Uji Aplikasi Pupuk Lengkap Bioorganik Cair untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung Manis

dokumen-dokumen yang mirip
Volume 10 Nomor 2 September 2013

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS. Jumini, Nurhayati, dan Murzani

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

RESPON TANAMAN JAGUNG MANIS AKIBAT PEMBERIAN TIENS GOLDEN HARVEST. Oleh : Seprita Lidar dan Surtinah

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TIGA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharatasturt) PADA SISTEM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO YANG BERBEDA

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

KAJIAN PERIMBANGAN PEMBENTUKAN ORGAN SOURCE-SINK TANAMAN BABY CORN PADA TLNGKAT PENYIANGAN DAN PEMBERIAN UREA YANG BERBEDA

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

THE EFFECT OF VARIOUS DOSAGES OF ORGANIC AND ANORGANIC FERTILIZERS ON PLANT GROWTH AND YIELD OF SWEET CORN (Zea mays Saccharata Sturt)

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis

INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 13, No. 2, Oktober 2014

APPLICATION OF MANURE AND Crotalaria juncea L. TO REDUCE ANORGANIC FERTILIZER ON MAIZE (Zea mays L.)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

Jimy Eko Julianto. 1) Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno. 2) Dr. Ir. Agung Nugroho, SU. 2)

KLOROFIL XI - 1 : 1 6, Juni 2016 ISSN PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK NPK PADA TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt)

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

I. PENDAHULUAN. manis dapat mencapai ton/ha (BPS, 2014). Hal ini menandakan bahwa

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL MENTIMUN (CUCUMIS SATIVUS L.) AKIBAT PERLAKUAN VARIETAS DAN KONSENTRASI ZPT DEKAMON

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

BAB III METODE PENELITIAN Ketinggian tempat ± 90 m dpl, jenis tanah latosol.

PENGARUH DOSIS PUPUK UREA DAN MACAM VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG (Zea mays L.)

RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt) TERHADAP PEMBERIAN BOKASHI KOTORAN SAPI DAN PUPUK UREA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

BAHAN METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata Sturt) atau yang lebih dikenal dengan nama

PENGARUH PENGAPLIKASIAN ZEOLIT DAN PUPUK UREA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata L.)

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK FOSFAT DAN JARAK TANAM YANG TEPAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata sturt)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

Pertumbuhan Vegetatif dan Kadar Gula Biji Jagung Manis (Zea mays saccharata, Sturt) di Pekanbaru

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH JENIS MULSA ALAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN TOMAT HASIL PERSILANGAN PADA BUDIDAYA ORGANIK

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

APLIKASI BRIKET CAMPURAN ARANG SERBUK GERGAJI DAN TEPUNG DARAH SAPI PADA BUDIDAYA JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DI TANAH PASIR PANTAI

Shella A.J.W., Kajian Pemberian Pupuk Hijau Eceng Gondok Pada Tanah Gambut Terhadap Pertumbuhan

Volume 11 Nomor 2 September 2014

RESPON TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) TERHADAP PEMBERIAN KOMPOS SAMPAH KOTA

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. cendawan MVA, sterilisasi tanah, penanaman tanaman kedelai varietas Detam-1.

I. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Tanaman. tinggi tanaman dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 1. Rerata Tinggi Tanaman dan Jumlah Daun

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Sifat Kimia dan Fisik Latosol sebelum Percobaan serta Komposisi Kimia Pupuk Organik

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

KLOROFIL X - 1 : 1 9, Juni 2015 ISSN

PENGARUH JARAK TANAM DAN PUPUK NPK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mayz saccharata Sturt) VARIETAS SWEET BOY

PERTUMBUHAN BIBIT PISANG PASCA AKLIMATISASI DENGAN SISTEM HIDROPONIK Endang Setia Muliawati, Retna Bandriyati Arniputri, Ulfa Priyatin

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Hadinnupan Panupesi, Respon Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Terhadap Pemupukan NPK

UJI EFEKTIVITAS PUPUK ORGANIK HAYATI (Bio organic fertilizer) UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomea reptans Poir)

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

KAJIAN PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccarata strutr).

Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) berdasarkan Waktu Penyiangan dan Jarak Tanam yang Berbeda ABSTRAK

Vol 2 No. 1 Januari - Maret 2013 ISSN :

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

KAJIAN PENGARUH PEMBERIAN DOSIS PUPUK SP-36 TERHADAP. PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccarata strutr).

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

PENGARUH PEMBERIAN AIR DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

JURNAL SAINS AGRO

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1.1 Hasil Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, umur berbunga, jumlah buah, dan berat buah.

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH PADA APLIKASI DOSIS PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR

PENGARUH PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN BEBERAPA VARIETAS JAGUNG MANIS DI LAHAN TSUNAMI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN MULSA JERAMI PADI PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merr.)

III. BAHAN DAN METODE

PEMBERIAN MIKORIZA DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays)

PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK NPK MUTIARA DAN CARA APLIKASI PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN

Jurnal Lahan Suboptimal ISSN: (Print), ISSN: (Online, Vol. 4, No.2: , Oktober 2015

Kajian Aplikasi Dosis Pupuk ZA dan Kalium Anak Agung Gede Putra 10

INNOFARM : Jurnal Inovasi Pertanian Vol. 12, No. 2, Oktober 2013 PENGARUH JUMLAH BENIH PER LUBANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS

PEMBERIAN MULSA JERAMI PADI DAN PUPUK HIJAU Crotalaria juncea L. PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG VARIETAS KRETEK TAMBIN

Jurnal AGRIFOR Volume XVI Nomor 2, Oktober 2017 ISSN P : ISSN O :

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

3. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

OPTIMALISASI PRODUKSI JAGUNG MANIS DENGAN PEMBERIAN PUPUK BERIMBANG ORGANIK DAN ANORGANIK

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 1. Tinggi tanaman padi akibat penambahan jenis dan dosis amelioran.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

