1 BAB I 2 PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu sistem basis data melalui aplikasi sistem informasi manajemen. Dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN ASSOCIATION RULE MINING PADA DATA NOMOR UNIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu prosedur beserta tahapan-tahapan yang


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penjualan cake dan bakery pada Zahara Bakery yang selalu laris, membuat

PERSYARATAN PRODUK. 1.1 Pendahuluan Latar Belakang Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mahasiswa yang seringkali meminjam buku harus mencari sendiri dirak rak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

A Decision Support Tool For Association Analysis

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Toko central menjual berbagai macam aksesoris hp untuk masyarakat yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yakni teknik mesin, teknik elektro dan teknik informatika. Namun bagi para calon

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik. Maka para pengelola harus mencermati pola-pola pembelian yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Data mining memungkinkan penemuan pola-pola yang menarik, informasi yang

Assocation Rule. Data Mining

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 2. 1 Metode Penelitian

PENGGALIAN KAIDAH MULTILEVEL ASSOCIATION RULE DARI DATA MART SWALAYAN ASGAP

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. Penerapan Data Mining Market Basket Analysis Terhadap Data Penjualan Produk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

METODE PENELITIAN. Tahapan pengembangan sistem PSP (Penetapan Strategi Penjualan) 1.0 seperti pada Gambar 2 di bawah ini. Mulai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI Transformasi data... 47

BAB I PENDAHULUAN. barang bangunan, mulai dari bahan - bahan pokok bangunan sampai kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi saat ini membuat samartphone hadir dengan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan minimarket di kota-kota besar sangat dibutuhkan bagi. masyarakat khususnya di daerah perumahan. Bagi sebagian besar

IMPLEMENTASI DATA MINING DENGAN ALGORITMA APRIORI PADA TOKO BANGUNAN UD. RUFI SENTOSA JAYA SAMBIREJO - PARE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan 1.2 Latar Belakang Masalah

2.2 Data Mining. Universitas Sumatera Utara

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

Abstrak. Data Mining, Algoritma Apriori, Algoritma FP-Growth, Mata Pelajaran, Pemrograman, Web Programming, Matematika, Bahasa Inggris.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi informasi dewasa ini, kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kata informasi telah menjadi suatu topik yang cukup menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi sekarang ini telah digunakan hampir di semua aspek

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Cross-Selling: Perangkat Utama Customer Relationship Managem. Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

Pengembangan Aplikasi Market Basket Analysis Menggunakan Algoritma Generalized Sequential Pattern pada Supermarket

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Masalah Umum

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

APLIKASI DATA MINING ANALISIS DATA TRANSAKSI PENJUALAN OBAT MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI (Studi Kasus di Apotek Setya Sehat Semarang)

SKRIPSI IMPLEMENTASI DATA MINING PADA DATA TRANSAKSI PENJUALAN UNTUK MENGETAHUI POLA PEMBELIAN MENGGUNAKAN ALGORITMA APRIORI

RANCANG BANGUN APLIKASI DATA MINING ANALISIS TINGKAT KELULUSAN MENGGUNAKAN ALGORITMA FP-GROWTH (Studi Kasus Di Politeknik Negeri Malang)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI METODE ASSOSIATION RULES UNTUK MENEMUKAN POLA HUBUNGAN ANTARA DATA AKADEMIK DAN NON-AKADEMIK TUGAS AKHIR

Link Analysis (Superset) 3 Kategori Link Analysis (#1) 3 Kategori Link Analysis (#2) Association Rule Mining. 3 Kategori Link Analysis (#3)

Jurnal Edik Informatika Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V1.i1(52-62)

ANALISA POLA PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA DI UNIVERSITAS ABDURRAB MENGGUNAKAN ASSOCIATION RULE

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas tentang konsep dasar dan teori-teori pendukung yang berhubungan dengan sistem yang akan dibangun.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan di dalam database. Data mining adalah proses yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. keranjang belanja (Market basket analysis) dalam penerapan cross selling pada

Lili Tanti. STMIK Potensi Utama, Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3A Tj. Mulia Medan ABSTRACT

Bandung, November Penulis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENJUALAN MAKANAN RINGAN (Studi Kasus: Toko Pak Herry Templek - Gadungan)

TOKO ONLINE RIRIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE APRIORI UNTUK PEMILIHAN JENIS BUNGA SESUAI KEINGINAN CUSTOMER

Kata kunci: Sistem Informasi, poin of sale, aplikasi data mining, algoritma apriori, Borland Delphi, SQL 2000, Association rules.

