PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTE CARLO PADA PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR

RENCANA WAKTU YANG PALING MUNGKIN PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN BANTUAN

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK MENGGUNAKAN SIMULASI MONTECARLO PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PURI ADHYAKSA JAKARTA TIMUR

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB II Tinjauan Pustaka

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

MATERI 8 MEMULAI USAHA

BAB II LANDASAN TEORI

MINGGU KE-6 MANAJEMEN WAKTU (LANJUTAN)

MONITORING PROYEK DENGAN METODE MONTE CARLO PADA DURASI PEKERJAAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang)

: Peramalan (Forecasting) Bab III : Manajemen Persediaan. Bab IV : Supply-Chain Management. Bab V : Penetapan Harga (Pricing)

PENELITIAN AWAL PENENTUAN WAKTU PENYELESAIAN PROYEK DENGAN METODE PERT (PROJECT EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE)

BAB V ANALISA HASIL. kritis, artinya aktivitas tersebut merupakan aktivitas non kritis.

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

BAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.2 : GANTT CHART, CPM DAN PERT) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)

BAB III LANDASAN TEORI

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

MANAJEMEN PROYEK. Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka & Terpadu

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

OPTIMASI PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL FIBER UKURAN 8 m DENGAN METODA PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL TERPADU DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI

Tri Kairo Suwarsono, Udisubakti C.M., Ahmadi

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KAJIAN PERCEPATAN PENJADWALAN PEMBANGUNAN LANDING CRAFT UTILITY (LCU) DENGAN METODE SIMULASI MONTE CARLO

PERT dan CPM adalah suatu alat manajemen proyek yang digunakan untuk melakukan penjadwalan, mengatur dan mengkoordinasi bagian-bagian pekerjaan yang

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

EVALUASI PENJADWALAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK DENGAN METODE PERT DAN CPM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Operasional PENJADWALAN DAN PENGAWASAN PROYEK

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

BAB 5 PERENCANAAN WAKTU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


BAB III LANDASAN TEORI

Pendahuluan. Syaiful et al., Evaluasi Penjadwalan Biaya Dan Waktu Proyek Dengan Metode CPM dan PERT...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

CPM DAN PERT CRITICAL PATH METHOD AND PROGRAM EVALUATION REVIEW TECHNIQUE. Pertemuan Copyright By Nurul Adhayanti

BAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun

BAB I PENDAHULUAN. Sektor Pemadam Kebakaran di Kelurahan Ciganjur Jakarta Selatan. Untuk

OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERT-CPM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

BAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)

BAB III LANDASAN TEORI

Pertemuan 3 ANALISIS JARINGAN DENGAN PERT

Pertemuan ke-11 Teknik Evaluasi dan Review Proyek (PERT)

Kata Kunci : Monte Carlo, manajemen proyek, tracking, penjadwalan, monitoring. Mahasiswa Program Sarjana Teknik Sipil Universitas Brawijaya 2

Penjadwalan proyek. 1. Menunjukkan hubungan tiap kegiatan dan terhadap keseluruhan proyek

MANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian

Penjadwalan Proyek. Oleh Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MANAJEMEN WAKTU PROYEK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Tahapan dalam melakukan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut.

SIMULASI PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PROGRAM KOMPUTER BERBASIS FUZZY LOGIC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Karakteristik proyek konstruksi adalah sebagai berikut ini. 1. Kegiatannya dibatasi oleh waktu.

BAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala

Manajemen Proyek. Riset Operasi TIP FTP UB

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

ANALISIS EVALUASI BIAYA DAN PENJADWALAN WAKTU PROYEK PENGOLAHAN LIMBAH PT. KI DENGAN PENDEKATAN PERT

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

Journal Industrial Servicess Vol. 3 No. 2 Maret 2018

BAB III METODE PENELITIAN. (Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional) pada proyek pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemui berbagai macam proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

PENERAPAN METODE MONTE CARLO PADA PENJADWALAN PROYEK GEDUNG DINAS SOSIAL KOTA BLITAR NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL

GANTT CHART MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TIN102 - Pengantar Teknik Industri Materi #5 Ganjil 2014/2015 TIN102 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

MAKALAH RISET OPERASI NETWORK PLANNING

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

TUGAS AKHIR ANALISA OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PADA PROYEK LANJUTAN TAHAP III PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI(FTIF) ITS

BAB III LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

MANAJEMEN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN (WAKTU) PROYEK

Transkripsi:

TUGAS AKHIR PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR WINDIARTO ABISETYO NRP 3106100105 DOSEN PEMBIMBING Farida Rachmawati, ST., MT. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010

BAB I BAB II BAB III BAB IV

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada penyelenggaraan sebuah proyek kemungkinan besar akan terjadi satu atau beberapa kegiatan yang terlambat penyelesaiannya. Agar hal ini tidak terjadi, maka diperlukan suatu teknis analisis yang dapat membantu manajemen proyek. Beberapa teknik analisis itu antara lain, CPM dan PERT (Program Evaluation and Review Technique). Pada prosedur penjadwalan dengan metode CPM digunakan estimasi waktu aktivitas yang deterministik atau diasumsikan bahwa durasi kegiatan dianggap diketahui dengan pasti padahal banyak aktivitas di lapangan yang sifatnya tidak tentu (uncertainty).

