DESKRIPSI KONDISI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPARASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU AKUNTANSI YANG SUDAH DAN BELUM MENGIKUTI SERTIFIKASI. Oleh : Wilis Puspita Dewi ABSTRACT

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KIMIA

IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENJASORKES TINGKAT SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MEGALUH TAHUN PELAJARAN

HARLINA .

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

IMPLEMENTASI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU IPS SMP/MTs DI KECAMATAN PANDAK JURNAL SKRIPSI

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

PELATIHAN PENILAIAN KETERAMPILAN PROSES SAINS BAGI GURU SMA MAPEL KIMIA DI KABUPATEN BANYUWANGI

PEMETAAN KOMPETENSI, SIKAP, TANGGUNG JAWAB, DAN JUMLAH JAM GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI SMK

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XII IPS DI SMA NEGERI

KAJIAN KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DALAM MENGEMBANGKAN SILABUS DAN RPP

KOMPETENSI SOSIAL GURU GEOGRAFI DI SMA NEGERI SE KABUPATEN PASAMAN BARAT. Aida Fitri 1

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang memungkinkan untuk mengungkap realita dan mendeskripsikan

ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI SMA NEGERI DAN SWASTA KABUPATEN PRINGSEWU. (Artikel Ilmiah) Oleh NUR HAYATI

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

PENINGKATAN KEPROFESIONALAN GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DI YAYASAN PASUNDAN K0TA ADMINISTRATIF CIMAHI

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU IPS SMP DI KOTA YOGYAKARTA JURNAL

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

PROFIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH PADA SMP DI METRO. Bobi Hidayat, S.Pd., M.Pd.

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

ALAT PENILAIAN KEMAMPUAN GURU (APKG)

PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU MATA PELAJARAN IPS SMP SE-KECAMATAN KUTOWINANGUN KABUPATEN KEBUMEN JURNAL

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

ANALISIS AKTIVITAS GURU IPS TERPADU PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS VIII SMP 9 PONTIANAK

The Study of Attitude Students of Attended Learning Geography in XI Social Studies Class of Senior High School Bunda Padang. By:

Edu Geography 3 (7) (2015) Edu Geography.

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada :

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

VII. INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU

KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

PEMETAAN KOMPETENSI GURU GEOGRAFI PADA MATERI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN DAN MAN SEKOTA PALU. Oleh: Khairurraziq

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pendidikan yang dilakukan pemerintah saat ini sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN

MANAJEMEN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 2 TUGU KABUPATEN TRENGGALEK)

EFEKTIVITAS KEGIATAN MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA GURU DI SMP SE-KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

Kinerja Guru Bahasa Indonesia di SMK Negeri 2 Painan

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PEMBELAJARAN MENGUNGKAPKAN INFORMASI DALAM BENTUK LAPORAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

STUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Produktif di SMK Negeri 1 Tarakan

PERBEDAAN PRODUKTIVITAS KERJA GURU ANTARA YANG SUDAH DAN BELUM SERTIFIKASI PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA MALANG

STUDI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DITINJAU DARI KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA PAKET KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN PADA SMK KOTA MALANG

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMA KALAM KUDUS MEDAN. Charles Fransiscus Ambarita Surel :

PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG

ANALISIS PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU BIOLOGI DI SMA/SMK DI KECAMATAN TAMBUSAI KABUPATEN ROKAN HULU

ABSTRAK. Kaca kunci: lesson study, profesionalisme guru

Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Biologi SMA Se-Kota Binjai

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA MAHASISWA PADA KEGIATAN WORKSHOP SSP DAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PROGRAM PPG SM3T

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTEK DASAR KERJA KAYU SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PADANG

I. PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan

Dewi Mas ula* Sumarmi** Budijanto**

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

KINERJA GURU DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PASCA SERTIFIKASI DI SMK N 2 WONOSARI

Rahayu 6, Chumi Z F 7, Ika L R 8

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) DI SMA NEGERI KOTA YOGYAKARTA

Pendahuluan. Kata Kunci: Intensitas Kegiatan Praktikum, Kualitas Kegiatan Praktikum, Hasil Belajar Siswa,

