ANALISA TEGANGAN POROS RODA MOBIL LISTRIK DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISA KEGAGALAN PRODUK CUTTING DISC MESIN PEMOTONG KRUPUK SINGKONG DENGAN METODE ELEMEN HINGGA. Santoso Mulyadi 1, Yuni Hermawan 2 ABSTRAK

ANALISA TEGANGAN-REGANGAN PRODUK TONGKAT LANSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA. Santoso Mulyadi 1 ABSTRACT

UJI TABRAK KOMPONEN PINTU DAN BAMPER MOBIL LISTRIK BERBAHAN KOMPOSIT SERAT TEBU DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN ADUK BERBASIS MESIN BOR Jefri Adera Bukit. Fakultas Industri, jurusan Teknik Mesin.

Simulasi Perpindahan Panas pada Lapisan Tengah Pelat Menggunakan Metode Elemen Hingga

TEGANGAN MAKSIMUM DUDUKAN STANG SEPEDA: ANALISIS DAN MODIFIKASI PERANCANGAN

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

HSS PADA PROSES BUBUT DENGAN METODE TOOL TERMOKOPEL TIPE-K DENGAN MATERIAL St 41

ANALISA KONSTRUKSI DAN PERECANAAN MULTIPLE FIXTURE

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS PRINSIP ENERGI PADA METODE ELEMEN HINGGA TINJAUAN PEMODELAN ELEMEN UNIAKSIAL KUADRATIK TERHADAP ELEMEN UNIAKSIAL KUBIK

METODE ELEMEN HINGGA DAN PENERAPANNYA DALAM TEKNIK KIMIA: ARTIKEL REVIEW. Ummi Habibah *) Abstrak

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

Pemodelan Distribusi Suhu pada Tanur Carbolite STF 15/180/301 dengan Metode Elemen Hingga

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

BEARING STRESS PADA BASEPLATE DENGAN CARA TEORITIS DIBANDINGKAN DENGAN PROGRAM SIMULASI ANSYS

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI BAB I.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN PENGHALUSAN JARING ELEMEN SEGITIGA REGANGAN KONSTAN SECARA ADAPTIF

STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT, PENGARUH RAKE ANGLE DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP TENAGA YANG DIPERLUKAN UNTUK PEMOTONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1: Aliran Darah Yang Terjadi Pada Pembuluh Darah Tanpa Penyempitan Arteri Dan Dengan Penyempitan Arteri

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS SIMULASI ELEMEN HINGGA KEKUATAN CRANE HOOK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS SUMBER TERBUKA

Jurnal Teknika Atw 1

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAKSI

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

LAPORAN TUGAS AKHIR STUDY TENTANG CUTTING FORCE MESIN BUBUT (DESAIN DYNAMOMETER SEDERHANA)

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

Simulasi Komputer untuk Memprediksi Besarnya Daya Pemotongan pada Proses Pembubutan Silindris

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Rotating Disk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Produksi Jurusan Teknik Mesin

B. Peralatan penelitian

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

ANALISA TEGANGAN VON MISES PADA ALAT BANTU JALAN (WALKER) Sadeli Jokowiyono 1, Santoso Mulyadi 2 ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung pada bulan Mei 2014 sampai September 2014.

MAKALAH KOMPUTASI NUMERIK

BAB II TEORI DASAR. Gambar 2.1 Tipikal struktur mekanika (a) struktur batang (b) struktur bertingkat [2]

ANALISA GESEKAN PENGEREMAN HIDROLIS (REM CAKRAM) DAN TROMOL PADA KENDARAAN RODA EMPAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR RANGKA TURBIN HELIKS TIPE L C500 DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI COSMOSWORKS 2007

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Mesin CNC turning

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

Tujuan Pembelajaran:

Analisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

PERENCANAAN MEKANISME PADA MESIN POWER HAMMER

PENGARUH KOEFISIEN GESEKAN PADA PROSES MANUFAKTUR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. aerodinamika pesawat terbang adalah mengenai airfoil sayap. pesawat. Fenomena pada airfoil yaitu adanya gerakan fluida yang

