BAB I PENDAHULUAN. yang berdaya saing tinggi sangat dibutuhkan. Untuk menghasilkan lulusan yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi menjadi pilar utama dalam melahirkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. sektor pemerintahan, turut bertanggung jawab atas keberhasilan dalam

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYUSUNAN KURIKULUM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENYUSUNAN KURIKULUM

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa, dunia usaha dan industri, serta pemerintah karena sudah mengalami

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

TANGGAL DIKELUARKAN JUDUL PENYUSUNAN KURIKULUM 8 Oktober 2013 PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYUSUNAN KURIKULUM

DOKUMEN LEEL NO.REISI : Panitia jadwal IPB mengumumkan jadwal selambat-lambatnya 2 minggu sebelum berlangsung, jika terdapat perbaikan harus seg

KEGIATAN AKADEMIK di PERGURUAN TINGGI

1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan, keterampilan, dan keahlian, sehingga lulusannya dapat. mengembangkan kinerja apabila terjun dalam dunia kerja.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komitmen terhadap peningkatan kualitas untuk sebuah institusi

Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Program Studi Magister Ekonomi Terapan

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH KOMPETISI INTERNAL PENELITIAN MANDIRI UNIVERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA

LAKIP. Universitas Negeri Malang (UM) Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

STANDAR PENDANAAN PENELITIAN SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI OLEH: TIM PENYUSUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI PROGRAM STUDI PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN

STANDAR PENILAIAN OLEH INSTITUSI

LAPORAN HASIL KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) SEMESTER GENAP TA FEBRIYANTO NIDN:

STANDAR PROSES PENELITIAN SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI OLEH: TIM PENYUSUN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Proses belajar tersebut tercermin

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal terbit : 05 Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN. Komitmen organisasi yang tinggi pada karyawan biasanya akan meningkatkan

I. PENDAHULUAN 2.1. LATAR BELAKANG. Dalam menghadapi era peradaban globalisasi, peningkatan mutu suatu

SOSIALISASI KEPUTUSAN REKTOR NO. 320 /UN5.1.R/SK/KEU/2017 TENTANG PEMBAYARAN REMUNERASI DOSEN PENYELENGGARA TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI PADA PROGRAM

ANALISIS JABATAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN AGAMA

Pedagogik Kepribadian Profesional Sosial

BAB II PROFIL INSTANSI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI Sejarah Ringkas Departemen Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG NOMOR: 162/O/2004 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Spesifikasi Jurusan Arsitektur

MENJADI SEORANG GURU PROFESIONAL

STANDAR ISI PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. di Darussalam (Universitas Syiah Kuala) kota Kuraja (Banda Aceh), dan sebagai

PROSEDUR MUTU PENGHITUNGAN BEBAN MENGAJAR DOSEN

DOKUMEN LEVEL Pedoman Akademik P.A

Hal 1 dari REFERENSI Surat Dirjen Dikti No. 3298/D/T/99 tanggal 29 Desember 1999 Beban Kerja Normal Seorang Dosen Tetap.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STANDAR MUTU PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PEMA UNDIKNAS Standar & Borang SPMI Sertifikat Keahlian Dosen Karyawan A5/D.33 1

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan manusia dalam melakukan pekerjannya guna memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

STANDARD OPERATING PROCEDURE PEMBIMBINGAN AKADEMIK

BAB II PROFIL INSTANSI. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di kota Medan atau di luar

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Komentar dan Rekomendasi

SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI

BAB II PROFIL ORGANISASI. atau di luar Provinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PERGURUAN TINGGI SWASTA KOPERTIS WILAYAH I TAHUN 2015

STANDAR NASIONAL PENELITIAN

PEMA UNDIKNAS Standar & Borang SPMI Pengawsan Proses Pembalajaran A3/ D.52 1

BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI Sejarah Singkat Fakultas Ekonomi USU. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota Medan

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI USU

BAB I LATAR BELAKANG

PROFIL INSTANSI / LEMBAGA

ORIENTASI PENDIDIKAN BIDANG AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

STANDAR 2 STANDAR ISI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2009 TENTANG SERTIFIKASI PENDIDIK UNTUK DOSEN

PEDOMAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PASCASARJANA S3 (DOKTOR) UNIDA GONTOR. Pasal 1. Persyaratan Administrasi dan Akademik

