II. TINJAUAN PUSTAKA. alot (Chang et al., 2005). Daging itik mempunyai kandungan lemak dan protein lebih

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. karena rasanya lezat dan mengandung nilai gizi tinggi. (Sudarisman, 1996). Pramono (2002)

Karakteristik mutu daging

TINJAUAN PUSTAKA. dari pada daging domba dan sapi sehingga tingkat konsumsi daging itik di

TINJAUAN PUSTAKA. Kerbau adalah hewan tergolong memamah biak subkeluarga bovinae dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai daging ayam karena. Sebagai sumber pangan, daging ayam mempunyai beberapa kelebihan lainnya

I. PENDAHULUAN. protein yang lebih baik bagi tubuh dibandingkan sumber protein nabati karena mengandung

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat menuntut produksi lebih dan menjangkau banyak konsumen di. sehat, utuh dan halal saat dikonsumsi (Cicilia, 2008).

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat kebutuhan gizi

II. TINJAUAN PUSTAKA

I PENDAHULUAN. dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh

II. TINJAUAN PUSTAKA Nugget Ayam Menurut SNI (2002) nugget merupakan salah satu produk olahan daging

SIFAT-SIFAT FISIK DAN PARAMETER SPESIFIK KUALITAS DAGING

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ariansah (2008), itik masih sangat populer dan banyak di manfaatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

molekul kasein yang bermuatan berbeda. Kondisi ph yang asam menyebabkan kalsium dari kasein akan memisahkan diri sehingga terjadi muatan ion dalam sus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk daging yang dihasilkan dari kelinci ada dua macam yaitu fryer dan roaster. Kelinci

TINJAUAN PUSTAKA Konversi Otot Menjadi Daging

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sapi bali dikenal sebagai sapi lokal yang banyak dipelihara di Pulau Bali karena sangat

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aves, ordo Anseriformes, family Anatidae, sub family Anatinae, rumpun Anatini,

HASIL DAN PEMBAHASAN

PROSES FERMENTASI DENGAN BAKTERI ASAM LAKTAT TERHADAP SIFAT KIMIA DENDENG SAPI IRIS DAN GILING. Oleh : Akram Hamidi

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Perlakuan terhadap Sifat Fisik Meatloaf. Hasil penelitian mengenai pengaruh berbagai konsentrasi tepung tulang

Nova Nurfauziawati Kelompok 11 A V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi protein hewani, khususnya daging sapi meningkat juga.

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Brahman Cross Pertumbuhan Ternak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk

BAB I PENDAHULUAN. perikanan yang sangat besar. Oleh karena itu sangat disayangkan bila. sumber protein hewani, tingkat konsumsi akan ikan yang tinggi

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HEWANI. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar Air dan Aktivitas Air

BAB I PENDAHULUAN. kecukupan gizi. Unsur gizi yang dibutuhkan manusia antara lain: protein, lemak,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. Daging domba berdasarkan kualitas dapat dibedakan atas umur domba,

BAB I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

PAPER BIOKIMIA PANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. makanan yang diijinkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan.

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu - 19 o c

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemudian dikembangkan di penjuru dunia. Puyuh mulai dikenal dan diternakkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. batok sabut kelapa (lunggabongo). Sebelum dilakukan pengasapan terlebih dahulu

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Rataan Nilai Warna (L, a, b dan HUE) Dendeng Sapi dengan Metode Perlakuan Curing yang Berbeda

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA. yang telah mengalami pemanasan sampai setengah matang (precooked), kemudian

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

PENDAHULUAN. Populasi ayam ras petelur di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai Latar Belakang Penelitian, Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan Penelitian, Manfaat dan Kegunaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung 83-87,5 g air; 3,3 4,9 g protein dan; 4 7,3 g lemak. Susu kambing

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Materi 2.2 Sifat-sifat Materi

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tahun seiring meningkatnya pendapatan dan kesadaran masyarakat akan

KAJIAN KEPUSTAKAAN. dan Handiwirawan, 2006). Kerbau domestik (Bubalus bubalis) terdiri dari dua tipe

