TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTEK DASAR KERJA KAYU SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PADANG

Transkripsi

1 TINJAUAN PELAKSANAAN PRAKTEK DASAR KERJA KAYU SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 PADANG Yoricha Juniza 1, Maryati Jabar 2, Revian Body 3 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas Negeri Padang yorichajuniza46@gmail.com ABSTRACT The purpose of this study is to reveal how implementation Basic Training Wood Working class X Architecture Engineering at SMK N 1 Padang when viewed in terms of teacher.this research is a descriptive study. The subjects were three teachers who teach Basic Training Wood Working class X Architecture Engineering at SMK N 1 Padang. Data collection technique were observation sheet with 35 item from judgment expert process. The results of this study showed that the percentage of adherence to the Basic Work Practices Wood when viewed in terms of practical preparation of teachers for the indicator is 100%, for the indicator lesson plan is 59.73%, and for jobsheet indicator is 70.83%. While the average percentage is 76.85% implementation practice with enough category. Keywords: Review, Implementation, Training Basic Wood Work. 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan 2 Pembimbing I Dosen Jurusan Teknik Sipil FT-UNP 3 Pembimbing II Dosen Jurusan Teknik Sipil FT-UNP Pendahuluan Pada dasarnya pembangunan menuntut tenaga kerja yang terampil, terlatih dan kreatif serta produktif dalam jumlah yang sesuai dengan permintaan dan kebutuhan dunia kerja atau industri. Dengan demikian pendidikan dalam bidang teknologi yang berorientasi ke dunia kerja harus selalu dibina, dikembangkan dan disesuaikan dengan tuntutan lapangan pekerjaan. Sejalan dengan tuntutan diatas, Undang-Undang Republik Indonesia (UURI) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) pasal 11 ayat 3 menyatakan: Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu. SMK Negeri 1 1

2 Padang adalah salah satu pengelola pendidikan di tingkat menengah dan mengiginkan lulusannya dapat bersaing di industri (dunia usaha) Kurikulum yang di pakai di SMKN 1 Padang adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pelaksanaan KTSP diperkuat oleh peraturan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (SI) dan Peraturan Mendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), yang menyatakan bahwa sekolah diwajibkan menyusun kurikulumnnya sendiri dengan tetap memperhatikan standar minimum isi yang telah ditetapkan. SMK Negeri 1 Padang mengelola 7 jurusan salah satunya adalah jurusan Teknik Bangunan, yang terdiri dari jurusan Teknik Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Kayu, dan Teknik Konstruksi Beton. Jurusan Teknik Gambar Bangunan (TGB) merupakan salah satu jurusan yang potensial, jurusan Teknik Gambar Bangunan ini juga diberikan mata pelajaran dalam program produktif. Salah satu mata pelajaran dalam program produktif tersebut adalah Praktek Dasar Kerja Kayu. Pelaksanaan pembelajaran bertujuan dimana siswa dan guru berupaya agar pembelajaran memperoleh hasil yang maksimal. Dalam proses pembelajaran guru harus berupaya memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan kepada siswa. Untuk itu guru harus memiliki strategi dalam penyampaian materi pelajaran seperti yang telah direncanakan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat guru sebelumnya, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan minat siswa disaat pembelajaran. Berdasarkan wawancara dengan beberapa orang guru yang melaksanakan PPLK pada semester Januari Juni TP 2014/2015 di SMKN 1 Padang, terdapat fenomena seperti peserta didik yang tidak disiplin dalam pembelajaran pada mata diklat Praktek Dasar Kerja Kayu. Dari dokumentasi hasil belajar dalam mata diklat Praktek Dasar Kerja Kayu terlihat bahwa nilai yang diperoleh siswa masih jauh dari yang diharapkan. Ketidak disiplinan siswa dalam mengikuti pembelajaran diduga diakibatkan oleh pengawasan dan bimbingan yang kurang dari guru. 4