PEDOMAN PENGEMBANGAN KARIR TENAGA AKADEMIK/DOSEN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PROGRAM KERJA JURUSAN SOSIAL EKONOMI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Standar Kompetensi Lulusan STIKES HARAPAN IBU

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

HAK GURU. Uraian tentang hak-hak guru selanjutnya dituangkan dalam tabel di bawah ini.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS BELAJAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI. A. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia adalah universitas pendidikan negeri

Pedoman Revisi Kurikulum UNSIMAR Poso PJM

SOSIALISASI PANDUAN AKADEMIK PROGRAM STUDI AKUNTANSI FE - UST TAHUN AKADEMIK 2015/2016

Oleh: Pembantu Rektor II UB

BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. Mutu Pendidikan Nasional secara umum harus ditingkatkan, baik dari proses

FORMAT PENILAIAN INSTRUMEN AMAI PROGRAM STUDI JENJANG S1

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. internasional. Hal ini sejalan dengan Kementerian Pendidikan Nasional yang memiliki target

STANDAR ISI PENELITIAN SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INTERSTUDI OLEH: TIM PENYUSUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

VISI MISI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FORMAT 3 : FORMAT PENILAIAN INSTRUMEN AMAI PROGRAM STUDI JENJANG S1 PROGRAM STUDI... FAKULTAS... WAKTU VISITASI,...

STANDAR SUASANA AKADEMIK SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

UNIVERSITAS BRAWIJAYA PROGRAM KERJA TAHUN 2016 MAGISTER ILMU KOMPUTER/INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menjamin

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI

Sistem Kuliah Simultan Di Universitas Sumatera Utara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BORANG BARU VS BORANG LAMA

BAB II FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di luar kota Medan

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Garis-garis Besar Haluan Negara menegaskan bahwa pembangunan Nasional bertujuan untuk membangun manusia Indonesia yang seutuhnya. Itu berarti upaya membangun langkah awal sebagai usaha peningkatan kesejahteraan rakyat. Salah satu aspek terpenting dari kesejahteraan rakyat adalah masalah pelayanan pendidikan. Dikatakan demikian karena membangun di sektor ini merupakan faktor penentu dalam usaha mencerdaskan bangsa. Peran institusi perguruan tinggi dalam menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi sangat dibutuhkan. Untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas baik, maka tidak terlepas dari kualitas pendidikan di perguruan tinggi itu sendiri. Kualitas pendidikan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti: mahasiswa, fasilitas sarana pendukung proses belajar mengajar dan tak kalah pentingnya adalah faktor dosen sebagai tenaga pendidik. Ketiga faktor tersebut saling mempengaruhi satu dengan lainnya dalam melaksanakan proses pembelajaran. Kualifikasi dosen sangat diperlukan dalam mewujudkan tenaga-tenaga yang handal dan berkualitas tinggi, maka keberadaan dosen sebagai tenaga pendidik yang profesional di instansi perguruan tinggi sangat dibutuhkan. Dosen merupakan salah satu kelompok sumber daya manusia yang sangat menentukan dalam keberhasilan melaksanakan tugas perguruan tinggi yang terkandung dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu tugas melaksanakan kegiatan

pendidikan dan pengajaran, kegiatan penelitian serta kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kemampuan dosen dalam menjalankan tugasnya sebagai tenaga pengajar dan pendidik akan menghasilkan kinerja yang optimal. Kinerja dosen diukur berdasarkan beban kerja yang mencakup kegiatan-kegiatan seperti: perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, evaluasi pembelajaran, pembimbingan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Menurut penelitian Simbolon (2005), menurunnya penyerapan lulusan perguruan tinggi di dunia kerja tentunya menjadi pokok permasalahan yang cukup penting bagi perguruan tinggi, sehingga mengharuskan lebih memfokuskan dirinya dalam penyelenggaraan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi. Proses pembelajaran yang baik tergantung pada kinerja dosen yang baik dan juga peranan mahasiswa yang termotivasi baik juga. Kinerja dosen dalam proses pembelajaran sangat menentukan kualitas pembelajaran dan akhirnya dapat berpengaruh terhadap kualitas lulusannya. Kinerja dosen pada kondisi saat ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat, ditinjau dari segi kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran, penguasaan materi kuliah, lemahnya budaya menulis, dan lain-lain. Selain itu Simbolon juga menyatakan bahwa, banyak dosen gagal untuk berkonsentrasi mengajar sepenuhnya di perguruan tinggi tempatnya bekerja. Hal ini disebabkan tidak sebandingnya kinerja dosen dengan penghasilan/penghargaan yang diberikan oleh perguruan tinggi tersebut. Motivasi mengajar berkonsentrasi untuk proses pembelajaran yang lebih baik sudah berkurang karena perguruan tinggi tidak dapat meningkatkan pendapatan para dosen sesuai dengan kebutuhannya.

Masalah yang serupa terjadi saat ini di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Medan. Pada perencanaan dalam proses belajar mengajar, berdasarkan dokumen kurikulum sebagian dosen tidak membuat Satuan Acara Pembelajaran (SAP). Pembuatan SAP awal semester mengalami penurunan dari 81,8% pada tahun akademik 2008/2009 menjadi 63,6% pada tahun akademik 2009/2010. Pada awal proses belajar mengajar, dari 44 (empat puluh empat) orang dosen tetap STIKOM Medan hanya sebagian dosen yang memberikan SAP sebagai rencana pembelajaran yang akan dicapai dan sebagian menyerahkan setelah pembelajaran berjalan serta ada yang tidak memberikan SAP sampai kuliah berakhir. Sebagian dosen tatap mukanya tidak terpenuhi sesuai dengan rencana dalam SAP, kadang tidak tepat waktu sehingga mengajar tidak sesuai dengan jumlah waktu dan materi yang harus dicapai. Tingkat kehadiran dosen dalam proses belajar mengajar tergolong baik yaitu rata-rata 94% (di atas standard minimum yang telah ditetapkan institusi yaitu minimal 75% tatap muka), tetapi rata-rata jumlah persentase tingkat kehadiran dosen yang datang mengajar tepat waktu mengalami penurunan dari tahun akademik 2008/2009 sampai 2009/2010, khususnya pada semester genap (B) Tahun Akademik 2009/2010 yaitu dibawah 75%, dapat dilihat pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 berikut ini:

Tabel 1.1 Rata-rata Persentase Tingkat Kehadiran Dosen MengajarTepat Waktu dalam Proses Belajar Mengajar Tahun Akademik 2008/2009 sampai 2009/2010 pada Semester Ganjil (A) No. Semester Tingkat Kehadiran Dosen Mengajar Tepat Waktu ( % ) T.A 2008/2009 T.A 2009/2010 1. Semester I 86,6% 79,5% 2. Semester III 88,6% 81,8% 3. Semester V 93,2% 79,5% 4. Semester VII 79,2% 81,8% Rata-rata 86,9% 80,7% Sumber: BAAK STIKOM Medan, 2010 Dari Tabel 1.1 terlihat bahwa rata-rata persentase tingkat kehadiran dosen mengajar tepat waktu dalam proses belajar mengajar Tahun Akademik 2008/2009 sampai 2009/2010 pada semester ganjil (A) mengalami penurunan dari 86,9% menjadi 80,7%, tapi penurunan ini masih dikategorikan di atas persyaratan minimal yaitu 75%. Sedangkan pada semester genap (B), Tabel 1.2 memperlihatkan penurunan yang tajam yaitu 75,6% menjadi 60,2% (di bawah persyaratan minimal 75%). Tabel 1.2 Rata-rata Persentase Tingkat Kehadiran Dosen Mengajar Tepat Waktu dalam Proses Belajar Mengajar Tahun Akademik 2008/2009 sampai 2009/2010 pada Semester Genap (B) No. Semester Tingkat Kehadiran Dosen Mengajar Tepat Waktu ( % ) T.A 2008/2009 T.A 2009/2010 1. Semester II 79,5% 61,4% 2. Semester IV 88,6% 54,5% 3. Semester VI 68,2% 63,6% 4. Semester VIII 65,9% 61,4% Rata-rata 75,6% 60,2% Sumber: BAAK STIKOM Medan, 2010

Berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap 5 (lima) orang mahasiswa, mereka menyatakan bahwa pada saat proses pembelajaran berlangsung, kebanyakan para dosen STIKOM Medan tidak dapat berinteraksi dengan baik dengan para mahasiswa, sering kurang memadai dalam pencapaian kompetensi mahasiswa seperti peningkatan skill, keterampilan belajar, dan lain-lain. Hal ini disebabkan kurangnya pengalaman dan pelatihan dosen mengajar serta kurang berkompetensi khususnya pada mata kuliah bidang komputer. Adapun jumlah pelatihan yang pernah dilakukan oleh dosen STIKOM Medan dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut: Tabel 1.3 Jumlah Dosen STIKOM Medan yang Pernah Mengikuti Pelatihan Tahun Akademik 2008/2009 sampai 2009/2010 No. Tahun Akademik Jumlah Dosen (orang) 1. 2008/2009 20 2. 2009/2010 16 Total 36 Sumber: Bagian Akademik STIKOM Medan, 2010 Dari Tabel 1.3 terlihat bahwa pada Tahun Akademik 2008/2009, jumlah dosen STIKOM Medan yang pernah mengikuti pelatihan sebanyak 20 orang sedangkan Tahun Akademik 2009/2010 hanya 16 orang (menurun 20%). Pelatihan yang dilakukan belum spesifik pada bidang komputer tapi masih pelatihan yang bersifat umum seperti: pelatihan/workshop revisi kurikulum, akreditasi, hibah dan lain-lain.

Selain itu juga dosen tidak termotivasi dan tidak dapat berkonsentrasi secara penuh dalam menjalankan tugasnya untuk meningkatkan kualitas pengajarannya hanya pada satu perguruan tinggi saja, tetapi para dosen cenderung datang mengajar hanya pada waktu jam mengajar dan setelah selesai mengajar langsung pergi ke tempat perguruan tinggi lainnya untuk mengajar lagi. Jadi dosen tidak mempunyai waktu untuk memberikan pembimbingan ataupun perhatian yang penuh terhadap para mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan dosen sesuai dengan kebutuhannya. Kompensasi yang diterima hanya dalam bentuk gaji tetap (masih setara dengan penggajian PNS tahun 2003) sesuai dengan beban SKS yang telah ditetapkan yaitu 12 SKS dan apabila ada kelebihan SKS, maka akan diberi honor mengajar disesuaikan dengan jabatan fungsional yang berlaku. Sementara itu dalam pelaksanaan evaluasi pengajaran, dosen tidak pernah mendapatkan kompensasi pembuatan soal dan koreksi ujian serta tambahan kompensasi lainnya seperti: transportasi, tunjangan fungsional, dan lain-lain Dalam bidang penelitian dan pengabdian pada masyarakat, dirasakan sangat minim, iklim meneliti dan mengabdi sangat rendah dan kualifikasi tenaga peneliti juga masih rendah serta dana untuk penelitian belum pernah terealisasikan. Tahun Akademik 2008/2009 dibandingkan Tahun Akademik 2009/2010 walaupun mengalami kenaikan jumlah penelitian (40%) dan pengabdian pada masyarakat (50%%), akan tetapi belum mencapai target yang diharapkan yaitu semua dosen tetap (44 orang) sudah pernah melakukan penelitian, dan secara rutin setiap tahunnya (satu kali dalam setahun) melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut:

Tabel 1.4 Jumlah Dosen yang Melakukan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Tahun Akademik 2008/2009 sampai 2009/2010 Jumlah Dosen No. Tahun Akademik Pengabdian pada Penelitian Masyarakat 1. 2008/2009 3 2 2. 2009/2010 5 4 Total 8 6 Sumber: Bagian LPPM STIKOM Medan, 2010 Berdasarkan latar belakang tersebut, menunjukkan adanya penurunan kinerja dosen dalam melaksanakan pembelajaran di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Medan. Hal ini akan berdampak terhadap kredibilitas institusi pendidikan dan tentunya berpengaruh terhadap lulusan serta dapat dipastikan apabila permasalahan ini tidak segera diatasi, maka institusi akan ditinggalkan oleh masyarakat sebagai pengguna jasa pendidikan pada institusi tersebut. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu : apakah kompensasi, pelatihan dan motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Medan? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompensasi, pelatihan dan motivasi terhadap kinerja dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Medan.

1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi para pengambil keputusan di Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Medan dalam hal meningkatkan kinerja para dosen dengan melihat pada faktorfaktor yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja dosen. Selain itu dapat digunakan sebagai masukan dalam menyusun kebijakan mengenai kompensasi dan pelatihan. b. Bagi Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana USU, merupakan tambahan kekayaan penelitian studi kasus untuk dapat dipergunakan dan dikembangkan. c. Bagi peneliti, dengan adanya penelitian ini diharapkan pengetahuan yang dimiliki bertambah terutama mengenai kompensasi, pelatihan dan tingkat kinerja dosen. d. Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai bahan referensi khususnya mengenai kompensasi, pelatihan dan kinerja dosen.