PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III TAHUN 2015

Transkripsi

1 No. 76/11/19/Th.IX, November 01 PERTUMBUHAN EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III TAHUN 01 EKONOMI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TRIWULAN III-01 TUMBUH,96 PERSEN MELAMBAT DIBANDING TRIWULAN II-01 Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-01 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp1.40 miliar dan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) 010 besarnya mencapai Rp11.80 miliar. Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-01 dibandingkan triwulan III-014 (y-on-y) tumbuh sebesar,96 persen mengalami perlambatan bila dibandingkan triwulan II-01 sebesar,97 persen. Kondisi tersebut merupakan kondisi tahunan terendah sejak tahun 010. Sementara itu bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) tumbuh sebesar 1,08 persen. Secara kumulatif (c-to-c) pertumbuhan ekonominya mencapai 4,01 persen. Dari sisi produksi, kondisi cuaca yang relatif lebih baik, diiringi meningkatnya produksi ikan dan kelapa sawit, realisasi belanja pegawai yang meningkat signifikan, musim libur sekolah dan aktivitas perdagangan yang meningkat menjelang Hari Raya Idul Fitri menyebabkan meningkatnya laju pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya meskipun mengalami perlambatan. Rendahnya harga jual karet dan Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit sebagai penopang ekonomi masyarakat setelah beralih dari usaha pertambangan dan harga jual logam timah yang masih rendah, mengakibatkan perekonomian secara tahunan dan kumulatif sampai dengan trwiulan III-01 lebih lambat dibandingkan triwulan dan kumulatif yang sama tahun 014. Dari sisi pengeluaran, adanya Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha, peningkatan aktivitas organisasi sosial dan partai politik menjelang Pilkada serentak, mulai lancarnya penyerapan anggaran pemerintah, mulai berjalannya pembangunan konstruksi seperti pembagunan talud, rumah sakit, gedung pemerintah, tempat ibadah, dan perumahan, dan peningkatan stok barang menyebabkan meningkatnya laju pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya. Penurunan ekspor timah akibat penerapan Permendag No. tahun 01, penurunan daya beli masyarakat dan dampak melemahnya perekonomian global menyebabkan secara triwulanan, tahunan, dan kumulatif triwulan III-01 perekonomian lebih lambat dibandingkan triwulan II sebelumnya, triwulan III dan kumulatif triwulan III tahun sebelumnya. Total PDRB ADHB Pulau pada triwulan III-01 mencapai Rp miliar atau sekitar,7 persen dari total PDRB Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau pada triwulan III01 mencapai sebesar Rp01.11 miliar dengan pertumbuhan sebesar, persen (q-to-q),,04 persen (y-on-y), dan,16 persen (c-to-c). Sementara PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memberikan kontribusi sebesar,0 persen terhadap PDRB Pulau dan 0,1 persen terhadap total PDRB provinsi di Indonesia. A. PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-01 Terhadap Triwulan III-014 (y-on-y) Ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-01 tumbuh,96 persen, melambat dibanding triwulan III-014 yang tumbuh 4,77 persen. Pertumbuhan didukung oleh seluruh lapangan usaha kecuali Pengadaan Listrik dan Gas. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, November 01 1

