Penilaian Portofolio Sebagai Bentuk Penghargaan Guru Terhadap Hasil Belajar Dan Karya Siswa. Oleh Wahyudi

dokumen-dokumen yang mirip
PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM LINGKUP PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPETENSI

PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **)

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 Tahun 2010, Hlm

PENGERTIAN: BERKAS KUMPULAN DOKUMEN YANG RELEVAN UTUH TENTANG KINERJA SISWA DALAM MATA PELAJARAN TERTENTU

TUJUAN ASESMEN ALTERNATIF

PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman*

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KERANGKA PEDOMAN PENILAIAN PORTOFOLIO

Bandung, 23 Oktober 2009

PORTOFOLIO: SEBUAH MODEL PENILAIAN DALAM KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI. Didi Sudrajat FKIP Universitas Kutai Kartanegara

BAB I PENDAHULUAN. hlm Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), Cet. 7,

PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN oleh Jarnawi Afgani D.

Penilaian Berbasis Kinerja untuk Penjasorkes. Oleh : Tomoliyus

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

BAB VII TEKNIK PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN

P MB M ELAJARAN N FIS I I S K I A

Perencanaan Pembelajaran Akuntansi Oleh: Annisa Ratna Sari, M.S.Ed. Penentuan dan Penyusunan Evaluasi Pembelajaran

BAB VII PENILAIAN PORTOFOLIO

PENERAPAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM BIDANG STUDI PAI DI SEKOLAH DASAR. Oleh : Drs.Zainal Arifin, M.Pd.

PENILAIAN BERBASIS KELAS DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada hari Jum at, tanggal 25 November

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. curriculum) ke kurikulum berbasis kompetensi (competency based. menuntut siswa untuk menerapkan langsung konsep yang di dapat dalam

AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH SD. Oleh Taufina Universitas Negeri Padang. Abstract

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Implementasi Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Matematika

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Kartikawati,2013

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN :

Oleh: JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

2016 DAMPAK ASESMEN PORTOFOLIO TERHADAP PEMAHAMAN DAN SIKAP SISWA PADA PEMBELAJARAN FISIKA

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING)

PEMBELAJARAN KREATIF DAN KOLABORATIF PADA ABAD 21 TINJAUAN KURIKULUM Dr. H. Ahmad Zaki Mubarak, M.Si.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA. Heru Kuswanto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP/ MTs DI KECAMATAN PREMBUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan pembelajaran matematika dalam standar isi adalah agar peserta

Silabus Evaluasi Pembelajaran Fisika FI 462

PENILAIAN PORTOFOLIO. Nuryani Y. Rustaman *FPMlPA & PPS Universitas Pendidikan Indonesia

BAB II KAJIAN TEORI. Apabila penggunaan istilah sistem ini dikaitkan dengan evaluasi

TUGAS EVALUASI PROSES & HASIL PEMBELAJARAN KIMIA

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA DENGAN PENUGASAN DAN PENILAIAN PORTOFOLIO

Evaluasi Pembelajaran Fisika

PENILAIAN PORTOFOLIO (KONSEP PRINSIP PROSEDUR)

PENGEMBANGAN PENILAIAN BERBASIS PORTOFOLIO

BAB III METODE PENELITIAN

PENILAIAN BERBASIS KELAS

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

JURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

KETERAMPILAN MENILAI (MENGEVALUASI)

Pembelajaran Berbasis Kontekstual 2

dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian di tingkat kelas, dan untuk menjaga konsistensi pedoman yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENILAIAN BERBASIS KELAS

1.Pengertian Asesmen pendidikan

I bm GURU MAHIR MENDESAIN PENILAIAN AUTENTIK Sukmawarti, Rahmat Kartolo, Surtiani Ibtisam

EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN HIBAH DOSEN PEMULA

Semester : 6 Kelompok mata kuliah : MKKP Program studi/program : Pendidikan Fisika/S-1

PELAKSANAAN PENILAIAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA N 1 KOTO SALAK KABUPATEN DHARMASRAYA JURNAL

PENGGUNAAN SELF ASSESSMENT SEBAGAI UPAYA DOSEN MENINGKATKAN OBYEKTIVITAS DALAM PENILAIAN TUGAS PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses

Untuk Guru-guru MTs-DEPAG

TEKNIK PENILAIAN KOMPETENSI KETERAMPILAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM A. Muliati, AM Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan

II. KERANGKA TEORETIS. 1. Pembelajaran berbasis masalah (Problem- Based Learning)

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

PENYUSUNAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS AUTHENTIC ASSESSMENT PORTOFOLIO

BAB III METODE PENELITIAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

II. KERANGKA TEORETIS. pembelajaran fisika masalah dipandang sebagai suatu kondisi yang sengaja

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

Model Pembelajaran Konstekstual dalam Bidang Studi Ekonomi Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA (Sains) merupakan salah satu konsep yang ditawarkan di

Olahairullah. Kata Kunci:Media Penugasan Proyek, Keterampilan Proses Mengkomunikasikan Hasil, Hasil Belajar

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANGAN MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO DI SEKOLAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha

Fitri Mulyani SMP Negeri 1 Bunguran Tengah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

APAKAH KUESIONER? Kuesioner : Daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk alat pengumpulan data melalui survei.

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK PADA SISWA KELAS IV A SEKOLAH DASAR NEGERI 4 WATES KECAMATAN WATES KABUPATEN KULON PROGO

Transkripsi:

Penilaian Portofolio Sebagai Bentuk Penghargaan Guru Terhadap Hasil Belajar Dan Karya Siswa Oleh Wahyudi PENDAHULUAN Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional membawa implikasi terhadap model dan teknik penilaian yang dilaksanakan di kelas dalam proses pembelajaran. Penilaian terdiri atas penilaian eksternal dan penilaian internal. Penilaian eksternal merupakan penilaian yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak melaksanakan proses pembelajaran. Penilaian eksternal dilakukan oleh suatu lembaga, baik dalam maupun luar negeri untuk melihat mutu pendidikan yang dilakukan sekaligus sebagai pengendali mutu. Sedangkan penilaian internal adalah penilaian yang direncanakan dan dilakukan oleh guru pada saat proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Penilaian kelas merupakan bagian dari penilaian internal (internal assessment) untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap penguasaan kompetensi yang diajarkan oleh guru. Tujuannya adalah untuk menilai tingkat pencapaian kompetensi siswa yang dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran. Penilaian hasil belajar siswa dilakukan oleh guru untuk memantau 1

proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar siswa sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan. Penilaian juga dapat memberikan umpan balik kepada guru agar dapat menyempurnakan perencanaan dan proses pembelajaran. Penyusunan perencanaan, pelaksanaan proses, dan penilaian merupakan rangkaian program pendidikan yang utuh, dan merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lainnya. Untuk itu, perlu ada model penilaian yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan atau referensi oleh guru untuk melakukan penilaian. PENILAIAN Penilaian merupakan suatu kegiatan guru yang berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan (Nana Sudjana, 2008). Data yang diperoleh guru selama pembelajaran berlangsung dijaring dan dikumpulkan melalui prosedur dan alat penilaian yang sesuai dengan kompetensi atau indikator yang akan dinilai. Dari proses ini, diperoleh potret/profil kemampuan siswa dalam mencapai sejumlah standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan masingmasing. Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa. Penilaian dilaksanakan melalui berbagai teknik/cara, seperti penilaian unjuk kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test), penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya siswa (portfolio), dan penilaian diri (Nana Sudjana, 2008). Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan siswa menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar seorang siswa dalam periode 2

waktu tertentu dibandingkan dengan hasil yang dimiliki siswa tersebut sebelumnya dan tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan siswa lainnya. Dengan demikian siswa tidak merasa dihakimi oleh guru tetapi dibantu untuk mencapai kompetensi atau indikator yang diharapkan. PENGERTIAN DAN TUJUAN PENILAIAN PORTOFOLIO Menurut Supranata ( 2004) dan Dasim Budimansyah (2002) portofolio merupakan kumpulan hasil karya seorang siswa yang sengaja dikumpulkan untuk digunakan sebagai bukti prestasi siswa, perkembangan siswa dalam kompetensi berpikir, sikap, dan ketrampilannya. Pemahaman siswa atas materi pelajaran, kompetensi siswa dalam mengungkapkan sikap siswa terhadap pelajaran tertentu, laporan singkat yang dibuat seseorang sesudah melaksanakan kegiatan. Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya siswa dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh siswa. Dalam penilaian portofolio mengandung hal-hal penting, yaitu pengumpulan (storing), pemilihan (sorting), dan penetapan (dating), dari suatu tugas (task) (Popham, 1995). Menurut Budimansyah ( 2002) dan Suryanto (2005) tujuan portofolio diterapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, antara lain: 1. Menghargai perkembangan yang dialami siswa 2. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung 3. Memberi perhatian atas prestasi kerja siswa yang terbaik 4. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi 5. Meningkatkan efektivitas proses pengajaran 6. Bertukar informasi dengan orang tua wali dan guru lain 7. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa 8. meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri 3

9. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya siswa secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan siswa. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan siswa sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan siswa dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa melalui karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, musik. PEDOMAN DAN KARAKTERISTIK PENGEMBANGAN PORTAFOLIO Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain: a. Karya siswa adalah benar-benar karya siswa itu sendiri. Guru melakukan penelitian atas hasil karya siswa yang dijadikan bahan penilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya yang dibuat oleh siswa itu sendiri. b. Saling percaya antara guru dan siswa Dalam proses penilaian guru dan siswa harus memiliki rasa saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik. c. Kerahasiaan bersama antara guru dan siswa Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan siswa perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihak-pihak yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses pendidikan. d. Milik bersama (joint ownership) antara siswa dan guru Guru dan siswa perlu mempunyai rasa memiliki berkas portofolio sehingga siswa akan merasa memiliki karya yang dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan kemampuannya. e. Kepuasan Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang memberikan dorongan siswa untuk lebih meningkatkan diri. 4

f. Kesesuaian Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum. g. Penilaian proses dan hasil Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan karya siswa. h. Penilaian dan pembelajaran Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan siswa. Portafolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa. Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa sehingga guru dan siswa berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. Portafolio dapat pula berfungsi sebagai alat untuk melihat (a) perkembangan tanggung jawab siswa dalam belajar, (b) perluasan dimensi belajar, (c) pembaharuan kembali proses belajar-mengajar, dan (d) penekanan pada pengembangan pandangan siswa dalam belajar. Karakteristik pengembangan portafolio siswa dari waktu ke waktu akan merefleksikan perkembangan penting dalam suatu proses kemampuan intelektual siswa. Menurut Supranata ( 2004) dan Dasim Budimansyah (2002) terdapat beberapa karakteristik esensial dalam pengembangan berbagai bentuk portafolio, yaitu: 1. Multi sumber Multi sumber artinya portofolio memungkinkan untuk menilai berbagai macam evidence antara lain mencakup orang (pertanyaan dan observasi siswa, guru, program, orang tua, dan anggota masyarakat); dan apa saja yang akan dinilai seperti foto, rancangan, jurnal, audio, dan video. 5

2. Authentic Evidence siswa haruslah autentik artinya dari konteks manapun harus saling berkaitan satu sama lain. Evidence siswa yang dinilai haruslah berkaitan dengan program pengajaran, kriteria kegiatan, standart kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang hendak dicapai. 3. Dinamisi Portofolio bersifat dinamis, artinya portofolio mencakup perkembangan dan perubahan evidence yang ditampilkan dari waktu ke waktu sebaiknya dari berbagai tahapan, bukan hanya hasil yang baik saja. Paling tidak apabila akan diseleksi maka beberapa evidence itu dipilih secara selektif sehingga dapat mengembangkan kompetensi siswa dari waktu ke waktu. 4. Eksplisit Portofolio harus jelas, artinya semua tujuan pembelajaran berupa kompetensi dasar dan indikator harus dinyatakan secara jelas. Guru juga perlu memberikan komentar terhadap hasil kerja yang telah dilakukan siswa. 5. Integrasi Portofolio senantiasa berkaitan antara program yang dilakukan siswa di kelas dengan kehidupan seharí-hari sehingga siswa tidak jauh dari yang mereka alami, sehingga siswa dengan mudah menghubungkan antara kemampuan atau pengetahuannya dengan kenyataan seharí-hari. 6. Kepemilikan Penilaian portofolio menekankan pada adanya rasa kepemilikan, yaitu adanya keterkaitan antara evidence dengan kompetensi dasar dan indikator yang telah ditentukan dalam rangka mencapai Standard kompetensi tertentu. Siswa harus merasa memiliki semua evidence yang mereka hasilkan. Dengan demikian mereka diharapkan dapat menjaga dengan baik semua evidence tersebut. 7. Beragam tujuan Portofolio juga mengacu ke berbagai tujuan, misalnya beberapa indikator pencapaian hasil belajar yang bermanfaat dalam proses pembelajaran, portofolio juga dapat melihat keefektifan suatu program dan pada saat yang sama mengevaluasi perkembangan individu atau kelompok sebagai comunitas siswa 6

