6.1 HASIL APLIKASI DAN OPERASIONAL SISTEM

dokumen-dokumen yang mirip
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN MUTU BIODIESEL BERBASIS WEB A WEB-BASED DECISION SUPPORT SYSTEM FOR THE QUALITY OF BIODIESEL ABSTRACT ABSTRAK

Data Dan Informasi Sumber Data Pengambilan Data Tipe Data Teknik Mengolah Data Prosedur Pelaksanaan Kegiatan

Lampiran 1. Prosedur analisis sifat fisikokimia minyak dan biodiesel. 1. Kadar Air (Metode Oven, SNI )

PEMODELAN SISTEM 4.1 KONFIGURASI SISTEM

BAB VII IMPLEMENTASI, VALIDASI DAN VERIFIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL HUTAN (P3HH) TELAH MELAKSANALKAN PENELITIAN PEMBUATAN BIODIESEL DARI BIJI NYAMPLUNG

PEMBUATAN BIODIESEL DARI MINYAK NYAMPLUNG MENGGUNAKAN PEMANASAN GELOMBANG MIKRO

SNI Standar Nasional Indonesia. Biodiesel. Badan Standardisasi Nasional

METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DESKRIPSI PROSES

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PEMANASAN AWAL BIODIESEL TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR DAN DAYA PADA MOTOR DIESEL 4 TAK 4 SILINDER

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. sawit kasar (CPO), sedangkan minyak yang diperoleh dari biji buah disebut

Bab 4 Implementasi dan Evaluasi

LOGIN APLIKASI SISTEM INFORMASI MONITORING ANGGARAN (SIMONA)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

ADMIN MANUAL AL-QUR AN WEB

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN PETUNJUK PENGGUNAAN WEBSITE WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan implementasi dan Kebutuhan Sumberdaya Aplikasi

Bab III Pelaksanaan Penelitian

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang

BUKU MANUAL TSP/CSR KAB. MOJOKERTO

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

PANDUAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MANDIRI MATA PELAJARAN FISIKA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Pendaftaran Atlet Pekan Olahraga Daerah yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu:

PENGARUH STIR WASHING, BUBBLE WASHING, DAN DRY WASHING TERHADAP KADAR METIL ESTER DALAM BIODIESEL DARI BIJI NYAMPLUNG (Calophyllum inophyllum)

MANUAL BOOK WEBGIS BAPPEDA KABUPATEN MAHULU JL. JUANDA 2, RT 16 NO 6H SAMARINDA (0541) WEBSITE DEKA.CO.ID WEB & IT SOLUTION.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

CARA PENGISIAN KONTEN WEBSITE SENKOM

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

: Muhibbuddin Abbas Pembimbing I: Ir. Endang Purwanti S., MT

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Mei Tim Penyusun

mystpt Panduan Mahasiswa Penggunaan Aplikasi Jl IKPN Bintaro No. 1, Pesanggrahan, Tanah Kusir, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 12330

BAB IV ANALISIS SISTEM BERJALAN. ada yaitu Analisis Antarmuka dan Aliran Data pada Sistem Informasi Dinas Komunikasi

BAB III ANALISA SISTEM

METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan a. Bahan Baku b. Bahan kimia 2. Alat B. METODE PENELITIAN 1. Pembuatan Biodiesel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Panduan Penggunaan Pelaporan Online Managemen Energi. Sebagai User/Manager Energi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan program Aplikasi Pemesanan untuk Jasa Amal pada Yayasan Dana

KATA PENGANTAR. Buku Panduan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran

BAB 5. Implementasi dan Evaluasi Sistem Bug tracking

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Manual Book Website Adverse Drug Report

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. harus dijalankan diantaranya adalah: hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut:

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. pada SMA Negeri 15 Surabaya. Penjelasan yang diberikan yaitu mengenai

Modul Pengguna SCeLE

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Untuk membangun suatu sistem yang berupa Sistem Informasi Peminjaman

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

TUJUAN PRAKTIKUM DASAR TEORI

Gambar 4.9 Layar Customer-Pertanyaan Sebelum Login. oleh user. User yang belum melakukan login tidak dapat mengakses halaman ini, user

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

PEMBELAJARAN TEKNIK INFORMATIKA UNP KEDIRI SKRIPSI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

LAMPIRAN PERHITUNGAN. Lampiran 1. Perhitungan % FFA dan % Bilangan Asam Minyak Jelantah. = 2 gram + 3,5 gram. = 5,5 gram (Persamaan (2))

CENTER for Monitoring and Learning Development

Mengelola Bagian Utama Website Sekolah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan

Gambar 4.22 Layar Tambah Instruktur Admin

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembuatan Biodiesel dari Minyak Kelapa dengan Katalis H 3 PO 4 secara Batch dengan Menggunakan Gelombang Mikro (Microwave)

PROSES PEMBUATAN BIODIESEL MINYAK JARAK PAGAR (Jatropha curcas L.) DENGAN TRANSESTERIFIKASI SATU DAN DUA TAHAP. Oleh ARIZA BUDI TUNJUNG SARI F

PROSEDUR MENJALANKAN APLIKASI PENCARI LAWAN TANDING FUTSAL BERBASIS WEB WILAYAH DKI JAKARTA PROSEDUR MENJALANKAN APLIKASI SECARA MANUAL

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

4. Halaman Keranjang. Gambar 4.41 Halaman Keranjang ( pelanggan) Pada halaman keranjang pelanggan dapat melihat barang apa saja

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan Aplikasi Administrasi Informasi Publik yaitu: Software yang mendukung aplikasi ini, yaitu:

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. dioperasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai, Implementasi Perangkat Lunak,

Aplikasi Tata Persuratan Berbasis Web Perum Jasa Tirta II. bertujuan untuk memenuhi kebutuhan di setiap Unit Kerja, sebuah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membantu untuk lebih memahami jalannya aplikasi ini. Sistem atau aplikasi dapat

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN USER MANUAL. Sistem Informasi Deputi Bidang Pembiayaan

Karakteristik Biodiesel Dari Minyak Jelantah Dengan Menggunakan Metil Asetat Sebagai Pensuplai Gugus Metil. Oleh : Riswan Akbar ( )

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. 4.1 Hasil karya dan Implementasi

Lampiran A. Kromatogram Metil Ester RBDPO dan Minyak Jarak Pagar C 16:0

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dunia sedang menghadapi kenyataan bahwa persediaan minyak. bumi sebagai salah satu tulang punggung produksi energi semakin

Transkripsi:

VI. APLIKASI SISTEM 6.1 HASIL APLIKASI DAN OPERASIONAL SISTEM Sistem operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan software-software lainnya dijalankan setelah sistem operasi berjalan, dan sistem operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori, scheduling task, dan antar-muka pengguna. Sehingga masing-masing software tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat dilayani dan dilakukan oleh sistem operasi. Sistem operasi atau dalam bahasa Inggris operating system atau OS adalah perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software aplikasi seperti program-program pengolah kata dan web browser. Apabila sistem komputer terbagi dalam lapisan-lapisan, maka sistem operasi adalah penghubung antara lapisan hardware dan lapisan software. Lebih jauh daripada itu, sistem operasi melakukan semua tugas-tugas penting dalam komputer, dan menjamin aplikasi-aplikasi yang berbeda dapat berjalan secara bersamaan dengan lancar. Sistem operasi menjamin aplikasi software lainnya dapat menggunakan memori, melakukan input dan output terhadap peralatan lain, dan memiliki akses kepada sistem file. Apabila beberapa aplikasi berjalan secara bersamaan, maka sistem operasi mengatur schedule yang tepat, sehingga sedapat mungkin semua proses yang berjalan mendapatkan waktu yang cukup untuk menggunakan procesor (CPU) serta tidak saling mengganggu. Sistem penunjang keputusan yang terjadi dalam program Sistem Penunjang Keputusan Mutu Biodiesel Berbasis Web dihubungkan dengan phpmyadmin. Program sistem penunjang yang dibuat merupakan program yang mengintegrasikan beberapa model yang saling terkait berbasis website. Program ini merupakan program yang dirancang sebagai alat bantu yang terdiri dari basis data, sistem penunjang keputusan penentuan proses pengolahan, perhitungan kebutuhan bahan tambahan dalam proses pengolahan biodiesel, penentuan mutu produk biodiesel, dan analisis penyebab ketidaksesuaian mutu dengan SNI pada biodiesel. Program ini apabila dijalankan pertama kali akan muncul tampilan pembuka yang berisi menu beranda, menu navigasi atas (beranda, kontak, bantuan, berita, dan login user), menu navigasi kanan (simulasi, bahan baku, proses pengolahan, standar mutu, dan prosedur pengujian), dan menu navigasi kiri (pencarian, jam, kalender, dan beritahu teman). Dalam hal ini pengunjung website dapat memilih hal apa yang akan dilakukan, sebagai contoh pilih simulasi jika ingin melakukan pegambilan keputusan. 56

