Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. 23 LAMPIRAN

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1 Metadata citra Landsat 5 TM Path/Row 119/062, 7 Februari 1989 GROUP = METADATA_FILE PRODUCT_NAME = "GLS-1990 Ver1.0"

Lampiran 1. Peta klasifikasi penutup lahan Kodya Bogor tahun 1997

Nilai Io diasumsikan sebagai nilai R s

Indeks Vegetasi Bentuk komputasi nilai-nilai indeks vegetasi matematis dapat dinyatakan sebagai berikut :

memberikan informasi tentang beberapa daftar penelitian LAI dengan pendekatan optik dan hukum Beer-Lambert.

III. METODOLOGI. Gambar 1. Peta Administrasi Kota Palembang.

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

PENYUSUNAN METODE UNTUK MENDUGA NILAI RADIASI ABSORBSI DENGAN MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT TM/ETM+ (STUDI KASUS HUTAN GUNUNG WALAT SUKABUMI)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-November Penelitian ini

METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN HASIL

BAB III METODA. Gambar 3.1 Intensitas total yang diterima sensor radar (dimodifikasi dari GlobeSAR, 2002)

PENDAHULUAN. hutan yang luas diberbagai benua di bumi menyebabkan karbon yang tersimpan

IV. METODOLOGI 4.1. Waktu dan Lokasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Secara geografis DAS Besitang terletak antara 03 o o LU. (perhitungan luas menggunakan perangkat GIS).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Suhu Udara Perkotaan

BAB III DATA DAN METODOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

Generated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only. 1

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Data 3.3 Tahapan Pelaksanaan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Satelit Landsat

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE NERACA ENERGI UNTUK PERHITUNGAN INDEKS LUAS DAUN MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT MULTI SPEKTRAL

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) merupakan tanaman yang

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

Sudaryanto dan Melania Swetika Rini*

q Tujuan dari kegiatan ini diperolehnya peta penggunaan lahan yang up-to date Alat dan Bahan :

PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian METODE Waktu dan Tempat Penelitian

METODE NERACA ENERGI UNTUK PERHITUNGAN LEAF AREA INDEX (LAI) DI LAHAN BERVEGETASI MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT RUDI SETIAWAN

RIZKY ANDIANTO NRP

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR TABEL. No. Tabel Judul Tabel No. Hal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ix

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

menunjukkan nilai keakuratan yang cukup baik karena nilai tersebut lebih kecil dari limit maksimum kesalahan rata-rata yaitu 0,5 piksel.

Oleh : Hernandi Kustandyo ( ) Jurusan Teknik Geomatika Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEMINAR NASIONAL GEOGRAFI UMS 2016 Farid Ibrahim, Fiqih Astriani, Th. Retno Wulan, Mega Dharma Putra, Edwin Maulana; Perbandingan Ekstraksi

3. BAHAN DAN METODE. Penelitian yang meliputi pengolahan data citra dilakukan pada bulan Mei

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MODEL PENDUGA BIOMASSA MENGGUNAKAN CITRA LANDSAT DI HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT HARLYN HARLINDA

1. PENDAHULUAN 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB III. METODOLOGI 2.5 Pengindraan Jauh ( Remote Sensing 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Data dan Alat Penelitian Data yang digunakan

ANALISIS CADANGAN KARBON PADA PERKEBUNAN SAWIT MENGGUNAKAN CITRA SATELIT LANDSAT

TINJAUAN PUSTAKA. Pendugaan Cadangan Karbon pada Berbagai Tingkat Lahan. Menurut Hairiah 2001 menyatakan bahwa pada ekosistem daratan,

ANALISIS KELEMBABAN TANAH PERMUKAAN MELALUI CITRA LANDSAT 7 ETM+ DI WILAYAH DATARAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

11/25/2009. Sebuah gambar mengandung informasi dari obyek berupa: Posisi. Introduction to Remote Sensing Campbell, James B. Bab I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE NERACA ENERGI UNTUK PERHITUNGAN LEAF AREA INDEX (LAI) DI LAHAN BERVEGETASI MENGGUNAKAN DATA CITRA SATELIT RUDI SETIAWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Evapotranspirasi Potensial Standard (ETo)

