BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS MODEL KONSTITUTIF DARI MATERIAL VISCOELASTIS KARET UNTUK APLIKASI SPIN CASTING

BAB 6 KESIMPULAN 6.1. Kesimpulan

Analisis Finite Elemen pada material EVA Rubber DuaLayer pada Aplikasi Insole Sepatu Orthotic

BAB IV METODE PENELITIAN

TUGAS SARJANA PEMODELAN KONTAK ELASTIS-PLASTIS ANTARA SEBUAH BOLA DENGAN SEBUAH PERMUKAAN KASAR (ROUGH SURFACE) MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PENGARUH BEBAN PENGGETAR MESIN PRESS BATAKO PADA PROSES PRODUKSI BATAKO TANPA PLESTER DAN TANPA PEREKAT (BTPTP) TERHADAP KEKUATAN DINDING

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

B. Peralatan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS SIMULASI ELEMEN HINGGA KEKUATAN CRANE HOOK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS SUMBER TERBUKA

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN LABORATORIUM DAN PEMODELAN DENGAN FINITE ELEMEN METHOD. Gambar 3.1 Proses pencampuran bahan BTPTP pada mesin pengaduk

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN LABORATORIUM DAN PEMODELAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. fisik menuntut perkembangan model struktur yang variatif, ekonomis, dan aman. Hal

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

TUGAS SARJANA. Disusun oleh: TOMY PRASOJO L2E

PREDIKSI SPRINGBACK PADA PROSES DEEP DRAWING DENGAN PELAT JENIS TAILORED BLANK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

BAB IV METODE PENELITIAN

Gambar 1.1. Sambungan hip (hip joint) pada manusia [1].

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA ELASTIS-PLASTIS KONTAK ROLLING MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA KONTAK MULTIPLE ASPERITY-TO-ASPERITY MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

TUGAS SARJANA ANALISA PARAMETER KONTAK PADA SLIDING CONTACT ANTAR ELLIPSOID DENGAN VARIASI ARAH SLIDING MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Personal Computer,

BAB III METODE PERANCANGAN

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP[3]

ANALISA KARAKTERISTIK KONTAK CAPSULE ENDOSCOPY DI DALAM USUS KECIL MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2]

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN Jalan Warung Buncit Raya No.207 Jakarta Selatan

Analisis Tegangan Plat Penghubung Bucket Elevator Menggunakan Metode Elemen Hingga. Ully Muzakir 1 ABSTRAK

A. Penelitian Lapangan

ANALISIS FAKTOR KONSENTRASI TEGANGAN PELAT BERLUBANG PADA KONDISI BEBAN TARIK DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA TEGANGAN DAN DEFLEKSI PADA PELAT DUDUKAN PEMINDAH TRANSMISI TIPE FLOOR SHIFT DENGAN RIB DAN TANPA RIB

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Hal yang paling dasar dalam pemodelan sebuah komponen (part) adalah pembuatan

SIMULASI VENDING MACHINE MINUMAN KALENG DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SOLIDWORKS

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP [9]

TUGAS AKHIR STUDI NUMERIK PERILAKU SAMBUNGAN BALOK-KOLOM BETON BERTULANG PRACETAK INTERIOR DENGAN PEMBEBAN STATIK

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN TUGAS AKHIR PERHITUNGAN KEAUSAN CYLINDER DAN PLATE PADA SISTEM SLIDING CONTACT MENGGUNAKAN UPDATED GEOMETRY

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Diktat-elmes-agustinus purna irawan-tm.ft.untar BAB 2 BEBAN, TEGANGAN DAN FAKTOR KEAMANAN

BAB 3 MODEL ELEMEN HINGGA

tugas akhir Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2012

SIDANG TUGAS AKHIR: ANALISA STRUKTUR RANGKA SEPEDA FIXIE DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Andra Berlianto ( )

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

ANALISA KEKUATAN CRANKSHAFT DUA-SILINDER KAPASITAS 650 CC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

HSS PADA PROSES BUBUT DENGAN METODE TOOL TERMOKOPEL TIPE-K DENGAN MATERIAL St 41

Pengembangan laser..., Ahmad Kholil, FT UI, 2008

Perbandingan Kinerja Windows 7 dengan Windows 8 Pada Laptop Compaq CQ TX. Dibuat oleh: Oktavianus Mulyadi /

