BAB VII TEKNIK PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VII TEKNIK PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN"

Transkripsi

1 BAB VII TEKNIK PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Setiap pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda-beda, walaupun dengan pola proses, media dan penilaian yang sama. Hal ini dikarenakan di tiap-tiap sekolah maupun kelas diisi oleh guru dan siswa yang masing-masing memiliki keunikan tersendiri. Namun demikian, betapa pun perbedaan yang secara alamiah tersebut muncul dengan sendirinya perlu adanya suatu tahapan yang bersifat teknis tetapi dalam dipahami dan dilakukan dengan mengacu pada suatu standar tertentu. Dalam bab ini menyajikan beberapa teknik penilaian yang dapat digunakan oleh pendidik sebagai acuan atau standar umum agar penilaian yang dilakukan tidak terjadi bias maupun kekeliruan. Dengan demikian, setelah mengikuti perkuliahan ini, anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan berbagai teknik penilaian dalam pembelajaran. 2. Dapat membedakan minimal 3 atau lebih dari masing-masing teknik penilaian. 3. Menganalisis persamaan dan perbedaan dari jenis-jenis teknik penilaian. 4. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis teknik penilaian. 5. Melakukan salah satu dari teknik penilaian yang ada. B. Penilaian Otentik Agar guru dapat melaksanakan penilaian selama dan setelah pembelajaran, diperlukan pemahaman tentang penilaian pembelajaran yang bersifat autentik. Penilaian autentik menurut Herrington dan Herrington (1998) yang mengutip pendapat Torrance adalah : Authentic Assessment is a generic term.. to describe a range of new approaches to assessment. The basic implication of the term seems to be that the assessment tasks designed for students should be more practical, realistic and challenging that want one might call traditional paper-and-pencil tests (Herrington & Herrington, 1998; 307) 129

2 130 Definisi ini menunjukan bahwa penilaian autentik sebenarnya identik dengan penilaian kelas yang bentuknya dapat saja merujuk ke berbagai bentuk Performance-based assessment, portfolio assessment dan Coursework assessment. Istilah penilaian autentik dipilih sebagai nama umum atau generic yang membedakan dengan tes tulis (yang selama ini dikenalkan), berkaitan dengan pelaksanaan penilaian ini dilakukan ketika proses pembelajaran sedang dan masih berlangsung, bukan (hanya) setelah proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Hal ini memungkinkan adanya pertautan yang erat antara penilaian (assessment) dengan pembelajaran, satu mendukung yang lain dan sulit dipisahkan jika ingin mendapatkan pembelajaran yang membelajarkan siswa (Brookhart, 2003) Penilaian autentik terjadi di dalam kelas dan pendekatan penilaiannya dapat bervariasi, karena tidak dibatasi sekedar paper and pencil tests (saja). Penilaian autentik dengan demikian sangat erat kaitannya dengan pembelajaran dan sangat mungkin dipakai untuk memantau proses belajar siswa. Keterkaitan ini memunculkan kondisi kelas seperti yang disebut Brookhart (2003) sebagai Intergration of assessment and instruction atau oleh nitko (1989) assessment that is integrated with instruction. Jika pendapat tersebut sesuai, maka penilaian autentik pada dasarnya adalah penilaian kelas, yang mengambil bentuk tidak sekedar ujian tulis tetapi lebih bervariasi sehingga mencakup pengamatan langsung guru terhadap kinerja siswa, pemberian tugas-tugas pembelajaran dan sebagianya. Penilaian seperti ini dapat lebih berpusat kepada siswa, dan dapat melibatkan siswa secara langsung untuk menilai (penguasaan) kompetensi mereka sendiri atau teman satu kelasnya. Dikarenakan dua hal (penilaian kelas dan pembelajaran) merupakan aktivitas yang terencana dan terimplikasi dengan penuh kesadaran, maka keduanya harus dipersiapkan secara matang dan serius. Lebih lanjut, penilaian kelas tidak dapat meninggalkan suasana belajar di kelas, karena faktor suasana belajar di kelas menjadi bagian dari kondisi penilaian. Suasana belajar ikut menentukan kualitas penilaian autentik ini. Tahapan pengembangan pendekatan penilaian autentik atau penilaian kelas (Stiggins & Chappuis, 2012) dapat diuraikan antara lain mencakup aktivitas utama sebagai berikut :

3 131 a. Tentukan tujuann penilaiannya. Guru perlu menyadari tujuan penilaian dalam kelas yang akan didukung dengan informasi yang diperoleh. Untuk itu, perlu kejelasan alas an penilaian kelasnya, siapa yang memerlukan informasinya, apakah siswa termasuk memerlukan. Guru harus jelas memahami informasi hasil penilaiannya akan dipakai untuk apa saja. b. Jabarkan target dalam kurikulum menjadi sasaran antara yang rinci dan terdefinisi dengan baik. Guru perlu menjabarkan sasaran atau target kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum menjadi target target dalam kelas yang achieveable (dapat dicapai) dan terukur, yang sering disebut sebagai indicator capaian (enabling objectives atau classroom target). Target ini dapat berbentuk kemampuan kognisi (Knowledge), kemampuan penalaran (high thinking order), kemampuan berbuat /kinerja (performance skills), kemampuan menghasilkan sesuatu yang terlihat (product) dan atau kemampuan afeksi (Affective) c. Rancangan pendekatan (pembelajaran) dan penilaian yang baik. Berdasarkan indicator capaian butir (2) ini, guru perlu mengembangkan pembelajaran yang mengarah pada penguasaan kompetensi yang ditetapkan kurikulum (moss, 2003) dan tentuu diharapkan juga memenuhi syarat reliabilitas. Jika berorientasi pada kemampuan bernalar, maka paper and pen mungkin tepat; afeksi mungkin observasi atau instrument berbentuk skala afeksi dapat dipilih; jika kemampuan berbicara maka tugas presentasi, diskusi terhadap topic tertentu dan keterampilan berbicara dapat diobservasi guru dan skala penilaian dapat disiapkan. d. Pilih model mengkomunikasikan hasil yang tepat. Model yang biasa dipakai di sekolah adalah skor akhir, namun tidak ada salahnya jika disajikan dalam bentuk profil individu siswa dan profil kelas, beserta narasinya. Penetapan skor akhir atau profil siswa dapat dibuat, sehingga memudahkan interpretasi dan komunikasi dengan mereka yang membutuhkan informasi hasil penilaian. Jika diasumsikan bahwa berbagai kemampuan siswa itu dapat digabung menjadi satu, dapat disusun skor akhir. Jika asumsinya seperti itu tidak mungkin diterima, maka model profil prestasi belajar dapat disusun untuk setiap individu siswa. Jika mencakup berbagai keterampilan, guru dapat menyimpulkan dengan naratif (sehingga muncul nilai deskriptif)

