PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN I TAHUN 2016 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2015 PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III TAHUN 2015

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN I TAHUN 2015


PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2015

EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I-2016 TUMBUH 4,58 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN II-2016 Ekonomi Gorontalo Triwulan II-2016 Tumbuh 5,40 Persen Melambat Dibanding Triwulan II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN IV-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN II-2017 EKONOMI BENGKULU (5,04 PERSEN) TUMBUH MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-2016 (Y-ON-Y)

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I-2016 Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2016 Tumbuh 6,61 Persen Meningkat Dibanding Triwulan I-2015

BERITA RESMI STATISTIK

PERTUMBUHAN EKONOMI JAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TRIWULAN I Ekonomi Gorontalo Triwulan I-2015 Tumbuh 4,69 Persen Melambat Dibanding Triwulan I-2014

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH SEMESTER I

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN UTARA TRIWULAN II

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2016

Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN III-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN I/2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN RIAU TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2014

EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II :

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI JAMBI TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI UTARA TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI DI YOGYAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2015

BPS PROVINSI LAMPUNG PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI NUSA TENGGARA BARAT TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI LAMPUNG TRIWULAN III-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI NTT SEMESTER I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN I 2017

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI GORONTALO TAHUN 2016 Ekonomi Gorontalo Tahun 2016 Tumbuh 6,52 Persen

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGGARA

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BENGKULU TRIWULAN II-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN I-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN II-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI MALUKU TRIWUNAN I TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI SUMATERA SELATAN TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI ACEH 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT TRIWULAN III-2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR TRIWULAN II

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA BARAT 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU TRIWULAN II/2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TAHUN 2015

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAHTRIWULAN I-2017

PERTUMBUHAN EKONOMI D.I. YOGYAKARTA TRIWULAN III TAHUN 2016

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN BARAT TRIWULAN II-2016

PERTUMBUHAN EKONOMI SUMATERA BARAT TRIWULAN II-2016

Transkripsi:

No. 55/08/19/Th.X, 5 Agustus 2016 PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II TAHUN 2016 EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN II-2016 TUMBUH 3,67 PERSEN MENINGKAT DIBANDING PERTUMBUHAN TRIWULAN I-2016 Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung triwulan II-2016 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp16.076 miliar dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 2010 besarnya mencapai Rp11.875 miliar. Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan II-2016 dibandingkan triwulan I-2016 (y-on-y) tumbuh sebesar 3,67 persen mengalami peningkatan bila dibandingkan triwulan I-2016 sebesar 3,32 persen. Sementara itu bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 2,65 persen. Secara kumulatif (c-to-c) pertumbuhan ekonominya mencapai 3,50 persen. Baik dari sisi produksi maupun pengeluaran, adanya momen libur sekolah dan persiapan menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri, meningkatnya penyerapan anggaran belanja pemerintah seperti adanya pembayaran gaji ke-13 dan tunjangan hari raya (gaji ke-14), mulai berjalannya pembangunan konstruksi dan adanya pembukaan lahan baru dan penanaman bibit baru, peningkatan stok barang menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri, peningkatan ekspor luar negeri terutama untuk komoditas timah dan karet seiring dengan peningkatan produksi bijih/logam timah dan karet menyebabkan meningkatnya laju pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara penurunan daya beli masyarakat dan dampak melemahnya perekonomian global menyebabkan secara tahunan dan kumulatif semester I-2016 perekonomian lebih lambat dibandingkan triwulan dan semester yang sama tahun sebelumnya. Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan II-2016 mencapai Rp687.292 miliar atau sekitar 22,02 persen dari total PDRB 34 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada triwulan II-2016 mencapai sebesar Rp506.831 miliar dengan pertumbuhan sebesar 2,12 persen (q-to-q), 4,49 persen (y-on-y), dan 4,34 persen (c-to-c). Sementara PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan kontribusi sebesar 2,34 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,52 persen terhadap total PDRB 34 provinsi di Indonesia. A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2016 (c-to-c) Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara kumulatif sampai dengan triwulan II2016 tumbuh sebesar 3,50 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali Pertambangan dan Penggalian yang terkontraksi sebesar -2,34 persen. Hal ini disebabkan produksi bijih timah yang merupakan komoditi unggulan yang dipakai sebagai bahan baku logam timah semakin berkurang dengan harga jual yang lebih rendah dibandingkan semester I-2015. Sementara itu, Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es merupakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar Berita Resmi Statistik No.55/08/19/Th.X, 5 Agustus 2016 1