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

BAB I PENDAHULUAN. alas pada kapal, body pada mobil, atau kendaraan semacamnya, merupakan contoh dari beberapa struktur pelat. Pelat-pelat tersebut

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAKSI

OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK

TUGAS SARJANA STUDI PENGARUH KOEFISIEN GESEK PADA KONTAK SLIDING ANTARA SILINDER DENGAN FLAT MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

Optimasi Proses Multi-Pass Equal Channel Angular Pressing dengan Simulasi Komputer

LAPORAN TUGAS AKHIR PREDIKSI TEGANGAN VON MISSES DAN TEKANAN KONTAK TOTAL KNEE REPLACEMENT (TKR) SELAMA PROSES GAIT CYCLE

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dalam 4 bulan yaitu dari bulan Agustus 2014 sampai

MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK

SIMULASI PROSES BACKWARD EKSTRUSION PADA PEMBUATAN KOMPONEN PISTON

Laporan Tugas Akhir Analisis Pondasi Jembatan dengan Permodelan Metoda Elemen Hingga dan Beda Hingga BAB III METODOLOGI

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

BAB I PENDAHULUAN. analisa elastis dan plastis. Pada analisa elastis, diasumsikan bahwa ketika struktur

TUGAS SARJANA ANALISA PENGARUH GESEKAN PADA KONTAK SLIDING ANTAR SILINDER MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Langkah-Langkah Penelitian. Langkah-langkah yang akan dilaksanakan dapat dilihat pada bagan alir dibawah ini: Mulai

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

Menguasai Konsep Elastisitas Bahan. 1. Konsep massa jenis, berat jenis dideskripsikan dan dirumuskan ke dalam bentuk persamaan matematis.

TUGAS AKHIR. Analisa Tegangan dan Defleksi Pada Plat Dudukan Pemindah Transmisi Tipe Floor Shift Dengan Rib Atau Tanpa Rib. Yohanes, ST.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

SIMULASI KONTAK PADA SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Review Asus VivoBook S400C: Ultrabook dengan Layar Sentuh. Written by Suhardiman Saturday, 22 December :13 -

Analisis Titik Luluh Material Menggunakan Metode Secant

Analisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

TEGANGAN MAKSIMUM DUDUKAN STANG SEPEDA: ANALISIS DAN MODIFIKASI PERANCANGAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Data input simulasi. Shear friction factor 0.2. Coeficient Convection Coulomb 0.2

Transkripsi:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Penelitian Material viscoelastic dengan jenis Silicone Rubber Castaldo Gellato Fuschea (SRCF) yang digunakan pada penelitian ini memiliki nilai konstanta C 10 = 1, C01 = 0.9, D1 = 0.996 dan density = 0.06 g/mm 2. Material steel S45C digunakan sebagai flat indenter untuk menekan SRCGF yang dikondisikan sama seperti pada mesin vulkanisir. Mass density yang dimiliki material S45C pada kisaran 770 8030 g/mm 3. Peneliti menggunakan mass density sebesar 8000 g/mm 3. Selain itu material ini memiliki poison ratio sebesar 0.3 dan modulus young sebesar 210. Yield stress pada material ini adalah 343 dan tidak memiliki plastic strain atau nilai yang dimiliki adalah 0. 3.2. Alat Bantu dan Mesin Penelitian Alat bantu dan mesin penelitian yang digunakan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Laptop Berikut ini adalah spesifikasi laptop yang diinstalasi dengan software Abaqus 6.13. Processor : Intel Core i3-2310m (3M Cache, 2.10 GHz) or Intel Core i5-2410m (3M Cache, 2.30 GHz) Operating System : Linux Ubuntu 10.10 Memory : 4GB DDR3 Hard Drive : 500GB SATA Optical : 8X DVD+/-RW with double-layer DVD+/-R write cap Display : 14.1 Inch Wide LED HD (1366 x 768) Truelife Video Card : Integrated Intel(R) HD Graphics or AMD Radeon HD 6470M Ethernet : NIC 10/100 I/O Ports : VGA, HDMI, 3 USB, RJ4 b. PC Laboratorium Proses Produksi UAJY Berikut ini adalah spesifikasi PC yang diinstalasi dengan software Abaqus 6.13. 26