Pada Tugas Akhir ini diambil contoh kasus pada Proyek Pengembangan Penambahan Ruang Kuliah Lantai III Gedung Sisi Depan pada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Pembangunan dilakukan pada gedung kuliah FSAINTEK Universitas Airlangga yang semula berlantai dua, yang akan ditambahkan satu lantai lagi pada gedung tersebut. Pada perencanaan penjadwalan pembangunan tersebut, pihak kontraktor menggunakan estimasi durasi secara deterministik dengan total 181 hari yang dimulai pada tanggal 11 Maret 2010. Namun pada pelaksanaannya di lapangan muncul beberapa kemungkinan terjadi hal yang dapat membuat tak selesai sesuai jadwal. Sehingga tidak dapat ditetapkan secara pasti berapa lama total durasi proyek tersebut.

Agar dapat mengantisipasi masalah ini, maka diperlukan suatu teknis analisis untuk mengatasi ketidakpastian dari durasi proyek konstruksi tersebut. Cara yang umum digunakan untuk memasukkan ketidakpastian pada penjadwalan adalah dengan menganalisis penjadwalannya secara probabilistik (probabilistic sheduling). Teknis analisis itu antara lain adalah PERT. PERT memakai pendekatan yang menganggap bahwa kurun waktu kegiatan tergantung pada banyak faktor dan variansi, sehingga lebih baik perkiraan diberi rentang (range), yaitu memakai 3 angka estimasi bagi setiap aktivitas yaitu optimistik (a), pesimistik (b) dan yang paling mungkin (m). Dengan memberikan tiga angka estimasi tersebut maka akan memberikan rentang yang lebih besar dalam melakukan estimasi kurun waktu kegiatan dibanding satu angka deterministik.

1.2 Rincian Masalah Berapa estimasi total durasi proyek dengan mempertimbangkan unsur ketidakpastian? Aktivitas-aktivitas apa saja yang memiliki critical index yang tinggi? 1.3 Tujuan Menentukan estimasi durasi proyek dengan menggunakan pertimbangan ketidakpastian Menentukan jumlah aktivitas proyek yang memiliki critical index yang tinggi sehingga perlu mendapat prioritas yang lebih utama. Home

BAB I I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjadwalan Pada penjadwalan deterministik dipakai satu angka estimasi untuk menyelesaikan suatu aktivitas yang mencerminkan adanya kepastian. Metode yang umum dipakai yaitu CPM. Pada teknik penjadwalan secara probabilistik tidak dipakai sebuah angka estimasi, namun beberapa angka estimasi untuk memasukkan unsur ketidakpastian. 2.2 Metode Penjadwalan Probabilistik PERT Cost GERT (Graphical Evaluation and Review Technique) POCS (Probabilistic Optimal-Cost Scheduling)

2.3 Lintasan Kritis Tujuan mengetahui lintasan kritis adalah untuk mengetahui aktivitas-aktivitas yang tingkat kepekaannya paling tinggi terhadap keterlambatan pelaksanaan aktivitas sehingga dapat ditentukan setiap tingkat prioritas pelaksanaan proyek, yaitu terhadap aktivitas-aktivitas kritis. Critical Index Simulasi Monte Carlo berguna untuk mendapatkan gambaran distribusi waktu penyelesaian proyek. Dengan prosedur ini juga dapat diperoleh lintasan kritis dan critical index. Aktivitasaktivitas yang berada pada lintasan kritis dan memiliki critical index besar dapat diteliti untuk mendapatkan risiko yang mungkin terjadi sehingga pengaruh risiko dapat diukur dan diantisipasi untuk mendapatkan perencanaan proyek yang lebih matang.

2.4 PERT PERT bermanfaat bagi proyek-proyek yang memiliki tingkat ketidakpastian yang sangat besar. Oleh sebab itu PERT lebih mengutamakan unsur probabilitas, yaitu dengan asumsi bahwa setiap aktivitas pekerjaan mempunyai kemungkinankemungkinan lain dalam proses pengerjaannya (tingkat ketidakpastiannya tinggi). Ketidakpastian ini diekspresikan dalam deviasi standard atau varians dari durasi tersebut. Dengan mempertimbangkan ketidakpastian ini dalam penjadwalan, maka ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk menghitung probabilitas penyelesaian proyek.

