USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN PELANGGAN TELKOMSEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT)

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM USAHA MEMENUHI KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PRODUK AQUA GELAS 240 ML PADA PT

Ratna Kencana Ekasari LOGO.

PERANCANGAN TAS PUNGGUNG LAPTOP MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PADA HOME INDUSTRI LANGON KOTA TEGAL

Peningkatan Pelayanan Service Advisor dengan Menerapkan Metode Quality Function Deployment di Auto 2000 Hr. Muhammad Surabaya

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Analisis Kepuasan Pelanggan Terhadap Pelayanan Hotel Lido Graha dengan Metode Quality Functions Deployment (QFD)

PENGEMBANGAN BATIK GEDOK TUBAN BERDASARKAN ATRIBUT KONSUMEN DENGAN MENGUNAKAN METODE QFD (Quality Function Deployment)

Peningkatkan Kualitas Layanan 4G LTE Telkomsel Berdasarkan Servqual dan Quality Function Deployment yang Terintegrasi

INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATAN PELAYANAN JASA DI PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SURABAYA

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

IMPLEMENTASI METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) GUNA MENINGKATKAN KUALITAS KAIN BATIK TULIS

Peningkatan Kualitas Layanan General Affair Menggunakan Metode ServQual dan QFD pada PT. Meratus Line

PENERAPAN FUZZY SERVQUAL DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN (Studi Kasus Bengkel Mobil PT.

SIDANG TESIS MANAJEMEN INDUSTRI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011

BAB III METODE PENELITIAN. informasi mengenai kebutuhan data penelitian. Adapun obyek yang. dijadikan penelitian adalah Kopma UNY core.

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN KEPADA PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI METODE SERVQUAL DAN QFD (STUDY KASUS : HOTEL ELMI SURABAYA)

Analisa Kompetensi Sumber Daya Manusia Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) (Studi Kasus di Biro Personalia PT. XYZ)

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh :

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012

PENDEKATAN METODE KANO QFD UNTUK MENGUKUR PELAYANAN LABORATORIUM UJI

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Langkah langkah (flow chart) pemecahan masalah. Mulai. Observasi Pendahuluan. Penetapan Tujuan

ANALISA KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS LAYANAN BENGKEL DENGAN METODE SERVQUAL DAN QFD SKRIPSI

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Usulan Perbaikan Kualitas Pelayanan dengan Metode Servqual dan QFD pada Bank Aceh Cabang Krueng Geukueh

3. METODE PENELITIAN. Lukman Arhami. Perencanaan strategi..., FT UI., Universitas Indonesia

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI...

PENINGKATAN KUALITAS TRAINING UNTUK PELANGGAN PT INKA DENGAN PENDEKATAN METODE AHP DAN QFD

Kata Kunci : Penilaian Konsumen, Kualitas Produk, Metode QFD (Quality Function Deployment)

Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XX Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Februari 2014

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. diinginkan, maka upaya penyempurnaan dalam semua aspek. penyelenggaraan urusan kredit terus diupayakan oleh semua pihak yang

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN FARMASI RSK. ST VINCENTIUS A PAULO SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Karangmalang, Sleman, DIY. Berdiri 2 Oktober Jenis Koperasi:

ANALISIS PENINGKATAN MUTU PELAYANAN SMU ISLAM YMI DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis di sektor jasa telah memasuki era globalisasi,

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

Seminar Tesis. Sri Hariani Eko Wulandari Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M.Eng.Sc. Ir., Udisubakti

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PADA MMT-ITS DENGAN MENGGUNAKAN INTEGRASI SERVQUAL, KANO DAN QFD

ANALISIS KASUS PENCABUTAN LAYANAN SAMBUNGAN TELEPON DALAM KONTEKS KUALITAS LAYANAN DI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

ANALISIS KUALITAS LAYANAN E-COMMERCE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN MENGGUNAKAN METODE E-SERVQUAL (Studi Kasus: Lejel Home Shopping Pekanbaru)

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

ANALISIS KINERJA BANK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU LAYANAN MENGGUNAKAN METODE MIPA ( MODIFIED IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSIS)

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah 3

RANCANGAN PRODUK KNALPOT MOTOR DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN SPEEDY TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD (Studi Kasus pada PT.

