Bab VI Analisis dan Studi Kasus

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TEORI PERMAINAN DAN EKUILIBRIUM NASH PADA SIMULASI LELANG (AUCTION) PASAR LISTRIK TESIS

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas garis besar penelitian yang meliputi latar belakang,

LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN

1 BAB I PENDAHULUAN. waktu. Semakin hari kebutuhan listrik akan semakin bertambah. Sistem tenaga listrik

BAB 4 METODE PENGURANGAN RUGI-RUGI DAYA AKTIF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V APLIKASI PEMBENTUKAN KOALISI DAN ALOKASI BIAYA INVESTASI DAN OPERASI UNTUK PENINGKATAN KEANDALAN TITIK BEBAN

Optimisasi Injeksi Daya Aktif dan Reaktif Dalam Penempatan Distributed Generator (DG) Menggunakan Fuzzy - Particle Swarm Optimization (FPSO)

BAB IV ANALISIS FUNGSI KARAKTERISTIK KONFIGURASI SISTEM GARVER EKSISTING 5 BUS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai peralatan listrik. Berbagai peralatan listrik tersebut dihubungkan satu

DOSEN PEMBIMBING : Prof. Ir Ontoseno Penangsang, M.Sc.Phd Dr. Ardyono Priyadi, ST.M.Eng NAMA : GEDHE ARJANA PERMANA PUTRA NRP :

STRATEGI GAME. Achmad Basuki

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS SUATU SISTEM JARINGAN LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE GAUSS SEIDEL Z BUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibangkitkan oleh pembangkit harus dinaikkan dengan trafo step up. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Flow Chart Flow chart diagram alir digunakan untuk menggambarkan alur proses atau langkah-langkah secara berurutan.

BAB III 1 METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 4 PERHITUNGAN KESTABILAN PERALIHAN SISTEM TENAGA LISTRIK MESIN MAJEMUK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab II Dasar Teori Permainan dan Lelang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMODELAN DAN SIMULASI STATIC SYNCHRONOUS SERIES COMPENSATOR (SSSC) MENGGUNAKAN KONTROL PWM UNTUK PENGATURAN ALIRAN DAYA PADA SISTEM TRANSMISI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR SINGKATAN. Intisari BAB I.

Optimisasi Operasi Sistem Tenaga Listrik dengan Konstrain Kapabilitas Operasi Generator dan Kestabilan Steady State Global

1. BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN...

BAB I PENDAHULUAN. dinaikkkan tegangannya untuk meminimalisir rugi-rugi daya, kemudian energi listrik

Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ketersediaan yang semakin menipis dan semakin mahal, membuat biaya

ANALISIS PENGOPERASIAN SPEED DROOP GOVERNOR SEBAGAI PENGATURAN FREKUENSI PADA SISTEM KELISTRIKAN PLTU GRESIK

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

PENGARUH PENAMBAHAN PLTU TELUK SIRIH 100 MEGAWATT PADA SISTEM SUMATERA BAGIAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di Laboratorium Sistem Tenaga Elektrik

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan sistem dinamik kontinu dan sistem dinamik yang. menggunakan waktu diskrit disebut dengan sistem dinamik diskrit.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Riset Operasional Teori Permainan

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

Analisis Aliran Daya Pada Sistem Distribusi Radial 20KV PT. PLN (Persero) Ranting Rasau Jaya

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan tenaga listrik dari tahun ke tahun terus meningkat. Saat ini,

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. Universitas Sumatera Utara

1. BAB I PENDAHULUAN

HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR...

Kajian Potensi Kerugian Akibat Penggunaan BBM pada PLTG dan PLTGU di Sistem Jawa Bali

PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI DENGAN ANALISA ALIRAN DAYA Distribution System Planning Use Power Flow Analysis

Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEANDALAN SISTEM 150 KV DI WILAYAH JAWA TIMUR

BAB III. 1) Perhitungan aliran daya yang masuk dan keluar dari satu bus penyulang (feeder bus) untuk mengetahui arus beban maksimum

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

TEORI PERMAINAN. Digunakan jika permainan stabil ada titik saddle (saddle point) Titik sadel minimaks = maksimin Contoh :

Dynamic Optimal Power Flow Arus Searah Menggunakan Qudratic Programming

Kata Kunci Operasi ekonomis, iterasi lambda, komputasi serial, komputasi paralel, core prosesor.