Penginderaan Jauh Dan Interpretasi Citra Khursanul Munibah Asisten : Ninda Fitri Yulianti

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Lillesand dan Kiefer (1997), mendefenisikan penginderaan jauh sebagai

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Data. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Pemetaan Potensi Batuan Kapur Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 di Kabupaten Tuban

EVALUASI KAWASAN POTENSI HIDROTERMAL GUNUNG KELUD MENGGUNAKAN ANALISA CITRA SATELIT

dengan data LAI hasil pengukuran langsung di lapang (data LAI observasi). I. PENDAHULUAN

ANALISA KESEHATAN VEGETASI MANGROVE BERDASARKAN NILAI NDVI (NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX ) MENGGUNAKAN CITRA ALOS

GD 319 PENGOLAHAN CITRA DIGITAL KOREKSI RADIOMETRIK CITRA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kajian Nilai Indeks Vegetasi Di Daerah Perkotaan Menggunakan Citra FORMOSAT-2 Studi Kasus: Surabaya Timur L/O/G/O

Perbandingan Pengaruh Koreksi Radiometrik Citra Landsat 8 Terhadap Indeks Vegetasi Pada Tanaman Padi

HIDROMETEOROLOGI TATAP MUKA KEEMPAT (RADIASI SURYA)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menyebabkan perubahan tata guna lahan dan penurunan kualitas lingkungan. Alih

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Persebaran Lahan Produksi Kelapa Sawit di Indonesia Sumber : Badan Koordinasi dan Penanaman Modal

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Hasil Pengolahan Band VNIR dan SWIR

Gambar 11. Citra ALOS AVNIR-2 dengan Citra Komposit RGB 321

A JW Hatulesila. Analisis Spasial Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk Penanganan Perubahan Iklim di Kota Ambon. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Penyerapan karbon oleh hutan dilakukan melalui proses fotosintesis. Pada proses

LOGO PEMBAHASAN. 1. Pemetaan Geomorfologi, NDVI dan Temperatur Permukaan Tanah. 2. Proses Deliniasi Prospek Panas Bumi Tiris dan Sekitarnya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

,Variasi Spasial Temporal Suhu Permukaan Daratan Kota Metropolitan Bandung Raya Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SENSOR DAN PLATFORM. Kuliah ketiga ICD

Sebaran Stok Karbon Berdasarkan Karaktristik Jenis Tanah (Studi Kasus : Area Hutan Halmahera Timur, Kab Maluku Utara)

KERUSAKAN MANGROVE SERTA KORELASINYA TERHADAP TINGKAT INTRUSI AIR LAUT (STUDI KASUS DI DESA PANTAI BAHAGIA KECAMATAN MUARA GEMBONG KABUPATEN BEKASI)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. PEMBAHASAN 5.1 Koreksi Radiometrik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

III. BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dapat dimanfaatkan secara tepat tergantung peruntukkannya. perkembangan yang sangat pesat. Pemanfaatan teknologi penginderaan jauh

1.2 Tujuan. 1.3 Metodologi

Transkripsi:

23 LAMPIRAN

24 Lampiran 1 Diagram Alir Penelitian Data Citra LANDSAT-TM/ETM Koreksi Geometrik Croping Wilayah Kajian Kanal 2,4,5 Kanal 1,2,3 Kanal 3,4 Spectral Radiance (L λ ) Albedo NDVI Class Radiasi gelombang pendek yang dipantulkan Radiasi gelombang pendek yang datang Emisifitas Radiasi yang ditransmisikan LAI Biomassa tanaman Cadangan Karbon