2.4.1 Tiga Estimasi Waktu PERT Optimistic Time =a (Waktu yang paling optimis) Adalah waktu minimum, jika suatu aktivitas diselesaikan pada kondisi yang sangat baik, dimana segala sesuatunya berjalan dengan lancer tanpa persoalan-persoalan. Perkiraan Optimistic Time mempunyai kemungkinan yang sangat kecil untuk dapat dicapai atau terjadi. Most Likely Time =b (Waktu yang paling mungkin) Adalah waktu yang berdasarkan pikiran estimator, menggambarkan lamanya yang paling sering terjadi dalam menyelesaikan suatu aktivitas, jika pekerjaan ini dilakukan berulang-ulang dalam kondisi yang sama. Pessimistic Time =c (Waktu yang paling pesismis) Adalah waktu maksimum, jika suatu aktivitas diselesaikan pada kondisi yang sangat buruk, dimana dalam pelaksanaan diganggu oleh persoalan-persoalan yang disebabkan adanya cuaca buruk, kerusakan-kerusakan, problem personil, problem penyediaan material, dan sebagainya. Perkiraan Pessimistic Time mempunyai kemungkinan yang sangat kecil untuk dapat dicapai atau terjadi

2.5 Estimasi Waktu Tujuan estimasi waktu adalah untuk menekan tingkat ketidakpastian dalam waktu pelaksanaan proyek. Estimasi waktu merupakan cara untuk menghitung lama aktivitas yang diperlukan, yaitu mulai saat awal sampai dengan saat akhir aktivitas selesai dikerjakan. 2.6 Simulasi Simulasi Monte Carlo Simulasi mengiterasi sejumlah skenario dari sebuah model dengan mengambil secara acak dan berulang-ulang nilai dari distribusi probabilitas yang merupakan variabel tidak pasti. Proses pemilihan secara acak dilakukan berulang kali yang mencipatakan sejumlah skenario.

2.7 @Risk for Project @Risk for Project adalah sebuah software add-in yang memasukkan analisis risiko dalam Microsoft Project. @Risk for Project menggunakan teknik yang dikenal dengan Simulasi Monte Carlo untuk menampung segala kemungkinan yang terjadi pada Network Planning. Home

3.2 Data Penelitian Data Primer BAB III METODOLOGI Yaitu data-data berupa sejumlah keterangan melalui teknik interview dengan site manager/staf teknik kontraktor atau fakta yang penulis peroleh langsung dari tempat proyek mengenai durasi untuk volume dan aktivitas tertentu yang selama ini telah dikerjakan oleh responden. Data Sekunder Yaitu data-data yang diperoleh secara tidak langsung, antara lain berupa data-data Proyek Pengembangan Gedung FSAINTEK UNAIR yang diambil dari staf teknik PT.CIPTA MANDIRI CIPTA berupa: Gambar-gambar Shop Drawing Rencana kerja/time schedule Data volume pekerjaan Selain itu diambil data-data volume dan durasi tiap aktivitas dari responden pada proyek pembanding.

3.3 Analisa Data 3.3.1 Estimasi Durasi Proyek Estimasi durasi dilakukan dengan: Mengambil sampel aktivitas dari beberapa proyek pembanding berupa data volume dan durasi tiap aktivitas. Menghitung berapa nilai durasi yang dibutuhkan pada masing-masing sample aktivitas untuk menyelesaikan suatu volume pekerjaan pada proyek gedung FSAINTEK UNAIR jika volume tersebut dikerjakan di proyek yang dijadikan pembanding. Perhitungan ini dilakukan dengan cara membagi durasi tiap aktivitas pada sampel dengan volumenya lalu dikalikan dengan volume pada proyek gedung FSAINTEK UNAIR. Setelah didapatkan nilai durasi aktivitas dari masing-masing sampel, kemudian dimulailah penentuan waktu optimis, pesimis dan most likely dilakukan. Untuk waktu optimis diambil waktu yang bernilai paling kecil dengan anggapan bahwa pada nilai waktu tersebut adalah waktu tercepat yang bisa dilakukan untuk pekerjaan dan volume yang sama. Sedangkan untuk waktu pesimis diambil waktu yang terbesar artinya adalah nilai waktu tersebut adalah waktu terlama yang mungkin terjadi untuk pelaksanaan aktivitas tersebut. Dan waktu most likely diambil dari waktu yang paling sering kali muncul.