Gambar 37. Tampilan lengkap menu beranda Aplikasi untuk program ini dilakukan dengan menggunakan data-data dari SBRC (Surfactant Bioenergy Research Center). SBRC memproduksi biodiesel sebanyak 100 liter per hari dengan bahan baku minyak jelantah. Minyak jelantah tersebut diperoleh dari pengumpul dan PT. BEE yang juga memproduksi biodiesel jika mengalami kekurangan bahan baku. Aplikasi model penunjang keputusan yang diterapkan pada SBRC dimulai dengan pemilihan menu simulasi. Menu ini terdapat 2 sub menu, yaitu penetuan jenis proses dan analisis penentuan mutu. Sub menu penentuan jenis proses merupakan model penunjang keputusan yang di dalamnya terdapat 2 model, yaitu model penentuan jenis proses dan model perhitungan kebutuhan bahan tambahan. Tampilan untuk sub menu ini dapat dilihat pada Gambar 38. Gambar 38. Tampilan sub menu penentuan jenis proses Pada sub menu ini pengguna memilih bahan baku terlebih dahulu. Pada saat memilih bahan baku maka akan muncul angka baku sebagai acuan untuk pengguna namun pengguna dapat mengubah nilai tersebut sesuai dengan informasi yang dimiliki. Pertama untuk model penentuan 57

jenis proses, sesuai data pengguna memilih bahan baku minyak jelantah, kemudian memasukkan nilai untuk setiap parameter, yaitu kadar air dan sedimen sebesar 0.30, nilai FFA sebesar 9.04, nilai viskositas sebesar 26, nilai bilangan iod sebesar 62, nilai fosfor sebesar 25. Pada model perhitungan kebutuhan bahan tambahan, jumlah bahan baku yang akan di produksi sebesar 100 liter. Kemudian klik tombol proses, maka program akan mengolah dan menghasilkan keputusan, yaitu degumming dengan proses dua tahap. Kebutuhan untuk proses ini untuk degumming sebanyak 0.4 liter asam fosfat dan 3 liter air, untuk kebutuhan metoksida sebesar 0.15 liter katalis asam dan 6.75 liter alkohol. Tampilan untuk hasil model ini dapat dilhat Gambar 39. Hasil dari sub menu ini menampilkan jenis proses, diagram alir, kebutuhan bahan tambahan, dan keterangan dari diagram alir. Gambar 39. Tampilan hasil sub menu penetuan jenis proses Untuk sub menu ke dua yaitu analisis penentuan jenis proses pengguna memasukkan 18 nilai parameter mutu biodiesel. Sub menu ini terdiri dari dua model yaitu model penentuan mutu biodiesel dan model analisis penyebab ketiaksesuaian mutu dengan SNI pada biodiesel. 18 parameter ini berdasarkan SNI 04-7812-2006. Hasil penilaian mutu biodiesel berbahan dasar minyak jelantah produksi SBRC,yaitu untuk nilai massa jenis sebesar 858, viskositas 4.62, angka setana sebesar 52.2, titik nyala sebesar 196, titik kabut sebesar 12, korosi bilah tembaga sebesar no 1, residu karbon sebesar 0.1, air dan sedimen sebesar 0.003, temperatur distilasi sebesar 343, abu tersulfatkan sebesar 0.004, belerang sebesar 61, fosfor sebesar 19, angka asam sebesar 0.41, gliserol bebas sebesar 0.01, gliserol total sebesar 0.13, kadar ester alkil sebesar 99.58, angka iodium sebesar 65.15, dan uji halpen negatif. Nilai-nilai ini kemudian diproses setelah menekan tombol proses. Model penentuan mutu nilai-nilai tersebut akan dicocokan dengan nilai-nilai yang ada di SNI. apabila sesuai dengan SNI maka akan muncul catatan yaitu sesuai dengan standar 58

atau tidak sesuai dengan standar. tampilan untuk sub menu ini dapat dilihat pada Gambar 40 dan tampilan hasil dapat dilihat pada Gambar 41. Gambar 40. Tampilan sub menu analisis penentuan mutu 59