ANALISIS SERVICE QUALITY DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) UNTUK MENGUKUR KUALITAS LAYANAN KATERING DI PT BORNEO KALTIM

STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DI PT. KARYA TEKNIK PERSADA SURABAYA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

PENGEMBANGAN PRODUK BATU ONIX BERDASARKAN PERSEPSI DAN KEINGINAN KONSUMEN

Karakteristik Teknis Prioritas Proses Produksi Karung Goni Plastik dengan QFD

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

Industrial Management Analisis Kepuasan Pelanggan Pemakaian Produk Gypsum dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment

TUGAS AKHIR INTEGRASI METODE KANO DAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DALAM ANALISIS KEPUASAN TERHADAP

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN ADMINISTRASI PADA KANTOR LAYANAN ADMINISTRASI POLITEKNIK UBAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan dan persaingan dalam era globalisasi pasar

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian...

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Hotel Bintang Griyawisata Jakarta.

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

T R I Y O N O D

PERANCANGAN ALAT CETAK ISI RESOLES DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

USULAN PENGEMBANGAN PRODUK MAKANAN RINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

Evaluasi Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) Pada Universitas Satya Wiyata Mandala Nabire

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

PENERAPAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pasar semakin kompetitif dan tidak mungkin terhindarkan lagi. Salah satu

ANALISIS KUALITAS LAYANAN BERBASIS SERVQUAL

DAFTAR ISI... Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... viii DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... ABSTRAKSI... BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

Seminar Nasional Waluyo Jatmiko II FTI UPN Veteran Jawa Timur

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PERENCANAAN STRATEGI PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KONSUMEN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Transkripsi:

USULAN PERBAIKAN KUALITAS PELAYANAN PELANGGAN TELKOMSEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD (QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT) Iphov Kumala Sriwana, Friska Silaban Jurusan Teknik Industri Universitas Esa Unggul Jakarta Jln. Arjuna Utara Tol Tomang-Kebon Jeruk Jakarta iphovks@esaunggul.ac.id Abstrak PT Telkomsel adalah salah satu operator terbesar dan memiliki pelanggan terbanyak yang ada di Indonesia. Banyaknya operator baru yang bermunculan saat ini, menjadikan persaingan semakin ketat. Salah satu cara untuk tetap bertahan dan tetap menjadi pemimpin adalah dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan agar sesuai dengan harapan konsumen. Untuk itu dalam rangka melakukan peningkatan kualitas layanan di PT.Telkomsel khususnya di Grapari Telkomsel, dilakukan penelitian dengan menggunakan aplikasi metode Quality Function Deployment (QFD) yang bertujuan untuk memperoleh Voice of Customer, mendapatkan Prioritas Tindakan Respon Teknis, serta menghasilkan usulan strategi yang sebaiknya diambil oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas layanan. Dengan penerapan QFD, diperoleh atribut-atribut yang menjadi prioritas untuk peningkatan kualitas layanan, terdiri dari 25 atribut kebutuhan konsumen, diantaranya Pelayanan yang cepat dan tepat, Waktu menunggu tidak terlalu lama, sikap membantu dari petugas, dll. Dari hasil pengolahan atau analisis terhadap matrik QFD (Qualiy Function Deployment) diketahui bahwa yang memiliki bobot kepentingan yang tertinggi adalah untuk atribut pelayanan yang cepat dan tepat dengan bobot kepentingan 4.75 dan dapat dijadikan prioritas untuk peningkatan pelayanan di Grapari dan untuk karakteristik teknis yang memeberikan kontribusi besar dalam perbaikan kualitas layanan yaitu untuk service excellent training 24.60%, Product Knowledge training 7.53%, sosialisasi product 7.35% dan Fresh mind training 7.11%. Kata Kunci : kepuasan, pelanggan, kualitas, pelayanan Pendahuluan Pada era persaingan bisnis telekomunikasi seluler yang semakin ketat, semua operator seluler dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Jika pelanggan merasa puas maka secara otomatis loyalitas pelanggan akan meningkat. PT Telkomsel sebagai salah satu operator seluler terbesar di Indonesia tentunya juga ingin meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga PT Telkomsel dapat mempertahankan bahkan terus meningkatkan jumlah pelanggan. Guna mendukung pelayanan pada pelanggan, PT Telkomsel mendirikan Grapari (Graha Pari Sraya), yang berfungsi sebagai unit pelayanan pelanggan secara langsung. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan yang dilakukan oleh Telkomsel dengan metode mystery shopping, aspek sikap kerja dalam melayani pelanggan,aspek perilaku kerja, eksterior dan interior ruangan Grapari Jakarta yang selama ini diberikan masih kurang memuaskan. Kelemahan hasil penelitian mystery shopping ini adalah hanya memandang dari sisi karakteristik teknis perusahaan saja, belum menggali keinginan dan kebutuhan pelanggan yang sebenarnya. Pihak internal mengakui bahwa pelayanan Grapari masih terdapat banyak kekurangan dan membutuhkan perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan. PT. Telkomsel harus melakukan perbaikan pelayanan pelanggan. Untuk melakukan perbaikan pelayanan, langkah awal yang dilakukan adalah melakukan identifikasi kebutuhan pelanggan sehingga dapat dilakukan perbaikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Berdasarkan latar belakang tersebut, perlu dilakukan Jurnal Inovisi Volume 8, Nomor 2, Oktober 2012 91

