1. Jalin kerjasama dengan kecamatan, PKK dan Puskesmas: a. Lakukan sosialisasi CLTS di tingkat Kecamatan pada forum Rakorcam dan Rapat Bulanan di Pusk

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Kata Kunci : Evaluasi, Program, STBM, Kepemilikan Jamban, Pemanfaatan jamban.

Selayang Pandang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

Gerakan STBM di Kabupaten Ende

DRAFT INSTRUMEN MONITORING KOMPONEN PHBS DAN LAYANAN HIGIENE SANITASI (DI MASYARAKAT DAN SEKOLAH)

FIELD BOOK SANITATION LADDER (TANGGA SANITASI)

PANDUAN PELAKSANAAN VERIFIKASI

BUKU SAKU VERIFIKASI SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

PETUNJUK PRAKTIS PEMICUAN

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

BAB VIII STRATEGI MENCIPTAKAN KONTROL BERBASIS KOMUNITAS PROGRAM RASKIN

VERIFIKASI ODF Di Komunitas

LANGKAH PENGEMBANGAN DILAPANGAN

1 BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT

Instrumen 1: Pelayanan Jejaring Sistem Rujukan Vanguard Kegawat daruratan Ibu dan BBL (neonatal)

BAB I PENDAHULUAN. perkelahian, korupsi, kekerasan antar kelompok, sikap individualistik,

Surat Ijin Penelitian dari SDN 2 Tegowanu Wetan

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Daftar Masalah di Puskesmas Pauh No Program Masalah Target / Indikator

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN

BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN

BAB VI HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PROGRAM KELUARGA HARAPAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

BAB V HASIL PENDAMPINGAN MASYARAKAT

RESUME RAPAT KORDINASI KICK OF MEETING DAN LOKAKARYA

Pendaftaran di Dusun/RW oleh Siapapun

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

FAKTOR FAKTOR KELEMBAGAAN DALAM EKONOMI PERTANIAN

INOVASI PEMANFAATAN DATA UNTUK PEMANTAUAN KINERJA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN. Rapat Kerja Teknis TKPK

BAB V PENUTUP. Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2000, dapat ditarik

BAB VII PENUTUP. analisa yang dilakukan peneliti terhadap pelaksanaan Program gerakan seribu

BUKTI KEGIATAN/REKAMAN IMPLEMENTASI PEDOMAN/ KAK / SOP. 2 Ijin Pendirian PKM 3 SK Penetapan PKM 4 Bukti Analisis Pendirian PKM. 1 Foto PKM 2 Denah PKM

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

Pendaftaran di Kecamatan oleh Siapapun

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor-faktor penyebab

Lampiran 3 REALISASI ANGGARAN PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS BPMPD KABUPATEN SIAK TAHUN 2016

V PERANAN UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN

BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

WALIKOTA Pekanbaru DR. Firdaus, ST, MT secara resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus

Tugas Akhir- RE091324

BAB IX. Kesimpulan dan Rekomendasi. Pada kegiatan membangun pola hidup sehat dari kebiasaan warga di Desa

BAB I PENDAHULUAN. setempat dengan means yang mereka miliki atau kuasai, yaitu Teknologi. Proses pembangunan di Indonesia dengan menggunakan pola

BERITA DAERAH KOTA PADANG PANJANG Tahun

PROFIL BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT (BKM) Bilah Makmur

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

Visi, Misi, dan Tujuan Keorganisasian BKM. Keberadaan BKM dan Lingkungan. Misi Masyarakat Puraka lebih madani tahun 2016

Pentingnya Pemantauan dan Evaluasi Sumber informasi untuk Pemantauan dan Evaluasi Melaksanakan Kunjungan lapangan sebagai alat Pemantauan dan

JUKNIS PELAKSANAAN MUSRENBANG KELURAHAN TAHUN 2017

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM T- SHELTER BULAN MARET 2010

Prosiding SNaPP2012:Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Siti Sujatini, 2 Harry Susilo

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH. A. Tema : Tata Ruang Kawasan Wisata Mangrove Desa Tuwed. Program : Program pokok dan Program Bantu

BAB 4 PEMBAHASAN. Umur

LAMPIRAN 2 LAMPIRAN 2 ANALISIS SWOT

BUPATI LOMBOK TIMUR PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENATAAN DAN RELOKASI PERUMAHAN MASYARAKAT

PEMERINTAH KABUPATEN TANA TORAJA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR : 6 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN

SOSIALISASI KABUPATEN, KECAMATAN, DESA DAN RUMAH TANGGA

3.2 Program Bantu Bidang Prasarana Fisik Pembenahan Instalasi Ruang Rapat dan Kamar Mandi Kantor Desa

BAB IV PEMBAHASAN DAN EVALUASI

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (S O P) FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

JAMBAN SISTEM LEHER ANGSA

BAB IV ANALISIS KOMUNIKASI KONFLIK KELOMPOK DI MASYARAKAT MALANG NENGAH

Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dan Sarana Prasarana Lingkungan

PEMBUATAN JAMBAN KELUARGA

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

2. Program Peningkatan Infrastruktur Air Limbah Domestik Sistem Setempat dan Sistem Komunal

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH

INTEGRASI 3 KOMPONEN STBM

ATURAN BERSAMA RENCANA PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DESA KEDUNGSARIMULYO

PANDUAN MENYUSUN SPPL. Cara mudah menyusun SPPL di Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:

PROGRAM PENGUATAN KEBERLANJUTAN UNTUK STBM KABUPATEN/KOTA DAN MASYARAKAT

A. Gambaran Umum Lokasi KKN

PERATURAN DAERAH NOMOR 17 TAHUN 2000

KEPALA DESA JATILOR KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah. Masalah yang ditemui penulis dalam program kegiatan ini yaitu :

RESONA Jurnal Ilmiah Pengabdian Masyarakat

ACUAN PELAKSANAAN SOSIALISASI TAHAPAN PEMETAAN SWADAYA

PROGRAM DAN KEGIATAN YANG SEDANG DIJALANKAN SKPD : KELURAHAN PODOSUGIH PERIODE : SEMESTER I TAHUN 2016

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

4.5 Matriks Rencana Usulan Kegiatan Kesehatan Jiwa Tahun 2017 berdasarkan hasil PKP tahun Penderita. penderita. gangguan. gangguan jiwa.

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

BEBAS PASUNG PUSKESMAS TELUK LUBUK

Pendaftaran di Kecamatan oleh Suami & Istri

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4588);

SARESEHAN POSDAYA CIGODEG JAYADESA MEKAR MUKTI KECAMATAN WALURAN

PELAKSANAAN MUSRENBANG DESA

Pendaftaran di Desa/Kelurahan oleh Suami & Istri

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang No. 1 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah, sebagaimana telah diubah keempat kalinya dengan

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA. Akuntabilitas Kinerja Sekretariat DPRD Kota Bandung. merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN POSISI PENGELOLAAN SANITASI

Transkripsi:

MENGGERAKKAN MASYARAKAT SADAR JAMBAN DENGAN PENDEKATAN CLTS

1. Jalin kerjasama dengan kecamatan, PKK dan Puskesmas: a. Lakukan sosialisasi CLTS di tingkat Kecamatan pada forum Rakorcam dan Rapat Bulanan di Puskesmas. b. Bentuk Tim CLTS gabungan di tingkat kecamatan (Kecamatan, PKK, Puskesmas dll. c. Buat jadwal pemicuan CLTS bersama Kecamatan, PKK dan Puskesmas. d. Lakukan terus koordinasi dan laporkan perkembangan CLTS setiap bulannya. e. Lakukan monitoring dan evaluasi bersama Tim gabungan tingkat Kecamatan.

2. Minta kepada camat untuk mengundang kepala desa dan aparatnya dalam pertemuan yang membahas khusus gerakan CLTS di kecamatan masing-masing (sebaiknya dilakukan sebelum pemicuan). 3. Dahulukan desa atau kampung yang kepala desa/masyarakatnya kooperatif. 4. Lakukan juga pemicuan di kelompok anak (SMP & SD) dengan tujuan agar anak yang terpicu dapat mendorong orang tuanya untuk membuat jamban.

5. Pilih waktu untuk melakukan pemicuan dan RTL sesuai dengan keinginan masyarakat agar tidak mengganggu kegiatan mereka (sekalipun pada malam hari). 6. Kelompokkan keluarga-keluarga yang sudah terpicu ke dalam regu/kelompok kecil (terdiri dari 5-6 KK). Pimpinan regu dipilih oleh angota regu masing-masing. masing. 7. Buat tim CLTS di tingkat desa dengan melibatkan aparat Desa. 8. Selain Tim CLTS tingkat t desa, sebaiknya dibuat lagi kelompok-kelompok kecil yang anggotanya berisi orang-orang yang belum memiliki jamban.

