global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali.

dokumen-dokumen yang mirip
KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI

Buletin Analisis Hujan Bulan April 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2013 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan Bulan Januari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan Maret, April dan Mei 2013 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan Bulan Februari 2013 dan Prakiraan Hujan Bulan April, Mei dan Juni 2013 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Desember 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Februari, Maret dan April 2013 KATA PENGANTAR

Sebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang.

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan April 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan Juni, Juli dan Agustus 2012 KATA PENGANTAR

Buletin Analisis Hujan dan Indeks Kekeringan Bulan Juli 2012 dan Prakiraan Hujan Bulan September, Oktober dan November 2012 KATA PENGANTAR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2017 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI BOGOR

PENGANTAR. Bogor, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGANTAR. Bogor, September 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI DARMAGA BOGOR. DEDI SUCAHYONO S, S.Si, M.Si NIP

BAB IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

SUHU, TEKANAN, & KELEMBABAN UDARA

DIPA BADAN URUSAN ADMINISTRASI TAHUN ANGGARAN 2014

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

Iklim / Climate BAB II IKLIM. Climate. Berau Dalam Angka 2013 Page 11

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

ANALISIS HUJAN BULAN MEI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN JULI, AGUSTUS DAN SEPTEMBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Gambar 3 Sebaran curah hujan rata-rata tahunan Provinsi Jawa Barat.

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

KATA PENGANTAR TANGERANG SELATAN, MARET 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG. Ir. BUDI ROESPANDI NIP

Prakiraan Musim Kemarau 2018 Zona Musim di NTT KATA PENGANTAR

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB 2 DATA METEOROLOGI

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

BAB IV KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

Analisis Karakteristik Intensitas Curah Hujan di Kota Bengkulu

ANALISIS HUJAN BULAN JUNI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER DAN OKTOBER 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

Propinsi Banten dan DKI Jakarta

KATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP

Prakiraan Musim Hujan 2015/2016 Zona Musim di Nusa Tenggara Timur

Skema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi

KATA PENGANTAR KUPANG, MARET 2016 PH. KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI LASIANA KUPANG CAROLINA D. ROMMER, S.IP NIP

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG ANALISIS MUSIM KEMARAU 2013 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2013/2014

Geographical Condition

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2011 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PROVINSI DKI JAKARTA

I. INFORMASI METEOROLOGI

Bulan Basah (BB) : Bulan dengan curah hujan lebih dari 100 mm (jumlah curah hujan bulanan melebihi angka evaporasi).

Buletin Analisis Hujan Bulan Desember 2015 dan Prakiraan Hujan Bulan Pebruari, Maret dan April 2016 KATA PENGANTAR

I. INFORMASI METEOROLOGI

KATA PENGANTAR. merupakan hasil pemutakhiran rata-rata sebelumnya (periode ).

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

Kajian Curah Hujan untuk Pemutahiran Tipe Iklim Beberapa Wilayah di Kalimantan Tengah

I. INFORMASI METEOROLOGI

V. GAMBARAN UMUM. Pulau Untung Jawa berada pada posisi ,21 Lintang Selatan dan

MODAL DASAR PD.BPR/PD.PK HASIL KONSOLIDISASI ATAU MERGER

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

Geografi. Kelas X ATMOSFER II KTSP & K-13. E. Suhu Udara. 1. Kondisi Suhu Udara di Indonesia

ANALISIS MUSIM KEMARAU 2015 DAN PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2015/2016

ANALISIS HUJAN BULAN PEBRUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN APRIL, MEI DAN JUNI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER DAN INDEKS PEMBERDAYAAN GENDER KOTA BEKASI TAHUN 2013

EVALUASI MUSIM HUJAN 2007/2008 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2008 PROVINSI BANTEN DAN DKI JAKARTA

Perkembangan Luas Kawasan Hutan di Jawa Barat Berdasarkan Fungsinya Tahun 2003 s/d Tahun 2003 (Ha)

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 08 /PMK.07/2011 TENTANG

PRAKIRAAN MUSIM HUJAN 2011/2012 PADA ZONA MUSIM (ZOM) (DKI JAKARTA)

SLHD Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS HUJAN BULAN OKTOBER 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN DESEMBER 2011, JANUARI DAN FEBRUARI 2012 PROVINSI DKI JAKARTA 1.