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

IMPLEMENTASI SUPERVISI MANAJERIAL PENGAWAS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGELOLA PERPUSTAKAAN

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

I. PENDAHULUAN. ekonomi di negara ini belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu

KAJIAN KOMPETENSI DAN PROFESIONALISASI GURU. Lala Jelita Ananda Surel :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKn KELAS X DI SMK NEGERI 1 TUREN KABUPATEN MALANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

BAB III METODE PENELITIAN

Edu Geography

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI GUGUS I SDN KECAMATAN MARPOYAN DAMAI

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. keadaan, kondisi, atau hal lain-lain yang telah disebutkan, yang hasilnya

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Economic Education Analysis Journal

SERTIFIKASI GURU, ANTARA PROFESIONALISME, TANTANGAN, DAN REALITA GURU*) Oleh : Badrun Kartowagiran**)

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 11 RAMBAH HILIR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas II yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 16 orang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Transkripsi:

DESKRIPSI KONDISI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK Hafidah Ainur Rahmi, Achmad Fatchan, Budijanto S1 Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail: fiedha_996@yahoo.com Abstract: This research to obtain information about pedagogical competence of teachers, especially in (1) lesson planning; (2) lesson implementation; and (3) evaluation of learning process. This research is located in Lumajang Regency with the research subjects of senior high school geography teacher and junior high school social studies teachers who have been certified. This research is exposfacto. The data techniques included documentation, observation, and questionnaires. The analysis of data used the descriptive analysis with single tabulation. The results showed that the competence of senior high school geography teacher and junior high school social studies teacher in Lumajang Regency preparing the lesson plans were good, the competence of teachers in carried out the learning process were good, and also the competence of teachers conducted of the learning evaluation were good. It concluded that pedagogical competence of senior high school geography teacher and junior high school social studies teacher who have been certified in Lumajang Regency were good. Key word: Pedagogical competence, educator certificate Faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru. Guru berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru merupakan ujung tombak keberhasilan suatu proses pembelajaran. Mulyasa (2005: 13) menyatakan Kualitas pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan profesional guru, terutama dalam memberikan kemudahan belajar kepada peserta didik secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas. Profesionalitas guru sangat penting untuk memenuhi kebutuhan siswa dan tuntutan masyarakat. Guru profesional tidak hanya berprofesi sebagai pengajar, namun juga mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru profesional merupakan komponen vital yang dapat menjamin

kualitas pendidikan sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru profesional dibuktikan dengan kompetensi yang dimilikinya yang dapat mendorong terwujudnya proses dan produk kinerja sehingga dapat menunjang peningkatan kualitas pendidikan. Guru profesional dapat dibuktikan dengan perolehan sertifikasi guru. Sertifikasi guru adalah proses perolehan sertifikat pendidik bagi guru. Sertifikat pendidik bagi guru berlaku sepanjang yang bersangkutan menjalankan tugas sebagai seorang guru sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Sertifikat pendidik ditandai dengan satu nomor registrasi guru yang dikeluarkan oleh Departemen Pendidikan Nasional (Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen). Pelaksanaan sertifikasi guru juga dibarengi dengan pemberian kesejahteraan guru yang berupa gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan fungsional, profesi, dan tunjangan khusus terkait dengan tugasnya sebagai guru yang ditetapkan dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasii. Adanya pemberian tunjangan tersebut diharapkan diimbangi dengan adanya usaha untuk memajukan pendidikan. Guru yang profesional diharapkan mampu membina siswa dan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing dalam setiap kompetisi dalam bidang pendidikan. Kompetensi yang dimiliki oleh guru akan berdampak pula terhadap kinerja guru untuk menambah kualitas pendidikan. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi ini lebih menekankan kepada kemampuan guru untuk mengelola pembelajaran yang mengutamakan keaktifan siswa. Penelitian ini menjabarkan kompetensi pedagogik yang dimiliki oleh guru yang telah memiliki sertifikat pendidik dengan melihat langsung kenyataan di lapangan. Kenyataan yang dikhawatirkan adalah apakah guru yang sudah bersertifikat pendidik ini bisa menjamin bahwa guru tersebut adalah guru yang

