BAB 1 PENDAHULUAN. mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. regional, nasional maupun internasional, dilakukan oleh setiap perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi sederhana atau tradisional menjadi teknologi maju dan sangat maju. dari segi modal maupun sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI SEBUAH PABRIK KIMIA DI TANGERANG.

PEDOMAN PENANGGULANGAN KEDARURATAN AKIBAT KECELAKAAN B3 DAN LIMBAH B3

BAB I PENDAHULUAN. tentang ketenaga kerjaan yakni penyegelan asset perusahaan jika melanggar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dari proses produksi terkadang mengandung potensi bahaya yang

MEMPELAJARI PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT KOMATSU INDONESIA

Prarancangan Pabrik Dioctyl Phthalate dari Phthalic Anhydride dan 2-Ethyl Hexanol Kapasitas Ton per Tahun

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Created by: Esa Rahmanda H Click to edit Master title style

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PABRIK GLISEROL DARI COTTON SEED OIL DENGAN PROSES HIDROLISA KONTINYU

BAB I PENDAHULUAN. sering diabaikan sebagai asset yang berharga. Tak jarang, perusahaan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN

Prarancangan Pabrik Diamil Phthalat dari Amil Alkohol dan Phtalic Anhidrid dengan Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

APA YANG SALAH? Kasus Sejarah Malapetaka Pabrik Proses EDISI KEEMPAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hirarki Pengendalian Potensi Bahaya K3

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan suatu organisasi yang fungsi utamanya untuk mensejahterakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Program keselamatan dan kesehatan kerja yang ditetapkan oleh

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

BAB I PENDAHULUAN. kerja karyawan. Di samping itu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik

PENDAHULUAN. Apabila sumber daya manusia dikelola dengan baik dan benar maka akan bernilai

BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang

BAB IV IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

Definisi dan Tujuan keselamatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. membantu tercapainya tujuan perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan.

I. PENDAHULUAN. bahan tambahan yang disebut dengan plasticizer, yaitu bahan yang

Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, karena manusia merupakan aset hidup yang perlu dipelihara dan

Peralatan Perlindungan Pekerja

Diterima : 19 Agustus 2014 Disetujui : 2 September 2014

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia sebagai faktor yang penting dalam perusahaan, harusnya

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR :1453 K/29/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000 PEDOMAN PELAPORAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kesehatan yang datang dari pekerjaan mereka tersebut. Dalam

MATERIAL SAFETY DATA SHEET (MSDS) atau LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN (LDKB)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG

PT. TRIDOMAIN CHEMICALS Jl. Raya Merak Km. 117 Desa Gerem Kec. Grogol Cilegon Banten 42438, INDONESIA Telp. (0254) , Fax.

PERALATAN PERLINDUNGAN DIRI

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini dimaksudkan agar sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan mampu

BAB I PENDAHULUAN. keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. dipelihara dan dikembangkan. Oleh karena itu karyawan harus mendapatkan

PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT X LAMPUNG TENGAH

LEMBAR OBSERVASI PERSYARATAN PERILAKU SELAMAT PADA PENGEMUDI KENDARAAN PENGANGKUT BAHAN KIMIA BERBAHAYA

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusianya, agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas

MEMPELAJARI PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN DI PT MITSUBISHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOR. Nama : Fatchul Mizan NPM : Kelas : 4ID01

1. Kemampuan perlindungan yang tak sempurna karena memakai APD yang kurang tepatdan perawatannya yang tidak baik

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Proses industrialisasi telah mendorong tumbuhnya industri diberbagai sektor dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi belakangan ini menyebabkan persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. Dunia perindustrian di era globalisasi mengalami perkembangan yang semakin pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi di dunia bisnis menuntut persaingan yang ketat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2007

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi yang terus berjalan. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan harus

PT. BINA KARYA KUSUMA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimilikinya. Semakin baik kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pertambangan mempunyai risiko yang tinggi terhadap

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

ISNANIAR BP PEMBIMBING I:

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang dibutuhkan untuk pengoperasian dan pemeliharaan. Teknologi yang

