SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENJASOR DALAM MENERAPKAN METODE DEMOSTRASI PADA LATIHAN KEBUGARAN JASMANI.

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN BADMINTON MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI DELITUA

I. PENDAHULUAN. siswa dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya sesuai dengan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SISWA BERMAIN BOLA BASKET DI KELAS IX-2 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN ALAT PERAGA KEPING BERWARNA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT. Heri Susianto

MODEL PEMBELAJARAN TUGAS TERSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DALAM MENGENAL MAKNA PENINGGALAN SEJARAH.

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. laku dalam diri siswa, dan menjadi harapan semua pihak agar setiap siswa

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, maka mereka memiliki fondasi

PENGEMBANGAN MODEL AKTIVITAS LARI SPRIN 50 M MENGGUNAKAN ALAT SEDERHANA PADA SISWA KELAS V MI MIFTAHUL HUDA DESA MELATI KECAMATAN MOJO KEDIRI

Peningkatan Prestasi Belajar Penjasorkes Kelas IV Menggunakan Model Pembelajaran Inside Outside Cyrcle (IOC) Suwardi

ZANUAR BUDIANTO K

LEMPAR LEMBING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR TURBO DI SEKOLAH DASAR NEGERI 19 SERIRANG

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

PENGARUH METODE PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV DAN V SDN PELEM II TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. moral, spiritual, dan lain-lain. Apabila manusia mengalami pendidikan yang baik

I. PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH BOLA VOLI MELALUI PENGGUNAAN MODIFIKASI BOLA

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indoneia melalui Metode DRTA (Directed Reading Thingking Activity) Yamini 1

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN PENERAPAN MODEL KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING CONTROL SEPAKBOLA

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD. Sunarti

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah

I. PENDAHULUAN. penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional,

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DALAM PERMAINAN BOLAVOLI

BAB III METODE PENELITIAN

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENGGUNAAN MEDIA WAYANG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PENDEK. Widayati

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

: FIRDAUS FEBRI ARISETIYANA NIM

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

MODIFIKASI ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA MATERI AJAR GERAK DASAR MENENDANG DALAM SEPAK BOLA. Untung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERVIS BAWAH PADA PEMBELAJARAN BOLA VOLI MELALUI MEDIA VISUAL SISWA KELAS V SDN PEBATAE

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB I PENDAHULUAN. nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat

BAB I PENDAHULUAN. gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS HASIL BELAJAR FISIKA DI KELAS XMIA 4 NEGERI 1 MUARO JAMBI

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN TIGA ASPEK KEBUGARAN JASMANI DALAM PERMAINAN TRADISIONAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 06 LIANG PINOH UTARA

BAB III METODE PENELITIAN

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Operasi Hitung Bilangan Bulat melalui Model Number Head Together berbantuan Papan Bilangan.

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SEPAK TAKRAW MELALUI PENDEKATAN PERMAINAN JALA HIP HOP

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING. Sulama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN. Akhmad Bisri Arifin

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS VI SDN BATOKERBUY 2 TAHUN AJARAN 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhiSebagaiSyaratGuna. MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S. Pd.) ProgamStudiPedidikanJasmani,KesehatandanRekreasi

Model Quantum Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan. Wiji Astutik. SDN Patungrejo Kutorejo Mojokerto

Model Pembelajaran Group Investigation (GI) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPA Kelas V. Sulistiodiono

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS MELALUI METODE DEMONSTRASI. Sri Yanti

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada FKIP UNP Kediri OLEH:

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA ARITMATIKA SOSIAL MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF DENGAN METODE ROLE PLAYING

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Pendidikan Penjaskesrek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

dan bahkan akan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul-betul samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong. perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

SUPERVISI AKADEMIK BENTUK TSUBASA METER UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU. Srikah

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

LEMPAR TANGKAP BOLA MELALUI MODIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN BOLA KASTI DI SDN 24 SENGKABANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

MOMON SYUEB DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL PEMBELAJARAN LEMPAR LEMBING GAYA HOP MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BERMAIN SKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI LEMBAGA PEMERINTAHAN DESA DAN KECAMATAN MELALUI MODEL BERMAIN PERAN. Bambang Turjayus

Transkripsi:

SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PENJASOR DALAM MENERAPKAN METODE DEMOSTRASI PADA LATIHAN KEBUGARAN JASMANI Anwar Kepala SDN Sampangagung I Kutorejo, Mojokerto Email: pakanwar5@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/ index.php/briliant Sejarah Artikel Diterima pada 2 Januari 2017 Disetuji pada 20 Januari 2017 Dipublikasikan pada 1 Februari 2017 Hal. 7-11 Kata Kunci: supervisi akademik, kompetensi guru, metode demostrasi, kebugaran jasmani Abstrack: Tujuan dari penelitian ini adalah (a) mendeskripsikan peningkatan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, (b) mendeskripsikan bagaimana peningkatan hasil belajar latihan dasar kebugaran dalam pendidikan jasmani pada siswa setelah diterapkannya metode domonstrasi, (c) mengetahui motivasi belajar latihan dasar kebugaran dalam pendidikan jasmani setelah diterapkannya metode domonstrasi. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua putaran Sasaran. Subyek penelitian ini adalah guru penjasor dan Siswa Kelas V SD Sampangagung 2. Dari hasil analisis didapat bahwa supervisi Akademik dengan penerapan metode domonstrasi mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan kompetensi guru dan hasil belajar siswa. Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang. Dengan Pendidikan Jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia. Kebugaran jasmani merupakan segenap kemampuan seseorang untuk melakukan tugasnya sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti. Selain itu, mereka masih mempunyai cadangan energi untuk menikmati waktu senggangnya serta untuk keperluan yang sifatnya mendadak. Kebugaran jasmani memiliki unsur-unsur yang meliputi : kekuatan otot, daya tahan paru dan jantung, serta kecepatan. Untuk mendapatkan kebugaran jasmani bagi tubuh kita. perlu dilakukan latihan yang teratur dan terukur. Berikut ini beberapa bentuk latihan untuk meningkatan kebugaran jasmani. Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani kami sebagai seorang guru diharapkan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, 7

kerjasama, dan lain-lain) serta pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktikmetodik, sehingga aktivitas yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran, namun kenyataannya lain dari apa yang diharapkan. Berdasarkan refleksi awal yang kami lakukan pada 4 Agustus 2016 awal semester terhadap guru penjasor kelas V tentang latihan dasar kebugaran jasmani menunjukkan hasil sebagai berikut: (1) Guru dalam pembelajaran latihan dasar kebugaran belum menyesuaikan antara materi dan usia siswa. (2) Guru kurang memperhatikan antara kemampuan siswa dengan cara penyampaian materi, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan-gerakan kebugaran jasmani. (3) Kurangnya antusias siswa pada saat pembelajaran berlangsung bahkan ada beberapa siswa yang cenderung tidak aktif, hanya sebagian siswa yang mendengarkan dan duduk-duduk saja pada saat latihan kebugaran jasmani. (4) Guru kurang memotivasi siswa supaya bertanya apa yang belum dipahami. (5) Aktivitas belajar siswa rendah dan hasil belajar belum memenuhi KKM. Berdasarkan uaraian di atas, maka peneliti berketetapan bahwa Kompetensi Dasar : Siswa dapat melakukan teknik kebugaran kelas V semester 1 perlu mendapatkan perbaikan pembelajaran. Perbaikan pembelajaran peneliti lakukan Dengan Supervisi Akademik. Glickman (1981), mendefinisikan supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan untuk membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni: supervisi akademis, dan supervisi manajerial. Supervisi akademis menitikberatkan pada pengamatan pengawas terhadap kegiatan akademis, berupa pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Supervisi manajerial menitik beratkan pada pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran. METODE Rancangan Penlitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk penelitian kolaboratif dengan guru mata diklat sebagai praktikan sedangkan peneliti bertindak sebagai supervisi sekaligus pengamat, penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah pengamat (peneliti). PTS terdiri atas empat tahap, yaitu planning (Rencana), action (tindakan), observasi (pengamatan) dan reflection (refleksi). Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang 8

dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari ditetapkannya supervisi akademik. Refleksi, peneliti mengkaji melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya Tempat, waktu dan Subjek Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sampangagung-1 Kecamatan Kutorejo Kab Mojokerto. Penelitian ini dilaksanakan selam 4 bulan yaitu pada bulan Agustus Nopember 2016. Subjek penelitian adalah Guru Penjasor serta siswasiswi kelas V yang terdiri dari siswa laki-laki 8 anak, sedangkan perempuan 12 anak, dengan jumlah keseluruhan 20 siswa tahun pelajaran 2016-2017. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: (1) Silabus, (2) Rencana Pembelajaran (RP), (3) Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar terdiri Lembar untuk mengamati kemampuan guru, (4) Lembar untuk mengamati aktivitas siswa. (5) Lembar Tes praktek, Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan ganda (objektif). Sebelumnya soal-soal berjumlah 10 soal pilihan ganda dan 5 soal esay digunakan pada subyek penelitian, peneliti mengadakan analisis butir soal tes yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada tiap soal. Metode Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan metode domonstrasi, observasi aktivitas siswa dan guru angket motivasi siswa dan tes praktek. Teknik Analisa Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Rata-rata nilai tes praktik dapat dirumuskan dengan nilai rata-rata= jumlah semua nilai /jumlah siswa. (2) ketuntasan belajar dapat dirumuskan dengan jumlah siswa yang tuntas/jumlah siswa x 100%. (3) lembar observasi meliputi lembar observasi aktivitas guru dan motivasi siswa. HASIL PENELITIAN Aktivitas guru Hasil supervisi pendampingan pelaksanaan pembelajaran di kelas V SDN Sampangagung 1 Kutorejo Kabupaten Mojokerto menunjukkan belum optimalnya dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran maupun pelaksanaan pembelajaran. Adapun hasil supervisi rencana pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran dapat dapat peneliti sajikan pada tabel 2 berikut ini: 9

Tabel 2 Hasil Observasi Menyusun, Melaksanakan Pembelajaran (F.RPP.1, F.PBM.1) No Nama Kegiatan Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 Menyusun Pembelajaran (RPP) 2.25 3,45 4,13 2 Melaksanakan Pembelajaran 2.54 3,41 4,04 Rata-rata 2.39 3,43 4,09 Gambar 1. Perbandingan aktivitas guru Dari hasil belajar dapat dipaparkan sebagai berikut: (1) Analisis data ranah kognitif, (a) Terjadi kenaikan rata nilai hasil tes/ uji kompetensi teknik kebugaran dari siklus I sebesar 79 menjadi 81 pada siklus II, (b) Prosentase ketuntasan mencapai 100 %, pada siklus I maupun Siklus II, (c) Dari analisis data diambil kesimpulan bahwa guru, maupun siswa dalam proses pembelajaran mengalami kenaikan yang signifikan dalam ranah kognitif. Analisis Data Pembanding Ranah Psikomotor, (1) Rata-rata ranah psikomotor mengalami kenaikan yang signifikan yakni dari 71 pada siklus I menjadi 75 pada siklus II, (2) Prosentasi ketuntasan ranah psikomotor mengalami kenaikan dari 83.3 menjadi 91.7 pada siklus II, (3) Rata-rata hasil praktik mengalami kenaikan yang signifikan yakni : 4 point (75-71), (5) Prosentase ketuntasan belajar juga mengalami kenaikan sebesar 8,4 point, yakni (91.7 83.3) Analisis Data aspek afektif, (1) Rata-rata pada ranah afektif mengalami kenaikan dari 76,6 menjadi 82,5, (2) Ketuntasan belajar mengalami kenaikan dari 74,6 % menjadi 91,66 %. Analisis Data Observasi guru saat melakukan perbaikan pembelajaran, (1) Terjadi kenaikan dari siklus 1 ke siklus -2 yakni, 79 pada siklus I menjadi 86,6 pada siklus II. (2) Kenaikannya sebesar 7, 6 point (86.6 79). Berdasarkan data tersebut bahwa guru dalam melakukan perbaikan sudah secara maksimal. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) Dari hasil analisis didapat bahwa kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan metode demontrasi mengalami peningkatan pada siklus I skor nilai rata-rata 10

sebesar 3,43 meningkat pada siklus II menjadi 4,09. Pada Siklus I, Rata-rata kognitif 79 dengan ketuntasan 100 % mengalami peningkatan menjadi 81 dengan ketuntasan 100% pada siklus II. Rata-rata aspek psikomotor 71, dengan ketuntasan 83.3 % mengalami peningkatan menjadi 75 dengan ketuntasan 91,7% pada siklus II. Rata-rata ranah afektif 76.6, dengan ketuntasan sebesar 74.6 % mengalami peningkatan menjadi 82,5 dengan ketuntasan 91,66% pada siklus II. (3) Untuk motivasi belajar didapatkan skor nilai sebesar 85 termasuk sangat baik. SARAN Agar proses belajar mengajar lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: (1) Metode domonstrasi memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan. (2) Guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan. (3) Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di kelas V SDN Sampangagung-1Kecamatan Kutorejo Kabupaten Mojokerto, tahun pelajaran 2016-2017. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta PT. Rineksa Cipta Engkos, S.R. 1994. Penjaskes. Jakarta; Erlangga Husni, Agusta, dkk. 1987. Buku pintar Olahraga. Jakarta; CV Mawar Gempita Muhajir, 1998, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Untuk SMU Kelas 2, Jakarta; Erlangga Mulyaningsih, Farida dkk. 2011. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar Kelas I VI. Jakarta : Pusat Perbukuan. Slamet, S.R. 1994. Penjaskes 3. Jakarta; Tiga Serangkai Suharno. 1986, Ilmu Kepelatihan Olah Raga Yogyakarta; IKIP Yogyakarta. Syarifuddin, Aib. 1997, Penjaskes 1,2,3, Jakarta; PT. Gramedia Widiasmara Indonesia. 11