Jatmiko Susilo, Oni Yulianta W., Elitia ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
Budi Raharjo, Agitya Resti Erwiyani*, Ahmad Muhziddin. ABSTRACT

THE EFFECTIVENESS OF THE FORMULATION OF HAND ANTISEPTIC GEL OF EXTRACT OF TURI

BAB III METODE PENELITIAN

Laporan Tugas Akhir Inovasi Pembuatan Free Germs Hand sanitizer (Fertz) yang Praktis dan Ekonomis dari Ekstrak Daun Kersen BAB III METODOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

AS AN ANTISEPTIC HAND SANITIZER GEL AGAINTS

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris post test with control group design. 1. Populasi : Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI. III. 1 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan sabun pencuci piring ialah :

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah eksperimental

(COMPARISON OF ANTIBACTERIAL ACTIVITIES OF THE LEAF EXTRACT AND STEM EXTRACT OF BIXA ORELLANA L. AGAINST ESCHERICIA COLI AND STAPHYLOCOCUS AUREUS)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengukuran zona hambat yang berikut ini disajikan dalam Tabel 2 : Ulangan (mm) Jumlah Rata-rata

BAB III METODE PENELITIAN. adalah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Ekstrak yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Rumah Sakit

UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN HAND SANITIZER KOMBINASI EKSTRAK DAUN KEMANGI (OCIMUM SANCTUM L) DAN EKSTRAK KULIT JERUK PURUT (Citrus hystrix)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian dan

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN BELUNTAS (Pluchea indica L) SEDIAAN GEL DAN SPRAY ANTISEPTIK

Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil identifikasi sampel yang dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek pada penelitian ini adalah bakteri Enterococcus faecalis yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan Rancangan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan menggunakan daun sirsak (Annona muricata) yang

BAB III METODE PENELITIAN

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimental laboratorium dan eksperimental survey.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tentang pemanfaatan kunyit putih (Curcuma mangga Val.) pada

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif laboratorium dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. laboratorium, mengenai uji potensi antibakteri ekstrak etilasetat dan n-heksan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

BAB III METODE PENELITIAN

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.)

DAFTAR ISI II METODOLOGI PENELITIAN III Alat dan bahan Alat Bahan Bakteri uji... 36

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai September 2016.

SEDATIVE EFFECT OF TAPAK DARA LEAVES EXTRACT Catharanthus roseus (l.) G. Don ON MICE. Jatmiko Susilo, Oni Yulianta Wilisa, Ariadi ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. MIPA dan Laboratorium Universitas Setia Budi Surakarta. B.

Lampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian the post test only control group design. Yogyakarta pada tanggal 21 Desember Januari 2016.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

III. Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian kelimpahan populasi dan pola sebaran kerang Donax variabilis di laksanakan mulai bulan Juni

Lampiran 1. Gambar 1. Talus Segar Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. metode observasi dan wawancara semi terstruktur (semi-structured interview).

BAB III. METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL DAUN SOM JAWA SEBAGAI OBAT ANTISEPTIK DALAM SEDIAAN GEL ANTISEPTIK KULIT

UJI ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN SAWO (Manilkara zapota) TERHADAP BAKTERI Eschericia coli, dan Staphylococcus aureus SKRIPSI

THE INFLUENCE OF Muntingia calabura L. LEAVES EXTRACT TOWARD HAIR GROWTH ON MALE RABBIT. Richa Yuswantina, Oni Yulianta W, Zahratul Fitri

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

BAB III METODE PENELITIAN

AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK DAUN BUNGUR (LANGERSTROEMIA SPECIOSA (L.) PERS)

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperiment.

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

Transkripsi:

THE EFFECTIVITY OF GEL PREPARATE FORMULATION ANTISEPTIC HAND SANITIZER OF PAPAYA (Carica papaya L.) LEAVES EXTRACT IN Staphylococcus aureus and Escherichia coli Jatmiko Susilo, Oni Yulianta W., Elitia ABSTRACT Leaves of Papaya is plant that contain flavonoid and saponin that has an antibacterial activity. The aim of this research was to create the antiseptic gel formula of papaya leaves extract, to know antiseptic gel activity and to know antibacterial activity in Staphylococcus areus dan Escherichia coli. This research was pure experimental research Pre and Post Test Control Group Design. The leaves of papaya extract formulation gel 16% with varian carbopol 0,5 %, 1% and 1,5%. Gel result was tested stability of physic, antiseptic gel effectivity by used swabbing method and power inhibition measurement by using diffusion method was analyzing by one way ANOVA (P.95%). The research result showed existence of papaya leaves (Carica papaya L.) extract formulation gel effectivity that could showing decrease of colony bacteria number in 0,5 % carbopol consentration, an have an effectivity as antibacterial that could inhibit Staphylococcus aureus and Escherichia coli bacteria. Keyword: Hand sanitizer Antiseptic Gel, Leaves of Papaya, Escherichia coli and Staphylococcus aureus.