penelitian untuk mengetahui kebutuhan pelanggan dan dirumuskan upaya untuk memenuhinya. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apa kebutuhan pelanggan Telkomsel terhadap pelayanan Grapari?. 2. Bagaimana usulan desain konsep perbaikan pelayanan Grapari sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan?. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari pada penelitian tugas akhir ini adalah : 1. Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan Telkomsel terhadap pelayanan Grapari. 2. Mendesain konsep perbaikan pelayanan Grapari Telkomsel dengan menggunakan metode Quality Function Deployment untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Metode Penelitian Penentuan Atribut Kebutuhan Konsumen Atribut kebutuhan konsumenn yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kebutuhan konsumenn yang memiliki tingkat kepentingan tinggi namun dengan tingkat kepuasan konsumen yang masih rendah. Metode Quality Function Deployment Pada Metode ini dilakukan beberapa langkah berikut : 1. Melakukan penghitungan kuesioner pendahuluan maupun penelitian 2. Menentukan tingkat kepentingan masingmasing atribut kebutuhan konsumen 3. Menentukan tingkat kepuasan dan harapan baik telkomsel maupun pesaingnya. 4. Menentukan nilai target, rasio perbaikan, bobot dari setiap atribut kebutuhan pelanggan 5. Identifikasi Karakteristik Teknis sebagai terjemahan dari atribut pelayanan ke dalam tindakan teknik operasional. 6. Menentukan hubungan yang terjadi antara atribut pelayanan dengan karakteristik teknik 7. Menentukan hubungan yang terjadi antar Karakteristik Teknis 8. Menentukan Target dari Setiap Karakteristik Teknis 9. Desain House of Quality Hasil Dan Pembahasan Identifikasi Karakteristik Responden Identifikasi responden dimaksudkan agar responden yang dijadikan sampel representative. Identifikasi ini dilakukan dengan menentukan variable penentu yang akan digunakan untuk mengambil sampel. Adapun variable yang menjadi penentu dalam karakteristik responden adalah jenis pelanggan dan Intensitas kunjungan ke Grapari. Dimana responden yang akan diambil sebagai sampel adalah pelanggan Telkomsel dan pelanggan yang sudah pernah berkunjung ke Grapari Telkomsel minimal 1 kali. Mekanisme ini juga dilakukan pada perusahaan pesaing yaitu Indosat dan HCPT (Three). Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Pengidentifikasian kebutuhan pelanggan dilakukan dengan metode wawancara semi terstruktur dimana responden diwawancara dengan menggunakan panduan pertanyaan yang sudah ada. Panduan pertanyaan ini dibuat dengan tujuan untuk menggali informasi kebutuhan pelanggan terhadap pelayanan Grapari. Kebutuhan pelanggan merupakan hasil interpretasi terhadap pernyataan responden. Interpretasi dilakukan secara langsung setelah wawancara dilakukan untuk mengurangi bias dalam penginterpretasian kebutuhan pelanggan. Selain melalui wawancara, terdapat data sekunder yang turut mendukung pengidentifikasian kebutuhan pelanggan seperti customer service representative dan jenis pekerjaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing unit kerja. Wawancara dilakukan terhadap pelanggan Telkomsel yang memenuhi kriteria penentu seperti telah dijelaskan pada bagian Identifikasi Karakteristik Responden. 92 Jurnal Inovisi Volume 8, Nomor 2, Oktober 2012

