMA 32% Diploma (D3) 32% Berdasarkan data gambar 4.2 menunjukkan bahwa Pendidikan tertinggi responden yaitu SMA, diploma (D3) dan sarjana (S1), dengan angka pendidikan tertinggi adalah sarjana (S1) sebesar 36%. Gambar 4.3 Distribusi Pekerjaan Responden Pekerjaan 24% 20% 24% 32% Ibu Rumah Tangga Karyawan Swasta Wiraswata PNS 63

Berdasarkan data gambar 4.3 menunjukkan bahwa pekerjaan responden yaitu ibu rumah tangga (24%), karyawan swasta (32%), wiraswasta (20%), dan PNS (24%). Pekerjaan yang banyak digeluti responden adalah karyawan swasta sebesar 32%. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengukuran Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah diberi Perlakuan Distraksi Imajinasi Terbimbing Variabel Mean SD Minimal Maksimal Skala Nyeri Sebelum Perlakuan 6,60 1,08 5,00 9,00 Skala Nyeri Sesudah Perlakuan 5,84 0,94 4,00 8,00 Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa rata-rata skala nyeri sebelum diberi perlakuan sebesar 6,60 (nyeri sedang) dengan standar deviasi 1,08. Skala nyeri sebelum diberi perlakuan berada pada rentang skala nyeri sedang (5,00)-skala nyeri berat (9,00). Rata-rata skala nyeri sesudah diberi perlakuan sebesar 5,84 (nyeri sedang) dengan standar deviasi 0,94. Skala nyeri sesudah diberi perlakuan berada pada rentang skala nyeri sedang (4,00)-skala nyeri berat (8,00). Tabel 4.3 Pengukuran Skala Nyeri Sebelum dan Sesudah diberi Perlakuan Distraksi Imajinasi Terbimbing (n=25) N Frekuensi Persentase (%) Skala Nyeri o Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah 1 0 (tidak nyeri) 0 0 0% 0% 2 1-3 (nyeri ringan) 0 0 0% 0% 3 4-6 (nyeri sedang) 12 20 48 % 80% 64

4 7-10 (nyeri berat) 13 5 52% 20% Total 25 25 100 % 100% Tabel 4.3 Menunjukkan bahwa skala nyeri pada responden dengan nyeri persalinan berada pada rentang skala nyeri sedang dan skala nyeri berat. Skala nyeri sebelum diberi perlakuan distraksi imajinasi terbimbing sebanyak 12 responden (48%) dengan skala nyeri 4-6 (nyeri sedang), dan sebanyak 13 responden (52%) dengan skala nyeri 7-10 (nyeri berat). Sedangkan skala nyeri sesudah diberi perlakuan distraksi imajinasi terbimbing sebanyak 20 responden (80%) skala nyeri 4-6 (nyeri sedang ) dan sebanyak 5 responden (20%) skala nyeri 7-10 (nyeri berat). Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Pengukuran Respon Psikologi Pasien Terhadap Nyeri Sebelum dan Sesudah diberi Perlakuan Distraksi Imajinasi Terbimbing Variabel Mean SD Minimal Maksimal Respon Psikologi Sebelum Perlakuan 36,16 2,74 31 41 Respon Psikologi Sesudah Perlakuan 36,76 2,38 32 41 Dari tabel 4.4 Rata-rata nilai observasi pengungkapan respon psikologi responden terhadap nyeri pada kelompok sebelum diberi perlakuan sebesar 36,16 dengan standar deviasi 2,74. Skor terendah pengungkapan respon psikologi terhadap nyeri sebesar 31 dan skor tertinggi sebesar 41. Hasil ini dapat dikatakan rata-rata responden kelompok sebelum perlakuan tidak mampu mengontrol 65

respon nyeri yang dirasakan, karena berada dalam rentang skor rata-rata sebesar 36-48 (respon tidak terkontrol). Rata-rata nilai observasi pengungkapan respon psikologi responden terhadap nyeri pada kelompok sesudah diberi perlakuan sebesar 36,76 dengan standar deviasi 2,38. Skor terendah pengungkapan respon psikologi terhadap nyeri sebesar 32 dan skor tertinggi sebesar 41. Hasil ini, dapat dikatakan rata-rata responden kelompok sesudah perlakuan tidak mampu mengontrol respon nyeri yang dirasakan, karena berada dalam rentang skor rata-rata sebesar 36-48 (respon tidak terkontrol). Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pengukuran Skala Nyeri Respon Fisiologi Tekanan Darah Sistole Sebelum dan Sesudah diberi Perlakuan Distraksi Imajinasi Terbimbing Variabel Mean SD Minimal Maksimal Respon Fisiologi (TDS*) Sebelum Perlakuan 122,40 13,31 90 160 Respon Fisiologi (TDS*) Sesudah Perlakuan 117,60 7,23 110 140 TDS* Tekanan Darah Sistole Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa rata-rata tekanan darah sistole sebelum diberi perlakuan sebesar 122,40 dengan standar deviasi 13,31. Tekanan darah sistole sebelum diberi perlakuan berada pada rentang tekanan darah terendah (90mmHg) dan dan tekanan darah tertinggi (160mmHg). Rata-rata tekanan darah sistole sesudah diberi perlakuan sebesar 117,60 dengan standar deviasi 7,23. Tekanan darah sistole sesudah diberi 66

perlakuan berada pada rentang tekanan darah terendah (110mmHg) dan tekanan darah tertinggi (140mmHg). Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pengukuran Skala Nyeri Respon Fisiologi Tekanan Darah Diastole Sebelum dan Sesudah diberi Perlakuan Distraksi Imajinasi Terbimbing Variabel Mean SD Minimal Maksimal Respon Fisiologi (TDD*) Sebelum Perlakuan 78,40 9,86 60 110 Respon Fisiologi (TDD*) Sesudah Perlakuan 76,80 6,90 70 100 TDD* Tekanan Darah Diastole Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa rata-rata tekanan darah diastole sebelum diberi perlakuan sebesar 78,40 dengan standar deviasi 9,86. Tekanan darah diastole sebelum diberi perlakuan berada pada rentang tekanan darah terendah (60 mmhg) dan dan tekanan darah tertinggi (110 mmhg). Rata-rata tekanan darah diastole sesudah diberi perlakuan sebesar 76,80 dengan standar deviasi 6,90. Tekanan darah diastole sesudah diberi perlakuan berada pada rentang tekanan darah terendah (70 mmhg) dan dan tekanan darah tertinggi (100 mmhg). Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Respon Fisiologi Tekanan Darah Responden Terhadap Nyeri Sebelum dan Sesudah diberi Perlakuan Distraksi Imajinasi Terbimbing N o Tekanan Darah Frekuensi Persentase (%) Sistole Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah 86-100 mmhg 1-4% 0% 101-115 mmhg 3 9 12% 36% 67

116-130 mmhg 16 15 64% 60% 131-145 mmhg 4 1 16% 4% 146-160 mmhg 1-4% 0% Diastole 67-77 mmhg 8 10 32% 40% 78-88 mmhg 12 14 48% 56% 89-99 mmhg 4-16% 0% 100-110 mmhg 1 1 4% 4% Berdasarkan data tabel 4.7 dapat dilihat bahwa tekanan darah sistole dikategorikan dalam 5 kelas, diastole sebanyak 4 kelas. Sebanyak 16 responden (64%) memiliki tekanan darah sistole antara 116-130 mmhg sebelum diberi perlakuan. Sedangkan sesudah diberikan perlakuan sebanyak 15 responden (60%) memiliki tekanan darah sistole antara 116-130 mmhg. Sebanyak 1 (4%) responden memiliki tekanan darah sistole antara 86-100 mmhg sebelum diberi perlakuan. Sebanyak 3 (12%) responden memiliki tekanan darah sistole antara 101-115 mmhg sebelum diberi perlakuan, sedangkan sesudah diberi perlakuan responden bertambah sebanyak 9 (36%) responden. Sebanyak 1 (4%) responden memiliki tekanan darah sistole antara 100-110 mmhg sebelum diberi perlakuan. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pengukuran Skala Nyeri Respon Fisiologi Nadi Sebelum diberi Perlakuan Distraksi Imajinasi Terbimbing Variabel Mean SD Minimal Maksimal Respon Fisiologi Nadi Sebelum Perlakuan 76,80 11,74 54 96 Respon Fisiologi Nadi Sesudah Perlakuan 75,44 9,47 52 92 68

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa rata-rata denyut nadi sebelum diberi perlakuan sebesar 76,80 dengan standar deviasi 11,74. Denyut nadi sebelum diberi perlakuan berada pada rentang nadi rendah (54 x/menit) dan nadi normal (96 x/menit). Rata-rata denyut nadi sesudah diberi perlakuan sebesar 75,44 dengan standar deviasi 9,47. Denyut nadi sesudah diberi perlakuan berada pada rentang nadi rendah (52 x/menit) dan nadi normal (92 x/menit). Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi dan Persentase Respon Fisiologi Denyut Nadi Responden Terhadap Nyeri Sebelum diberi Perlakuan Distraksi Imajinasi Terbimbing N o Denyut Nadi Frekuensi Persentase (%) Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah < 60 x/menit 4 1 16% 4% 60-100 x/menit 21 24 84 % 96% > 100 x/menit - - 0% 0% Pada tabel 4.9 didapat bahwa denyut nadi seluruh ibu bersalin adalah 52-96 kali/menit. Denyut nadi terendah yaitu < 60 kali/menit (52, 54, 56 kali/menit) sebanyak 4 (16%) responden sebelum diberi perlakuan. Sedangkan setelah diberi perlakuan sebanyak 1 (4%) responden. Sebanyak 21 (84%) responden memiliki denyut nadi sebesar 60-100 kali/menit sebelum diberi 69

perlakuan dan 24 (96%) responden setelah diberi perlakuan dengan denyut tertinggi sebesar 96 kali/menit. 4.2.2. Uji Normalitas Pada penelitian ini penulis menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov untuk menguji normalitas data. Dari hasil uji normalitas diperoleh skala intensitas nyeri sebelum dan sesudah diberi perlakuan berdistribusi normal terlihat dari nilai koefisien uji Kolmogorov-Smirnov, p=0,323 dan p=0,094 (p > 0,05). Uji normalitas juga dilakukan untuk menguji data respon psikologi dan respon fisiologi responden terhadap nyeri sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan hasil (p < 0,05) yang berarti data berdistribusi tidak normal. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran 9. 4.2.3 Analisa Bivariat Analisa bivariat merupakan analisa yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat (Notoatmodjo, 2002). Analisa bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya pengaruh teknik distraksi imajinasi terbimbing terhadap intensitas nyeri inpartu kala 1 fase aktif sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Hasil penelitian dapat ditunjukkan pada tabel 4.10. 70

Tabel 4.10 Hasil Uji Pair t-test Intensitas Nyeri Inpartu Sebelum dan Sesudah diberi Distraksi Imajinasi Terbimbing Variabel Mean SD df P-value Intensitas Nyeri 0,76 0,66 24 0,000 Data responden sebelum perlakuan dan setelah perlakuan merupakan data rasio. Hasil rata-rata Uji Pair t-test adalah 0,76 dengan standar deviasi sebesar 0,66. Pada pengujian Pair t-test kriteria pengujian: jika pvalue < 0,05, maka H0 ditolak, jika pvalue > 0,05, maka H0 diterima. Dari hasil pengujian Pair t-test pada penelitian ini, diketahui pvalue adalah 0,000. Karena pvalue < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Jadi, dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini bahwa ada pengaruh teknik distraksi imajinasi terbimbing terhadap penurunan intensitas nyeri inpartu kala 1 fase aktif pada persalinan normal ibu primigravida di Rumah Sakit Bersalin Mutiara Bunda-Salatiga. 4.3 Pembahasan 4.3.1 Intensitas Nyeri Responden Persalinan Kala I Fase Aktif Sebelum dan Sesudah Perlakuan Distraksi Imajinasi Terbimbing Berdasarkan pengukuran nyeri yang dilakukan sebelum diberi perlakuan, didapatkan bahwa intensitas nyeri responden berada pada rentang skala nyeri sedang dan nyeri berat dengan posisi nyeri berat yang lebih banyak dirasakan responden (52%). Sesudah diberi perlakuan, nyeri yang dirasakan responden mengalami 71

penurunan skala nyeri beratnya dari rentang sebesar 52% menjadi 20% yang artinya sebanyak 32% responden mengalami penurunan skala nyeri beratnya menjadi nyeri sedang. Pada hasil penelitian juga diperoleh bahwa ketika diberi perlakuan distraksi imajinasi terbimbing skala nyeri sedangnya mengalami peningkatan sebesar 48% menjadi 80 %. Hal ini disebabkan karena, nyeri persalinan bersifat alamiah sehingga tidak dapat dihilangkan. Hasil ini menunjukkan bahwa intensitas nyeri sedikit menurun sesudah diberi distraksi imajinasi terbimbing. Price & Wilson (2005) mengatakan bahwa teknik distraksi dapat membantu mengurangi nyeri. Lubkin (2006) juga mengatakan bahwa mengalihkan perhatian ke hal yang lain dapat menurunkan persepsi nyeri seseorang. 4.3.2 Respon Psikologi Responden Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Sebelum dan Sesudah Perlakuan Distraksi Imajinasi Terbimbing Kozier (2010) mengatakan bahwa ketika mengalami nyeri tubuh akan mengalami perubahan pada aspek psikologi dan fisiologi. Faktor-faktor yang menyebabkan rasa nyeri pada persalinan secara psikologis yaitu panik, ketakutan, otot rahim tegang, ligamen uterus meregang (Regina, 2011). Hasil penelitian menunjukkan bahwa respon psikologi yang tampak pada saat responden tidak mampu mengontrol nyeri seperti tidak tenang, berkeringat, merasa lelah, kening berkerut, lemas, mengeluh, mengadu, menjerit, menangis, 72

