Teknologi Produksi Bahan Baku Pakan. Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA - SEAMOLEC

dokumen-dokumen yang mirip
Nutrisi Pakan pada Pendederan kerapu

PELATIHAN PEMBUATAN PAKAN IKAN LELE, MAS DAN NILA

Pakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan

PENDAHULUAN. Masalah pangan: ketersediaan pangan; kerawanan konsumsi pangan oleh pengaruh kemiskinan, pendidikan rendah & pantangan terhadap makanan

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

PENGETAHUAN BAHAN PAKAN. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc

Tingkat Kelangsungan Hidup

KOMPOSISI PAKAN DAN TUBUH HEWAN

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk yang disertai dengan meningkatnya kesadaran

Media Kultur. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam yang dipelihara khusus untuk diambil

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan patin siam merupakan salah satu komoditas ikan yang dikenal sebagai

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

Ciri-Ciri Organisme/ Mahkluk Hidup

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh

BABI PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, budidaya ikan banyak membutuhkan pakan ikan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Pakan merupakan masalah yang mendasar dalam suatu peternakan. Pakan

I. PENDAHULUAN. di alam yang berguna sebagai sumber pakan yang penting dalam usaha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ayam Kampung Super dan Produktivitasnya. Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (2014), populasi ayam kampung di

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia adalah faktor suhu lingkungan yang cukup tinggi. Kondisi ini

Gambar 1. Ikan lele dumbo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS NUTRIEN D R H. F I K A Y U L I Z A P U R B A, M. S C. 1 4 F E B R U A R I

Media Kultur. Pendahuluan. Komposisi Media 3/9/2016. Materi Kuliah Mikrobiologi Industri Minggu ke 3 Nur Hidayat

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 1. Cara penggunaan alat pemeras madu. Gambar 2. Alat Pemeras madu. Gambar 3. Alat Penyaring madu Gambar 4. Ruang pengolahan madu 70 %

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

KONSEP ILMU GIZI DAN PENGELOMPOKAN ZAT-ZAT GIZI. Fitriana Mustikaningrum S.Gz., M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Jamur ini bersifat heterotrof dan saprofit, yaitu jamur tiram

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. nabati seperti bungkil kedelai, tepung jagung, tepung biji kapuk, tepung eceng

PEMBUATAN PAKAN IKAN BERBAHAN BAKU LOKAL:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Penelitian. Tabel 3. Pertumbuhan Aspergillus niger pada substrat wheat bran selama fermentasi Hari Fermentasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan Protein Pakan

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

BAB I PENDAHULUAN. antar jenis tanaman menyebabkan tanaman ini tersisih dan jarang ditanam dalam

II. TINJAUAN PUSTAKA. antara induk betina generasi kedua (F2) dengan induk jantan generasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu,

NUTRISI UNGGAS 11/8/2016. Catootjie L. Nalle, Ph.D. Jurusan Peternakan Program Study Teknologi Pakan Ternak Politeknik Pertanian Negeri Kupang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari

BIOKIMIA NUTRISI. : PENDAHULUAN (Haryati)

I. PENDAHULUAN. sangat besar untuk memenuhi kebutuhan daging di tingkat nasional. Kenyataan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Biologi, Habitat dan Kebiasaan Makan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN FORMULA PERTUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ternak perah adalah ternak yang diusahakan untuk menghasikan susu

I. PENDAHULUAN. masyarakat meningkat pula. Namun, perlu dipikirkan efek samping yang

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

BAB I PENDAHULUAN. occidentale L.) seluas ha, tersebar di propinsi Sulawesi. Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur,

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. peningkatan ketersediaan bahan pakan. Bahan-bahan pakan konvensional yang

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kandungan Zat Makanan Biomineral Dienkapsulasi

MAKALAH MATA KULIAH PANGAN DAN GIZI HASIL TERNAK. Oleh : Titian Rahmad S. H

I. PENDAHULUAN. pertumbuhan tubuh dan kesehatan manusia. Kebutuhan protein hewani semakin

I. PENDAHULUAN. dibudidayakan dan memiliki nilai gizi tinggi yaitu, kandungan protein 74%, lemak

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

I. PENDAHULUAN. Ikan patin siam (Pangasionodon hypopthalmus) merupakan ikan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT dengan kekuasaan dan kehendak-nya telah menumbuhkan. berbagai macam tumbuh-tumbuhan di muka bumi ini yang di dalamnya

Kompartemen cairan di dalam tubuh

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. asli Indonesia. Daerah asalnya adalah India dan Afrika Tengah. Tanaman ini

