Disain Viskometer Kapiler Terkomputerisasi (The Design of Computerized Capillary Viscometer )

dokumen-dokumen yang mirip
DISAIN DAN KOMPUTERISASI VISKOMETER KAPILER SKRIPSI. Oleh Ardian Syah Putra NIM

PERTEMUAN IV DAN V VISKOSITAS

Studi Penentuan Viskositas Darah Ayam dengan Metode Aliran Fluida di Dalam Pipa Kapiler Berbasis Hukum Poisson

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SIFAT-SIFAT FISIK DARI ZAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I VISKOSITAS CAIRAN BERBAGAI LARUTAN

VISKOSITAS CAIRAN. Nurul Mu nisah Awaliyah, Putri Dewi M.F, Ipa Ida Rosita. Pendidikan Kimia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PRAKTIKUM FARMASI FISIKA II PERCOBAAN II PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER OSTWALD

Penyetaraan Nilai Viskositas terhadap Indeks Bias pada Zat Cair Bening

VISKOSITAS CAIRAN. Selasa, 13 Mei Raisa Soraya* ( ), Siti Masitoh, M.Ikhwan Fillah. Jurusan Pendidikan Imu Pengetahuan Alam

MODUL II VISKOSITAS. Pada modul ini akan dijelaskan pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi praktikum, dan lembar kerja praktikum.

PENENTUAN VISKOSITAS ZAT CAIR

yang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

Senyawa Polar dan Non Polar

VISKOSITAS DAN TENAGA PENGAKTIFAN ALIRAN

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik ini penting pada proses industri untuk menentukan standar

kekentalan terhadap perubahan temperatur disebut dengan indeks viskositas

FIsika KTSP & K-13 FLUIDA STATIS. K e l a s. A. Fluida

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGUKURAN VISKOSITAS. Review Viskositas 3/20/2013 RINI YULIANINGSIH. Newtonian. Non Newtonian Power Law

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PENENTUAN Mv DAN DIMENSI POLIMER SECARA VISKOMETER

STUDI KUALITAS MINYAK GORENG DENGAN PARAMETER VISKOSITAS DAN INDEKS BIAS

LAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI PENENTUAN TEGANGAN PERMUKAAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KIMIA FISIK II. VISKOSITAS CAIRAN Selasa, 08 April 2014

V. PENGUKURAN VISKOSITAS

BAB 4. WUJUD ZAT 1. WUJUD GAS 2. HUKUM GAS 3. HUKUM GAS IDEAL 4. GAS NYATA 5. CAIRAN DAN PADATAN 6. GAYA ANTARMOLEKUL 7. TRANSISI FASA 8.

ACARA III VISKOSITAS ZAT CAIR

JURNAL PRAKTIKUM SENYAWA ORGANIK DAN ANORGANIK 12 Mei 2014

VISKOSITAS SEBAGAI FUNGSI SUHU

METODE SEDERHANA PENENTUAN HARGA BARU KONSTANTA KAPILARITAS VISKOMETER (C) UNTUK PENGUJIAN VISKOSITAS KINEMATIK ASTM D 445

Cara uji viskositas aspal pada temperatur tinggi dengan alat saybolt furol

kimia HIDROKARBON III DAN REVIEW Tujuan Pembelajaran

BAB III LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN PENERAPAN SENSOR KUMPARAN UNTUK PERCOBAAN VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KEKENTALAN OLI SAE MENGGUNAKAN METODE FALLING BALL VISCOMETER (FBV) SMALL TUBE

Rancang Bangun Viskosimeter Fluida Metode Bola Jatuh Bebas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16

MEDIA PEMBELAJARAN ALAT UJI KEKENTALAN MINYAK PELUMAS BOLA BAJA JATUH BEBAS MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

ANALISIS POLA PERUBAHAN VISKOSITAS MINYAK GORENG

PENGEMBANGAN DAN APLIKASI VISKOMETER (JENIS BOLA JATUH)

ANALISIS KELAYAKAN-PAKAI MINYAK PELUMAS SAE 10W-30 PADA SEPEDA MOTOR (4TAK) BERDASARKAN VISKOSITAS DENGAN METODE VISKOMETER BOLA JATUH