4 132 Tahapan yang lebih rinci dapat saja disusun dengan kebutuhan praktis guru dan sekolah. Integrasi penilaian dan pembelajaran di kelas akan memunculkan konsep belajar yang berbeda dengan konsep belajar dan pemaknaan prestasi belajar seperti yang dikenal selama ini. Jika diinginkan siswa belajar dengan baik dan termotivasi, guru harus berusaha sasaran capaian dalam belajar yang awalnya dijabarkan guru, secara perlahan tetapi pasti harus didorong untuk menjadi milik siswa. Artinya, setiap siswa perlu dibantu untuk menginternalisasikan target belajar menjadi sasaran capaian dirinya. Ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah, memerlukan ketekunan dan memerlukan keseriusan guru. Jika sasaran capaian belajar sudah milik siswa, penilaian akan mudah dikomunikasikan kepada siswa agar apapun hasilnya haruslah dipahami sebagai posisi kemampuan dirinya (saat penilaian dilakukan) relatif terhadap target belajar yang telah disepakati. Dari sini muncul kesadaran raport diri siswa tadi menjadi cermin kekurangan dan /atau kelebihan masing masing individu siswa. Siswa dapat didorong untuk merefleksikan diri apakah usaha untuk menguasai kompetensi yang menjadi sasaran belajar dalam kurikulum sudah maksimal atau belum. Pemahaman siswa, bahwa dalam belajar perlu usaha dan kerjasama antar siswa untuk mencapai sasaran capaian belajar. Setiap individu siswa menyadari dirinya memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing. Belajar kolaboratif diharap mudah diciptakan dan mereka dapat saling menilai keberadaan masing masing dan saling kerja sama mencapai level penguasaan kompetensi setinggi tingginya. Belajar kolaboratif tidak terkait dengan pengerjaan soal ujian secara bersama, sehingga yang terakhir ini tentu menjadi tindakan yang seharusny dicegah dan dihindarkan. Interaksi penilaian dalam kelas dan pembelajaran ini akan menghasilkan model penilaian yang mendorong perbaikan proses dan secara perlahan diharapkan mampu mengefektifkan pembelajaran. Hasil yang diharapkan adalah terjadinya peningkatan kualitas prestasi siswa, menguatnya karakter positif siswa dan berkurangnya kecurangan dalam proses penilaian. Hasil akhirnya adalah kualitas pendidikan meningkat.

5 Strategi melakukan penilaian Otentik Strategi yang bisa dilakukan dalam melaksanakan penilaian otentik di dalam kelas dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Turunkan semua KD semester ke dalam indikator se operasional mungkin. b. Tentukan target operasional atau criteria ketuntasan minimal siswa sesuai dengan kompetensi guru, daya dukung sekolah dan kemampuan awal siswa c. Tentukan instrumen apa saja yang dibutuhkan dalam penilaian kelas ini (jika dibutuhkan instrumen non tes atau pun Lembar Kerja hendaknya dibuat seoperasional mungkin agar siswa dapat langsung mengerjakannya) d. Buatlah butir tes (soal) di awal pembuatan program pembelajaran e. Buatlah kunci jawaban dan pedoman pensekoran /penilaian di awal pembuatan program pembelajaran (untuk menghindari kesalahan butir/ butir tidak ada jawabannya) f. Jika menggunakan instrumen non tes atau tes uraian, maka buatlah rentang parameter pengukurannya dan pedoman penilaian. g. Tulislah sekor maksimal pada tiap butir tes (jika butir tes uraian), agar siswa setidaknya dapat mengukur kemampuannya sendiri tanpa harus dijelaskan lebih detail oleh guru. h. Jika dibutuhkan buatlah pre test agar guru memahami kondisi awal siswa. i. Sosialisasikan pengukuran apa saja yang digunakan guru dalam pembelajaran dengan menterjemahkan indicator semudah mungkin agar siswa dapat memahaminya. j. Disarankan, tiap kali selesai KD (atau beberapa indicator), adakan ulangan harian secara mandiri sebagai bentuk tes formatif. Hal ini agar memudahkan guru dalam memetakan kemampuan siswa serta mengetahui sejauh mana program pembelajaran yang direncanakan dapat tercapai (umpan balik proses). k. Gunakan formulasi yang logis dalam penyusunan tes sumatif berdasarkan analisis konseptual (misal: butir mudah 30% sedang 50% dan sulit 20%,) l. Perbandingan dan sebaran butir serta indicator juga hendaknya diperhatikan secara seksama (KD 1 = 4 indikator, KD 2 = 3 indikator, hendaknya turunan butir pada 3 indikator di KD 2 lebih banyak dari 4 indikator di KD 1, karena KD 1 sudah diukur dalam tes formatif) m. Jika nilai psikomotor diukur secara terpisah, dapat digunakan Penilaian Acuan Terpadu dalam menformulasikannya (presentasi).

