PROSES DESORPSI GAS KHLOR DALAM LARUTAN SODIUM HYPOKHLORIT DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR TRICKLE BED

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

B T A CH C H R EAC EA T C OR

SATUAN OPERASI-2 ABSORPSI I. Disusun Oleh:

Penurunan Bikarbonat Dalam Air Umpan Boiler Dengan Degasifier

STUDY PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA PADA EVAPORASI NIRA DI DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II MODUL 7 WETTED WALL COLUMN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN

PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA DI DALAM FALLING FILM EVAPORATOR CAMPURAN BLACK LIQOUR-UDARA

MODEL ABSORPSI MULTIKOMPONEN GAS ASAM DALAM LARUTAN K 2 CO 3 DENGAN PROMOTOR MDEA PADA PACKED COLUMN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Seminar Skripsi LABORATORIUM THERMODINAMIKA JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

PENGANTAR TEKNIK KIMIA JOULIE

DISINFEKSI DAN NETRALISASI

BAB VI PEMBAHASAN. Berdasarkan data hasil penelitian daya bunuh disinfektan uji terhadap. (Salmonella thyphosa dan Staphylococcus aureus) dibandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN SKRIPSI PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN KATALIS PADAT BERPROMOTOR GANDA DALAM REAKTOR FIXED BED

PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

II. DESKRIPSI PROSES

PERANCANGAN ALAT PROSES ABSORBER. Oleh : KELOMPOK 17

MAKALAH ALAT INDUSTRI KIMIA ABSORPSI

II. DESKRIPSI PROSES. Pembuatan kalsium klorida dihidrat dapat dilakukan dengan beberapa macam proses:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN OTK di bidang Teknik Kimia?

PENGETAHUAN PROSES PADA UNIT SINTESIS UREA

Tugas Perancangan Pabrik Kimia Prarancangan Pabrik Amil Asetat dari Amil Alkohol dan Asam Asetat Kapasitas ton/tahun BAB I PENGANTAR

Pemanfaatan Bentonit Dan Karbon Sebagai Support Katalis NiO-MgO Pada Hidrogenasi Gliserol

STUDI EKSPERIMENTAL FALLING FILM EVAPORATOR PADA EVAPORASI NIRA KENTAL

REDUKSI AMONIUM NITROGEN (NH 3 -N)PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI BUMBUMASAKDENGAN METODE STRIPPING UDARA

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa

Studi Eksperimen Variasi Beban Pendinginan pada Evaporator Mesin Pendingin Difusi Absorpsi R22-DMF

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGURANGAN KELEMBABAN UDARA MENGGUNAKAN LARUTAN CALSIUM CHLORIDE (CACL2) PADA WAKTU SIANG HARI DENGAN VARIASI SPRAYING NOZZLE

KAJIAN HIDRODINAMIKA DAN TRANSFER MASSA PROSES ABSORBSI PADA VALVE TRAY DENGAN MENINJAU PENGARUH VISKOSITAS CAIRAN

A. Sifat Fisik Kimia Produk

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

SIMULASI PROSES EVAPORASI BLACK LIQUOR DALAM FALLING FILM EVAPORATOR (FFE) DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA DITINJAU DARI PENGARUH ARAH ALIRAN UDARA

BAB III METODE PENELITIAN

E V A P O R A S I PENGUAPAN

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

PENGARUH RASIO ASAM SULFAT TERHADAP ASAM NITRAT PADA SINTESIS NITROBENZENA DALAM CSTR

BAB II DESKRIPSI PROSES. adalah sistem reaksi serta sistem pemisahan dan pemurnian.

EKSTRAKSI CAIR-CAIR. BAHAN YANG DIGUNAKAN Aquades Indikator PP NaOH 0,1 N Asam asetat pekat Trikloroetan (TCE)

Studi Eksperimen Konversi Biomassa menjadi SynGas Pada Reaktor Bubbling Fluidized Bed Gasifier

BAB III Metodologi Penelitian

Pabrik Gula dari Nira Siwalan dengan Proses Fosfatasi-Flotasi

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

BAB I DISTILASI BATCH

STUDI TENTANG KONSTANTA LAJU PERPINDAHAN MASA-KESELURUHAN (K L a) H2S PADA PENYISIHAN NH 3 DAN DENGAN STRIPPING -UDARA KOLOM JEJAL.