25 Lampiran 2 Daftar Istilah Albedo Agroforestri Allometri Black Body Citra C-stock Digital Number (DN) Emisivitas Hukum Kirchhoff Hukum Beer-Lambert Image Processing Image Enhanchment Indeks vegetasi Irradiance Nisbah antara radiasi gelombang pendek yang dipantulkan oleh suatu permukaan dengan radiasi gelombang pendek yang diterima permukaan. Suatu sistem pengelolaan lahan dengan berazaskan kelestarian, yang meningkatkan hal lahan secara keseluruhan, mengkombinasikan produksi tanaman pertanian dan tanaman hutan, dan atau hewan secara bersamaan atau berurutan pada unit lahan yang sama dan menerapkan cara-cara pengelolaan sesuai dengan kebudayaan penduduk setempat. Teknik pendugaan LAI yang didasarkan pada pengambilan parameter pertumbuhan tanaman, seperti tinggi dan diameter pohon. Benda hipotesis yang menyerap semua radiasi yang datang padanya. Istilah yang digunakan untuk tiap tampilan piktorial data gambar. Jumlah karbon yang disimpan di terrestrial ekosistem (daratan) yang meliputi komponen biomasa dan nekromasa, baik di atas permukaan tanah dan di dalam tanah (bahan organik tanah, akar tanaman dan mikroorganisme) per satuan luasan lahan Nilai digital yang menggambarkan suatu tingkat kecerahan objek dalam data satelit. Rasio total energi radian yang diemisikan suatu benda per unit waktu per unit luas pada suatu permukaan tertentu dengan panjang gelombang tertentu pada temperatur benda hitam pada kondisi yang sama. Dalam ilmu perpindahan panas menyatakan bahwa untuk setiap permukaan, harga angka penyerapannya (absorbsi) sama dengan angka emisi pada suhu dan panjang gelombang yang sama. Mengukur perbedaan nilai intensitas radiasi pada dua ketinggian yang berbeda, sekaligus menunjukan kemampuan penetrasi di dalam tajuk tumbuhan yang merupakan sebuah fungsi ketinggian tajuk yang dinyatakan dalam akumulasi indeks luas daun. Mengasumsikan bahwa tajuk tumbuhan adalah homogen, semua radiasi yang datang langsung mengenai permukaan daun, langit dalam kondisi isotropik, dan nilai koefisien penyirnaan (k) adalah konstan. Suatu prosedur dalam pengolahan sebuah citra. Suatu teknik penajaman citra yang dilakukan agar suatu objek pada citra terlihat lebih tajam/kontras. Merupakan transformasi data penginderaan jauh yang dirancang untuk mempertajam variasi kerapatan vegetasi hijau (presentasi liputan, biomassa, leaf area index atau penutupan oleh kanopi) dengan mengurangi sumber-sumber variasi spektral lain, yaitu ; jenis tanah, kelembaban tanah. Jumlah energi yang diterima oleh suatu objek persatuan luas.

26 Lanjutan Lampiran 2 Daftar Istilah Kanal (Band/Channel) Informasi yang diterima oleh sensor berupa spektra gelombang elektromagnetik dan spektra elektromagnetik ini ditransmisikan ke bumi melalui suatu saluran yang disebut sebagai channel. Klasifikasi Unsupervised Sistem pengklasifikasian terkomputerisasi, dimana pada prosesnya banyak menggunakan algoritma yang mengkaji sejumlah besar pixel dan membaginya kedalam sejumlah kelas berdasarkan pengelompokan nilai DN (Digital Number) pada citra. Koefesien pemadaman (k) Menggambarkan besar kemampuan tajuk dalam mengintersepsi radiasi yang melewati tajuk tanaman dari puncak tajuk menuju permukaan tanah. Koreksi Atmosferik Koreksi Geometrik LAI Landsat ETM+ NDVI Path Pixel Radiasi Surya Row Spectral Radiance Suatu prosedur Image Processing untuk mengurangi efek hamburan cahaya di atmosfer pada sebuah citra satelit. Suatu prosedur Image Processing untuk mengkoreksi distorsi spasial dan letak geografis pada sebuah citra satelit. Atau Leaf Area Index adalah nisbah antara luas daun dengan luas lahan tegakan yang diproyeksikan tegak lurus terhadap penutupan tajuk. Atau disebut juga Land Satellite Enhanced Tematic Mapper meupakan wahana satelit atau inderaja yang digunakan untuk pengumpulan data atau informasi sumber daya alam permukaan bumi. Atau Normalized Difference Vegetation Index merupakan salah satu bentuk persamaan matematis untuk mendapatkan nilai indeks vegetasi yang digunakan dalam mengidentifikasi permukaan bervegetasi dengan memanfatkan kanal radiasi tampak dengan infra merah. Sistem lokasi secara horizontal di permukaan bumi untuk suatu cakupan citra Landsat TM/ETM+. Kontraksi sebuah image, merupakan ukuran minimum objek yang dapat dikenal di permukaan bumi. Gelombang elektromagnetik yang dibangkitkan dari proses fusi nuklir yang mengubah hidrogen menjadi helium. Sistem lokasi secara horizontal di permukaan bumi untuk suatu cakupan citra Landsat TM/ETM+. Jumlah energi yang dipancarkan atau dipantulkan oleh suatu objek persatuan luas dan panjang gelombang tertentu. Supervised classification Teknik klasifikasi yang memerlukan pengetahuan, wawasan dan pengalaman dalam Training area yang terdiri dari sample-sample yang diketahui oleh interpreter sebagai acuan dalam proses klasifikasi. Visibel Suatu kanal dalam satelit penginderaan jauh yang memiliki panjang gelombang lebih besar dari 0.3-0.7 µm.

