kelas. Kendala terbesar yang saya hadapi adalah kendala bahasa. Walaupun saya sudah belajar Bahasa Jepang selama tiga tahun, tetapi masih banyak

dokumen-dokumen yang mirip
IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

GROUP SULAWESI. Pengalaman Proyek - Darren Quek

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BUDAYA MAKAN DI JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION INDONESIAN 2/3 UNIT (COMMON) LISTENING SKILLS TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

Seorang diri, Sadiman memerdekakan desanya dari kekeringan

KEHIDUPAN ORANG JEPANG. tertentu saja. Misalnya pada waktu sejin shiki (hari kedewasaan), kekkon shiki (hari

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki kota ini, kota perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, kota pariwisata dan

Catatan KKN Internasional (Bagian 1) Ditulis oleh Andi Nurul Mukhlisa Kamis, 19 Januari :49. KIX Airport, Osaka

BAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

HARAPAN, DOA, DAN SELAMAT

ABSTRAK. empat di Jepang, setelah Yokohama, Osaka, dan Nagoya. Kota Sapporo kota yang

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa :

Area Agrowisata Gunung Mas dan Lalat Simulium

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba

RUMAH MAKAN SPESIAL SAMBAL DI SEKITAR KAMPUS MAGELANG DENGAN HOTSPOT AREA

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI SUSHI DEN BANDUNG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Oleh: Windra Yuniarsih

Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA ANALISIS STRATEGI BISNIS KELUARGA PADA KEDAI KOPI MASSA KOK TONG DI PEMATANGSIANTAR DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS

BAB I PENDAHULUAN. dengan cara memasak yang berkembang di Jepang dan. menggunakan bahan-bahan makanan yang diambil dari wilayah Jepang dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG R. Ajeng Herty P, 2014

Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya?

REVIEW PROGRAM. Student Workshop and Short Course Culture

A. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE

BAB I PENDAHULUAN. GAMBAR 1.1 Ganesha Mocktail Cafe Bandung Sumber: Dokumen Ganesha Mocktail Cafe, 2017.

7. LAMPIRAN. Lampiran 1. Perhitungan 1.1. Uji Beda Berdasarkan Jenis kelamin Pemahaman. Persepsi. Perilaku. Produk teh lain.

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis nasi kuning.

VI PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

LIBURAN BIMO DI YOGYAKARTA

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

BAB I PENDAHULUAN. mencari suatu konsep wisata yang bertemakan budaya di Indonesia. Seiring

10 Tempat Wisata di Manado yang Wajib Dikunjungi

ADA BALI DI KOTA NGAPAK

Di belakang ini ada Bar, La Bihzad Lounge namanya, ujar Sian.

Indonesian Beginners

BAB II FIRST IMPRESSION. perancang melakukan survey lokasi ke Istana Maimun, kesan pertama ketika perancang

Bab 1. Awal Perjuangan

MERANGKAI KISAH DI NEGERI MATAHARI TERBIT. Martiana Adawiyah, S.S. Setibanya di negeri matahari terbit, aku disambut dengan rintikan hujan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG UMUM 1.2 LATAR BELAKANG KHUSUS

2015 PENERAPAN JAJANAN SEHAT DAN RAMAH LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEPEDULIAN SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

G.Sulawesi. Pengalaman Proyek Saya

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN KONSUMEN RESTORAN KHASPAPI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak investor asing tertarik menanamkan modalnya untuk

RINGKASAN SUSHI. dari luar Jepang maupun dari orang Jepang sendiri adalah sushi. Sushi adalah

Lebih dekat dengan Mu

KIAT HEMAT REKREASI RAMAI-RAMAI

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Keindahan Seni Pendatang Baru

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisi dan sopan serta memiliki berbagai kelebihan. Hal ini menimbulkan kesan

Temu Ketua dan Penggerak Lingkungan Paroki SPMR Blok Q : Balong Kabayan, Kesan Pertama Begitu Menggoda.