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Skema pressurized water reactor ( September 2015)

KINETIKA REAKSI PEMBENTUKAN KALIUM SULFAT DARI EKSTRAK ABU JERAMI PADI DENGAN ASAM SULFAT

3 Metodologi Penelitian

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

PERANCANGAN PACKED TOWER. Asep Muhamad Samsudin

SINTESIS BUTANOL H 9. OH, merupakan

PENGARUH PENAMBAHAN ASAM BORAT (H 3 BO 3 ) TERHADAP SOLUBILITAS CO 2 DALAM LARUTAN K 2 CO 3 Pembimbing : Dr. Ir. Kuswandi, DEA Ir.

EKSTRAKSI CAIR-CAIR. Bahan yang digunkan NaOH Asam Asetat Indikator PP Air Etil Asetat

BAB III SISTEM REFRIGERASI DAN POMPA KALOR

TRANSFER MASSA ANTAR FASE. Kode Mata Kuliah :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan dari cell electrolisa chlor alkali adalah untuk memproduksi caustic soda adalah larutan

II. DESKRIPSI PROSES. Precipitated Calcium Carbonate (PCC) dapat dihasilkan melalui beberapa proses

BAB I PENDAHULUAN A. Judul percobaan B. Tujuan praktikum

Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air

KAJIAN DESALINASI LARUTAN SIMULASI TETES SECARA EKSKLUSI ION

LIMBAH. Pengertian Baku Mutu Lingkungan Contoh Baku Mutu Pengelompokkan Limbah Berdasarkan: 1. Jenis Senyawa 2. Wujud 3. Sumber 4.

PRODUKSI ETANOL SECARA SINAMBUNG DENGAN SEL TERTAMBAT MENGGUNAKAN BIOREAKTOR TANGKI BERPENGADUK

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DESKRIPSI PROSES. sodium klorat dilakukan dengan 2 cara, yaitu: Larutan NaCl jenuh dielektrolisa menjadi NaClO 3 sesuai reaksi:

DATA KESETIMBANGAN UAP-AIR DAN ETHANOL-AIR DARI HASIL FERMENTASI RUMPUT GAJAH

KAJIAN EKSPERIMENTAL KINERJA KOLOM-VENTURI DAN KOLOM SEMBUR UNTUK PENYISIHAN TOLUEN SEBAGAI MODEL TAR DARI ALIRAN GAS PRODUSER

BAB IV ANALISA EKSPERIMEN DAN SIMULASI

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK BIJI NYAMPLUNG DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI DALAM KOLOM PACKED BED. Oleh : Yanatra NRP.

II. DESKRIPSI PROSES

PENGOLAHAN AIR SUNGAI UNTUK BOILER

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PENCAMPURAN BALIK PADA KOLOM BERPENGADUK MULTIPERINGKAT

MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK PANGAN

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR

a. Pengertian leaching

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Abstrak. 1. Pendahuluan. 2. Penelitian

LANDASAN TEORI. P = Pc = P 3 = P 2 = Pg P 5 P 4. x 5. x 1 =x 2 x 3 x 2 1

BAB II DASAR TEORI. Pengujian alat pendingin..., Khalif Imami, FT UI, 2008

II. DESKRIPSI PROSES

Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer

KESETIMBANGAN KIMIA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami

IV. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN POTASSIUM HIDROKSIDA DAN WAKTU HIDROLISIS TERHADAP PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI TANDAN PISANG KEPOK KUNING

PROSES PRODUKSI ASAM SULFAT

Gambar 4.21 Grafik nomor pengujian vs volume penguapan prototipe alternatif rancangan 1

KONVERSI KATALITIK GLYCEROL MENJADI ACETOL (HYDROXI-2 PROPANON) Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA

SIMULASI PROSES EVAPORASI NIRA DALAM FALLING FILM EVAPORATOR DENGAN ADANYA ALIRAN UDARA

Prosiding Matematika ISSN:

FORMULASI PENGETAHUAN PROSES MELALUI SIMULASI ALIRAN FLUIDA TIGA DIMENSI

Kajian Hidrodinamika Proses Absorbsi pada Valve Tray dengan Meninjau Viskositas Cairan