6 134 n. Nilai afektif terpisah sebagai bahan pertimbangan dalam rapat dewan guru sehingga hendaknya penilaian afektif dapat dideskripsikan dengan gambling disertai bukti atau pun hasil pengukurannya. C. Penilaian Unjuk Kerja Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan suatu pekerjaan atau tugas. Penilaian ini cocok untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntu siswa melakukan tugas tertentu, seperti praktik di bengkel, praktik laboratorium, praktik sholat, bermain musik dll. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis, karena yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan siswa yang sebenarnya. Penilaian unjuk kerja ini dapat dilksanakan dengan menggunakan teknik cek lis atau ya/ tidak maupun dengan pengukuran berskala atau memiliki rentang parameter pengukuran tertentu (0 4 atau 1-5) terhadap tiap butir yang dinilai berdasarkan indikator yang telah dikembangkan. Siswa dapat dikatakan kompeten manakala dapat menunjukan unuk kerja yang baik pada tiap indikator. 2. Strategi dalam melaksanakan penilaian unjuk kerja Dalam melaksanakan penilaian unjuk kerja ini ada beberapa hal yang hendaknya diperhatikan, yaitu: a. Langkah langkah kerja yang diharapkan merujuk pada suatu kompetensi tertentu. b. Kelengkapan dan ketepatan sarana pendukung haruslah tersedia c. Kemampuan khusus yang dinilai memiliki ciri yang jelas, sehingga terlihat ketika dilaksanakan dalam penyelesaian tugas. d. Kemampuan yang akan dinilai hendaknya berurutan, sehingga memudahkan dalam penilaian. D. Penilaian Portofolio Penilaian portofolio merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan dengan menggunakan bukti bukti hasil belajar yang relevan dengan kompetensi keahlian yang dipelajari. Bukti hasil belajar dapat berupa karya peserta didik dari proses

7 135 pembelajaran yang dianggap terbaik atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu. Portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanaan tugas kinerja yang ditentukan oleh guru atau siswa bersama guru sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi yang ditentukan kurikulum. Portofolio digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu komponen dari instrumen penilaian hasil belajar siswa atau menilai hasil belajar siswa. Portofolio difokuskan pada dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu bukti tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa bukan apa yang tidak dapat dikerjakan oleh siswa. Di samping menyajikan kumpulan hasil pekerjaan atau hasil belajar siswa, Portofolio juga menyajikan wawasan tentang banyak hal mengenai perkembangan siswa dalam belajarnya, seperti : cara berpikir, pemahaman atas pelajaran, kemampuan mengungkapkan gagasan, sikap terhadap mata pelajaran dll. Apabila dilihat dari jumlah peserta didik, maka penilaian portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu portofolio perorangan dan portofolio kelompok. Jika dilihat dari sistem, portofolio dapat dibagi dua jenis, yaitu portofolio proses dan portofolio produk 2. Strategi dalam melaksanakan penilaian Portofolio Dalam menggunakan penilaian Portofolio ada beberapa hal yang hendaknya diperhatikan, antara lain a. Jelaskan kepada siswa tujuan penggunaan penilaian Portofolio b. Jelaskan sampel-sampel portofolio c. Peserta didik diharuskan mengumpulkan dan mengarsipkan hasil kerjanya d. Cantumkan tanggal pembuatan e. Tentukan kriteria pensekoran dan penilaian f. Lakukan pensekoran dan penilaian terhadap berbagai tugas yang diberikan g. Berikan umpan balik dalam bentuk perbaikan yang dianggap belum sesuai dengan kriteria yang ditentukan

8 136 E. Penilaian Sikap Penilaian sikap merupakan penilaian yang berbasis pada perubahan pola tingkah laku yang berupa kesiapsiagaan mental yang diorganisasikan lewat pengalaman, dan mempunyai pengaruh tertentu kepada tanggapannya terhadap suatu objek belajar, melalui situasi yang berhubungan dengan lingkungannya. Penilaian sikap dapat diukur melalui tiga dimensi atau aspek yaitu: (1) Komponen afeksi, (2) Komponen kognisi, (3) Komponen konasi. Aspek afeksi menyangkut perasaan baik suka maupun tidak suka terhadap suatu objek belajar. Aspek kognisi menyangkut penilaian baik atau buruk terhadap suatu objek belajar sedangkan aspek konasi menyangkut pada tindakan yang dilakukannya terhadap suatu objek, yaitu mendekat atau malah menjauh dari objek tersebut. Contoh sederhana adalah sikap yang menyangkut kedisiplinan, jika seorang perasaan seorang siswa suka denga keteraturan, maka aspek afeksinya akan mendorong siswa tersebut menyukai disiplin baik dalam belajar maupun mengikuti aturan sekolah. Begitu pula, jika disiplin tersebut dinilai oleh siswa adalah suatu perbuatan yang baik, maka aspek kognisinya akan menilai disiplin adalah suatu kebaikan. Berikutnya, jika siswa menilai baik dan suka dengan perilaku atau perbuatan yang teratur dan sesuai aturan, maka perilakunya pun cenderung mendekati perilaku disiplin baik secara mental maupun secara fisik. 2. Strategi dalam melaksanakan penilaian Sikap a. Tentukan secara spesifik sikap dalam hal jenis apa yang akan dilakukan penilaian dan pengukuran b. Tentukan definisi konseptual, operasional dan buat indikator yang operasional untuk mengukur sikap tentang apa yang akan dinilai dan diukur c. Buat butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang diberikan kepada siswa. d. Tentukan kutub-kutub rentang parameter pengukuran yang mengindikasikan kejelasan dari jenis sikap yang akan diukur dengan memilih salah satu rentang dari beberapa skala sikap yang tersedia. Seperti likert, semantik diferensial, guttman, dll.

