Titik Impas dan Bauran Pemasaran Bunga Rosella pada UD Bali Gendis di Desa Dawan Kelod Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung

dokumen-dokumen yang mirip
Similarity Index < 1% sources:

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

BAB I PENDAHULUAN. seharusnya senantiasa melakukan riset dan pengembangan agar selalu dapat. perusahaan baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

ANALISIS PENPAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA INDUSTRI TAHU DANI DI KOTA PALU. Income and Worthiness Analysis of Industrial Enterprises Tofu Dani in Palu

PENENTUAN HARGA POKOK DAN SKALA MINIMUM PRODUKSI COMRING HASIL OLAHAN SINGKONG

TITIK PULANG POKOK PRODUK OLAHAN COKELAT PADA INDUSTRI SA ADAH AGENCY DI KOTA PALU

ANALISIS TITIK IMPAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PEDAGANG CABAI RAWIT DI WILAYAH KOTA GORONTALO* )

ANALISIS PENDAPATAN AGROINDUSTRI KERIPIK NENAS DAN KERIPIK NANGKA DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

AGRIPLUS, Volume 22 Nomor : 01Januari 2012, ISSN

Nilai Tambah Produk Olahan Ikan Salmon di PT Prasetya Agung Cahaya Utama, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan

STRATEGI BAURAN PEMASARAN KERAJINAN TENUN IKAT PADA CV. SILVI MN PARADILA DI DESA PARENGAN KECAMATAN MADURAN KABUPATEN LAMONGAN

ANALISIS BREAK EVENT POINT (TITIK IMPAS) DAN BAURAN PEMASARAN

ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI KELAPA DALAM DI KECAMATAN TUNGKAL ILIR KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT JURNAL FEBRIANTIKA FITRI

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL PRODUK KOPI HERBAL INSTAN TERPRODUKSI OLEH UD. SARI ALAM

INOVASI PRODUK USAHA OLAHAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA JUAL LELE

ANALISIS KELAYAKAN USAHA GULA AREN STUDI KASUS: DESA MANCANG, KEC. SELESAI, KAB. LANGKAT ABSTRAK

ANALISIS USAHA DAN NILAI TAMBAH PRODUK KERUPUK BERBAHAN BAKU IKAN DAN UDANG (Studi Kasus Di Perusahaan Sri Tanjung Kabupaten Indramayu)

Pengaruh Harga, Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KACANG GOYANG PADA INDUSTRI PRIMA JAYA

ANALISIS KETERKAITAN BAURAN PEMASARAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN UKM PENGAIS JAYA VIRGIN COCONUT OIL DI DESA AMPIBABO

PERENCANAAN LABA DENGAN METODE TITIK IMPAS (STUDI KASUS PADA PETERNAKAN AYAM UD. MARKOTA SURYA KECAMATAN BALUNG KABUPATEN JEMBER)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

Analisis Pendapatan Agroindustri Aneka Keripik Putri Tunggal di Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin

METODE PENELITIAN Kerangka Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

Peternakan Tropika. Journal of Tropical Animal Science

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN... 79

22 Siti Masithoh et al Pemanfaatan lahan pekarangan

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN KERAJINAN KESET DARI LIMBAH GARMEN PADA KOPERASI WANITA MELATI. A. Strategi Pemasaran Koperasi Wanita Melati

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS TITIK IMPAS USAHATANI TANAMAN KETEPENG CINA (Cassia alata L) PADA PT. SRIKAYA SEGA UTAMA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. dalam memilih tempat untuk berbelanja, sedangkan bagi perusahaan retail

BAB V GAMBARAN UMUM WAHANA FARM

23 ZIRAA AH, Volume 38 Nomor 3, Oktober 2013 Halaman ISSN

STRATEGI PEMASARAN HOME INDUSTRY PENGRAJIN ANYAMAN BAMBU DI DESA GINTANGAN KECAMATAN ROGOJAMPI KABUPATEN BANYUWANGI. Lilik Sunarsih *) & Umar HMS **)

Seminar Nasional IENACO ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi pada era globalisasi seperti sekarang ini makin

ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA PRODUK OLAHAN KERUPUK WORTEL DAN SIRUP WORTEL

ANALISIS BREAK EVEN POINT (BEP) SEBAGAI DASAR DALAM PERENCANAAN LABA CV. BARAKA OUTSTANDING WORKSHOP

ANALISIS BREAK EVEN POINT DAN RISIKO PENDAPATAN USAHA KERUPUK IKAN GABUS DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan (%)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHATANI BAWANG MERAH (Allium ascolinicum L) VARIETAS LEMBAH PALU DI KELURAHAN TAIPA KECAMATAN PALU UTARA KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber:

SKALA MINIMUM AGROINDUSTRI CABAI BUBUK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Pemasaran Home Industry Manik-manik Beads Flower. Pemasaran merupakan unsur yang sangat penting dalam suatu industri

Bauran Pemasaran Pupuk Organik Pupuk Organik pada Kelompok Tani Ternak Nandini Asri Desa Kelating Kecamatan Kerambitan, Tabanan

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa

PELATIHAN MANAJEMEN PEMASARAN BAGI PENGUSAHA INDUSTRI KECIL KERUPUK LABU DI KECAMATAN MATUR, KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

ANALISIS BREAK EVEN POINT PADA INDUSTRI KUE KHAS TORAJA JAYA PUTRA DI KECAMATAN MAKALE KABUPATEN TANA TORAJA

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis bukanlah hal yang asing, tidak dipungkiri lagi

Manajemen Keuangan. Break-Even Point

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK NENAS DI DESA KUALU NENAS KECAMATAN TAMBANG KABUPATEN KAMPAR

ANALISIS TITIK PULANG POKOK USAHA KERIPIK PISANG PADA INDUSTRI CITRA LESTARI PRODUCTION DI KOTA PALU

I. PENDAHULUAN. Aktivitas bisnis ritel adalah aktivitas dimana produsen menjual produk secara

Arrizal dan Syafrizal 2

22 ZIRAA AH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman ISSN

How to Build a Good Financial Plan

Analisis lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan makro dan lingkungan industri. Lingkungan makro terdiri dari ekonomi, alam, teknologi, politik

Arman dan Ruslang T., Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 3 (2017) :

Kelayakan Usaha Pembenihan Ikan Karper (Cyprinus Carpio) di Kelompok Sari Nadi, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan

Pemasaran Pada Perusahaan Kecil. Oleh Sukanti, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. termasuk diantaranya rumah sakit. Rumah sakit merupakan satu jenis bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor-faktor produksi, tindakan strategi pemasarannya sangat berperan

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DIKOTA PADANG. Oleh: MIKE YOLANDA

ANALISIS NILAI TAMBAH, KEUNTUNGAN, DAN TITIK IMPAS PENGOLAHAN HASIL RENGGINANG UBI KAYU (RENGGINING) SKALA RUMAH TANGGA DI KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. senang menggunakan pakaian yang bermotif batik baik digunakan saat santai, kuliah

BAB 4 Marketing Mix Strategy

BAB I PENDAHULUAN. selalu bersaing dalam menarik konsumen. Para pengusaha sebagai produsen harus saling

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN

Bauran Pemasaran Lobster Air Tawar pada Kelompok Petani Agro Crayfish di Denpasar

ANALISIS COST VOLUME PROFIT SEBAGAI DASAR PERENCANAAN PENJUALAN UNTUK MENCAPAI LABA YANG DIINGINKAN (STUDI PADA QUICK CHICKEN CABANG KOTA BLITAR)

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan sektor UKM sering diartikan sebagai salah satu indikator

PENGARUH PERSONAL SELLING MARKETING DEPARTMENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI HOTEL ASTON MARINA JAKARTA

BAB IV ANALISIS DATA. suatu perusahaan dalam memasarkan produknya secara efektif.