3 Siswa juga tidak bersemangat mengikuti pembelajaran dilihat dari siswa yang sering datang terlambat dan sering duduk di warung, hal ini diduga diakibatkan oleh kurang bervariasinya metode pembelajaran yang diberikan oleh guru. Selain itu guru juga tidak memiliki RPP, dari hasil wawancara dengan salah seorang guru mata pelajaran Praktek Dasar Kerja Kayu didapatkan informasi bahwa guru hanya menggunakan RPP lama yang disusun oleh guru yang mengajar sebelumnya. Guru juga tidak menggunakan media pembelajaran yang bervariasi selain dari papan tulis dan tidak memberikan jobsheet kepada siswa dalam melaksanakan praktek sehingga ada siswa yang tidak tahu langkah kerja dalam penyelesaian job yang diberikan. Tabel 1. Persentase nilai semester Januari Juni Tahun Ajaran 2014/2015 Praktek Dasar Kerja Kayu siswa kelas X TGB SMKN 1 Padang. Dari tabel 1 terlihat bahwa siswa kelas X GB-A yang telah memperoleh nilai di atas KKM hanya 5 orang yaitu sebesar 31,25%, dan untuk X GB-B juga hanya 5 orang saja yang telah memperoleh nilai diatas KKM yaitu sebesar 33,33 %. Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa bukan semata-mata hanya karena kurangnya kemampuan siswa, tetapi juga bisa disebabkan oleh kurang berhasilnya guru dalam mengajar. Sebelum memulai pembelajaran praktek, ada beberapa hal yang sudah harus dipersiapkan oleh guru antara lain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan jobsheet. RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik Sedangkan jobsheet atau lembar kerja adalah lembar pekerjaan 5

4 yang memiliki gambar kerja sebagai materi yang akan dipraktekkan dan dibarengi langkah-langkah operasional serta dilengkapi lembar ecaluasi hasil praktek siswa. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dskriptif yang berupaya untuk mengungkapkan keteraksanaan Praktek Dasar Kerja Kayu siswa kelas X jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMKN 1 Padang yang ditinjau dari segi guru. Subjek penelitian ini adalah tiga guru yang mengajar Praktek Dasar Kerja Kayu siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Padang. Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian. Data dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan jobsheet yang disusun oleh guru yang mengajar praktek dasar kerja kayu siswa kelas X TGB di SMKN 1 Padang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan lembar observasi. Lembar observasi yang berupa daftar ceklis yang diisi oleh tiga orang pengamat. Lembar observasi tersebut secara langsung diisi oleh pengamat untuk melihat gejala apa adanya sesuai yang terjadi dilapangan. Pengambilan data dilakukan selama tiga kali pertemuan untuk mengetahui pelaksanaan Praktek Dasar Kerja Kayu siswa kelas X TGB di SMKN 1 Padang yang ditinjau dari segi guru pada periode Januari Juni 2016 Jenis validasi yang digunakan pada penelitian ini adalah judgement expert (berkonsultasi dengan dosen ahli). Butir instrumen dijabarkan dari RPP dan jobsheet yang didapat dari guru mata pelajaran praktek dasar kerja kayu. Setelah proses validasi dilakukan, maka didapatkan butir instrument untuk lembar observasi yang valid untuk digunakan dalam penelitian yaitu sebanyak 35 butir. Berdasarkan hasil analisis maka didapatkan nilai rata-rata tertinggi adalah 5 dan nilai rata-rata terendah adalah 3,6. Untuk pengkategorian nilai rata-rata masing-masing item adalah sebagai berikut: 6

5 Analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif dengan mencari persentase keterlaksanaan praktek dengan rumus persentase: yang mengamati tentang pelaksanaan Praktek Dasar Kerja Kayu siswa kelas X TGB di SMKN 1 Padang yang ditinjau dari segi guru, yaitu 100 % dari pengamat satu, 100 % dari Selanjutnya untuk kategori persentase pencapaian nilai responden: pengamat dua yang berarti semua item untuk indikator persiapan praktek terlaksana, dan 100 % dari Pembahasan Penelitian ini adalah penelitian yang mengungkap bagaimana keterlaksnaan pembelajaran praktek yang dilakukan guru berdasarkan RPP dan jobsheet yang penulis peroleh. Pembahasan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga indikator yaitu indikator persiapan praktek, RPP, dan jobsheet. 1. Indikator persiapan praktek. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh persentase rata-rata jawaban untuk indikator persiapan praktek dari lembar observasi setiap pengamat 7 pengamat tiga yang berarti semua item untuk indikator persiapan praktek berjalan sesuai dengan item yang ada dalam lembar observasi dan terlaksana sepenuhnya oleh guru di lapangan. Sehingga rata-rata persentase keterlaksanaan praktek untuk indikator persiapan praktek adalah 100 %. Berdasarkan hasil persesntase rata-rata tersebut, maka keterlaksanaan praktek apabila ditinjau dari segi guru untuk indikator pelaksanaan praktek dapat dikategorikan sangat baik. 2. Indikator RPP Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh persentase rata-rata jawaban untuk indikator Rencana