TEORI PERMAINAN GAME THEORY MATA KULIAH RISET OPERASI

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

I. PENDAHULUAN. dalam melakukan kehidupan sehari-hari. Besar kecilnya beban serta perubahannya

Studi Aliran Daya Optimum Mempertimbangkan Kestabilan Transien Sistem Menggunakan Simulasi Domain Waktu

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung dimulai pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan

PENENTUAN SLACK BUS PADA JARINGAN TENAGA LISTRIK SUMBAGUT 150 KV MENGGUNAKAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY

BAB III METODE PENELITIAN

Matriks Permainan (Payoff matrix) Matriks Permainan Jumlah tak NOL

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

BAB III KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK

yaitu kestabilan sistem tenaga saat mengalami gangguan-gangguan yang kecil. mengganggu keserempakan dari sistem tenaga.

ALOKASI PEMBEBANAN UNIT PEMBANGKIT TERMAL DENGAN MEMPERHITUNGKAN RUGI-RUGI SALURAN TRANSMISI DENGAN ALGORITMA GENETIKA PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI

BAB III METODE PENELITIAN. Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2006 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Kestabilan Sistem Daya pada Interkoneksi PT.Ajinomoto Indonesia dan PT.Ajinex Internasional Mojokerto Factory

STUDI HUBUNG SINGKAT UNTUK GANGGUAN SIMETRIS DAN TIDAK SIMETRIS PADA SISTEM TENAGA LISTRIK PT. PLN P3B SUMATERA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu permasalahan dunia pendidikan yang akan diangkat dalam

BAB IV HASIL DAN ANALISA. IEEE 30 bus yang telah dimodifikasi. Sistem IEEE 30 bus ini terdiri 30 bus,

EVALUASI KESTABILAN TEGANGAN SISTEM JAWA BALI 500KV MENGGUNAKAN METODE CONTINUATION POWER FLOW (CPF)

BAB III PROTEKSI TRANSFORMATOR DAYA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI HILBERT

Rekonfigurasi jaring distribusi untuk meningkatkan indeks keandalan dengan mengurangi rugi daya nyata pada sistem distribusi Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Lampung dan PT. PLN (Persero) Cabang Tanjung Karang pada. bulan Maret 2013 sampai dengan selesai.

II. TINJAUAN PUSTAKA. utama yaitu pembangkit, penghantar (saluran transmisi), dan beban. Pada sistem

Evaluasi Kestabilan Tegangan Sistem Jawa Bali 500kV menggunakan Metode Continuation Power Flow (CPF)

1.1 Latar Belakang Masalah

Tugas Mingguan Peserta OJT Angkatan 13 Th. 2009

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERENCANAAN DAN PEMODELAN TRANSPORTSI

OPTIMASI PENEMPATAN DAN KAPASITAS SVC DENGAN METODE ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM

BAB 3 PEMBANGUNAN MODEL SIMULASI MONTE CARLO. Simulasi Monte Carlo merupakan salah satu metode simulasi sederhana yang

METODE KOLONI SEMUT PADA DOMAIN KONTINU UNTUK OPTIMISASI PENJADWALAN EKONOMIS UNIT PEMBANGKIT PLTG DI PLTGU PT INDONESIA POWER TAMBAK LOROK

Optimasi Kendali Distribusi Tegangan pada Sistem Tenaga Listrik dengan Pembangkit Tersebar

Transkripsi:

Bab VI Analisis dan Studi Kasus Studi kasus yang dilakukan dalam tesis ini dilakukan pada sistem delapan bus dengan dua generator dan sistem sembilan bus dengan tiga generator sesuai dengan sistem percobaan pada MATPOWER. Diagram alir dari perhitungan ekuilibrium Nash untuk satu kali lelang adalah sebagai berikut. Mulai Input data jaringan, biaya pembangkitan, strategi pemain Hitung aliran daya optimal Hitung payoff yang didapat setiap pemain dengan membangkitkan daya sesuai dengan hasil perhitungan OPF Bentuk matriks payoff dan hitung ekuilibrium Nash permainan Selesai Gambar VI. 1 Diagram Alir Perhitungan Ekuilibrium Nash Dalam penelitian ini akan ditunjukkan bahwa pada proses lelang berulang, solusi akhir stabil yang didapatkan merupakan ekuilibrium Nash permainan, meskipun strategi awal yang dimainkan semua pemain jauh dari ekuilibrium dan probabilitas awal pemilihan strategi yang merupakan ekuilibrium Nash kecil. Proses lelang yang berulang ini dihitung dengan menggunakan replikator dinamik seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Diagram alir dari algoritma perhitungan lelang berulang adalah sebagai berikut. 39

