Tennr Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 Skala usaha penggemukan berkisar antara 5-10 ekor dengan lama penggemukan 7-10 bulan. Pakan yan

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN KAMBING KACANG BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL. Oleh : M. Jakfar dan Irwan* ABSTRAK

ADOPSI PAKET TEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TERNAK DOMBA DI DESA TEGALSARI KABUPATEN PURWAKARTA

Tabel 1 Komposisi konsentrat komersial (GT 03) Nutrisi Kandungan (%) Bahan Protein 16 Jagung kuning, dedak gandum, Lemak 4 dedak padi, bungkil kacang

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

UPAYA PENINGKATAN EFISIENSI REPRODUKSI TERNAK DOMBA DI TINGKAT PETAN TERNAK

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Penelitian Efisiensi Penggunaan Pakan

UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERNAK DOMBA MELALUI PERBAIKAN MUTU PAKAN DAN PENINGKATAN PERAN KELOMPOKTANI DI KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

PENGANTAR. Latar Belakang. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki potensi yang sangat besar

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

I. PENDAHULUAN. sedikit berbukit. Kecamatan Tanjung Bintang merupakan daerah yang sebagian

PENGARUH UMUR DAN PANJANG CACAHAN RUMPUT RAJA TERHADAPEFISIENSI BAGIANYANGTERMAI{AN DOMBA DEWASA

PEMANFAATAN LIMBAH PERKEBUNAN DALAM SISTEM INTEGRASI TERNAK UNTUK MEMACU KETAHANAN PAKAN DI PROVINSI ACEH PENDAHULUAN

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan

LINGKUNGAN BISNIS USAHA TERNAK ITIK. : Wahid Muhammad N. Nim : SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Konsumsi Pakan

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

PENDAHULUAN. yaitu ekor menjadi ekor (BPS, 2016). Peningkatan

ANALISIS HASIL USAHA TERNAK SAPI DESA SRIGADING. seperti (kandang, peralatan, bibit, perawatan, pakan, pengobatan, dan tenaga

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGGEMUKAN TERNAK DOMBA

HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUBSTITUSI RUMPUT GAJAH DENGAN LIMBAH TANAMAN SAWI PUTIH FERMENTASI TERHADAP PENAMPILAN PRODUKSI DOMBA LOKAL JANTAN EKOR TIPIS SKRIPSI

MATERI DAN METODE. Materi

TERNAK KELINCI. Jenis kelinci budidaya

ANALISIS USAHA PADA PENGGEMUKAN SAPI POTONG

METODE. Materi. Gambar 2. Contoh Domba yang Digunakan dalam Penelitian Foto: Nur adhadinia (2011)

Reny Debora Tambunan, Reli Hevrizen dan Akhmad Prabowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung ABSTRAK

PAKAN LENGKAP BERBASIS BIOMASSA SAWIT: PENGGEMUKAN SAPI LOKAL DAN KAMBING KACANG

PENANAMAN Untuk dapat meningkatkan produksi hijauan yang optimal dan berkualitas, maka perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman. Ada beberapa hal yan

MATERI DAN METODE. Materi

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penggemukan domba dilakukan guna memenuhi. konsumsi, aqiqah, dan qurban. Perusahaan terletak di Kampung Dawuan Oncom,

PENDAHULUAN. potensi besar dalam memenuhi kebutuhan protein hewani bagi manusia, dan

I PENDAHULUAN. terhadap pembangunan perekonomian Indonesia. Kebutuhan protein hewani dari

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xvi. DAFTAR GAMBAR... xviii. DAFTAR LAMPIRAN... xx I. PENDAHULUAN... 1 II. TINJAUAN PUSTAKA... 14

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

DUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL

POTENSI LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI PAKAN AYAM

PEMANFAATAN JERAMI JAGUNG FERMENTASI PADA SAPI DARA BALI (SISTEM INTEGRASI JAGUNG SAPI)

MATERI DAN METODE. Gambar 1. Ternak Domba yang Digunakan

SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU-TERNAK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA DAN DAGING

AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA

HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR

RESPON JERAMI PADI FERMENTASI SEBAGAI PAKAN PADA USAHA PENGGEMUKAN TERNAK SAPI

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS

SILASE SEBAGAI PAKAN SUPLEMEN SAPI PENGGEMUKAN PADA MUSIM KEMARAU DI DESA USAPINONOT

Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman - Ternak bawah pengawasan pemiliknya. Peran ternak domba di lokasi tersebut