Unit kerja Customer service Kasir Tabel 3 Daftar Atribut Kebutuhan Pelanggan Kode Atribut kebutuhan pelanggan K1 Pelayanan yang cepat dan tepat K2 Jam kerja pelayanan yang lebih lama K3 Waktu menunggu tidak terlalu lama K4 Jumlah outlet ditempat keramaian diperbanyak K5 Sikap membantu petugas K6 Jumlah petugas yang cukup untuk melayani K7 Jumlah tempat duduk untuk antrian yang memadai K8 Musik dalam ruangan K9 Product knowledge petugas memadai K10 Keramahan petugas dalam melayani K11 Kemampuan petugas menyelesaikan masalah K12 Kemampuan petugas menyampaikan informasi K13 Tuntas dalam memberikan pelayanan K14 Tanggap terhadap kebutuhan pelanggan K15 Pelayanan yang cepat dan tepat K16 Waktu menunggu tidak terlalu lama K17 Sikap membantu petugas K18 Jumlah petugas yang cukup untuk melayani K19 Jumlah tempat duduk untuk antrian yang memadai K20 Product knowledge petugas memadai K21 Keramahan petugas dalam melayani K22 Petugas dapat dipercaya K23 Kemampuan petugas menyampaikan informasi K24 Jenis pembayaran tagihan bervariasi (cash/kartu kredit) K25 Tanggap terhadap kebutuhan pelanggan Jumlah sampel yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan terhadap pelayanan Grapari adalah 25 orang. Jumlah ini diambil secara acak, didasarkan pada tingkat kebutuhan pelanggan Telkomsel yang terus bertambah pada awal pengumpulan data tetapi kemudian pertambahannya semakin sedikit hingga akhirnya tidak bertambah. Seperti telah dijelaskan dalam kuesioner pendahuluan, dalam menentukan atribut kebutuhan pelanggan dilakukan penyebaran kuesioner pendahaluan terlebih dahulu untuk menentukan atribut kebutuhan mana yang penting atau tidak, kemudian dari kuesioner pendahuluan itu disaring atributatribut mana saja yang paling berpengaruh untuk tercapainya kepuasan pelanggan Grapari Telkomsel. Penentuan Karakterisitik Teknis Penentuan karakteristik teknis dilakukan dengan menggunakan metode Delphi, yaitu dengan melakukan diskusi dengan pihak-pihak yang bersangkutan antara lain dengan divisi Quality Service dan supervisor Service Outlet Grapari. Karakteristik teknis yang terkumpul dijabarkan berdasarkan atribut kebutuhan pelanggan. Setelah penentuan karakteristik teknis maka dilakukan diskusi penentuan target, satuan pengukuran, dan direction of goodness. Berikut ini data karakteristik teknis yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pengolahan Data Kuesioner Tingkat Kepentingan Kebutuhan Pelanggan Untuk mengetahui bobot tingkat kepentingan kebutuhan pelanggan, dilakukan pengolahan data menggunakan metode WAP (Weight Average Performance). Hasil perhitungan WAP (Weight Average Performance) dapat dilihat pada tabel 3 Jurnal Inovisi Volume 8, Nomor 2, Oktober 2012 93

