Jakarta, 03 April 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Perekonomian Indonesia

KAJIAN EKONOMI REGIONAL Triwulan IV 2012

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

KETERANGAN PERS. Penguatan Koordinasi Dan Bauran Kebijakan Perekonomian Dan Keberlanjutan Reformasi

Perekonomian Suatu Negara

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA

BAB V. Kesimpulan dan Saran. 1. Guncangan harga minyak berpengaruh positif terhadap produk domestik

VII. SIMPULAN DAN SARAN

1. Tinjauan Umum

VI. SIMPULAN DAN SARAN

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

Diskusi Terbuka INFID

Perkembangan Terkini Perekonomian Global dan Nasional serta Tantangan, dan Prospek Ekonomi ke Depan. Kantor Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Timur

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Prospek Ekonomi Regional ASEAN ASEAN+3 Regional Economic Outlook (AREO) Ringkasan

Kebijakan BI dalam Menjaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah. Solikin M. Juhro Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter

Kebijakan Fiskal untuk Mendukung Akselerasi Sektor Industri yang Berdaya Saing

Reformasi Struktural Untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

Ringkasan Eksekutif Memperkuat Perekonomian Nasional di Tengah Ketidakseimbangan Pemulihan Ekonomi Global

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

CAPAIAN KINERJA PERDAGANGAN 2015 & PROYEKSI 2016

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

Sambutan Pembukaan Gubernur Agus D.W. Martowardojo Pada Joint IMF-Bank Indonesia Conference. Development. Jakarta, 2 September 2015

NARASI MENTERI PERINDUSTRIAN RI Pembangunan Industri yang Inklusif dalam rangka Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. perubahan yang menakjubkan ketika pemerintah mendesak maju dengan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

MENINGKATKAN DAYA SAING DAN PRODUKTIVITAS MELALUI PEKERJAAN YANG LAYAK. Oleh : 9 Juli 2015 DPN APINDO

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan ekonomi, baik perkembangan ekonomi domestik

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

BAB I PENDAHULUAN. Pencerminan tingkat inflasi merupakan persentasi kecepatan naiknya harga-harga

Bersinergi Mengawal Stabilitas, Mewujudkan Reformasi Struktural

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran

Departemen Internasional BANK INDONESIA 27 Januari 2017

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH

Keynote Speech Seminar Pengembangan Ekonomi Produktif dalam Rangka Mendukung Program Minapolitan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia

KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN SEMINAR MAJALAH INVESTOR

Suharman Tabrani Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

PERKEMBANGAN MONETER, PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN TRIWULAN III 2004

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

Kebijakan BI dalam Menjaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah. Arif TM Machmud Deputi Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter

Ringkasan Eksekutif: Mengatasi tantangan saat ini dan ke depan

Bauran Kebijakan Meningkatkan Daya Saing Manufakturing

BAB I PENDAHULUAN. kondisi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) selalu mengalami budget

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA

Robohnya Rupiah Kami 1

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Memperkuat Ketahanan, Mendorong Momentum. Pemulihan Ekonomi Nasional. Ringkasan Eksekutif

4. Outlook Perekonomian

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

1 Universitas indonesia

Ringkasan eksekutif: Penyesuaian berlanjut

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

STAN KEBIJAKAN FISKAL PENGANTAR PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA. oleh: Rachmat Efendi

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

CUPLIKAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011, TANGGAL 20 MEI 2011 TENTANG

LATAR BELAKANG MODERASI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL

BAB I PENDAHULUAN. fenomena yang relatif baru bagi perekonomian Indonesia. perekonomian suatu Negara. Pertumbuhan ekonomi juga diartikan sebagai

Mengenal Otoritas Jasa Keuangan

BUKU LAPORAN PEREKONOMIAN INDONESIA 2010 ISSN

Boks.3 MEWUJUDKAN KESEIMBANGAN YANG EFISIEN MENUJU PERTUMBUHAN YANG BERKESINAMBUNGAN

RUU STABILITAS SISTEM KEUANGAN

Kemandirian Ekonomi Nasional: Bagaimana Kita Membangunnya? Umar Juoro

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

Evaluasi Perekonomian 2013, Prospek

Kinerja CENTURY PRO FIXED

SURVEI PERSEPSI PASAR

ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL/KEUANGAN DAN EKONOMI MAKRO TAHUN 2010

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

Memperkokoh Stabilitas, Mempercepat Reformasi Struktural untuk Memperkuat Fundamental Ekonomi

BANK INDONESIA. Telepon : (sirkulasi) Fax. : Website :

ANALISIS Perkembangan Indikator Ekonomi Ma kro Semester I 2007 Dan Prognosisi Semester II 2007