Mulai Tentukan proporsi awal penggunaan strategi, jumlah auksi (n) Input matriks payoff pemain Hitung payoff rata-rata Update proporsi strategi setiap pemain Tidak i = n Ya Selesai Gambar VI. 2 Diagram Alir Perhitungan Berulang 40

VI.1 Kasus 8 Bus dengan 2 Generator/Pemain Konfigurasi jaringan dari sistem 8 bus ini adalah sebagai berikut. 1 4 5 9 2 90 + j 30 MVA 125 + j 50 MVA 6 7 8 100 + j 35 MVA Gambar VI. 3 Konfigurasi Jaringan Sistem 8 Bus Data jaringan untuk sistem di atas ditampilkan pada tabel di bawah. Dari Bus Tabel VI. 1 Data Jaringan Sistem 8 Bus Ke Bus R (pu) X (pu) B (pu) Kapasitas (MVA) 1 4 0 0.0576 0 250 4 5 0.017 0.092 0.158 250 5 6 0.039 0.17 0.358 150 6 7 0.0119 0.1008 0.209 150 7 8 0.0085 0.072 0.149 250 8 2 0 0.0625 0 250 8 9 0.032 0.161 0.306 250 9 4 0.01 0.085 0.176 250 Pemain 1 atau generator di bus 1 memiliki persamaan biaya pembangkitan yang dimodelkan dalam fungsi eksponensial sebagai berikut: C 1 = c 0 + c 1 P 1 + c 2 P 2 2 1 = 100 + 5P 1 + 0,09P 1 dengan P1 adalah daya yang dibangkitkan oleh generator 1. 41

Pemain 1 dapat memainkan strategi dengan mengubah koefisien c 2 persamaan biaya pembangkitan. dari Tabel VI. 2 Strategi Pemain 1 c 0 c 1 c 2 Strategi 1 100 5 0.09 Strategi 2 100 5 0.12 Strategi 3 100 5 0.15 Strategi 4 100 5 0.18 Strategi 5 100 5 0.21 Sedangkan pemain 2 memiliki persamaan biaya pembangkitan sebagai berikut. C 2 = c 0 + c 1 P 2 + c 2 P 2 2 2 = 600 + 2P 2 + 0,085P 2 dengan P 2 adalah daya yang dibangkitkan oleh generator 2. Pemain 2 juga memiliki lima strategi yang dapat dimainkan yaitu dengan mengubah koefisien c 2 dari persamaan biaya pembangkitan. Tabel VI. 3 Strategi Pemain 2 c 0 c 1 c 2 Strategi 1 600 2 0.085 Strategi 2 600 2 0.1 Strategi 3 600 2 0.115 Strategi 4 600 2 0.13 Strategi 5 600 2 0.145 Total beban pada sistem adalah sebesar 315 + j115 MVA. Beban ini dilayani oleh 2 generator dengan fungsi biaya yang berbeda. Dari hasil perhitungan aliran daya optimal, didapatkan daya yang harus dibeli dari masing-masing pembangkit untuk total beban yang sama dan untuk setiap strategi biaya yang dimainkan oleh setiap pembangkit adalah sebagai berikut. Tabel VI. 4 Daya Pembangkitan Tiap Pemain untuk Setiap Strategi Pembangkitan (MW) Pemain 1 2 1 2 1 1 147.36 171 Strategi 1 2 160.35 157.86 1 3 171.47 146.67 1 4 181.09 137.04 42