Transkripsi:

INFO TEKNIK Volume 6 No.2, Desember 2005 (79-83) PROSES DESORPSI GAS KHLOR DALAM LARUTAN SODIUM HYPOKHLORIT DENGAN MENGGUNAKAN REAKTOR TRICKLE BED Isna Syauqiah 1 Abstract - Chlorine elimination from aqueous solution by desorption process in trickle bed reactor was investigated. The object of this research is to study the chlorine desorption process from aqueous solution that containing free chlorine using a trickle bed reactor packed with rasching ring. The experiment conducted in the trickle bed reactor with the following specification : glass column with 4.6 cm diameter and 35 cm length; raschig ring packing 0.3 cm diameter and 0.85 cm length. The solution aqueous containing free chlorine is made from dissolving a certain quantity of sodium hypochlorit (NaOCl) in water with addition of hydrochloric acid (HCl). The operating conditions of experiment are : room temperature, atmospheric pressure and initial concentration of NaOCl = 0,1%, and the experiment varibles are : ph of solution (1 5) ; gas flow rate (232 ml/s 85 ml/s). The result of experiment shows that the chlorine concentration decrease significantly with decreasing ph. However, it s slygtly influence by the gas flow rate. Keywords - Chlorine elimination, trickle bed reactors, desorption PENDAHULUAN Dengan semakin berkembangnya industri-industri di Indonesia maka semakin banyak permasalahan limbah yang harus ditangani, baik berupa limbah cair, padat maupun gas, sehingga diperlukan suatu cara yang efisien dan efektif untuk menangani limbah tersebut. Limbah cair merupakan salah satu limbah yang perlu ditangani, karena bila dibuang langsung walaupun sudah diencerkan, ada kemungkinan akan terdekomposisi menjadi zat-zat penyusunnya, sehingga perlu penanganan khusus untuk menangani proses dekomposisi ini. Limbah cair yang berasal dari industri soda atau yang berhubungan dengan senyawa khlor seperti industri kertas, VCM, tekstil dan lain-lain, akan mengandung khlor bebas yang sangat berbahaya jika dibuang ke lingkungan secara langsung. Larutan yang mengandung khlor ini mempunyai sifat berbahaya dan sifat korosif terhadap logam dan mudah terdekomposisi menjadi gas khlor pada kondisi keasaman tertentu (Anonim, 1997) sehingga ini dapat digunakan sebagai metode pengolahan limbah tersebut 1 Staff Pengajar Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin 79