2 dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 11,17 persen, diikuti Jasa Keuangan sebesar 9,11 persen, dan Jasa Pendidikan 8,9 persen. Pada Grafik 1 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi pada lapangan ssaha yang kontribusinya terhadap PDRB tidak terlalu besar. Penyebab tingginya laju pertumbuhan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib adalah diantaranya adalah pembayaran gaji ke-1 dan rapel gaji yang dibayarkan pada bulan Juli. Grafik 1. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-01 Struktur PDRB Kepulauan Bangka Belitung atas dasar harga berlaku triwulan III-01 masih di didominasi oleh tiga lapangan usaha 11,17 9,11 8,9 utama yaitu: Industri Pengolahan sebesar 8,18 6,49 6,00 0,80 persen; Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 1,86,74 1,4 0,70 Adm. Jasa Keuangan Jasa Pemerintahan, Pendidikan Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib Jasa lainnya Informasi & Komunikasi Perdagangan 19,94 Besar-Eceran persen dan dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 14, persen. Tetapi dari sisi laju pertumbuhan ke- lapangan usaha tersebut tumbuh tidak terlalu besar masing-masing 1,0 persen, 6,8 persen, Pertumbuhan Distribusi Grafik. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-01 (y on y) 4,80 sebesar 4,77 1,48 1,61 0,67 0,4 0, 0, 0,9 0,8 1,90 1,98 Tw III-01 Tw III-014,96 1,18 0,6 0, 0,6 1,1 Tw III-01 Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Perdagangan Besar-Eceran & Reparasi Mobil-Sepeda Motor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib Konstruksi Lainnya dan 4,74 persen. Sumber utama pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-01 adalah Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 1,18 persen, diikuti Perdagangan Besar- Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor 0,6 persen, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 0, persen, dan Konstruksi sebesar 0,6 persen. Untuk ke-1 lapangan usaha lainnya menciptakan pertumbuhan sebesar 1,1 persen. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-01 Terhadap Triwulan II-01 (q-to-q) Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-01 terhadap triwulan II-01 tumbuh 1,08 persen. Pertumbuhan tersebut didorong oleh sebagian besar lapangan usaha. Ada 4 (empat) lapangan usaha yang mengalami konstrakasi yaitu: Pertambangan dan Penggalian (-1,98 persen), Penyediaan Makanan dan Minuman (-1,18 persen), Real Estate (-1,07 persen), Jasa Perusahaan (-0,6 Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, November 01

3 Grafik. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Lapangan Usaha persen), dan Pengadaan Listrik (-0,1 persen). Pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha Jasa Keuangan sebesar 1,47 persen setelah pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi yang cukup dalam, diikuti Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan 1-1 Jaminan Sosial Wajib sebesar,84 persen, I-1 II-1 III-1 IV-1 I-14 II-14 III-14 IV-14 I-1 II-1 III-1 dan Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dipengaruhi oleh faktor musiman. Kondisi - Pertambangan dan Penggalian cuaca Industri Pengolahan meningkatnya hasil tangkapan ikan nelayan, PDRB - sebesar,66 persen yang pertumbuhannya yang kondusif berdampak pada puncak panen lada yang terjadi di Bulan Agustus dan didorong dengan harga jual yang masih tinggi, serta produksi kelapa sawit yang relatif masih stabil menjadi faktor pendorong tingginya laju pertumbuhan lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-01 (c-to-c) Perekonomian Kepulauan Bangka Belitung secara kumulatif sampai dengan triwulan III-01 tumbuh sebesar 4,01 persen. Pertumbuhan didukung oleh seluruh lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Jasa Pendidikan sebesar 9,00 persen, diikuti Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 8,77 persen dan Informasi dan Komunikasi sebesar 7,4 persen. Pada Grafik 1 terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi terjadi pada lapangan ssaha yang kontribusinya terhadap PDRB tidak terlalu besar. Sementara, jika dilihat dari struktur ekonomi, Grafik 4. Pertumbuhan dan Distribusi Kumulatif Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-01 9,00 tiga besar kontribusi lapangan usaha terhadap PDRB Kepulauan Bangka Belitung sampai 8,77 7,4 7,8 7, dengan triwulan III-01 masih didominasi,66,6 Jasa Pendidikan oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Industri 1,4 0,69 Adm. Informasi dan Pemerintahan, Komunikasi Pertahanan, & Jaminan Sosial Wajib 1,18 Jasa lainnya Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial Pertumbuhan Distribusi Pengolahan (1,9 persen); Pertanian, Kehutanan dan Perikanan (19,6 persen) dan Perdagangan Besar-Eceran dan Reparasi Mobil-Sepeda Motor (14,00 persen). Tetapi dari sisi pertumbuhan ekonomi, ke- lapangan usaha tersebut tumbuh tidak terlalu besar, Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, November 01