1 5 189.51 128.64 2 1 126.89 191.86 2 2 139.52 178.97 2 3 150.52 167.79 2 4 160.22 157.99 2 5 168.83 149.32 3 1 111.57 207.61 3 2 123.65 195.19 3 3 134.33 184.26 3 4 143.85 174.56 3 5 152.41 165.89 4 1 99.63 219.97 4 2 111.11 208.08 4 3 121.39 197.51 4 4 130.64 188.03 4 5 139.02 179.48 5 1 90.04 229.93 5 2 100.95 218.6 5 3 110.79 208.42 5 4 119.72 199.22 5 5 127.88 190.85 Setelah didapatkan besarnya daya yang dibangkitkan, dihitung biaya riil yang diperlukan oleh setiap pemain atau pembangkit untuk membangkitkan daya tersebut serta pendapatan yang diperoleh dari menjual listrik ke sistem. Kemudian dapat dihitung payoff yang didapat setiap pemain pada setiap strategi yang dimainkan. Payoff yang didapatkan setiap pemain dapat ditabelkan seperti pada tabel berikut. Tabel VI. 5 Tabel Payoff Sistem 8 Bus dengan 2 Pembangkit Strategi P1 (p1) Strategi P2 (p2) 1 2 3 4 5 1 (0, 0) (0, 373.80) (0, 645.36) (0, 845.10) (0, 992.89) 2 (483.03, 0) (583.97, 480.45) (679.69, 844.60) (770.11, 1123.24) (855.11, 1337.79) 3 (746.87, 0) (917.36, 571.49) (1082.67, 1018.55) (1241.57, 1371.20) (1393.73, 1651.17) 4 (893.35, 0) (1111.09, 649.46) (1326.2, 1170.31) (1536.01, 1590.99) (1739.39, 1932.78) 5 (972.86, 0) (1222.91, 716.79) (1472.93, 1303.17) (1719.95, 1785.99) (1962.40, 2185.42) Strategi (5, 5) merupakan ekuilibrium Nash dari permainan ini. Setelah mendapatkan ekuilibrium Nash dari permainan ini, dilakukan perhitungan lelang berulang untuk mengamati dinamika dari permainan. Perhitungan ini dilakukan dengan menjalankan program yang dibuat dalam bahasa pemrograman Matlab. Skrip dari program yang digunakan dicantumkan dalam lampiran. 43

Misalkan pada lelang pertama, probabilitas pemain menggunakan beberapa strategi yang dimiliki merupakan distribusi seragam. Tabel VI. 6 Probabilitas Pemilihan Strategi Setiap Pemain P1 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 P2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 Setelah 100 kali lelang, distribusi probabilitas strategi masing-masing pemain berubah seperti pada tabel berikut. Tabel VI. 7 Distribusi Probabilitas Setelah 100 Kali P1 0.0000 0.0000 0.0041 0.1123 0.8836 P2 0.0000 0.0000 0.0002 0.0247 0.9751 Setelah 400 kali lelang, distribusi probabilitas akan berubah lagi seperti pada tabel di bawah ini. Tabel VI. 8 Distribusi Probabilitas Setelah 400 Kali P1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0001 0.9999 P2 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 1 Dari distribusi probabilitas pemilihan strategi setelah 400 kali lelang seperti pada tabel di atas, terlihat bahwa lelang atau permainan yang dilakukan secara berulang ini pada akhirnya akan mengarah pada pemilihan strategi yang merupakan strategi ekuilibrium Nash yaitu strategi (5, 5). Berikutnya diasumsikan bahwa distribusi strategi pada lelang pertama berada pada mendekati strategi yang terjauh dari strategi ekuilibrium Nash yaitu strategi (1, 1) seperti pada tabel berikut. Tabel VI. 9 Distribusi Probabilitas Awal Permainan P1 0.9996 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 P2 0.9996 0.0001 0.0001 0.0001 0.0001 44

Setelah seratus kali lelang, distribusi probabilitas akan berubah sebagai berikut. Tabel VI. 10 Distribusi Probabilitas Setelah 100 Kali P1 0.1237 0.0026 0.0465 0.2365 0.5908 P2 0.0969 0.0007 0.0145 0.1388 0.7492 Kemudian setelah 250 kali auksi maka distribusinya akan menjadi seperti tabel berikut. Tabel VI. 11 Distribusi Probabilitas Setelah 250 Kali P1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0139 0.9861 P2 0.0000 0.0000 0.0000 0.0005 0.9995 Dari tabel di atas tampak bahwa setelah lelang berulang, distribusi probabilitas strategi akan memberikan probabilitas strategi ekuilibrium Nash yang mendekati satu setelah 250 kali lelang. Pada kasus ini, pemain hampir dapat dipastikan akan memilih strategi ekuilibrium Nash setelah proses auksi yang lebih sedikit dibandingkan dengan kasus sebelumnya ketika distribusi probabilitas pada awal permainan dibuat seragam. Hal ini terjadi karena ketika distribusi awal dibuat seragam, pemain memiliki kemungkinan yang sama untuk memilih lima strategi yang dimiliki. Dengan probabilitas yang sama pada setiap strategi, pemain memiliki kesempatan yang sama untuk mencoba setiap strategi, sehingga diperlukan tahapan yang lebih panjang untuk dapat mengamati strategi yang stabil yaitu ekuilibrium Nash. VI.2 Kasus 9 Bus dengan 3 Generator/Pemain Konfigurasi jaringan dari sistem 9 bus dengan 3 generator serupa dengan konfigurasi jaringan sistem 8 bus tetapi dengan menambahkan satu generator yang terhubung ke bus 6 seperti yang ditampilkan pada gambar berikut. 45