berteriak dsbnya. Bobak (2005) juga berpendapat bahwa ketika responden mengalami nyeri maka ekspresi sikap juga mengalami perubahan meliputi peningkatan kecemasan dengan penurunan lapang persepsi, menangis, mengerang, tangan mengepal dan menggengam serta otot mudah terangsang. 4.3.3 Respon Fisiologi Responden Terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif Sebelum dan Sesudah Perlakuan Distraksi Imajinasi Terbimbing Berbagai sistem tubuh ibu beradaptasi selama proses persalinan. Selama proses persalinan terjadi perubahan pada beberapa sistem diantaranya sistem kardiovaskular, respirasi, termoregulasi, perkemihan dan persarafan. Hasil penelitian didapat bahwa tekanan darah sistole pada responden sebelum diberi perlakuan ada yang termasuk dalam kategori tekanan darah sistole melebihi batas normal (TD > 120 mmhg) yaitu pada responden dengan nomor urut 3, 5, 6, 20 dan 24, sedangkan sesudah diberi perlakuan tekanan darah responden kembali dalam batas normal hanya responden dengan nomor urut 24 yang tidak mengalami penurunan tekanan darah sistole dalam batas normal. Peningkatan tekanan darah ibu selama kala I persalinan dapat disebabkan berbagai hal. Ibu bersalin yang bereaksi terhadap nyeri dengan rasa takut dan kecemasan akan meningkatkan aktivitas sistem saraf simpatis dan hasilnya adalah 73

peningkatan sekresi katekolamin (Kinney, 2000). Berdasarkan data tekanan darah sistole keseluruhan reponden maka rata-rata tekanan darah sistole sebelum dan sesudah diberi perlakuan distraksi imajinasi terbimbing berada dalam rentang normal (90-120 mmhg). Rata-rata tekanan darah sistole sebelum diberi perlakuan sebesar 122,40 mmhg sedangkan rata-rata tekanan sistole sesudah diberi perlakuan sebesar 117,60 mmhg. Peningkatan tekanan darah yang terjadi tiba-tiba sebanyak lebih dari 30 mmhg pada sistole dan 15 mmhg pada diastole dari batas normal menunjukkan tanda munculnya preeklampsia (Detiana Prilia, 2010). Tekanan darah diastole responden sebelum diberi perlakuan distraksi imajinasi terbimbing berada dalam kategori tekanan darah diastole normal (60-90 mmhg), kecuali responden dengan nomor urut 24 yang memilki tekanan darah diastole melebihi batas normal sebesar 110 mmhg. Rata-rata tekanan darah diastole responden sebelum dan sesudah diberi perlakuan berada dalam rentang normal (60-90 mmhg). Rata-rata tekanan darah diastole sebelum diberi perlakuan sebesar 78,40 mmhg sedangkan rata-rata tekanan darah diastole sesudah diberi perlakuan sebesar 76,80 mmhg. Denyut nadi yang stabil menandakan bahwa ibu dalam kondisi yang baik. Kecepatan denyut nadi normal adalah 60 sampai 100 kali per menit (Hillman, 2011). Jika denyut nadi meningkat menjadi lebih dari 100 kali per menit, maka dapat mengindikasikan 74