TEKNIK PENILAIAN PORTOFOLIO Teknik penilaian portofolio di dalam kelas memerlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menjelaskan kepada siswa bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan kumpulan hasil kerja siswa yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi digunakan juga oleh siswa sendiri. Dengan melihat portofolionya siswa dapat mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi siswa untuk belajar meyakini hasil penilaian mereka sendiri. 2. Menentukan bersama siswa sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat. Portofolio antara siswa yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda. 3. Mengumpulkan dan menyimpan karya-karya tiap siswa dalam satu map atau folder di rumah masing atau loker masing-masing di sekolah. 4. Memberi tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan siswa sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu. 5. Menentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para siswa. Diskusikan cara penilaian kualitas karya para siswa. Contoh, Kriteria penilaian kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata, kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, siswa mengetahui harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut. 6. Meminta siswa menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing siswa, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan pada saat membahas portofolio. 7. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka siswa diberi kesempatan untuk memperbaiki. Namun, antara siswa dan guru perlu dibuat 7

kontrak atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah diperbaiki harus diserahkan kepada guru. 8. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua siswa dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua dapat membantu dan memotivasi anaknya. DATA PENILAIAN PORTOFOLIO Data penilaian portofolio siswa didasarkan dari hasil kumpulan informasi yang telah dilakukan oleh siswa selama pembelajaran berlangsung. Komponen penilaian portofolio meliputi: (1) catatan guru, (2) hasil pekerjaan siswa, dan (3) profil perkembangan siswa. Hasil catatan guru mampu memberi penilaian terhadap sikap siswa dalam melakukan kegiatan portofolio. Hasil pekerjaan siswa mampu memberi skor berdasarkan kriteria (1) rangkuman isi portofolio, (2) dokumentasi/data dalam folder, (3) perkembangan dokumen, (4) ringkasan setiap dokumen, (5) presentasi dan (6) penampilan. Hasil profil perkembangan siswa mampu memberi skor berdasarkan gambaran perkembangan pencapaian kompetensi siswa pada selang waktu tertentu. Ketiga komponen ini dijadikan suatu informasi tentang tingkat kemajuan atau penguasaan kompetensi siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran. Berdasarkan ketiga komponen penilaian tersebut, guru menilai siswa dengan menggunakan acuan patokan kriteria yang artinya apakah siswa telah mencapai kompetensi yang diharapkan dalam bentuk persentase (%) pencapaian atau dengan menggunakan skala 0 10 atau 0-100. Pensekoran dilakukan berdasarkan kegiatan unjuk kerja, dengan ramburambu atau kriteria penskoran portofolio yang telah ditetapkan. Skor pencapaian siswa dapat diubah ke dalam skor yang berskala 0-10 atau 0 100 dengan patokan jumlah skor pencapaian dibagi skor maksimum yang dapat dicapai, dikali dengan 10 atau 100. Dengan demikian akan diperoleh skor siswa berdasarkan portofolio masing-masing. 8

KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PENILAIAN PORTOFOLIO Menurut Popham (1995) dan Supranata (2004) penilaian portofolio memilki keunggulan dan tentunya kelemahan dalam pelaksanaannya di kelas. Keunggulan yang dari penggunaan penilaian portofolio dapat dilihat dari kondisi-kondisi di bawah ini sebagai berikut: 1. Perubahan paradigma penilaian Perubahan paradigma dari membandingkan kedudukan kemampuan siswa menjadi pengembangan kemampuan siswa melalui umpan balik dan refleksi diri. Penilaian portofolio dapat menolong guru melalukan dan mengevaluasi kemampuan dan siswa sesuai dengan harapan tanpa mengurangi kreatifitas siswa di kelas. Penilaian portofolio juga dapat menolong siswa untuk bertanggung jawab terhadap apa yang mereka kerjakan di kelas dan meningkatkan peran serta mereka dalam kegiatan pembelajaran. 2. Akuntabilitas Penilaian portofolio menekankan pada keadaan yang dapat dipertanggung jawabkan (akuntability). Hal ini dapat dilihat dari adanya kerja sama antara guru, siswa dan orang tua. Jadi bukan semata-mata guru yang memberikan penilaian, tetapi atas sepengatahuan siswa dan orang tua. 3. Siswa sebagai individu yang peran aktif siswa Ciri khas dari penilaian portofolio adalah memungkinkan guru untuk melihat siswa sebagai individu, yang masing-masing memiliki karakteristik, kebutuhan, dan kelebihan tersendiri. Ini sangat berguna manakala program evaluasi sangat fleksibel dan lebih menekankan pada tujuan individual sehingga memungkinkan peran aktif dalam proses penilaian, dan memberikan kesempatan untuk meningkatkan kemampuan mereka. 4. Identifikasi 9

Penilaian portofolio dapat mengklasifikasi dan mengindentifikasi program pengajaran dan memungkinkan untuk mendokumentasikan pemikiran di samping pengembangan program, sehingga kriteria portofolio akan berpengaruh terhadap penentuan tujuan pembelajaran (indikator pencapaian hasil belajar). 5. Keterlibatan orang tua dan masyarakat Penilaian portofolio melibatkan orang tua dan masyarakat untuk berperan serta dalam melihat pencapaian kemampuan siswa yang berkaitan dengan konteks kurikulum dibandingkan dengan hanya melihat angka-angka tes yang selama ini dihasilkan. 6. Penilaian diri Portofolio memungkinkan siswa melakukan penilaian diri (self assessment), refleksi, dan pemikiran yang kritis (critical thinking). Penilaian diri adalah penilaian yang digunakan oleh siswa untuk menilai evidence mereka. Siswa harus memiliki kemampuan (skill), pengetahuan (knowledge) dan keyakinan diri (confidence) untuk mengevaluasi proses yang mereka sedang kerjakan dan pengembangan hasil kerjanya, ketika mereka belajar sebagai pelajar yang mandiri. Penelitian diri berguna untuk melihat keterlibatan siswa sepenuhnya dalam proses pembelajaran yang sedang berlangsung. 7. Penilaian yang fleksibel Penilaian portofolio memungkinkan penilaian yang fleksibel yang bergantung kepada indikator pencapaian hasil belajar yang telah ditentukan. 8. Tanggung jawab bersama Penilaian portofolio memungkinkan guru dan siswa secara bersama-sama bertanggung jawab untuk merancang proses pembelajaran dan untuk mengevaluasi kemajuan belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. 9. Keadilan Portofolio adalah salah satu alat penilaian yang ideal untuk kelas yang heterogen yang sangat terbuka bagi guru untuk menggambarkan kelebihan dan kekurangan siswa dan membantu perkembangan mereka. 10. Kriteria penilaian 10

Hasil pekerjaan siswa akan dinilai berdasarkan penilaian yang relevan dengan penampilan mereka (misal dengan skala rating = rating scale). Siswa yang kurang akan tetap mendapat penghargaan (credit), sedangkan pencapaian keberhasilan yang optimal menjadi tujuan dari penilaian portofolio ini. Dari kelebihan yang telah diuraikan di atas, terdapat juga beberapa kelemahan yang yang dialami saat dilaksanakannya penilaian portofolio antara lain: 1. Waktu ekstra Penilaian portofolio memerlukan kerja ekstra dibandingkan dengan penilaian lain yang biasa guru lakukan. Tetapi usaha guru yang menggunakan penilaian portofolio akan sangat dihargai dan terutama dikenang baik oleh siswa. Sebab melalui penilaian portofolio siswa dapat meningkatkan motivasi, partisipasi aktif dalam proses pembelajaran, bahkan meningkatkan kemampuan mereka. 2. Reliabilitas Penilaian portofolio nampat kurang reliabel dan kurang fair dibandingkan dengan penilaian lain yang menggunakan angka seperti ulangan harian, ulangan umum, maupu ujian akhir nasional yang menggunakan tes. Penilaian yang dilakukan sendiri oleh siswa (self assesment) maupun oleh kelompok siswa agak kurang reliabel oleh karena itu latihan penilaian yang dilakukan oleh siswa maupun kelompok siswa sangat diperlukan. Dengan adanya latihan yang terus menerus, terutama lagi apalagi kriteria yang disajikan sangat jelas dan mudah dipahami. Siswa akan berlatih menjadi penilai bagi pekerjaannya sendiri. 3. Pencapaian akhir Guru memiliki kecenderungan memperhatikan hanya untuk pencapaian akhir. Jika hal ini terjadi, berarti proses penilaian portofolio tidak mendapatkan perhatian sewajarnya. 4. Top-Down Guru dan siswa biasanya terjebak dalam suasana hubungan top-down, yaitu guru menganggap tahu segalanya dan siswa selalu dianggap sebagai obyek yang harus dididik dan diberi tahu. Dengan demikian proses pembelajaran 11