1 4 5 9 2 90 + j 30 MVA 125 + j 50 MVA 6 7 8 3 100 + j 35 MVA Gambar VI. 4 Konfigurasi Jaringan Sistem 9 Bus Pemain 1 atau generator di bus 1 memiliki persamaan biaya pembangkitan yang dimodelkan dalam fungsi eksponensial sebagai berikut: C 1 = c 0 + c 1 P 1 + c 2 P 2 2 1 = 100 + 5P 1 + 0,11P 1 dengan P1 adalah daya yang dibangkitkan oleh generator 1. Pemain 1 dapat memainkan strategi dengan mengubah koefisien c 2 dari persamaan biaya pembangkitan. Tabel VI. 12 Strategi Pemain 1 c 0 c 1 c 2 Strategi 1 100 5 0.11 Strategi 2 100 5 0.13 Strategi 3 100 5 0.15 Strategi 4 100 5 0.17 Strategi 5 100 5 0.19 Sedangkan pemain 2 memiliki persamaan biaya pembangkitan sebagai berikut. C 2 = c 0 + c 1 P 2 + c 2 P 2 2 2 = 600 + 1,2P 2 + 0,085P 2 dengan P 2 adalah daya yang dibangkitkan oleh generator 2. Pemain 2 memiliki empat strategi yang dapat dimainkan yaitu dengan mengubah salah satu koefisien dari persamaan biaya pembangkitan. 46

Tabel VI. 13 Strategi Pemain 2 c 0 c 1 c 2 Strategi 1 600 1.2 0.085 Strategi 2 1000 1.2 0.085 Strategi 3 600 3.6 0.085 Strategi 4 600 1.2 0.1 Pemain 3 memiliki persamaan biaya pembangkitan sebagai berikut. C 3 = c 0 + c 1 P 3 + c 2 P 2 2 3 = 335 + 1P 3 + 0,1225P 3 dengan P 3 adalah daya yang dibangkitkan oleh generator 3. Strategi yang dimainkan pemain 3 adalah mengubah koefisien c 1 dari persamaan biaya pembangkitan. Tabel VI. 14 Strategi Pemain 3 c0 c1 c2 Strategi 1 335 1 0.1225 Strategi 2 335 4 0.1225 Strategi 3 335 8 0.1225 Total beban pada sistem sama dengan kasus sebelumnya sebesar 315 + j115 MVA. Beban ini sekarang dilayani oleh 3 generator dengan fungsi biaya yang berbeda. Dari hasil perhitungan aliran daya optimal, didapatkan daya yang harus dibeli dari masing-masing pembangkit dan payoff setiap pemain untuk total beban yang sama dan untuk setiap strategi harga yang dimainkan oleh setiap pembangkit adalah sebagai berikut. Tabel VI. 15 Daya Pembangkitan dan Payoff Setiap Pemain Strategi Pembangkitan (MW) Payoff ($/h) 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 1 1 89.8 134.32 94.19 0 0 0 1 2 1 89.8 134.32 94.19 0 400 0 1 3 1 94.12 126.01 98.05 0 302.42 0 1 4 1 96.37 121.69 100.06 0 222.13 0 1 1 2 93.56 139.15 85.52 0 0 256.56 1 2 2 93.56 139.15 85.52 0 400 256.56 1 3 2 97.87 130.84 89.38 0 314.02 268.14 1 4 2 100.35 126.07 91.61 0 238.4 274.83 1 1 3 98.56 145.59 73.98 0 0 517.86 1 2 3 98.56 145.59 73.98 0 400 517.86 1 3 3 102.86 137.29 77.85 0 329.5 544.95 1 4 3 105.65 131.91 80.36 0 261 562.52 47