terjadinya infeksi, ketosis atau hemoragi (Uprichard, 1999). Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa sebelum diberi perlakuan denyut nadi responden dengan nomor urut 3, 5, 6 dan 24 berada pada rentang dibawah batas normal, sedangkan sesudah diberi perlakuan denyut nadi seluruh responden berada pada batas normal, kecuali responden dengan nomor urut 24. Rata-rata denyut nadi responden sebelum dan sesudah diberi perlakuan berada dalam rentang normal (60-100 x/menit). Rata-rata denyut nadi sebelum diberi perlakuan sebesar 76,80 kali/menit sedangkan ratarata denyut nadi sesudah diberi perlakuan sebesar 75,44 kali/menit. 4.3.4 Pengaruh Teknik Distraksi Imajinasi Terbimbing terhadap Intensitas Nyeri Kala I Fase Aktif Persalinan Primigravida Berdasarkan hasil uji Paired t-test menunjukkan bahwa secara signifikan terdapat pengaruh teknik distraksi imajinasi terbimbing terhadap intensitas nyeri inpartu kala 1 fase aktif. Didapatkan nilai koofisien pvalue 0,000 (p < 0,05). Hasil ini didukung oleh National Safety Council (2004) yang mengatakan bahwa ketika seseorang mampu mencapai efek positif misalnya imajinasi terbimbing maka akan membawanya menuju ketenangan. Selain itu, Brunner & Suddarth (2002) juga mengungkapkan bahwa dengan mengalihkan perhatian responden ke hal lain dapat menurunkan persepsi nyeri yang dirasakan. Teknik ini hanya bekerja pada waktu singkat pada nyeri untuk beberapa menit selama prosedur invasif (Brunner & 75

Suddarth, 2002). Dr. Prabowo PB, MM (2009) juga mengungkapkan bahwa sebuah sensasi lembut atau perhatian yang teralihkan merupakan suatu stimuli yang dapat mengubah keseimbangan aktivitas neuron sensorik yang ikut mengatur proses nyeri. Walaupun teknik distraksi imajinasi terbimbing menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan tetapi kalau dilihat dari mean tingkat nyeri sesudah diberi perlakuan distraksi imajinasi terbimbing responden masih mengalami nyeri hal ini mengiindikasikan pasien belum terbebas dari rasa nyeri tetapi tujuan dari imajinasi terbimbing bukan untuk menghilangkan rasa nyeri sekaligus tetapi bagaimana responden dapat mengontrol nyerinya sehingga pada saat memasuki kala 2 persalinan dapat berlangsung dengan lancar (Mander, 2002). Muttaqin (2008) juga berpendapat bahwa imajinasi terbimbing bisa efektif jika dipraktekkan secara terus menerus dan membutuhkan waktu yang banyak agar dapat menjelaskan tekniknya sehingga responden juga dapat mempraktekkannnya dengan baik. Penelitian teknik distraksi imajinasi terbimbing terhadap intensitas nyeri pasien inpartu kala 1 fase aktif terhadap persalinan normal ibu primigravida sampai saat ini masih jarang yang menggunakan teknik ini dalam kasus yang diangkat peneliti sehingga menyebabkan kesulitan terhadap penulis untuk dijadikan sebagai bahan acuan. Untuk mendukung penelitian ini penulis 76

mendapat beberapa penelitian yang juga mendukung hasil penelitian penulis tetapi dalam kasus yang berbeda, diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Urip Rahayu, S.Kp.,M.Kep (2010) Hasilnya menunjukkan guided imagery berpengaruh dalam menurunkan tingkat nyeri pada pasien cedera kepala ringan secara signifikan dengan uji statistik (p=0,01), tetapi pasien belum terbebas rangsang nyeri karena metode ini hanya bersifat meminimalkan rasa nyeri. Hal ini juga didukung oleh Aprilina Nurhayati dkk (2012) dalam penelitiannya dengan hasil yang diperoleh teknik relaksasi imajinasi terbimbing mampu menurunkan hipertensi dengan uji statistik (p=0,01). Kwekkeboom, et al (2006) dalam penelitiannya dengan hasilnya menunjukkan guided imagery berpengaruh dalam menurunkan nyeri pada pasien kanker dengan uji statistik (p=0,01). Maj Eric A. et al (2010) dalam penelitiannya dengan hasil yang diperoleh guide imagery berpengaruh dalam menurunkan tingkat kecemasan pasien (p=0,002). Kelompok yang mengalami nyeri mengalami penurunan intensitas nyeri (p=0,041). Moffatt FW, et al (2010) dalam penelitiannya dengan hasil yang diperoleh guided imagery berpengaruh dalam menurunkan hipertensi pada wanita hamil dengan uji statistik (p=0,02). 77

4.4 Keterbatasan Penelitian - Pada penelitian ini penulis hanya memberikan perlakuan pada satu kelompok yaitu kelompok sebelum perlakuan dan kelompok sesudah perlakuan tanpa menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding akibatnya bisa berpengaruh pada hasil penelitian. - Kurangnya tenaga profesional dalam penelitian ini sehingga penulis harus menangani beberapa responden yang akan diberikan perlakuan. - Terbatasnya sampel yang digunakan. 78