ARINA ALFI FAUZIA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan pekerja dari segi keselamatan dan kesehatan kerja. Karena bila ada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MSDS (SAVETY DATA SHEET)

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal tersebut dapat terlihat dari usaha usaha manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata kunci: anggaran biaya operasional, alat perencanaan dan pengendalian, efektifitas biaya

SL : Selalu KD : Kadang-kadang SR : Sering TP : Tidak Pernah

BAB I PENDAHULUAN. bertahan dan berkompetisi. Salah satu hal yang dapat ditempuh perusahaan agar

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri Petroleum menangani sejumlah besar material yang mudah terbakar

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi. Kualitas produk yang dihasilkan tidak terlepas dari peranan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatannya sewaktu bekerja. Pada saat ini masalah Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan masalah bidang sumber daya manusia yang sangat penting terkait dengan keberadaan perusahaan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program jaminan keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan oleh pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi karyawan yaitu dapat memberikan dukungan agar karyawan dapat bekerja secara maksimal sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan. Dari uraian di atas menunjukkan sangat pentingnya komitmen dari seluruh pemimpin perusahaan untuk memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan kerja karyawan. Adanya komitmen untuk memberikan jaminan atas kesehatan dan keselamatan kerja dimiliki para karyawan dapat terwujud dan pada akhirnya peningkatan kinerja karyawan dapat terwujud secara maksimal.

PT. Petrowidada Gresik merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri kimia. Perusahaan ini melakukan proses dalam pembuatan Phthalic Anhydride (PA ). Phthalik Anhydride adalah senyawa organik berupa kristal yang tidak berwarna. Senyawa ini merupakan bahan mentah esensial dalam produksi bahan pelunak plastic (plasticizer), resin polyester tak jenuh, resin alkyd, pigmen dan bahan pewarna, serta herbisida dan polyester. Kegiatan perusahaan selama ini banyak menggunakan bahan kimia dalam proses produksinya. Bahan kimia tersebut sangat rentan akan terjadinya kecelakaan kerja dalam proses produksinya. Kondisi tersebut terjadi karena terdapat beberapa bahan dari pabrik tersebut apabila terkena air akan menyebabkan terjadinya ledakan. Permasalahan yang timbul dari penggunaan bahan kimia dalam proses produksi apabila terkena pada kulit dapat menimbulkan rasa seperti terbakar, baunya menyebabkan pusing kepala, mual dan sesak napas, gangguan kesehatan dan konsentrasi menurun, pingsan dan koma. Jika terkena kulit dalam jumlah besar tidak tertutup kemungkinan menimbulkan kematian. Upaya pihak manajemen PT. Petrowidada Gresik dalam memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan yaitu dengan memberikan jaminan kesehatan kerja yaitu dengan menyediakan fasilitas kesehatan yaitu dengan menyediakan rumah sakit yang memberikan pelayanan khusus bagi karyawan. Selain itu bagi setiap karyawan baru diberikan sosialisasi terkait dengan pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bagi karyawan, menyediakan fasilitas jaminan kesemalatan kerja yaitu berupa alat pelindung kepala (head protection), alat pelindung mata (eye protection), alat bantu dan pelindung pernafasan (respirator), pelindung kaki (safety shoes), alat pelindung jatuh (safety belt), alat pelindung telinga (safety belt), pelindung tubuh (body protection), alat