profesional terutama dalam kompetensi pedagogiknya terutama guru geografi SMA dan guru IPS SMP di Kabupaten Lumajang. METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksposfakto, yaitu jenis penelitian yang hanya menggambarkan serta meringkas berbagai kondisi dan situasi yang ada. Peneliti menjabarkan kondisi konkret dari objek penelitian dan selanjutnya akan dihasilkan deskripsi tentang objek penelitian. Penelitian ini hanya melukiskan variabel atau kondisi yang sedang terjadi dalam suatu situasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN dan SMAN yang terdapat di Kabupaten Lumajang, meliputi SMPN 1 Lumajang, SMPN 2 Lumajang, SMPN 3 Lumajang, SMPN 4 Lumajang, SMPN 5 Lumajang, SMPN 1 Sukodono, SMAN 1 Lumajang, dan SMAN 3 Lumajang. Objek dalam penelitian adalah guru geografi SMA dan guru IPS SMP yang telah lulus program sertifikasi di Kabupaten Lumajang yang berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa studi dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat oleh guru, observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas, serta teknik angket untuk mengetahui evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Instrumen penelitian dalam penelitian ini berupa lembar observasi dan angket skala likert. Lembar observasi digunakan untuk mengetahui kompetensi guru dalam perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Lembar observasi yang digunakan merujuk pada Alat Penilaian Kompetensi Guru (APKG). APKG 1 digunakan untuk mengetahui kompetensi guru dalam perencanaan pembelajaran, sedangkan APKG 2 digunakan untuk mengetahui kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Selanjutnya, instrumen angket digunakan untuk mengetahui kompetensi guru dalam evaluasi pembelajaran. Angket yang digunakan berupa angket skala likert, sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban pada angket tersebut. Analisis data pada penelitian ini berupa tabulasi tunggal dengan persentase.

HASIL Hasil kompetensi guru dalam perencanaan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. Tabel 1. Kompetensi Guru dalam Perencanaan Pembelajaran No Variabel Skor Skor Perolehan Maksimal % Kualifikasi 1. Merumuskan tujuan pembelajaran 111 120 93 Amat Baik 2. Pemilihan materi pembelajaran 100 120 83 Baik 3. Pengorganisasian materi pembelajaran 40 120 33 Kurang Baik 4. Pemilihan metode dan model 107 120 89 Baik pembelajaran 5. Pemilihan media pembelajaran 100 120 83 Baik 6. Pemilihan sumber belajar 89 120 74 Cukup 7. Kejelasan skenario pembelajaran 104 120 87 Baik 8. Kerincian skenario pembelajaran 90 120 75 Cukup 9. Kesesuaian teknik dengan tujuan 99 120 83 Baik pembelajaran 10. Kelengkapan instrumen evaluasi 70 120 58 Sedang pembelajaran Nilai Keseluruhan 910 1200 76 Baik Berdasarkan tabel di atas, variabel yang memperoleh kualifikasi amat baik adalah aspek merumuskan tujuan pembelajaran. Hal ini karena sebagian besar guru mencantumkan tujuan pembelajaran dengan jelas, lengkap, tersusun secara logis, dan dapat mendorong siswa untuk berfikir tingkat tinggi. Sedangkan aspek yang memperoleh kualifikasi kurang baik adalah aspek pengorganisasian materi pembelajaran. Aspek ini memperoleh kualifikasi terendah karena sebagian besar guru tidak mengorganisasikan materi secara luas dan detail. Aspek kelengkapan instrumen evaluasi pembelajaran memperoleh kualifikasi sedang. Hal ini karena sebagian besar guru tidak mencantumkan rubrik penilaian kinerja maupun kunci jawaban untuk instrumen penilaian tes pada RPP. Aspek pemilihan sumber belajar berkualifikasi cukup karena sebagian besar guru hanya menggunakan sumber belajar yang berasal dari satu sumber. Sedangkan aspek kerincian skenario pembelajaran juga berkualifikasi cukup dikarenakan sebagian besar guru tidak menyusun skenario pembelajaran secara rinci bahkan tidak terdapat alokasi waktu setiap langkah pembelajaran. Namun secara keseluruhan, kompetensi guru dalam perencanaan pembelajaran tergolong baik.