Gambar 3.1. Spesifikasi PC yang Diinstalasi dengan Software Abaqus 6.13. Gambar 3.2. Spesifikasi Grafik PC di Laboratorium Proses Produksi c. Software Abaqus 6.13. d. Microsoft Excel 2007 3.3. Tahapan Penelitian Tahap-tahap penelitian yang dilakukan penulis dalam rangka penyusunan laporan tugas akhir ini adalah identifikasi masalah, studi pustaka, pengembangan model, analisis dan pembahasan, dan penarikan kesimpulan. Urut-urutan tahapan penelitian dapat dilihat pada flowchart metodologi penelitian di Gambar 3.1. 27

Mulai Indentifikasi Masalah : 1. industri suvenir logam pewter tidak maksimal meningkatkan keunggulan kompetitif produk symbolic shorthand suvenir 2. kurang optimalnya hasil produk spin casting (Aditya dan BBKB DIY) 3. kurang optimal dalam pemilihan material silicone rubber (Aditya dan BBKB DIY) Studi Pustaka : Pencarian referensi yang terkait dengan karakteristik material karet khususnya silicone rubber Pengembangan Model : Mengembangkan model Mooney-Rivlin Parameter Model : Material parameter silicone rubber meliputi : dencity dan sifat-sifat hyperelastik Kondisi batas dan pemberian variasi beban statis Dimensi material silicone dan abrader Karakteristik proses vulkanisir Proses Vulkanisir Mold Spin Casting dengan beberapa parameter model yang ditetapkan Pemodelan dalam FEM (Abaqus 6.13) Pre-Prosesing Sketch Model Material Assembly Step Manager Load Manager Meshing Interaction Solving Create Job Submit Job Post Processing Hasil Model : Koefisien parameter dari tiap model yang dikembangkan beserrta korelasinya Hubungan tegangan regangan untuk berbagai jenis material silicone rubber Hubungan gaya reaksi terhadap perpindahan indenter Perilaku material silicone rubber terhadap variasi tekanan, variasi indenter, dan ketebalan layer Pembahasan : Membahas perilaku material silicone rubber pada berbagai kondisi selama proses vulkanisir berlangsung Kesimpulan : menganalisis hasil kondisi optimal Selesai Gambar 3.3. Tahapan Metodologi Penelitian 28

3.4. Identifikasi Masalah Masalah yang muncul sebagai topik penelitian ini adalah industri suvenir logam pewter yang kurang maksimal dalam meningkatkan keunggulan kompetitif produk SSS. Pembuatan SSS ini menggunakan teknologi spin casting. Selain itu masalah utama lainnya adalah kurang optimalnya hasil produk spin casting yang dihasilkan karena kesalahan pemilihan material silicone rubber dapat menyebabkan kecacatan pada produk. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan mengenai sifat - sifat pada silicone rubber yang dapat menyebabkan hasil SSS kurang optimal. Untuk mengetahui sifat-sifat tersebut maka akan dilakukan FEA terhadap material SRCGF pada cover mold frame mesin vulkanisir dengan membuat model FEA seperti pada gambar 5.2. 3.5. Studi Pustaka Penulis melakukan studi pustaka dengan melalui beberapa tahap yaitu pencarian pustaka, membaca dan memahami pustaka, dan seleksi pustaka yang akan digunakan. Pencarian pustaka dilakukan secara online dan offline. Pustaka yang dicari penulis berupa jurnal ilmiah, buku, skripsi, buletin, dan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini. Setelah itu, penulis membaca dan memahami pustaka yang didapatkan dan melakukan seleksi pustaka. Seleksi pustaka bertujuan agar pustaka yang dipakai sesuai dengan topik penelitian. 3.6. Pengembangan Model Pengembangan model bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dari sebuah model dengan mengumpulkan persamaan persamaan dasar yang diperlukan untuk mempelajari elastisitas finite. 3.6.1 Mooney Rivlin Model Mooney dan Rivlin mengajukan fungsi energi regangan W sebagai series tak terbatas pada kekuatan ( I 1 3) dan ( I 2 3) dalam bentuk: n i 1 2 ij 1 2 ij0 j W ( I, I ) c ( I 3) ( I 3) (3.1) dimana c ij adalah konstanta. Sebagai contoh, Mooney-Rivlin terbentuk dengan dua parameter adalah: W c ( I 3) c ( I 3) (3.2) 10 1 01 2 29