9 137 F. Penilaian Diri Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala semantic differential yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang. Kriteria penyusunan lembar penilaian diri: a. Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan sikap, misal : sikap responden terhadap sesuatu hal. b. Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti oleh responden. c. Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus d. Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari satu pengertian e. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti f. Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden 2. Strategi dalam melaksanakan penilaian Diri a. Menentukan kompetensi atau aspek kemampuan yang akan dinilai b. Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan c. Merumuskan format penilaian, seperti daftar tanda cek list atau skala penilaian d. Meminta siswa untuk melakukan penilaian diri

10 138 e. Memberikan umpan balik terhadap hal-hal yang sekiranya belum memenuhi kriteria. G. Penilaian proyek Penilaian proyek merupakan suatu kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau rentang waktu tertentu. Tugas tersebut berupa kegiatan sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data dan penyajian data. Teknik ini dimaksudkan untuk menilai kemampuan siswa secara menyeluruh dalam pengorganisasian dan pelaksanaan suatu kompetensi. 2. Strategi dalam melaksanakan penilaian Proyek Dalam penilaian proyek umumnya menghasilkan suatu produk baik berupa produk berbentuk barang, perencanaan atau proposal maupun desain sebuah produk. Namun demikian, segala produk yang dihasilkan dari penilaian proyek ini hendaknya disertai pula dengan laporan tertulis. Untuk melaksanakan penilaian proyek ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: a. Kemampuan dalam manajerial /pengolahan. Kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi, mengelola waktu untuk pengumpulan data serta penulisan laporan. b. Relevansi. Kesesuaian subject atau mata pelajaran dengan mempertimbangkan tahapan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran. c. Orisinalitas atau keaslian, Proyek dilakukan siswa adalah hasil karyanya dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk, arahan serta dukungan proyek kepada siswa.

Instrumen Psikologis

Instrumen Psikologis Instrumen Psikologis Sumber : 1. Wahyu Widhiarso (2014). Bahan Kuliah (Skala Psikologi). Fakultas Psikologi UGM 2. Azwar, S. (2004). Sikap Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 3. http://berbagireferensi.blogspot.com/2011

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Asesmen 1. Definisi asesmen Menurut Phelps dkk (1997), asesmen merupakan masalah penting bagi pendidik kimia. Dalam rangka untuk membuat perubahan nyata di ruang kelas kimia, yang

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA. Heru Kuswanto

PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA. Heru Kuswanto PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA Heru Kuswanto A. Tujuan Penilaian Penilaian merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar. Penilaian meliputi pengumpulan informasi melalui berbagai teknik penilaian

Lebih terperinci

Inisiasi III ASESMEN PEMBELJARAN SD

Inisiasi III ASESMEN PEMBELJARAN SD Inisiasi III ASESMEN PEMBELJARAN SD (MK Asesmen Pembelajaran di SD) Saudara mahasiswa, selamat bertemu kembali dalam pembelajaran mata kuliah asesmen pembelajaran SD. Saya Yuni Pantiwati sebagai tutor

Lebih terperinci

PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013

PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013 PENILAIAN AUTENTIK DALAM TUNTUTAN KURIKULUM 2013 Prof. Dr. Ani Rusilowati, M.Pd. Universitas Negeri Semarang rusilowati@yahoo.com Latar Belakang Kurikulum 2013 menuntut untuk menerapkapkan penilaian terhadap

Lebih terperinci

INDEKS DAN SKALA PENGUKURAN SIKAP

INDEKS DAN SKALA PENGUKURAN SIKAP INDEKS DAN SKALA PENGUKURAN SIKAP Konsep Skala dan Indeks Skala Ukuran dimana peneliti menangkap intensitas, arah, tingkat, atau potensi suatu variable dan mengatur respons atau observasi pada sebuah kontinum.

Lebih terperinci

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR Definisi 1. Penilaian autentik (Authentic Assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah

Lebih terperinci

Penilaian Berbasis Kinerja untuk Penjasorkes. Oleh : Tomoliyus

Penilaian Berbasis Kinerja untuk Penjasorkes. Oleh : Tomoliyus Penilaian Berbasis Kinerja untuk Penjasorkes Oleh : Tomoliyus FIK UNY Abstrak Diterapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) penjasorkes di sekolah hendaknya dipahami tidak hanya sekedar penyesuaian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP. Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA Kode Makalah PM-1 PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) PADA MATEMATIKA MATERI KESEBANGUNAN UNTUK SISWA SMP Oleh: Endah Budi Rahaju UNESA Abstrak Dalam KBK telah dimasukkan tujuan-tujuan

Lebih terperinci

Oleh: JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

Oleh: JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI Oleh: JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI PENDAHULUAN Kerangka Dasar Kurikulum menekankan adanya penilaian kelas. Penilaian hasil belajar meliputi penilaian kelas, penilaian akhir yang diselenggarakan

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

KURIKULUM 2013 PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK 2015 1 PPT-1.3C

Lebih terperinci

PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman*

PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman* PENILAIAN BERBASIS KELAS Nuryani Y.Rustaman* Pendahuluan Sebagai perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMBELAJARAN oleh Jarnawi Afgani D.