2 1 1 80.29 140.11 98.21 128.93 0 0 2 2 1 80.29 140.11 98.21 128.93 400 0 2 3 1 84.15 132.07 102.25 141.62 316.97 0 2 4 1 86.44 127.32 104.64 149.44 243.16 0 2 1 2 83.65 145.16 89.71 139.95 0 269.13 2 2 2 83.65 145.16 89.71 139.95 400 269.13 2 3 2 87.5 137.12 93.75 153.13 329.09 281.25 2 4 2 90 131.92 96.38 162 261.04 289.14 2 1 3 88.13 151.9 78.4 155.34 0 548.8 2 2 3 88.13 151.9 78.4 155.34 400 548.8 2 3 3 91.96 143.88 82.44 169.13 345.31 577.08 2 4 3 94.75 138.05 85.38 179.55 285.87 597.66 3 1 1 72.62 144.79 101.46 210.95 0 0 3 2 1 72.62 144.79 101.46 210.95 400 0 3 3 1 76.12 136.97 105.65 231.77 328.73 0 3 4 1 78.39 131.91 108.37 245.8 261 0 3 1 2 75.66 150.03 93.09 228.98 0 279.27 3 2 2 75.66 150.03 93.09 228.98 400 279.27 3 3 2 79.15 142.21 97.29 250.59 341.3 291.87 3 4 2 81.62 136.68 100.26 266.47 280.22 100.26 3 1 3 79.72 157.02 81.96 254.21 0 573.72 3 2 3 79.72 157.02 81.96 254.21 400 573.72 3 3 3 83.19 149.2 86.16 276.82 358.08 603.12 3 4 3 85.93 143.05 89.46 295.36 306.95 626.22 4 1 1 66.31 148.66 104.15 263.82 0 0 4 2 1 66.31 148.66 104.15 263.82 400 0 4 3 1 69.5 141.02 108.47 289.82 338.45 0 4 4 1 71.73 135.71 111.47 308.71 276.26 0 4 1 2 69.08 154.05 95.9 286.32 0 287.7 4 2 2 69.08 154.05 95.9 286.32 400 287.7 4 3 2 69.5 141.02 108.47 289.82 338.45 325.41 4 4 2 74.69 140.63 103.48 334.72 296.65 310.44 4 1 3 72.79 161.24 84.91 317.9 0 594.37 4 2 3 72.79 161.24 84.91 317.9 400 594.37 4 3 3 75.96 153.6 89.23 346.2 368.64 624.61 4 4 3 78.64 147.19 92.85 371.05 324.97 649.95 5 1 1 61.01 151.91 106.42 297.78 0 0 5 2 1 61.01 151.91 106.42 297.78 400 0 5 3 1 63.95 144.43 110.82 327.17 346.63 0 5 4 1 66.12 138.93 114.08 349.75 289.52 0 5 1 2 63.57 157.43 98.25 323.29 0 294.75 5 2 2 63.57 157.43 98.25 323.29 400 294.75 5 3 2 66.5 149.94 102.67 353.78 359.86 308.01 5 4 2 68.85 143.98 106.19 379.23 310.95 318.57 5 1 3 66.97 164.79 87.4 358.8 0 611.8 5 2 3 66.97 164.79 87.4 358.8 400 611.8 5 3 3 69.91 157.3 91.81 390.99 377.52 642.67 5 4 3 72.49 150.7 95.71 420.38 340.66 669.97 48

Ekuilibrium Nash dari permainan ini adalah ketika pemain 1 memilih strategi 5 (payoff 358,8), pemain 2 memilih strategi 2 (payoff 400), dan pemain 3 memainkan strategi 3 (payoff 611,8). Asumsikan bahwa distribusi probabilitas di awal permainan merupakan distribusi seragam. Tabel VI. 16 Distribusi Probabilitas Strategi di Awal Permainan P1 1/5 1/5 1/5 1/5 1/5 P2 1/4 1/4 1/4 1/4 - P3 1/3 1/3 1/3 - - Setelah 100 kali lelang, distribusi probabilitas strategi masing-masing pemain berubah seperti pada tabel berikut. Tabel VI. 17 Distribusi Probabilitas Setelah 100 Kali P1 0.0111 0.0567 0.1589 0.3037 0.4697 P2 0.0083 0.4814 0.3166 0.1936 - P3 0.0020 0.0380 0.9600 - - Setelah lelang berulang, distribusi probabilitas akan berubah lagi seperti pada tabel di bawah. Tabel VI. 18 Distribusi Probabilitas Setelah Berulang Jumlah 200 Jumlah 300 Jumlah 500 P1 0.0003 0.009 0.0723 0.2712 0.6472 P2 0.0002 0.5899 0.2919 0.118 - P3 0 0.0015 0.9985 - - P1 0.0000 0.0012 0.0285 0.2082 0.7621 P2 0.0000 0.6724 0.2574 0.0702 - P3 0.0000 0.0001 0.9999 - - P1 0.0000 0.0000 0.0038 0.1048 0.8914 P2 0.0000 0.7896 0.1867 0.0237 - P3 0.0000 0.0000 1.0000 - - 49