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia I Efflux Time BAB I PENDAHULUAN

PERANCANGAN VISKOSIMETER DIGITAL UNTUK MENGUKUR VISKOSITAS MINYAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT8535 DENGAN TAMPILAN PC

HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN JENIS BAHAN PENGENTAL

JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No. 02, Juli Tahun 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

WUJUD ZAT. SP-Pertemuan 1

γ adalah tegangan permukaan satuannya adalah N/m

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II VISKOSITAS Sabtu, 05 April 2014

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

kimia K-13 HIDROKARBON II K e l a s A. Alkena Tujuan Pembelajaran

RANCANG BANGUN SENSOR VISKOSITAS CAIRAN MENGGUNAKAN STRAIN GAUGE DENGAN PRINSIP SILINDER KONSENTRIS

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANG BANGUN ALAT UKUR WAKTU PADA PERCOBAAN VISKOSIMETER STOKES BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

Pada kehidupan sehari-hari kita kerap kali menjumpai zat-zat cair yang selalu ada di

IDENTIFIKASI SENYAWA HIROKARBON DAN SENYAWA ORGANIK JENUH DAN TIDAK JENUH

Kelarutan & Gejala Distribusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

C. ( Rata-rata titik lelehnya lebih rendah 5 o C dan range temperaturnya berubah menjadi 4 o C dari 0,3 o C )

Pemodelan Matematika. Pada prinsipnya viskositas yang diukur memakai metode kapiler akan mempunyai bentuk empiris [4]

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PERCOBAAN 5 Penentuan Tegangan Permukaan Cara Cincin Du Nouy. Dosen Pembina Bapak Sumari dan Bapak Yahmin

OTOMATISASI TITRASI ASAM BASA BERBASIS MIKROKONTROLER ABSTRACT

Titik Leleh dan Titik Didih

LAPORAN PRATIKUM FISIKA FARMASI PENENTUAN VISKOSITAS LARUTAN NEWTON DENGAN VISKOMETER BROOKFIELD

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

BAB II KONSEP DASAR SISTEM METERAN AIR DIGITAL DENGAN KOMUNIKASI DATA WIRELESS

KIMIA DASAR I. Dosen : Robby Noor Cahyono, M.Sc.

TRANSPORT MOLEKULAR TRANSFER MOMENTUM, ENERGI DAN MASSA RYN. Hukum Newton - Viskositas RYN

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

Pengaruh Temperatur Terhadap Penetrasi Aspal Pertamina Dan Aspal Shell

TITIK LELEH DAN TITIK DIDIH. I. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan titik leleh beberapa zat Menentukan titik didih beberapa zat II.

TIN310 - Otomasi Sistem Produksi. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d

IDENTIFIKASI DAN KARAKTERISASI SIFAT KIMIA DAN SIFAT FISIKA DARI MADU ASLI DENGAN MADU YANG DIJUAL DI PASARAN MEDAN SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tri Santoso ( )

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi konverter elektronika daya telah banyak digunakan pada. kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu dc dc konverter.

ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN PEMBINAAN

Cairan mempunyai gaya gesek yang lebih besar untuk mengalir daripada gas. Sehingga cairan mempuyai koefisien viskositas yang lebih besar daripada

Pembuatan Prototipe Viskometer Bola Jatuh Menggunakan Sensor Magnet dan Bola Magnet

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

IKATAN KIMIA. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON

PERTEMUAN #4 SENSOR, AKTUATOR & KOMPONEN KENDALI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

Dosen Pembimbing: Yanurita Dwi Hapsari, M.Sc

PENENTUAN KEMURNIAN MINYAK KAYU PUTIH DENGAN TEKNIK ANALISIS PERUBAHAN SUDUT PUTAR POLARISASI CAHAYA AKIBAT MEDAN LISTRIK LUAR

Dasar Pengukuran Mekanik

BAB III METODE PENELITIAN. Peralatan yang digunakan untuk proses pencampuran biodiesel dan minyak

III. METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Peternakan Universiatas Muhammadiyah Malang dan Laboratorium

PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI SURFAKTAN Na 2 EDTA TERHADAP TEGANGAN PERMUKAAN DAN VISKOSITAS OLI PERTAMINA ENDURO 4 STROKE

PRESENTASI PROPOSAL TUGAS AKHIR

DESAIN ALAT UKUR TEGANGAN PERMUKAAN BERBASIS METODE KENAIKAN KAPILER SKRIPSI. Oleh : Agita Raka Pratiwi NIM

Viskosimeter Digital Menggunakan Water Flow Sensor G1/2 Berbasis Mikrokontroller 8535

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring

11/10/2017 KELARUTAN CAIRAN DALAM CAIRAN. Larutan ideal dan larutan nyata

RANCANG BANGUN SISTEM TELEMETRI TEMPERATUR MULTICHANNEL MULTIBIT MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 DENGAN PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7 TUGAS AKHIR

KARAKTERISASI SENSOR KAPASITIF UNTUK PENENTUAN LEVEL AQUADES (CHARACTERISATION OF CAPACITIVE SENSOR TO IDENTIFY AN AQUADES LEVEL )

HASIL DAN PEMBAHASAN. dicatat volume pemakaian larutan baku feroamonium sulfat. Pembuatan reagen dan perhitungan dapat dilihat pada lampiran 17.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 hingga Maret 2015.

Transkripsi:

Disain Viskometer Kapiler Terkomputerisasi (The Design of Computerized Capillary Viscometer ) Tri Mulyono*), Ardian Syah Putra,, Neran Staff Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121 aztrimulyono@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh desain viskometer jenis kapiler yang dapat digunakan untuk pengukuran viskositas cairan dengan volume kecil, sebesar 1,8 ml. Laju alir dari cairan ditentukan menggunakan dua pasang sensor optik (fotodioda IR dan IR LED) yang diproses menggunakan komputer. Serangkaian uji alat dilakukan menggunakan beragam larutan polar dan nonpolar. Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa viskometer hasil disain mempunyai nilai presisi lebih baik dari viskometer Ostwald. Simpangan bernilai kurang dari 5 % pada larutan uji yang bersifat nonpolar dengan viskositas di bawah 5,28 mpa.s, sedangkan pada larutan uji yang bersifat polar hanya pada viskositas di bawah 1.44 mpa.s. Kata kunci: LED, fotodioda, viskometer kapiler, viskositas ABSTRACT The purpose of this research is to create the design of computerized capillary viscometer. The capillary viscometer is designed for relatively small quantity, 1,8 ml. The flow time of solution is determined by two pair of optical sensor (IR photodiode and Ir LED) that processed by computer. The tests are determination of the precision and the value of the viscosity deviation measured by designed viscometer compared to the manual measurement of viscometer Ostwald. Some types of the test solution consist of polar solution (sugar solution) and nonpolar one (bio solar solution). The results show that the precision of designed viscometer is better than that of Ostwald viscometer. The values of viscosity deviations that (less than 5 %) occure at under point of 5,29 mpa.s for sugar solution and the other at 1,44 mpa.s only. Keywords: LED, photodiode,computerized Capillary Viscometer, Viscosity. PENDAHULUAN Viskositas merupakan ukuran kekentalan larutan. Viskositas suatu larutan tergantung pada gaya tarik antar molekul. Gaya tarik antar molekul terdiri dari gaya london dan gaya tarik dipol-dipol (termasuk ikatan hidrogen). Semakin kuat gaya tarik antar molekul maka semakin sulit suatu molekul untuk bergerak satu sama lain sehingga viskositasnya akan meningkat. Ukuran molekul yang besar 169

Tri Mulyono, Ardian Syah Putra, Neran J.Si. Tek. Kim (misalnya polimer) mempunyai gaya tarik antar molekul yang kuat sehingga molekul besar ini akan mempunyai nilai viskositas yang besar [1]. Viskositas dapat ditentukan dengan viskometer metode bola jatuh, pipa kapiler, dan rotasi. Viskometer dengan metode kapiler membutuhkan jumlah sampel relatif lebih kecil daripada dua metode lainnya [2]- [3].Viskometer jenis kapiler (micro Ostwald) membutuhkan sampel sebanyak 2 ml [4]. Jumlah sampel ini relatif banyak jika jumlah sampel yang tersedia sedikit sehingga perlu adanya disain viskometer disain viskometer kapiler dengan jumlah sampel yang lebih kecil. Persamaan Poiseuille digunakan dalam penentuan viskositas melalui viskometer jenis kapiler. Penentuan viskositas dilakukan dengan menentukan waktu alir larutan dalam viskometer dari tanda batas atas hingga tanda batas bawah pada viskometer [4]. Penentuan waktu alir larutan dilakukan secara manual menggunakan mata dan stopwatch. Pengamatan secara manual ini mempunyai potensi kesalahan karena terdapat subyektivitas pengamat. Subyektivitas pengamat ini dapat dihilangkan dengan penggunaan sensor optik pada kedua tanda batas untuk pengamatan waktu alir larutan yang diproses dengan komputer. Berdasarkan pentingnya viskometer yang membutuhkan sedikit sampel tanpa adanya subyektivitas pengamat waktu alir maka dibutuhkan disain viskometer baru yang terkomputerisasi. Disain viskometer kapiler terkomputerisasi kemudian diuji nilai presisi dan nilai simpangan viskositas terhadap pengukuran secara manual menggunakan viskometer Ostwald. METODE PENELITIAN Persamaan Poiseuille (V/Δt = πr 4 /8ηL) dapat digunakan untuk penentuan viskositas. Disain viskometer dapat dibuat berbentuk tabung yang terdiri dari bagian pengamatan dan kapiler (gambar 1). Bagian pengamatan selain berfungsi untuk mengamati waktu alir larutan juga berfungsi sebagai penampung larutan dengan volume tertentu sedangkan bagian pipa kapiler digunakan untuk memperlambat aliran larutan.volume sampel yang dibutuhkan yaitu 1,8 ml. Pipa kapiler bagian ujung ujung mempunyai diameter 0,850 mm, bagian tengah tengah (4 cm dari ujung pipa) 1,173 mm, dan pangkal pipa (8 cm dari ujung pipa) 1,386 mm. Gambar 1. Disain Tabung Viskometer Kapiler Penentuan viskositas dapat dilakukan melalui perbandingan antara larutan yang akan dicari viskositasnya (η x ) terhadap larutan yang sudah diketahui viskositasnya (η p ), sehingga 170

persamaan Poiseuille dapat disederhanakan (persamaan 1). Sensor optik terdiri dari LED IR333 dan fotodioda IR PD333 yang ditempatkan pada pipa pengamatan (gambar2). Gambar 2. Disain Viskometer Kapiler Saat larutan tepat melewati sensor, akan terjadi perubahan arus listrik pada fotodioda. Arus listrik dikonversi menjadi tegangan dan diperkuat melalui rangkaian penguat dan diubah menjadi sinyal digital melalui ADC (Analog to Digital Converter) untuk dapat diproses di komputer. Perubahan arus listrik pada sensor pertama digunakan sebagai penanda awal penghitungan waktu alir larutan sedangkan perubahan arus listrik pada sensor kedua sebagai penanda penghentian waktu alir larutan. Waktu alir larutan kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan 1. Larutan yang digunakan terdiri dari larutan bersifat polar dan larutan bersifat nonpolar untuk mengetahui pengaruh sifat larutan yang berbeda terhadap hasil pengukuran. Larutan polar yang digunakan adalah akuademin dan larutan gula 15 %, 25 %, dan 35 % (pengencer akuademin), sedangkan pada larutan nonpolar digunakan adalah minyak tanah dan bio solar 100 %, 75 % dan 50 % (pengencer minyak tanah). Larutan pembanding yang digunakan untuk larutan polar adalah akuademin sedangkan untuk larutan nonpolar adalah minyak tanah. Analisis data terdiri dari simpangan dan presisi. Simpangan didapatkan dari hasil penentuan viskositas antara viskometer hasil disain terhadap viskometer Ostwald sedangkan presisi didapatkan dari nilai deviasi standar dua puluh kali ulangan hasil penentuan waktu alir larutan pada suhu 25 C. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 menunjukkan bahwa simpangan pada jenis larutan bio solar lebih kecil daripada simpangan pada jenis larutan gula. Hal ini terjadi meskipun viskositas larutan bio solar lebih besar daripada daripada gula. Larutan bio solar 75 % simpangannya lebih kecil daripada larutan gula 15 % dan 25 % meskipun viskositas larutan bio solar 75 % lebih besar daripada ketiga jenis larutan gula itu. Hal ini diakibatkan perbedaan interaksi pelekatan yang berbeda antara larutan gula dan larutan bio solar terhadap dinding viskometer sehingga terjadi gangguan kerja sensor. 171