Hasil kompetensi guru dalam perencanaan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 2 berikut. Tabel 2. Kompetensi Guru Dalam Pelaksanaan Pembelajaran No Variabel Skor Skor Perolehan Maksimal % Kualifikasi Pra Pembelajaran 1. Pemeriksaan kesiapan siswa 108 120 90 Baik 2. Melakukan kegiatan apersepsi dan motivasi 108 120 90 Baik 3. Penyampaian kompetensi dan tujuan pembelajaran, serta rencana kegiatannya 109 120 91 Amat Baik Inti Pembelajaran 4. Penguasaan materi pembelajaran 106 120 88 Baik 5. Kesesuaian materi dengan hierarki belajar 108 120 90 Baik 6. Kaitan materi dengan realitas kehidupan 109 120 91 Amat baik 7. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan 114 120 95 Amat Baik kompetensi (tujuan) yang akan dicapai 8. Penggunaan kemampuan dasar mengajar 105 120 88 Baik 9. Penggunaan metode dan model pembelajaran 101 120 84 Baik 10. Pembelajaran secara runtut (sesuai sintaks) 100 120 83 Baik 11. Pemanfaatan alokasi waktu 99 120 83 Baik 12. Penggunaan variasi sumber belajar 98 120 82 Baik 13. Menggunakan media secara efektif dan efisien 99 120 83 Baik 14. Keterlibatan siswa dalam pemanfaatan media 100 120 83 Baik 15. Menghasilkan pesan yang menarik bagi siswa 100 120 83 Baik 16. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam 102 120 85 Baik pembelajaran 17. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons 104 120 87 Baik siswa 18. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa 104 120 87 Baik dalam belajar 19. Memantau kemajuan belajar selama proses 104 120 87 Baik pembelajaran 20. Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi 100 120 83 Baik 21. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar 102 120 85 Baik sesuai dengan kompetensi 22. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara 109 120 91 Amat Baik jelas, baik, dan benar 23. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 99 120 83 Baik Penutup 24. Refleksi atau pembuatan kesimpulan dengan 98 120 82 Baik melibatkan siswa 25. Melaksanakan tindak lanjut 101 120 84 Baik Nilai Keseluruhan 2587 3000 86 Baik Berdasarkan tabel di atas, variabel yang memperoleh kualifikasi amat baik adalah penyampaian kompetensi dan tujuan pembelajaran, serta rencana kegiatannya, kaitan materi dengan realitas kehidupan, pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai, serta aspek menggunakan bahasa lisan dan tulis dengan jelas, baik, dan benar. Pada aspek penyampaian kompetensi dan tujuan pembelajaran, sebagian besar guru telah menyampaikan

kompetensi dan tujuan pembelajaran pada awal pelajaran. Guru menjelaskan apa saja tujuan dari pembelajaran yang akan dilakukan. Kualifikasi amat baik juga diperoleh aspek kaitan materi dengan realitas kehidupan. Sebagian besar guru mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. Guru memberikan contoh berdasarkan apa yang dialami oleh siswa. Contoh: guru mengaitkan materi hidrosfer dengan memberi contoh manfaat air bagi kehidupan sehari-hari mereka (air bermanfaat untuk mandi, mencuci, dsb). Aspek melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang dicapai memperoleh kualifikasi amat baik. Hal ini karena sebagian besar guru dalam melaksanakan pembelajaran selalu merujuk pada RPP yang telah dibuat sebelumnya sehingga apa yang disampaikan guru tidak keluar dari tujuan pembelajaran. Aspek menggunakan bahasa lisan dan tulis dengan jelas, baik, dan benar juga memperoleh kualifikasi amat baik. Sebagian besar guru telah menggunakan bahasa lisan dan tulis dengan jelas, baik, dan benar. Dalam menjelaskan, suara guru lantang sehingga dapat didengar oleh seluruh siswa, pelafalan kalimat yang disampaikan oleh guru jelas, penggunaan bahasa baku, serta tulisan guru di papan tulis maupun media yang lain dapat dibaca dengan jelas oleh siswa. Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru dalam pelaksanaan pembelajaran tergolong baik dengan perolehan persentase sebesar 86%. Hasil kompetensi guru dalam evaluasi pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. Kompetensi Guru Dalam Evaluasi Pembelajaran No Variabel Skor Skor Perolehan Maksimal % Kualifikasi 1. Kegiatan penilaian (afektif, kognitif, atau psikomotorik) terhadap Siswa 113 120 94 Amat Baik 2. Kegiatan penginformasian kriteria penilaian tes dan non tes kepada siswa 113 120 94 Amat Baik 3. Pemberian tugas individu dan kelompok yang berkaitan dengan fenomena seharihari 104 120 87 Baik 4. Kegiatan membahas tugas individu dan kelompok di depan kelas 96 120 80 Baik 5. Kegiatan penyusunan soal ulangan berdasarkan kisi-kisi 112 120 93 Amat Baik 6. Kegiatan pemeriksaan hasil kerja siswa dengan cepat dan dikembalikan 108 120 90 Baik 7. Kegiatan analisis butir soal 96 120 80 Baik 8. Kegiatan analisis daya serap siswa 99 120 83 Baik