STRATEGI PEMASARAN HOME INDUSTRY PENGRAJIN ANYAMAN BAMBU DI DESA GINTANGAN, KECAMATAN ROGOJAMPI, KABUPATEN BANYUWANGI

I. PENDAHULUAN. pertanian merupakan sumber penghasilan bagi sebagian besar penduduk

MARGIN PEMASARAN BUNGA POTONG KRISAN (Chrysanthemum morifolium) DI KELURAHAN KAKASKASEN DUA KECAMATAN TOMOHON UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring trend gaya hidup masyarakat sekarang ini, industri kafe dan restoran

STRATEGI PEMASARAN PAKET WISATA PADA PT. MERRYS TOUR AND TRAVEL SERVICE

I. PENDAHULUAN. laut, darat, bumi dan kekayaan lainnya yang terkandung di dalam bumi Indonesia.

Kata Kunci: Margin keuntungan, Metode simpleks, Biaya tak langsung variabel, Heliconia.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS MARGIN DAN EFISIENSI SALURAN PEMASARAN KAKAO DI KABUPATEN KONAWE

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah peran bauran pemasaran terhadap perilaku

Transkripsi:

Titik Impas dan Bauran Pemasaran Bunga Rosella pada UD Bali Gendis di Desa Dawan Kelod Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung JESSICA ARILA I NYOMAN GEDE USTRIYANA IDA AYU LISTIA DEWI*) PS Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232 Bali Email: listiadewi60@yahoo.co.id ABSTRACT Break Even and Marketing Mix of Rosella Flowers at UD Bali Gendis in The Village Dawan Kelod, District of Dawan, Sub District of Klungkung The research was conducted from early November 2012 until the end of January 2013 with the aim to determine the break-even of business gained and marketing mix applied by UD Bali Gendis. The analysis applied is the analysis of Break Even Point (BEP) to determine how much break even earned, both in the form of rupiah breakeven, breakeven point in units and breakeven point based on the corresponding gains desired by companies. The other analysis is the marketing mix applied to the analysis of the 4P (Product, Price, Place, and Promotion). UD Bali Gendis has production beyond breakeven point obtained in which in the form of rupiah at Rp 20,313,277.73 and produced Rosella flower tea production above the breakeven point unit is equal to 1354.21 units with a unit selling price of Rp 15.000 per box. From the analysis of the marketing mix it was found that the products produced by UD. Bali Gendis including consumable products. Pricing method used is the method of cost plus pricing and distribution channel marketing using direct and indirect distribution. UD Gendis Bali promotion includes personal selling and mouth to mouth method. Keyword : business analysis, marketing mix, rosella, UD Bali Gendis 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil alamnya, salah satunya adalah tanaman hortikultura. Salah satu jenis tanaman hortikultura adalah tanaman Rosella. Tanaman Rosella memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi dan prospek yang bagus untuk dikembangkan (Bahar, 2008). Masyarakat di Indonesia, khususnya di Bali, mulai melirik obat-obatan yang berbahan alami atau herbal. Obat herbal menjadi alternatif dalam pengobatan ataupun sebagai konsumsi sehari-hari sebagai pola hidup yang lebih sehat (Syukur dan Hernani, 2001). Obat-obatan berbahan herbal dipercaya memiliki khasiat yang lebih manjur dan lebih aman untuk http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 109

dikonsumsi. Salah satu produk konsumsi yang terbuat dari bahan baku bunga Rosella adalah Teh Rosella. Teh Bunga Rosella merupakan produk konsumsi berbahan alami yang terbuat dari Bunga Rosella yang dikeringkan. Teh Bunga Rosella memiliki banyak khasiat antara lain menurunkan darah tinggi, sebagai minuman diet, dan lain-lain (Bina UKM, 2012). UD Bali Gendis adalah salah satu usaha yang mengolah Bunga Rosella menjadi Teh Bunga Rosella yang terletak di Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali. Produk Teh Rosella UD Bali Gendis telah lulus sertifikasi Dinas Kesehatan Bali dan MUI. UD Bali Gendis selama ini hanya melakukan perhitungan yang sederhana dalam menjual produk teh Bunga Rosellanya, sehingga UD Bali Gendis kurang mengetahui seberapa jelas UD Bali Gendis mendapatkan keuntungan dan berapa titik impas yang harus mereka dapatkan dalam menjual produk teh Bunga Rosellanya. Metode promosi UD Bali Gendis juga masih terbilang sederhana dalam memasarkan produk teh Bunga Rosellanya karena masih menggunakan cara promosi dari mulut ke mulut saja. Padahal kini makin banyak produsen sejenis yang juga mengolah teh Bunga Rosella dan melakukan promosi yang besar-besaran dalam menarik minat konsumen sehingga makin menambah persaingan diantara produsen teh Bunga Rosella. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang Analisis Usaha dan Bauran Pemasaran pada UD Bali Gendis di Desa Dawan Kelod Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana analisis usaha bunga Rosella UD Bali Gendis ditinjau dari perbandingan antara pendapatan dengan titik impas (Break Even Point) yang diperolehnya? 2. Apabila perusahaan menargetkan laba sebesar Rp 13.500.000, berapa titik impas yang harus UD Bali Gendis capai? 3. Bagaimana bauran pemasaran teh Bunga Rosella yang dijalankan UD Bali Gendis ditinjau dari produk, harga, tempat, dan promosinya? 4. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi oleh UD Bali Gendis dalam usaha memasarkan produk teh Bunga Rosellanya? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut. 1. Menganalisis Usaha teh Bunga Rosella UD Bali Gendis ditinjau dari perbandingan antara pendapatan dengan titik impas (Break Even Point) yang diperolehnya. 110 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa

2. Untuk mengetahui berapa titik impas yang harus dicapai UD Bali Gendis jika menargetkan laba sebesar Rp 13.500.000,-. 3. Mengetahui Bauran Pemasaran usaha teh Bunga Rosella yang dijalankan UD Bali Gendis ditinjau dari produk, harga, tempat dan promosinya. 4. Untuk mengetahui Kendala-Kendala yang dihadapi UD.Bali Gendis dalam memasarkan produk teh Rosellanya. 2. Metode Penelitian 2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Dawan Kelod, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung dari awal bulan November 2012 hingga akhir Januari 2013. Penentuan lokasi penelitian ditentukan dengan teknik purposive (sengaja) dengan pertimbangan : (1) UD Bali Gendis merupakan salah satu produsen teh Bunga Rosella yang memiliki sertifikat MUI dan terdaftar resmi di Dinas Kesehatan Bali (2) UD Bali Gendis merupakan produsen teh Bunga Rosella yang bersedia diteliti dan (3) belum pernah dilakukan penelitian mengenai analisis usaha dan bauran Bunga Rosella pada UD Bali Gendis. 2.2 Populasi, Sampel dan Responden Penelitian Penelitian ini memiliki populasi penelitian sebanyak enam orang yang terdiri dari pemilik usaha dan lima orang karyawan UD Bali Gendis. Penentuan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling atau secara sengaja dengan pertimbangan agar mendapatkan informasi penelitian yang lebih akurat dan mendalam. Dan responden penelitian yang menjadi sampel adalah pemilik UD Bali Gendis, yaitu Bapak Nengah Mulyadi karena dianggap lebih mengetahui secara mendalam mengenai aspek tertentu yang diperlukan untuk tujuan penelitian ini. 2.3 Metode Analisis Data Dalam melakukan analisis data digunakan beberapa metode analisis untuk mengetahui permasalahan yang diteliti yaitu sebagai berikut. a. Menentukan analisis usaha Titik impas (BEP) dapat diketahui apabila biaya, pendapatan serta keuntungan sudah diketahui dengan pasti. Untuk mengetahui total biaya dapat diketahui dengan rumus : Total Biaya = Biaya tetap + Biaya variabel (Hernanto, 1993). Sedangkan untuk mencari pendapatan dapat diketahui dengan rumus : Pendapatan = Jumlah Unit produksi yang terjual x Harga jual produksi per Unit (Soekartawi, 1995). Keuntungan dapat diketahui dengan rumus : Laba = Pendapatan Biaya. Menurut Kuswadi (2007), Break Even Point (BEP) adalah suatu titik atau kondisi pada suatu tingkat volume penjualan (produksi) tertentu, dengan harga penjualan tertentu, perusahaan tidak mengalami laba ataupun rugi. Menentukan Break Even Point (BEP) dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut. http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 111

a. Atas dasar rupiah b. Atas dasar unit BEP (Rp) = Keterangan : FC TVC S VC P BEP (Rp) BEP (Q) FC 1 TVC S BEP (Q) = FC P VC = Biaya tetap = Total biaya variabel = Total penjualan = Biaya variabel per unit = Harga jual per unit = Jumlah produk yang dihasilkan impas dalam rupiah = Jumlah produk yang dihasilkan impas dalam unit b. Untuk menghitung laba sesuai keinginan perusahaan Sehingga : I (x) = I (p.x) = p. FC +I P VC FC +I P VC I = Yr - Ye..(1) I = p.x - Vc. x Fc..(2) Keterangan : Yr = Total penghasilan penjualan Ye = Jumlah total biaya p = Harga jual satuan x = Kuantitas penjualan Vc = Biaya variabel per satuan Fc = Jumlah total biaya tetap I = Laba I (x) = Kuantitas penjualan yang harus dicapai pada tingkat laba yang dianggarkan I (p.x) = Jumlah rupiah penjualan yang harus dicapai pada tingkat laba yang dianggarkan c. Menentukan Bauran Pemasaran Menurut Kotler dan Armstrong (2011) untuk mengetahui bauran pemasaran yang diterapkan oleh UD. Bali Gendis, dapat diketahui dengan menggunakan analisis marketing mix dengan metode 4P, yaitu Product (Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi). d. Mengetahui Kendala Yang Dihadapi UD. Bali Gendis Dari Aspek Sosial dan Produksi Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi UD. Bali Gendis ditinjau dari aspek sosial dan produksinya, dapat diketahui dengan menggunakan metode analisis deskriptif. 112 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa

Gambaran Umum Perusahaan UD Bali Gendis berdiri sejak tanggal 10 Januari 2009 dan didirikan oleh Bapak Nengah Mulyadi. Tempat usaha UD Bali Gendis termasuk sebagai rumah tinggal pendiri, yakni Bapak Nengah Mulyadi bersama keluarganya karena UD Bali Gendis masih tergolong usaha rumah tangga. UD Bali Gendis juga memiliki lahan Rosella sendiri seluas 12 Are. 3. Hasil dan Pembahasan Pada analisis usaha Bunga Rosella UD. Bali Gendis, data yang diambil sebagai bahan analisis adalah data pendapatan dan pengeluaran UD. Bali Gendis selama periode bulan Juli s.d Desember 2012 (Enam bulan). 3.1 Analisis Usaha Teh Bunga Rosella UD Bali Gendis Ditinjau dari Perbandingan Pendapatan dengan Titik Impas yang Diperoleh Dalam menghitung analisis BEP usaha Bunga Rosella perlu diketahui penggolongan biayanya selama periode penelitian (Juli 2012 s.d Desember 2012), antara lain. Biaya Tetap UD. Bali Gendis selama Enam Bulan : Rp 9.540.000,00 Biaya Variabel UD. Bali Gendis selama Enam Bulan : Rp 20.310.000,00 Biaya Variabel Per Unit Produk UD. Bali Gendis : Rp 7.955,00 Harga Jual Produk Per Unit : Rp 15.000,00 Penjualan Total UD. Bali Gendis Selama Periode Penelitian: Rp 38.295.000,00 Setelah diketahui penggolongan biayanya, maka dapat dilakukan perhitungan BEP, ditinjau dari BEP Rupiah dan BEP Unitnya, antara lain sebagai berikut. 3.1.1 Titik Impas Teh Bunga Rosella dalam Rupiah (Rp) BEP (Rp) = FFFF 11 TTTTTT SS BEP (Rp) = 99.555555.000000 11 2222.333333.000000 3333.222222.000000 = Rp 20.313.277,73,- 3.1.2 Titik Impas Teh Bunga Rosella dalam Unit BEP (Q) = FFFF PP VVVV 99.555555.000000 BEP (Q) = 1111.000000 77.999999 = 1.354,21 unit Berdasarkan hasil analisis diatas, dapat diketahui bahwa titik impas yang harus diperoleh UD. Bali Gendis adalah sebesar Rp 20.313.277,73,- untuk titik impas http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 113

dalam rupiah dan 1.354,21 unit untuk titik impas dalam unitnya. Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa UD. Bali Gendis telah berada di atas titik impas karena berproduksi rata-rata diatas 1.354,21 yaitu sebanyak 2.553 unit dan menerima pendapatan rata-rata lebih dari Rp 20.313.277,73,- yaitu dengan menerima pendapatan sebesar Rp 38.295.000,- selama periode Juli s.d Desember 2012. Untuk titik impas unit perbulannya, diketahui bahwa total penjualan produk teh Bunga Rosella UD Bali Gendis selama periode bulan Juli Desember 2012 telah berada di atas titik impas per bulan, yang diketahui dengan menggunakan rumus : BEP (Q) / 6 (Total bulan penelitian), yaitu 1.354,21/6 yang menghasilkan titik impas per bulan sebesar 225,70 unit. Hal ini dapat dilihat dari jumlah penjualan dalam unit produk teh Bunga Rosella UD Bali Gendis selama bulan Juli hingga Desember tahun 2012. Tabel 1. Jumlah Produksi UD. Bali Gendis Bulan Juli Desember 2012 Bulan Jumlah Produksi Teh Rosella (Unit) Juli 591 Agustus 350 September 354 Oktober 353 November 398 Desember 507 Jumlah 2.553 Rata-Rata 425,5 Sumber : Data Primer, 2012 Dari Tabel 1 di atas diketahui bahwa tiap bulannya rata-rata UD Bali Gendis telah berhasil menghasilkan produk teh Bunga Rosella di atas titik impas per bulannya, yakni sebesar 225,70 dengan menghasilkan produk rata-rata sebanyak 425,5 tiap bulannya. Sedangkan untuk jumlah produksi teh Bunga Rosella UD Bali Gendis tiap bulannya, selama bulan Juli hingga Desember 2012, semuanya telah berada jauh di atas titik impas. 3.2 Analisis BEP Berdasarkan Laba Yang Diinginkan Oleh Perusahaan Pada tahun 2013, UD Bali Gendis menargetkan agar bisa mendapatkan laba sebesar Rp 13.500.00,-. Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan menggunakan Break Even Point untuk menghitung kuantitas unit penjualan dan jumlah rupiah penjualan yang harus dicapai sesuai dengan tingkat laba yang diinginkan. 114 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa

3.2.1 Kuantitas Penjualan yang harus dicapai pada tingkat laba yang diinginkan I (x) = FC +I P VC = 9.540.000+13.500.000 15.000 7.955 = 2.896,16 Unit 3.2.2 Jumlah Rupiah Penjualan yang harus dicapai pada tingkat laba yang diinginkan FC +I I (p.x) = p. P VC = 15.000. 2.896,16 = Rp 43.442.481,54 Jadi dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa untuk mendapatkan laba sebesar Rp 13.500.000, UD Bali Gendis harus menjual produk teh Bunga Rosellanya dengan jumlah unit sebanyak 2.896,16 unit dan mendapatkan hasil penjualan sebesar Rp 43.442.481,54,-. 3.3 Analisis Bauran Pemasaran Bunga Rosella UD. Bali Gendis Analisis bauran pemasaran usaha Bunga Rosella pada UD. Bali Gendis dengan menggunakan metode analisis 4P menghasilkan kesimpulan sebagai berikut. 1. Produk yang dihasilkan oleh UD Bali Gendis adalah produk konsumsi, yaitu teh Bunga Rosella dengan merek Bali Gendis. Teh Rosella produksi UD Bali Gendis ini dikemas dengan menggunakan kemasan karton yang dicetak dengan menarik dan disegel dengan segel plastik. Dalam pembuatannya, produk teh Bunga Rosella diolah dengan melalui beberapa tahap sebelum menjadi produk konsumsi jadi, yaitu dengan melalui tahapan seperti pemanenan, pengeringan, pengolahan dengan mencampur beberapa bahan rempah-rempah dan pengemasan. 2. Metode penentuan harga yang digunakan oleh UD. Bali Gendis adalah metode penentuan harga biaya-plus (cost-plus pricing method). Penentuan harga biaya-plus adalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan persentase tertentu dari total biaya (ammarawirausaha, 2010). Di mana dalam hal ini UD Bali Gendis menambahkan persentase keuntungan sekitar 47% di atas biaya variabel produk per satuannya. 3. UD Bali Gendis menggunakan dua saluran distribusi, yaitu distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. Distribusi tidak langsung UD Bali Gendis adalah dengan mendistribusikan produknya ke pedagang besar, yaitu http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 115