16,59 persen, diikuti Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 12,77 persen, dan Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 10,01 persen. Pada Grafik 1 terlihat bahwa pertumbuhan Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha Triwulan II-2016 2,94 Jasa Pendidikan Informasi & Komunikasi 9,29 1,60 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Pengadaan Listrik, Gas, & Produksi Es Distribusi Usaha yang kontribusinya terhadap PDRB Pertumbuhan tidak terlalu besar. Kontribusi terbesar adalah 6,17 persen yaitu pada Lapangan Usaha 9,94 1,83 Jasa Keuangan & Asuransi ekonomi yang tinggi terjadi pada Lapangan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan 10,01 6,17 Jaminan Sosial Wajib. Sementara itu, jika dilihat dari struktur ekonomi, lapangan usaha 12,77 dengan 0,10 16,59 kontribusi tiga terbesar bagi perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sampai dengan triwulan II-2016 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (20,08 persen); Industri Pengolahan (19,95 persen), dan Perdagangan Besar-Eceran, dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (14,69 persen). Lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan dan Perdagangan BesarEceran, dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor mampu tumbuh masing-masing sebesar 4,76 persen dan 4,94 persen, sedangkan lapangan usaha Industri Pengolahan hanya mampu tumbuh sebesar 0,37 persen. Rendahnya pertumbuhan pada lapangan usaha Industri Pengolahan ini berpengaruh pada perlambatan ekonomi secara kumulatif sampai dengan triwulan II-2016 dibandingkan kumulatif triwulan II-2015. Grafik 2. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan II-2016 (c to c) 4,59 2,11 0,70 0,41 0,12 1,25 Tw II-2014 dilihat pertumbuhan Pertanian, 4,03 0,76 0,44 0,37 0,53 1,94 Tw II-2015 3,50 0,90 0,68 0,64 0,44 0,84 Tw II-2016 Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Perdagangan Besar-Eceran, & Reparasi Mobil-Sepeda Motor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib Konstruksi Lainnya PDRB 2 Bila dari penciptaan ekonomi, Kehutanan, sumber lapangan dan usaha Perikanan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,90 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran, dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,68 persen. Sementara 15 lapangan usaha lainnya menciptakan pertumbuhan sebesar 1,92 persen. Jika dicermati, secara kumulatif sampai dengan triwulan II-2016, sumbangan lapangan usaha terhadap penciptaan pertumbuhan ekonomi hampir merata seluruhnya di bawah 1 persen. Berita Resmi Statistik No. 55/08/Th.X, 5 Agustus 2016

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2016 Terhadap Triwulan II-2015 (y-on-y) Pada triwulan II-2016 ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh sebesar 3,67 persen, melambat bila dibandingkan triwulan II-2015 (y-on-y) yang tumbuh sebesar 3,97 persen. Pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha kecuali Pertambangan dan Penggalian dan Jasa Perusahaan yang masing-masing terkontraksi sebesar -1,73 persen dan 0,29 persen. Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es merupakan lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 19,38 persen, diikuti Jasa Grafik 3. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha Triwulan II-2016 Keuangan dan Asuransi sebesar 14,86 persen, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 12,81 persen, dan Jasa Lainnya Informasi & Komunikasi 0,75 1,60 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib Jasa Keuangan Pengadaan Listrik, Gas, & Produksi Es Distribusi 9,16 Pertumbuhan 1,82 0,10 Meningkatnya penjualan tenaga listrik yang sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, 9,93 6,34 Informasi dan Komunikasi sebesar 9,93 persen. meningkatnya jasa perantara keuangan/bank, 12,81 jasa keuangan lainnya, dan jasa penunjang keuangan, meningkatnya penyerapan anggaran 14,86 belanja pemerintah, dan kebutuhan akses 19,38 internet yang peningkatan meningkat pertumbuhan mendorong pada keempat lapangan usaha tersebut. Sementara untuk kontribusi ke empat lapangan usaha tersebut paling besar adalah 6,34 persen yaitu pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib. Struktur perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan II-2016 masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri Pengolahan (19,93 persen); Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (19,90 persen), dan Perdagangan Besar-Eceran, dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (14,75 persen), dengan laju pertumbuhan masing-masing sebesar 0,83 persen, 3,89 persen, dan 5,21 persen. Meskipun kontribusi Industri Pengolahan cukup besar, tetapi laju pertumbuhannya hanya 0,83 persen. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2016. Grafik 4. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan II-2016 (y on y) 4,84 2,01 0,74 0,35 0,24 1,51 Tw II-2014 Sumber utama pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan II-2016 adalah lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, 3,97 3,67 dan Perikanan sebesar 0,73 persen, diikuti 0,85 0,46 0,48 0,46 0,73 0,72 0,65 0,49 1,07 Perdagangan 1,72 Tw II-2015 Tw II-2016 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Perdagangan Besar-Eceran, & Reparasi Mobil-Sepeda Motor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib Konstruksi Lainnya Besar-Eceran, dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,72 persen. Untuk ke-15 lapangan usaha lainnya menciptakan pertumbuhan sebesar 2,22 persen. Secara keseluruhan, masing-masing lapangan usaha menciptakan pertumbuhan di bawah 1 persen. Berita Resmi Statistik No.55/08/19/Th.X, 5 Agustus 2016 3

