Klaim partai nasionalis pada faktanya hanya sekadar jargon. Ujung-ujungnya juga kapitalis dan neoliberal.

dokumen-dokumen yang mirip
Belum lagi dilepasnya Sipadan dan Ligitan dari Indonesia. Itu semua terjadi pada masa pemerintahan Megawati, sangat banyak kelemahannya, katanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

"Pemilu bukan lagi menjadi variabel yang menentukan asing semakin mencengkeram Indonesia atau tidak, katanya.

Parpol Islam dan yang berbasis massa Islam, tak lagi terlihat menyuarakan Islam, bahkan seakan menghindar untuk diidentikkan dengan Islam.

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

PENGHITUNGAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

Tentu saja bukan hanya Amerika, menurut saya banyak negara, bahkan negara sekecil Singapura saja punya kepentingan.

publik pada sektor beras karena tidak memiliki sumber-sumber kekuatan yang cukup memadai untuk melawan kekuatan oligarki politik lama.

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

BAB IX POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

Mengapa Amerika menyebarkan demokrasi ke negeri-negeri Muslim termasuk Indonesia?

ANATOMI CALEG PEMILU FORMAPPI 3 Oktober 2013

Indonesia akan menyelenggarakan pilpres setelah sebelumnya pilleg. Akankah ada perubahan di Indonesia?

Terpelas dari skandal Century, tidakkah kita bangga dengan diangkatnya Sri Mulyani sebagai Direktur di Bank Dunia?

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

Perempuan dan Pembangunan Berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

Pemilu yang ada bahkan tidak membawa perubahan orang. Sebagian besar akan tetap orang dan muka lama.

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok'

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

2015 STRATEGI PARTAI ISLAM D ALAM PANGGUNG PEMILIHAN PRESID EN DI INDONESIA TAHUN

[108] Demokrasi, Sistem Buruk Thursday, 12 September :06

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

Silakan isi identitas Anda berikut ini. Nama : Pekerjaan : L/P : Pendidikan terakhir : Usia :

BAB I PENDAHULUAN. dengan seluruh rakyatnya, baik itu laki-laki maupun perempuan. Seluruh rakyat berperan

BAB I PENDAHULUAN. DPR atau MPR. Karena pergantian sistem pemerintahan, banyak wajah wajah

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

Muhammad Ismail Yusanto, Jubir HTI

BAB IV PENUTUP. menjadi peserta pemilu sampai cara mereka untuk hadir tidak hanya sekedar menjadi

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

BAB I PENDAHULUAN. keluarga dalam kehidupannya sehari hari.banyak masyarakat yang mencari

PENDAPAT FRAKSI PARTAI BINTANG REFORMASI TERHADAP TENTANG RUU TENTANG PEMILU DPR, DPD, DAN DPRD DAN RUU PEMILU PRESIDEN

Pelajaran dari Kasus Pansus Bank Century

LAPORAN QUICK COUNT PEMILU LEGISLATIF

KEWAJIBAN PELAPORAN DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN UMUM LEGISLATIF 2014

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

[102] Pancasila di Tangan Orba Monday, 22 April :22

Ia mendesak dunia Barat untuk mengambil langkah agar khilafah bisa dicegah.

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi memegang peran penting menurut porsinya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DUIT UNTUK NASDEM DAN PAN DIPENDING SPJ AKAN DIEVALUASI BPK

SEJARAH PEMILU DI INDONESIA. Muchamad Ali Safa at

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KOTA SEMARANG

HASIL PEROLEHAN SUARA PESERTA PEMILU TAHUN 2009 PARTAI POLITIK (DPR RI)

Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 10310, Indonesia Telp. (021) , Fax (021) Website:

BAB I PENDAHULUAN. Daerah, secara otomatis merubah sistem politik di Indonesia. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu

Bagaimana pendapat Anda tentang susunan menteri kabinet barunya SBY?

Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik pada Pemilu Legislatif Nurul Arifin

HUBUNGAN ANTARA IKLAN PARTAI POLITIK DI TELEVISI DENGAN SIKAP PEMILIH PADA PEMILU 2009

Mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengaku terhina andai calon presiden Indonesia wajib mendapatkan restu dari Amerika Serikat.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL. SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KENDAL NOMOR : 10/Kpts/KPU-Kab /TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia telah memasuki tahapan baru berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. paradigma Good Governance, dimana keterlibatan pihak-pihak selain pemerintah

Pemilu 2009: Kemenangan Telak Blok Partai Nasionalis Ringkasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA ACARA NOMOR :. TENTANG

Transkripsi:

Klaim partai nasionalis pada faktanya hanya sekadar jargon. Ujung-ujungnya juga kapitalis dan neoliberal. Hingar bingar pemilihan umum legislatif telah usai. Spanduk, poster, baliho, dan alat peraga lainnya tak lagi terlihat di jalan-jalan. Senyum para petualang politik hilang dari peredaran. Masyarakat kembali hidup normal untuk beberapa saat. Tak lama lagi, helatan serupa akan datang lagi. Yah, masih ada pemilihan umum presiden dan wakil presiden. Rakyat akan diajak berpesta lagi. Meski hasil pemilu legislatif belum definitif, setidaknya masyarakat sudah bisa meraba-raba pemerintahan yang akan berkuasa lima tahun ke depan. Sudah terpilih partai-partai yang akan menguasai kursi DPR RI. Partai-partai itu tidak asing lagi. Pemenang pemilu legislatif adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Peringkat berikutnya Partai Golkar, Gerindra, dan Partai Demokrat. Tidak ada hal yang mengejutkan dalam pemilu legislatif ini, kecuali mencuatnya peringkat partai Gerindra yang dulu hanya memiliki 25 kursi, kini mendapat 68 kursi. Juga partai Nasdem sebagai pendatang baru tiba-tiba mendapat 39 kursi. Sementara itu partai-partai Islam dan berbasis massa Islam kembali menduduki peringkat tengah. Dari semua parpol Islam, hanya satu yang tidak lolos yakni Partai Bulan Bintang (PBB). Perolehan suaranya hanya sekitar satu persen. Melihat komposisi pemenang pemilu, dapat dipastikan DPR akan dikuasai oleh partai-partai berhaluan nasionalis-sekuler. Perolehan yang tak terlalu jauh berbeda mengharuskan adanya 1 / 5