swalayan, untuk menjual produk teh Bunga Rosellanya. Sedangkan distribusi langsungnya, UD Bali Gendis menggunakan jasa seorang agen penjualan (sales) dalam menjual produknya ke konsumen-konsumen. Dalam menentukan tempat yang strategis untuk menjual produk teh Bunga Rosellanya, UD Bali Gendis memilih pusat-pusat perbelanjaan dan pusat oleh-oleh. Sedangkan untuk objek sasaran produk teh Bunga Rosellanya, UD Bali Gendis memilih menjual produk teh Bunga Rosellanya untuk semua kalangan usia diatas lima tahun, karena memang teh Bunga Rosella bermanfaat sebagai minuman herbal yang menyehatkan, baik tua maupun muda. 4. Promosi yang dilakukan oleh UD.Bali Gendis menggunakan metode penjualan perorangan (personal selling) dan informasi dari mulut ke mulut (word of mouth). 3.4 Kendala yang Dihadapi UD. Bali Gendis dari Aspek Sosial dan Produksi Dalam memasarkan produk teh Bunga Rosellanya, UD.Bali Gendis juga mengalami beberapa kendala dari berbagai sisi, baik dari sisi sosial dan sisi produksi,. Kendala-kendala itu antara lain : a. Sosial Kendala pemasaran yang dihadapi UD.Bali Gendis yang selanjutnya adalah kendala dalam sisi sosialnya. Saat ini masyarakat belum terlalu mengenal manfaat dari teh Rosella dan masih banyak yang belum mengetahui apa itu teh Bunga Rosella. Karena itu akan semakin menyulitkan UD. Bali Gendis dalam menjual produknya. Salah satu cara yang telah ditempuh oleh UD. Bali Gendis adalah dengan rajin menghadiri workshop atau seminar-seminar sehingga bisa memperkenalkan produk teh Bunga Rosellanya ke masyarakat umum. b. Produksi Satu-satunya kendala pemasaran UD. Bali Gendis dari sisi produksinya adalah mengandalkan produsen Rosella dari Solo apabila stok kelopak Rosella yang dipanen masih belum mencukupi kebutuhan untuk menjadi bahan baku produk teh Rosellanya. Satu-satunya cara agar UD. Bali Gendis tidak selalu tergantung pada produsen Rosella di Solo adalah dengan memperluas lahan budidaya Rosella merah miliknya, sehingga bisa meningkatkan jumlah produksi Rosella yang akan dipanen. 4. Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis usaha dan bauran pemasaran terhadap UD. Bali Gendis untuk mengetahui titik impas yang diperoleh UD. Bali Gendis serta bauran pemasaran yang diterapkannya, maka didapatkan beberapa kesimpulan antara lain. 1. Titik impas dalam penjualan teh Bunga Rosella adalah Rp 20.313.277,73 dan titik impas kuantitas adalah 1.354,21 unit. Sedangkan total penjualan usaha 116 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa

selama periode bulan Juli 2012 Desember 2012 telah mencapai Rp 38.295.000,00 dan untuk jumlah produksinya telah mencapai 2.553 unit. Dengan demikian, usaha teh Bunga Rosella UD. Bali Gendis ini sudah berada diatas titik impas (untung). 2. Pada tahun 2013, UD Bali Gendis menargetkan untuk mendapatkan laba sebesar Rp 13.500.000,00. Dengan perhitungan BEP sesuai laba yang diinginkan suatu perusahaan, diketahui untuk mendapatkan laba sebesar yang diinginkan, UD Bali Gendis harus mampu memproduksi sebanyak 2.896,16 unit teh Bunga Rosella dan mendapatkan hasil penjualan sebesar Rp 43.442.481,54. 3. Untuk analisa bauran pemasaran yang terdiri dari empat variabel (produk, harga, tempat, promosi), diperoleh kesimpulan bahwa produk dari usaha bunga Rosella UD. Bali Gendis tergolong ke dalam produk konsumsi dimana produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi langsung, tanpa diproses lagi menjadi bentuk atau olahan yang berbeda. Untuk metode penentuan harga jual yang digunakan adalah metode penentuan harga biaya plus (cost plus pricing). Distribusi yang dilakukan adalah distribusi langsung dan distribusi tidak langsung. Promosi yang dilakukan oleh UD. Bali Gendis dalam mempromosikan produk teh Bunga Rosellanya adalah dengan menggunakan metode personal selling dan belum pernah mencoba mempromosikan produknya melalui media elektronik maupun media cetak. 4. Kendala-kendala yang dihadapi oleh UD. Bali Gendis baik dari aspek sosial maupun produksinya, antara lain. a) Masih banyaknya masyarakat yang kurang mengetahui dan memahami manfaat Rosella juga turut menjadi kendala sosial yang dihadapi oleh UD. Bali Gendis dalam menjual produk teh Rosella. b) Satu-satunya kendala pemasaran UD. Bali Gendis dari sisi produksinya adalah mengandalkan produsen Rosella dari Solo apabila stok kelopak Rosella yang dipanen masih belum mencukupi kebutuhan untuk menjadi bahan baku produk teh Rosellanya. 4.2. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, maka selanjutnya dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. 1. Kegiatan promosi UD. Bali Gendis harus lebih ditingkatkan lagi. Untuk mengatasi masalah dalam pemasaran cara yang bisa digunakan misalnya menyebarkan brosur-brosur di tempat-tempat umum atau dengan melakukan promosi penjualan dengan memasarkan produk teh Rosella dengan menggunakan jasa sales promotion girl/boy dan membuat stand-stand teh Rosella Bali Gendis di swalayan-swalayan yang terkemuka di Bali dan acara-acara seperti pameran, misalnya saat Pesta Kesenian Bali (PKB). http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa 117

2. Untuk mengatasi masalah dalam aspek sosialnya, cara yang bisa ditempuh oleh UD. Bali Gendis adalah dengan rajin menghadiri workshop atau seminar-seminar sehingga bisa memperkenalkan produk teh Rosellanya ke masyarakat umum dan menambah wawasan pada masyarakat banyak akan manfaat teh Rosella. 3. Sedangkan untuk mengatasi masalah dalam aspek produksi, satu-satunya cara agar UD. Bali Gendis tidak selalu tergantung pada produsen Rosella di Solo adalah dengan memperluas lahan budidaya Rosella merah miliknya sehingga bisa meningkatkan jumlah produksi Rosella yang akan dipanen. Ucapan Terima Kasih Terima kasih sebesar-besarnya pada Bapak Nengah Mulyadi, selaku pemilik usaha UD Bali Gendis, beserta karyawan, yang telah menyempatkan waktunya untuk membantu peneliti menyelesaikan penelitian Bunga Rosella ini. Daftar Pustaka Agums. 2008. Kesegaran Rosella Semakin Dinikmati. Jakarta : Majalah Herba Indonesia Bahar, Yul Harry. 2008. Pengembangan Komoditas Hortikultura. Internet. [artikel online]. Di dapat dari : http://www.hortikultura.deptan.go.id. Diunduh pada tanggal 6 Oktober 2012 Hernanto, F. 1993. Ilmu Usahatani. Jakarta : PT. Penebar Swadaya Kuswadi. 2007. Analisis Keekonomian Proyek. Yogyakarta : CV. Andi Offset Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2011. Prinsip-Prinsip Pemasaran : Edisi Kedelapan, Jilid 1. Jakarta : Erlangga Radisahara,Gunadarma. 2013. Internet. [artikel online]. Di dapat dari : http://radisahara.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/12988/4_cpv.doc. Diunduh pada tanggal 11 April 2013 Soekartawi. 1995. Dasar Penyusunan Proyek. Jakarta : Pustaka Sinar Harapan Syukur, Cheppy dan Hernani. 2001. Budidaya Tanaman Obat Komersial. Jakarta : Penebar Swadaya UKM, Bina. 2012. Internet. [artikel online]. Di dapat dari : http://binaukm.com/2012/02/sekilas-mengenai-budidaya-tanaman-rosella/. Diunduh pada tanggal 30 Januari 2013 Wirausaha, Ammara. Internet. [artikel online]. Di dapat dari : http://ammarawirausaha.blogspot.com/2010/04/macam-macam-penetapanharga.html. Diunduh pada tanggal 11 April 2013 118 http://ojs.unud.ac.id/index.php/jaa