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk menjadi pemenangnya. Begitu juga di dunia bisnis, seluruh perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Restoran dan Kafe di Kota Bandung dari tahun TAHUN PERTUMBUHAN (%) , , ,33

kasihan perusahaan penerbangannya, kan (alasan pertama). Alasan berikutnya yang mendorong saya memutuskan untuk memanjakan kaki dan diri saya adalah

USULAN PROGRAM KEGIATAN KREATIVITAS MAHASISWA CAPIT: CAFE PEDESAAN INTERNASIONAL BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan Soal 8.11

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION. Indonesian Beginners. (Section I Listening) Transcript

BAB I PENDAHULUAN. malam hari. Kecenderungan orang melakukan berbagai macam aktifitasnya di

Matahari dan Kehidupan Kita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

Maunya sih menggoreng ayam dan tempe dengan tepung. tidak menyehatkan dong.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Oleh HY. Agus Murdiyastomo.

BAB I PENDAHULUAN DESAIN INTERIOR RESTORAN ALAS DAUN DI HOTEL CROWN, JAKARTA SELATAN/RANI AGUSTINA R

BAB 1 KONDISI KAWASAN KAMPUNG HAMDAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

12 Tempat Wisata di Pulau Lombok yang Indah

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan konsumen diduga muncul dikarenakan harga dan store atmosphere

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari banyaknya ragam bisnis restoran yang mulai bermunculan yang tersebar di Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas didefinisikan sebagai suatu keadaan dengan akumulasi lemak yang

Kunjungan Ke Batam. Tentang Batam Batam dihubungkan dengan pulau-pulau Repang dan Galang, luas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

Indonesian Beginners (Section I Listening) Transcript

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

I. PENDAHULUAN. dalam masyarakat Jepang. Sadō yang disebut juga Cha no yu adalah etika

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah data diperoleh dari

Pelesir. Menemukan Sisi Lain. Hutan. Travel 3Sixtyo Indonesia/Januari 2015

Monolog Lelaki Merindukan Pulang Oleh Hasan Al Banna

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

KUESIONER INDIVIDUALISM -- COLLECTIVISM

Keberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

Transkripsi:

Pada tanggal 14 hingga 27 Oktober saya berkesempatan untuk menjalani program pembelajaran bahasa dan wilayah Jepang di Universitas Toyama, Jepang. Ini merupakan kesempatan yang sangat menyenangkan bagi saya karena pada akhirnya saya bisa menginjakkan kaki saya di negeri sakura tersebut. Saya dan Cyndy (seorang mahasiswi dari Jakarta yang juga mengikuti program ini) sangat beruntung dapat mengikuti program ini karena Toyama merupakan kota yang sangat indah dan jauh dari hiruk pikuk ibu kota. Selama dua minggu di Toyama, saya dan Cyndy harus menjalani program yang sangat padat. Akan tetapi hal tersebut kami berdua lakukan dengan senang hati dan penuh semangat, karena waktu yang kami miliki hanyalah dua minggu saja. Sungguh waktu yang sangat singkat sekali. Program dilakukan di dalam dan di luar kampus. Untuk kegiatan di dalam kampus, saya harus berhadapan langsung dengan para dosen serta mahasiswa dan suasananya terasa lebih formal dibandingkan kegiatan di luar kampus. Oleh beberapa dosen saya diajarkan mengenai wilayah, sejarah, budaya, industri, fashion, dan pendidikan Jepang. Selain itu saya juga harus berpartisipasi di beberapa mata kuliah yang sedang dijalani mahasiswa Universitas Toyama, yaitu mata kuliah pengelolaan sistem sekolah, ekonomi dan lingkungan, kode warna, dan musik komputer. Fasilitas yang terdapat di dalam kelas sangat lengkap dan praktis. Saya berharap suatu saat nanti Universitas Udayana bisa memiliki fasilitas seperti ini di dalam

kelas. Kendala terbesar yang saya hadapi adalah kendala bahasa. Walaupun saya sudah belajar Bahasa Jepang selama tiga tahun, tetapi masih banyak kosakata yang tidak saya ketahui. Saat mengikuti kuliah saya banyak sekali mendengar kosakata yang sama sekali tidak pernah saya dengar sebelumnya. Saya berusaha keras untuk memahami kuliah yang diajarkan, tetapi ternyata saya hanya mengerti setengah dari seluruh kuliah yang diajarkan. Saya sempat merasa malu pada diri saya sendiri, karena saya menyadari bahwa kemampuan saya masih jauh dari cukup dan ini memotivasi saya untuk belajar lagi dan lagi. Untuk kegiatan di luar kampus, saya lebih bebas mengekspresikan diri saya karena saya diharuskan berhadapan dengan lebih banyak orang, dari anak-anak hingga orang tua. Saya berkesempatan untuk mengunjungi SD dan SMP yang terdapat di Toyama. Saat mengunjungi SD yang terdapat di toyama saya dan Cyndy disambut dengan hangat oleh para guru dan siswa-siswi kelas 5. Mereka mempersiapkan sebuah pesta penyambutan kecil yang sederhana, tapi sangat manis dan berkesan sekali bagi saya. Setiap anak menampilkan kemampuannya masing-masing, baik di bidang menulis kaligrafi (shodo), menari, menyanyi, maupun bermain alat musik. Saya pun ikut menari, menyanyi, dan bermain bersama mereka. Saat itu saya sadar bahwa sifat kerja keras yang dimiliki orang jepang ternyata sudah dididik sejak dini. Hal ini terbukti dari keseriusan siswa-siswi kelas 5 ini menyambut saya dengan berbagai atraksi yang menjadi kebanggaan mereka masing-masing. Saat melakukan kunjungan ke SMP sekali lagi saya belajar menulis kaligrafi kemudian saat istirahat siang bersama-sama makan bekal (bentou) di dalam kelas. Berbeda dengan siswa-siswi SD yang lincah dan tidak malu untuk bertanya ini-itu, sebaliknya siswa-siswi SMP tingkat pertama ini terlihat lebih malu-malu dan sepertinya enggan untuk bertanya kepada saya dan Cyndy. Pada awalnya suasana makan siang terasa sedikit kaku,

akan tetapi perlahan-lahan mulai mencair ketika saya dan Cyndy membagikan oleh-oleh dari Indonesia dan sedikit berbincang-bincang dengan mereka. Saya sempat berpikir, waaahhh,,, sepertinya enak ya, kalau setiap hari bisa makan bersama teman-teman sekelas seperti ini. Membawa bekal buatan sendiri, membuatkan bekal untuk orang yang disukai,,,,hahahahaha,,,, seperti drama-drama Jepang yang pernah saya tonton. Akan tetapi, budaya seperti ini sepertinya sulit untuk diterapkan di Indonesia. Selain melakukan kunjungan ke SD dan SMP, saya juga melakukan observasi ke wilayah Tonami, Gokayama, Kurobe, dan Iwase. Saya mengunjungi banyak sekali tempat-tempat yang luar biasa, akan tetapi yang paling menarik adalah saat mengunjungi situs warisan dunia di Gokayama. Di sana terdapat desa tradisional yang berisikan rumah-rumah yang dibangun 500 tahun yang lalu. Bentuk rumahnya pun berbeda dengan rumah-rumah masyarakat Jepang pada umumnya. Desa tersebut dikelilingi bukit dan hutan, sayangnya daun-daun belum memerah seperti yang saya harapkan. Kalau saja daun-daun sudah memerah, pasti tempat ini menjadi semakin luar biasa dan semakin membuat saya enggan untuk meninggalkannya. Selain melakukan observasi dibeberapa daerah yang terdapat di Toyama, satu hari sebelum pulang ke Bali saya berkesempatan untuk menikmati upacara minum teh (chado) dan membuat tsuchi ningyou. Awalnya saya sempat ragu apakah saya bisa meminum teh hijau kental yang sudah pasti rasanya pahit ini, akan tetapi setelah meminumnya ternyata tidak seburuk yang saya pikirkan. Justru rasanya enak dan segar. Ah,,, pasti karena sebelumnya sudah makan wagashi!! Ya. Saat minum teh ini memang