III. KEBUTUHAN ZAT-ZAT GIZI AYAM KUB. A. Zat-zat gizi dalam bahan pakan dan ransum

;:: :~~~~~~~- /". . /- -:;...~ "' 1: :~~~;~. --~ -._ - ;:~~\~i~ -.::--;:;;-

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI FORMULA LANJUTAN. 1.1 Ketentuan ini berlaku untuk Formula Lanjutan dalam bentuk cair atau bubuk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat, baik perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. nutrisi yang sesuai sehingga dapat dikonsumsi dan dapat dicerna oleh ternak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

I PENDAHULUAN. Pada pendahuluan menjelaskan mengenai (1) Latar Belakang, (2)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PAKAN LELE ALTERNATIF

MODUL 2-1 NUTRISI MINERAL TUMBUHAN

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kendala pada peternak disebabkan mahalnya harga bahan baku, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

Transkripsi:

Teknologi Produksi Bahan Baku Pakan Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA - SEAMOLEC

Teknologi Produksi Bahan Baku Pakan: 1. Pakan Buatan dalam Industri Akuakultur: Pengenalan 2. Nutrisi pakan (protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral dalam kaitannya dengan anatomi fisiologi pencernaan serta metabolisme ikan) 3. Bahan baku pakan (jenis: jagung, rice bran / dedak, PKM (palm kernel meal / bungkil inti sawit, herbal; karakteristik seleksi) 4. Preservasi dan penanganan bahan baku pakan 5. Teknik pengolahan bahan baku pakan (penggunaan langsung, fermentasi, ) 6. Formulasi pakan dan manufaktur 7. Pengemasan (dan pelabelan) 8. Ekonomi Produksi Pakan Akuakultur

NUTRISI Nutrisi untuk ikan: kandungan gizi yang dikandung pakan yang diberikan kepada ikan peliharaan dengan komposisi yang tepat / berimbang berperan dalam pertumbuhan, reproduksi, ketahanan tubuh Bergantung pada: spesies ikan ukuran (besar / berat) ikan kondisi kultur

NUTRISI PAKAN BUATAN Pakan dengan nutrisi lengkap dan seimbang sesuai dengan kebutuhan nutrisi ikan dibutuhkan untuk mendapatkan efisiensi pakan serta pertumbuhan hewan budidaya (ikan, udang) secara optimal Penggunaan / penambahan pakan buatan terbukti dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan vitalitas larva pada beberapa species ikan serta mengurangi penggunaan pakan hidup

NUTRISI PAKAN BUATAN Pakan yang berkualitas (bernilai nutrisi) dengan strategi / program pemberian pakan yang tepat dapat mencegah / meminimalisasi resiko penyakit Formula pakan harus tepat agar pakan yang diberikan pada ikan dapat memenuhi semua nutrien yang dibutuhkan ikan diperlukan data mengenai kebutuhan nutrien pakan ikan dan pengetahuan mengenai kemampuan ikan untuk mengasimilasi bahan pakan.

KEBUTUHAN NUTRISI IKAN Nutrisi pakan lebih berperan dibandingkan dengan jumlah pakan yang diberikan (keseimbangan antara kualitas dan kuantitas) Zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan tubuh ikan: PROTEIN (dengan asam amino esensial; ±20-60%) LEMAK (dengan asam lemak esensial; ± 4-8%) KARBOHIDRAT (± 30%) VITAMIN MINERAL

KEBUTUHAN NUTRISI IKAN Protein, karbohidrat dan lemak merupakan sumber energi untuk maintenance dan pertumbuhan bagi kultur ikan / udang Lemak dan karbohidrat harus cukup untuk meminimalisasi penggunaan protein sebagai sumber energi utama sehingga protein yang ada tersedia digunakan secara optimal untuk pertumbuhan ikan / udang Dari sejumlah pakan yang dimakan, hanya ±10% yang digunakan untuk pertumbuhan / menambah berat; selebihnya digunakan sebagai sumber energi; atau tidak dapat dicerna mempengaruhi FCR (food convertion rate)

PROTEIN PROTEIN: senyawa organik kompleks tersusun atas asam amino yang mengandung unsur C (carbon), H (hidrogen), O (oksigen) dan N (nitrogen) yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat

PROTEIN Fungsi: 1. zat pembangun (membentuk jaringan baru, mengganti jaringan yang rusak; proses reproduksi) 2. zat pengatur (pembentukan enzim, hormon mengatur proses-proses metabolisme dalam tubuh) 3. zat pembakar (sumber energi disamping karbohidrat / lemak)