Tabel 4 Daftar Karakteristik Teknis KODE Karakteristik Teknis T1 Standar waktu pelayanan T2 Filterisasi penanganan kebutuhan pelanggan T3 Edukasi pelanggan T4 Jumlah shift petugas T5 Maximal waiting time T6 Pencapaian customer based T7 Service excellent training T8 Pengaturan waktu istirahat T9 Tata letak dalam ruangan T10 Pengadaan perangkat (tape pemutar) T11 Outbond T12 Product knowledge training T13 Sosialisasi produk T14 Fresh mind training T15 Mystery shopping T16 Konseling / briefing T17 Filterisasi masalah T18 Pencapaian customer based pengguna kasir T19 Pengaturan proporsi tugas security T20 Fleksibilitas terhadap gangguan di bank UNIT KERJA Kode ATRIBUT KEBUTUHAN PELANGGAN BOBOT K1 Pelayanan yang cepat dan tepat 4.75 K2 Jam kerja pelayanan yang lebih lama 4.30 K3 Waktu menunggu tidak terlalu lama 4.57 K4 Jumlah outlet ditempat keramaian diperbanyak 4.40 K5 Sikap membantu petugas 4.51 K6 Jumlah petugas yang cukup untuk melayani 4.49 CUSTOMER SERVICE K7 Jumlah tempat duduk untuk antrian yang memadai 4.43 K8 Musik dalam ruangan 3.83 K9 Product knowledge petugas memadai 4.38 K10 Keramahan petugas dalam melayani 4.65 K11 Kemampuan petugas menyelesaikan masalah 4.70 K12 Kemampuan petugas menyampaikan informasi 4.65 K13 Tuntas dalam memberikan pelayanan 4.69 K14 Tanggap terhadap kebutuhan pelanggan 4.61 K15 Pelayanan yang cepat dan tepat 4.75 K16 Waktu menunggu tidak terlalu lama 4.64 K17 Sikap membantu petugas 4.58 K18 Jumlah petugas yang cukup untuk melayani 4.53 K19 Jumlah tempat duduk untuk antrian yang memadai 4.44 KASIR K20 Product knowledge petugas memadai 4.49 K21 Keramahan petugas dalam melayani 4.63 K22 Petugas dapat dipercaya 4.70 K23 Kemampuan petugas menyampaikan informasi 4.67 K24 Jenis pembayaran tagihan bervariasi (cash/kartu kredit) 4.64 K25 Tanggap terhadap kebutuhan pelanggan 4.66 94 Jurnal Inovisi Volume 8, Nomor 2, Oktober 2012

Berikut ini adalah contoh perhitungan untuk WAP K1. Responden yang menjawab nilai kepentingan 1-5 yaitu: 1= ada 1 orang responden 2= tidak ada yang menjawab 3=4 orang responden 4=40 orang responden 5=165 orang responden Jadi perhitungannya adalah : WAP = (( jumlah jawaban untuk nilai I ) x I ) i ( jumlah total responden ) Pengolahan Data Kuisioner Persepsi- Ekspektasi Terhadap Kebutuhan Pelanggan PT Telkomsel dan Pesaing Untuk mengetahui bobot performansi kebutuhan pelanggan PT Telkomsel dan pesaing maka dilakukan pengolahan data kuisioner persepsi-ekspektasi, yaitu dengan rumus yang sama dengan rumus perhitungan WAP (Weight Average Performance): WAP = I ) x I ) i (( jumlah jawaban untuk nilai.(2) ( jumlah total responden ) Tabel 6 Bobot Performansi UNIT KERJA Kode ATRIBUT KEBUTUHAN PELANGGAN CUSTOMER SERVICE KASIR K1 K2 K3 K4 K5 Keterangan tabel adalah sebagai berikut : A : PT Telkomsel B : PT Indosat Hasil dari perhitungan Bobot Performansi untuk pelanggan Telkomsel dan pesaing dapat dilihat pada tabel bobot Performansi dibawah ini : Bobot Performansi A B C Pelayanan yang cepat dan tepat 3.60 2.97 3.40 Jam kerja pelayanan yang lebih lama 3.26 3.13 3.27 Waktu menunggu tidak terlalu lama 2.90 2.77 3.13 Jumlah outlet ditempat keramaian diperbanyak 3.15 3.27 3.50 Sikap membantu petugas 3.99 3.40 3.50 K6 Jumlah petugas yang cukup untuk melayani 3.33 3.10 3.07 K7 Jumlah tempat duduk untuk antrian yang memadai 3.73 2.67 2.83 K8 Musik dalam ruangan 2.44 2.47 2.07 K9 Product knowledge petugas memadai 3.62 3.20 3.40 K10 Keramahan petugas dalam melayani 4.07 3.63 3.53 K11 Kemampuan petugas menyelesaikan masalah 3.81 3.43 3.43 K12 Kemampuan petugas menyampaikan informasi 3.91 3.47 3.53 K13 Tuntas dalam memberikan pelayanan 3.70 3.47 3.47 K14 Tanggap terhadap kebutuhan pelanggan 3.70 3.17 3.23 K15 Pelayanan yang cepat dan tepat 3.86 2.93 3.23 K16 Waktu menunggu tidak terlalu lama 3.38 2.83 3.17 K17 Sikap membantu petugas 3.90 3.13 3.33 K18 Jumlah petugas yang cukup untuk melayani 3.22 3.23 3.03 K19 Jumlah tempat duduk untuk antrian yang memadai 3.63 3.00 3.00 K20 Product knowledge petugas memadai 3.71 3.20 3.30 K21 Keramahan petugas dalam melayani 3.97 3.50 3.57 K22 Petugas dapat dipercaya 4.09 3.67 3.70 K23 Kemampuan petugas menyampaikan informasi 3.89 3.57 3.67 K24 Jenis pembayaran tagihan bervariasi (cash/kartu kredit) 3.57 3.70 3.67 K25 Tanggap terhadap kebutuhan pelanggan 3.73 3.17 3.50 Jurnal Inovisi Volume 8, Nomor 2, Oktober 2012 95