selalu didampingi dengan wagashi (kue Jepang yang rasanya manis). Wagashi dimakan sebelum meminum teh, agar rasa manis dari wagashi tersebut dapat menetralisir rasa pahit dari teh hijau. Bentuk wagashi sangatlah beraneka ragam. Mungkin karena sekarang sedang musim gugur, saya mendapatkan wagashi yang berbentuk buah kaki. Setelah minum teh, kemudian saya belajar membuat tsuchi ningyou (boneka Jepang yang terbuat dari tanah liat). Di tempat yang saya kunjungi kali ini, siapa saja bisa mewarnai sendiri tsuchi ningyou yang disukai dan saya memutuskan untuk mewarnai tsuchi ningyou yang berbentuk manekineko. Walaupun hasilnya tidak sebagus contoh yang saya tiru, akan tetapi saya sangat bangga dengan boneka yang telah saya buat. Ternyata memang benar!!!! Budaya Jepang sangatlah menarik dan tidak ada habishabisnya untuk dipelajari. Lelah menjalani program yang sangat padat, tentu saja saya tidak ingin menyia-nyiakan waktu libur saya yang hanya satu hari saja, yaitu dengan pergi ke deretan pegunungan Alpine di Tateyama. Untuk mencapai ketinggian 2.450 meter saya harus menaiki cable cars dan bus. Karena sedang musim gugur, selama perjalanan saya disuguhkan pemandangan daun-daun yang mulai memerah. Tentu saja pemandangan ini tidak ditemukan di Indonesia, dan ini membuat saya semakin mengagumi Jepang. Setelah sampai di ketinggian 2.450 meter suhu udara berkisar 3 derajat dan ini merupakan pengalaman pertama saya merasakan suhu udara yang serendah ini. Dingin itu pasti, tapi saya tidak peduli karena di depan mata saya sedang berjejer deretan pegunungan yang sangat luar biasa indahnya. Hanya duduk manis di bus, dan 1 jam kemudian sudah bisa melihat pemandangan yang mungkin hanya ada di lukisan, buku, atau bahkan mimpi seperti ini merupakan pengalaman yang tidak akan terlupakan. Dan saya berjanji suatu saat pasti akan kembali ke sini lagi. ^^ Pergi ke Jepang tentu saja harus menikmati kuliner khas Jepang. Selama dua minggu berada di Jepang, cukup banyak kuliner Jepang yang telah saya cicipi. Mulai dari nasi kare, gyudon, udon, soba, karage, tempura, takoyaki, hingga sashimi dan sushi. Yang paling berkesan

adalah saat makan sushi di kaiten sushi. Toyama memang terkenal dengan hasil lautnya, jadi tidak diragukan lagi kalau ikan segar di Toyama lebih lezat rasanya kalau dibandingkan dengan daerah yang lainnya. Dibandingkan makan sushi di restoran yang mahal, lebih asik rasanya makan sushi di kaiten sushi. Selain tidak akan menguras kantong saya yang pas-pasan alias murah, tampilan dan rasanya juga tidak kalah dari sushi tradisional. Awalnya saya sedikit khawatir karena saya tidak pernah makan makanan mentah sebelumnya, tapi setelah satu gigitan, yang muncul adalah keinginan untuk makan lagi dan lagi. Dan pada akhirnya saya menghabiskan 7 piring sushi di tambah satu mattcha ice cream sebagai hidangan penutup. Oishikatta!!!!!! Selain makan di restoran, saya juga sempat diundang makan malam di rumah Bapak Kiyokazu Kitamura selaku Dean of the Faculty of Human Development. Pada saat itu saya disambut dengan hangat oleh Bapak Kiyokazu beserta istrinya dan disuguhkan berbagai macam makanan yang sangat lezat. Suasana rumah yang hangat membuat saya merasa seperti sedang makan di rumah sendiri. Kami juga berbincang-bincang mengenai banyak hal, baik itu tentang Jepang maupun Indonesia. Terima kasih banyak Bapak Kiyokazu atas hidangannya yang sangat lezat.

Toyama...kota dengan pemandangan yang luar biasa dan penduduknya yang ramah, membuat saya merasa nyaman berada di sana selama dua minggu dan meninggalkan kenangan yang manis. Memiliki banyak teman baru merupakan bonus yang saya dapatkan dari mengikuti program ini. Suatu saat saya pasti akan kembali lagi. Terimakasih Tuhan. Terimakasih Sensei.