PENILAIAN PEMBELAJARAN oleh Jarnawi Afgani D. PENILAIAN PEMBELAJARAN oleh Jarnawi Afgani D. P E N I L A I A N Apa yang dimaksud dengan PENILAIAN? Apa yang dimaksud dengan PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI? Bagaimana cara melakukan PENILAIAN? PENILAIAN:

Lebih terperinci

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi.

(Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta) Kata kunci: pembelajaran ekonomi, penilaian berbasis kompetensi. Jurnal Ekonomi & Pendidikan, Volume 1 Nomor 2, Mei 2005 SISTEM PENILAIAN PEMBELAJARAN EKONOMI BERBASIS KOMPETENSI Oleh: Barkah Lestari (Staf Pengajar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta)

Lebih terperinci

TEKNIK /CARA PENILAIAN

TEKNIK /CARA PENILAIAN TEKNIK /CARA PENILAIAN Tes Unjuk Kerja (Performance) Penugasan (Proyek / Project) Hasil kerja (Produk / Product) Portofolio (Portfolio) Sikap Penilaian Diri UNJUK KERJA (PERFORMANCE) : PENGAMATAN TERHADAP

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PERFORMANCE ASSESSMENT SEBAGAI BENTUK PENILAIAN BERKARAKTER KIMIA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PERFORMANCE ASSESSMENT SEBAGAI BENTUK PENILAIAN BERKARAKTER KIMIA PENGEMBANGAN INSTRUMEN PERFORMANCE ASSESSMENT SEBAGAI BENTUK PENILAIAN BERKARAKTER KIMIA Rr. Lis Permana Sari Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY E-mail : lis_permana@uny.ac.id ABSTRAK Pelaksanaan Kurikulum

Lebih terperinci

SISTEM PENILAIAN BERBASIS KELAS BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA Oleh Drs. Dedi Koswara, M.Hum.

SISTEM PENILAIAN BERBASIS KELAS BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA Oleh Drs. Dedi Koswara, M.Hum. SISTEM PENILAIAN BERBASIS KELAS BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA Oleh Drs. Dedi Koswara, M.Hum. I. Pengertian, Tujuan, dan Fungsi penilaian Berbasis Kelas 1.1 Pengertain Penilaian Berbasis Kelas (PBK) merupakan

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN ASSESMEN KINERJA UNTUK MENILAI KETERAMPILAN PROSES SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM

2015 PENGEMBANGAN ASSESMEN KINERJA UNTUK MENILAI KETERAMPILAN PROSES SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Biologi merupakan salah satu cabang dari ilmu sains. Sains banyak dipandang orang sebagai kumpulan pengetahuan. Sains mengandung proses dan produk. Sebagai

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : Semester : I/Ganjil Mata Pelajaran : TIK Kelas : XI Desain Grafis Tim Pembimbing : Guru TIK Alokasi Waktu : 8 x 4 menit A. Kompetensi 1. Standar Kompetensi

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK BAB VIII PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMBELAJARAN

PENILAIAN PEMBELAJARAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENILAIAN APA PENILAIAN? APA PENILAIAN BERBASIS KOMPETENSI? BAGAIMANA CARANYA? PENILAIAN: PROSES SISTIMATIS MELIPUTI PENGUMPULAN INFORMASI (ANGKA, DESKRIPSI VERBAL), ANALISIS, INTERPRETASI

Lebih terperinci

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR PPT 2.3 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN A.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta. Sekolah ini beralamat di Jalan Sumbing VI/49, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) swasta Laboratorium Percontohan UPI Bandung tahun ajaran 2013/ 2014. Subjek yang

Lebih terperinci

Penilaian Portofolio Sebagai Bentuk Penghargaan Guru Terhadap Hasil Belajar Dan Karya Siswa. Oleh Wahyudi

Penilaian Portofolio Sebagai Bentuk Penghargaan Guru Terhadap Hasil Belajar Dan Karya Siswa. Oleh Wahyudi Penilaian Portofolio Sebagai Bentuk Penghargaan Guru Terhadap Hasil Belajar Dan Karya Siswa Oleh Wahyudi PENDAHULUAN Implementasi Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka memecahkan permasalahan yang terjadi selama proses pembelajaran di kelas berlangsung dengan mencoba menerapkan model

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemampuan belajar yang dimiliki manusia membuat manusia dapat selalu berkembang dalam hidupnya untuk mencapai kedewasaan. Belajar merupakan serangkaian kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Setyosari (2012:214) penelitian pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN A. Pendahuluan Penilaian merupakan langkah lanjutan yang umumnya dilakukan oleh pendidik dengan berbasis pada data pengukuran yang tersedia. Penilaian atau Assessment

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2006 hal. 26) metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data untuk penelitian. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam kegiatan pembelajaran segala sesuatu hal selayaknya dilakukan dengan tahapan yang jelas dan terarah. Oleh karena itu, penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Performance assesment merupakan cara penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa saat melakukan sesuatu (Uno, 2012). Performance assesment merupakan penilaian

Lebih terperinci

PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **)

PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **) PENYUSUNAN ALAT PENILAIAN HASIL BELAJAR *) Oleh: Ali Muhson, M.Pd. **) A. Pengertian Penilaian Kelas Penilaian kelas adalah suatu bentuk kegiatan guru yang terkait dengan pengambilan keputusan tentang