27 Lampiran 3 Metadata Citra Landsat TAHUN 2001 GROUP = METADATA_FILE PRODUCT_CREATION_TIME = 2004-02-12T16:56:04Z PRODUCT_FILE_SIZE = 658.6 ACQUISITION_DATE = 2001-01-15 WRS_PATH = 119 WRS_ROW = 062 SUN_AZIMUTH = 122.8640308 SUN_ELEVATION = 53.8480756 CLOUD_COVER = 0 GROUP = MIN_MAX_RADIANCE LMAX_BAND1 = 191.600 LMIN_BAND1 = -6.200 LMAX_BAND2 = 196.500 LMIN_BAND2 = -6.400 LMAX_BAND3 = 152.900 LMIN_BAND3 = -5.000 LMAX_BAND4 = 241.100 LMIN_BAND4 = -5.100 LMAX_BAND5 = 31.060 LMIN_BAND5 = -1.000 LMAX_BAND61 = 17.040 LMIN_BAND61 = 0.000 LMAX_BAND62 = 12.650 LMIN_BAND62 = 3.200 LMAX_BAND7 = 10.800 LMIN_BAND7 = -0.350 LMAX_BAND8 = 243.100 LMIN_BAND8 = -4.700 END_GROUP = MIN_MAX_RADIANCE GROUP = MIN_MAX_PIXEL_VALUE QCALMAX_BAND1 = 255.0 QCALMIN_BAND1 = 1.0 QCALMAX_BAND2 = 255.0 QCALMIN_BAND2 = 1.0 QCALMAX_BAND3 = 255.0 QCALMIN_BAND3 = 1.0 QCALMAX_BAND4 = 255.0 QCALMIN_BAND4 = 1.0 QCALMAX_BAND5 = 255.0 QCALMIN_BAND5 = 1.0 QCALMAX_BAND61 = 255.0 QCALMIN_BAND61 = 1.0 QCALMAX_BAND62 = 255.0 QCALMIN_BAND62 = 1.0 QCALMAX_BAND7 = 255.0 QCALMIN_BAND7 = 1.0 QCALMAX_BAND8 = 255.0 QCALMIN_BAND8 = 1.0 TAHUN 2004 GROUP = L1_METADATA_FILE GROUP = METADATA_FILE_INFO ORIGIN = "Image courtesy of the U.S. Geological Survey" REQUEST_ID = "9990902270001_00554" PRODUCT_CREATION_TIME = 2009-02-28T06:04:55Z