Klasifikasi Iklim. Klimatologi. Meteorology for better life

ANALISIS HUJAN BULAN JANUARI 2011 DAN PRAKIRAAN HUJAN BULAN MARET, APRIL, DAN MEI 2011 PROVINSI DKI JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. keterampilan para petani dan petugas melalui sekolah lapangan serta pelatihan pemandu (PL I, PL II, PL III).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320

GEJALA-GEJALA YANG TERJADI DI ATMOSFER

ANALISIS KARAKTERISTIK INTENSITAS CURAH HUJAN DI KOTA BENGKULU

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun Frekuensi Sampling. 1 Sungai Ciliwung 6 5 memenuhi-cemar ringan

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISIS CURAH HUJAN, TIPE IKLIM DAN EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL UNTUK KOTA MEDAN

I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim

Minggu 1 : Daur Hidrologi Minggu 2 : Pengukuran parameter Hidrologi Minggu 3 : Pencatatan dan pengolahan data Hidroklimatologi

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN UMUM SUB-DAS CITARIK

Bab 3. Deskripsi Daerah Penelitian

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTREM SURABAYA DI SURABAYA TANGGAL 24 NOVEMBER 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram Alir pola perhitungan dimensi hidrolis spillway serbaguna

ANALISIS POLA DAN INTENSITAS CURAH HUJAN BERDASAKAN DATA OBSERVASI DAN SATELIT TROPICAL RAINFALL MEASURING MISSIONS (TRMM) 3B42 V7 DI MAKASSAR

Air dalam atmosfer hanya merupakan sebagian kecil air yang ada di bumi (0.001%) dari seluruh air.

I. INFORMASI METEOROLOGI

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara Lintang

DATA METEOROLOGI. 1. Umum 2. Temperatur 3. Kelembaban 4. Angin 5. Tekanan Udara 6. Penyinaran matahari 7. Radiasi Matahari

Antisipasi Gangguan Bencana Alam dan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Menurut Suhartini (2009, h.1)

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2014

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

Geografi. Kelas X ATMOSFER IV KTSP & K-13. I. Angin 1. Proses Terjadinya Angin

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jawa Barat Dalam Angka

KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR REDAKSI. Pengarah : Wandayantolis, S. SI, M. Si. Penanggung Jawab : Subandriyo, SP. Pemimpin Redaksi : Ismaharto Adi, S.

Transkripsi:

4.5. Iklim 4.5.1. Tipe Iklim Indonesia merupakan wilayah yang memiliki iklim tropis karena dilewati garis khatulistiwa. Iklim tropis tersebut bersifat panas dan menyebabkan munculnya dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Karena adanya Iklim ini pula, matahari menyinari selama 12 jam per hari. Flora dan fauna dapat tumbuh dengan baik sehingga sumber daya alam yang potensial dapat dikembangkan. Iklim adalah rata-rata cuaca dalam suatu periode yang panjang. Sebelum terjadinya global warming, periode iklim dapat dihitung berdasarakan perubahan setiap 30 tahun sekali. Kini, periode tersebut sangat terlihat dari kondisi cuaca yang mudah sekali berubah. Dalam waktu satu hari saja, bisa terjadi panas berkepanjangan, kemudian disusul hujan dalam kurun waktu beberapa jam saja. Menurut Koppen (Klimatologi Tahun 1986). Iklim adalah keseluruhan syarat-syarat atmosfer daerah yang memungkinkan kelangsungan hidup manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan di daerah tersebut. Atas dasar pengertian tersebut, iklim di Jawa Barat menurut Koppen (Klimatologi Tahun 1986) terdiri dari tipe iklim Am, Aw, Af, Cf, dan Cw. Untuk lebih jelasnya tipe iklim di Jawa Barat dan daerah penyebarannya dapat dilihat pada tabel 8 berikut : Tabel 8. Tipe Iklim dan Daerah Penyebarannya di Jawa Barat TIPE WILAYAH (KABUPATEN/KOTA) IKLIM Am Bekasi Bagian Selatan, Karawang, Subang, Cirebon, Purwakarta, Sumedang, Majalengka, Kuningan, Garut Bagian Utara, Tasikmalaya Bagian Utara, Jampang, Cidaun Aw Sebagian daerah Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, Cirebon Af Bogor, Sukabumi, Cianjur, sebagian Bandung, Garut Selatan, Tasikmalaya, Ciamis Cw Puncak Gunung Ciremai dan Papandayan Cf Gunung Pangrango, Gunung Gede, Gunung Burangrang, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Wayang, Gunung Tilu, Gunung Malabar, Gunung Patuha, Gunung Galunggung

4.5.2. Curah Hujan dan Hari Hujan Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) millimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu millimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Menurut Klasifikasi Schmidt dan Ferguson, keadaan curah hujan di Jawa Barat termasuk pada iklim basah yaitu Tipe A dan Tipe B. Jawa Barat merupakan daerah hampir selalu basah dengan curah hujan berkisar antara 1.000-6.000 mm, dengan pengecualian untuk daerah pesisir yang berubah menjadi kering pada musim kemarau. Pada daerah selatan dan tengah, intensitas hujan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah utara. Pada tahun 2010 sampai dengan pertengahan tahun 2012, curah hujan di Jawa Barat berkisar antara 3,1 mm sampai dengan 557,1 mm, dengan hari hujan tergolong cukup tinggi dengan rata-rata 21 hari hujan per bulan. Sedangkan untuk suhu rata-rata di Jawa Barat selama tahun 2010 sampai dengan pertengahan tahun 2012, terendah mencapai 18,2ºC dan tertinggi mencapai 30,40ºC. Untuk lebih jelasnya data mengenai curah hujan, hari hujan dan temperatur pada tahun 2010-2012 di Jawa Barat dapat dilihat pada tabel 9 berikut : Tabel 9. Curah Hujan, dan Hari Hujan Tahun 2010-2012 Bulan Maksimum Minimum Curah Hujan (mm) Hari Hujan (Hari) Tahun 2010 Januari 27,9 20,0 353,3 27 Februari 28,2 20,1 557,1 25 Maret 28,5 19,9 531,0 31 April 30,2 20,7 93,0 17 Mei 29,6 20,7 345,0 31 Juni 28,2 19,6 131,9 18 Juli 27,9 19,5 220,8 20 Agustus 28,6 19,6 220,8 21 September 28,0 19,9 424,4 26 Oktober 28,4 20,0 292,2 25 November 28,3 20,2 401,4 28 Desember 27,5 20,3 237,5 26 Tahun 2011 Januari 27,6 20,7 63,0 21

Bulan Maksimum Minimum Curah Hujan (mm) Hari Hujan (Hari) Februari 28,5 20,5 76,7 16 Maret 28,6 20,5 89,4 22 April 29,4 20,3 381,5 26 Mei 29,0 19,8 193,4 24 Juni 29,3 18,7 117,6 9 Juli 29,0 18,5 77,2 12 Agustus 29,8 18.2 3,1 5 September 30,4 18,3 102,8 11 Oktober 30,4 20,1 103,6 16 November 28,5 20,3 321,4 26 Desember 29,4 20,8 259,0 17 Tahun 2012 Januari 28,0 20,9 82,9 27 Februari 28,4 20,4 303,7 25 Maret 28,8 20,3 155,5 20 April 28,8 20,0 290,8 24 Mei 29,2 19,2 257,1 20 Juni 29,1 19,1 60,5 10 Rata-Rata 28,7 20,0 191,75 21 Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Jawa Barat 4.5.3. Tekanan Udara Kelembaban dan Angin Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada permukaan dengan luas tertentu, misalnya 1 cm 2. Satuan yang digunakan adalah atmosfer (atm), millimeter kolom air raksa (mmhg) atau milibar (mbar). Tekanan udara patokan (sering juga disebut tekanan udara normal) adalah tekanan kolom udara setinggi lapisan atmosfer bumi pada garis lintang 450 dan suhu 0ºC. besarnya tekanan udara tersebut dinyatakan sebagai 1 atm. Tekanan sebesar 1 atm ini setara dengan tekanan yang diberikan oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. satuan tekanan selain dengan atm atau mmhg juga dapat dan sering dinyatakan dalam satuan kg/m 2. Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban nisbi (relatif) maupun defisit tekanan uap air. Pada daerah lembab seperti di daerah tropis, ρv akan lebih tinggi daripada daerah temperate yang relatif kering terutama pada musim dingin (winter). Sedangkan kecepatan angin memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerah yang terkena banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan

terjadinya aliran udara. angin rata-rata di Jawa Barat tahun 2010 sampai dengan pertengahan 2012 mencapai 3 knot sedangkan rata-rata kecepatan angin terbesar mencapai 27,3 knot terutama terjadi pada bulan Oktober 2012. Untuk lebih jelasnya data mengenai Keadaan Tekanan Udara Kelembaban dan Angin di Jawa Barat pada tahun 2010 sampai dengan pertengahan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 10. Tekanan Udara Kelembaban dan Angin Tahun 2010-2012 Bulan Angin Rata- Rata (Knot) Angin Terbesar (Knot) LPM (%) Kelembaban Nisbi (%) Tahun 2010 Januari 3 11 49 84 Februari 3 7 43 87 Maret 3 9 46 86 April 3 12 72 78 Mei 3 10 57 83 Juni 3 10 51 84 Juli 3 7 49 85 Agustus 3 13 56 81 September 3 9 48 85 Oktober 3 17 43 82 November 3 9 42 85 Desember 3 10 38 82 Rata-Rata 3 10,3 49,5 83,5 Tahun 2011 Januari 4 12 42 79 Februari 5 13 59 78 Maret 3 10 49 77 April 3 9 50 79 Mei 3 10 60 80 Juni 3 8 74 75 Juli 3 7 79 74 Agustus 3 7 85 69 September 3 10 77 69 Oktober 3 12 63 73 November 3 7 41 83 Desember 3 9 49 79 Rata-Rata 3 13 61 76 Tahun 2012 Januari 4 12 41 78 Februari 3 12 58 79

Bulan Angin Rata- Rata (Knot) Angin Terbesar (Knot) LPM (%) Kelembaban Nisbi (%) Maret 4 12 56 75 April 3 7 56 81 Mei 3 9 66 77 Juni 3 8 76 74 Rata-Rata 3 12 59 77 Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Provinsi Jawa Barat Ket : LPM = Lama Penyinaran Matahari