4 masing-masing 1, persen, 4,8 persen dan,69 persen. Hal tersebut memberikan gambaran terjadinya perlambatan ekonomi secara kumulatif sampai dengan triwulan III-01. Grafik. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Beberapa Lapangan Usaha Triwulan III-01 (c to c) Bila dilihat dari pertumbuhan penciptaan ekonomi, sumber lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memiliki,6 sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,91 4,6 0,9 0,8 4,01 persen, diikuti Perdagangan Besar-Eceran dan 0,91 Reparasi Mobil-Sepeda Motor sebesar 0,1 0,1 0,47 0,44 persen dan kosntruksi sebesar 0,47 persen. 1,79 1,67 menciptakan pertumbuhan sebesar,11 persen. Tw III-014 Tw III-01 Jika dicermati, secara kumulatif sampai 1,94 0,9 0,64 0,1 0,08 0,09,7 Tw III-01 Sementara dengan Pertanian, Kehutanan, & Perikanan Perdagangan Besar-Eceran & Reparasi Mobil-Sepeda Motor Konstruksi Pertambangan & Penggalian Lainnya PDRB 14 lapangan usaha lainnya triwulan III-01, sumbangan usaha terhadap penciptaan lapangan pertumbuhan ekonomi hampir merata seluruhnya di bawah 1 persen. B. PDRB MENURUT PENGELUARAN Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-01 Terhadap Triwulan III-014 (y-on-y) Grafik 6. Pertumbuhan dan Distribusi Beberapa Komponen Pengeluaran Triwulan III-01 7 Pada triwulan III-01 ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tumbuh,96 persen bila dibandingkan triwulan III-014 (y-on-y). 70,19 6 Pertumbuhan Pertumbuhan terjadi pada beberapa komponen Distribusi pengeluaran, kecuali pada Ekspor Luar Negeri 4 dan Net Ekspor Antar Daerah yang mengalami kontraksi masing-masing sebesar 19,90 persen dan,71 persen. Penurunan Ekspor Luar Negeri 1,80 - PI,68 0,64 PKLNPRT,1 10,4 disebabkan menurunnya ekspor komoditas timah akibat pemberlakuan Permendag No. tahun PKP 01, penurunan ekspor komoditas kelapa sawit, dan melemahnya perekonomian global. Sementara Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB juga mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 6,68 persen. Komponen yang memiliki pertumbuhan tertinggi adalah Perubahan Inventori (PI) yaitu sebesar 70,19 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PKLNPRT) sebesar,68 persen, dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) sebesar,1 persen. Penyebab tingginya pertumbuhan Perubahan Inventori pada triwulan ini adalah dampak dari pemberlakuan Permendag No. tahun 01 4 Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, November 01

5 yang menyebabkan beberapa Smelter yang berproduksi tidak dapat mengekspor timah ke luar negeri sehingga stok timah meningkat. Selain itu, pembukaan pusat perbelanjaan Giant pada pertengahan September 01 ikut menambah stok barang dagangan yang ada. Struktur ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-01 menurut pengeluaran didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT) (, persen), diikuti Ekspor Luar Negeri (8,6 persen), Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) (,1 persen), dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (10,4 persen). Sementara Impor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB memberikan kontribusi masing-masing sebesar,64 persen dan 17, persen. Jika dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan Grafik 7. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran ekonomi 4,77 4,97 0,6 1,0 1,10 komponen sumber pertumbuhan tertinggi sebesar,41,96 persen, diikuti PMTB sebesar 0,64 persen, dan 0,91 0,64 Lainnya PMTB PKRT III-01, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga memiliki 0,97 4 triwulan,7,1 1,41 1 untuk komponen lainnya sebesar 0,91 persen. Komponen Ekspor Luar Negeri memiliki sumber pertumbuhan yang negatif yaitu sebesar -10,8 persen. Demikian pula komponen Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB juga memiliki sumber pertumbuhan negatif yaitu 0 Tw III-014 Tw II-01 Tw III-01 sebesar -0,1 persen. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III-01 Terhadap Triwulan II-01 (q-to-q) Grafik 8. Pertumbuhan PDRB q-to-q Beberapa Komponen Pengeluaran Ekspor Luar Negeri PKP PMTB PDRB 60 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung triwulan III-01 tumbuh sebesar 1,08 persen bila dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q). Hampir seluruh komponen pengeluaran mengalami pertumbuhan positif, yaitu Perubahan Inventori sebesar 7,7 persen, Pengeluaran 40 Konsumsi Pemerintah sebesar 6,4 persen, 0 Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 4,7 0-0 Perekonomian I-1 II-1 III-1 IV-1 I-14 II-14 III-14 IV-14 I-1 II-1 III-1 persen, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga -40 sebesar 1,91 persen, dan PMTB sebesar 0,86-60 persen. Sementara Ekspor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah mengalami kontraksi masing-masing sebesar,04 persen dan 9,71 persen. Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB mengalami pertumbuhan positif yaitu sebesar 108,81 persen. Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, November 01