80 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 2, Desember 2005 dengan cara melepaskan gas-gas yang terbentuk dengan proses desorpsi. Metode pengolahan limbah cair dengan cara desorpsi ini pada prinsipnya adalah mengarahkan unsur/senyawa pollutan menjadi gas yang selanjutnya dieliminasi dengan bantuan udara. Jadi proses ini mampu memisahkan gas khlor dari limbah cair dan gas khlor ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku produk lain seperti sodium hypochlorite atau kaporit sehingga dapat memberikan nilai tambah yang menguntungkan. Sodium hypochlorite atau biasa disebut liquid bleach atau soda bleach banyak dipakai sebagai bleaching agent, desinfektan maupun septication dalam khlorinasi air minum dan air proses, eliminasi kapur dan alga di kolam renang dan air boiler (Anonim,1997). Peralatan yang biasanya digunakan adalah berupa kolom isian (packing) dengan aliran liquid dan gas secara berlawanan arah (counter current), dimana permasalahan yang timbul dalam system ini pertama berhubungan dengan hidrodinamika kolom packing tersebut, dan kualitas hasil desorpsi yang sangat dipengaruhi oleh kondisi operasi seperti ph. Yang kedua biasanya dihadapkan pada masalah terjadinya flooding dimana pada instalasi produksi biasanya laju alir liquid relatif bervariasi, sehingga sebagai alternatif reaktor dioperasikan secara concurrent dan downflow atau yang dikenal sebagai reaktor trickle bed yang dapat menghindari masalahmasalah tersebut. Untuk concurrent downflow reaktor ini mempunyai beberapa kelebihan yaitui liquid holdup yang tinggi, konsumsi energi rendah dan cepat tercapainya kesetimbangan, maka dengan menyelidiki performance reaktor trickle bed yang tidak dibatasi masalah flooding (Herkowitz, M., and J.M. Smith,1983) maka perlu dilakukan penelitian tentang desorpsi gas khlor dari larutan sodium hypochlorite dalam reaktor trickle bed. KAJIAN TEORITIS Proses eliminasi adalah proses penghilangan zat-zat yang mudah menguap dari campuran liquid dengan jalan mengontakkan dengan gas inert, sehingga zat-zat yang mudah menguap dalam liquid akan terlarut dalam fasa gas inert. Pada umumnya zat terlarut yang telah diserap dari campuran gas dapat dieliminasi kembali dari zat cair guna memulihkan zat terlarut tersebut dalam bentuk yang lebih terkonsentrasi dan untuk meregenerasi kembali larutan penyerap. Sebagai pengeliminier biasanya digunakan gas tak aktif atau uap, karena uap dapat dikondensasikan. Mekanisme Eliminasi NaOCl dapat terdekomposisi membentuk gas Cl 2, O 2 dan HOCl bergantung pada senyawa yang bereaksi dengannya (Anonim, 1997). Penambahan asam khususnya HCl kedalam larutan NaOCl akan menghasilkan gas Cl 2. Eliminasi Cl 2 dari NaOCl dengan menggunakan udara sebagai gas inert, dapat terjadi dalam 2 (dua) tahap (Selvy N.D.R, dan Diyah Z,2002), yaitu : a. Peruraian NaOCl membentuk Cl 2 b. Perpindahan massa gas Cl 2 dari larutan ke udara Mekanisme penguraian NaOCl dengan HCl terdiri dari 2 (dua) tahap reaksi yaitu : NaOCl + HCl NaCl + HOCl... (1) HOCl + HCl Cl 2 + H 2 O. (2) Jika diasumsikan bahwa semua HOCl yang terbentuk pada reaksi 1 seluruhnya akan terurai menjadi gas

Isna Syauqiah, Proses Desorpsi Gas Khlor dalam Larutan. 81 Cl 2, dan karena reaksi 1 berjalan spontan maka reaksi yang mengontrol adalah reaksi 2 sehingga : r Cl2 = -r HOCl = k 2 [HOCl] [HCl] (3) Dengan menggunakan HCl berlebih maka konsentrasi HCl akan menjadi cukup besar dibandingkan konsentrasi HOCl sehingga reaksi menjadi pseudo molekuler dan persamaan (3) menjadi : r Cl2 = -r HOCl = k [HOCl] (4) Perpindahan massa pada proses desorpsi/eliminasi pada dasarnya memiliki prinsip yang sama dengan proses absorpsi, dimana pada proses desorpsi larutan NaOCl ini, Cl 2 merupakan gas A yang terlarut dalam liquid B dan udara merupakan gas C yang saling tidak larut dengan liquid B (Levenspiel O,1999). Desorpsi tanpa reaksi kimia,laju perpindahan massa gas A sebagai solute liquid B ke gas C adalah sebagai berikut r A = k g a(p Ai p A ) = k l a(c A C Ai ) (5) METODE Rangkaian Peralatan Reaktor trickle bed yang digunakan pada percobaan ini terisi packing berupa raschig ring. Diameter dalam reactor adalah 4,6x10-2 m dengan tinggi 3,5x10-2 berupa kolom yang terbuat dari bahan acrilyc (Gambar 1). Rangkaian peralatan dilengkapi dengan kolom pendingin, tangki pemisah gas dan liquid yang berada dibawah reactor trickle bed, pompa sentrifugal untuk mensirkulasikan liquid ke rangkaian peralatan serta kompresor udara yang dilengkapi tangki penyangga untuk menstabilkan laju alir udara agar tetap konstan. Aliran udara dan liquid dilengkapi dengan alat ukur aliran yang telah dikalibrasi. Prosedur Percobaan Liquid dimasukkan secara batch kedalam tangki penampung 10 liter, kemudian disirkulasikan ke rangkaian reactor. Udara yang berasal dar kompressor dialirkan dengan laju alir tertentu. Menambahkan larutan HCl sejumlah tertentu untuk mendapatkan ph sesuai variable yang diinginkan. Aliran udara dan liquid masuk kedalam reactor diasumsikan berkontak dengan baik dan terdistribusi melewati packing, mengair secara downflow concurrent. Setelah meninggalkan reactor kedua fasa dipisahkan pada tangki pemisah yang terletak dibawah reactor. Aliran liquid disirkulasikan oleh pompa sentrifugal. Fasa gas beroperasi secara kontinu. Temperatur liquid dijaga dengan pendingin untuk menjaga temperatur di dalam kolom agar tetap konstan ( 1 o C). Sampel yang diambil adalah larutan NaOCl setiap periode waktu, kemudian dianalisa dengan menggunakan metode iodometri. Kondisi operasi percobaan adalah : Tekanan operasi : atmosferik Temperatur operasi : suhu kamar Konsentrasi NaOCl mula-mula : 0,1 % Variabel percobaan sebagai berikut : 1. ph liquida 2. Laju alir udara A 2 Gas 3 buang B 4 5 H 6 P T C D Pembaca ph E E 8 1 7 G F : Aliran sistem Gambar 1. Skema peralatan percobaan