PENGEMBANGAN PROGRAM ANALISIS STRUKTUR BERBASIS INTERNET UNTUK PEMBELAJARAN DAN PENELITIAN METODE ELEMEN HINGGA

ANALISA SAMBUNGAN LAS PADA PENGELASAN TITIK UNTUK MENENTUKAN JARAK OPTIMAL TITIK LAS PADA BAJA KARBON AISI 1045 DENGAN PENDEKATAN ELEMEN HINGGA

Gambar 2.1 Bagian-bagian mesin press BTPTP [9]

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

Abstrak. Kata Kunci : Frame, Analisis Tegangan Statik, Ansys 14.5, Tegangan Von Mises, Faktor Keamanan. Abstract

PENGARUH KEDALAMAN POTONG, KECEPATAN PEMAKANAN TERHADAP GAYA PEMOTONGAN PADA MESIN BUBUT

PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL DAN KEDALAMAN PEMOTONGAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 60 PADA PROSES BUBUT KONVENSIONAL

Analisis Pengaruh Ukuran Stopper Pada Sambungan Pelat Kapal Terhadap Tegangan Sisa Dan Deformasi Menggunakan Metode Elemen Hingga

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

BAB I PENDAHULUAN. Desain yang baik dari sebuah airfoil sangatlah perlu dilakukan, dengan tujuan untuk meningkatkan unjuk kerja airfoil

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. perpindahan energi yang mungkin terjadi antara material atau benda sebagai akibat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

Pemodelan Temperatur Pahat Potong HSS dan Pencekam Pahat pada Proses Bubut dengan Metode Tool Termokopel Tipe K dengan Material St41

PENGARUH PARAMETER PROSES TERHADAP KUALITAS GEOMETRIK HASIL PEMBUBUTAN POROS IDLER DENGAN PENDEKATAN TAGUCHI

POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA PROGRAM STUDI TEKNIK DESAIN DAN MANUFAKTUR

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

(Mia Risti Fausi, Ir. Yerri Susatio, MT, Dr. Ridho Hantoro)

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Konstruksi Turbin Angin di Atas Hybrid Energi Gelombang Laut

BAB I PENDAHULUAN. alas pada kapal, body pada mobil, atau kendaraan semacamnya, merupakan contoh dari beberapa struktur pelat. Pelat-pelat tersebut

ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING)

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C

BAB VI POROS DAN PASAK

STUDI PENGARUH SUDUT POTONG (Kr) PAHAT KARBIDA PADA PROSES BUBUT DENGAN TIPE PEMOTONGAN OBLIQUE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN

Perancangan Peralatan Bantu Pembuatan Roda Gigi Lurus dan Roda Gigi Payung Guna Meningkatkan Fungsi Mesin Bubut

1.1 Latar Belakang dan Identifikasi Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

PENGARUH SUDUT POTONG (RAKE ANGLE) PADA PROSES TURNING TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN RINGKASAN

Transkripsi:

ANALISA TEGANGAN POROS RODA MOBIL LISTRIK DENGAN METODE ELEMEN HINGGA Dwi Djumhariyanto 1) 1) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Jember Abstrak Dalam setiap desain dilakukan harus mempertimbangkan kekuatan bahan. Kekuatan yang harus diperhatikan mengenai dimensi, bahan, dan struktur benda kerja. Pada penelitian ini akan dibahas tentang analisa kegagalan poros roda mobil listrik dari bahan baja ST 42 dengan metode elemen hingga. Metode elemen hingga adalah metode numerik yang digunakan untuk memecahkan masalah teknis dan gejala fisis metematis yang termasuk stres, ketegangan, kekuatan, dan analisis getaran. Metode elemen hingga ini untuk membandingkan antara perhitungan menggunakan software CATIA dan menggunakan perhitungan manual. Dalam hal ini metode elemen yang terbatas akan digunakan adalah metode 2D elemen hingga (lapangan) adalah elemen segitiga dengan 3 node. Dari penelitian ini didapatkan bahwa: stres terbesar dengan tegangan σ = 1,85 x 10 8. Dari kegagalan teori MNST: Maksimum Normal-Stres Teori dinyatakan aman, karena masih dalam batas aman. Tampak bahwa stres terbesar terjadi masih di bawah tekanan dari bahan itu sendiri memungkinkan. Tegangan maksimum terjadi pada tengah poros, sedangkan tegangan minimum sebesar 3,4 x 10 6 yang terletak tepi poros. Kata kunci: kegagalan, tegangan, poros roda dan elemen hingga 1. PENDAHULUAN Dunia industri saat ini memegang peranan penting dalam perkembangan teknologi terutama dalam bidang manufaktur, mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya industri yang bersaing dalam hal kualitas dan kuantitas, tuntutan yang paling utama bukan hanya kualitas barang yang tinggi, tapi juga waktu proses yang singkat. Sehingga diharapkan proses produksi dapat dilakukan secara cepat. Beberapa komponen, bahkan hampir seluruh barang teknik dikerjakan dengan menggunakan mesin karena dengan menggunakan mesin, proses produksi menjadi lebih cepat. Dengan proses produksi yang cepat maka akan meningkatkan efisiensi kerja. Pengaruh variasi kecepatan spindel, kecepatan pemakanan, dan kedalaman pemakanan pada baja ST 40 pemesinan bubut CNC yang menghasilkan rata-rata tingkat kekasaran permukaan terkecil didapat bahwa tingkat kekasaran paling rendah dicapai pada interaksi kecepatan spindel 1250 rpm, kecepatan pemakanan 0,07 mm/ rev dan kedalaman pemakanan 0.25 mm yaitu sebesar 1,30 μm (Ruliono, 2010). Mesin bubut sangat berperan terutama di dalam industri permesinan. Misalnya dalam industri otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti mur, baut, poros, dan lain - lain. Untuk itu dalam dunia industri peningkatan kualitas dan tercapainya kuantitas menjadi bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Satu lagi tuntutan yang harus dipenuhi adalah tingkat kekasaran permukaan hasil proses pemesinan. Tuntutan ini harus juga diperhatikan karena memiliki 8 J-Proteksion, Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Teknik Mesin

pengaruh terhadap fungsi dari produk atau komponen tersebut, terutama untuk bagianbagian yang berpasangan, misalnya komponen yang akan dipasang pada poros dan bearing. Selain ukurannya harus sesuai, komponen tersebut juga harus memiliki tingkat kekasaran tertentu. Hal ini dimaksudkan agar komponen tersebut dapat berfungsi secara maksimal dan memiliki umur pakai yang tinggi. Permukaan dengan tingkat kekasaran yang tinggi, terutama pada bagian yang banyak terjadi kontak akan menyebabkan terjadinya gaya gesekan yang cukup tinggi yang pada akhirnya akan menyebabkan keausan. Untuk itulah, pada setiap gambar kerja biasanya disyaratkan tingkat kekasaran tertentu pada bagian tertentu dari komponen tersebut (Ruliono, 2010). 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Elemen Hingga Perkembangan dunia komputer telah begitu cepatnya mempengaruhi bidang-bidang penelitian dan industri, sehingga impian para ahli dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan industri telah menjadi kenyataan. Pada trend sekarang ini, metoda dan analisa desain telah banyak menggunakan perhitungan metematis yang rumit dalam penggunaan sehari-hari. Metode elemen hingga adalah metode numerik yang digunakan untuk mengatasi masalah nilai batas yang dikarakteristikkan dengan persamaan diferensial parsial dan kondisi batas. Domain geometrik dari masalah nilai batas didiskritisasi menggunakan elemen subdomain, yang disebut sebagai elemen hingga, dan persamaan diferensial tersebut diterapkan terhadap elemen tunggal setelah diubah ke dalam bentuk integral-diferensial. Satu set bentuk fungsi digunakan untuk mewakili variabel utama yang tidak diketahui dalam domain elemen. Satu set persamaan linier diperoleh untuk setiap elemen dalam domain diskrit. Sebuah sistem matriks global dibentuk setelah menyusun seluruh elemen. Ada beberapa permasalahan yang dapat diselesaikan oleh metode elemen hingga diantaranya adalah permasalahan phisis. Berikut merupakan tipe-tipe permasalahan phisis yang dapat dipecahkan oleh metode elemen hingga diantaranya pemecahan masalah tegangan (stress), buckling (tekukan) dan analisis getaran. Metode elemen hingga (finite element method) banyak memberikan andil dalam melahirkan penemuan-penemuan bidang riset dan industri, Hal ini dikarenakan dapat berperan sebagai research tool pada eksperimen numerik. Aplikasi banyak dilakukan pada problem kompleks diselesaikan dengan metode elemen hingga seperti rekayasa struktur, steady state dan time dependent heat transfer, fluid flow, dan electrical potential problem, aplikasi bidang medikal. 2.2 Elemen Dua Dimensi Bentuk yang sering dipergunakan adalah elemen segi tiga dan elemen segi empat. Linier elemen mempunyai sisi yang lurus. Elemen dengan order lebih tinggi (quadratic, cubic) dapat sisi lurus atau lengkung. Modeling untuk domain dengan batas sisi lengkung dimungkinkan dengan penambahan node tengah (midside node). Ketebalan elemen bisa sama (konstan) atau bisa sebagai fungsi dari koordinat. Gambar 1. Tipe dua dimensi Gambar 2. Luasan elemen segitiga J-Proteksion, Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Teknik Mesin 9