C : PT Hutchison (Three) Uji Validitas dan Reliabilitas Adapun untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita jadikan sebagai data untuk penelitian itu valid dan reliabel, maka dilakukanlah uji data kuesioner yaitu Uji Validitas dan Reliabilitas dengan menggunakan bantuan software SPSS11.0 for windows. Pembentukan Matriks Quality Function Deployment (House of Quality) Setelah selesai melakukan pengolahan data untuk evaluasi kepuasan konsumen, maka penelitian akan dilanjutkan dengan melakukan analisa pengembangan kualitas pelayanan grapari Telkomsel. Analisa pengembangan kualitas ini dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Metode QFD ini menggunakan beberapa tools yang utama adalah seperti matriks House of Quality (HOQ) atau biasa disebut sebagai rumah kualitas.seluruh data dan informasi diperoleh, baik dari hasil penyebaran kuesioner maupun hasil wawancara dengan pihak manajemen perusahaan akan digunakan dalam pembentukan matriks house of Quality. Analisis Hasil Pengolahan Data Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa bobot masing-masing atribut cukup tinggi. Hal ini terjadi karena pelanggan menganggap bahwa setiap atribut adalah penting untuk mendukung terwujudnya pelayanan yang baik. Di sini pelanggan menuntut perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik. Jika perusahaan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan maka perusahaan akan memperoleh tingkat kepuasan pelanggan yang lebih baik. Berikut ini atribut kebutuhan yang memiliki bobot kepentingan tinggi, antara lain : 1. Pelayanan yang cepat dan tepat kepentingan tertinggi dari atribut lain, baik untuk kelompok atribut Customer Service maupun Kasir yaitu 4.75. Ini berarti bahwa pelanggan menginginkan pelayanan yang tepat (right at the first time) dan tidak berteletele baik dari petugas customer service maupun kasir. Hal ini mengacu pada terwujudnya pelayanan yang efektif dan efisien. 2. Kemampuan petugas menyelesaikan masalah kepentingan 4.70 untuk Customer Service. Pelanggan mengharapkan petugas customer service memiliki kemampuan filterisasi masalah, problem solving, tanggung jawab, dan kemandirian dalam menyelesaikan masalah. Atribut ini penting bagi pelanggan karena berkaitan dengan tujuan pelanggan datang ke Grapari yaitu masalah terselesaikan dengan mendapat solusi tepat dari petugas. 3. Petugas dapat dipercaya kepentingan 4.70 untuk Kasir. Petugas kasir hendaknya memiliki sikap jujur dan dapat dipercaya dalam proses pembayaran. Atribut ini sangat penting bagi pelanggan karena berkaitan dengan masalah finansial. 4. Tuntas dalam memberikan pelayanan kepentingan 4.69 untuk Customer Service. Ketuntasan dalam memberikan pelayanan penting bagi pelanggan. Hal ini berkaitan dengan banyaknya waktu yang diperlukan hanya untuk mendapatkan pelayanan yang sama karena menurut pelanggan waktu adalah sangat berharga. Tidak semua pelanggan memiliki waktu yang cukup longgar untuk menunggu terlalu lama. 5. Kemampuan petugas menyampaikan informasi kepentingan 4.65 untuk Customer Service dan 4.67 untuk Kasir. Informasi merupakan hal yang penting bagi pelanggan. Pelanggan ingin mendapatkan informasi yang tepat, diperoleh dari sumber yang jelas dan dapat dipercaya. Oleh karena itu petugas customer service dan kasir dituntut untuk dapat menyampaikan informasi dengan jelas (dengan bahasa yang 96 Jurnal Inovisi Volume 8, Nomor 2, Oktober 2012