Jumlah 700 P1 0.0000 0.0000 0.0005 0.0485 0.9510 P2 0.0000 0.8638 0.1285 0.0077 - P3 0.0000 0.0000 1.0000 - - Dari distribusi probabilitas pemilihan strategi setelah lelang berulang, terbukti bahwa lelang atau permainan yang dilakukan secara berulang ini pada akhirnya akan mengarah pada pemilihan strategi yang merupakan strategi stabil yaitu ekuilibrium Nash: strategi (5, 2, 3). VI.3 Kasus 8 Bus dengan 2 Pemain dan Beban Berubah Kasus dengan 2 pemain dengan kondisi beban yang berubah-ubah dapat dianggap sebagai permainan dengan 3 pemain yaitu dengan menganggap kondisi beban yang berubah-ubah tersebut sebagai strategi seorang pemain. Asumsikan bahwa sistem yang digunakan sama dengan sistem 8 bus yang digunakan sebelumnya. Pemain 1 atau generator di bus 1 memiliki persamaan biaya pembangkitan yang dimodelkan dalam fungsi eksponensial sebagai berikut: C 1 = c 0 + c 1 P 1 + c 2 P 2 2 1 = 100 + 5P 1 + 0,11P 1 dengan P1 adalah daya yang dibangkitkan oleh generator 1. Pemain 1 dapat memainkan strategi dengan mengubah koefisien c 2 dari persamaan biaya pembangkitan. Tabel VI. 19 Strategi Pemain 1 c 0 c 1 c 2 Strategi 1 100 5 0.11 Strategi 2 100 5 0.13 Strategi 3 100 5 0.15 Strategi 4 100 5 0.17 Strategi 5 100 5 0.19 Sedangkan pemain 2 memiliki persamaan biaya pembangkitan sebagai berikut. C 2 = c 0 + c 1 P 2 + c 2 P 2 2 2 = 600 + 1,2P 2 + 0,085P 2 dengan P 2 adalah daya yang dibangkitkan oleh generator 2. 50

Pemain 2 memiliki empat strategi yang dapat dimainkan yaitu dengan mengubah salah satu koefisien dari persamaan biaya pembangkitan. Tabel VI. 20 Strategi Pemain 2 c 0 c 1 c 2 Strategi 1 600 1.2 0.085 Strategi 2 1000 1.2 0.085 Strategi 3 600 3.6 0.085 Strategi 4 600 1.2 0.1 Kondisi beban total di sistem dianggap sebagai strategi pemain ke-3. Asumsikan terdapat tiga macam kondisi beban. Kondisi yang pertama adalah kondisi normal, kita anggap sebagai strategi 1 dengan beban seperti pada gambar VI.3. Kondisi yang kedua adalah kondisi beban yang tinggi yaitu 20% lebih tinggi dari kondisi normal. Kondisi yang ketiga adalah kondisi beban rendah yaitu beban 20% di bawah kondisi normal. Dengan tiga kondisi beban tersebut, dari analisis aliran daya optimal didapatkan daya yang dibeli dari setiap pembangkit untuk mendapatkan biaya pembangkitan yang minimum. Tabel VI. 21 Daya Pembangkitan dan Payoff Setiap Pemain Strategi Pembangkitan (MW) Payoff ($/h) 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 1 1 131.05 187.61 0 0 0 0 1 2 1 131.05 187.61 0 0 400 0 1 3 1 136.98 181.56 0 0 435.74 0 1 4 1 143.97 174.44 0 0 456.44 0 1 1 2 159.91 223.27 0 0 0 0 1 2 2 159.91 223.27 0 0 400 0 1 3 2 165.76 217.28 0 0 521.47 0 1 4 2 175.1 207.75 0 0 647.4 0 1 1 3 102.46 151.98 0 0 0 0 1 2 3 102.46 151.98 0 0 400 0 1 3 3 108.43 145.91 0 0 350.18 0 1 4 3 113 141.27 0 0 299.36 0 2 1 1 119.52 199.43 0 285.7 0 0 2 2 1 119.52 199.43 0 285.7 400 0 2 3 1 124.92 193.88 0 312.1 465.31 0 2 4 1 132.1 186.54 0 349.01 521.96 0 2 1 2 146.05 237.55 0 426.61 0 0 2 2 2 146.05 237.55 0 426.61 400 0 2 3 2 151.39 232.03 0 458.38 556.87 0 2 4 2 160.87 222.29 0 517.58 741.19 0 2 1 3 93.36 161.27 0 174.32 0 0 51