PROTEIN Pakan buatan untuk larva penting sebagai substitusi pakan alami untuk meningkatkan produksi benih yang digunakan dalam budidaya dan meningkatkan kualitas benih Secara umum, protein dengan komposisi asam amino yang sama dengan tubuh ikan mempunyai nilai nutrisi yang tinggi pembuatan pakan dapat diformulasi dari beberapa sumber protein untuk mensimulasi komposisi asam amino yang sesuai dengan asam amino tubuh ikan

PROTEIN Asam amino sebagai bahan dasar pembentuk utama AA Esensial: sangat dibutuhkan oleh ikan dalam pertumbuhannya tidak dapat dibentuk / disintesis oleh ikan harus tersedia dalam pakan AA Non-esensial: dapat disintesis dalam tubuh ikan sendiri dengan bantuan unsur-unsur lain dalam tubuh ikan

PROTEIN Asam Amino Esensial Leusin Metionin Isoleusin Triptofan Valin Arginin Treonin Histidin Fenilalanin Lisin Asam Amino Non-esensial Tirosin Glisin Alanin Asam Aspartis Asam Glutamis Kistin Prolin Asparagin Glutamin Serin

PROTEIN Kebutuhan ikan akan protein bergantung pada: 1. Ukuran ikan 2. Jumlah / kuantitas pakan yang dimakan ikan 3. Ketersediaan dan kualitas pakan alami 4. Kualitas protein 5. Suhu air kultur Jenis ikan karnivora membutuhkan tingkat protein yang lebih tinggi dibandingkan ikan herbivora Ikan pada stadia larva membutuhkan membutuhkan tingkat protein yang lebih tinggi dibandingkan ikan dewasa

PROTEIN Tingkat protein optimum dalam pakan untuk pertumbuhan ikan berkisar 25 50%. Tingkat protein untuk ikan laut lebih tinggi (40 50%) (berat kering) untuk pertumbuhan yang optimal. Keseimbangan protein penting dalam formulasi pakan karena berperan besar dalam kesintasan, pertumbuhan, serta ketahanan tubuh ikan, terutama pada stadia larva.

LEMAK LEMAK: senyawa organik yang tidak larut dalam air, namun larut dalam pelarut organik; sebagai sumber energi terpenting untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan Sumber energi (lebih tinggi dibanding protein / karbohidrat) Berperan dalam pemeliharaan struktur dan membran sel Pelarut dalam proses penyerapan vitamin A, D, E, dan K Membantu proses metabolisme Menjaga keseimbangan daya apung ikan dalam air Penggunaan lemak mempengaruhi rasa dan mutu pakan

LEMAK Beberapa sumber lipid: - minyak ikan - minyak jagung - minyak biji kapas - minyak kelapa - minyak kelapa sawit - minyak kacang tanah - minyak kacang kedelai - lemak sapi - lemak ayam - lemak kelinci

LEMAK Mengandung asam lemak (esensial dan non esensial) Asam lemak esensial - tidak dapat disintesis oleh tubuh ikan (kebutuhannya harus dipenuhi dari pakan) - merupakan komponen struktur membran - penunjang pertumbuhan ikan - pembentukan gelembung renang pada stadia larva (jika tidak sempurna dapat menyebabkan kematian larva; terutama dalam kultur ikan laut) - contoh penting: asam lemak omega-3 HUFA, DHA

LEMAK Pakan yang baik umumnya mengandung 4 18% lemak Kadar lemak harus optimum namun tidak berlebihan Kelebihan kadar lemak: pakan akan mudah mengalami oksidasi (mudah tengik) mengakibatkan penimbunan lemak pada usus ikan, hati ataupun ginjal sehingga ikan menjadi terlalu gemuk dan nafsu makan berkurang.

KARBOHIDRAT KARBOHIDRAT: senyawa organik yang terdiri dari serat kasar dan bahan bebas tanpa nitrogen Menurut ukuran molekul dapat dibagi menjadi: 1. Monosakarida (contoh: fruktosa, glukosa) 2. Disakarida (contoh: sukrosa, maltosa) 3. Polisakarida (contoh: selulosa, pati, kanji)

KARBOHIDRAT Karbohidrat sederhana (monosakarida) lebih mudah larut dalam air; ikan butuh enzim-enzim tertentu untuk memecah disakarida atau polisakarida menjadi monosakarida yang mudah diserap. Beberapa enzim tertentu dihasilkan oleh bakteri dalam usus ikan. Beberapa ikan memiliki organ khusus pada alat pencernaannya (pyloric caeca) yang mengandung enzim-enzim yang mampu mencerna karbohidrat