3.6.2 Neo Hookean Model Persamaan (3.2) menunjukkan serangkaian kekuatan yang biasanya persamaannya diambil. Kemudian Model neo-hookean hanya mengambil persamaan yang pertama saja (3.3), sehingga diperoleh: 3.6.3 Ogden Model W( I ) c ( I 3) (3.3) 1 10 1 Ogden menyimpulkan model konstitutif hyperelastic untuk deformasi yang besar dari material incompressible seperti elastomers. Energi regangan dinyatakan sebagai fungsi peregangan utama sebagai: W (,, ) ( 3) (3.4) n r r r r 1 2 3 1 2 3 r0 r dengan r dan r sebagai konstanta material yang dapat ditentukan secara tes eksperimental. 3.6.4 Yeoh Model Yeoh Model hanya bergantung pada regangan I 1 invarian. Fungsi energi regangan W diperoleh dari: W C ( I 3) C ( I 3) C ( I 3) (3.5) 2 3 10 1 20 1 30 1 Ini berlaku untuk karakterisasi sifat elastis carbon-black-filled karet divulkanisir (Garcia, 2005). 3.6.5 Arruda Boyce Model Model konstitutif untuk perilaku peregangan yang besar pada karet elastis dijelaskan oleh Arruda dan Boyce dalam penelitian yang dilakukan oleh Garcia dkk (2005). Strain-stress fungsi ini didasarkan pada representasi delapan rantai makromolekul yang memiliki struktur karet: 1 1 2 11 3 W ( I1) G ( I1 3) ( I1 9) ( I 2 1 27 2 20N 1050N 19 4 519 5 G ( I 3 1 81) ( I 4 1 243)... 7000N 673750N (3.6) dimana modulus G nk, n adalah densitas rantai, k adalah Konstanta Boltzmann, N adalah jumlah link yang menyusun satu rantai, dan adalah 30

temperatur. Model ini juga dikenal sebagai Model eight-chain sejak dikembangkan dari volume representatif elemen di mana delapan pegas keluar dari pusat kubus menuju sudut. 3.6.6 Gent Model Kepadatan energi regangan dalam model Gent adalah logaritmik sederhana fungsi dari I1 μ modulus geser dan invarian pertama, melibatkan dua konstanta material, dan dengan mengusulkan kepadatan energi regangan. I m yang mengukur membatasi nilai I1 3. Gent I1 3 W ( I1) I ln 1 2 m Im (3.7) 3.6.7 Blatz Ko Model Sebuah aplikasi dari teori elastis terbatas untuk deformasi karet bahan diberikan ke dalamnya (Garcia, 2005). Incompresibilitas tidak dianggap. Strain fungsi energi dilemparkan dalam hal konstanta v, μ, dan f yang dapat ditentukan secara eksperimental. f 1 2v W ( J, J, J ) 3 2 J J v (1 f) 12v 2 v/(12 v) J2 3 J3 1 2 v 2 v/(12 v) 1 1 2 3 1 3 (3.8) Dimana v adalah Poisson rasio, μ adalah modulus geser, dan f adalah konstanta material. Juga, satu set baru invarian didefinisikan oleh dan J3. i J 2 2 1 i, J2 i Pemodelan yang akurat dari bahan hyperelastic membutuhkan data sifat material yang diukur pada strain besar di bawah dibeberapa area yang berbeda dari tegangan. model koefisien dihitung dari data uji mekanik dengan menggunakan kuadrat terkecil sesuai rutinitas dalam perangkat lunak finite element (Garcia, 2005). Secara umum pengembangan model yang ada sudah diaplikasikan pada software Abaqus 6.13. Sehingga penulis hanya menginput data yang ada dan tidak melakukan perhitungan manual terhadap pengembangan model karena sudah dilakukan oleh software Abaqus 6.13. 31

3.7. Parameter Model Parameter model merupakan suatu nilai atau kondisi yang dijadikan sebagai acuan atau tolak ukur terhadap suatu nilai atau kondisi yang diharapkan. Pada model ini material hyperelastic menggunakan strain energy function Mooney- Rivlin, untuk nilai konstanta C10 = 1, C01 = 0.9, D1 = 0.996 dan density = 0.06 gr/mm 3. 3.8. Pemodelan dalam FEA (Abaqus 6.13) Pemodelan dengan menggunakan software Abaqus 6.13 bertujuan untuk melakukan pemodelan dan akan dilakukan simulasi untuk menyelesaikan problem matematis yang ada pada objek. 3.9. Pre Processing Pre-processing merupakan pemodelan fisik suatu benda dengan elemen-elemen kecil, mendefinisikan sifat-sifat material, memberikan kondisi batas dan pembebanan, dan menjalankan software. 3.9.1. Sketch Model Pembuatan part model pada Abaqus 6.13 memiliki beberapa cara yaitu bisa dengan mengimport dari software CAD seperti PowerSHAPE, Solidworks, Catia maupun software lainnya. Selain itu pembuatan part sendiri melalui Abaqus 6.13. juga dapat dilakukan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan part adalah pemahaman mengenai part dan dimensi dari part yang akan dibuat. Pembuatan part dapat berbentuk 2 dimensi maupun 3 dimensi tergantung dari model yang akan dibuat. Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan part adalah double click pada icon Abaqus CAE. 32