PENGARUH PEMBERIAN SINGKONG TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT HIDUP SAPI BALI DI KEBUN PERCOBAAN KOYA BARAT

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

HASIL DAN PEMBAHASAN. Konsumsi Bahan Kering (BK) 300, ,94 Total (g/e/hr) ± 115,13 Konsumsi BK Ransum (% BB) 450,29 ± 100,76 3,20

MANAJEMEN PENGGEMUKAN SAPI BRAHMAN CROSS HEIFER DI PT. KARYA ANUGERAH RUMPIN, DESA CIBODAS, KECAMATAN RUMPIN, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT TUGAS AKHIR

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembangunan peternakan di Indonesia lebih ditujukan guna

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

BAB I PENDAHULUAN. Protein hewani merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan

PEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kelinci lokal dengan

Seminar Nosional Peternakan dan lieteriner 199- TATIT S., E. WrNA, B. TANGENIAYA dall I. W. MATHIUS

VII. PEMECAHAN OPTIMAL MODEL INTEGRASI TANAMAN TERNAK

PEMANFAATAN LAHAN TIDUR UNTUK PENGGEMUKAN SAPI

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian Konsumsi Pakan

PEMANFAATAN KULIT KAKAO SEBAGAI PAKAN TERNAK KAMBING PE DI PERKEBUNAN RAKYAT PROPINSI LAMPUNG

PENDAHULUAN. yang sangat penting untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Gowa P.O. Box 1285, Ujung Pandang 90001

PENDAHULUAN. prolifik (dapat beranak lebih dari satu ekor dalam satu siklus kelahiran) dan

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

ANALISIS EKONOMI PENGGEMUKAN TERNAK DOMBA JANTAN BERBASIS TANAMAN UBI KAYU DI PERDESAAN

TINGKAT ADOPSI TEKNOLOGI HIJAUAN PAKAN TERNAK DI DESA MARENU, TAPANULI SELATAN

ANALISIS POLA USAHA PEMBIBITAN SAPI BALI YANG DIPELIHARA SECARA EKSTENSIF DAN SEMI INTENSIF

PENDAHULUAN mencapai ekor, tahun 2015 bertambah menjadi ekor

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis dan Topografi CV. Anugrah Farm

PENDAHULUAN. memadai, ditambah dengan diberlakukannya pasar bebas. Membanjirnya susu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soedjana (2011) berdasarkan data secara nasional, bahwa baik

Intisari. Kajian Analisis Usaha Ternak Kambing di Desa Lubangsampang Kec. Butuh Kabupaten Purworejo. Zulfanita

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Domba Ekor Gemuk. Domba Lokal memiliki bobot badan antara kg pada

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK TANI KALISAPUN DAN MAKANTAR KELURAHAN MAPANGET BARAT KOTA MANADO

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGGEMUKAN SAPI BALI JANTAN MENGGUNAKAN ONGGOK DI LOKASI PENDAMPINGAN PSDSK DI KABUPATEN KEPAHIANG PENDAHULUAN

RESPON PETANI ATAS PROGRES PENGGEMUKAN TERNAK SAPI DI DESA TOBU, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

TEKNIK BUDIDAYA LADA INTEGRASI BERTERNAK KAMBING

KONVERSI SAMPAH ORGANIK MENJADI SILASE PAKAN KOMPLIT DENGAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI FERMENTASI DAN SUPLEMENTASI PROBIOTIK TERHADAP PERTUMBUHAN SAPI BALI

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

MATERI DAN METODE. Materi

RESPON KINERJA PRODUKSI DOMBA YANG MEMPEROLEH SUBSTITUSI PAKAN BERBASIS LIMBAH PERKEBUNAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

EFISIENSI PAKAN KOMPLIT DENGAN LEVEL AMPAS TEBU YANG BERBEDA PADA KAMBING LOKAL SKRIPSI. Oleh FERINDRA FAJAR SAPUTRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 6. Pemberian Obat Pada Domba Sumber : Dokumentasi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

Tabel 4.1. Zona agroklimat di Indonesia menurut Oldeman

Identifikasi Bobot Potong dan Persentase Karkas Domba Priangan Jantan Yearling dan Mutton. Abstrak

ANALISIS FEASIBILITAS USAHA TERNAK ITIK MOJOSARI ALABIO

Transkripsi:

PERBAIKAN MANAJEMEN PAKAN DALAM PENGGEMUKAN DOMBA DI TINGKAT PETANI HAM BUDIMAN Pusal Penelitian dan Pengeinbangan Peternakan RINGKASAN Usaha penggernukan domba dengan perhaikan penambahan pakan konsentrat 300 gram/ekor/hari dengan kandungan protein sekitar 14-15% dalam ransum dasar king grass 5 kg/ekor/hari ( 1) ; dan penambahan cacahan singkong segar 500 gram/ekor/hari dalam pakan dasar king grass 5 kg/ekor/hari ( 2). Masing-masing perlakuan air minum diberikan tidak terbatas. Penggemukan tradisional dengan pemberian rumput lapangan 3 kali/hari ( 3/kontrol). Domba bakalan adalah jenis domba Garut dengan berat badan awal rata-rata 20 kg umur 9 bulan dengan masing-masing perlakuan terdiri dari 5 ekor. Obat cacing diberikan satu kali sebelum pengamatan, dosis berdasarkan berat badan 5 kg I cc obat cacing. Domba ditempatkan pada kandang sistem induvidu, ukuran 60 cm x 120 cm. Pengamatan dilakukan dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan. Hasil pengamatan pada perlakuan I menunjukan bahwa peningkatan bobot badan sampai ahkir pengamatan ternyata tidak beda nyata dengan perlakuan 2, yaitu masing-masing memberikan tambahan berat badan 14,90 dan 12,29 kg/ekor selama 3 bulan pengamatan, angka konversi pakan perlakuan 1 ; 1,79 dan 2,25 pada perlakuan 2. 2 secara ekonomis lebih menguntungkan karena harga singkong di petani sangat murah yaitu sekitar Rp. 300,-/kg, jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga konsentrat pada waktu pengamatan (Rp.900/kg). Kata kunci : Pakan, manajemen, dan domba Latar Belakang PENDAHULUAN Agro-ekosistem, pola tanam maupun sistem pemeliharaan dapat mempengaruhi produktivitas ternak. Lahan perkebunan dan tanah tegalan di desa Pangkalan juga menjadi kendala dalam penyediaan hijauan pakan ternak terutama pada musim kemarau panjang yang jaraknya lebih jauh. Peternak mengambil rumput di sekitar perkebunan teh, karet, tegalan, dan pinggir jalan. Usaha-usaha penggemukan secara tradisional ternyata secara ekonomis tidak menguntungkan. Pada umumnya usaha penggemukan tradisional cukup lama yaitu berkisar antara 7-10 bulan yang dipersiapkan untuk mengahadpi hari raya Qurban. Pola penggemukan di tingkat petani angka kematian umumnya relatif rendah. Usaha-usaha penggemukan di tingkat petani yang perlu diperhatikan adalah perbaikan pakan, sistem kandang, pemberian obat cacing, vitamin, dan waktu lmanya penggemukan. Lamanya penggemukan, dan umur bakalan sekitar 1,5-2 tahun merupakan faktor yang tidak memberikan keuntungan secara ekonomis. Untuk membantu penanggulangan usaha tersebut, maka dilakukan upaya-upaya melalui percobaan yang sederhana dengan skala kecil untuk mengetahui sejauh mana percobaan tersebut dapat ditindak lanjuti oleh petani dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia. Tujuan tulisan ini adalah mengetahui keragaan dan kelayakan ekonomi usaha penggemukan domba dengan skala usaha di tingkat petani dengan perbaikan pakan dan manajemen pemeliharaan. BAHAN DAN CARA Percobaan yang dilakukan tentang perbaikan manajemen pakan dalam penggemukan di tingkat petani pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2003, di desa Pangkalan Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi. Desa tersebut terletak di kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi dengan kondisi lahan berbukit dan perkebunan teh dan karet. Petani umumnya adalah buruh tani, buruh perkebunan dan dengan pemeliharaan ternak domba sebagai usaha sampingan dengan pola penggemukan tradisional. Pusat Penelitian don Pengernbangan Peternakan 31