pelindung telinga (ear protection) untuk memberikan perlindungan terhadap kesehatan kerja bagi karyawan. Pada tahun 2004 dapat diketahui bahwa PT. Petrowidada Gresik terjadi kebakaran dan ledakan yang terjadi di pabrik dan mengakibatkan 59 korban jiwa yaitu 2 orang meninggal dunia dan 56 orang luka luka. Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan meledaknya pabrik PT. Petrowidada Gresik terjadi akibat adanya kebocoron pada pipa tangki B2994, proses perbaikan tabung atau pipa yang bocor dilakukan dengan cara yang tidak mengikuti prosedur atau berdasarkan pada Material Safety Data Sheet (MSDS). Penerapan MSDS ini merupakan langkah yang menuju pada prosedur operasi standar pada pengamanan kondisi darurat. Terjadinya kecelakaan tersebut menyebabkan aktivitas operasional perusahaan dapat terganggu dan apabila kondisi tersebut tidak dilakukan perbaikan secara langsung upaya pencapaian tujuan perusahaan dapat terhambat. Apabila dikaitkan dengan pencapaian kinerja para karyawan maka data pada tabel 1 akan disajikan data mengenai target dan realiasi produksi pada tahun 2011. Tabel 1 Target dan Realisasi Jumlah Produksi (Dalam Milion Ton) Tahun 2011 Bulan Target Realisasi Penyimpangan Jumlah % Januari 5.833,333 5.726,917 106,4167 1,858% Februari 5.833,333 5.737,083 96,25 1,677% Maret 5.833,333 5.676,917 156,4167 2,755% April 5.833,333 5.667,417 165,9167 2,927% Mei 5.833,333 5.665,583 167,75 2,960% Juni 5.833,333 5.619,917 213,4167 3,797% Juli 5.833,333 5.638,333 195 3,458% Agustus 5.833,333 5.626,917 206,4167 3,668% September 5.833,333 5.593,583 239,75 4,286% Oktober 5.833,333 5.529,167 304,1667 5,501% November 5.833,333 5.509,167 324,1667 5,884% Desember 5.833,333 5.500,083 333,25 6,058% Sumber: PT. Petrowidada Gresik

Berdasartkan data tabel 1 maka menunjukkan adanya kecenderungan penurunan atas pencapaian kinerja para karyawan. Beberapa kejadian terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan permasalahan yang harus menjadi perhatian semua pihak. Sebesar apapun motivasi untuk meningkatkan kinerja, namun masalah keselamatan dan kesehatan kerja harus diperhatikan untuk kesejahteraan manusia itu sendiri. Untuk mengetahui lebih dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja apakah sudah ditetapkan sesuai prosedur sehingga menimbulkan gangguan pekerjaan serta seberapa besar pengaruhnya terhadap kinerja karyawan menjadi pembahasan pada penelitian ini. Sehingga diangkat judul : PENGARUH PELAKSANAAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT. PETROWIDADA GRESIK. B. Perumusan Masalah Perumusan masalah digunakan supaya masalah lebih terarah. Perumusan masalah ini bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap masalah yang akan dipecahkan menjadi lebih jelas atau mudah dimengerti, sehingga dengan demikian diharapkan dapat mempermudah dalam pembahasan selanjutnya. Adapun perumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan keselamatan kerja karyawan bagian produksi pada PT. Petrowidada Gresik? 2. Bagaimana pelaksanaan kesehatan kerja karyawan bagian produksi pada PT. Petrowidada Gresik? 3. Bagaimana kinerja karyawan bagian produksi pada PT. Petrowidada Gresik?

4. Apakah pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan bagian produksi PT. Petrowidada Gresik? 5. Di antara pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja, manakah yang lebih kuat berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian produksi PT. Petrowidada Gresik? C. Batasan Masalah Agar pembahasan lebih fokus dan tidak bias maka diperlukan batasan masalah, adapun dalam penelitian ini batasan masalah pembahasan difokuskan pada teori keselamatan kerja yang dikemukakan oleh Mangkunegara (2001:26), teori kesehatan kerja menurut Ranupandojo dan Husnan (2000:56), sedangkan teori kinerja menurut Mangkunegara (2001:45) dengan obyek penelitian yaitu khususnya karyawan bagian produksi. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan keselamatan kerja bagian produksi PT. Petrowidada Gresik. 2. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan kesehatan kerja bagian produksi PT. Petrowidada Gresik. 3. Untuk mendeskripsikan kinerja karyawan bagian produksi PT. Petrowidada Gresik. 4. Untuk menguji pengaruh variabel pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan bagian produksi PT. Petrowidada Gresik. 5. Untuk menguji variabel pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja yang paling berpengaruh terhadap kinerja karyawan bagian produksi PT. Petrowidada Gresik.

E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan input bagi perusahaan yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan, kerja khususnya bagian produksi dalam upaya meningkatkan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja karyawan. 2. Bagi Peneliti Selajutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk peneli selanjutnya yang melakukan penelitian yang sejenis.