BAB I PENDAHULUAN. terbuka. Hal ini mengakibatkan arus keluar masuk barang, jasa dan modal

Tahun Baru, Tantangan Lama

BAB I PENDAHULUAN. kali lelang SBI tidak lagi diinterpretasikan oleh stakeholders sebagai sinyal

Industrialisasi Sektor Agro dan Peran Koperasi dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional. Kementerian Perindustrian 2015

I. PENDAHULUAN. Hal ini dilakukan karena penerimaan pemerintah yang berasal dari pajak tidak

I. PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia saat ini sudah tidak dapat terpisahkan lagi dengan

BAB I PENDAHULUAN. integral dan menyeluruh. Pendekatan dan kebijaksanaan sistem ini telah

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Pembangunan Nasional difasilitasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Grafik 1.1 Perkembangan NFA periode 1997 s.d 2009 (sumber : International Financial Statistics, IMF, diolah)

Pembangunan Ekonomi Indonesia Yang Berkualitas: Langkah dan Tantangan

Transkripsi:

2013 Jakarta, 03 April 2014

Prospek Perekonomian Indonesia 2014 dan Risiko 1 Prospek Perekonomian Jangka Menengah 2 Tantangan Perekonomian Jangka Menengah 3 Agenda Kebijakan Reformasi Struktural 4 2

Perekonomian diperkirakan tetap stabil, didukung pertumbuhan yang lebih seimbang, inflasi terkendali, serta defisit transaksi berjalan menurun ke arah yang lebih sehat Normalisasi Kebijakan The FED, -,. - Sustainabilitas Neraca Pembayaran 3

2014: Stability over Growth & BEYOND: Structural Reform Maintain inflation within the target Reduce current account deficit Achieving strong and balanced growth over the medium-term Monetary & Macroprudential policy mix Monetary & Fiscal policy coordination Macroprudential (BI) & Microprudential (OJK) Regional and international financial cooperations Implement Structural Reform Agenda A New Growth Model? Deepen Financial Markets Money & Foreign Exchange Market Payment System 4

Diperkirakan dalam tren yang membaik sejalan dengan implementasi reformasi struktural di berbagai bidang Pemulihan Ekonomi Global Penguatan modal dasar pembangunan infrastruktur, SDM, institusi, dan teknologi Meningkatnya Harga Komoditas Implementasi MP3EI 2011-2025 Implementasi RPJMN III 2015-2019 Pertumbuhan Ekonomi 2018 diperkirakan mencapai 6,5% dengan sasaran inflasi 3,5±1% Peningkatan peran swasta dalam membiayai pembangunan dan menopang industrialisasi 5

Kendala kapasitas produksi nasional selama ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi menimbulkan ketidakseimbangan makroekonomi. KETIDAKSEIMBANGAN STRUKTURAL Kendala Kapasitas Produksi Nasional Kenaikan Permintaan Barang dan Jasa Investasi Industri dan Perdagangan Infrastruktur Meningkatnya Middle Income Group 6

Ekses Likuiditas Biaya Dana Tinggi 3 Ketidakseimbangan Struktur 1 Ketahanan Energi & Pangan Konektivitas Fisik & Digital 2 Sumber Daya Manusia Teknologi Produksi Institusi 7

Ketahanan pangan Prognosa Kebutuhan Pangan 2012 Ketahanan energi Ketergantungan teknologi Impor barang antara yang dibutuhkan untuk input produksi menunjukkan defisit teknologi hampir di seluruh nusantara dan memberikan tekanan terhadap transaksi berjalan Kapabilitas industri Ekspor Manufaktur masih bertumpu pada teknologi rendah, menunjukkan struktur produksi yang sudah obsolete ditengah kompleksitas permintaan akibat ekspansi kelas menengah 18

INDIKATOR KEMUDAHAN BERUSAHA 2014 Indonesia berada pada peringkat komposit 120 dari 189 negara KONEKTIVITAS FISIK & DIGITAL KUALITAS INSTITUSI SUMBER DAYA MANUSIA Pendidikan memperkuat kapasitas inovasi, dan meningkatkan pendapatan per kapita 9

KAPASITAS INOVASI & DAYA SAING EKSPOR 10

Pasar keuangan domestik masih dangkal dan belum berkembang, disertai dengan ekses likuiditas struktural di pasar uang rupiah. Sumber dana jangka panjang masih terbatas, tercermin dari tingkat partisipasi dana pensiun, asuransi, dan reksadana (Perbandingan Pangsa Transaksi Valas Domestik dengan Negara Lain) (Rasio aset investasi/pdb) 11

Ketidakseimbangan antara sisi permintaan dan penawaran juga terjadi di sektor energi Sumber: Kementerian ESDM 12