Gambar 3.4. Tampilan Awal Abaqus 6.13 Langkah selanjutnya untuk membuat file project baru adalah : klik with standart/explicit Model hingga tampilan seperti pada gambar 3.3. Gambar 3.4. Tampilan Lembar Kerja Baru Abaqus 6.13. 3.9.2. Material Fungsi dari material adalah untuk memberikan karakteristik material yang ada terhadap part yang sudah dibuat. Pemberian karakteristik material dapat berdasarkan jurnal penelitian yang sudah ada. Namun selain itu dapat pula 33

dilakukan desain eksperimental untuk mengetahui sifat sifat material yang akan diteliti. 3.9.3. Assembly Assembly digunakan untuk menggabungkan beberapa part yang sudah dibuat menjadi bentuk atau model. Pada kasus yang akan diteliti part flat indenter (variasi sudut θ (wedge angle) 180, chamfer 45 dan radius tip 2 mm) akan dilakukan kontak dengan part rubber dengan jenis Silicone Rubber Castaldo Gellato Fuschea (SRCGF). Hal ini dikondisikan menyerupai SRCGF yang akan ditekan dengan menggunakan cover mold frame vulcanizer pada mesin spin casting. 3.9.4. Step Manager Modul step digunakan untuk mendefinisikan tahapan - tahapan yang sudah dibuat selama proses simulasi. Model yang akan dilakukan simulasi terlebih dahulu ditentukan Step yang diinginkan. Step yang dipilih tergantung dari berapa banyak proses yang dilakukan oleh model. Selain itu pada modul Step dapat ditentukan Output yang dihasilkan dari simulasi yang dilakukan. 3.9.5. Interaction Fungsi dari interaction adalah mendefinisikan dimana akan diberikan tumpuan dan beban pada model. Pada pemodelan ini terjadi interaksi mekanika antara flat indenter dan silicone rubber Castaldo Gellato Fuschea (SRCGF). Pada modul ini juga terdapat tahapan untuk membuat rigid body yang digunakan untuk menunjukan part yang kaku yang ditunjukan pada part flat indenter. 3.9.6. Load Manager Modul load digunakan untuk memberikan pembebanan dan boundary condition pada model yang akan dilakukan simulasi. Pemberian pembebanan pada kasus ini bervariasi. Pembebanan diberikan mulai dari 50 N, 100 N, 150 N, 200 N, 250 N, 300 N, 350 N, dan 400 N. Tujuan dari variasi pembebanan ini untuk mengetahui kondisi tekan dengan menggunakan cover mold frame vulcanizer pada mesin spin casting sehingga dapat menghasilkan produk yang tidak cacat/layak produksi. 34

3.9.7. Meshing Meshing adalah proses memecah model menjadi potongan-potongan kecil yang dapat diselesaikan oleh perangkat lunak menggunakan matriks matematika canggih dan kemudian bergabung bersama-sama untuk menunjukkan hasil yang benar untuk keseluruhan. 3.9.8. Solving Solving merupakan proses terakhir dari pemecahan masalah yang dilakukan pada model yang telah dibuat berdasarkan data dan informasi yang akurat. 3.10. Post Processing Fase post-processing merupakan fase yang sulit karena pengguna diharapkan bisa menginterpretasikan hasil, menganalisis angka dan fisik yang dihasilkan, dan melakukan trouble-shooting jika hasilnya kurang memuaskan. 3.11. Pembahasan Pembahasan yang dilakukan adalah membandingkan antara hasil dari simulasi present model dengan model model lain sudah berada pada langkah yang benar dan dijadikan pembenaran pada pemodelan present model. 3.12. Penarikan Kesimpulan Pada tahap ini, penulis menarik kesimpulan berdasarkan penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan. 35