DAGING. Theresia Puspita Titis Sari Kusuma. There - 1

HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Perlakuan Terhadap Total Bakteri Salami Daging Kelinci

PENGERINGAN PENDAHULUAN PRINSIP DAN TUJUAN PENGOLAHAN SECARA PENGERINGAN FAKTOR-FAKTOR PENGERINGAN PERLAKUAN SEBELUM DAN SETELAH PENGERINGAN

I PENDAHULUAN. banyak ditemukan dan dikonsumsi yaitu ikan tongkol. Secara ilmu pengetahuaan,

I PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan mengenai (1) Latar Belakang, (2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Harryara Sitanggang

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Penambahan Pasta Tomat Terhadap Daya Ikat Air Naget Ayam. penambahan pasta tomat, disajikan pada Tabel 7.

PENGANTAR. Latar Belakang. Daging merupakan produk utama dari ternak unggas. Daging sebagai

TINJAUAN PUSTAKA. Susu segar menurut Dewan Standardisasi Nasional (1998) dalam Standar

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI SARI BUAH MARKISA KUNING

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

PENGARUH PENAMBAHAN SUKROSA DAN GLUKOSA PADA PEMBUATAN PERMEN KARAMEL SUSU KAMBING TERHADAP SIFAT KIMIA, MIKROBIOLOGI DAN ORGANOLEPTIK

TINJAUAN PUSTAKA. Kerbau (Bubalus bubalis)

I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi suatu produk

Berikut tips mengenali dan memilih pangan yang berasal dari hewan yang memenuhi kriteria Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan Bonggol Jagung Menjadi Asap Cair Menggunakan Proses Pirolisis Guna Untuk Pengawetan Ikan Layang (Decapterus spp)

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan

Lemak dan minyak merupakan sumber energi yang efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein Satu gram lemak atau minyak dapat menghasilkan 9

I. PENDAHULUAN. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) merupakan buah yang saat ini cukup populer

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK BEEF NUGGET MENGGUNAKAN TEPUNG YANG BERBEDA (Physic and organoleptic characteristic of beef nugget using different flour)

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

1 I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi. Pemikiran, (6) Hipotesis, dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pembuatan Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Asap. Pengolahan ikan tongkol (Euthynnus affinis) asap diawali dengan

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengasapan Ikan. Pengasapan adalah salah satu teknik dehidrasi (pengeringan) yang dilakukan

KAJIAN SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK PENGGUNAAN BEBERAPA JENIS FILLER TERHADAP SOSIS DAGING BABI

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Es lilin merupakan salah satu jajanan pasar yang telah lama dikenal oleh

I PENDAHULUAN. (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

DAGING. Pengertian daging

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

I. PENDAHULUAN. kayu yang memiliki nilai gizi tinggi dan dapat dimanfaaatkan untuk berbagai jenis

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daging Itik Afkir Daging itik mempunyai kualitas rendah karena bau amis, bertekstur kasar dan alot (Chang et al., 2005). Daging itik mempunyai kandungan lemak dan protein lebih tinggi, juga mempunyai kandungan kalori lebih rendah dibandingkan unggas yang lain (Srigandono, 1998 ). Keempukan daging dipengaruhi oleh protein jaringan ikat, semakin tua ternak jumlah jaringan ikat semakin banyak, sehingga meningkatkan kealotan daging. Kekurangan tersebut menyebabkan nilai jual daging itik afkir rendah, karena konsumen menghendaki daging yang mempunyai mutu yang lebih baik, terutama dalam keempukan, cita rasa, dan warna. Kualitas daging dipengaruhi oleh metode pemasakan yang dipengaruhi oleh suhu dan lama pemasakan. Lama waktu pemasakan dapat mempengaruhi kualitas daging karena struktur mikro dan kandungan nutrient daging berubah (Soeparno, 2009). Adapun nilai gizi daging itik afkir seperti terlihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Komposisi Daging Itik dan Daging Ternak Lainnya. Daging dari ternak Kadar (%) Air Protein Lemak Abu Angsa 68,3 22,3 7,1 1,1 Ayam 73,4 20,8 4,8 1,1 Itik 68,8 21,4 8,2 2,1 Sapi (Gemuk) 63,0 18,7 17,0 0,9 Domba (Gemuk) 59,8 16,7 22,4 0,8 Babi (Gemuk) 52,0 14,8 32,0 0,8 Sumber : Srigandono (1998).