Dengan mengasumsikan persamaan fungsi linier pada sumbu y dan x dengan fungsi yang sederhana. u ( X, ) = α 1 X + α 3 v ( X, ) = β 1 + β 2 X + β 3 Dengan mengasumsikan persamaan fungsi linier pada sumbu y dan x dengan fungsi yang sederhana. Sehingga bila dimasukan kedalam matrix. Atau Atau sama dengan persamaan untuk titik V, sehingga memiliki persamaan: u ( X, ) = α 1 X + α 3 v ( X, ) = β 1 + β 2 X +β 3 Atau Sehingga koordinat untuk α dan β adalah turunan persamaan keduanya sehingga invers koordinat matriks kedua persamaan adalah. Gambar 3. Elemen segitiga dengan 3 node Dari data diatas dapat disimpulkan konstanta dari α dan β (sebelum dimasukan kedalam koordinat), dapat dimasukan kepersamaan X. Sehingga menjadi persamaan: Dimana: U 1 = α 1 X 1 + α 3 1 U 2 = α 1 X 2 + α 3 2 U 3 = α 1 X 3 + α 3 3 Gambar 5. Koordinat elemen segitiga Gambar 4. Elemen triangular dan quadrilateral Sehingga penyederhanaan dari persamaan adalah: 10 J-Proteksion, Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Teknik Mesin

Disubtitusikan dengan persamaan Sehingga persamaannya menjadi: Adapun langkah-langkah dalam memakai finite elemen method untuk analisa gerakan pada continous system. a. Discretization daripada domain. 1) 1- D contoh pada sumbu X saja, atau mungkin juga pada sumbu X dan saja. 2) 2- D contoh pada sumbu X dan ; atau biasa dikenal dengan r dan θ 3) 3- D contoh pada sumbu X, dan Z; atau biasa dikenal dengan r, θ dan z. b. Pilih polynomial function di dalam mencari shape function. c. Jabarkan elemen equation. Dua kategori model matematik: a. lumped parameter models (discrete-system) b. continuum mechanics based models (continuou system). 3. METODE PENELITIAN Secara garis besar tahapan penelitian yang ditujukan untuk menyelesaikan penganalisaan kekuatan poros roda mobil listrik adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data sebelumnya. Pada tahap ini, mengumpulkan data- data poros roda mobil listrik (Rahmat, 2010). Sehingga data yang diambil benar-benar akurat dengan data sebelumnya. b. Analisa awal data sebelumnya Pada tahap ini, melakukan analisa awal dari produk poros roda mobil listrik (Rahmat, 2010). c. Melakukan penggambaran teknik Pada tahapan ini, perancangan tongkat di visualisasikan dalam bentuk gambar 2D dan 3D beserta dimensi dari konsep terpilih dengan menggunakan software CATIA. d. Analisa kekuatan material Menentukan posisi tegangan terbesar dimana pada posisi ini akan terjadi awal kerusakan/kegagalan. Melakukan uji struktur piringan poros roda mobil listrik dengan bantuan software CATIA. Uji struktur hanya pada pembebanan pengguna dan piringan poros roda mobil listrik secara statis. e. Analisa kekuatan dari poros roda dengan metode Element Hingga Menganalisa kekuatan dari produk poros roda mobil listrik dimana pada tahap ini produk poros roda mobil listrik akan dilakukan perhitungan tegangan dengan menggunakan metode Elemen hingga. f. Membandingkan antara perhitungan dengan metode Elemen Hingga dan dengan menggunakan software CATIA. Setelah didapat data yang akurat kita akan membandingkan antara kedua pengujian yang telah dilakukan, sehingga hasil yang didapat sesuai dengan data yang ingin diperoleh. Penelitian ini mengikuti alur penelitian sebagai berikut: Gambar 6. Diagram alir penelitian J-Proteksion, Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Teknik Mesin 11