Lebih terperinci

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA

ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA ANALISIS MUATAN IPA PADA BUKU TEKS PELAJARAN TEMATIK TERPADU SD KELAS V TEMA 1 SUBTEMA 1 WUJUD BENDA DAN CIRINYA Degi Alrinda Agustina Prodi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan penilaian hasil pembelajaran siswa sejalan dengan perkembangan kurikulum yang dipergunakan. Hal itu disebabkan penilaian merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Penelitian Tindakan Kelas Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan teknik tes dan non-tes. Dalam teknik tes misalnya pemberian beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dengan teknik tes dan non-tes. Dalam teknik tes misalnya pemberian beberapa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian pembelajaran perlu dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan yang mencakup penilaian terhadap proses belajar dan penilaian terhadap hasil belajar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi telah berlaku sebagai bagian integral dari setiap proses pengembangan pendidikan pada saat ini. Kegiatan evaluasi pendidikan menempati posisi penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris dinamakan Class Action Research. PTK merupakan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENILAI (MENGEVALUASI)

KETERAMPILAN MENILAI (MENGEVALUASI) KETERAMPILAN MENILAI (MENGEVALUASI) Dra. Titik Harsiati, M.Pd 1. Pengertian dan Karakteristik Penilaian dalam Paradigma Konstruktivisme Seiring dengan perkembangan belajar yang berorientasi pada pendekatan

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar

Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar Kegiatan Belajar 4: Menelaah Tes Hasil Belajar Uraian Materi 1. Menelaah Kualitas Soal Tes Bentuk Objektif Sebagaimana telah anda pelajari sebelumnya, bahwa analisis kualitas perangkat soal tes hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang bertujuan menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di salah satu SMAN di kota Bandung pada siswa kelas XII. Subjek penelitian pada tahap uji coba I berjumlah 12 orang. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PENILAIAN PEMBELAJARAN (SMP / SMA) OLEH: DRS. TAUFIK RAHMAN, MPd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 KONSEP DASAR PENILAIAN PENILAIAN PENDIDIKAN: KEGIATAN MENILAI YG TERJADI DALAM KEGIATAN PENDIDIKAN PENILAIAN

Lebih terperinci

Mahasiswa mampu. Tes DASAR. Modul: 1 6 PENILAIAN. menjelaskan hakikat. Suryanto, DALAM. penilaian, asesmen, Adi. (2009).

Mahasiswa mampu. Tes DASAR. Modul: 1 6 PENILAIAN. menjelaskan hakikat. Suryanto, DALAM. penilaian, asesmen, Adi. (2009). SILABUS Nama Mata Kuliah/Kode Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran di SD (PDGK 4301) Program : PGSD Nama Lengkap Penulis : Iding Tarsidi, Drs., M. Pd. Instansi Asal : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN Mata pelajaran : Gambar Teknik Kelas/Semester : XI / 2 Materi Pokok/Topik : Pengenalan Tanda Dan Letak Hasil Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab. III tentang penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara pengumpulannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Asesmen portofolio Asesmen portofolio merupakan bentuk penilaian terhadap sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian

BAB III METODOLOGI. B. Pendekatan Penelitian 17 BAB III METODOLOGI A. Waktu dan Tempat 1. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai pengembangan media berbasis audiovisual untuk materi ekstraksi dilakukan di SMK Negeri 2 Indramayu. Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran. Proses Pembelajaran Evaluasi. Gambar 1.1 Hubungan ketiga komponen dalam pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran. Proses Pembelajaran Evaluasi. Gambar 1.1 Hubungan ketiga komponen dalam pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam proses pendidikan, kegiatan belajar dan mengajar merupakan dua aspek utama demi tercapainya keberhasilan tujuan pembelajaran; dimana keduanya secara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester 24 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X-3 SMAN 2 Kalianda semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012 pada pokok bahasan Kinematika Gerak Lurus. Dengan jumlah

Lebih terperinci

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013

PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 PENILAIAN DALAM KURIKULUM 2013 (Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013) Penilaian Otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penilaian merupakan kegiatan yang sangat penting di dalam proses pembelajaran. Penilaian juga merupakan ujung tombak dari suatu kegiatan pencapaian taraf berhasil

Lebih terperinci

AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS

AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS AUTHENTIC ASSESSMENT DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DI SEKOLAH DASAR BERBASIS KARAKTER KEPEDULIAN DAN KERJA KERAS Oleh Supartinah, M.Hum. supartinah@uny.ac.id Pendahuluan Berdasarkan Permendikbud Nomor 66 Tahun

Lebih terperinci

7. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian: a. lisan b. praktik/kinerja c. penugasan d. portofolio e.

7. Tes simulasi merupakan salah satu bentuk dari teknik penilaian: a. lisan b. praktik/kinerja c. penugasan d. portofolio e. 1. Serangkaian kegiatan untuk menetapkan ukuran terhadap suatu gejala menurut aturan tertentu adalah: a. pengukuran b. pensekoran c. penilaian d. pengujian e. Evaluasi 2. Serangkaian kegiatan yang sistematik

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Langsung dalam menanamkan disiplin. santri di Pondok Pesantren Ma dinul ulum Campurdarat dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pembelajaran Langsung dalam menanamkan disiplin. santri di Pondok Pesantren Ma dinul ulum Campurdarat dan 124 BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Pembelajaran Langsung dalam menanamkan disiplin santri di Pondok Pesantren Ma dinul ulum Campurdarat dan Madrasah Diniyah Tanwirul Qulub Pelem Campurdarat. 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMA N I Jogonalan SMA Negeri 1 Jogonalan berdiri dan mulai melaksanakan kegiatan pembelajaran pada tahun 1990, dimulai dengan Tahun Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Menurut Gagne dalam Agus Suprijono (2011: 5-6) bahwa hasil belajar itu berupa: informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif,

Lebih terperinci

Pengukuran dan Penetapan Skala DOSEN : DIANA MA RIFAH

Pengukuran dan Penetapan Skala DOSEN : DIANA MA RIFAH Pengukuran dan Penetapan Skala DOSEN : DIANA MA RIFAH Pendahuluan Pengukuran berarti menggunakan angka atau simbol lain atas karakteristik obyek menurut aturan yang sudah dispesifikasikan sebelumnya Skala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

PENERAPAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM BIDANG STUDI PAI DI SEKOLAH DASAR. Oleh : Drs.Zainal Arifin, M.Pd.

PENERAPAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM BIDANG STUDI PAI DI SEKOLAH DASAR. Oleh : Drs.Zainal Arifin, M.Pd. PENERAPAN PENILAIAN BERBASIS KELAS DALAM BIDANG STUDI PAI DI SEKOLAH DASAR Oleh : Drs.Zainal Arifin, M.Pd. Abstrak : Salah satu komponen pokok dalam sistem pembelajaran pendidikan agama Islam (PAI) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang dari

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan di Indonesia sudah semakin berkembang dari pendekatan tradisional, dimana siswa hanyalah sebagai objek pendidikan, kurang aktif didalam

Lebih terperinci

Teknik Pengumpulan Data. Prepared By : Dr. Mustakim, MM.

Teknik Pengumpulan Data. Prepared By : Dr. Mustakim, MM. Teknik Pengumpulan Data Prepared By : Dr. Mustakim, MM. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket (Questionnaire) a). Angket Terbuka (angket tidak berstruktur) ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana

Lebih terperinci

PENGANTAR EVALUASI TAHAP II (LEARNING)

PENGANTAR EVALUASI TAHAP II (LEARNING) PENGANTAR EVALUASI TAHAP II (LEARNING) Dra. Hartri Sukesti, M.A. Pengertian Pengukuran: sebuah kegiatan mengumpulkan data berupa angka. Misal: mengukur panjang meja (meteran), berat badan (timbangan),

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses pembelajaran selama ini. Prosedur-prosedur Penilaian konvensional

II. TINJAUAN PUSTAKA. dalam proses pembelajaran selama ini. Prosedur-prosedur Penilaian konvensional 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Penilaian Konvensional Penilaian konvensional adalah sistem penilaian yang biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran selama ini. Prosedur-prosedur

Lebih terperinci

adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil

adalah proses beregu (berkelompok) di mana anggota-anggotanya mendukung dan saling mengandalkan untuk mencapai suatu hasil 46 2. Kerjasama a. Pengertian Kerjasama Menurut Lewis Thomas dan Elaine B. Johnson ( 2014, h. 164) kerjasama adalah pengelompokan yang terjadi di antara makhlukmakhluk hidup yang kita kenal. Kerja sama

Lebih terperinci

MEMAHAMI STANDAR PENILAIAN BSNP

MEMAHAMI STANDAR PENILAIAN BSNP MEMAHAMI STANDAR PENILAIAN BSNP LATAR BELAKANG BSNP SECARA FILOSOFIS: - PROSES PEND PROSES MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA MENJADI KEMAMPUAN DAN KETERAMPILAN TTT. SISWA SIPERLAKUKAN DAN DINILAI SEC. ADIL tidak

Lebih terperinci

PENILAIAN HASIL BELAJAR. YANI KUSMARNI Dan TARUNASENA

PENILAIAN HASIL BELAJAR. YANI KUSMARNI Dan TARUNASENA PENILAIAN HASIL BELAJAR YANI KUSMARNI Dan TARUNASENA KONSEP KONSEP POKOK DALAM PENILAIAN HASIL BELAJAR TES PENGUKURAN EVALUASI ASESMEN ALTERNATIF TES dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan atau tugas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK

IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK LAMPIRAN IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK 1. Pengertian Penilaian Hasil Belajar (PHB) adalah proses pengumpulan informasi/bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi sikap spiritual

Lebih terperinci

dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian di tingkat kelas, dan untuk menjaga konsistensi pedoman yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka

dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian di tingkat kelas, dan untuk menjaga konsistensi pedoman yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka BAB I PENDAHULUAN Kualitas penilaian terhadap hasil belajar peserta didik sangat ditentukan oleh seberapa baik persiapan dan pelaksanaannya. Untuk membantu guru dalam menyusun instrumen penilaian hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Situraja yang terletak di Jalan. Kaum No. 14 Situraja Kabupaten Sumedang. Sekolah ini memiliki 27 ruangan kelas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Asesmen dan Asesmen Kinerja Menurut Lind dan Gronlund (1995) asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mendapatkan informasi tentang belajar siswa (observasi,

Lebih terperinci

Inisiasi II ASESMEN PEMBELJARAN SD

Inisiasi II ASESMEN PEMBELJARAN SD Inisiasi II ASESMEN PEMBELJARAN SD (Mengembangkan Tes sebagai Instrumen Asesmen) Selamat bertemu kembali dengan saya Yuni Pantiwati sebagai tutor dalam mata kuliah Asesmen Pembelajaran SD. Kali ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan kurikulum memiliki tujuan meningkatkan rasa ingin tahu dan keaktifan siswa. Bahan uji publik Kurikulum 2013 menjelaskan standar penilaian kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu ujung tombak kemajuan suatu bangsa. Bangsa akan menjadi maju jika pendidikan diperhatikan dengan serius oleh para pemegang