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2016 Terhadap Triwulan I-2016 (q-to-q) Ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Grafik 5. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Lapangan Usaha triwulan II-2016 bila dibandingkan triwulan 5 sebelumnya (q-to-q) tumbuh 2,65 persen. 4 Kondisi tersebut didorong oleh meningkatnya 3 kinerja hampir seluruh lapangan usaha, kecuali 2 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, dan Daur 1 Ulang 0-1 I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 II-15 III-15 IV-15 I-16 II-16-2 -3-4 -5 Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan PDRB yang terkontraksi -0,03 persen. Pertumbuhan tinggi terjadi pada lapangan usaha Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 6,53 persen, diikuti Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 5,26 persen, dan Jasa Lainnya sebesar 4,93 persen. Peningkatan penyerapan anggaran belanja pemerintah dengan adanya pembayaran gaji ke-13 dan tunjangan hari raya (gaji ke-14), mulai berjalannya proyek-proyek pembangunan oleh pemerintah, dan peningkatan belanja bantuan sosial mendorong tingginya laju pertumbuhan pada lapangan usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib. Peningkatan aktivitas rumah sakit/klinik dan peningkatan kegiatan sosial pada bulan puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri, serta adanya musim libur sekolah dengan range waktu yang cukup lama yang menyebabkan terjadinya peningkatan pengunjung di tempat-tempat rekreasi menyebabkan tingginya laju pertumbuhan pada lapangan usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dan lapangan usaha Jasa Lainnya. Sementara lapangan usaha Industri Pengolahan yang kontribusinya hampir 20 persen terhadap pembentukan PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mampu tumbuh sebesar 2,54 persen yang disebabkan meningkatnya kinerja industri makanan, industri furnitur, dan industri alat angkutan menjelang hari raya Idul Fitri, meningkatnya industri karet seiring peningkatan produksi karet, dan meningkatnya industri logam dasar seiring dengan meningkatnya harga logam timah. B. PDRB MENURUT PENGELUARAN Pertumbuhan Kumulatif Triwulan II-2016 (c-to-c) Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan ekonomi semester I-2016 tumbuh sebesar 3,50 persen. Jika dibandingkan terhadap semester I-2015 mengalami perlambatan. Tumbuhnya ekonomi di semester I-2016 didorong oleh komponen pengeluaran seperti Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT), Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PKLNPRT), Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP), dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami peningkatan. Pengeluaran Konsumsi LNPRT merupakan komponen yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 11,37 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Rumah 4 Berita Resmi Statistik No. 55/08/Th.X, 5 Agustus 2016

Tangga sebesar 7,04 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 6,86 persen. Sementara Ekspor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah mengalami pertumbuhan negatif yaitu masing-masing sebesar -30,32 persen dan -45,17 persen. Penurunan Ekspor Luar Negeri disebabkan terus menurunnya produksi logam timah sebagai dampak dari semakin berkurangnya ketersediaan sumber daya alam yaitu bijih timah. Selain itu, kurang kondusifnya perekonomian global ikut mendorong perekonomian domestik melambat. Grafik 6. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen Semester I-2016 60,00 56,78 Struktur ekonomi Provinsi 50,00 Belitung semester I-2016 40,00 didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi 30,00 Rumah Tangga (56,78 persen), diikuti Ekspor Luar 20,00 11,37 10,16 6,86 7,04 pengeluaran PKLNPRT Bruto (24,43 persen), dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (10,16 persen). Sementara Impor Luar 0,70 PKRT Pertumbuhan PKP Distribusi Negeri yang menjadi pengurang PDRB dan Net Ekspor Antar Daerah memberikan kontribusi masingmasing sebesar 2,56 persen dan -15,80 persen. Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (c-to-c) ekonomi, secara kumulatif pada triwulan II-2016 Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 5,00 4,00 menurut Bangka Negeri (24,90 persen), Pembentukan Modal Tetap 10,00 - Kepulauan 4,03 0,90 1,49 3,32 3,00 1,07 3,50 memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,61 persen, diikuti oleh PMTB sebesar 1,07 persen. Sementara gabungan komponen lainnya memiliki sumber pertumbuhan negatif sebesar -1,18 persen. 2,00 3,50 2,97 3,61 Penciptaan pertumbuhan oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga tersebut menunjukkan 1,00 perkembangan yang baik. Hal ini disebabkan daya 0,00 Tw II-2015-1,00-2,00-0,43 PKRT Tw I-2016 Tw II-2016-1,08-1,18 PMTB Lainnya beli masyarakat cukup baik pada semester ini sebagai dampak dari puasa, libur sekolah dan adanya penambahan penghasilan selain gaji menjelang hari raya Idul Fitri. Berita Resmi Statistik No.55/08/19/Th.X, 5 Agustus 2016 5

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2016 Terhadap Triwulan II-2015 (y-on-y) Grafik 8. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen Pengeluaran Triwulan II-2016 60,00 57,26 Pada triwulan II-2016 ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dibandingkan tumbuh triwulan 3,67 persen II-2015 bila (y-on-y). 50,00 Pertumbuhan terjadi pada 40,00 pengeluaran, kecuali pada Ekspor Luar Negeri, Perubahan Inventori dan Net Ekspor Antar Daerah 30,00 20,00 yang mengalami kontraksi masing-masing sebesar 11,69 10,00 - beberapa komponen 8,04 10,86-23,80 persen, -21,09 persen, dan -33,67 persen. 7,27 Salah satu penyebab menurunnya Ekspor Luar 0,70 PKLNPRT PKP Pertumbuhan PKRT Distribusi Negeri adalah menurunnya ekspor industri CPO dan produk hasil perkebunan, seperti lada. Sementara Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB mengalami pertumbuhan cukup tinggi. Komponen yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah Pengeluaran Konsumsi LNPRT yaitu sebesar 11,69 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 8,04 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 7,27 persen. Penyebab pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi LNPRT pada triwulan ini adalah adanya peningkatan dari lembaga keagamaan dalam menjalankan puasa, organisasi lainnya yang mengalami peningkatan pada saat puasa adalah organisasi sosial seperti panti asuhan islam, adanya even-even yang diselenggarakan oleh organisasi perkumpulan seperti triathlon Sungailiat, dan sebagainya. Struktur ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan II-2016 menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (57,26 persen), diikuti Ekspor Luar Negeri (29,05 persen), Pembentukan Modal Tetap Bruto (24,72 persen), dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (10,86 persen). Sementara Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB dan Net Ekspor Antar Daerah memberikan kontribusi masing-masing sebesar 2,48 persen dan -21,61 persen. Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan Grafik 9. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran ekonomi triwulan II-2016, Pengeluaran Konsumsi 6,00 Rumah Tangga memiliki sumber pertumbuhan 5,00 4,00 3,00 3,97 0,90 1,10 3,32 0,00-1,00-2,00 6 tertinggi sebesar 3,72 persen, diikuti PMTB sebesar 3,67 1,24 persen, dan untuk komponen lainnya sebesar -1,29 persen. Ekpor Luar Negeri memiliki sumber 2,00 1,00 1,24 2,85 3,72 3,50 persen. Sementara untuk Impor Luar Negeri yang 0,02 Tw II-2015 PKRT pertumbuhan yang negatif yaitu sebesar -12,95 Tw I-2016-1,08 PMTB Tw II-2016-1,29 Lainnya menjadi pengurang PDRB memiliki sumber pertumbuhan positif yaitu sebesar 1,54 persen. Berita Resmi Statistik No. 55/08/Th.X, 5 Agustus 2016

Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II-2016 Terhadap Triwulan I-2016 (q-to-q) Grafik 10. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Komponen Pengeluaran Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan II-2016 tumbuh sebesar 2,65 60,00 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya 40,00 (q-to-q). Hampir seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif, kecuali Impor 20,00 Luar 0,00 I-14 II-14 III-14 IV-14 I-15 II-15 III-15 IV-15 I-16 II-16-20,00 PKP PMTB Ekspor Luar Negeri PDRB -40,00-60,00 Negeri pertumbuhan. yang Net mengalami Ekspor Antar kontraksi Daerah memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 101,88 persen, diikuti oleh Ekspor Luar Negeri sebesar 41,15 persen, Perubahan Inventori sebesar 13,58 persen, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah sebesar 8,73 persen, PMTB sebesar 3,44 persen, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga sebesar 2,19 persen, dan Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 1,49 persen. Sementara Impor Luar Negeri mengalami kontraksi sebesar -9,33 persen. Kinerja perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan ini cukup baik. Kondisi ini tercermin dari naiknya Ekspor Luar Negeri yang cukup tinggi. komoditas unggulan yang mendorong ekspor tumbuh yaitu ekspor logam timah mengalami peningkatan. Selain itu, dengan membaiknya harga karet, produksinya pada triwulan ini cukup tinggi sehingga ekspor komoditas karet juga tumbuh. Peningkatan Perubahan Inventori disebabkan meningkatnya stok barang menjelang Hari Raya Idul Fitri. Peningkatan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah disebabkan mulai lancarnya penyerapan anggaran pemerintah untuk belanja barang dan jasa. Selain itu, pada triwulan ini adanya pencairan gaji ke-13 dan tunjangan hari raya (gaji ke-14) pada bulan Juni 2016. Peningkatan PMTB disebabkan mulai berjalannya aktivitas pembangunan yang dilakukan pemerintah dimana penyerapan belanja modal cukup baik. Selain itu, banyak pembangunan perumahan subsidi, pembangunan konstruksi lainnya dan adanya pembukaan lahan baru serta penanaman bibit baru. Adanya momen puasa, libur sekolah dan dan persiapan menjelang Hari Raya Idul Fitri menjadi penyebab peningkatan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Sementara peningkatan Pengeluaran Konsumsi LNPRT disebabkan adanya peningkatan kegiatan lembaga keagamaan diantaranya adalah cengbeng (sembahyang kubur) dan pelaksanaan bulan puasa. Selain itu peningkatan kegiatan organisasi sosial, organiasi perkumpulan hobi, olahraga, seni dan partai politik juga terjadi pada triwulan ini. C. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Total PDRB ADHB Pulau Sumatera pada triwulan II-2016 mencapai Rp687.292 miliar atau sekitar 22,02 persen dari total PDRB 34 Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau Sumatera pada Berita Resmi Statistik No.55/08/19/Th.X, 5 Agustus 2016 7

triwulan II-2016 mencapai sebesar Rp506.831 miliar. Pada triwulan II-2016, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera mencapai 2,12 persen jika dibandingkan triwulan I-2016 (q-to-q) dan 4,49 persen jika dibandingkan triwulan II-2015 (y-on-y). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera pada semester I-2016 mencapai 4,34 persen jika dibandingkan dengan semester I-2015. Perlambatan perekonomian global yang ditandai dengan menurunnya daya beli masyarakat dan menurunnya harga minyak dunia dan komoditas tambang lainnya membawa dampak bagi perekonomian Indonesia termasuk wilayah Sumatera. Struktur perekonomian Pulau Sumatera triwulan II-2016 secara spasial masih didominasi oleh tiga Provinsi yaitu Riau, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Kontribusi ketiga provinsi tersebut mencapai 59,46 persen terhadap total PDRB ADHB Pulau Sumatera. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat provinsi-provinsi tersebut merupakan provinsi yang kaya sumber daya alam. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hanya menempati urutan kesembilan sebagai penyumbang PDRB di Pulau Sumatera, masih di bawah Provinsi Aceh yang menempati urutan kedelapan, namun di atas Provinsi Bengkulu yang menempati urutan terakhir. Kontribusi PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan II-2016 hanya sebesar 2,34 persen terhadap PDRB Pulau Sumatera dan 0,52 persen terhadap total PDRB 33 provinsi di Indonesia. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera triwulan II-2016 (q-to-q) terjadi pada seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Provinsi Lampung sebesar 4,33 persen, diikuti oleh Provinsi Sumatera Selatan sebesar 3,73 persen, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 2,65 persen, dan Provinsi Sumatera Barat sebesar 2,14 persen. Keempat provinsi tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yaitu di atas 2,12 persen. Provinsi Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 2,12, sama dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Sementara kelima provinsi lainnya berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Adanya momen libur sekolah dan persiapan menjelang puasa dan Hari Raya Idul Fitri setidaknya berpengaruh terhadap peningkatan laju pertumbuhan ekonomi ditengah menurunnya daya beli masyarakat. Grafik 11. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan II-2016 (q-to-q) 5,00 4,00 4,33 3,73 2,65 3,00 2,14 Sumatera 2,12 2,12 1,78 2,00 1,77 1,28 1,00 1,14 0,87 0,00-1,00 Lampung Sumatera Selatan 8 Kep. Sumatera Kepulauan Bangka Barat Riau Belitung Riau Berita Resmi Statistik No. 55/08/Th.X, 5 Agustus 2016 Jambi Aceh Bengkulu Sumatera Utara

Grafik 12. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan II-2016 (y-on-y) 7,00 6,00 5,78 5,67 5,41 5,40 5,21 5,13 Sumatera 4,49 5,00 3,67 4,00 3,57 3,54 3,00 2,40 2,00 1,00 0,00-1,00 Sumatera Sumatera Bengkulu Kepulauan Lampung Sumatera Barat Utara Riau Selatan Kep. Bangka Belitung Jambi Aceh Riau Jika dibandingkan dengan triwulan II-2015 (y-on-y), secara spasial pertumbuhan ekonomi terjadi pada seluruh provinsi di Pulau Sumatera. Enam provinsi (Sumatera Barat, Sumatera Utara, Bengkulu, Kepulauan Riau, Lampung, dan Sumatera Selatan) berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yaitu di atas 4,49 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama ketiga provinsi lainnya (Jambi, Aceh, dan Riau) berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Provinsi Lampung mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,78 persen, diikuti Sumatera Utara sebesar 5,67 persen, dan Bengkulu sebesar 5,41 persen. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan ketujuh dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,67 persen. Grafik 13. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Sumatera Triwulan II-2016 (c-to-c) 7,00 6,00 5,00 5,64 5,34 5,20 5,14 5,05 4,98 Sumatera 4,34 3,59 4,00 3,51 3,50 3,00 2,36 2,00 1,00 0,00-1,00 Sumatera Sumatera Bengkulu Lampung Sumatera Kepulauan Barat Utara Selatan Riau Aceh Jambi Kep. Bangka Belitung Riau Secara kumulatif, jika dibandingkan dengan triwulan II-2015 (c-to-c), maka enam provinsi pertumbuhan ekonominya berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera, yaitu di atas 4,34 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi keempat provinsi lainnya (termasuk Provinsi Kepulauan Bangka Berita Resmi Statistik No.55/08/19/Th.X, 5 Agustus 2016 9

Belitung) berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatera. Provinsi Sumatera Barat mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 5,64 persen, diikuti Sumatera Utara sebesar 5,34 persen, dan Bengkulu sebesar 5,20 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kesembilan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,50 persen. 10 Berita Resmi Statistik No. 55/08/Th.X, 5 Agustus 2016

Tabel 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku Lapangan Usaha Triw II2015 (1) Triw I2016 Harga Konstan 2010 Triw II2016 Triw II2015 Triw I2016 Triw II2016 (2) (3) (4) (5) (6) (7) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2 958 3 151 3 200 2 165 2 218 2 249 B Pertambangan dan Penggalian 1 962 1 845 1 905 1 639 1 573 1 610 C Industri Pengolahan 3 250 3 105 3 204 2 610 2 566 2 631 D Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es 12 15 16 9 10 11 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang 3 3 3 2 2 2 F Konstruksi 1 310 1 362 1 409 929 953 986 G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 2 113 2 276 2 371 1 578 1 612 1 661 H Transportasi dan Pergudangan 610 640 656 416 433 440 I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 364 380 397 260 261 269 J Informasi dan Komunikasi 234 248 257 211 225 232 K Jasa Keuangan dan Asuransi 249 287 293 184 208 211 L Real Estate 496 509 525 364 367 376 M,N Jasa Perusahaan 43 43 44 31 30 30 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 855 934 1 019 585 619 659 P Jasa Pendidikan 393 461 469 262 280 285 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 179 178 188 134 133 140 R,S, T,U Jasa Lainnya 105 114 120 76 79 83 15 136 15 551 16 076 11 455 11 569 11 875 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Berita Resmi Statistik No.55/08/19/Th.X, 5 Agustus 2016 11

Tabel 2. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 2010 Triwulan II-2016 Lapangan Usaha Triw II-2016 terhadap Triw I-2016 (q-to-q) Triw I-2016 terhadap Triw I-2015 (y-on-y) Triw II-2016 terhadap Triw II-2015 (y-on-y) Semester I-2016 terhadap Semester I-2015 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan Triw II-2016 (y-on-y) (1) (2) (3) (4) (5) (6) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 1,41 5,67 3,89 4,76 0,73 B Pertambangan dan Penggalian 2,37-2,96-1,73-2,34-0,25 C Industri Pengolahan 2,54-0,09 0,83 0,37 0,19 D Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es 4,41 19,38 16,59 0,02 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang -0,03 6,18 7,40 0,00 F Konstruksi 3,37 6,08 5,38 0,49 G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3,00 5,21 4,94 0,72 H Transportasi dan Pergudangan 1,70 9,07 5,65 7,32 0,21 I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 3,10 2,66 3,70 3,19 0,08 J Informasi dan Komunikasi 3,38 9,96 9,93 9,94 0,18 K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,33 5,50 14,86 10,01 0,24 L Real Estate 2,42 2,91 3,14 3,02 0,10 Jasa Perusahaan 1,54 0,90-0,29 0,29 0,00 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 6,53 12,81 12,77 0,65 P Jasa Pendidikan 1,72 9,88 8,71 9,29 0,20 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 5,26 1,07 3,94 2,52 0,05 Jasa Lainnya 4,93 8,44 9,16 8,81 0,06 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 2,65 3,32 3,67 3,50 3,67 M,N R,S, T,U 12 13,81 8,65 4,66 4,67 12,72 Berita Resmi Statistik No. 55/08/Th.X, 5 Agustus 2016

Tabel 3. Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Triwulan II dan Semester I-2015 dan Triwulan I, II dan Semester I-2016 2015 2016 Lapangan Usaha Triw II (1) (2) Semester I (3) Triw I (4) Triw II (5) Semester I (6) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 19,54 19,45 20,26 19,90 20,08 B Pertambangan dan Penggalian 12,96 13,15 11,86 11,85 11,85 C Industri Pengolahan 21,47 21,70 19,97 19,93 19,95 D Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es 0,08 0,08 0,10 0,10 0,10 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 F Konstruksi 8,65 8,66 8,76 8,77 8,76 G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 13,96 13,87 14,63 14,75 14,69 H Transportasi dan Pergudangan 4,03 3,94 4,12 4,08 4,10 I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum 2,41 2,39 2,45 2,47 2,46 J Informasi dan Komunikasi 1,55 1,54 1,59 1,60 1,60 K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,65 1,72 1,84 1,82 1,83 L Real Estate 3,28 3,27 3,27 3,27 3,27 Jasa Perusahaan 0,28 0,28 0,28 0,27 0,28 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5,65 5,49 6,01 6,34 6,17 P Jasa Pendidikan 2,60 2,57 2,96 2,92 2,94 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,18 1,18 1,15 1,17 1,16 Jasa Lainnya 0,69 0,69 0,73 0,74 0,74 M,N R,S, T,U PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Berita Resmi Statistik No.55/08/19/Th.X, 5 Agustus 2016 13

Tabel 4. PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2010 (miliar rupiah) Harga Berlaku Komponen Triw II2015 Triw I2016 Triw II2016 Triw II2015 Triw I2016 Triw II2016 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 7 999 8 755 9 204 5 864 6 156 6 291 93 109 113 68 75 76 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1 522 1 466 1 746 1 122 1 115 1 212 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 3 539 3 753 3 974 2 441 2 497 2 583 5 Perubahan Inventori 290 199 240 220 153 174 6 Ekspor Luar Negeri 6 006 3 204 4 671 6 229 3 363 4 746 7 Impor Luar Negeri 221 412 398 153 364 330 8 Net Ekspor Antar Daerah -4 092-1 523-3 474-4 336-1 426-2 877 15 551 16 076 11 455 11 569 11 875 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 14 Harga Konstan 2010 15 136 Berita Resmi Statistik No. 55/08/Th.X, 5 Agustus 2016

Tabel 5. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 2010 Triwulan II-2016 Komponen (1) Triw II-2016 terhadap Triw I-2016 (q-to-q) Triw I-2016 terhadap Triw I-2015 (y-on-y) Triw II-2016 terhadap Triw II-2015 (y-on-y) Semester I-2016 terhadap Semester I-2015 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan Triw II-2016 (y-on-y) (5) (6) (2) (3) (4) 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2,19 6,80 7,27 7,04 3,72 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 1,49 11,06 11,69 11,37 0,07 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 8,73 5,61 8,04 6,86 0,79 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 3,44 4,20 5,80 5,01 1,24 5 Perubahan Inventori 13,58-27,31-21,09-24,13-0,41 6 Ekspor Luar Negeri 41,15-37,82-23,80-30,32-12,95 7 Impor Luar Negeri -9,33 84,82 115,23 98,14 1,54 8 Net Ekspor Antar Daerah 101,88-59,38-33,67-45,17 12,75 2,65 3,32 3,67 3,50 3,67 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Berita Resmi Statistik No.55/08/19/Th.X, 5 Agustus 2016 15

Tabel 6. Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan II-2015 dan Semester I-2015 dan Triwulan I, II, dan Semester I-2016 Komponen (1) 2015 2016 (2) Semester I-2015 (3) 52,85 52,93 56,30 57,26 56,78 0,62 0,62 0,70 0,70 0,70 Triw II-2015 Triw I-2016 Triw II-2016 (4) (5) Semester I-2016 (6) 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 10,05 9,63 9,42 10,86 10,16 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 23,38 23,40 24,14 24,72 24,43 5 Perubahan Inventori 1,92 1,93 1,28 1,50 1,39 6 Ekspor Luar Negeri 39,68 38,47 20,61 29,05 24,90 7 Impor Luar Negeri 1,46 1,66 2,65 2,48 2,56 8 Net Ekspor Antar Daerah -27,04-25,32-9,80-21,61-15,80 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 16 Berita Resmi Statistik No. 55/08/Th.X, 5 Agustus 2016

Tabel 7. Laju Pertumbuhan PDRB per Provinsi di Pulau Sumatera Tahun Dasar 2010 Triwulan II-2016 Pertumbuhan Komponen ADHB (miliar rupiah) ADHK (miliar rupiah) (1) (2) (3) Aceh Kontribusi q-to-q y-on-y c-to-c Terhadap Pulau (4) (5) (6) (7) Terhadap Total 33 Provinsi (8) 33 821 28 781 1,28 3,54 3,59 4,92 1,08 Sumatera Utara 154 252 114 686 0,87 5,67 5,34 22,44 4,94 Sumatera Barat 47 446 36 669 2,14 5,78 5,64 6,90 1,52 166 410 112 132 1,78 2,40 2,36 24,21 5,33 Jambi 42 198 32 345 1,77 3,57 3,51 6,14 1,35 Sumatera Selatan 88 057 66 632 3,73 5,13 5,05 12,81 2,82 Bengkulu 13 605 9 904 1,14 5,41 5,20 1,98 0,44 Lampung 70 626 53 281 4,33 5,21 5,14 10,28 2,26 Kepulauan Bangka Belitung 16 076 11 875 2,65 3,67 3,50 2,34 0,52 Kepulauan Riau 54 801 40 526 2,12 5,40 4,98 7,98 1,76 Pulau Sumatera 687 292 506 831 2,12 4,49 4,34 22,02 Riau Berita Resmi Statistik No.55/08/19/Th.X, 5 Agustus 2016 17

BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Darwis Sitorus, S.Si, M.Si Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Http://babel. bps.go.id 18 Berita Resmi Statistik No. 55/08/Th.X, 5 Agustus 2016