2.2. Sifat Fisik Daging Itik Afkir Daging yang dapat dikonsumsi adalah daging yang berasal dari hewan yang sehat. Secara fisik, kriteria atau ciri-ciri daging itik adalah berwarna gelap, berbau aromatis, memiliki konsistensi yang kenyal dan bila ditekan tidak terlalu banyak mengeluarkan cairan. Soeparno (2009) menambahkan warna daging, keempukan, tekstur, flavor, aroma dan termasuk bau dan cita rasa serta jus daging (juicenes), susut masak, retensi cairan dan ph juga ikut menentukan sifat dan kualitas daging itu sendiri. 2.2.1. Derajat Keasaman (ph) Buckle et al., ( 1985) menyatakan derajat keasaman (ph) adalah nilai keasaman suatu senyawa atau nilai hidrogen dari senyawa tersebut. Lawrie (2005) menambahkan nilai ph juga digunakan untuk menunjukan tingkat keasaman dan kebasaan suatu substansi. Menurut Soeparno (2009) penurunan nilai ph dalam otot postmortem banyak ditentukan oleh laju glikolisis serta cadangan glikogen otot dari daging. Derajat keasaman (ph) daging berhubungan dengan daya ikat air (DIA), jus daging, keempukan dan susut masak, juga biasanya berhubungan dengan warna dan sifat mekanik daging (daya putus dan kekuatan tarik) (Buckle et al., 1985). Menurut Utami (2010) nilai ph akhir d aging akan menentukan karakteristik kualitas daging lainnya, seperti struktur otot, DIA, pertumbuhan mikroorganisme, denaturasi protein, enzim, dan keempukan daging. 2.2.2. Susut Masak

Susut masak adalah perhitungan berat yang hilang selama pemasakan atau pemanasan pada daging. Makin lama waktu pemasakan makin besar kadar cairan daging yang hilang sehingga mencapai tingkat yang konstan. Susut masak merupakan indikator nilai nutrisi daging yang berhubungan dengan kadar jus daging. Susut masak juga merupakan komponen dari daging yang ikut menentukan keempukan daging. Berdasarkan hasil penelitian Hafriyanti et al., (2008) rataan susut masak daging sapi yang dikemas dalam plastik PE dan plastik PP menurun sebanding dengan penurunan kadar air. Daging yang mempunyai susut masak rendah, memiliki kualitas yang baik karena kemungkinan keluarnya nutrisi daging selama pemasakan juga rendah. 2.2.3. Daya Mengikat Air (DMA) Daya ikat air oleh protein atau water holding capacity atau water binding capacity (WHC atau WBC) adalah kemampuan daging untuk mengikat airnya atau air yang ditambahkan selama ada pengaruh kekuatan dari luar, misalnya pemotongan daging, pemanasan, penggilingan dan tekanan (Soeparno, 2009). Menurut Winarno (1993) air merupakan komponen penting dalam bahan pangan, karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita rasa makanan. Semakin tinggi ph akhir semakin sedikit penurunan daya ikat air. Tingkat penurunan ph postmortem merupakan suatu penentu dari WHC. 2.2.4. Warna Warna merupakan salah satu komponen penting pada penampakan daging segar dan sangat berpengaruh terhadap ketertarikan konsumen dibandingkan dengan karakteristik-karakteristik visual lain pada daging segar. Konsumen cendrung

