Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Metode Peta Konsep di Kelas IV SDN 4 Pusungi

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Meggunakan Alat Peraga Pada Pembelajar Gerak Benda Bidang Studi IPA Di Kelas 1 SDN No 3 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Berbantuan Media Gambar di Kelas IV SD Inpres 15 Wara Pantoloan

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ips Dengan Menggunakan Metode Diskusi Pada Siswa Kelas IV SD Inpres Laemanta

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas III Dengan Menggunakan Media Gambar di SDN I Bolapapu Kecamatan Kulawi

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN I Tonggolobibi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas IV SDK Siendeng Melalui Metode Diskusi

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN KELAS V MELALUI METODE DISKUSI DI SDN NO 1 LOLI DONDO

Penggunaan Alat Peraga Konkrit Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN No. 3 Ogoamas I Kecamatan Sojol Utara Kabupaten Donggala

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Media Gambar Untuk Kelas IV di SDN Gallengnge Desa Lempe Kec. Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Tonggolobibi Kabupaten Donggala

ABSTRAK. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 2 No. 1 ISSN X. Fitriah, Najamuddin Laganing, dan Yusdin B.M. Gagaramusu

Penerapan Metode Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS di SDK Despot Petunasugi Kecamatan Bolano Lambunu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Gerak Benda dan Energi Dengan Menggunakan Metodeekpeerimen Pada Siswa Kelas III SDN 21 Ampana

Penerapan Metode Pemberian Tugas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Pada Siswa Kelas V SDN No 1 Pangalasiang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penerapan Diskusi di SDN Siney

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Rosita, Jamaludin, dan Yusdin Gagaramusu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang akan di gunakan dalam penelitian ini adalah metode

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Melalui Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar di Kelas IV SDN 9 Bunobogu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan di kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. pengamatan, dan refleksi (Aunurrahman, dkk., 2009: 3-7).

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif. Hasil penelitian yang untuk mendapatkan gambaran secara

Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas ( Classroom

Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SDN Bone-Bone Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode sosiodrama yaitu suatu penelitian

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH KELAS V SDN 1 BANGGA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tahap-tahap

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Melalui Metode Eksperimen di Kelas VI SDN 21 Ampana

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SD INPRES PELAWA

Meningkatkan Pengetahuan Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Media Gambar Dikelas IV SD Negeri 1 Lalos Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Rejosari

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga aktifitas dan hasil belajar

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 10 ISSN X. Nur Afni

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tindakan kelas ini. Peneliti mengacu pada

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

BAB III METODE PENELITIAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 3 No. 3 ISSN X. Ni Ketut Mirniati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V SDN Doda Melalui Media Gambar Pada Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

Renold, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

BAB III PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DALAM MATA PELAJARAN FIQIH DI KELAS IV MIS WRINGINAGUNG KECAMATAN DORO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas telah dilaksanakan di SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat Di Kelas III SDN No. 2 Sikara Kecamatan Sindue Tobata

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Elistina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Zulham A.Ranya, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Siklus Belajar Dengan Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 9 Ampana

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

Roi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.

Plan. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation. Reflective. Action/ Observation

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Blajar Mata Pelajaran IPS Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas III SDN 1 Laemanta

Ismiyatun, Ritman Ishak Paudi, dan Dewi Tureni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data). Metode

Penerapan Pembelajaran Inkuiri Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Sifat Benda Bagi Siswa Kelas IV di SD Alkhairat Bale

Transkripsi:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Penggunaan Metode Peta Konsep di Kelas IV SDN 4 Pusungi Asnawia Lapasiri, Charles Kapile, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN 4 Pusungi. Penelitian ini adalah bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS di kelas IV SDN 4 Pusungi melalui penggunaan peta konsep. Penelitian ini melibatkan 20 orang siswa terdiri atas 12 orang laki-laki dan 8 orang perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini menggunakan desain penelitian model Hopkins yang terdiri atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dari hasil analisis tes akhir tindakan siklus I, diperoleh 12 orang siswa tuntas dari 20 jumlah siswa dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 60% dan daya serap klasikal adalah 67,75%, serta rata-rata hasil belajar adalah 67,75. Hasil tersebut bila dibandingkan dengan nilai rata-rata sebelum tindakan yaitu sebesar 56,97%, terdapat peningkatan setelah menerapkanmetode peta konsep, hal tersebut terlihat ketuntasan klasikal belum mencapai 70% sehingga peneliti perlu melanjutkan ke siklus II. Sementara hasil yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik daripada hasil yang diperoleh pada siklus I. Dari analisis hasil belajar siklus II, diketahui bahwa semua siswa tuntas dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 100% dan daya serap klasikal mencapai 85,00%. Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa siklus I menunujukan jumlah skor adalah 24 dari skor maksimal 36 diperoleh persentase rata-rata 67% dengan kriteria masih kurang, sedangkan hasil observasi aktivitas guru menunjukan jumlah skor adalah 40 dari skor maksimal 48 diperoleh presentase rata-rata 84% dengan kriteria rata-rata baik. pada siklus II berdasarkan hasil observasi aktivitas guru menunjukkan jumlah skor untuk pertemuan pertama adalah 29 dari skor maksimal 36 diperoleh persentase rata-rata 81% degan kriteria baik, hasil observasi aktivitas guru menunjukkan jumlah skor untuk pertemuan pertama adalah 41 dari skor maksimal 44 diperoleh persentase rata-rata 93% dengan kriteria rata-rata sangat baik Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode peta dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPS di SDN 4 Pusungi Kata Kunci: Peningkatan Hasil Belajar Siswa dan Peta Konsep 1

I. PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu kebutuhan yang penting bagi manusia, karena hanya melalui pendidikan dapat diciptakan sumber daya manusia yang memiliki keunggulan kompetitif yang terampil dan mampu merubah kondisi kehidupan ini agar menjadi berkualitas. Pendidikan juga dapat difahami sebagai suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai lingkungan pendidikan yang dikenal sebagai tri pusat pendidikan. Fungsi dan peranan pendidikan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama, merupakan faktor penting dalam pencapaian tujuan, yaitu membangun manusia seutuhnya serta menyiapkan sumber daya manusia yang bermutu. Membahas tentang kualitas pendidikan, maka tidak terlepas dari peran seorang guru. Undang-undang No 14 tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen dalam passal 1 ayat 1 disebutkan bahwa bahwa guru merupakan pendidik professional dengan tugas utama mendidik, melatih, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan menengah. Sehubungan dengan hal ini untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut diatas, maka penanggung jawab proses kegiatan belajar mengajar dalam lembaga pendidikan formal, terutama di dalam kelas adalah guru. Kemampuan guru dapat ditinjau dari dua segi, yaitu segi proses dan segi hasil. Dari segi proses guru dikatakan berhasil apabila mampu melibatkan siswa secara aktif baik fisik, mental, maupun sosial dalam proses pembelajaran. Di samping itu dapat diilihat dari semangat mengajarnya serta adanya rasa percaya diri sedangkan dari segi hasil guru dikatakan berhasil apabila pembelajaran yang diberikan mampu mengubah prilaku sebagian besar siswa kearah penguasaan kompetensi dasar yang baik. Yang dapat diukur melalui pencapai hasil belajar yang tinggi. Guru harus kreatif dan mampu menyajikan materi, memilih metode dan strategi yang tepat saat membawakan materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa. Kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses 2

belajar mengajar sangatlah berpengaruh dalam keberhasilan pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar guru dituntut menciptakan suatu kegiatan pembelajaran yang menekankan pada kemampuan siswa memahami berbagai konsep melalui keterlibatan fisik, dan mental siswa secara aktif. Namun salah satu kesulitan siswa dalam mempelajari IPS, khususnya dikelas IV SDN 4 Pusungi adalah rendahnya kemampuan siswa memahami konsep dalam pembelajaran IPS, dan menghubungkan konsep-konsep tersebut ke berbagai pengalaman yang diperoleh siswa. Yang berakibat rendahnya kemampuan siswa didalam menjawab soal-soal yang diberikan pada saat ujian semester, sehingga hasil belajar siswa kelas IV SDN 4 Pusungi pada tahun ajaran 2013/2014 hanya mencapai 60. Masih belum mencapai nilai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 65. Oleh karenan itu guru memiliki tanggung jawab yang besar untuk dapat mengatasi permasalahan belajar tersebut. Salah satu cara yang mesti dilakukan oleh guru adalah dengan menerapkan metode yang tepat dengan materi yang diajarkan yaitu dengan menerapkan metode peta konsep. Melalui penggunaan metode ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajarnya yaitu untuk memudahkan mengingat materi pelajaran, dan mudah mengaitkan materi dengan materi lainnya serta mencegah terjadinya kesalahan siswa memahami konsep dalam pembelajaran IPS. Melalui peta konsep siswa akan dilatih untuk memahami hubungan antara berbagai konsep, sehingga memudahkan siswa untuk memahami dan mengingat sejumlah informasi baru. Dengan penyajian peta konsep yang baik maka siswa dapat mengingat suatu materi dengan lebih lama lagi. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa menjawab soal-soal dengan benar pada saat ujian. Pemahaman siswa yang semakin baik terhadap konsep-konsep dalam pembelajaran IPS, diharapkan akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui penggunaan metode peta konsep di kelas IV SDN 4 Pusungi. 3

II. METODE PENELITIAN Pelaksanaan tindakan terdiri atas beberapa siklus. Setiap siklus terdiri atas tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Tahaptahap penelitian dalam masing-masing tindakan terjadi secara berulang yang akhirnya menghasilkan beberapa tindakan dalam penelitian tindakan kelas. Tahaptahap tersebut membentuk spiral. Tindakan penelitian yang bersifat spiral tersebut degan jelas digambarkan oleh Hopkins (1985) dalam Masnur Muslich (2009: 150) sebagai berikut: Plan Reflective Action/ Observatin Resived Plan Reflective Action/ Observatin Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas model Hopkins (Masnur Muslich, 2009: 150) 4

Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 4 Pusungi. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV berjumlah 20 orang siswa, terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 8 orang siswa perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2013/2014. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan Dari hasil analisis tes akhir tindakan siklus I, diperoleh 12 orang siswa tuntas dari 20 jumlah siswa dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 60% dan daya serap klasikal adalah 67,75%, serta rata-rata hasil belajar adalah 67,75. Hasil tersebut bila dibandingkan dengan nilai rata-rata sebelum tindakan yaitu sebesar 56,97%,terdapat peningkatan setelah menerapkan pembelajaran dengan pemfaatan media peta, meskipun ketuntasan klasikal belum mencapai 70% sehingga peneliti perlu melanjutkan ke siklus II. Sementara hasil yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik daripada hasil yang diperoleh pada siklus I. Dari analisis hasil belajar siklus II, diketahui bahwa semua siswa tuntas dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 100% dan daya serap klasikal mencapai 85,00%. Dalam aktivitas siswa dan guru jelas juga terlihat bahwa adanya peningkatan dari siklus I hingga siklus II. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I menunjukkan jumlah skor untuk pertemuan pertama adalah 29 dari skor maksimal 36 diperoleh persentase rata-rata 81% degan kriteria baik. Hasil yang diperoleh sudah mencapai indikator yang sudah ditetapkan, sehingga pada siklus ini peelitian dikatakan berhasil atau hipotesis dapat dibuktikan. Selain itu, beberapa hal yang ditemukan oleh pengamat terhadap aktivitas siswa yaitu Aktivits siswa lebih baik dari sebelumnya. Hal ini ditujukan oleh aktivitas siswa rata-rata berada pada kategori baik, dimana siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan sudah dapat diminimalisir, Siswa lebih termotivasi dan mudah memahami konsep melalui gambar peta yang ditampilkan guru. Hasil observasi aktivitas guru menunjukan jumlah skor adalah 40 dari skor 5

maksimal 48 diperoleh presentase rata-rata 84% dengan kriteria rata-rata baik. Pengamatan aktivitas guru dilakukan oleh seorang observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas guru. Hasil observasi, dikemukakan bahwa hasil observasi guru adalah rata-rata baik. Dalam hal ini, baik sebagai guru, fasilitator, motivator dan evaluator, serta bertindak sebagai pengamat. Peneliti sebagai guru melakukan kegiatan: (a) Melaksanakan RPP; (b) menyampaikan tujuan pembelajaran dan lain sebagainya. Guru sebagai fasilitator dan motivator, melakukan kegiatan: (a) Memotivasi siswa selama pembelajaran dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kembali bagian-bagian peta yang diperlihatkan guru; (b) menyediakan alat bantu/ sumber pelajaran seperti media peta yang menarik perhatian siswa; dan (c) membimbing siswa yang masih kesulitan dalam pembelajaran. Siklus II Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II mengalami peningkatan jumlah skor untuk pertemuan pertama adalah 29 dari skor maksimal 36 diperoleh persentase rata-rata 81% degan kriteria baik. Hasil yang diperoleh sudah mencapai indikator yang sudah ditetapkan, sehingga pada siklus ini peelitian dikatakan berhasil atau hipotesis dapat dibuktikan. Selain itu, beberapa hal yang ditemukan oleh pengamat terhadap aktivitas siswa yaitu: Aktivits siswa lebih baik dari sebelumnya. Hal ini ditujukan oleh aktivitas siswa rata-rata berada pada kategori baik, dimana siswa yang mengalami kesu;itan dalam menyelesaikan permasalahan sudah dapat diminimalisir, Siswa lebih termotivasi dan mudah memahami konsep melalui gambar peta yang ditampilkan guru. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru menunjukkan jumlah skor untuk pertemuan pertama adalah 41 dari skor maksimal 44 diperoleh persentase rata-rata 93% dengan kriteria rata-rata sangat baik. Kriteria tersebut memberikan asumsi bahwa guru/peniliti memberikan hasil maksimal dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti/guru pada tindakan pembelajaran siklus II, melaksanakan tugasnya dengan sangat baik. Peneliti sebagai guru melakukan kegiatan: (a) melaksanakan RPP; (b) menyampaikan tujuan pembelajaran dan lain sebagainya. Guru sebagai fasilator dan motifator, melakukan kegiatan: (a) memotivasi siswa 6

selama pembelajaran dengan cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan kembali gambar-gambar yang diperlihatkan guru; (b) menyediakan alat bantu/sumber pelajaran seperti media peta; dan (c) membimbing siswa yang masih kesulitan dalam pembelajaran. Hasil observasi pengelolaan pembelajaran yang diperoleh selama penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) kegiatan pendahaluan terlaksana dengan sangat baik; (2) kegiatan inti terlaksana dengan sangat baik; (3) kegiatan penutup dan pengelolaan waktu, antusias guru serta antusias siswa juga sangat baik. Hal ini menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran dan hasil belajar sudah memenuhi indikator kinerja yang ditentukan. Berikut ini adalah grafik peningkatan presentaser ketuntasan belajar klasikal hasil analisis tes hasil belajar dari siklus I ke siklus II. 120 100 80 60 40 20 0 SIKLUS I SIKLUS II Gambar 2. Grafik Peningkatan Ketuntasan Belajar Klasikal Berdasarkan grafik dan hasil penelitian yang dikemukakan di atas, maka penelitian memperoleh gambaran bahwa penggunaan media peta yang diterapkan dalam pembelajaran pada keragaman kenampakan alam di Indonesia merupakan salah satu alternatif dalam upaya peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa dalam belajar IPS di kelas. Siswa mendapatkan peluang besar untuk mengasah pengetahuan yang dimilikinya dan membantu siswa dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya, baik dari segi akademi maupun dari segi keterampilan. Hal ini berarti bahwa melalui penggunaan media peta dalam pembelajaran, maka masalah / kesulitan belajar juga dapat di atasi. 7

Media peta merupakan bagian dari proses komunikasi, karena pada dasarnya pembeljaran merupakan proses komunikasi. Hal ini berpengaruh terhadap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dari hasil analisis aktivitas guru dan siswa yang diperoleh, menunjukan bahwa penelitian tindakan kelas ini semua kriteria aktivitas guru dan aktivitas siswa serta analisis tes hasil belajar siswa dri siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan pada indikator kerja. Siswa merasa senang dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran., memudahkan siswa memahami pelajaran yan gdipelajari, serta meningkatkan sikap positif terhadap belajar dan pengalaman balajar. Penggunaan media peta, siswa dilatih untuk mengenali daerah-daerah di wilayah Indonesia dan siswa dapat memperoleh bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajari. Selain bermanfaat bagi siswa, juga dapat meningkatkan kompetensi guru, mengembangkan keterampilan membaca peta merupakan motivasi untuk memanpilkan ide-ide baru dalam pembelajaran. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan, 1. Hasil pra tindakan, analisis hasil belajar siswa untuk daya serap klasikal mencapai 51% sedangkan ketuntasan belajar klasikal hanya mencapai 45%. 2. Hasil tindakan siklus I, analisis hasil belajar siswa untuk daya serap klasikal mencapai 67,75% sedangkan ketuntasan belajar klasikal mencapai 60%. 3. Hasil tindakan siklus II, analisis hasil belajar siswa untuk daya serap klasikal mencapai 85,00% sedangkan ketuntasan belajar klasikal mencapai 100% Indikator keberhasilan kinerja yang ditetapkan yaitu minimal 70% untuk daya serap klasikal dan minimal 80% untuk ketuntasan klasikal. Berdasarkan analisis hasil belajar siswa pada tindakan siklus II maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah penggunaan metode peta dapat meninggkatkan 8

hasil belajar siswa dari hasil rata-rata sebelum penelitian, serta aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran yang cenderung menigkat pula. Saran 1. Dalam pembelajaran IPS disekolah dasar kelas IV, siswa diharapkan lebih aktif dalam utamanya memahami konsep yang dipelajari. 2. Agar guru hendak lebih aktif memberi dan menemukan ide-ide baru dlam penggunaan media, sehingga siswa mudah memahami konsep. 3. Agar kepala sekolah menyediakan media pembelajaran dalam upaya peningkatan pemahaman siswa pada konsep materi pelajaran IPS. DAFTAR PUSTAKA Masnur Muslich. 2009. Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara. 9