Tennr Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 Skala usaha penggemukan berkisar antara 5-10 ekor dengan lama penggemukan 7-10 bulan. Pakan yang diberikan adalah rumput lapangan dan daun mindi yang berasal di sekitar perkebunan teh dan karet, dan pinggir jalan. Mated yang digunakan dalam pengamatan ini adalah domba jantan jenis Garut, umur 9-10 bulan dengan berat badan rata-rata 20 kg/ekor. Pengamatan dengan menggunakan 3 perlakuan, dan 3 kali ulangan. Setiap perlakuan masing-masing 5 ekor domba jantan yang ditempatkan pada kandang individu ukuran 60 x 120 cm. 1, menggunakan konsentrat 300 gr/ekor/hari, rumput king grass sebanyak 5 kg/ekor/hari, sedangkan pada perlakuan 2 tidak menggunakan konsentrat tetapi dengan pemberian cacahan singkong segar dan sebagai pakan dasar adalah king grass 5 kg/ekor/hari. Parameter yang.diamati adalah bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan, dan kualitas daging dalam hal ini keempukan daging. Konsumsi Pakan Sebagai patokan sederhana dan sering digunakan untuk konsumsi domba yaitu 10% dari berat badan dan kadangkadang dapat ditambahkan 2, artinya bila bobot hidup domba 20 kg, maka kebutuhan pakan 10% x 20 = 2kg + 2 = 4 kg rumput segar setiap hari, tetapi pada percobaan ini diberikan rumput king grass segar sebanyak 5 kg/ekor/hari. Perhitungan sederhana tersebut tentunya dapat disesuaikan dengan kondisi dan ketersediaan sumber pakan. Patokan kebutuhan nutrisi pakan untuk domba umumnya masih belum ada yang pasti, namun demikian beberapa hasil penelitian dapat dijadikan sebagai dasar. Berbagai jenis produk buatan pabrik sebagai pakan jadi atau konsentrat juga mempunyai kandungan protein yang berbeda, hal ini menunjukkan belum adanya kepastian sebagai patokan akan kebutuhan nutrisi. Dari hasil pengamatan, perlakuan I dan 2 tidak menunjukkan perbedaan yang menyolok. Tetapi pada perlakuan 2 secara ekonomis dapat memberikan keuntungan. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Rata-rata konsumsi pakan selarna pengamatan (kg/ekor/minggu). Minggu ke 1 2 3 1 23,97 26,88 Sesuai dengan kondisi petani, 2 57,88 60,06 pemberian rumput lapangan 3 87,93 91,25 dan daun-daunan, 3 kali 4 121,69 126,28 sehari 5 157,68 163,63 6 193,66 200,97 7 233,73 242,55 8 270,06 277,84 9 317,21 329,18 10 359,97 373,45 11 399,94 415,03 12 440,75 457,38 2,466 2,766 3 2 Pusat Penelitian dun Pengembangan Peternakan

Rata-rata konsumsi pakan setiap perlakuan pada minggu ke I - 3, ternyata masih memerlukan adaptasi pakan yang dicobakan. Hal ini tentunya kebiasaan asal ternak mengkonsumsi rumput lapangan yang tidak pernah diberikan pakan tambahan lainnya. Tetapi pada minggu ke 4 dan seterusnya semakin lama, semakin tinggi pula konsumsi pakan. Pada Tabel 1 tersebut di atas ini menunjukkan jumlah pakan yang dihabiskan untuk masing-masing perlakuan. Pertambahan Berat Badan Pertambahan berat badan domba penggemukan rata-rata selama pengamatan disajikan pada Tebel 2. Terlihat setiap ulangan dalam pemberian pakan dengan konsentrat (perlakuan 1) menunjukkan peninggkatan pertambahan berat badan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian pakan yang hanya diberikan pakan tambahan berupa cacahan singkong segar, tetapi ratarata peningkatan berat badan menunjukkan tidak berbeda. Sedangkan pada perlakuan 3, penggemukan tradisional oleh petani berbeda nyata. Hal ini dapat dimaklumi bahwa kandungan nutrisi pada pakan tambahan konsentrat dan rumput king grass, serta pakan tambahan dengan cacahan singkong segar menunjukkan lebih baik. Pada Tabel 2 di bawah ini terlihat pertambahan berat badan se lama pengamatan. Tabel 2. Pertam bahan berat badan akhir selama pengamatan (kg/ekor) Rata-rata Ulangan Berat awal 1 2 3 Rata-rata 3 20,00 24,40 _ 26,20 27,40 26 2 20,88 31,62 32,10 35,80 33,17 b 1 19,60 33,30 35,50 34,70 34,50 b Keterangan : Huruf yang sama menunjukkan tidak ada perbedaan nyata antar perlakuan, huruf yang berbeda menunjukkan perbedaan nyata. Konversi Pakan Angka konversi adalah perbandingan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan jumlah berat badan yang diperoleh. Semakin tinggi nilai konversi pakan, maka semakin rendah efsiensi penggunaan pakan tersebut. Demikian sebaliknya semakin rendah nilai konversi pakan, semakin tinggi efisiensi penggunaan pakan tersebut. Tetapi angka nilai konversi pakan yang lebih besar tidak menjadi dasar secara ekonomis dan tidak menguntungkan, hal ini biasanya ditentukan harga pakan yang digunakan dan harga jual yang dihasiskan. Berdasarkan data konsumsi pakan dan pertambahan berat badan rata-rata, terlihat angka konversi pakan seperti pada Tabel 3 berikut ini. Tabel 3. Konversi pakan penggemukan domba Parameter yang diamati 1 2 Berat awal (kg/ekor) 19,60 20,88 Berat akhir (kg/ekor) 34,50 33,17 Pertambahan berat badan (kg/ekor) 14,90 12,29 Jumlah pakan yang dihabiskan (kg/ekor) 2666 2766 Konversi pakan 1,79 2,25 Pusat Penelitian dan Pengentbangan Peternakan 3 3