EFEKTIVITAS FORMULASI SEDIAAN GEL EKSTRAK ETANOL DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP Staphylococcus aureus dan Escherichia coli Jatmiko Susilo, Oni Yulianta W., Elitia INTISARI Daun pepaya merupakan tanaman yang mengandung senyawa flavonoid dan saponin yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah membuat formulasi sediaan gel antiseptik dari ekstrak daun pepaya, mengetahui efektivitas gel antiseptik, serta mengetahui aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus areus dan Escherichia coli. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni Pre dan Post Test Control Group Design. Formulasi gel ekstrak daun pepaya 16% dengan variasi kadar karbopol 0,5%, 1% dan 1,5%. Gel yang dihasilkan diuji kestabilan fisik, efektivitas gel antiseptik menggunakan metode swabbing dan pengukuran daya hambat menggunakan metode difusi, baru dianalisis menggunakan ANAVA satu jalan (P.95%). Hasil penelitian menunjukkan adanya efektivitas antiseptik gel ekstrak daun pepaya (Carica papaya L.) yang dapat menunjukkan penurunan jumlah koloni bakteri pada konsentrasi karbopol 0,5%, serta memiliki efek sebagai antibakteri yang mampu menghambat bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kata kunci : Gel Antiseptik hand sanitizer, Daun pepaya, Staphylococcus aureus dan Escherichia coli PENDAHULUAN Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan. Memelihara kebersihan tangan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Namun, kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya kebersihan tangan masih kurang. Masyarakat tidak sadar bahwa dalam beraktivitas, tangan seringkali terkontaminasi dengan mikroba. Salah satu penyakit yang dapat disebabkan karena tidak menjaga kebersihan tangan adalah diare. (1) Salah satu cara yang dapat dilakukan sebagai pencegahan adalah menjaga kebersihan tangan sebelum makan dan minum dengan menggunakan gel antiseptik tangan

sebagai alternatif praktis menggantikan sabun dan air untuk mencuci tangan. Pemakaian antiseptik tangan dalam bentuk sediaan gel di kalangan masyarakat menengah ke atas sudah menjadi gaya hidup. Beberapa sediaan hand sanitizer dapat dijumpai di pasaran dan biasanya banyak mengandung alkohol. Cara pemakaiannya dengan diteteskan pada telapak tangan, kemudian diratakan pada permukaan tangan. (2) Berbagai produk yang mengandung zat antiseptik, khususnya gel antiseptik tangan saat ini banyak dikembangkan. Produk-produk ini dinilai efektif membunuh bakteri yang ada pada tangan, sebagai cara untuk mengurangi jumlah bakteri yang masuk kedalam tubuh. Salah satu keanekaragaman hayati yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai antiseptik adalah daun pepaya (Carica papaya L.) yang mengandung flavonoid, saponin dan alkaloid yang bersifat sebagai antibakteri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitas fisik gel, mengetahui efektivitas formulasi sediaan gel terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dan mengetahui efektivitas formulasi gel antiseptik yang optimal dengan antiseptik yang beredar di pasaran. BAHAN DAN CARA PENELITIAN Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah erlenmayer, aluminium foil, gelas ukur, batang pengaduk, neraca digital, cawan petri, anak timbangan, waterbath, cawan porselen, kertas saring, oven, blender, mesh ayakan, ph universal, jangka sorong, jarum ose, tabung reaksi, kaca arloji, mikro pipet, lampu bunsen, tali, pinset, kain kasa, autoklaf, inkubator, mortir dan stamfer. Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah ekstrak daun pepaya 16%, karbopol (0,5%, 1% dan 1,5%), etanol 70%, Nutrien agar, propilen glikol, trietanolamin (TEA), aquades, sediaan antiseptik produk X dengan bahan aktif alkohol dan triklosan Cara Penelitian Determinasi tanaman daun pepaya (Carica papaya L.) yang digunakan dalam penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA UNDIP. Daun pepaya diperoleh disekitar Ungaran Kabupaten Semarang. Daun yang diambil adalah daun yang masih segar berwarna hijau dan tidak rusak dimakan serangga. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan menggunakan metode maserasi kemudian dilanjutkan dengan remaserasi.

Uji bebas etanol secara kualitatif dilakukan dengan menambah dua tetes H 2 SO 4 pekat dan 1 ml larutan kalium bikromat, adanya kandungan etanol dalam ekstrak ditandai dengan terjadinya perubahan warna mula-mula dari jingga menjadi hijau kebiruan. (3) Identifikasi flavonoid dilakukan dengan sebanyak 0,1 gram sampel ditambah metanol sampai terendam lalu dipanaskan filtratnya ditambah H 2 SO 4. Terjadinya perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi merah karena penambahan H 2 SO 4 menunjukkan adanya flavonoid. (4) Identifikasi senyawa saponin dapat dilakukan dengan cara ekstrak etanol daun pepaya dilarutkan dalam aquades pada tabung reaksi dan dikocok selama 15 menit. Busa yang terbentuk setinggi lebih dari 1 cm dari stabil selama lebih dari 15 menit menunjukkan adanya senyawa saponin. (5) Penelitian yang dilakukan bersifat eksperimental murni pre dan post only control group design. Tabel I. Formula Gel Antiseptik Ekstrak Daun Pepaya No. Komposisi gel Formula F1 F2 F3 1 Ekstrak daun pepaya 16 g 16 g 16 g 2 Karbopol 0,5 g 1 g 1,5 g 3 Trietanolamin q.s q.s q.s 4 Propilen glikol 15 g 15 g 15 g 5 Aquades ad 100 ml 100 ml 100 ml Keterangan : F1: Formulasi gel ekstrak daun pepaya 16 g, karbopol 0,5 g F2 : Formulasi gel ekstrak daun pepaya 16 g, karbopol 1 g F3 : Formulasi gel ekstrak daun pepaya 16 g, karbopol 1,5 g Pembuatan gel diawali dengan karbopol didispersikan dalam aquadest panas dalam penangas air sambil diaduk sampai tercampur merata hingga terbentuk masa kental. Ekstrak daun pepaya diambil sesuai timbangan, dicampur dengan propilen glikol sambil diaduk-aduk sampai tercampur rata, kemudian dimasukkan ke dalam karbopol. Pada campuran tersebut, ditambahkan trietanolamin (TEA) tetes demi tetes sambil diaduk perlahan kemudian ditambahkan aquades sampai volume 100 ml.

Uji stabilitas fisik gel Uji stabilitas fisik gel meliputi : uji organoleptis, uji homogenitas, pengukuran ph, uji daya sebar dan uji daya lekat. Uji daya hambat antibakteri metode difusi Pertama-tama nutrient agar yang telah larut di sterilisasi menggunakan autoklaf selama 15 menit dan didinginkan, masukkan ke dalam cawan petri biarkan dingin, dimasukkan suspensi bakteri S. aureus dan E. coli sebesar 100 µl pada cawan petri masing-masing perlakukan. Diambil kertas disk kemudiaan dicelupkan ke dalam masingmasing formulasi gel ekstrak daun pepaya dengan variasi karbopol 0,5%, 1%, 1,5%, dan juga kontrol positif dan kontrol negatif. Kemudian semua kertas disk diletakkan pada permukaan medium yang sudah memadat sesuai kelompoknya. Media diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. Setelah diinkubasi, diameter zona hambat diukur dengan menggunakan jangka sorong. Pengulangan dilakukan sebanyak tiga kali pada setiap kelompok perlakuan. Uji efektivitas gel antiseptik Pertama-tama tangan dicuci menggunakan air keran yang mengalir,gosokkan kedua telapak tangan sampai keujung jari, dan juga gosokkan bagian punggung tangan sampai merata, kemudian dikeringkan, selanjutnya ibu jari kiri diswab ke media yang berisi nutrient agar. Dilakukan pada semua perlakuan. Pada pengujian efektivitas gel antiseptik dibagi menjadi 5 formula yaitu formula kontrol negatif tanpa ekstrak daun pepaya, formula gel antiseptik hand sanitizer produk X dengan bahan aktif alkohol dan triklosan sebagai kontrol positif, formula yang mengandung ekstrak daun pepaya dengan kadar basis berbeda yaitu 0,5%, 1%, 1,5%. Uji daya antiseptik dilakukan dengan metode replika dengan cara, telapak tangan yang sudah dicuci dengan air keran dan dikeringkan, diteteskan 3 tetes formula gel tanpa ekstrak daun pepaya dan didiamkan selama 1 menit. Selanjutnya ibu jari diswab pada cawan petri yang berisi media padat Nutrient agar. Media diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. Setelah diinkubasi, jumlah koloni bakteri dihitung. Replikasi dilakukan sebanyak 3 kali. HASIL Hasil determinasi tanaman dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1b, 2b, 3b, 4b, 6b, 7b, 9b, 10b, 11b, 12b, 13b, 14a, 15a-109b-120a-121b-1124b-125a-126a-Fam85. Caricaceae-Genus: Carica-Species: Carica papaya L. (6)

Dari 300 gram berat serbuk simplisia daun pepaya dimasukkan dalam panci kemudian diberi etanol 70% sebanyak 2250 ml sambil diaduk aduk dan ditutup rapat. Di maserasi selama 5 hari dan remaserasi diberi etanol sebanyak 750 ml selama 2 hari. Hasil rendemen yang diperoleh sebanyak 19%. Identifikasi Bebas Etanol Identifikasi Saponin Identifikasi Flavonoid Hasil uji daya hambat antibakteri Tabel II. Rata-rata diameter zona hambat bakteri S.aureus dan E.coli Sediaan Mean±SD (mm) S.Aureus E. Coli Kontrol positif 19,76±2,26 20,03±9,05 Kontrol negatif 7,9±0,5 8,26±1,10 F1 (Karbopol 0,5%) 16,53±7,05 18,16 ±5,16 F2 (Karbopol 1%) 10,73±1,69 10,53 ±0,34 F3 (Karbopol 1,5%) 9,23±0,55 9,5 ±1,08 Tabel III. Hasil uji LSD rata-rata diameter zona hambat S.aureus dan E.Coli Kelompok Signifikansi Keterangan perlakuan S. aureus E. Coli S aureus E. Coli K(+) vs F1 0,273 0,530 Berbeda tidak bermakna Berbeda tidak bermakna K(+) vs F2 0,009 0,031 Berbeda bermakna Berbeda bermakna K(+) vs F3 0,004 0,019 Berbeda bermakna Berbeda bermakna K(+) vs K(-) 0,002 0,011 Berbeda bermakna Berbeda bermakna K(-) vs F1 0,011 0,034 Berbeda bermakna Berbeda bermakna K(-) vs F2 0,339 0,563 Berbeda tidak bermakna Berbeda tidak bermakna K(-) vs F3 0,643 0,751 Berbeda tidak bermakna Berbeda tidak bermakna F1 vs F2 0,063 0,093 Berbeda tidak bermakna Berbeda tidak bermakna F1 vs F3 0,026 0,059 Berbeda bermakna Berbeda bermakna F2 vs F3 0,611 0.790 Berbeda tidak bermakna Berbeda tidak bermakna

Hasil uji efektivitas gel antiseptik Tabel IV. Presentase Penurunan Jumlah Koloni Sediaan Penurunan jumlah koloni (%) Kontrol positif 63,19 Kontrol negatif 15,60 F1 (Karbopol 0,5%) 44,74 F2 (Karbopol 1%) 32,75 F3 (Karbopol 1,5%) 19,47 Keterangan: presentase penurunan jumlah koloni dari hasil 3 kali replikasi Tabel V. Hasil uji LSD % penurunan jumlah koloni Kelompok perlakuan Signifikansi Keterangan K(+) vs F1 0,185 Berbeda tidak bermakna K(+) vs F2 0,041 Berbeda bermakna K(+) vs F3 0,007 Berbeda bermakna K(+) vs K(-) 0,004 Berbeda bermakna K(-) vs F1 0,048 Berbeda bermakna K(-) vs F2 0,214 Berbeda tidak bermakna K(-) vs F3 0,771 Berbeda tidak bermakna F1 vs F2 0,376 Berbeda tidak bermakna F1vs F3 0,079 Berbeda tidak bermakna F2 vs F3 0, 329 Berbeda tidak bermakna Keterangan: K (-) : Kontrol negatif K(+) : Kontrol positif FI : Formulasi gel ekstrak etanol daun pepaya 16 g, karbopol 0,5 g FII : Formulasi gel ekstrak etanol daun pepaya 16 g, karbopol1 g FIII : Formulasi gel ekstrak etanol daun pepaya 16 g, karbopol 1,5 g PEMBAHASAN Dilihat dari hasil rata-rata zona hambat Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dari tiga kali replikasi yang paling mendekati dengan kontrol positif yaitu pada F1(Karbopol 0,5%) dengan nilai rata-rata pada Staphylococcus aureus yaitu 16,53 mm dan Escherichia coli 18,16 mm. Dilihat dari hasil pengukuran zona hambat bahwa dalam menghambat bakteri Escherichia coli lebih besar dibandingkan dengan Staphylococcus aureus. Hal ini disebabkan karena struktur dan komposisi pada dinding sel Escherichia coli berbeda dengan Staphylococcus aureus. Escherichia coli yang merupakan bakteri

gram negatif dengan kandungan peptidoglikan pada dinding sel lebih tipis (7). Sedangkan Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif yang memiliki peptidoglikan pada dinding sel lebih tebal, sehingga sulit untuk menembus dinding sel. Kemudian dianalisis data menggunakan Shapiro-Wilk. Berdasarkan tabel hasil analisis data, bahwa rata-rata diameter zona hambat antara Staphylococcus aureus dan Eschericia coli dinyatakan data terdiistribusi normal dan homogen karena nilai signifikansi p>0,05. Kemudian dilanjutkan dengan uji ANOVA satu jalan dan didapatkan nilai signifikansi <0,05, baru dilanjutkan dengan uji LSD. Dari hasil LSD menunjukkan bahwa rata-rata diameter zona hambat Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dari masing-masing perlakuan bahwa F1 dengan kontrol positif memiliki nilai signifikansi >0,05 yang artinya berbeda tidak bermakna (memiliki efek yang hampir sama) dalam menghambat S. aureus dan E.coli. Dilihat dari tabel presentase penurunan jumlah koloni pada formulasi sediaan antiseptik hand sanitizer ekstrak daun pepaya dengan variasi konsentrasi karbopol bahwa pada formulasi 1 (karbopol 0,5%) memiliki presentase penurunan jumlah koloni mendekati dengan kontrol positif (produk X) yaitu sebesar 44,74% dan kontrol positif sebesar 63,19%. Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil uji LSD pada persentase penurunan jumlah koloni pada (K+) vs F1 menunjukkan nilai signifikansi >0,05 artinya F1 memiliki efek yang hampir sama terhadap penurunan jumlah koloni. Karbopol 0,5% lebih efektif dibandingkan karbopol 1% dan 1,5% karena semakin tinggi konsentrasi karbopol yang digunakan maka daya ikat terhadap zat aktif ekstrak semakin kuat atau semakin banyak terikat oleh karbopol, sehingga pada konsentrasi karbopol 1% dan 1,5% efeknya lebih sedikit. Kesimpulan 1. Formulasi gel antiseptik hand sanitizer ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) 16% memenuhi syarat stabilitas fisik sampai hari ketiga penyimpanan. 2. Formulasi gel antiseptik ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) 16% efektif sebagai antiseptik hand sanitizer terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. 3. Formulasi gel ekstrak etanol daun pepaya dengan konsentrasi karbopol 0,5% mempunyai efektivitas paling optimal yang berbeda tidak bermakna dengan antiseptik hand sanitizer yang beredar di pasaran

Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai kestabilan fisik gel antiseptik hand sanitizer dengan menggunakan bahan pengawet. UCAPAN TERIMA KASIH Kepada semua pihak atas bantuan, arahan, motivasi, kritik dan saran yang senantiasa diberikan dalam proses penyusunan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011, Situasi Diare di Indonesia, Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan, ISSN 2088-270X. 2. Sari, R., dan Isadiartuti, D., 2006, Studi Efektivitas Sediaan Gel Antiseptik Tangan Ekstrak Daun Sirih (Piper betle Linn.), Majalah Farmasi Indonesia, 17(14), 163-169 3. Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, 191, Penerbit ITB, Bandung. 4. Markham, K.M., 1988, Cara Identifikasi Flavonoids, diterjemahkan oleh Kasasih Padmawinata, 1-54, Penerbit Institut Teknologi Bandung, Bandung. 5. Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia Penentuan Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, Edisi II, ITB, Bandung. 6. Van Steenis, 1987. Flora Untuk sekolah Indonesia. (Terjemah Soerjowinoto, M) Penerbit PT Pratnya Paramita. 7. Pelezar, M.J., and Chan, E.C.S.,1986, Dasar-dasar Mikrobiology I, Penterjemah : R.S. Hadioetomo, T Imas, S.S, Tjitrosomo, Universitas Indonesia Press, Jakarta.