Aturan assosiatif biasanya dinyatakan dalam bentuk : {roti, mentega} {susu} (support = 40%, confidence = 50%)

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Gambar Tahap-Tahap Penelitian

Penerapan Data Mining Untuk Analisis Pola Pembelian Produk Pada Clapper Movie Café Menggunakan Metode Association Rule

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. desaign dan coding program. Dibutuhkan waktu selama kurang lebih 8 bulan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengantar Komputer

JURNAL IMPLEMENTASI DATA MINING PADA TRANSAKSI PENJUALAN BIBIT BUAH DENGAN ALGORITMA APRIORI (STUDI KASUS: UD BUAH ASRI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Turban mendefinisikan Decision Support System sebagai sekumpulan

ANALISA POLA DATA HASIL PEMBANGUNAN KABUPATEN MALANG MENGGUNAKAN METODE ASSOCIATION RULE

PENGEMBANGAN APLIKASI PENENTUAN TINGKAT KEUNTUNGAN PADA E- COMMERCE DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA K-MEANS DAN APRIORI

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata kunci: Market Basket Analysis, Cross-selling. Universitas Kristen Maranatha

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Penelitian ini melakukan pencarian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IMPLEMENTASI ALGORITMA APRIORI DALAM MENENTUKAN PERSEDIAAN OBAT

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK TRANSAKSI PENJUALAN OBAT PADA APOTEK AZKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

PENERAPAN ALGORITMA APRIORI UNTUK MENENTUKAN FREKUENSI ITEM SET SEBAGAI STRATEGI PENJUALAN DI TOKO PUTRA MANIS SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya permintaan konsumen. Pada CV. Surya Indah Abadi untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

1 BAB I 2 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data mining merupakan salah satu bidang ilmu yang berupaya untuk menemukan kaidah, pola, model, maupun informasi yang bersifat menarik dari sekumpulan data. Salah satu fungsionalitas dalam data mining adalah analisis asosiasi yang digunakan untuk menghasilkan rule asosiasi. Penemuan rule asosiasi yang dilakukan pada [1, 2, 3, 4] tidak melibatkan taksonomi (hirarki is-a) dalam proses pembangkitan rule sehingga rule yang dihasilkan hanya meliputi item-item yang berada pada satu level (primitive level concept), yaitu level daun yang merupakan level terendah dari taksonomi. Hal ini tentu saja akan sangat merugikan. Karena pada proses penemuan rule asosiasi yang hanya melibatkan level daun pada taksonomi, akan mengakibatkan banyak rule yang benar-benar kuat dan menarik akan sangat sulit ditemukan. Rule asosiasi yang sangat kuat dan menarik, strong association, dengan support yang tinggi akan sering muncul pada level yang berada di atas level daun, daripada di level daun. Ini tentu saja mengakibatkan suatu dilema tersendiri, karena jika ditetapkan batasan minimum support terlalu rendah akan mengakibatkan muncul banyak rule yang tidak berarti. Dan sebaliknya, jika menetapkan batasan minimum support terlalu tinggi akan mengakibatkan kehilangan rule-rule yang berarti. Konsep generalized association rules merupakan salah satu yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan di atas. Generalized association rules memanfaatkan informasi yang terdapat pada taksonomi pada saat pembangkitkan rule asosiasi, sehingga rule yang dihasilkan melibatkan item-item yang berada di berbagai level pada taksonomi mulai dari level daun sampai level root (level teratas dari taksonomi), dimana item-item yang terkandung pada suatu rule asosiasi tersebut tidak harus berada di level yang sama pada taksonomi. Karena rule yang dihasilkan melibatkan item-item yang berada pada taksonomi, maka diperlukan suatu ukuran tambahan untuk menentukan apakah 1

2 rule yang dibangkitkan merupakan rule yang menarik atau tidak selain menggunakan minimum support threshold dan minimum confidence threshold. Ukuran tambahan ini dikenal dengan nama minimum-interest-level. Pada tugas akhir ini, konsep generalized association rules akan diimplementasikan menggunakan algoritma cumulate dalam proses pembangkitan frequent itemset. Selain itu pada tugas akhir ini juga akan menerapkan minimuminterest-level untuk menyaring rules yang tidak menarik berdasarkan informasi pada taksonomi, yang berupa keterkaitan antara item yang terdapat pada taksonomi (keterhubungan anak-ancestor atau descendant-ancestor). 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang menjadi fokus pada tugas akhir ini adalah : a. Bagaimana menerapkan konsep generalized association rules dengan menggunakan algoritma cumulate untuk menghasilkan frequent itemset. Algoritma cumulate digunakan pada tugas akhir ini karena pada algoritma cumulate terdapat tiga pengoptimalan dari algoritma basic, yang merupakan algoritma dasar untuk menemukan frequent itemset yang melibatkan item-item yang terletak di berbagai level pada taksonomi. hal ini akan dibahas lebih lanjut pada dasar teori. Yang selanjutnya akan dihasilkan rule asosiasi yang tergeneralisasi. b. Bagaimana menerapkan minimum-interest-level yang akan menyaring rule asosiasi yang tergeneralisasi, dengan menggunakan informasi yang terkandung pada taksonomi, yang berupa keterkaitan antara item yang terdapat pada taksonomi (keterhubungan anak-ancestor atau descendantancestor). Selain minimum-interest-level, tentu saja minimum support threshold dan minimum confidence threshold juga tetap dipergunakan dalam menyaring rule yang tidak menarik pada proses pembangkitan rule hal ini akan dibahas lebih lanjut pada dasar teori. c. Menganalisis keluaran perangkat lunak yang berupa rule asosiasi, yaitu apakah rule yang dihasilkan merupakan rule yang melibatkan item-item yang terdapat di berbagai level pada taksonomi.

