PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
NT C RP PT. BANGKITGIAT USAHA IT'IANDIRI PROSEDUR TANGGAP DARURAT KERACUNAN PESTISIDA NO. PSM'AGR.KBN/{O. Direktur Utama. Status Dokumen DISAHKAN

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

TOKSIKOLOGI BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Alfi Yasmina. Sola dosis facit venenum

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

Pertolongan Pertama. pada Keracunan Pestisida

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

Pusat Hiperked dan KK

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

544 Apendiks A: Keselamatan dan Keadaan Darurat

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

BAB VI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

KUESIONER PENELITIAN

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

PESTISIDA 1. Pengertian 2. Dinamika Pestisida di lingkungan Permasalahan

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 LATAR BELAKANG. signifikan bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2006, luas lahan areal kelapa

LAMPIRAN XI PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 24/Permentan/SR.140/4/2011 TANGGAL : 8 April 2011

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

Bagaimana Cara Melindungi Diri dari Menghirup Abu Vulkanik?

PT. BINA KARYA KUSUMA

PENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

NEONATUS BERESIKO TINGGI

11/9/2011 TOKSIKOLOGI. Alfi Yasmina BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Sola dosis facit venenum

Paparan Pestisida. Dan Keselamatan Kerja

MSDS NaCl (natrium klorida)

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

Bantuan Hidup Dasar. (Basic Life Support)

Nomer Station 1 Judul Station Perawatan Jenazah di RS Waktu yang

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BINA KARYA KUSUMA

CEDERA KEPALA, LEHER, TULANG BELAKANG DAN DADA

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

BAB 1 PENDAHULUAN. solusi alternatif penghasil energi ramah lingkungan.

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

KEDARURATAN LINGKUNGAN

LUKA BAKAR Halaman 1

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Lampiran 1. A. Kuesioner Nordic Body Map Nama : Umur : Pendidikan terakhir : Masa kerja :...tahun

PETUNJUK PENGGUNAAN PESTISIDA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PERAWATAN JENASAH

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

Material Safety Data Sheet MAXFORCE Forte Gel0,05 20X(4X30GR) BOX 4 Nopember 2012

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERAWATAN JENAZAH

ORIENTASI K3 UNTUK PEKERJA BARU

1 PEMBERIAN NEBULIZER 1.1 Pengertian

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

P3K Posted by faedil Dec :48

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PEKERJA TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DI SEBUAH PABRIK KIMIA DI TANGERANG.

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

LEMBAR DATA KESELAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. dan berkesinambungan terus diupayakan untuk mencapai tujuan nasional. Adapun

CARA MENGATASI GIGITAN ULAR

2. Pesticide Type Depends on the pesticide type, Herbisida, Fungisida, or Insektisida (see Products attachment).

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

Data Keracunan Rumah Sakit Tahun

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENYEMPROTAN RACUN DISUSUN OLEH: KLK AGRISERVINDO 12/02/2016 KLK AGRISERVINDO

PT. BINA KARYA KUSUMA

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PEREKONOMIAN WILAYAH

KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

BAB 1 PENDAHULUAN. ayat (1) yang menyatakan bahwa Penggunaan pestisida dalam rangka

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

BASIC LIFE SUPPORT A. INDIKASI 1. Henti napas

ETT. Ns. Tahan Adrianus Manalu, M.Kep.,Sp.MB. SATU dalam MEDISTRA membentuk tenaga keperawatan yang Profesional dan Kompeten

Jenis Bahaya Dan Cara Penanganan Kecelakaan Yang Terjadi Laboratorium Biologi

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

FORMAT 2 A BAHAN KUESIONER PERSONAL UNTUK ANAK / REMAJA (USIA 18) Harus ditanyakan oleh dokter

Transkripsi:

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI NO. PSM/AGR-KBN/10 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 07 Mei 2012 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Hal 1 dari 8

SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN FRM/JKO-WKM/15-00 07 Mei 2012 Tanggal Catatan Perubahan Alasan Perubahan 15/02/2013 Perubahan terjadi pada identitas Perusahaan berupa Logo Prestasi Perusahaan memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 SMM Hal 2 dari 8

1. Tujuan PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI No. : PSM/AGR-KBN/10 Pemberikan pedoman kepada seluruh petugas penyemprotan pestisida agar terhindar dari keracunan dan tindakan pertolongan pertama yang harus dilakukan apabila terjadi keracunan pestisida/bahan beracun. 2. Ruang Lingkup Prosedur ini berlaku untuk semua pegawai/pekerja di kebun maupun di PKS. 3. Pengertian/Definisi 3.1. Tindakan preventif : adalah tindakan pencegahan agar tidak terjadi dalam hal ini adalah keracunan pestisida. 3.2. Tindakan represif : adalah tindakan yang harus dilakukan setelah terjadi dalam hal ini keracunan pestisida. 3.3. PKS : adalah Pabrik Kelapa Sawit tempat dimana tandan buah segar (TBS) di olah menjadi crude palm oil (CPO). 4. Referensi 4.1. Rekomendasi produsen pestisida/bahan beracun 5. Rincian Prosedur 5.1. Flowchart Kegiatan Hal 3 dari 8

Hal 4 dari 8

5.2. Penjelasan Flowchart 5.2.1 Kegiatan Tindakan Preventif a. Penyimpanan pestisida atau bahan beracun dan alat alat kerja digudang : 1. Penempatan pestisida tidak boleh berdekatan dengan penyimpanan bahan makanan seperti terigu, beras, minyak goreng dan lain-lain. (lihat instruksi kerja penempatan barang digudang (ISK/BUM-KBN/..) 2. Penyimpanan pestisida dan pupuk tidak boleh terkena air/air hujan. 3. Bahan pestisida yang bocor harus segera dipisahkan. 4. Penyimpanan alat-alat kerja harus dalam kondisi bersih/telah dicuci. b. Mandor Rawat/Mandor Chemis membuat Daftar Alat Kerja Bahan Berbahaya/Beracun (FRM/BUM-..00), melakukan perawatan dan secara berkala mengecek kelengkapan dan kondisi alat-alat yang digunakan untuk pekerjaan yang menggunakan bahan pestisida dan bahan beracun lainnya. c. Mandor 1/Asisten Afdeling harus memastikan alat-alat kerja berfungsi baik dan aman digunakan dengan cara mengecek ulang perlatan kerja. d. Petugas penyemprot harus berbadan sehat, tidak mempunyai kelainan kulit atau luka terbuka maupun penyakit saluran pernapasan, di buktikan dengan Surat Keterangan Medis (FRM/BUM-KBN/..) yang dikeluarkan oleh klinik kebun. e. Sebelum bekerja, Petugas penyemprot dipastikan harus sudah makan dan minum (fooding) secukupnya. f. Penyemprot harus memakai Alat Pelindung Diri (APD), berupa mantel plastik, sarung tangan, sepatu boot, masker, topi. g. Bekerja tidak boleh sambil makan dan minum h. Penakaran, pengenceran dan pencampuran pestisida dilakukan ditempat terbuka atau di ruangan yang berventilasi baik. Hal 5 dari 8