AGROVIGOR VOLUME 7 NO. 2 SEPTEMBER 20 ISSN

Kata kunci : kompos, Azolla, pupuk anorganik, produksi

PERTUMBUHAN DAN HASIL VARIETAS JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) DALAM TUMPANGSARI KACANG TANAH (Arachis hipogeae L.)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KOL BUNGA (Brassica oleraceae var botrytis L)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Uji Aplikasi Pupuk Lengkap Bioorganik Cair untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Jagung Manis Gayuh Prasetyo Budi 1, Oetami Dwi Hajoeningtijas 2 1,2 Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Jl. Raya Dukuh waluh Kembaran Banyumas 53182 Telp. (0281)636751 ext 230 ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas pupuk bioorganik cair terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis. Penelitian dilaksanakan mulai bulan April 2014 sampai dengan Juli 2014. Penelitian dilaksanakan di Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas menggunakan Rancangan Acak Lengkap 2 faktor dengan ulangan 3 kali. Faktor 1. konsentrasi pupuk bioorganik cair, terdiri atas : 0, 2, 4, 6 ml/l. Faktor 2. frekuensi pemberian pupuk bioorganik cair, terdiri atas : 1, 2, dan 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi dan frekuensi aplikasi pupuk bioorganik cair berpengaruh nyata terhadap hasil jagung manis, namun di antara kedua faktor perlakuan tidak terjadi interaksi nyata. Pemberian pupuk bioorganik cair konsentrasi 4 ml/l meningkatkan secara nyata berat tongkol tanpa kelobot/tanaman 230.28 g dan frekuensi aplikasi pupuk bioorganik cair 3 kali meningkatkan secara nyata berat tongkol tanpa kelobot/tanaman 237.03 g. Kata kunci : Konsentrasi, Frekuensi, Pupuk Bioorganik, Jagung Manis. PENDAHULUAN Tanaman jagung merupakan tanaman pangan yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia ataupun hewan. Bagi penduduk di Indonesia jagung merupakan makanan pokok kedua setelah padi. Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi (Rukmana, 2007). Jagung dimanfaatkan oleh masyarakat dalam berbagai bentuk penyajian, antara lain untuk disayur dan untuk produk makanan olahan. Salah satu jenis jagung adalah jagung manis. Jagung manis atau sweet corn (Zea mays saccharata Strurt.) sangat disukai karena rasanya yang lebih manis dan umur tanaman relatif pendek daripada jagung biasa. Jagung manis dapat dimanfaatkan juga sebagai jagung rebus, jagung bakar atau bahan pangan lainnya. Di Indonesia pemasaran jagung manis telah meluas mulai dari pasar-pasar tradisional hingga swalayan di kota-kota besar. Kebutuhan jagung di kota besar berkisar antara 3-8 ton per hari dengan tingkat perkembangan permintaan sekitar 20%-30% per tahun dan beberapa tahun terakhir jagung manis menjadi mata dagangan ekspor ke pasar dunia (Rukmana, 2007). Hal ini memberi prospek yang cerah dalam usaha pengembangan jagung manis dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, sebagai sumber devisa negara, perluasan kesempatan kerja dan usaha serta dapat menekan impor. Produksi jagung manis di Indonesia kira-kira 3 ton/ha tongkol segar, ini relatif rendah bila dibandingkan dengan Australia yang produksinya telah mencapai 7-10 ton/ha tongkol segar (Farida, 1998). Jagung manis varietas unggul mempunyai potensi hasil 6-12 ton/ha (Rukmana, 2007). Ada berbagai faktor yang menyebabkan rendahnya produksi jagung manis di Indonesia, antara lain karena pemupukan yang tidak tepat. Salah satu jenis pupuk yang ramah lingkungan adalah pupuk lengkap bioorganik cair. Kelebihan pupuk bioorganik cair ini adalah mudah larut dan cepat diserap akar tanaman. Berdasarkan uraian tersebut maka perlu diteliti sejauh mana pemberian pupuk lengkap organik cair dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt). Pada penelitian ini dicoba varietas jagung manis yang biasa ditanam petani yaitu Golden Sweet Corn. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di wilayah Desa Dukuhwaluh, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas. Jenis tanah : latosol, ph : 6,5 dan ketinggian tempat ± 90 m dpl.. Penelitian dilaksanakan mulai bulan April 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 (4 bulan). 8

Alat dan Bahan Penelitian 1. Bahan Benih jagung manis Golden Sweet Corn, Pupuk BioOrganik Cair Herbafarm, Fungisida Ridomil 35 SD, Insektisida : Decis 2,5 EC 2. Alat Cangkul, Ember, Timbangan elektrik, Tugal, Termometer, Tali raffia, Higrometer, Meteran, PH tester, Oven, Polybag ukuran 10 kg. Rancangan Penelitian dan Rancangan Perlakuan Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi pupuk organik cair dan faktor kedua adalah frekuensi pemberian pupuk organik cair. Faktor I. Konsentrasi Pupuk Organik Cair, terdiri atas : K0 = 0 ml/l air K1 = 2 ml/l air K2 = 4 ml/l air K3 = 6 ml/l air Faktor II. Frekuensi Pemberian Pupuk Organik Cair, terdiri atas : F1 = Diberikan 1 kali pada umur 14 hst F2 = Diberikan 2 kali pada umur 14 dan 28 hst F3 = Diberikan 3 kali pada umur 14, 28 dan 42 hst Larutan pupuk organic cair diberikan dengan cara disiramkan pada tanah secara merata dengan volume : 1000 ml / polybag. Kombinasi Perlakuan Dari dua faktor tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan masing-masing kombinasi perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 36 unit percobaan. Variabel yang diamati 1. Tinggi tanaman (cm) Tinggi tanaman diukur dari permukaan tanah sampai pucuk daun yang tertinggi. Pengukuran menggunakan meteran, pada umur 14, 28, 42, 56, dan 70 hari setelah tanam. 2. Berat tongkol berkelobot per tanaman (g) Tongkol diambil dari tanaman sampel kemudian ditimbang bersama kelobotnya. Dihitung pada saat tanaman jagung dipanen. 3. Berat tongkol tanpa kelobot per tanaman (g) Tongkol yang telah ditimbang dari variabel nomor 8 kemudian dikupas kelobotnya dan ditimbang kembali. 4. Jumlah tongkol per tanaman (bh) Dihitung pada saat tanaman jagung dipanen pada tiap tanaman sampel. 5. Suhu dan kelembaban udara siang hari Pengukuran suhu menggunakan termometer dan kelembaban menggunakan higrometer. Pengamatan dilakukan setiap hari pada ± pk.12.00 wib sebagai data penunjang. Data yang diperoleh selama pengamatan dilapangan ditabulasikan terlebih dahulu, kemudian dianalisis dengan menggunakan uji F untuk mengetahui keragaman. Apabila perlakuan berpengaruh nyata atau sangat nyata, maka dilanjutkan dengan Uji BNT 5%.. 9