Lebih terperinci

RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR

RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR Farida Nurhasanah 8 November 2011 Perhatikan Gambar Berikut Mengapa Perlu Ujian? Kegiatan Hari Ini Membahas tentang: 1. Pengertian Penilaian 2. Pengertian Penilaian Kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OTENTIK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 008 BUMI AYU

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OTENTIK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 008 BUMI AYU PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OTENTIK DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SD NEGERI 008 BUMI AYU RODIAH Kepala Sekolah SD Negeri 008 Bumi Ayu Dumai email: rodiah.dumai@gmail.com

Lebih terperinci

TEKNIK PENILAIAN NON TES

TEKNIK PENILAIAN NON TES TEKNIK PENILAIAN NON TES Penilaian Unjuk Kerja Dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Cocok untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik menunjukkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-5. Skala Pengukuran. Pertemuan 5_Statistik Inferensial

Pertemuan Ke-5. Skala Pengukuran. Pertemuan 5_Statistik Inferensial Pertemuan Ke-5 Skala Pengukuran Pertemuan 5_Statistik Inferensial 1 Model Skala Pengukuran Para ahli sosiologi membedakan skala pengukuran menurut gejala sosial yang diukur, yaitu : 1. Skala pengukuran

Lebih terperinci

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS) STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TELAAH SILABUS, RPP, TES DAN PEDOMAN OBSERVASI RESPONDEN: PENGAWAS/KEPALA SEKOLAH BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

antara ketiganya. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek, kecuali

antara ketiganya. Untuk memahami apa persamaan, perbedaan, ataupun hubungan akan memilih yang panjang. Kita tidak akan memilih yang pendek, kecuali A. Arti Penilaian Istilah pengukuran, penilaian, dan evaluasi, seringkali digunakan dalam dunia pendidikan. Ketiga kata tersebut memiliki persamaan, perbedaan, ataupun hubungan antara ketiganya. Untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut

I. PENDAHULUAN. yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) pada hakikatnya meliputi empat unsur utama yaitu: sikap, proses, produk, dan aplikasi. Keempat unsur utama tersebut saling berkaitan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hakikat ilmu kimia mencakup dua hal yang saling berhubungan satu sama lain yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep dan prinsip

Lebih terperinci

CONTOH SOAL PEDAGOGIK Proses Penilaian (Assesmen) Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban yang tersedia..

CONTOH SOAL PEDAGOGIK Proses Penilaian (Assesmen) Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban yang tersedia.. CONTOH SOAL PEDAGOGIK Proses Penilaian (Assesmen) Berilah tanda silang pada jawaban yang paling benar dari sejumlah pilihan jawaban yang tersedia.. 1. Serangkaian kegiatan untuk menetapkan ukuran terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran fisika merupakan aktivitas untuk mencapai tujuan-tujuan pengajaran mata pelajaran fisika yang tidak hanya menekankan pada ranah kognitif tetapi juga ranah

Lebih terperinci

Subjek populasi penelitian dilakukan pada populasi siswa kelas XI TP A.

Subjek populasi penelitian dilakukan pada populasi siswa kelas XI TP A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi Penelitian Lokasi tempat berlangsungnya penelitian yaitu di SMK Negeri 1 Cimahiyang beralamat di Jl. Mahar Martanegara No.48 telp. / fax : (022)

Lebih terperinci

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI

PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI TUJUAN PENILAIAN HASIL BELAJAR DAN PENGELOLAAN NILAI BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN HASIL BELAJAR OLEH PENDIDIK DAN SATUAN PENDIDIKAN PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENILAIAN PRODUK (PRODUCT ASSESSMENT) SALAH SATU BENTUK PENILAIAN KELAS

PENILAIAN PRODUK (PRODUCT ASSESSMENT) SALAH SATU BENTUK PENILAIAN KELAS PENILAIAN PRODUK (PRODUCT ASSESSMENT) SALAH SATU BENTUK PENILAIAN KELAS Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas : II Semester 1 Produk : Membuat Cerpen Sekolah : SMA... Tahuan Ajaran : 2011/2012

Lebih terperinci

1 R i m a R a c h m a w a t i

1 R i m a R a c h m a w a t i Instrumen penelitian diperlukan dalam penelitian kuantitatif untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Oleh karena itu jumlah instrument penelitian tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Jika

Lebih terperinci

Struktur Kurikulum..

Struktur Kurikulum.. KETENTUAN- KETENTUAN PENILAIAN PEMBELAJARAN Oleh : Amat Jaedun Program Pascasarjana UNY Struktur Kurikulum.. Struktur kurikulum KTSP pada jenjang pendidikan dasar dan menengah (termasuk SMK) meliputi 5

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang berlangsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang berlangsung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Paradigma Penelitian Desain dan paradigma penelitian yang digunakan diadaptasi dari model pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang

Lebih terperinci

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN UNTUK PENELITIAN KUANTITATIF

SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN UNTUK PENELITIAN KUANTITATIF SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN UNTUK PENELITIAN KUANTITATIF EKO HERTANTO PROGRAM PASCASARJANA Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah

BAB III METODE PENELITIAN. metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah penelitian

Lebih terperinci

Gambar 1 Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu

Gambar 1 Alur Penyusunan Perencanaan Pembelajaran Terpadu A. PERENCANAAN Secara konseptual yang dimaksud terpadu pada pengembangan pembelajaran IPA dapat berupa contoh, aplikasi, pemahaman, analisis, dan evaluasi dalam mata pelajaran IPA. Konsep-konsep yang dapat

Lebih terperinci