menghubungkan warna merah cerah terhadap kesegaran daging. Warna daging dapat dipengaruhi oleh pemberian pakan pada ternak (O Sullivan et al., 2004). Lawrie (2005) menambahkan warna daging juga ditentukan juga oleh karakteristik kandungan pigmen mioglobin didalamnya. Mikroorganisme diudara juga mempengaruhi warna daging, daging dapat berwarna hijau karena terbentuk sulfioglobulin dari aktivitas bakteri gram negatif misalnya Aeromonas dan Lactobacilli. Penentu warna daging adalah pigmen yang terdiri dari dua macam hemoglobin dan mioglobin. 2.2.5. Aroma Penelitian daging yang baik dapat dilakukan dengan mengetahui aromanya. Daging yang segar mempunyai bau yang khas. Jika daging yang sudah rusak akan tercium bau yang tidak sedap, bau ini kemungkinan disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme, reaksi kimia, atau kombinasi keduanya (Komariah et al, 2005). Ditambahkan oleh Buckle et al, (1985) terbentuknya aroma asam atau aroma apek pada produk pangan antara lain disebabkan oleh lemak dan karbohidrat. 2.2.6. Tekstur Sifat fisik daging seperti tekstur, sulit diukur secara objektif, namun sifat ini berperan penting dalam menentukan kualitas daging. Perbedaan tekstur dipengaruhi oleh faktor ante mortem seperti genetik, spesies, umur, jenis kelamin, dan tingkat stres. Faktor fost mortem meliputi metode chilling refrigerasi, pelayuan dan pembekuan. Hal ini menyebabkan daging menjadi lebih kaku dan kenyal. Tekstur daging ditentukan oleh serabut otot atau yang lebih dikenal vasikuly (Soeparno, 2009).

2.3. Asap Cair Setiadji (2010) menuliskan asap cair adalah hasil kondensasi dari pirolisis kayu atau batok kelapa setelah melalui pemanasan pada suhu 400-600ᴼC dalam sebuah tabung atau drum. Darmadji et al, (1996) menambahkan bahwa asap cair mengandung lebih dari 400 senyawa kimia antara lain fenol (4,13%), karbonil (11,3%), dan asam (10,2%). Himawati (2010) menambahkan asap cair lebih ramah dengan lingkungan karena tidak menimbulkan pencemaran udara, dapat diaplikasikan secara cepat dan mudah, tidak membutuhkan instalasi pengasapan, peralatan yang digunakan lebih sederhana dan mudah dibersihkan, serta senyawa-senyawa penting yang bersifat volatil mudah untuk dikendalikan. Titik didih senyawa pendukung sifat fungsional asap cair murni terlihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Titik Didih Senyawa Pendukung Sifat Fungsional Asap Cair dalam Keadaan Murni. Senyawa Titi didih ( º C) Senyawa Titik didih ( 0 C) Fenol Karbonil Guaikol 205 Glioksal 51 4-metilguaikol 211 Metilglioksal 72 Eugenol 244 Forrmaldehid 21 Siringol 267 Asam Furfural 162 Asam Asetat 118 Piroketakol 240 Asam Butirat 162 Hidroquinon 285 Asam Propionat 141 Isoeugenol 266 Asam Isovalerat 176 Sumber : Wulandari et al., (1999) 2.4. Asam Sitrat Estiasih (2009) menyatakan asam memiliki peran utama dalam pengolahan pangan yakni memberikan rasa asam dan mempunyai kemampuan mengubah serta

meningkatkan intensitas bahan-bahan pemberi cita rasa ( flavorin agent). Suharto (1991) menyatakan asam sitrat merupakan senyawa intermedier dari asam organik yang berbentuk kristal atau serbuk putih. Asam sitrat ini mudah larut dalam air, spirtus dan etanol, tidak berbau, rasanya sangat asam, serta jika dipanaskan akan meleleh kemudian terurai yang selanjutnya terbakar sampai menjadi arang. Asam sitrat juga terdapat dalam sari buah-buahan seperti nanas, jeruk, lemon dan markisa. Fachrudin (2008) menambahka n larutan asam sitrat yang encer dapat digunakan untuk mencegah pembentukan bintik-bintik hitam pada udang. Dwi (2007) melaporkan asam sitrat dapat digunakan sebagai bahan tambahan makanan yang berfungsi mengikat logam yang terdapat dalam bahan makanan olahan, sehingga kehadirannya sangat membantu terjaganya kestabilan warna, cita rasa dan tekstur makanan.