28 Lanjutan Lampiran 3 Metadata Citra Landsat ACQUISITION_DATE = 2004-08-19 SCENE_CENTER_SCAN_TIME = 02:29:32.6587244Z GAP_FILL_ACQ_DATE = (2005-03-15) GAP_FILL = 99.5 WRS_PATH = 119 SUN_AZIMUTH = 62.5734390 SUN_ELEVATION = 55.3955924 END_GROUP = CORRECTIONS_APPLIED GROUP = PROJECTION_PARAMETERS REFERENCE_DATUM = "WGS84" REFERENCE_ELLIPSOID = "WGS84" GRID_CELL_SIZE_PAN = 15.000 GRID_CELL_SIZE_THM = 60.000 TAHUN 2008 GROUP = L1_METADATA_FILE GROUP = METADATA_FILE_INFO ORIGIN = "Image courtesy of the U.S. Geological Survey" REQUEST_ID = "0100910264306_00002" PRODUCT_CREATION_TIME = 2009-10-27T08:07:00Z ACQUISITION_DATE = 2008-01-19 SCENE_CENTER_SCAN_TIME = 02:31:06.0633413Z WRS_PATH = 119 STARTING_ROW = 62 ENDING_ROW = 62 SUN_AZIMUTH = 121.5890140 SUN_ELEVATION = 53.7643111 END_GROUP = PROJECTION_PARAMETERS GROUP = UTM_PARAMETERS ZONE_NUMBER = 49 END_GROUP = UTM_PARAMETERS END_GROUP = L1_METADATA_FILE END TAHUN 2009 GROUP = L1_METADATA_FILE GROUP = METADATA_FILE_INFO ORIGIN = "Image courtesy of the U.S. Geological Survey" REQUEST_ID = "0100911189098_00001" PRODUCT_CREATION_TIME = 2009-11-19T05:10:47Z ACQUISITION_DATE = 2009-02-22 SCENE_CENTER_SCAN_TIME = 02:30:43.4729283Z WRS_PATH = 119 STARTING_ROW = 62 ENDING_ROW = 62 BAND8_SL_GAIN_CHANGE = 0 SUN_AZIMUTH = 104.0581512 SUN_ELEVATION = 56.2335429 OUTPUT_FORMAT = "GEOTIFF" GROUP = UTM_PARAMETERS ZONE_NUMBER = 49 END_GROUP = UTM_PARAMETERS END_GROUP = L1_METADATA_FILE END

Lampiran 4 Klasifikasi Lahan Penutup Lahan 2001 Persentase 2004 2008 Persentase 2009 Persentase Persentase (%) Luas (Ha) (%) Luas (Ha) Luas (Ha) (%) Luas (Ha) (%) Badan Air 11 419.4 3% 11 008.5 3% 14 417.8 4% 4 774.2 1% Vegetasi Bukan Perkebunan 189 237.3 55% 219 742.4 64% 79 049.5 23% 48 871.6 14% Perkebunan Sawit 58 113.9 17% 81 413.5 24% 160 647.8 47% 123 240.1 36% Lahan Terbuka/ Perkebunan 72 599.2 21% 30 924.6 9% 83 642.5 24% 35 312.6 10% Permukiman dan Awan 13 078.9 4% 1 359.7 0% 6 691.1 2% 132 250.2 38% Jumlah 344 448.7 100% 344 448.7 100% 344 448.7 100% 344 448.7 100% (Catatan : Pengolahan data citra satelit Landsat) 29

30 Lampiran 5 Peta Klasifikasi Lahan

31 Lanjutan Lampiran 5 Peta Klasifikasi Lahan

32 Lampiran 6 Peta Sebaran Nilai Radiasi Spektral

33 Lanjutan Lampiran 6 Peta Sebaran Nilai Radiasi Spektral

34 Lampiran 7 Peta Sebaran Nilai Albedo

35 Lanjutan Lampiran 7 Peta Sebaran Nilai Albedo

36 Lampiran 8 Peta Sebaran Nilai Radiasi Gelombang Pendek yang Dipantulkan (R S )

37 Lanjutan Lampiran 8 Peta Sebaran Nilai Radiasi Gelombang Pendek yang Dipantulkan (R S )

38 Lampiran 9 Peta Sebaran Nilai Radiasi Gelombang Pendek

39 Lanjutan Lampiran 9 Peta Sebaran Nilai Radiasi Gelombang Pendek

40 Lampiran 10 Peta Sebaran Nilai Absorbsivitas

41 Lanjutan Lampiran 10 Peta Sebaran Nilai Absorbsivitas

42 Lampiran 11 Peta Sebaran Nilai Transmisivitas

43 Lanjutan Lampiran 11 Peta Sebaran Nilai Transmisivitas

44 Lampiran 12 Peta Sebaran Nilai LAI

45 Lanjutan Lampiran 12 Peta Sebaran Nilai LAI

46 Lampiran 13 Peta Sebaran Nilai Biomassa

47 Lanjutan Lampiran 13 Peta Sebaran Nilai Biomassa

48 Lampiran 14 Peta Sebaran Nilai Cadangan Karbon

49 Lanjutan Lampiran 14 Peta Sebaran Nilai Cadangan Karbon