9. Kegiatan bimbingan belajar siswa 100 120 83 Baik 10. Kegiatan remedial/program perbaikan 110 120 92 Amat Baik Skor Perolehan 1051 1200 88 Baik Berdasarkan tabel di atas, variabel yang memperoleh kualifikasi amat baik adalah kegiatan penilaian terhadap siswa, kegiatan penginformasian kriteria penilaian kepada siswa, kegiatan penyusunan ulangan berdasarkan kisi-kisi, serta aspek kegiatan remidial/program perbaikan. Pada aspek kegiatan penilaian terhadap siswa, sebagian besar guru selalu melakukan penilaian terhadap siswa, baik penilaian afektif, kognitif, dan psikomotor. Namun, dalam penelitian ini, penilian yang dilakukan oleh guru hanya penilaian afektif yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa dan kognitif yang berkaitan dengan hasil belajar siswa. Aspek kegiatan penginformasian kriteria penilaian kepada siswa memperoleh kualifikasi amat baik karena sebagian besar guru selalu menginformasikan kriteria penilaian baik itu penilaian tes maupun non tes. Sebelum guru memberikan tes, guru terlebih dahulu memberitahukan kriteria penilian sehingga siswa akan dapat dengan sendirinya memperkirakan hasil belajar yang akan diperolehnya. Pada aspek kegiatan penyusunan ulangan berdasarkan kisi-kisi, sebagian besar guru menyusun soal ulangan berdasarkan kisi-kisi. Sebelum guru membuat soal ulangan, guru terlebih dahulu membuat kisi-kisi soal, hal ini agar soal yang dibuat oleh guru tidak keluar dari tujuan pembelajaran serta indikator pencapaian. Aspek kegiatan remidial/program perbaikan juga memperoleh kualifikasi amat baik. Hal ini karena sebagian besar guru selalu melakukan program remidial kapada siswa yang nilainya berada di bawah standar nilai (KKM). Siswa yang nilainya di bawah KKM diharuskan mengikuti program remidial agar hasilnya optimal. Berdasarkan data tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru dalam evaluasi pembelajaran juga tergolong baik. PEMBAHASAN Berdasarkan pemaparan di atas, dapat dikatakan bahwa kompetensi pedagogik guru geografi SMA dan guru IPS SMP yang bersertifikat pendidik di Kabupaten Lumajang tergolong baik. Baik tidaknya kompetensi dipengaruhi oleh

faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal berasal dari dalam diri guru, seperti pendidikan yang ditempuh oleh guru, keikutsertaan dalam berbagai pelatihan kependidikan, serta lama kerja dan pengalaman kerja guru. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar, seperti lingkungan sekolah dan sarana prasarana yang disediakan oleh sekolah. Penelitian mengenai kompetensi guru yang telah lulus sertifikasi telah banyak dilakukan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Dinar Cindarbumi (2010). Penelitian yang dilakukan oleh Dinar menyimpulkan bahwa tingkat kompetensi pedagogik guru yang bersertifikat pendidik dalam menyusun RPP, melaksanakan pembelajaran, serta melaksanakan evaluasi pembelajaran sudah sangat baik. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut terletak pada kesamaan menganalisis kompetensi pedagogik guru yang bersertifikat pendidik dalam menyusun RPP, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Perbedaan penelitian ini terletak pada subjek dan lokasi penelitian. Subjek pada penelitian tersebut adalah guru kewarganegaraan dan berlokasi di Kabupaten Bojonegoro. Sedangkan subjek pada penelitian ini adalah guru geografi SMA dan guru IPS SMP di Kabupaten Lumajang. Perbedaan berikutnya adalah teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian tersebut berupa observasi, dokumentasi, dan wawancara. Sedangkan pada penelitian ini tidak menggunakan teknik wawancara, melainkan angket. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi Wahyu Utami (2010). Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja guru ekonomi yang sudah lulus program sertifikasi guru di Kabupaten Bojonegoro adalah baik. Pada kompetensi kepribadian, kinerja guru sangat baik; pada kompetensi pedagogik, kinerja guru sangat baik; pada kompetensi profesional, kinerja guru baik; dan pada kompetensi sosial, kinerja guru juga tergolong baik. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Wahyu Utami dengan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis guru yang bersertifikat pendidik. Perbedaan terletak pada subjek dan lokasi penelitian. Pada penelitian tersebut, subjek penelitiannya adalah guru ekonomi SMA se Kabupaten Bojonegoro, sedangkan pada penelitian ini adalah guru geografi SMA dan guru IPS SMP di