mudah diterima pelanggan) dan tepat (informasi yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan). Analisis Matrik Perencanaan Matrik perencanaan menggambarkan kuantifikasi dari atribut kebutuhan pelanggan yang nantinya akan digunakan untuk menentukan karakteristik teknis mana yang menjadi prioritas untuk diperbaiki dalam rangka meningkatkan performansi. Dalam menentukan prioritas ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti bobot kepentingan kebutuhan pelanggan, goal, bobot performansi, dan sales point. Dengan bantuan matrik perencanaan, perusahaan dapat mengambil kebijakan mengenai peningkatan performansi atribut kebutuhan pelanggan sesuai dengan keinginan pelanggan sehingga diperoleh hasil yang lebih signifikan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Berikut ini analisis bagian dari matrik perencanaan untuk jasa pelayanan Grapari : 1. Tingkat kepentingan atribut kebutuhan pelanggan Nilai tingkat kepentingan terhadap atribut kebutuhan yang didapat dari hasil pengolahan data dapat dikatakan cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan merasa bahwa setiap atribut adalah penting untuk menunjang terwujudnya pelayanan yang memuaskan. 2. Tingkat performansi atribut kebutuhan pelanggan Performansi yang dicapai oleh perusahaan dapat dikatakan cukup memuaskan dengan nilai rata-rata performansi 3.61. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan sudah cukup memuaskan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan melalui pelayanan yang diberikan selama ini. Namun apabila dilihat lebih detail lagi, masih terdapat beberapa atribut yang kurang memenuhi harapan pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari nilai GAP hasil pengolahan data. 3. Tingkat performansi pesaing Tingkat performansi pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan pesaing. Dari hasil pengolahan data, di dapat data kekuatan performansi perusahaan pesaing sebagai berikut : PT Indosat memiliki kekuatan performansi pada atribut sebagai berikut : KODE PERFORMANSI K24 3.70 K22 3.67 K10 3.63 Rekomendasi terhadap pelayanan Grapari Berikut ini rekomendasi terhadap pelayanan Grapari berdasarkan pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan. Rekomendasi dibawah ini berdasarkan nilai kontribusi yang cukup tinggi yang dimiliki oleh karakteristik teknis, yaitu : 1. Sebaiknya, service excellent training tidak hanya diselenggarakan di kantor pusat tetapi kantor regional juga dapat melakukannya. Ruang lingkup training di kantor regional dapat diperkecil, disesuaikan dengan kondisi setempat. Training yang diadakan bisa dalam bentuk seminar sehari atau workshop sehari diluar jam kerja. Training dilakukan diluar jam kerja dengan alasan agar tidak mengganggu jam kerja dan pekerjaan petugas. Materi training berkaitan dengan bagaimana menyambut pelanggan, sikap melayani pelanggan, cara menyelesaikan masalah, dan cara berkomunikasi yang baik ketika memberikan informasi. Hal ini berguna untuk meningkatkan kepuasan kepuasan pelanggan. 2. Sebaiknya, product knowledge training dan fresh mind training juga diselenggarakan dikantor regional secara rutin. Hal ini berguna untuk me-update pengetahuan yang dimiliki oleh petugas. Training dapat dilakukan dalam ruang lingkup yang lebih kecil. Contohnya: pertemuan formal antara petugas customer service dan kasir dengan supervisor rutin setiap beberapa bulan sekali untuk menyamakan persepsi dan menyetarakan pengetahuan petugas (customer service dan kasir) tentang produk-produk Telkomsel. 3. Sosialisasi produk untuk petugas (customer service dan kasir) dapat Jurnal Inovisi Volume 8, Nomor 2, Oktober 2012 97

dilakukan melalui nota dinas dan briefing dari supervisor. Yang perlu diperhatikan disini adalah penyampaian nota dinas yang tepat waktu. Jangan sampai nota dinas dari kantor regional terlambat diberikan pada pihak supervisor Grapari yang mengakibatkan petugas customer service dan kasir terlambat mengetahui informasi tersebut. Petugas perlu mengetahui informasi lebih awal sebelum petugas melayani pelanggan. Agar tujuan diatas dapat dicapai, diperlukan kerjasama dan komunikasi yang jelas antara kantor regional dengan Grapari. Berdasarkan hasil analisis tingkat performansi pesaing, didapat beberapa atribut kebutuhan pelanggan PT Indosat dan PT Hutchitson (Three) yang memiliki nilai performansi lebih tinggi dari PT Telkomsel sehingga hal ini patut diperhatikan oleh PT Telkomsel. Rekomendasi yang dapat diberikan berdasarkan hasil analisis diatas adalah sebagai berikut: 1. Atribut waktu menunggu tidak terlalu lama (K3) Agar waktu menunggu tidak terlalu lama maka pertama, petugas customer service sebaiknya dapat mengedukasi pelanggan untuk menggunakan layanan Call Center sesuai dengan keperluan yang dapat dilayani di sana (seperti aktifasi GPRS, permintaan PIN, PUK, dll). Hal ini dapat mengurangi jumlah pelanggan yang datang ke Grapari. Kedua, petugas customer service sebaiknya langsung memfilter masalah pada saat keluhan disampaikan dan menghindari pembicaraan yang tidak terlalu penting. Hal ini berkaitan dengan terwujudnya pelayanan yang efektif dan efisien. 2. Atribut jumlah outlet di tempat keramaian diperbanyak (K4) PT Telkomsel sebaiknya membuka outletoutlet resmi di tempat keramaian yang memiliki akses langsung dengan kantor Grapari sehingga jika ada keluhan dari pelanggan, penanganannya tidak mengalami delay yang terlalu lama. 3. Atribut musik dalam ruangan (K9) PT Telkomsel sebaiknya memasang perangkat tape pemutar di dalam Grapari, agar pelanggan dapat menikmati alunan musik dalam ruangan. Hal ini dapat menambah kenyamanan dalam pelayanan. 4. Atribut jenis pembayaran tagihan bervariasi (K26) PT Telkomsel sebaiknya dapat menerima pembayaran tagihan telepon dengan uang tunai dengan tetap memperhatikan keamanan pelanggan dan perusahaan. Untuk mendukung hal tersebut, sebaiknya proporsi pembagian tugas petugas security di bidang keamanan diperbesar. Hal ini berkaitan dengan kemudahan pelanggan dalam memperoleh pelayanan. Kesimpulan PT Telkomsel sebaiknya lebih memperhatikan karakteristik pelanggan yang cenderung tidak puas terhadap layanan Grapari Telkomsel Gatot Subroto, Jakarta Selatan dengan cara lebih memahami keinginan dan kebutuhan para pelanggan terhadap layanan yang diberikan oleh Grapari Telkomsel yang masih belum dapat terpenuhi. Dalam mencapai kualitas pelayanan yang memiliki performansi lebih tinggi dari perusahaan pesaing lain maka perlu didukung dengan strategi untuk tetap memfokuskan dan membandingkan diri hanya kepada karakteristik teknis yang paling penting dan didukung dengan usaha yang tinggi untuk mencapai target yang telah ditentukan. Daftar Pustaka Akao, Yoji, Shigeru Mizuno. QFD The Customer-Driven Approach to Quality Planning and Development. Asian Productivity Organization Jepang. Aritonang, Lerbin R.Kepuasan Pelanggan. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Cohen, Lou. Quality Function Deployment: How To Make QFD Work For You, Addison Wesley Publishing Co. Cochran, Teknik Penarikan Sampel, Universitas Indonesia, Jakarta. 1991 98 Jurnal Inovisi Volume 8, Nomor 2, Oktober 2012

Fandy Tjiptono Manajemen Jasa, Penerbit Andi, Yogyakarta. 1997 Gevirtz, Charles. Develoving New Product With TQM : Total Quality Management, Mcgraw-Hill, 1994 Hasam, M. Iqbal. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Penerbit Ghalia Indonesia Jakarta, 2002 Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia. Jilid 1, Penerbit Prehallindo Jakarta. 1997 Kotler, Philip dan Armstrong Gary, Dasar- Dasar Pemasaran Jilid 2 Edisi 6, Jakarta: Intermedia, 1996 Moh.Nasir, Ph.D, Metode Penelitiaan, Ghalia Indonesia, 1999 Supranto, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, 2006 Vincent Gasperzs, Manajemen Kualitas Penerapan Konsep-Konsep Kualitas Dalam Manajemen Bisnis Total. Edisi Pertama. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 1997 Software Quality Function Deployment Jurnal Inovisi Volume 8, Nomor 2, Oktober 2012 99