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data (Tabel 1) menunjukan bahwa perlakuan konsentrasi dan frekuensi pemberian pupuk bioorganik cair (PBOC) memberikan pengaruh yang beragam terhadap morfologi pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman jagung manis. Adapun matriks analisis sidik ragam pengaruh konsentrasi dan frekuensi pemberian pupuk bioorganik cair terhadap pertumbuhan dan hasil jagung manis seperti tabel berikut. Tabel 1. Hasil Analisis Sidik Ragam pada Uji F Pengaruh Konsentrasi dan Frekuensi Pemberian Pupuk Bioorganik Cair terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis. No Variabel yang diamati Konsentrasi PBOC (K) Perlakuan Frekuensi PBOC (F) Interaksi 1. Tinggi tanaman umur 68 hst (cm) tn tn tn 2. Berat tongkol berkelobot per tanaman (g) * * tn 3. Berat tongkol tanpa kelobot per tanaman (g) K x F * * tn 4. Jumlah tongkol per tanaman (buah) * tn tn Keterangan : hst tn : hari setelah tanam : berpengaruh tidak nyata * : berpengaruh nyata ** : berpengaruh sangat nyata Perlakuan konsentrasi pupuk bioorganik cair tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 68 hst, tetapi berpengaruh nyata berat tongkol berkelobot dan berat tongkol tanpa kelobot per tanaman dan terhadap jumlah tongkol per tanaman. Frekuensi pemberian pupuk bioorganik cair berpengaruh nyata terhadap berat tongkol berkelobot per tanaman dan berpengaruh nyata terhadap berat tongkol tanpa kelobot per tanaman namun terhadap tinggi tanaman umur 68 hst dan jumlah tongkol per tanaman, tidak berpengaruh nyata. Interaksi di antara kedua faktor perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap semua karakter morfologi yang diamati. Tinggi Tanaman Jagung Manis Dari hasil pengamatan, semua tanaman memperlihatkan pertumbuhan tinggi tanaman yang relatif seragam. Pada akhir pengamatan (umur 68 hst) terlihat bahwa tinggi tanaman jagung manis tidak dipengaruhi secara nyata oleh konsentrasi dan frekuensi pemberian pupuk bioorganic cair maupun interaksi keduanya (Tabel.2). Namun demikian, secara kuantitatif pada perlakuan konsentrasi PBOC diperoleh tinggi tanaman tertinggi yaitu 185.9 cm. Pada perlakuan frekuensi pupuk bioorganik cair menunjukan bahwa frekuensi pemberian pupuk bioorganik cair 3 kali memberikan tinggi tanaman secara kuantitatif tertinggi yaitu 187.1 cm. Hasil Tongkol Jagung Manis Pada Tabel 3 terlihat bahwa perlakuan konsentrasi pupuk bioorganik cair berpengaruh nyata pada berat tongkol berkelobot per tanaman, berat tongkol tanpa kelobot per tanaman dan jumlah tongkol per tanaman. Pada perlakuan frekuensi pemberian pupuk bioorganik cair terlihat bahwa ada pengaruh nyata pada berat tongkol berkelobot per tanaman dan berat tongkol tanpa kelobot per tanaman. 10