Kabupaten Lumajang. Perbedaan selanjutnya terletak pada teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data pada penelitian tersebut adalah angket, wawancara, dan observasi, sedangkan penelitian ini tidak menggunakan teknik wawancara, melainkan menggunakan teknik studi dokumen. Penelitian ini juga mendukung penelitian oleh Dian Justicia (2010). Penelitian yang dilakukan oleh Dian menunjukkan bahwa kompetensi guru ekonomi yang telah lulus program sertifikasi dalam proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Malang adalah baik. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Dian Justicia (2010) dengan penelitian ini adalah sama-sama menganalisis guru yang bersertifikat pendidik. Perbedaan terletak pada subjek dan lokasi penelitian. Pada penelitian tersebut, subjek penelitiannya adalah guru ekonomi SMAN 1 Malang, sedangkan pada penelitian ini adalah guru geografi SMA dan guru IPS SMP di Kabupaten Lumajang. Selain itu, pada penelitian tersebut, aspek yang dinilai adalah proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru, sedangkan pada penelitian ini tidak hanya proses pembelajaran, melainkan juga perencanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Apriliya Sari (2012) juga sejalan dengan penelitian ini. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kinerja guru Sekolah Dasar Pasca Sertifikasi di kabupaten Kediri tergolong baik. Kinerja guru pada kompetensi pedagogik baik (88,24%), kinerja guru pada kompetensi kepribadian baik (89,17%), kinerja guru pada kompetensi profesional baik (82,59%), dan kinerja guru pada kompetensi sosial baik (77,34%). Dari beberapa penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik guru yang bersertifikat pendidik adalah baik. Berdasarkan teori dan temuan sebelumnya, jika dikaitkan dengan penelitian ini, maka hasilnya sangat relevan. Akan tetapi penelitian ini menunjukkan hasil berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh oleh Fatimatus (2012). Penelitian yang dilakukan oleh Fatimatus menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan profesionalisme guru (khusus kompetensi pedagogik) antara yang belum bersertifikat dengan yang sudah bersertifikat pendidik. Sertifikasi tidak memberikan kontribusi terhadap tingkat profesionalisme guru (khusus kompetensi pedagogik). Dalam penelitian

tersebut, kompetensi pedagogik antara guru yang belum bersertifikat dengan yang sudah bersertifikat sama-sama menunjukkan kualitas yang baik dalam proses belajar mengajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik guru yang bersertifikat pendidik menunjukkan hasil yang baik. KESIMPULAN Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi pedagogik guru geografi SMA dan guru IPS SMP dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran tergolong baik. DAFTAR RUJUKAN Cindrabumi, Dinar. 2010. Kompetensi Pedagogik Guru Pendidikan Kewarganegaraan yang Bersertifikat Pendidik di SMK Kecamatan Kabupaten Bojonegoro. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang Justicia, Dian. 2010. Kompetensi Pedagodik Guru Ekonomi yang Telah Lulus Program Sertifikasi dalam Proses Pembelajaran di SMA Negeri 1 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sari, Eka Apriliya. 2012. Kinerja Guru Sekolah Dasar Pasca Sertifikasi di Kabupeten Kediri. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: UM Press Utami, Dewi Wahyu. 2010. Evakuasi Kinerja Guru Ekonomi yang Sudah Lulus Program Sertifikasi Guru di Kabupaten Bojonegoro. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.