BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Kuesioner. Saya adalah mahasiswa Binus University Fakultas Ekonomi Manajemen. sedang melakukan penelitian mengenai Analisis Pengaruh Ketidakamanan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

Bab III. Metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini berisi penjelasan rancangan, metode, teknik dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian survey. Metode survey menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Pabrik Kaos Aseli

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian untuk dapat. Tabel 3.1 Desain Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. dengan perawatan berkala, penyediaan kendaraan pengganti, layanan darurat dan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang akan kami lakukan adalah penelitian yang bersifat asosiatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode adalah cara kerja pikiran dalam memahami suatu objek, di dalamnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan yang valid, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagai berikut: Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai lingkup metodologi yang akan

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. tujuan dalam penelitian. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun tempat yang dijadikan lokasi penelitian adalah Kantor Dinas Kesehatan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian bersifat asosiatif. Dengan penelitian

Transkripsi:

BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif ini dapat mengetahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat ketergantungan antara variabel independent dengan variabel dependent, Sugiyono (2008:7-11). Dalam penelitian ini untuk mengetahui pengaruh antara Ketidakamanan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Intensi Turnover dengan melakukan survei. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang digunakan adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data yang hanya sekali dikumpulkan mungkin selama periode harian, mingguan, atau bulanan dalam rangka menjawab penelitian, Sekaran (dalam Sarjono,2011). Desain dari penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut : 25

26 Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian Metode yang digunakan Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif survei Individu- Karyawan Kontrak PT. Bank DKI T-2 Asosiatif survei Individu- Karyawan Kontrak PT. Bank DKI T-3 Asosiatif survei Individu- Karyawan Kontrak PT. Bank DKI Cross Sectional Cross Sectional Cross Sectional Keterangan : 1. T 1 = Untuk mengetahui pengaruh ketidakamanan kerja terhadap intensi turnover karyawan kontrak PT. Bank DKI. 2. T 2 = Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap intensi turnover karyawan kontrak PT. Bank DKI. 3. T 3 = Untuk mengetahui pengaruh ketidakamanan kerja dan komitmen organisasi terhadap intensi turnover karyawan kontrak PT. Bank DKI.

27 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:11), operasionalisasi variabel merupakan penjelasan dari teori variabel, sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu.variabel adalah karateristik yang dapat diamati dari sesuatu (objek), dan mampu memberikan macam-macam nilai atau beberapa kategori. Ada 3 variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas Ketidakamanan Kerja (X 1 ) dan Komitmen Organisasi (X 2 ), dan variabel terikat Intensi Turnover (Y). Skala pengukuran yang dipakai dalam penelitian ini adalah skala ordinal yang kemudian di transformasikan menjadi skala interval. Hal ini dikarenakan peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner yang memiliki alternatif jawaban dalam skala ordinal, padahal peneliti akan menganalisis data dengan statistik parametik. Akibatnya, data dengan skala ordinal tersebut harus ditransfer menjadi skala interval. Skala interval adalah skala yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama, Riduwan dan Kuncoro (2008:18). Sedangkan skala ordinal adalah skala yang menyatakan kategori sekaligus peringkat, dimana peringkat tersebut menunjukkan suatu urutan penilaian, Sarjono dan Julianita (2011:3). Menurut Moeheriono (2012:34-35) dalam menentukan indikator, terkadang bisa berbeda-beda tergantung jenis organisasinya. Biasanya dalam praktik, penentuan jumlah indikator tidak selalu pasti berapa jumlahnya. Keberhasilan pencapaian tujuan suatu program kegiatan yang kemungkinan

28 mempunyai lebih dari satu indikator, yaitu tiga,empat atau lima indikator. Berikut akan diuraikan dimensi dan indikator dari masing-masing variabel, beserta, skala, dan model pengukuran dari keempat variabel yang ada: Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Konsep Dimensi/ Sub Indikator Skala Model Skala Variabel Variabel Pengukuran Pengukuran Ketidak- amanan Kerja Ketidakberdayaan untuk mempertaha nkan kesinambun gan yang diinginkan dalam kondisi kerja Konflik peran Ketidakjelasan peran - Pertentangan antar tugas- tugas dan tanggung jawab - Tuntutan yang bertentangan - Tugas - Wewenang - Tanggung jawab Ordinal diubah menjadi Interval Ordinal diubah menjadi Interval Skala Likert Skala Likert

29 yang terancam. (Greenhalgh Perubahan Organisasi - Merger - Perampingan Ordinal diubah Skala Likert dan - Re-organisasi menjadi Rosenblatt Interval 1989 dalam - Teknologi baru Wening, - Pergantian 2005) manajemen Locus of Control - Internal - Eksternal Ordinal diubah menjadi Skala Likert Interval Komitmen Identifikasi Komitmen - Ordinal Organisasi keyakinan Afektif emiliki diubah Skala seseorang keterikatan menjadi Likert akan values emosional Interval dan tujuan dengan organisasi, rela menerima - organisasi etuju dengan

30 dan tujuan dasar dan berusaha nilai organisasi mencapai tujuan tersebut serta memiliki - emiliki rasa keterlibatan dalam organisasi keinginan kuat untuk tetap Komitmen Berkelanjutan - akut kehilangan senioritas dalam Ordinal diubah menjadi Skala Likert menjadi organisasi Interval anggota organisasi tersebut (Meyer et al. 1993 dalam Nur Wening - akut kehilangan kesempatan promosi dalam organisasi 2005). - idak rela kehilangan hubungan persahabatan dengan rekan

31 kerja Komitmen Normatif - eduli pada apa yang dipikirkan Ordinal diubah menjadi Skala Likert orang lain Interval - idak ingin mengecewakan majikan - hawatir akan dicap buruk oleh rekan kerja Intensi Kadar atau Eksternal - Pasar tenaga Ordinal Turnover intensitas dari kerja diubah menjadi Skala Likert

32 keinginan Interval untuk keluar dari perusahaan (Harnoto, 2002) Institusi - Kondisi ruang kerja - Upah - Keterampilan Ordinal diubah menjadi Interval Skala Likert kerja - Supervisi Karakteristik - Masa lalu Ordinal Skala Personal - Sikap diubah Likert Karyawan - Intelegensi menjadi - Jenis kelamin Interval - Minat - Lama bekerja - Reaksi individu 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang diperoleh melalui instrumen kuesioner. Peneliti menggunakan 2 macam sumber data yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Dimana sumber data primer adalah data

33 yang dikumpulkan secara langsung dari responden, yaitu karyawan kontrak PT. Bank DKI. Sedangkan sumber data sekunder dilakukan dengan melakukan studi literatur, baik melalui buku-buku pendukung, jurnal ilmiah, laporan umum yang dipublikasikan dan informasi dari perusahaan. Pencarian informasi yang berkenaan dengan penelitian ini juga dilakukan dengan menggunakan media internet pada situs dalam dan luar negeri. Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Data Sumber data Jenis data Profil perusahaan Sekunder company profile Kualitatif Ketidakamanan Kerja Primer kuesioner Kualitatif Komitmen Organisasi Primer kuesioner Kualitatif Intensi Turnover Primer kuesioner Kualitatif Sumber : Penulis, 2012 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitianini adalah: 1. Observasi Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung dan pencatatan mengenai kejadian-kejadian yang diselidiki untuk mendapatkan data. 2. Kuesioner

34 Data diperoleh dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden.dan jawaban dari setiap pertanyaan tersebut ditentukan pointnya melalui model skala Likert. 3. Wawancara Dalam teknik wawancara dilakukan dengan pihak PT. Bank DKI untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, yang berkaitan dengan ketidakamanan kerja, komitmen organisasi dan intensi turnover. 4. Studi pustaka (Library Research) Studi pustaka dimana data yang diperoleh dari fakta-fakta berupa pendapat dan karya para ahli yang didapat dari buku-buku dan jurnal.selain itu juga adapun data-data pendukung yang didapat melalui internet. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:37), populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit pengukuran yang menjadi objek penelitian atau populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Arikunto (2004:117), menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi. Sampel penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat diwakili seluruh populasi. Berkaitan pada teknik pengambilan sampel, Arikunto (2004:120) mengemukakan apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua.

35 Memperhatikan pernyataan tersebut, karena subjek yang akan dilakukan penelitian hanya 53 orang maka penelitian ini tidak menggunakan pengambilan sampel tetapi merupakan penelitian populasi. 3.6. Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah deskriptif analisis dimana data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan SPSS (Statistikal Product and Service Solution) versi 17.0. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Untuk mengetahui derajat variabel ketidakamanan kerja (X 1 ) dan komitmen organisasi (X 2 ) terhadap intensi turnover (Y) dilakukan penyebaran kuesioner yang bersifat tertutup dan analisis digunakan teknik korelasi yang merupakan dasar dari perhitungan regresi sederhana dan berganda. Teknik analisis yang dipakai adalah korelasi pearson dengan regresi sederhana dan berganda. Langkah-langkah analisis secara garis besar sebagai berikut : Dalam penelitian ini ada banyak metode analisis yang digunakan. Analisis diawali pada instrumen penelitian, yaitu kuesioner dengan melakukan uji validitas dan realibilitas, setelah itu dilanjutkan dengan uji normalitas data. Kemudian pengolahan data dilanjutkan dengan mentransformasikan data ordinal menjadi interval. Kemudian dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang akan dianalisis lebih lanjut untuk menjawab tujuan-tujuan penelitian, yaitu dengan analisis korelasi pearson danregresi berganda dan berganda. Dalam

36 pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17.0. setelah data dikumpulkan, maka dilakukan analisis dengan menggunakan : Tabel 3.4 Metode Analisis Data Berdasarkan Tujuan Penelitian Metode Analisis Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis T-1 Asosiatif Regresi Sederhana dan Berganda T-2 Asosiatif Regresi Sederhana dan Berganda T-3 Asosiatif Regresi Sederhana dan Berganda 3.6.1 Skala Likert Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:20), skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial, dimana dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut

37 sebagai variabel penelitian. Untuk mengukur pernyataan mengenai Ketidakamanan Kerja (X₁), Komitmen Organisasi (X₂), dan Intensi Turnover (Y), maka setiap jawaban diberi nilai (skor). Dimana dalam pemberian nilai digunakan skala likert, nilai (skor) jawaban, sebagai berikut: Tabel 3.5 Skala Likert Skor Penilaian 5 4 3 2 1 Sangat Setuju Setuju Cukup Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008:20) Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui pendapat mengenai Ketidakamanan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Intensi Turnover dari PT. Bank DKI. 3.6.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Menurut Sekaran (Sarjono dan Julianita, 2011:35), validitas adalah bukti

38 bahwa instrumen, teknik, atau proses yang digunakan untuk mengukur sebuah konsep yang dimaksudkan. Uji validitas bertujuan untuk mengukur valid tidaknya suatu item pernyataan, sedangkan uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban seseorang terhadap item-item pernyataan di dalam sebuah kuesioner. Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus korelasi product moment. Rumusnya adalah sebagai berikut: Keterangan: r = Koefisien korelasi X = skor item X Y = skor item Y N = banyaknya sampel dalam penelitian Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 Langkah-langkah operasional pengujian validitas adalah sebagai berikut: Mencari definisi dan rumusan tentang konsep penelitian yang diukur dari literatur yang ditulis para ahli.

39 Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. Sangat disarankan agar jumlah responden untuk diuji coba minimal 30 orang. Dengan jumlah minimal 30 orang ini, distributor skor (nilai) akan lebih mendekati kurva normal. Menentukan nilai r tabel dari tabel r, untuk df (degree of freedom) = jumlah responden 2 atau, dalam penelitian ini df = 53 2 = 51. Dan tingkat kesalahan dalam penelitian ini sebesar 5%. Mencari r hitung untuk tiap item (variabel) dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation. Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah : Jika r hitung positif, serta r hitung r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid Jika r hitung positif, serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid Jika r hitung r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid Menurut Sekaran (Sarjono dan Julianita,2011:35), menyatakan bahwa keandalan (reliability) suatu pengukuran tersebut dilakukan tanpa bias (bebas kesalahan-errorfree). Oleh karena itu, menjamin pengukuran tersebut dilakukan yang konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen perlu dilakukan. Berikut cara melakukan uji validitas dan uji reliabilitas dengan program SPSS.

40 Dalam penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach s Alpha (α) yang merupakan rata-rata dari semua koefisien belah dua yang dihasilkan dari beberapa cara membelah skala item-item. Koefisien-koefisien tersebut bervariasi dari 0 sampai 1. Nilai sebesar 0,60 atau kurang menyatakan bahwa konsistensi internal reliabilitas tidak memuaskan. Rumus Cronbach s Alpha (α) dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Rumusnya adalah sebagai berikut: Keterangan : r11 K σt² = realibilitas instrument = banyak butir pertanyaan = varians total Σσb² = jumlah varians butir Uji reliabilitas memiliki dasar pengambilan keputusan sebagai berikut :

41 Jika r alpha (Cronbach s Alpha) positif dan r alpha 0,60, maka butir atau variabel tersebut reliabel Jika r alpha (Cronbach s Alpha) positif dan r alpha < 0,60, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel Jika r alpha 0,60 tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel 3.6.3 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal.uji normalitas untuk tiap variabel dilakukan dengan melihat titik sebaran data pada gambar grafik Q-Q plot. Data data dari variabel dapat dikatakan normal, jika sebaran data berada pada garis lurus sebaran titik plot. Menurut Sarjono dan Julianita (2011:64) menyatakan dalam uji normalitas bahwa jika peneliti memiliki responden diatas >50, maka Sig. Kolmogorov- Smirnov yang dibandingkan dengan Alpha, sedangkan jika peneliti memiliki responden dibawah <50, maka Sig. Shapiro-Wilk yang dibandingkan dengan Alpha untuk menguji normiltas dari data yang diperoleh peneliti. Dasar pengambilan keputusan pada uji normalitas ini adalah sebagai berikut : Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika angka signifikansi Uji Kolmogrov-Smirnov Sig < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

42 Angka Sig. atau signifikansi dapat diperoleh dengan perhitungan test of normality atau plot melalui alat bantu SPSS dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5%. Selain itu, pada gambar Q-Q Plot terlihat ada garis lurus dari kiri ke kanan atas. Garis itu berasal dari nilai z. jika berdistribusi data normal, maka data akan tersebar di sekeliling garis. 3.6.4 Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008:30), mentransformasi data ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successive Interval). Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval : a. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan; b. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi; c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi; d. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor; e. Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh; f. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan menggunakan tabel Tinggi Densitas);

43 g. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus: h. Tentukan nilai transformasi dengan rumus: 3.6.5 Analisis Korelasi Sederhana (Pearson Correlation) Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008:61), Korelasi Pearson Product Moment (PPM) digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent) Rumus yang digunakan Korelasi PPM (sederhana): Korelasi PPM dilambangkan dengan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r +1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif sempurna: r = 0 artinya tidak ada korelasi: dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat. Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008:62), arti harga r akan dikonsultasikan dengan tabel nilai interpretasi r sebagai berikut: Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 1,000 Sangat Kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0599 Cukup Kuat 0,20 0,399 Rendah

44 0,00 0,199 Sangat Rendah Sumber : Riduwan dan Kuncoro (2008:62) Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut: KP = r² x 100% Dimana : KP = nilai koefisien determinan R = nilai koefisien korelasi Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008:62), pengujian signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji signifikansi sebagai berikut. Hipotesis: Ho : Tidak ada hubungan signifikan antara variabel X dengan variabel Y Ha : Ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Dasar pengambilan keputusan : Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Haditolak, artinya tidak signifikan Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar dari nilai probabilitas Sig atau [0,05 > Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

45 3.6.6 Analisis Regresi Sederhana dan Berganda Menurut Riduan dan Kuncoro (2008:83) regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Kegunaan regresi dalam penelitian ini salah satunya untuk mempredikseikan variabel terikat (Y) apabila variabel bebas (X) diketahui. Asumsi-asumsi model regresi terpusat pada: Data yang dianalisis jenis data interval dan rasio Data yang dipilih secara acak (random) Data yang dihubungkan berdistribusi normal Data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Analisis regresi sederhana dan berganda di sini akan dianalisis berdasarkan bantuan program SPSS versi 17.0. untuk T-1 dan T-2 digunakan analisis regresi sederhana, yaitu: Y= a + bx Keterangan: Y= variabel terikat (dependent variable) X= variabel bebas (independent variable) a= nilai konstanta b= koefisien regresi

46 Untuk mencari koefisieb b Untuk mencari koefisien a Regresi linier berganda adalah regresi dimana terdapat lebih dari satu variabel bebas. Apabila regresi berganda dilakukan bila jumlah variabel bebasnya minimal dua. Dari teknik analisis regresi berganda, maka akan diketahui apakah ada pengaruh secara bersama-sama antar variabel bebas yang ada terhadap varibel terikat. Sedangkan untuk T-3 menggunakan analisis regresi berganda, yaitu: Keterangan: Y X a = Variabel terikat = Variabel bebas = Kostanta = Koefisien regresi 3.7 Rancangan Uji Hipotesis Berdasarkan penelitian yang telah diuraikan, hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : Dasar pengambilan keputusan : Sig > 0,05 : Ho diterima, Ha ditolak

47 Sig < 0,05 : Ho ditolak, Ha diterima Untuk T-1 Pengujian secara parsial antara X1 dan Y Hipotesis : Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara ketidakamanan kerja terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara ketidakamanan kerja terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI. Untuk T-2 Pengujian secara parsial antara X2 dan Y Hipotesis : Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara komitmen organisasi terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI. Untuk T-3 Pengujian secara simultan antara X1 dan X2 terhadap Y Hipotesis : Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara ketidakamanan kerja dan komitmen organisasi terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI.

48 Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara ketidakamanan kerja dan komitmen organisasi terhadap intensi turnover pada karyawan kontrak PT. Bank DKI. 3.8 Rancangan Pemecahan Masalah Setelah data terkumpul melalui data sekunder yang diperolehdari perusahaan maupun data primer yang dilakukan dengan cara kuesioner dan wawancara kepada pihak PT. Bank DKI, data tersebut kemudian akan digunakan untuk mengetahui pengaruh antara ketiga variabel yang diuji, yaitu: Ketidakamanan Kerja (X1), Komitmen Organisasi (X2) dan Intensi Turnover (Y) sebagaimana yang telah diuraikan dalam identifikasi masalah. Dalam menganalisis pengaruh tersebut, peneliti menggunakan uji validitas dan reliabilitas, uji normalitas, koefisien korelasi, regresi sederhana dan berganda untuk mengetahui pengaruh yang kuat dari ketidakamanan kerja dan komitmen organisasi terhadap itensi turnover. Jika terbukti benar bahwa ketidakamanan kerja dan komitmen organisasi mempengaruhi intensi turnover, maka PT. Bank DKI harus lebih memperhatikan keamanan kerja dan menciptakan loyalitas karyawan untuk mencegah terjadinya keinginan karyawan untuk keluar dari perusahaan.