Gambar 41. Tampilan hasil untuk sub menu analisis penentuan mutu Berdasarkan hasil analisa mutu untuk produk biodiesel berbahan dasar minyak jelantah ini terdapat dua parameter yang tidak memenuhi standar SNI 04-7812-2006 yaitu residu karbon dan angka asam. Pada ke dua parameter tersebut akan muncul link, link tersebut jika diklik langsung memunculkan halaman yang berisi tabel saran untuk pengguna mengenai ketidaksesuaian mutu dengan SNI 04-7812-2006. Hasil untuk model ini dapat dilihat pada Gambar 42 dan Gambar 43. Gambar 42. Tampilan hasil untuk sub menu ketidaksesuaian mutu produk biodiesel pada residu karbon 60

Gambar 43. Tampilan hasil untuk sub menu ketidaksesuaian mutu produk biodiesel pada angka asam 6.2 VALIDASI DAN KEUNGGULAN SISTEM Validasi untuk sistem ini dilakukan dengan teknik face validity. Dalam melakukan face validity, pakar yang ditemui yaitu Sri Widarwati, S.TP, M.Si (staf SBRC (Surfactant Bioenergy Research Center)). Hasil dari face validity ini adalah secara teori dan konsep yang dikembangkan paket program ini dipengaruhi oleh pemasukkan data yang dimiliki oleh pengguna, faktor tersebut tidak dapat dikukur langsung. Diketahui bahwa ada beberapa jenis karakteristik bahan baku untuk model penentuan proses tidak didapatkan nilai bakunya sehingga pengguna harus menguji jenis bahan baku tersebut untuk mendapatkan data. Dalam model ini juga program tidak dapat mengolah data apabila tidak terpenuhi semua nilai kriteria yang dibutuhkan. Untuk keseluruhan model menu-menu yang disediakan sudah mencakup informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pengguna namun pada menu bahan baku perlu ditambahkan lagi informasi mengenai sifat fisiko kimia dari setiap bahan baku agar pengguna dapat mengetahui secara detail sifat-sifat dari setiap bahan baku. Menu untuk prosedur pengujian juga perlu ditambahkan, yaitu prosedur pengujian asam lemak bebas yang merupakan uji yang harus dilakukan setiap akan memproduksi biodiesel karena uji ini merupakan parameter penentu dalam proses pengolahan. Untuk model penentuan mutu dan model ketidaksesuaian mutu untuk biodiesel sudah sesuai dengan keadaan dan memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Model sistem penunjang keputusan QBioDSS ini memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. Keunggulan Sistem Penunjang Keputusan Mutu Biodiesel Berbasis Web ini (QBioDSS), yaitu QBioDSS mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam melakukan pengolahan biodiesel karena pengolah tidak perlu memikirkan proses terbaik dan jumlah kebutuhan untuk bahan tambahan dalam proses pengolahan. Sistem ini mampu memberikan solusi yang dibutuhkan saat terjadi persoalan mengenai ketidaksesuaian mutu biodiesel dengan standar mutu yang ada. Pengguna sistem ini dibedakan menjadi dua yaitu pengguna umum dan administrator dengan tingkat akses berbeda. Pengguna administrator memiliki akses untuk memanipulasi data sesuai kebutuhan. Sistem ini dapat di akses oleh siapa saja karena berbasis web. Sistem ini juga memiliki informasi yang lengkap mengenai biodiesel mulai dari bahan baku sampai prosedur pengolahan. Selain keunggulan QBioDSS juga memiliki kelemahan, yaitu administrator hanya bisa memanipulasi data yang bersifat statis tidak dapat memanipulasi data yang bersifat dinamis. Basis pengetahuan yang dibangun perlu dikembangkan kerena sumber pengetahuan terbatas dan basis pengetahuan masih bersifat statis. 61