1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hai

dokumen-dokumen yang mirip
Konsep Pemberian Cairan Infus

TERAPI CAIRAN MAINTENANCE. RSUD ABDUL AZIS 21 April Partner in Health and Hope

RESUSITASI CAIRAN. Ery Leksana SMF/Bagian Anestesi dan Terapi Intensif RSUP Dr Kariadi / FK UNDIP Semarang

KETOASIDOSIS DIABETIK

KETOASIDOSIS DIABETIK

TERAPI CAIRAN PADA NEONATUS, BAYI DAN ANAK. By; Firdawsyi nuzula, S.Kp.,M.Kes

BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi, tetapi juga dari aktivitas atau latihan fisik yang dilakukan. Efek akut

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kardiovaskular dalam keadaan optimal yaitu dapat menghasilkan aliran

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pemberian cairan diperlukan karena gangguan dalam keseimbangan cairan dan

DIARE AKUT. Berdasarkan Riskesdas 2007 : diare merupakan penyebab kematian pada 42% bayi dan 25,2% pada anak usia 1-4 tahun.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

Sediaan Parenteral Volume Besar Sediaan Parenteral Volume Kecil. 07/10/2013 follow

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBUTUHAN DASAR CAIRAN & ELEKTROLIT

Dr.Or. Mansur, M.S. Dr.Or. Mansur, M.S

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

KESEIMBANGAN AIR DAN ELEKTROLIT

kimia Kelas X LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT K-13 A. Pengertian Larutan dan Daya Hantar Listrik

Dr.HM.Bambang Purwanto, dr. SpPD-KGH, FINASIM. Divisi Ginjal & Hipertensi Lab/SMF IPD FK.UNS / RSUD Dr.Moewardi Surakarta

Syok Syok Hipovolemik A. Definisi B. Etiologi

Melakukan Uji Protein Urin

ZAT TAMBAHAN DALAM OBAT SUNTIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data rekam medik yang sesuai

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi bedah sesar dengan status fisik ASA (American Society of Anesthesiologist)

CAIRAN DIALISAT PERITONEAL EXTRANEAL Dengan Icodextrin 7,5% Hanya untuk pemberian intraperitoneal

Kebutuhan cairan dan elektrolit

CRITICAL ILLNESS. Dr. Syafri Guricci, M.Sc

Kebutuhan cairan rumatan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. lain. Elektrolit terdiri dari kation dan anion. Kation ekstraseluler utama adalah natrium (Na + ), sedangkan kation

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ASKEP GAWAT DARURAT ENDOKRIN

PREEKLAMPSIA - EKLAMPSIA

Definisi fisiologi / ilmu faal Manusia sistem organ organ sel Sistem organ

BALANCE CAIRAN. IWL (insensible water loss(iwl) : jumlah cairan keluarnya tidak disadari dan sulit diitung, yaitu jumlah keringat, uap hawa nafa.

OBAT OBAT EMERGENSI. Oleh : Rachmania Indria Pramitasari, S. Farm.,Apt.

Lampiran 1. Gambar bahan yang digunakan beserta kandungannya. ph ±8 dan air untuk injeksi. b. Larutan natrium klorida 0,9% (PT.

Ema Qurnianingsih, dr., M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN. setelah pembedahan tergantung pada jenis pembedahan dan jenis. dilupakan, padahal pasien memerlukan penambahan kalori akibat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gelas beker 3. Potato Dextrose Agar (PDA) 39 gr/l. Labu Erlenmeyer 4. Daging segar tanpa lemak 200 gr

MAKALAH KOMA HIPERGLIKEMI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Glukosa merupakan sumber energi utama bagi seluruh manusia. Glukosa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. positif dan anion bermuatan negatif. Keseimbangan keduanya disebut sebagai

Apa itu Darah? Plasma Vs. serum

BAB I PENDAHULUAN. tentang Pedoman Manajerial Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas

BAB I PENDAHULUAN. Ginjal memiliki peranan yang sangat vital sebagai organ tubuh

BAB I PENDAHULUAN. statis artinya normalnya fungsi alat-alat tubuh pada waktu istirahat dan sehat

G R A C I A C I N T I A M A S S I E P E M B I M B I N G : D R. A G U S K O O S H A RT O R O, S P. P D

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN

Pertukaran cairan tubuh sehari-hari (antar kompartemen) Keseimbangan cairan dan elektrolit:

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO dan the International Society of Hypertension (ISH), saat ini terdapat

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

Sifat Koligatif Larutan

Kebutuhan : 2 mg/100 mg protein. Farmakokinetik - mudah diabsorbsi - ekskresi dalam bentuk 4-asam piridoksat dan piridoksal

Hubungan Hipertensi dan Diabetes Melitus terhadap Gagal Ginjal Kronik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Selama proses pencernaan, karbohidrat akan dipecah dan diserap di dinding

Dosis : 0,2-1 unit/kgbb/hari, diberikan secara subkutan 1-2 x/hari

Pelayanan Kesehatan bagi Anak. Bab 5 Diare. Catatan untuk instruktur

Karenanya labu kuning yang bisa mencapai ukuran besar ini juga membawa beragam manfaat hebat untuk mencegah beragam penyakit, di antaranya:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Sectio Caesaria (operasi sesar) didefinisikan sebagai proses kelahiran janin

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian yang berskala cukup besar di Indonesia dilakukan oleh

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB I PENDAHULUAN. otak, biasanya akibat pecahnya pembuluh darah atau adanya sumbatan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