i. Alat semprot yang digunakan harus dalam keadaan baik, bersih dan tidak bocor. j. Penyemprotan tidak dilakukan pada waktu akan turun hujan atau angin bertiup kencang. Arah semprotan tidak boleh berlawanan dengan arah angin. k. Jika pestisida mengenai pakaian, kulit mata atau bagian tubuh lainnya, bersihkan segera dengan air bersih dan sabun sebelum beristirahat untuk makan, minum dan merokok. l. Jika terjadi gejala keracunan segera berhenti bekerja dan beri pertolongan pertama dan dibawa ke klinik kebun. m. Setelah selesai bekerja, pakaian dan peralatan dicuci dengan air bersih ditempat yang aman dan jauh dari sumber air bersih untuk keperluan hidup. n. Penyemprot harus segera mandi 5.2.2 Kegiatan Tindakan Represif a. Segera berhenti bekerja bila gejala keracunan mulai timbul, ditandai dengan pusing-pusing, mual dan sesak nafas. b. Tanggalkan pakaian yang terkena pestisida, kulit atau rambut yang terkena pestisida segera dicuci dengan sabun dan air yang banyak. Rekan penyemprot membantu penyemprot yang mengalami gejala keracunan dan melapor ke Mandor Chemis / Mandor Rawat 2. c. Jika akibat keracunan cukup serius, Mandor Chemis / Mandor Rawat 2 melakukan tindakan lebih lanjut : 1. Jika mengenai mata, segera dicuci dengan air bersih yang banyak selama 15 menit atau lebih secara terus menerus. 2. Jika pestisida terhisap, penderita dibawa ke tempat teduh/terbuka yang berudara segar dan paiak yang ketat dilonggarkan. Badan penderita dibaringkan dengan dagu agak terangkat ke atas supaya bebas bernapas. Hal 6 dari 8

3. Jika pestisida tertelan dan penderita masih dalam keadaan sadar, diusahakan supaya penderita muntah. Sebisa mungkin pemuntahan dilakukan dengan cara menekan pipi penderita menggunakan ibu jari dan telunjuk tangan kiri sehingga mulut terbuka, kemudian telunjuk tangan kanan digunakan untuk menggelitik bagian belakang tenggorokan sehingga penderita muntah. 4. Pemuntahan tidak boleh dilakukan bila terjadi hal-hal berikut: a. Penderita dalam keadaan kejang atau tidak sadar. b. Penderita menelan bahn yang mengandung minyak mineral berat. c. Penderita menelan bahan alkalis atau asam kuat yang korosif dengan gejala rasa terbakar atau nyeri pada mulut dan kerongkongan. 5. Penderita yang menelan bahan korosif dan masih dalam keadaan sadar diberi minum susu, putih telur, atau hanya minum saja bila keduanya tidak ada. Susu tidak boleh diberikan pada penderita yang keracunan pestisida golongan organoklor. 6. Jika penderita tidak sadar, buka jalan napas dan usahakan supaya saluran pernapasan tidak tersumbat, jika pernapasan penderita lemah/tidak teratur atau terhenti, diusahakan diberi pernapasan buatan RESUSITASI dengan cara sbb: a. Angkat kepala penderita kebelakang untuk membuka jalan napas, jepit lubang hidung penderita dengan jari dan tarik napas dalam-dalam. Segera tempelkan dan ketatkan bibir anda disekeliling mulut penderita, tiupkan udara kedalam paru-parunya dan perhatikan dada penderita. Bila dada penderita naik berarti udara telah mencapai paru-paru. Hal 7 dari 8

b. Lepaskan bibir Anda supaya terjadi pengeluaran udara secara pasif dari paru-paru, perhatikan dada penderita akan mengecil. Ambil lagi napas untuk meniupkan lagi udara ke dalam paru-paru penderita sampai penderita dapat bernapas kembali. 7. Jika penderita kejang, pakaian disekitar leher dilonggarkan. Bantal diletakkan dibawah kepala dan diberi ganjal diantara gigi berupa benda lunak atau gulungan kain bersih untuk mencegah penderita menggigit bibir atau lidahnya sendiri. j. Penderita keracunan, selanjutnya dibawa ke klinik kebun untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut. 6. Daftar Dokumen Pendukung. 7.1. Daftar Alat Pelindung Diri/APD (FRM/AGR-KBN/19-00) 7.2. Daftar Alat Kerja Bahan Beracun/Berbahaya (FRM/AGR-KBN/2-00) 7. Lampiran Tidak ada Hal 8 dari 8