8. Pengerjaan pembuatan jamban dilakukan secara gotong royong oleh kelompok- kelompok yang ada dalam tim dan dilakuan secara dor to dor. 9. Abaikan terlebih dahulu desa/kampung yang kepala desa/masyarakatnya kurang kooperatif atau yang gagal dalam pemicuan. Biarkan mereka melihat hasil yang terjadi di desa/kampung lain terlebih dahulu baru lakukan pemicuan lagi.

10. Ajak cross visit (jika diperlukan) ke desa/kampung terdekat yang sudah sukses melakukan CLTS. 11. Untuk memudahkan masyarakat yang tidak mampu membeli kloset, dapat dilakukan produksi kloset oleh tim desa/kampung. 12. Jalin kerjasama dengan toko bangunan agar masyarakat dapat dengan mudah membeli peralatan/bahan untuk membuat jamban (misal: masyarakat boleh membeli dengan cara mencicil dan yang menjamin kelancaran pembayaran adalah tim CLTS desa/kampung).

13. Berikan opsi-opsi pilihan teknologi kepada masyarakat (dengan mencontohkan dari desa/daerah lain (jika masyarakat tidak menemukan teknologi yang tepat dan sederhana). 14. Berikan apresiasi kepada orang yang telah membuat jamban dengan cara: mengambil foto jamban dan buatkan prasasti dari triplek/dus bekas atau barang bekas lainnya. Pasang prasasti yang sudah ditandatangani oleh Camat atau Kepala Puskesmas atau siapa saja yang bisa membuat mereka e bangga, di dinding depan atau pintu jamban yang telah dibuat masyarakat.

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PEMICUAN 1. Segera lakukan pertemuan RTL (rencana tindak lanjut) maksimal 3 hari setelah pemicuan. 2. Peserta RTL adalah anggota masyarakat yang terpicu dan harus diupayakan dihadiri oleh kepala desa dan aparat desa lainnya. 3. Jika memungkinkan lakukan RTL disatu tempat dengan peserta dari beberapa kampung. Hal ini dilakukan agar antar kampung dapat berkompetisi.

PILIHAN TEKNOLOGI Pilih teknologi yang mungkin dilakukan di kampung/desa bersangkutan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat dan gunakan juga barang-barang yang murah dan mudah didapat, misalnya: 1. Untuk daerah yang susah air, gunakan jamban CEMPLUNG atau PLENGSENGAN

PILIHAN TEKNOLOGI 2. Untuk daerah a yang kebanyakan a masyarakatnya tidak memiliki tanah sendiri dan sangat miskin, gunakan WC THREE IN ONE (Satu Septic Tank,, tiga kloset). Hal ini akan dapat mengurangi biaya pembuatan. 3. Untuk daerah yang sering tergenang, buat jamban dengan posisi septic tank lebih tinggi dari tanah dan posisi kloset lebih tinggi dari septic tank.

MONITORING DAN EVALUASI 1. Lakukan monitoring sesering mungkin, terutama pada saat ada warga yang dijadwalkan membuat jamban. 2. Jika ada warga pada saat membuat jamban tidak dikunjungi, lakukan kunjungan dihari yang lain untuk melihat jamban yang sudah mereka buat. 3. Ajak serta Camat, Kepala Puskesmas, Kepala Desa beserta stafnya untuk melakukan monitoring. 4. Penuhi janji yang sudah disampaikan jika kita akan datang untuk melihat warga yang akan atau telah membuat jamban.

MONITORING DAN EVALUASI 5. Lakukan Evaluasi mingguan dan bulanan bersama Tim CLTS tingkat kampung dengan melibatkan Tim CLTS tingkat desa dan kecamatan, untuk mengetahui perkembangan setiap saat. 6. Jika terjadi stagnasi, diskusikan ik dan temukan solusinya pada saat forum evaluasi. Konsultasi dengan puskesmas atau kecamatan ata jika tidak ditemukan solusi pada forum tingkat kampung atau desa.

ALAT MONITORING 1. Gunakan peta lengkap perkampung 2. Gunakan form monitoring 3. Siapkan papan informasi (bisa dari karton) yang ditempel di Posyandu/kantor desa