MAKANAN FORMULA WHO. dr. Benny Soegianto, MPH KONSUMEN DARI MAKANAN FORMULA WHO. Anak Gizi Buruk

I. PENDAHULUAN. Air merupakan komponen terbesar dari tubuh sekitar 60% dari berat badan

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

BAB I PENDAHULUAN. di rumah sakit. Anak biasanya merasakan pengalaman yang tidak menyenangkan

BUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI RESUSITASI CAIRAN

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB III PEMBAHASAN. Dari 2 artikel tentang syok traumatik diatas membahas tentang syok traumatik yaitu syok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

Berdasarkan data WHO (2004), sirosis hati merupakan penyebab kematian ke delapan belas di dunia, hal itu ditandai dengan semakin meningkatnya angka

OLEH : KELOMPOK 5 WASLIFOUR GLORYA DAELI

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dari data antara tahun 1991 sampai 1999 didapatkan bahwa proses

BAB I PENDAHULUAN. cepat di dunia. Dalam lima puluh tahun terakhir, insidensi meningkat 30 kali dengan

Laporan Hasil Pengamatan Praktikum Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit

glukosa darah melebihi 500 mg/dl, disertai : (b) Banyak kencing waktu 2 4 minggu)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

JENIS GANGGUAN ELEKTROLIT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit kritis merupakan suatu keadaan sakit yang membutuhkan dukungan

BAB I PENDAHULUAN. kelompok dari Familia Palmae dan disebut juga Cocos nucifera L dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan kebutuhannya.

Larutan penyangga dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa

Komponen Kimia penyusun Sel (Biologi) Ditulis pada September 27, 2012

Hipertensi dalam kehamilan. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FUNGSI SISTEM GINJAL DALAM HOMEOSTASIS ph

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ASERING JENIS-JENIS CAIRAN INFUS Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteriis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma. Komposisi: Seiap liter asering mengandung: Na 130 meq K 4 meq Cl 109 meq Ca 3 meq Asetat (garam) 28 meq Keunggulan: 1. Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hai 2. Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada neonatus 3. Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isoluran 4. Mempunyai efek vasodilator 5. Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk edema serebral KA-EN 1B 1. Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral idak memadai, demam) 2. < 24 jam pasca operasi 3. Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak 4. Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya idak diberikan lebih dari 100 ml/jam KA-EN 3A & KA-EN 3B

1. Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk menggani ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas 2. Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam) 3. Mensuplai kalium sebesar 10 meq/l untuk KA-EN 3A 4. Mensuplai kalium sebesar 20 meq/l untuk KA-EN 3B KA-EN MG3 Indikasi : 1. Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk menggani ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas 2. Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam) 3. Mensuplai kalium 20 meq/l 4. Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/l KA-EN 4A Indikasi : 1. Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak 2. Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal 3. Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik Komposisi (per 1000 ml): Na 30 meq/l K 0 meq/l Cl 20 meq/l Laktat 10 meq/l Glukosa 40 gr/l KA-EN 4B 1. Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun 2. Mensuplai 8 meq/l kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia 3. Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik Komposisi: 1.

o Na 30 meq/l o K 8 meq/l o Cl 28 meq/l o Laktat 10 meq/l o Glukosa 37,5 gr/l Otsu-NS 1. Untuk resusitasi 2. Kehilangan Na > Cl, misal diare 3. Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabeikum, insuisiensi adrenokorikal, luka bakar) Otsu-RL 1. Resusitasi 2. Suplai ion bikarbonat 3. Asidosis metabolik MARTOS-10 1. Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabeik 2. Keadaan kriis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperi tumor, infeksi berat, stres berat dan deisiensi protein 3. Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam 4. Mengandung 400 kcal/l AMIPAREN 1. Stres metabolik berat 2. Luka bakar 3. Infeksi berat 4. Kwasiokor 5. Pasca operasi 6. Total Parenteral Nutriion 7. Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit

AMINOVEL-600 1. Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI 2. Penderita GI yang dipuasakan 3. Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi) 4. Stres metabolik sedang 5. Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm) PAN-AMIN G 1. Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan 2. Nitrisi dini pasca operasi 3. Tifoid Infus cairan adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam tubuh untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh. Fungsi NaCl bagi tubuh yang sehat sebenarnya tidak ada. NaCl 0,9%, misalnya, dulu dikenal sebagai cairan fisiologis karena dianggap memiliki kandungan cairan yang menyerupai kandungan cairan tubuh. Biasanya cairan ini digunakan pada penderita rawat inap yang memerlukan jalur infus, yang tanpa kelainan pada kandungan cairan tubuh (dalam artian tidak terdapat perubahan nilai elektrolit dalam tubuh). Namun, dalam keadaan tertentu (misalnya kadar natrium dalam darah menurun), NaCl dapat digunakan (secara infus) untuk meningkatkan kadar natrium, tentunya dengan menyesuaikan persen NaCl yang dibutuhkan. Dengan kata lain NaCl itu juga merupakan molekul yang orang bilang garem dapur terdiri dari Na+ dan Cl- merupakan ion elektrik... berperan dalam natrum kalium ATP-ase yang intinya semua kerja tubuh yang memerlukan listrik, seperti saraf, otot, chenel2 reseptor, dll II. JENIS - JENIS CAIRAN INFUS 1. Cairan hipotonik. Adalah cairan infuse yang osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na + lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan ditarik dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi),

Please download full document at www.docfoc.com Thanks