6 Pelaksanaan Pembelajaran dari lembar observasi setiap pengamat yang mengamati tentang pelaksanaan Praktek Dasar Kerja Kayu siswa kelas X TGB di SMKN 1 Padang yang ditinjau dari segi guru, yaitu 58,34 % terlaksana dan dengan selisih 41,67 % tidak terlaksana dari pengamat satu, dan 54,17 % terlaksana dengan selisih 45,84 % tidak terlaksana dari pengamat dua, serta 66,67 % terlaksana dengan selisih 33,34 % tidak terlaksana dari pengamat tiga. Sehingga rata-rata persentase keterlaksanaan praktek untuk indikator Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah 5973 %. Berdasarkan hasil persentase rata-rata tersebut, maka keterlaksanaan praktek apabila ditinjau dari segi guru untuk indikator Rencana Pelaksanaan Praktek dapat dikategorikan kurang. 3. Indikator jobsheet Berdasarkan tabel di atas, diperoleh persentase rata-rata jawaban untuk indikator jobsheet dari lembar observasi setiap pengamat yang mengamati tentang pelaksanaan Praktek Dasar Kerja Kayu siswa kelas X TGB di SMKN 1 Padang yang ditinjau dari segi guru, yaitu 62,50 % terlaksana dan dengan selisih 37,50 % tidak terlaksana dari pengamat satu, dan 62,50 % terlaksana dengan selisih 37,50 % tidak terlaksana dari pengamat dua, serta 87,50 % terlaksana dengan selisih 12,50 % tidak terlaksana dari pengamat tiga. Sehingga rata-rata persentase keterlaksanaan praktek untuk indikator Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah 70,83 %. Berdasarkan hasil persentase rata-rata tersebut, maka keterlaksanaan praktek apabila ditinjau dari segi guru untuk indikator Rencana Pelaksanaan Praktek dapat dikategorikan cukup. 4. Persentase keterlaksanaan Praktek Dasar Kerja Kayu siswa kelas X TGB di SMK Negeri 1 Padang 8

7 Pelaksanaan Pembelajaran berada pada kategori kurang, hal ini dikarenakan guru tidak menyusun langsung RPP yang akan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan KESIMPULAN dan SARAN 1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan Praktek Dasar Kerja Kayu siswa kelas X TGB di SMKN 1 Padang apabila ditinjau dari segi guru sudah berjalan dengan kategori cukup. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil dari lembar observasi yang dilakukan oleh tiga orang pengamat bahwa persentase rata-rata jawaban yang menyatakan keterlaksanaan Praktek Dasar Kerja Kayu yang ditinjau dari segi guru untuk indikator persiapan praktek berjalan dengan kategori sangat baik, untuk indikator Renacana pembelajaran sehingga dalam pelaksanaanya guru juga menyimpang dari apa yang sudah tertulus dalam RPP. Sedangkan untuk indkator jobsheet dikategorikan cukup ddan akan lebih baik lagi pelaksanaanya jika guru jiga membagikan jobsheet kepada siswa selama kegiatan praktek berlangsung. Sehingga dapat dismpulkan pelaksanaan Praktek Dasar Kerja Kayu siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan di SMK N 1 Padang berada pada kategori cukup yang berarti guru masih harus memperhatikan lagi apa yang perlu dilakukan demi tercapainya tujuan pembelaran yang diinginkan. 9

8 2. Saran 1. Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai bahan kajian peneliti lainnya untuk melakukan penelitian yang relevan mengenai pelaksanaan pembelajaran praktek dimasa yang akan dating 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi sekolah, agar lebih memperhatikan kualitas pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru terutama dalam pembelajaran praktek sehingga bisa meningkatkan kualitas belaja rsiswa. 3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru yang mengajar Praktek Dasar Kerja Kayu di Jurusan Bangunan, hendaknya guru harus menyusun sendiri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang akan dijadikan pedoman dalam melaksanakan pembelajaran dan supaya guru juga membagikan jobsheet kepada siswa selama pembelajaran praktek berlangsung sehingga pelaksanaan praktek tidak menyimpang terlalu jauh demi tercapainya kulaitas belajar siswa Catatan : Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Dra. Maryati Jabar, M.Pd. dan Drs. Revian Body, MSA sebagai pembimbing II. Daftar Pustaka Nana Sudjana. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Reoublik Indonesia (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Reoublik Indonesia (Permendiknas) Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Zulkifli. (2013). The Learning of Islamic Education ICT-Based at Senior High School 4 Kendari in Province of South-East Sulawesi. Kendari. LaporanPeneliti 10

9 0