Tri Mulyono, Ardian Syah Putra, Neran J.Si. Tek. Kim Tabel 1. Tabel Simpangan Penentuan Viskositas Viskositas ratarata (mpa s) Jenis Larutan Ostwal d Hasil Disain Simpanga n (%) Gula 15% 1,44 1,38 4,17 Gula 25% 2,21 2,07 6,33 Gula 35% 3,82 3,53 7,59 50% 75% 100% 2,52 2,45 2,78 3,54 3,43 3,11 5,28 5,02 4,92 Larutan gula merupakan senyawa sukrosa yang mempunyai gugus OH. Atom H yang terikat pada gugus OH dapat membentuk ikatan hidrogen dengan atom O [5]. Ikatan hidrogen pada larutan gula diduga terjadi antara pelarut (H 2 O), sukrosa, dan dinding kaca viskometer yang berupa silika [6]. Larutan bio solar terdiri dari Fatty Acid Methyl Esther, hidrokarbon C9-C16, dan minyak tanah (ndodekana, naftalen, dan alkil benzena) [7]-[8]. Struktur senyawa penyusun bio solar dan minyak tanah tidak mempunyai atom H yang terikat pada atom yang mempunyai elektronegatifitas tinggi (F, O, atau N) sehingga tidak dapat membentuk ikatan hidrogen. Tabel 2 menunjukkan nilai presisi antara viskometer hasil disain dan Ostwald. Peningkatan nilai SD menunjukkan penurunan presisi atau ketelitian alat dalam penentuan waktu alir larutan. Nilai SD dari hasil pengukuran waktu alir larutan menggunakan viskometer disain baru nilainya lebih kecil daripada menggunakan viskometer Ostwald. Hal ini menunjukkan bahwa nilai presisi viskometer hasil disain lebih baik daripada viskometer Ostwald Tabel 2. Tabel Presisi SD Jenis Larutan Viskometer Viskometer Hasil Disain Ostwald Gula 15% 0,030 0,10 Gula 25% 0,046 0,14 Gula 35% 0,184 0,44 50% 0,097 0,19 75% 0,140 0,23 100% 0,120 0,23 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan dapat diambil kesimpulan bahwa viskometer hasil disain mempunyai nilai presisi lebih baik dari viskometer Ostwald. Simpangan bernilai kurang dari 5 % pada larutan uji yang bersifat nonpolar dengan viskositas di bawah 5,28 mpa.s sedangkan pada larutan uji yang bersifat polar hanya pada viskositas di bawah 1.44 mpa.s. Berdasarkan hasil yang diperoleh diajukan saran yaitu diperlukan adanya penggunaan tabung kaca dengan komposisi yang sesuai untuk mengurangi penempelan larutan pada dinding kaca. Diperlukan adanya penggunaan larutan uji dari senyawa tunggal untuk mengetahui sifatnya secara pasti. 172

DAFTAR PUSTAKA Umland, Jean B. 1993. Genenral Chemistry. USA : West Publishing Company. 436. 918. Shizu, Wen dan Huang Ping. 2012. Prinsiples of Tribology. Singapore : Tsinghua University Press, 19. Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarta : Penerbit PT Gramedia, 57-58. Wilke, Jurgen, Holger Kryk, Juta Hartmann, dan Dieter Wagner. 1953. Theory and Praxis of Capillary Viscometry. USA : National Burreau of Standards, 18. Bruice, Paula Yurkanis. 2007. Organic Chemistry Fifth Edition. United Stated of America : Pearson Education, Inc, 946. Odian, George.1933. Prinsiples of Polymerization. Kanada : John Wiley & Son, 179-180. Shekhawat, D., J.J. Spivey, & D.A. Berry. 2011. Fuel Cells : Technologies For Fuel Processing. Amsterdam : Elsevier B.V, 45-47. Pertamina Retail. (2013, April 25). Bio Solar [Online]. Available :http://web.pertaminaretail.com 173