3.3.2 Simulasi Monte Carlo Simulasi dilakukan dengan Metode Monte Carlo yang terdapat dalam program @Risk for Project dan diiterasi sampai seribu kali. 3.3.3 Critical Index Semakin sering suatu aktivitas berada pada lintasan kritis maka nilai critical indexnya juga semakin besar, rentang nilainya berkisar dari 0-100%. Sebagai contoh adalah jika suatu aktivitas memiliki critical index sebesar 87,5%, maka berarti aktivitas tersebut berada pada lintasan kritis sebanyak 875 kali setelah diiterasi sebanyak 1000 kali. Aktivitas-aktivitas yang memiliki critical index tinggi memerlukan perencanaan matang karena merupakan kelompok aktivitas kritis yang memberi pengaruh besar pada total durasi proyek.

3.4 Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah Penelitian dapat dilihat dalam Flowchart berikut: Latar Belakang Perumusan Masalah Studi Literatur Pengumpulan Data Estimasi Durasi Aktivitas Analisa Estimasi Total Durasi Analisa Critical Index Tiap Aktivitas dan Analisa Statistik Home Kesimpulan dan Saran

BAB IV DATA dan ANALISA 4.3.1 Data Penjadwalan (Schedule)

4.3.2 Data Volume Pekerjaan Data mengenai volume tersebut diperoleh dari kontraktor pelaksana Proyek Pengembangan Gedung FSAINTEK UNAIR. Data tersebut berisi tentang volume pekerjaan yang dibutuhkan untuk masing-masing item pekerjaan. Pada beberapa item pekerjaan terbagi dalam dua tahap, sehingga perlu dicari volume tiap item pekerjaan pada masing-masing tahap. 4.4.1 Hubungan Antar Aktivitas Dari data time schedule berupa Diagram Balok yang diperoleh, ternyata belum terdapat hubungan ketergantungan antar aktivitas, sehingga perlu dilakukan penyusunan hubungan antar aktivitas. Langkah yang dilakukan dalam penyusunan hubungan tiap aktivitas dengan hubungan yang logis sehingga dapat dibentuk network diagram. Penyusunan hubungan ketergantungan antar aktivitas dan urutan kerja yang logis dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Menentukan predesessor dari masing-masing aktivitas Menentukan aktivitas-aktivitas apa saja yang dapat dilakukan bersama-sama Menentukan successor dari masing-masing aktivitas

4.4.2 Network Diagram

Aktivitas Kritis

4.5 Estimasi Durasi Probabilistik Analisa penjadwalan probabilistik diawali dengan perhitungan tiga elemen waktu yaitu waktu optimis (a), waktu paling mungkin (m), dan waktu pesimis (b). Untuk mendapatkan ketiga waktu tersebut digunakan data dari beberapa proyek yang aktivitas pekerjaannya hampir sama dengan aktivitas-aktivitas pada Proyek Pengembangan Gedung FSAINTEK UNAIR. Untuk mengolah data dari beberapa proyek tersebut digunakan metode/cara perhitungan sebagai berikut: Proyek Pasar Kandangan, Kediri Volume Pekerjaan Pemasangan Floordeck = 678 m 2 Waktu penyelesaian = 43 hari Produktivitas per hari = 678/43 = 15,77 m 2 / hari Untuk pengerjaan pemasangan floordeck pada Proyek FSAINTEK UNAIR dengan volume 990,70 m 2 maka dengan ukuran produktivitas Proyek Pasar Kandangan didapat waktu (t 1 ) adalah: t 1 =990,70 / 15,77 = 62,83 hari Perhitungan yang sama juga dilakukan terhadap proyek pembanding yang lainnya. Sehingga akan didapatkan waktu t 1, t 2, t 3, t 4, t 5, t 6, t 7, t 8, t 9, t 10, t 11, t 12, dan t 13.

4.6 Perhitungan Penjadwalan Probabilistik Proses Simulasi Pada setiap iterasi akan dilakukan proses sebagai berikut : Pengambilan sampel semua distribusi yang ada Nilai sampel diletakkan sesuai dengan distribusi waktu aktivitasnya Jadwal proyek dihitung ulang Pengumpulan nilai output proyek dan penyimpanan. Hasil yang didapat berupa grafik distribusi probabilitas, nilai statistik, dan critical index

4.6.6 Hasil Simulasi

4.6.6.2 Critical index Aktivitas-aktivitas yang memiliki critical index tinggi memerlukan perencanaan matang karena merupakan kelompok aktivitas kritis yang memberi pengaruh besar pada total durasi proyek. Keterlambatan ataupun gangguan pada salah satunya akan memberi dampak yang terasa pada proyek. Sebagai contoh Pekerjaan Plafond yang memiliki critical index terbesar maka beberapa strategi untuk mengatasi critical index yang besar tersebut adalah dengan harus lebih diperhatikan waktu kedatangan materialnya agar diusahakan tidak mengalami keterlambatan dan mempertimbangkan penambahan tenaga kerja serta alat supaya pekerjaaan tersebut tidak mengalami keterlambatan. Home

SEKIAN