1 Pendalaman Pasar Keuangan 2 3 Peningkatan Kapabilitas Industri Optimalisasi Ruang Fiskal 13

1 Integrasi rantai nilai global berdimensi spasial dengan penyediaan enabling factors berkualitas Ekstraksi SDA Pengolahan SDA Manufaktur Teknologi Rendah BARANG ANTARA Penting untuk ditingkatkan Penting untuk membangun kompetisi domestik & memanfaatkan global offshoring BARANG JADI/MODAL Pengolahan Barang Antara Manufaktur Tek. Menengah Tinggi 14

Pembangunan Enabling Environment untuk Industrial Upgrading Layanan Investor Satu Atap Kawasan Industri Layanan publik berkualitas dan satu atap Iklim Investasi Tax Holiday, Kawasan Ekonomi Khusus Insentif Cepat, aman, handal Konektivitas Fisik & Digital Ketersediaan Energi Bersih, terbarukan, cadangan besar Produktivitas Tenaker Pekerja Ketrampilan Kemampuan Sains & Tekno Lisensi Teknologi & Pengembangan Biofuel, gas, batubara Universitas & Politeknik Pusat Litbang Manufaktur Teknologi Tinggi 15

2 Upaya Pengembangan Pasar Repo a Pelaksanaan Pilot Project 8 Bank Mini-MRA Pionir Perluasan Kepesertaan & Koordinasi Tindak Lanjut Sosialisasi & edukasi kepada bank Koordinasi dengan OJK, DJPI, KSEI, IAI, Ditjen Pajak, dll Langkah pengembangan (review sistem pelaporan, setelmen, ETP) a Terbentuknya Line Repo antarbank GMRA Indonesia Annex a Perluasan underlying asset selain SBN, SBI, dan SDBI 16

3 Untuk mendorong produktivitas ekonomi dan pertumbuhan berkesinambungan Belanja infrastruktur pemerintah memiliki kontribusi positif pada peningkatan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tekanan harga yang berdampak positif terhadap inflasi Hal tersebut dapat menghambat proses penyesuaian ekonomi dan meningkatkan risiko kerentanan perekonomian, melebarnya defisit transaksi berjalan, tekanan depresiasi nilai tukar, dan mengganggu stabilitas ekonomi Hampir Tahun 2013 digunakan untuk subsidi energi Hal ini perlu dicermati karena menimbulkan risiko yang dapat mengganggu penguatan pertumbuhan ekonomi ke depan 17

Perekonomian nasional pada tahun 2014 diperkirakan tetap stabil, didukung pertumbuhan yang lebih seimbang, inflasi yang terkendali, serta defisit transaksi berjalan yang menurun ke arah yang lebih sehat. Sejumlah risiko baik global maupun domestik mengharuskan perlunya kebijakan stabilisasi dilanjutkan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Akselerasi kebijakan reformasi struktural merupakan kunci bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan ke depan: Peningkatan kapasitas, produktivitas, dan daya saing perekonomian melalui strategi industri dan perdagangan yang didukung oleh penguatan teknologi, kelembagaan, dan sumber daya manusia. Peningkatan kemandirian perekonomian nasional melalui percepatan penguatan modal-modal dasar pembangunan yang didukung oleh penguatan ketahanan pangan dan energi. Pendalaman keuangan agar terus berkembang, sehat dan efisien untuk mendukung peningkatan investasi dan pembiayaan perekonomian, termasuk untuk infrastruktur. Optimalisasi ruang fiskal untuk mendukung pembangunan infrastruktur dan stimulus perekonomian khususnya belanja modal. 18

2013

Perbandingan Pangsa Kepemilikan Asing di Obligasi Pemerintah % Sumber: Asia Development Bank (ADB) I

Rasio Aset Investasi terhadap PDB % Sumber: Asia Development Bank (ADB) II

Dibutuhkan peningkatan kemampuan sisi penawaran dalam memenuhi permintaan kelas menengah yang semakin kompleks RCA > 0 Kompetitif Alumunium Kayu Timah SUMBER DAYA ALAM Tembaga Karet Batu Bara MANUFAKTUR TEKNOLOGI RENDAH Kopi Gula Tekstil Tembakau Furniture Teh Perikanan CPO RCA < 0 Tidak Kompetitif MANUFAKTUR TEKNOLOGI SEDANG & TINGGI Permesinan Komputer Kimia Organik Telekomunikasi Pupuk Obat III

Infrastruktur Konektivitas Digital 2012 Sumber: International Telecommunication Union (2012) IV

Belanja Kotor Litbang per Kapita 2011 Sumber: UNESCO (2011) VI

Klasifikasi Perusahaan Berdasarkan Kapasitas Inovasi Sumber: sibs (2006), diolah VII