menjadi satu arah. Apalagi kondisi ini terwujud, maka inisiatif dan kreatifitas siswa yang menjadi ciri khas portofolio akan hilang. 5. Skeptisme Masyarakat, khusunya orang tua siswa selama ini hanya mengenal keberhasilan anaknya hanya pada angka-angka hasil tes akhir (test scores), peringkat dan hal-hal yang bersifat kuantitatif. Sebaliknya, portofolio pada hakikatnya tidak mengenal angka-angka yang dimaksud. Akibatnya terkadang orang tua bersikap skeptis dan lebih percaya pada tes dari pada penilaian portofolio. Untuk mengatasi hal tersebut, format penilaian dapat menggunakan kriteria penilaian yanga bevariasi, mulai dari tidak mengunakan angka sampai dengan menggunakan angka. 6. Hal yang baru Penilaian portofolio adalah sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu bukan tidak mungkin kebanyakan guru kurang mengenal penilaian portofoli, mereka lebih mengenal bentuk penilaian yang biasa dilakukan. 7. Penerapan di sekolah Penilaian portofolio terkadang sulit diterapkan di sekolah yang lebih mengenal perbandingan [eserta didik melalui skor tes, peringkat dan yang lebih sering menggunakan tes yang sudah baku seperti Ujian Nasional. 8. Format penilaian yang lengkap dan detail Penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail, dapat juga menjebak. Siswa akan terjerumus ke dalam suasana yang kaku dan mematikan, yang akhirnya a kan mematikan inisiatif dan kreativitas. 9. Tempat penyimpanan Penilaian portofolio memerlukan tempat penyimpanan yang memadai, apalagi bila jumlah siswa cukup banyak. Oleh karena itu, guru perlu mewaspadai hal tersebut. 12

PENUTUP Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar siswa tersebut untuk kegiatan tindak lanjut. Penilaian portofolio merupakan salah satu tipe penilaian yang bisa memenuhi definisi ini Karena penilaian portofolio bukan penilaian sesaat tetapi berkelanjutan yang mencerminkan perkembangan anak dan prestasinya dalam jangka waktu tertentu. Kelebihan dari penilaian Portoflio terlihat dari hal-hal berikut. 1. Menghargai perkembangan yang dialami siswa 2. Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung 3. Memberi perhatian atas prestasi kerja siswa yang terbaik 4. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimentasi 5. Meningkatkan efektivitas proses pengajaran 6. Bertukar informasi dengan orang tua wali dan guru lain 7. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa 8. meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri 9. Membantu siswa dalam merumuskan tujuan Dengan langkah penilaian seperti inilah terbukti bahwa terjadi proses yang dinamakan menghargai hasil belajar dan karya siswa. 13

DAFTAR PUSTAKA Dasim Budimansyah. 2002. Model Pembelajaran Dan Penilaian Portofolio. Bandung: PT. Genesindo Nana Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandang: PT Remaja Rosdakarya Peraturan Pemerintah RI No. 19. 2005. Standar Nasional Pendidikan. Popham, W.J. 1995. Classroom assesment: What teachers need to know. United Stated of Amerika: Allin and Bacon A Simon & Schuster Company. Suryanto. 2005. Pedoman khusus Pengembangan Portofolio Untuk Penilaian, Jakarta : Dikmenum Supranata dan Hatta. 2004. Pengembangan Penilaian Portofolio. Jakarta: Gramedia 14