Tema Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian 2006 Harga konsentrat pada waktu pengamatan Rp. 900,- per kg, harga singkong di tingkat petani (di kebun) Rp. 300,- per kg dan harga domba Rp. 15.000,- per kg bobot hidup. Pada perlakuan 1, penggunaan pakan tambahan kosentrat menghasilkan angka konversi 1,79. Sedangkan pada perlakuan 2 sebagai pakan tambahan menggunakan cacahan singkong segar menghasilkan angka konversi pakan lebih tinggi yaitu 2,25. Perbaikan Nilai Kualitas Daging Untuk mengetahui lebih jauh kualitas daging setelah dilakukan perlakuan dengan cacahan singkong segar dan rumput dasar king grass (perlakuan 2), dan perlakuan yang dilakukan oleh petani (kontrol) masingmasing satu ekor dipotong. Pada pengamatan secara sederhana pada perlakuan 2 ternyata kualitas daging sangat balk, yaitu keempukan, bau, dan tahan sampai 3 hari. Sedangkan pada perlakuan di tingkat petani, ternyata kualitas daging kurang baik, terlihat lembek, liat, dan tahan kurang dari 2 hari. Perhitungan Ekonomi Untuk mengetahui dalam pengamatan penggemukan domba dengan pemberian tambahan konsentrat pada hijauan dasar rumput king grass dan pemberian pakan tam bahan cacahan singkong segar dengan hijauan dasar rumput king grass. Untuk mengetahui secara sederhana dengan menghitung input outputnya, sehingga dapat diperoleh nilai Benefit Cost Rationnys (B/C Ratio), yaitu perbandingan antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan. Angka penghitungan sederhana untuk menghitung biaya yang dibutuhkan persatuan berat yang dihasilkan. Pada perlakuan I penggemukan yang mendapat pakan tam bahan konsentrat 300 gram/ekor/hari diperoleh angka konversi pakan 1,79, artinya untuk mendapatkan tambahan berat badan 1 kg diperukan 1,79 kg pakan konsentrat dengan harga pakan konsentrat pada saat pengamatan Rp. 900 ; atau akan diperoleh Rp. 1611,-. Sedangkan pada perlakuan 2 diperoleh angka konversi pakan yang lebih tinggi yaitu 2,25 dengan harga singkong segar Rp. 300,- atau Rp. 675,- lebih rendah. Dari data tersebut ternyata penggunaan konsentrat secara ekonomis tidak menguntungkan dan penggunaan cacahan singkong segar secara ekonomis menguntungkan dibandingkan penggunaan konsentrat. Tabel 4. Perhitungan ekonomi pemberian pakan tambahan konsentrat dan singkong segar pada penggemukan skala usaha di tingkat petani Jumlah pakan Tambahan berat badan (Kg) (Rp) (Kg) (R p) B/C Ratio 1 440,75 39.6675 14,90 223.500 0,66 2 457,38 13.7214 12,29 184.350 1,34 Jika nilai B/C Ratio lebih besar dari 1, maka usaha penggemukan domba dengan pemberian pakan tersebut ini berarti usaha penggemukan domba secara ekonomis menguntungkan. Hal ini terlihat pada perlakuan 2 B/C ratio lebih tinggi yaitu 1,34 ; artinya usaha penggemukan secara ekonomis menguntungkan dan dapat dilanjutkan, karena harga singkong segar relatif lebih murah. 3 4 Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan

KESIMPULAN 1. Pemberian pakan tambahan konsentrat ternak kurang disukai disamping tidak memberikan keuntungan secara ekonomis, dibandingkan dengan pemberian tamabahan cacahan singkong segar, secara ekonomis menguntungkan. 2. Pada perlakuan 2, dapat meningkatkan kualitas daging dan konversi pakan cukup tinggi. Kualitas daging sangat baik, yaitu keempukan, tidak bau, dan tahan sampai 3 hari. Sedangkan pada perlakuan di tingkat petani, ternyata kualitas daging kurang baik, terlihat lembek, liat, dan tahan kurang dari 2 hari. 3. Pengamatan dengan menggunakan cacahan singkong segar dapat dilanjutkan, dan menguntungkan. SARAN Pengamatan ini tarap uji lapang yang masih sangat sederhana disamping tidak menggunakan metoda percobaan yang semestinya. Hal ini merupakan pemecahan selama ini yang sering dilakukan penggemukan domba oleh petani yang pada prinsipnya tidak memberikan keuntungan. Oleh karena itu saran dan kritik dari semua pihak untuk memperbaiki atau bahkan melanjutkan pengamatar, yang lebih lengkap. DAFTAR BACAAN HARYANTO, B., M. RANGKUTI, YANTO T RAHARJA DAN HAM BUDIMAN. 1996. Informasi Teknologi Budidaya, Pascapanen dan Nalisa Usaha Ternak Domba. Studi Informasi Teknologi Pedesaan. Proyek Pengembangan Sistem Informasi Kebijakan IPTEK dan Teknologi Industri. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta. HASTONO DAN ELAN MASBULAN. 2001. Keragaan Reproduksi Domba Rakyat di Kabupaten Garut. Prosiding Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner. Bogor, 17-18 September 2001. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan Bogor. PRIYANTO, D SRI WAHYUNI, B. HARYANTO, E. TRIWULANINGSIH DAN TD SOEDJANA. 1992. Analisa Harga dan Keuntungan Usaha Penggemukan Domba Jantan di Pedesaan. Prosiding Pengolahan dan Komunikasi Hasil-hasil Penelitian dalam Adopsi Teknologi Peternakan, 19-20 September 1991. Balai Penelitian Ternak Bogor. Puslitbag Peternakan. 1989. Pedoman Praktis Beternak Kambing-Domba sebagai Ternak Potong. Badan Litbang Pertanaian. SUBANDRIYO, B. SETIADI, TD. SOEDJANA DAN P. SITORUS. 1994. Produktivitas Usaha Ternak Domba di Pedesaan. Jurnal Penelitian Peternakan No. 1, Maret 1994, hal. 1-7. SUDARYANTO, B., DJAJANEGARA DAN P. SITORUS. 1998. Konsentrasi T3 dalam darah dengan pemberian daun singkong sebagai pakan dasar pda domba. Prosiding Pertemuan Ilmiah Ruminansia. Ruminansia Kecil Jilid 2. P : 103. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. SUPARYANTO, A., ANDI DJAJANEGARA DAN B. SUDARYANTO. 1992. Keragaan Usaha Ternak Domba oleh Peternak Model dan Prospek Pengembangan di Daerah Wanaraja Garut : Aspek Manajemen. Prosiding Pengolahan dan Komunikasi Hasil-hasil Penelitian dalam Adopsi Teknologi Peternakan, 19-20 September 1991. Balai Penelitian Ternak Bogor. TAHER, ASHARI, T. MURTISARI, E JUARINI, RIDWAN DAN TD. CHANIAGO. 1992. Prospek Peternak Domba dan Propil Biologis Domba yang di Pelihara Secara Tradisional pada Agroekosistem pada Perkebunan Karet dan sawah Irigasi. Prosiding Pengolahan dan Komunikasi Hasil-hasil Penelitian dalam Adopsi Teknologi Peternakan, 19-20 September 1991. Balai Penelitian Ternak Bogor. Pusal Penelitian dan Pengembangan Peternakan 3 5