koalisi. Dan dalam kondisi seperti itu, biasanya parpol Islam harus berkompromi dengan partai nasionalis-sekuler. Parpol Islam ibarat penggembira dan pelengkap kemenangan parpol nasionalis-sekuler dengan imbalan kursi di pemerintahan. Dalam lima tahun ke depan, arah kebijakan DPR pun sudah bisa terbaca. Meski eksekutif belum terpilih, setidaknya DPR tidak akan berubah banyak. Mereka akan tetap seperti semula yakni pro terhadap pasar dan para pengusaha. Kendati, PDIP mengklaim dirinya sebagai partai wong cilik, sulit rasanya mewujudkan itu dalam ranah politik riil jika dikaitkan dengan track record /jejak rekam partai tersebut ketika Ketua Umumnya Megawati Soekarnoputri menjadi pemimpin tertinggi negeri ini 2001-2004. Neoliberal Boleh saja para aktivis partai itu menyatakan anti terhadap neoliberalisme. Tapi rekam jejak mereka di pusat kekuasaan justru berbicara sebaliknya. Mereka sangat nurut terhadap kebijakan International Monetary Fund (IMF). Ketika IMF meminta Indonesia menjual BUMN, Megawati dengan ringan hati melaksanakan permintaan itu. Dalam sekejap beberapa BUMN dijual, termasuk kepada asing. Termasuk di dalamnya adalah penjualan BUMN yang sangat strategis yakni Indosat yang mengendalikan satelit Palapa. Tak hanya itu, kedekatannya dengan para kapitalis diwujudkan dengan pemberian release & discharge (R&D) kepada para konglomerat hitam yang terkait Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang merugikan negara lebih dari Rp 600 trilyun. Dengan fasilitas tersebut, para konglomerat dibebaskan dari tuntutan pidana dan perdata serta mendapat kemudahan mencicil utangnya. Mereka pun dapat diskon pengembalian. 2 / 5

Beberapa konglomerat pun mendapatkan kembali bank mereka yang sedang dalam proses penyehatan oleh BPPN dengan harga murah. Walhasil, para kapitalis sangat dimanja saat pemerintahan Mega. Berbagai kebijakan itu kemungkinan besar akan kembali diterapkan. Toh, selama ini DPR sangat patuh dengan apapun yang disampaikan Megawati sebagai ketua umum partainya. Sulit membayangkan Megawati akan mengubah haluan kebijakannya. Klaim partai nasionalis pada faktanya hanya sekadar jargon. Ujung-ujungnya juga kapitalis dan neoliberal. Minimal, kapitalis dan liberal tapi santun terhadap wong cilik. Tak Berubah Wajah Indonesia lima tahun ke depan, tampaknya tak banyak perubahan. Boleh saja orang-orangnya sudah berganti. Presidennya baru. DPR-nya baru. Pejabatnya baru. Tapi kebijakannya lama. Banyak pengamat memprediksi, pemerintahan mendatang memang agak rumit karena dibangun berdasarkan koalisi. Tidak ada yang dominan. Maka boro-boro berjalan sendiri, mereka harus saling berkompromi. Ujung-ujungnya adalah politik dagang sapi. Kalau demikian, apa yang terjadi akan mengulang rezim sebelumnya. Belum lagi cengkeraman asing sangat kuat di negeri ini. Jangankah ingin bangkit, melepaskan diri dari ketiak asing pun tak berani. Ketergantungan dengan asing masih sangat tinggi, apalagi terjerat dengan utang dan bantuan. Berubah dengan Islam Menggantungkan nasib perubahan pada sistem yang ada, tidak mungkin. Sistem demokrasi sejak awal tidak diperuntukkan untuk kebangkitan sebuah bangsa. Sistem ini dibangun dalam 3 / 5

rangka menjaga hegemoni Barat atas dunia Islam. Dalam situasi seperti sekarang, tidak ada pilihan bagi negeri yang mayoritas Muslim ini kecuali menapaki perubahan ke arah Islam. Tentu bukan sekadar jargon kembali kepada Islam tapi tanpa makna. Kembali kepada Islam yang dimaksud adalah kembali melanjutkan kehidupan Islam dengan melaksanakan seluruh syariah Islam melalui negara yakni khilafah. Hanya lewat jalan itu saja Indonesia akan bangkit. Mengapa harus Islam? Ya itulah aturan yang paling adil dan benar bagi manusia. Islam datang dari Dzat Yang Mahaadil dan Mahabenar. Islam akan memanusiakan manusia dan mengatur dunia ini dengan keadilan. Terlebih dari itu, sistem ini telah terbukti dalam kurun waktu yang panjang dalam mengelola sepertiga dunia sehingga dunia Islam menjadi mercusuar peradaban dunia. Dan, sistem Islam inilah yang dulu dicontohkan oleh Nabi SAW dalam membangkitkan kaum Muslim dan orang Arab dari masa jahiliyah ke masa kejayaan Islam. Bagi kaum Muslim, menerapkan Islam secara kaffah adalah tuntutan akidah/keimanan. Ini adalah suatu yang harus dilakukan. Allah berfirman: Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin? (TQS Al Maidah [5]: 50). 4 / 5

5 / 5