82 INFO TEKNIK, Volume 6 No. 2, Desember 2005 Keterangan gambar 1: A. Kolom reaktor trickle-bed B. Tangki pemisah liquida dan gas C. Pompa resirkulasi D. Pendingin E. Rotameter F. Kompresor udara G. Tabung Penyangga H. Injektor asam PT Sensor ph 1 9 Valve Pengaruh laju alir udara Dari gambar terlihat bahwa semakin besar laju alir udara semakin besar laju penguraian HOCl yang ditunjukkan dengan penurunan konsentrasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil percobaan yang diperoleh berdasarkan variabel-variabel penelitian. Pengaruh ph larutan Berdasarkan teori NaOCl dapat terdekomposisi menjadi Cl 2 jika ditambahkan HCl dengan membentuk HOCl terlebih dahulu. Kesetimbangan antara Cl 2, HOCl dan OCl - didalam larutan dipengaruhi oleh ph dimana Cl 2 akan terbentuk pada ph larutan kurang dari 3,5. Dari gambar 2. terlihat bahwa dengan ph kurang dari 3 menyebabkan penguraian HOCl yang sangat besar yang ditunjukkan dengan semakin cepatnya konsentrasi HOCl mencapai nol. Gambar 3. Pengaruh laju alir udara terhadap berkurangnya konsentrasi HOCl dengan waktu KESIMPULAN Dari penelitian yang dilakukan didapat kesimpulan yaitu ph dan laju alir udara berpengaruh terhadap laju pengurangan konsentrasi HOCl, dimana semakin rendah ph laju desorpsi HOCl makin besar, sedang untuk laju alir udara yang besar akan mempercepat penguraian HOCl juga. Daftar Notasi Gambar 2. Pengaruh ph larutan terhadap berkurangnya konsentrasi HOCl dengan waktu a : luas interfacial per volume (m 2 /m 3 ) C : konsentrasi (mol/m 3 ) k : konstanta laju reaksi k g a : koefisien perpindahan massa sisi gas

Isna Syauqiah, Proses Desorpsi Gas Khlor dalam Larutan. 83 k L a : koefisien perpindahan sisi cair p A : tekanan gas (Pa) r : laju reaksi DAFTAR PUSTAKA massa Anonim, 1997., Benefits and Safety Aspects of Hypochlorite Formulated in Domestic Product, Scientific Dossier, AISE,. Herkowitz, M., and J.M. Smith,1983., Trickle-Bed Reactors: A Review, AIChe J., 29, 1-8. Levenspiel O,1999., Chemical Reacton Engineering, Edisi 3, John Wiley & Sons, Inc., New York. Othmer, Kirk.,., Encyclopedia of Chemical Technology, Volume 5, second edition, John Wiley and Son Inc., New York. Selvy N.D.R, dan Diyah Z,2002., Desorpsi Gas Cl 2 dari Larutan NaOCl dengan Udara dalam Reaktor Berpengaduk, Skripsi, Jurusan Teknik Kimia, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

1 Staff Pengajar Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Unlam Banjarmasin 34