3 1.3 Tujuan Berdasarkan pada masalah yang telah didefinisikan di atas, maka tujuan tugas akhir ini adalah: a. Menghasilkan sebuah perangkat lunak untuk menerapkan konsep generalized association rules dengan menggunakan algoritma cumulate untuk menghasilkan frequent itemset dan rule asosiasi yang tergeneralisasi, dimana didalamnya mengandung item-item yang berada di berbagai level pada taksonomi (hirarki is-a), untuk kepentingan analisis. b. Menerapkan minimum-interest-level pada perangkat lunak yang dibangun dan menganalisis seberapa besar kemampuan minimum-interest-level dalam menyaring rule yang tidak menarik, yaitu dengan melihat seberapa banyak rule yang dihasilkan untuk suatu nilai minimum-interest-level tertentu dibandingkan dengan jumlah rule yang dihasilkan tanpa menggunakan nilai minimum-interest-level (minimum-interest-level benilai 0). Hasil perbandingannya berupa persentase banyaknya rule yang tersaring oleh minimum-interest-level. Jumlah rule yang tersaring adalah jumlah rule yang dihasilkan dengan menggunakan minimum-interest-level tertentu dikurangi dengan jumlah rule tanpa menggunakan minimuminterest-level. c. Melakukan pengujian dengan menggunakan data masukan berupa data extended transaction dan menganalisis hasil implementasi yang berupa rule asosiasi. 1.4 Batasan Masalah Untuk mencapai tujuan di atas, dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut: a. Data masukan adalah data extended transaction, yaitu data transaksi penjualan ditambahkan dengan item-item yang menjadi ancestor dari item-item yang terlibat pada transaksi penjualan. Proses penambahan itemitem yang menjadi ancestor untuk membentuk data extended transaction dilakukan pada tahap pre-processing.

4 b. Taksonomi telah disediakan sebelumnya yang biasanya terdapat dalam tabel deskripsi item. c. Parameter parameter yang digunakan untuk menganalisa keluaran yaitu: 1. Pengaruh penentuan nilai interest-level (suatu variabel pengali untuk mendapatkan minimum-interest-level hal ini akan dibahas lebih lanjut pada dasar teori) terhadap persentase jumlah rule yang tersaring/terpangkas, 2. Pengaruh penambahan jumlah transaksi terhadap waktu proses, serta 3. Pengaruh penambahan nilai minimum support terhadap waktu proses. 1.5 Metodologi Penyelesaian Masalah Metodologi penyelesaian masalah dalam penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut : a. Mencari informasi dengan studi pustaka dan referensi dari berbagai sumber seperti artikel, informasi dari buku maupun internet mengenai data mining, analisis asosiasi, generalized association rules, algoritma cumulate, taksonomi dan minimum-interest-level. b. Mempelajari tentang data mining, association rules, konsep generalized association rules, algoritma cumulate, taksonomi dan minimum-interest-level. c. Melakukan analisis penerapan konsep generalized association rules dengan menggunakan algoritma cumulate serta melakukan analisis penerapan minimum-interest-level dalam perancangan perangkat lunak. d. Melakukan implementasi perancangan perangkat lunak dengan menggunakan perangkat lunak Delphi 7 untuk membangun interface dan SQL Server 2000 PE sebagai DBMS untuk menyimpan dataset yang digunakan untuk pengujian perangkat lunak. e. Melakukan pengujian perangkat lunak dengan memasukkan beberapa data yang akan dievaluasi beserta parameter masukan lainnya, yaitu minimum support, minimum confidence dan interest-level, serta mencatat hasil keluaran program yang berupa rule asosiasi dan waktu proses. f. Pengambilan kesimpulan dan penyusunan laporan tugas akhir.

5 1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN Bab ini memaparkan latar belakang dilakukannya penelitian, perumusan masalah yang akan dibahas, pembatasan masalah, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini, metode penyelesaian masalah dan sistematika pembahasan. DASAR TEORI Bab ini berisi penjelasan mengenai data mining, analisis asosiasi, taksonomi, konsep generalized association rules, algoritma cumulate dan ukuran minimum-interest-level. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas mengenai analisis dan perancangan sistem yang dapat menghasilkan rule asosiasi yang tergeneralisasi dengan memanfaatkan informasi yang terdapat pada taksonomi dengan menggunakan algoritma cumulate serta menerapkan minimum-interestlevel untuk menyaring rule-rule asosiasi yang tidak menarik berdasarkan informasi yang tersedia pada taksonomi. Dalam tugas akhir ini analisis dan perancangan perangkat lunak dibangun dalam bentuk Diagram Aliran Data (DAD). BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL PENGUJIAN Bab ini menyajikan tentang implementasi hasil analisa dan perancangan sistem ke dalam bentuk pemrograman aplikasi. Melakukan pengujian terhadap aplikasi menggunakan kasus yang sederhana. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan secara umum dari hasil penelitian tugas akhir ini serta saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut.