ISU ISU STRATEGIS KEHUTANAN. Oleh : Ir. Masyhud, MM (Kepala Pusat Humas Kemhut) Pada Orientasi Jurnalistik Kehutanan Jakarta, 14 Juni 2011

dokumen-dokumen yang mirip
Kondisi Hutan (Deforestasi) di Indonesia dan Peran KPH dalam penurunan emisi dari perubahan lahan hutan

PERSIAPAN DUKUNGAN BAHAN BAKU INDUSTRI BERBASIS KEHUTANAN. Oleh : Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Kementerian Kehutanan

VISI, MISI & SASARAN STRATEGIS

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

Kesiapan dan Tantangan Pengembangan Sistem MRV dan RAD/REL Provinsi Sumbar

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

SISTEMATIKA PENYAJIAN :

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

IMPLEMENTASI RAN-GRK DI SEKTOR KEHUTANAN

PROGRAM KEHUTANAN UNTUK MITIGASI PERUBAHAN IKLIM & PENGUKURAN, PELAPORAN SERTA VERIFIKASINYA (MRV) Tindak Lanjut COP 15

REFLEKSI PEMBANGUNAN BIDANG KEHUTANAN DIKEPEMIMPINAN GUBERNUR JAMBI BAPAK Drs. H. HASAN BASRI AGUS, MM

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

KULIAH UMUMMENTERI KEHUTANAN PADA ORIENTASI JURNALISTIK KEHUTANAN 14 JUNI 2011

dan Mekanisme Pendanaan REDD+ Komunikasi Publik dengan Tokoh Agama 15 Juni 2011

I. PENDAHULUAN. kerja dan mendorong pengembangan wilayah dan petumbuhan ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. sektor sosial budaya dan lingkungan. Salah satu sektor lingkungan yang terkait

PERAN BENIH UNGGUL DALAM MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

MATRIKS RENCANA KERJA TA DINAS KEHUTANAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN. Oleh : Ir. Masyhud, MM Kepala Pusat Humas selaku PPID Utama Jakarta, 27 Juni 2011

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN KEHUTANAN BIDANG BINA PRODUKSI KEHUTANAN (Jakarta, 14 Juli 2010)

tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementerian Kehutanan Tahun , implementasi kebijakan prioritas pembangunan yang

RENCANA KEHUTANAN TINGKAT NASIONAL (RKTN)

PENGEMBANGAN INDUSTRI KEHUTANAN BERBASIS HUTAN TANAMAN penyempurnaan P.14/2011,P.50/2010, P.38 ttg SVLK) dan update peta P3HP.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI

VISI ACEH YANG BERMARTABAT, SEJAHTERA, BERKEADILAN, DAN MANDIRI BERLANDASKAN UNDANG-UNDANG PEMERINTAHAN ACEH SEBAGAI WUJUD MoU HELSINKI MISI

I. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

STRATEGI IMPLEMENTASI RAD-GRK

PERHUTANAN SOSIAL SEBAGAI SALAH SATU INSTRUMEN PENYELESAIAN KONFLIK KAWASAN HUTAN

Pembangunan Kehutanan

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN RESTORASI EKOSISTEM

KASUS-KASUS HUKUM DAN PENYIMPANGAN PAJAK - PENYELESAIAN INPRES NO. 1 TAHUN

Edisi 1 No. 1, Jan Mar 2014, p Resensi Buku

REVITALISASI KEHUTANAN

LAND AVAILABILITY FOR FOOD ESTATE. Oleh : MENTERI KEHUTANAN RI ZULKIFLI HASAN, SE, MM

Nomor : S. /PHM-1/2011 Desember 2011 Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Laporan Rekap Berita Minggu I, II & III Bulan Desember 2011

KEBUTUHAN BENIH (VOLUME) PER WILAYAH PER JENIS DALAM KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN. Oleh : Direktur Bina Perbenihan Tanaman Hutan

West Kalimantan Community Carbon Pools

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Sebagai proses perubahan

Strategi dan Rencana Aksi Pengurangan Emisi GRK dan REDD di Provinsi Kalimantan Timur Menuju Pembangunan Ekonomi Hijau. Daddy Ruhiyat.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RUMUSAN RAPATKERJAKEMENTERIANKEHUTANANTAHUN 2010

PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2016 TENTANG PERHUTANAN SOSIAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.128, 2009 DEPARTEMEN KEHUTANAN. Tata Cara. Perizinan. Karbon. Hutan Lindung. Produksi. Pemanfaatan.

Policy Brief. Skema Pendanaan Perhutanan Sosial FORUM INDONESIA UNTUK TRANSPARANSI ANGGARAN PROVINSI RIAU. Fitra Riau

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SUMATERA BARAT, SEBAGAI JANTUNG SUMATERA UNTUK PERLINDUNGAN HUTAN MELALUI SKEMA HUTAN NAGARI DAN HKM, DAN KAITANNYA DENGAN SKEMA PENDANAAN KARBON

REPETA DEPARTEMEN KEHUTANAN TAHUN 2004

ISSN : X Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perubahan Iklim dan Kebijakan

I. PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial budaya. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)

Dampak moratorium LoI pada hutan alam dan gambut Sumatra

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: P.36/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

2014, No menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Tata Cara Penetapan Peta Indikatif Arahan Pemanfaatan Kawasan Hutan Produksi Yang Tidak

HARAPAN RAINFOREST RESTORASI EKOSISTEM DI HARAPAN RAINFOREST SEBUAH MODEL DALAM UPAYA PENGURANGAN LAJU DEFORESTASI DI INDONESIA

PERKEMBANGAN LOI RI-NORWAY DINAS KEHUTANAN PROVINSI RIAU

Hutan Desa Oleh: Arief Tajalli dan Dwi P. Lestari. Serial: BADAN USAHA MILIK DESA (BUM Desa)

DAMPAK BENCANA ASAP TERHADAP KEBERLANJUTAN INDUSTRI KEHUTANAN

Nomor : S. /PHM-1/2011 Desember 2011 Lampiran : 1 (satu) berkas Hal : Laporan Rekap Berita Bulan November 2011

disampaikan oleh: Direktur Perencanaan Kawasan Kehutanan Kementerian Kehutanan Jakarta, 29 Juli 2011

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PERHUTANAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT YANG EFEKTIF

INDIKASI LOKASI REHABILITASI HUTAN & LAHAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Selain isu kerusakan hutan, yang santer terdengar akhir - akhir ini adalah

IKU KEMENTERIAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN PRODUKSI OLEH DIREKTUR JENDERAL BUK SEMINAR RESTORASI EKOSISTEM DIPTEROKARPA DL RANGKA PENINGKATAN PRODUKTIFITAS HUTAN

Menguji Rencana Pemenuhan Target Penurunan Emisi Indonesia 2020 dari Sektor Kehutanan dan Pemanfaatan Lahan Gambut

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Sedang Membuka Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan Kehutanan Daerah Provinsi Jambi Tahun /10/2014 2

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

BAB I. PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi

NOTA DINAS Nomor: ND. /II-PHM/2012

PENDAHULUAN. mengkonversi hutan alam menjadi penggunaan lainnya, seperti hutan tanaman

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Konservasi Provinsi Papua

2017, No kelestarian keanekaragaman hayati, pengaturan air, sebagai penyimpan cadangan karbon, penghasil oksigen tetap terjaga; c. bahwa revisi

PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2012 TENTANG

EXSPOSE PENGELOLAAN PERTAMBANGAN, KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN DI PROVINSI LAMPUNG

SASARAN DAN INDIKATOR PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG TAHUN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEHUTANAN DAN POSISI IPTEK HASIL LITBANG KEHUTANAN DI ERA PEMERINTAHAN BARU

PENATAAN KORIDOR RIMBA

pembangunann baik menjamin terselenggaranya berkelanjutan, tugas Keuangan dan Tahun berpedoman Laporan Kementerian Kehutanan Maret 2014 DR.

Permasalahan hutan dan upaya penanganan oleh pemerintah

DISAMPAIKAN OLEH Ir. BEN POLO MAING (Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT)

KEBIJAKAN PRIORITAS KEMENHUT p.70/2009

REFLEKSI PEMBANGUNAN BIDANG KEHUTANAN DIKEPEMIMPINAN GUBERNUR JAMBI BAPAK Drs. H. HASAN BASRI AGUS, MM

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REDD+: Selayang Pandang

BAB VI PROSPEK DAN TANTANGAN KEHUTANAN SULAWESI UTARA ( KEDEPAN)

Kepastian Pembiayaan dalam keberhasilan implementasi REDD+ di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PROYEKSI PERKEMBANGAN PERHUTANAN SOSIAL DI SUMATERA SELATAN

Pranatasari Dyah Susanti Adnan Ardhana

Oleh: PT. GLOBAL ALAM LESTARI

Rehabilitasi dan Reklamasi Pasca Tambang

2016, No informasi geospasial dengan melibatkan seluruh unit yang mengelola informasi geospasial; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

INISIATIF PROVINSI RIAU DALAM REDD+

Transkripsi:

ISU ISU STRATEGIS KEHUTANAN Oleh : Ir. Masyhud, MM (Kepala Pusat Humas Kemhut) Pada Orientasi Jurnalistik Kehutanan Jakarta, 14 Juni 2011 1

11 PRIORITAS KIB II (2010-2014) 1. Mewujudkan reformasi birokrasi 2. Meningkatkan Kualitas Pendidikan 3. Meningkatkan Kualitas Kesehatan 4. Penanggulangan Kemiskinan 5. Mewujudkan Ketahanan Pangan 6. Meningkatkan Infrastruktur 7. Menciptakan iklim usaha & investasi 8. Hemat energi & menciptakan energi alternatif 9. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup & pengelolaan bencana 10. Membangunan daerah tertinggal, terdepan & pasca conflik 11. Meningkatkan kebudayaan, kreatifitas & inovasi 2

PEMBANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN (Green Economy) (Retreat Tampak Siring-Bali-April 2010) Pengelolaan hutan yg baik Kerjasama, dan bantuan internasional Efisiensi energi Kampanye gaya hidup hemat & ramah lingkungan Kampanye nasional tanam & pelihara pohon Pengawasan tambang, hutan & kebun 3

FUNGSI DAN KEADAAN KAWASAN HUTAN (136.943.675 ha atau 71% Luas daratan Indonesia ) Hutan Produksi 62.57% Hutan Lindung 22.55% Hutan Konservasi 14.88% PENUTUPAN LAHAN KAWASAN HUTAN AREAL PENGGUNAAN LAIN (APL) JUMLAH Area (ha) % Area (ha) % Area (ha) % BERHUTAN 92,328 (Primer=43,801, LOA=48,526) 49% 8,412 4% 100,740 54% TIDAK BERHUTAN 40,071 21% 46,976 25% 87,047 46% JUMLAH 132,398 71% 55,388 29% 187,787 100% 4

4.00 3.50 3.00 LAJU DEFORESTASI 3.51 2.83 Juta ha/tahun 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 1.87 1.37 0.50 0.68 0.78 0.30 1.08 1.17 0.76 0.41 0.00 1990-1996 1997-2000 2001-2003 2004-2006 Seluruh Indonesia Di dalam Kawasan Hutan Di luar Kawasan Hutan (APL) 2005-2007 Laju Deforestasi 1990-1996 1997-2000 2001-2003 2004-2006 FAO Seluruh Indonesia 1.87 3.51 1.08 1.17 0,5 Di dalam Kawasan Hutan 1.37 2.83 0.78 0.76 - Di luar Kawasan Hutan 0.50 0.68 0.30 0.41 -

lahan kritis seluas 30 juta Ha SangatKritis; 6,89 jtha Kritis; 23,3 jt Ha

Hulu DAS Citarum CONTOH LAHAN KRITIS AKIBAT PENGGELOLAAN LAHANPERTANIANYANG TIDAK TEPAT

Subsidence (penurunan muka air) di Hutan Produksi Bergambut open access rawan kebakaran dan sumber emisi Karbon terbesar 02 Mei 2010 8

Kebijakan Prioritas Kementerian Kehutanan 1. Pemantapan Kawasan Hutan 2. Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung DAS 3. Pengamanan Hutan dan Pengendalian Kebakaran Hutan 4. Konservasi Keanekaragaman Hayati 5. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan 6. Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan 9

Sasaran Strategis Pembangunan Kehutanan 2010-2014 Sasaran Strategis 1. Tata batas kawasan hutan yang meliputi batas luar dan batas fungsi kawasan hutan, 25.000 km 2. Wilayah KPH ditetapkan di setiap propinsi dan terbentuknya 20% kelembagaan KPH,di 28 Prov 3. Data dan informasi sumberdaya hutan tersedia(5 judul) 4. Areal tanaman pada hutan tanaman bertambah, 2,65 juta ha. 5. Penerbitan IUPHHK-HA/RE pada LOA, 2,5 juta ha. 6. Produk industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu meningkat(50%.) 7. Jumlah hotspotkebakaran hutan menurun, dan penurunan konflik, perambahan kawasan hutan, illegal loggingdan wildlife trafikcingsampai dengan di batas daya dukung sumberdaya hutan(20%, 5% ) 8. Biodiversitas dan ekosistem dikelola dan dimanfaatkan secara wajar(50 TN dan 477 KK lainnya) 9. Rencana pengelolaan DAS terpadu(108 DAS prioritas) 10

Sasaran Strategis Pembangunan Kehutanan 2010-2014 Sasaran Strategis 10. Tanaman rehabilitasi pada lahan kritis di dalam DAS prioritas 11. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja HKm(2 juta hektar) 12. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja HD(500.000 ha) 13. Penyediaan teknologi dasar dan terapan sulvikultur, pengolahan hasil hutan, konservasi alam dan sosial ekonomi guna mendukung pengelolaan hutan lestari sebanyak 25 judul. (100%) 14. Penyelenggaraan diklat teknis dan administrasi kehutanan bagi aparat Kementerian Kehutanan dan SDM kehutanan lainnya. (15.000 orang ) 15. Rancangan undang-undang dan rancangan peraturan pemerintah bidang kehutanan(22 judul) 16. Dukunganbagilaporankeuangan Kementerian Kehutanan dengan opini wajar tanpa pengecualian mulai tahun 2012(1 judul per tahun) 17. Terselenggaranya reformasi birokrasi dan tata kelola (1 paket per tahun) 11

KEGIATAN REHABILITASI HUTAN & LAHAN GERAKAN PENANAMAN 1 MILYAR POHON ( 1,39 milyar Thn 2010) Gerakan perempuan tanam & pelihara pohon CSR Perusahaan BUMS/BUMN Penanaman pohon trembesi di instansi TNI/POLRI Gerakan Kecil Menanam Dewasa Memanen di pesantren dan sekolah RHL di kws HTI = 457.758 Ha 12

KEGIATAN PENANAMAN POHON 2008 Gerakan Menanam Nasional dan Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara pohon = 114 juta batang 2010 Gerakan Penanaman 1 miliar pohon untuk dunia = 1,39 miliar 2007 2011 2009 Aksi Menanam Serentak dan Perempuan Tanam = 101 juta batang Gerakan One Man One Tree = 251 juta batang Target : 1,5 Milyar 13

KBR (Kebun Bibit Rakyat) 1. Tujuan : Penyediaan bibit bagi Masyarakat Pemulihan Kondisi DAS Kritis 2. Pelaksana : Kelompok Masyarakat 3. Biaya : Dibiayai Oleh Kemenhut Rp 50 jt /KBR/50.000 bibit Diterimakan langsung kpd rek kelmpok masy. Dibayarkan bertahap : - 40% : jika sudah disusun rencana - 30% : kemajuan fisik 30% - 30% : kemajuan fisik 60% 4.Realisasi 2010 : 8016 KBR (target 8000) 5.Rencana 2011 : 10.000 KBR 14

PERSEMAIAN PERMANEN Rencana 2011 : 23 unit di 22 Prov. Sudah terbangun di Cimanggis Target : 35 juta bibit/tahun 15

SASARAN KEGIATAN PENANAMAN S/D 2014 HTR = 2,65 juta Ha HKM = 2 juta Ha HD = 500.000 Ha HR = 250.000 Ha 16

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN Pemberian Akses Legal Masy. setempat ke Pemanfaatan kws hutan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) Hutan Kemasyarakatan (HKm) Hutan Desa BLU P3H 17

CAPAIAN HKm, HD, HR, HTR 1. HKm: Pemantapan Areal kerja = + 80.000 Ha (16 prov) Pemberian IUP-HKm = + 34.000 Ha (18 prov) 2. HD : Pemantapan Areal kerja = + 28.000 Ha (6 prov) Pemberian IUP-HKm = + 10.000 Ha (3 prov) 3. HR : Di jawa = +1,9 jt Ha (5 prov) 4. HTR : Pencadangan areal = + 650.000 Ha Pemberian izin IUPHHK-HTR = + 126.295 Ha 18

PENYALURAN DANA BLU Permohonan pinjaman (s.d Maret 2011) = 96 permohonan Mei 2011 akan dilakukan akad kredit dgn 13 KTH, nilai = 17,2 mliar 19

KEBIJAKAN BIDANG KEHUTANAN SEBAGAI RESPON TERHADAP PERUBAHAN IKLIM

PROGRAM UNTUK PENGURANGAN EMISI MELALUI REDD plus 1. Menekan laju deforestasi: a. Pengendalian penggunaan dan pelepasan kawasan hutan. b. Pemberantasan illegal logging dan Penegakan hukum. c. Penghentian penerbitan izin baru pada hutan bergambut dan penghentian konversi lahan gambut untuk pertanian dan pemukiman. d. Menerapkan MRV pada IUPHHK yang telah ada di lahan gambut. 2. Mengurangi degradasi: a. Penerapan RIL(Reduced Impact Logging) b. Rehabilitasi hutan gambut c. Pengaturan dan Penurunan jatah tebang di hutan alam 3. Pengelolaan hutan produksi lestari a. Penerapan multi sistem silvikultur b. Penerapansertifikasi legalitas kayu (SVLK/Standar Verifikasi Legalitas Kayu)

PROGRAM UNTUK PENGURANGAN EMISI MELALUI REDD plus (lanjutan..) 4. Peningkatan Peran Konservasi : a. Intensifikasi pengelolaan kawasan konservasi b. Menetapkan areal lindung lokal pada HPH dan HTI 5. Peningkatan Stok Karbon Hutan. Pembangunan hutanseluas1,6 jtha/thmelalui: HKm/Hutan Desa, RHL DAS, HTI/HTR, Restorasi HPH, dan Hutan Rakyat kemitraan

TAHUN KEHUTANAN INTERNASIONAL RESOLUSI PBB : NO. 61/193 TAHUN 2010 TEMA : FOREST FOR PEOPLE TUJUAN : PENGELOLAAN HUTAN LESTARI UTK KEPENTINGAN GENERASI SEKARANG & AKAN DATANG 23

KEGIATAN YG DILAKUKAN PENANAMAN POHON LOMBA (TERKAIT KEHUTANAN) PAMERAN DLL TAHUN KEHUTANAN INTERNASIONAL 2011 DI INDONESIA TELAH DICANANGKAN OLEH MENTERI KEHUTANAN RI PADA BULAN APRIL 2011 24

Manfaat Pohon Menyerap CO 2 2,5 ton per tahun. Menyimpan air 900 m 3 per tahun. Transfer air 4.000 liter per tahun. Meredam bising 25-80 persen. Meredam angin 75-80 persen.

Terima kasih Kementerian Kehutanan : www.dephut.go.id 26