Tabel 2. Rata-Rata Tinggi Tanaman Umur 68 hst pada Perlakuan Konsentrasi dan Frekuensi PBOC. Konsentrasi PBOC Tinggi tanaman (cm) K 0 184.3 K 1 178.6 K 2 176,1 K 3 185,9 Frekuensi PBOC F 1 182.8 F 2 180.3 F 3 187.1 Tabel 3.Rata- Rata Berat Tongkol Berkelobot per Tanaman, Berat Tongkol Tanpa Kelobot per Tanaman dan Jumlah Tongkol per Tanaman pada Perlakuan Konsentrasi dan Frekuensi PBOC. Konsentrasi PBOC Berat tongkol berkelobot per tanaman (g) Berat tongkol tanpa kelobot per tanaman (g) Jumlah tongkol per tanaman (buah) K 0 261.24 a 193.75 a 1.12 a K 1 268.43 a 186.66 a 1.10 a K 2 335,74 b 230.28 b 1.76 b K 3 329,20 b 234.52 b 1.72 b Frekuensi PBOC F 1 283.10 a 194.52 a 1.51 F 2 284.67 a 215.30 ab 1.48 F 3 331,85 b 237.03 b 1.57 Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada uji DMRT 95%. Pembahasan Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Dari variabel tinggi tanaman yang diamati menunjukkan bahwa tanaman jagung manis tidak berbeda nyata baik pada perlakuan konsentrasi POBC, perlakuan frekuensi PBOC maupun interaksi keduanya. Hal ini diduga karena kandungan nitrogen yang cukup di dalam tanah menyebabkan pertumbuhan tinggi tanaman yang seragam. Tanaman jagung cepat tumbuh membentuk perakaran dan tajuk sehingga dalam memperoleh kebutuhan cahaya matahari, CO 2, air dan unsur hara untuk pertumbuhan vegetatif tinggi tanaman tidak terjadi hambatan. Unsur hara merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman. Salah satu unsur hara yang penting adalah nitrogen. Nitrogen sangat penting bagi pertumbuhan vegetatif tanaman jagung manis. Menurut Tucker (1984) dalam Hamim (1987), nitrogen berpengaruh terhadap pertumbuhan terutama 11

tinggi tanaman. Jagung memiliki sistem perakaran yang cukup luas sehingga mampu menyerap air dan unsur hara secara efisien. Terpenuhinya kebutuhan tanaman akan unsur hara terutama nitrogen, air, dan cahaya matahari akan merangsang pertumbuhan tinggi tanaman dan pembentukan daun-daun baru (Bilman, 1998). Pertumbuhan Generatif Tanaman Pada pertumbuhan generatif perlakuan konsentrasi PBOC mampu memberikan pengaruh nyata terhadap berat tongkol berkelobot, tanpa kelobot per tanaman dan jumlah tongkol per tanaman. Dari hasil penelitian terlihat bahwa konsentrasi PBOC (K2 dan K3) menunjukkan berat tongkol berkelobot dan berat tongkol tanpa kelobot per tanaman serta jumlah tongkol per tanaman yang lebih tinggi dari pada tanpa pemberian PBOC dan konsentrasi PBOC K1. Hal ini sesuai pendapat Harjadi (1996) bahwa potensi pertumbuhan dan hasil tanaman salah satunya dipengaruhi oleh tercukupinya nutrisi makro dan mikro bagi tanaman tersebut. Terlihat bahwa konsentrasi pupuk bioorganik cair 4 ml/l dan 6 ml/l dapat memberikan hasil berat tongkol berkelobot : 335.74 g dan 329.20 g, berat tongkol tanpa kelobot per tanaman : 230.28 g dan 234.52 g serta jumlah tongkol per tanaman : 1.76 dan 1.72 yang secara nyata lebih tinggi dari pada tanpa pupuk bioorganik cair maupun konsentrasi pupuk bioorganik cair 2 ml/l. Perlakuan frekuensi aplikasi PBOC dapat mempengaruhi berat tongkol berkelobot dan berat tongkol tanpa kelobot per tanaman. Hal ini dapat dilihat bahwa pemberian pupuk lengkap bioorganik yang semakin sering akan mendukung pertumbuhan tanaman sehingga pada akhirnya akan meningkatkan hasil tanaman. Tanah yang secara fisik remah dan gembur dan kaya bahan organik akan menjadikan perakaran tanaman berkembang dengan baik dan unsur hara di dalam tanah dalam bentuk tersedia akan semakin mencukupi untuk kebutuhan tanaman (Gardner, dkk., 1991). Pemberian PBOC 3 kali pada umur 14, 28, dan 42 hst (F3) menjadikan sifat-sifat tanah secara fisik, biologi dan kimia semakin baik. Kandungan bahan organik pada tanah yang diaplikasi PBOC 3 kali juga lebih baik dari pada aplikasi PBOC 1 kali dan 2 kali. Perakaran tanaman jagung akan lebih optimal menyerap unsur hara dan air dari dalam tanah yang kaya bahan organik. Menurut Harjadi (1996), tanah yang kaya bahan organik akan lebih mampu mengikat air sehingga ketersediaan air bagi tanaman lebih terjamin. Hal ini akan mendukung kebutuhan air bagi tanaman khususnya untuk proses fotosintesis dan proses metabolisme lainnya sehingga hasil tanaman meningkat. Dari data pengamatan terlihat bahwa pemberian PBOC 3 kali (F3) memberikan berat tongkol berkelobot per tanaman : 331.85 g dan berat tongkol tanpa kelobot per tanaman : 237.03 g secara nyata lebih tinggi dari pada aplikasi PBOC 1 kali dan 2 kali. Kedua faktor perlakuan konsentrasi dan frekuensi pemberian pupuk bioorganic cair tidak terjadi interaksi nyata terhadap semua variabel yang diamati. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: a. Konsentrasi dan frekuensi aplikasi pupuk bioorganik cair berpengaruh nyata terhadap hasil jagung manis, namun di antara kedua faktor perlakuan tidak terjadi interaksi nyata. b. Pemberian pupuk bioorganik cair konsentrasi 4 ml/l meningkatkan secara nyata berat tongkol tanpa kelobot/tanaman 230.28 g dan frekuensi aplikasi pupuk bioorganik cair 3 kali meningkatkan secara nyata berat tongkol tanpa kelobot/tanaman 237.03 g. DAFTAR PUSTAKA Bilman, W.S. 1998. Analisis Pertumbuhan Tanaman Jagung Manis (Zea mays saccharata), Pergeseran komposisi Gulma Pada Beberapa Jarak Tanam. Http://www.bdpunib.org/jipi/artikeljipi/2001/25.PDF Farida, I.M. 1998. Respon Tanaman Jagung Manis Pada Pemberian Pupuk Daun Dan Jerami Padi. Tesis Pacasarjana. Malang: Universitas Brawijaya. Gomez, K.A., dan A.A. Gomez. 1995. Prosedur statistika untuk penelitian pertanian. Terj. E. Sjamsuddin dan J.S. Baharsyah. Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta. Gardner, F.P., R. Breant Pearce & R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya (Terjemahan). Herawati Susilo. Jakarta: Univ. Indonesia. 12

Hardjowigeno, S. 1989. Ilmu Tanah. Jakarta: PT Mediatama Saran Prakasa. Harjadi, S.S. 1996. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Palungkun, R. & Asiani B. 2000. Sweet Corn Baby Corn. Jakarta: Penebar Swadaya. Rubatzky, V.E. & M. Yamaguchi. 1998. Sayuran Dunia 1. Bandung: ITB. Rukmana, R. 2007. Budidaya dan Pascapanen Jagung Manis. Semarang: CV Aneka Ilmu. Steenis, C.G.G.J. van, G. Den Hoed, S. Bloembergen & P.J. Eyma. 2005. Flora. Jakarta: PT. Pradnya Paramita. 13