KARBOHIDRAT Kebutuhan karbohidrat pada pakan ikan jenis ikan ikan mas : 20 30% ikan lele : 10 30% ikan kerapu : <10% ikan kakap : 20 25% Catatan. Ikan karnivora (khususnya ikan laut) secara alami pakannya mengandung protein tinggi sehingga kurang dapat mencerna karbohidrat dengan baik; namun tetap dapat mensintesis karbohidrat dari lemak dan protein

KARBOHIDRAT Karbohidrat dalam pakan terdiri dari: 1. Serat kasar - sulit dicerna, bukan nutrisi penting bagi ikan laut - akan menimbulkan pengotoran dalam wadah kultur - tetap diperlukan untuk memudahkan pengeluaran feses - terlalu banyak serat kasar (>10%) daya cerna menurun penyerapan menurun meningkatnya sisa metabolisme penurunan kualitas air kultur! 2. Bahan ekstrak tanpa nitrogen

KARBOHIDRAT Bahan-bahan yang banyak mengandung karbohidrat: - jagung - beras - tepung terigu - dedak halus - tepung tapioka - tepung sagu -... Selain sebagai sumber karbohidrat juga dapat berfungsi sebagai perekat (binder) dalam pembuatan pakan ikan.

VITAMIN Zat organik yang dibutuhkan ikan dalam jumlah sedikit Penting untuk pertumbuhan dan ketahanan kondisi tubuh Umumnya tidak dapat disintesis dalam tubuh Harus tersedia dalam pakan 1. Vitamin yang larut dalam air - Vit. B1 (tiamin), Vit. B2 (riboflavin), Vit.B12 (kobalamin) - Vit. C 2. Vitamin yang larut dalam lemak - Vit. A; Vit. D; Vit. E; Vit.K

VITAMIN

VITAMIN

VITAMIN Kebutuhan vitamin bergantung pada: - jenis ikan - laju pertumbuhan - komposisi pakan - kondisi fisiologis ikan - lingkungan / kondisi kultur Kebutuhan akan vitamin menurun dengan meningkatnya ukuran ikan.

VITAMIN Fungsi utama vitamin secara umum: 1. Bagian dari enzim atau ko-enzim (berperan dalam pengaturan proses metabolisme tubuh) 2. Mempertahankan fungsi berbagai jaringan tubuh 3. Mempengaruhi pertumbuhan dan pembentukan sel baru 4. Membantu pembuatan zat-zat tertentu dalam tubuh

VITAMIN Fungsi spesifik beberapa vitamin: Vitamin B1, B6, dan B12 menunjang pertumbuhan merangsang nafsu makan Vitamin B2 pertumbuhan pertukaran zat-zat makanan (karbohidrat, lemak, protein) dari sel-sel dalam tubuh proses reproduksi

VITAMIN Vitamin A menunjang kesehatan mata Vitamin D menunjang proses metabolisme dari mineral terutama kalsium dan fosfor Vitamin E berpengaruh terhadap pergerakan ikan menunjang proses reproduksi

VITAMIN Vitamin premix: campuran vitamin-vitamin yang diperlukan oleh ikan (Vit.A, Vit.D, Vit.E, Vit.K, Vit.B1, Vit.B2, Vit.B12, Vit.C,...) Penambahan vitamin premix dalam fishmeal (pakan ikan rucah) meningkatkan pertumbuhan ikan menurunkan konversi pakan (FCR)

VITAMIN Kebutuhan mineral untuk ikan budi daya: - dari pakan - dari kemampuan ikan mengambil mineral Defisiensi (kekurangan) vitamin menyebabkan: - ketidaknormalan dalam morfologis maupun fisiologis ikan - penurunan aktivitas enzim - gangguan fungsi sel; kerusakan sel - penurunan nafsu makan ikan - pertumbuhan abnormal (skoliosis, lordosis) - laju pertumbuhan menurun - kematian (defisiensi vitamin secara kronis / berkelanjutan)

MINERAL Mineral: bahan anorganik yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun memiliki fungsi yang sangat penting Fungsi utama mineral: 1. komponen utama dalam struktur gigi dan tulang 2. sebagai struktur dari jaringan 3. menjaga keseimbangan asam basa 4. berperan dalam fungsi metabolisme 5. sebagai komponen utama dari enzim, vitamin, hormon, dan pigmen

MINERAL Dua kelompok mineral: 1. MAKROMINERAL konsentrasi tinggi dalam tubuh Ca (kalsium), Mg (magnesium), Na (natrium), K (kalium) P (fosfor), Cl (klorida), dan S (sulfur) 2. MIKROMINERAL konsentrasi rendah dalam tubuh Fe (besi), Zn (seng), Mn (mangan), Cu (tembaga), I (iodium), Co (kobalt), Ni (nikel), F (fluor), Cr (krom) Si (silikon), dan Se (selenium)