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Membangun Model Analisa Struktur Untuk membuat model analisa struktur menggunakan aplikasi generative sructural analysis. Generative structural analysis merupakan suatu aplikasi yang dapat menganalisa tegangan yang terjadi pada model secara presisi dengan berbagai macam keadaan pembebanan. Aplikasi generative structural analysis dapat diakses dari start menu pada aplikasi analysis and simulation dari CATIA V5R14, seperti gambar 7 di bawah ini. setelah pembuatan model baik model geometri maupun elemen hingga. Adapun beberapa hal dari tahap ini yang ditampilkan antara lain tegangan von mises, tegangan principal, defleksi. Dalam tugas akhir ini hasil post processor yang dibutuhkan hanya tegangan von mises pada struktur, yaitu berapa dan dimana tegangan maksimum dan minimum yang terjadi pada model. Dari hasil pemodelan analisa didapatkan hasil komputasi analisa tegangan yang terjadi pada piringan dengan bantuan software CATIA V5R14 adalah sebagai berikut: Gambar 7. Tampilan desain dan generative structural analysis 4.2 Analisa Tegangan Struktur Poros Roda Langkah selanjutnya adalah memberi perintah kepada CATIA V5R14 untuk mulai proses perhitungan mencari solusi atas tahapan yang telah diberikan pada preposeccor dengan menggunakan metode elemen hingga. Untuk dapat memulai proses perhitungan dengan memberi perintah compute. Waktu yang dibutuhkan CATIA V5R14 untuk mendapatkan hasil perhitungan tergantung pada performance dari komputer (memori, kapasitas hardisk, prosesor, motherboard) dan kompleksitas dari permasalahan yang ada (model geometri, model pembebanan, ukuran meshing). Untuk perancangan ini menggunakan automeshing, hal ini dikarenakan kompleksitasnya permasalahan yang ada dan performa dari komputer yang standar untuk menganalisa struktur dengan menggunakan CATIA V5R14. Pada post proseccor yang bertujuan untuk melihat hasil perhitungan yang telah dilakukan Gambar 8. Meshing dan tegangan yang terjadi pada poros dengan pembebanan 10.000 N.m Dari hasil perhitungan secara komputasi didapatkan tegangan maksimum yang bekerja pada poros roda tersebut yaitu 1,85 x 10 8 N/ m 2 terletak pada bagian tengah poros roda sedangkan tegangan minimum yang bekerja pada poros roda yaitu 3,4 x 10 6 N/m 2 terletak pada bagian tepi poros. 4.3 Tegangan Von Misses Dengan Software CATIA Setelah didapatkan besar tegangan von 12 J-Proteksion, Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Teknik Mesin

misses kritisnya, maka langkah selanjutnya adalah mengadakan evaluasi terhadap kegagalan material akibat pembebanan. Digunakan persamaan di bawah ini untuk mengevaluasi konsep desain yang telah dirancang. σ e maksimum Sy N Dimana tegangan luluh yang diijinkan (Sy) dari bahan poros yaitu baja ST42 sebesar 8,7 x 10 12 N/m 2 dan perhitungan analisa tegangan menggunakan Nilai angka keamanan 6 dikarenakan menggunakan material logam dan paduan, maka: σ e maksimum 8,7 x 1012 N/m 2 σ e maksimum 1,45 x 10 11 N/m 2 Agar material tidak terjadi kegagalan maka tegangan equivalent (tegangan Von- Mises) yang terjadi tidak boleh melebihi dari 1,45 x 10 11 N/m 2. Dari perhitungan tegangan maksimum dengan menggunakan software CATIA didapat tegangan maksimumnya adalah 1,85 x 10 8 N/m 2. Ini dapat ditarik kesimpulan bahwa tegangan equivalent atau tegangan von mises masih dibawah tegangan yang diijinkan, dengan kata lain poros roda aman untuk digunakan. 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penelitian ini dapat disimpulakan bahwa: 1. Tegangan terbesar yang terjadi masih berada di bawah tegangan ijin dari bahan itu sendiri. Tegangan yang terjadi pada poros sebesar 1.85 x 10 8 N/m 2 terletak pada bagian tengah poros. 2. Metode elemen hingga yang dipergunakan adalah 2D dalam hal ini elemen bidang segitiga dengan 3 node didasarkan untuk keperluan analisa suatu kontinum yang berupa luasan. Permasalahan yang dapat 6 dipecahkan oleh elemen bidang segitiga ini menyangkut matrik kekakuan elemen, plain strain dan plain stress serta vektorvektor gaya yang bekerja pada elemen dari produk poros tersebut. Secara terperinci hal-hal yang disebut akan ditinjau dalam sistem koordinat lokal dan sistem koordinat global. 5.2 Saran Perlu dilakukan analisis dengan menggunakan metode elemen hingga 2D quatrohedral, dengan menggunakan elemenelemen yang jauh lebih kecil dan banyak agar didapat hasil yang jauh lebih teliti lagi, dan dengan menggunakan metode elemen hingga 3D agar didapat hasil yang sangat akurat dan detail. DAFTAR PUSTAKA Elfrida Saragi, Utaja. Simulasi Metode Elemen hingga untuk menghitung Thermal stress pada bahan struktur yang mengalami korosi. Lokakarya Komputasi dalam Sains dan Teknologi Nuklir XVI. Batam. Grandin, Hartley, Jr. 1986. Fundamentals of the finite Element Method. New ork: Macmillan publishing company. Hidayat, A. Sukma. 2010. Pengruh Putaran Spindel, Kedalaman Potong, dan Gerak Makan Terhadap Getaran Pada Proses Bubut Tanpa Tail Stock. Jember: Universitas Jember. Kendari Pos. 2005. Tongkat Perbaiki Keseimbangan Tubuh. Edisi Sabtu, November 2005) Nugroho, Wiedhi. A. 2005. Design of tricycle bike, Final Project, Manufacture Engineering. Sepeluh Nopember Institute of Technologi Surabaya. Nurmianto, Eko. 1999. Ergonomi konsep dasar dan aplikasinya, Edisi pertama. Penerbit Guna Widya. Robert D. Cook. 1990. Konsep dan Aplikasi Metode Elemen Hingga. Bandung: PT. EAEOCO. Sutatio, erri. 2004. Dasar-dasar Metode J-Proteksion, Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Teknik Mesin 13

Elemen Hingga. ogyakarta: Penerbit Andi. Sonief, Ir. A. As ad. MT. Diktat Metode Elemen Hingga. Bandung: ITB Supriyono. Aplikasi Metode Elemen Hingga untuk Perhitungan Perambatan Panas pada kondisi Tunak. Batam: Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. Wardani, Laksmi. K. 2003. Evaluasi ergonomic dalam perancangan desain. Jurusan Desain Interior, Fakulas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra Surabaya. 14 J-Proteksion, Jurnal Kajian Ilmiah dan Teknologi Teknik Mesin