2 2 3 93.36 161.27 0 174.32 400 0 2 3 3 98.8 155.72 0 195.23 373.73 0 2 4 3 103.6 150.83 0 214.66 341.25 0 3 1 1 109.91 209.32 0 483.21 0 0 3 2 1 109.91 209.32 0 483.21 400 0 3 3 1 114.87 204.21 0 527.8 490.1 0 3 4 1 122.1 196.78 0 596.34 580.84 0 3 1 2 135.69 248.27 0 736.47 0 0 3 2 2 135.69 248.27 0 736.47 400 0 3 3 2 139.41 244.42 0 777.41 586.61 0 3 4 2 148.87 234.63 0 886.49 825.77 0 3 1 3 85.78 169.04 0 294.33 0 0 3 2 3 85.78 169.04 0 294.33 400 0 3 3 3 90.77 163.93 0 329.57 393.43 0 3 4 3 95.68 158.9 0 366.19 378.74 0 4 1 1 101.77 217.74 0 621.43 0 0 4 2 1 101.77 217.74 0 621.43 400 0 4 3 1 106.36 212.99 0 678.75 511.18 0 4 4 1 113.55 205.57 0 773.62 633.89 0 4 1 2 135.69 248.27 0 1104.71 0 0 4 2 2 135.69 248.27 0 1104.71 400 0 4 3 2 135.69 248.27 0 1104.71 595.85 0 4 4 2 138.62 245.24 0 1152.93 902.14 0 4 1 3 79.36 175.64 0 377.88 0 0 4 2 3 79.36 175.64 0 377.88 400 0 4 3 3 83.97 170.9 0 423.06 410.16 0 4 4 3 88.91 165.83 0 474.3 412.49 0 5 1 1 94.78 225 0 718.66 0 0 5 2 1 94.78 225 0 718.66 400 0 5 3 1 99.06 220.56 0 785.03 529.34 0 5 4 1 106.15 213.21 0 901.43 681.88 0 5 1 2 135.69 248.27 0 1472.94 0 0 5 2 2 135.69 248.27 0 1472.94 400 0 5 3 2 135.69 248.27 0 1472.94 595.85 0 5 4 2 135.69 248.27 0 1472.94 924.57 0 5 1 3 73.85 181.32 0 436.31 0 0 5 2 3 73.85 181.32 0 436.31 400 0 5 3 3 78.14 176.9 0 488.47 424.56 0 5 4 3 83.06 171.84 0 551.92 442.93 0 Permainan ini memiliki tiga ekuilibrium Nash yaitu set strategi (5, 4, 1), (5, 4, 2), dan (5, 4, 3) atau dengan kata lain untuk ketiga kondisi beban, solusi stabil adalah jika pemain 1 memainkan strategi 5 dan pemain 2 memainkan strategi 4. Perhitungan lelang berulang dengan replikator dinamik dilakukan dengan cara yang sama dengan perbedaan pada distribusi probabilitas strategi pemain 3 dibuat 52

tetap karena probabilitas kondisi beban normal, rendah, atau tinggi adalah tetap. Misalkan besarnya sama yaitu 1/3. Maka kondisi distribusi probabilitas setelah lelang berulang dapat diamati pada tabel berikut. Tabel VI. 22 Distribusi Probabilitas Setelah Berulang Jumlah 1 Jumlah 100 Jumlah 200 Jumlah 300 P1 1/5 1/5 1/5 1/5 1/5 P2 1/4 1/4 1/4 1/4 - P3 1/3 1/3 1/3 - - P1 0.0001 0.0018 0.0214 0.1442 0.8325 P2 0.0010 0.0612 0.1784 0.7594 - P3 1/3 1/3 1/3 - - P1 0.0000 0.0000 0.0006 0.0287 0.9707 P2 0.0000 0.0045 0.0428 0.9527 - P3 1/3 1/3 1/3 - - P1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0050 0.9950 P2 0.0000 0.0003 0.0083 0.9914 - P3 1/3 1/3 1/3 - - Dari tabel di atas, kembali didapatkan strategi stabil setelah lelang berulang merupakan strategi ekuilibrium Nash. 53