6 Jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II-01, pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalami perlambatan. Hal ini terutama disebabkan menurunnya aktivitas ekspor baik ekspor luar negeri maupun ekspor antar provinsi akibat pemberlakuan Permendag No. tahun 01 dan melemahnya perekonomian global. Tidak adanya ekspor timah ke luar negeri pada bulan Agustus 01 akibat pemberlakuan Permendag No. tahun 01 menyebabkan terjadinya peningkatan stok timah. Disamping itu, pembukaan pusat perbelanjaan Giant pada pertengahan September 01 ikut menambah stok barang dagangan yang ada. Peningkatan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah disebabkan mulai lancarnya penyerapan anggaran pemerintah. Adanya Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha berpengaruh pada peningkatan Pengeluaran Konsumsi LNPRT untuk lembaga keagamaan dan peningkatan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga. Selain itu, peningkatan kegiatan organisasi sosial dan partai politik menjelang Pilkada serentak ikut berpengaruh pada peningkatan Pengeluaran Konsumsi LNPRT. Sementara peningkatan PMTB disebabkan mulai berjalannya pembangunan konstruksi, seperti pembangunan talud, rumah sakit, gedung pemerintah, tempat ibadah, dan perumahan. Pertumbuhan Kumulatif Triwulan III-01 (c-to-c) Grafik 9. Pertumbuhan dan Distribusi Kumulatif Beberapa Komponen Triwulan III-01 Pertumbuhan 4 9,0 Distribusi 40 Dari sisi pengeluaran, secara kumulatif pertumbuhan Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga, Pengeluaran ekonomi triwulan III-01 sebesar 4,01 persen terjadi pada 0 komponen pengeluaran, yaitu Konsumsi LNPRT, Pengeluaran Konsumsi Pemerintah,,1 sebagian Pembentukan Modal Tetap Bruto, dan Perubahan 0 Inventori. Perubahan Inventori merupakan komponen 1 10,7,76 yang mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,0,48 0,6 0 PI PMTB PKLNRT persen, diikuti PMTB sebesar,76 persen, dan Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar,48 persen. Sementara Ekspor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah mengalami pertumbuhan negatif yaitu masing-masing sebesar -0,70 persen dan -6,9 persen. Impor Luar Negeri yang menjadi pengurang PDRB juga mengalami pertumbuhan negatif sebesar -10,0 persen. Penurunan ekspor luar negeri terutama untuk komoditas timah akibat adanya pemberlakuan Permendag yang baru yaitu Permendag No. tahun 01 menyebabkan pada bulan Agustus 01 tidak ada ekspor timah ke luar negeri sangat berpengaruh pada perlambatan ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Selain itu, menurunnya ekspor luar negeri untuk komoditas ikan, lada, dan karet akibat lesunya perekonomian global juga ikut memperburuk situasi yang ada. 6 Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, November 01

7 Struktur ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menurut pengeluaran secara kumulatif pada triwulan III-01 didominasi oleh komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (,9 persen), diikuti Ekspor Luar Negeri (,11 persen), Pembentukan Modal Tetap Bruto (,1 persen), dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (9,6 persen). Sementara Impor Luar Negeri dan Net Ekspor Antar Daerah yang menjadi pengurang PDRB kontribusinya masing-masing sebesar 1,99 persen dan,7 persen. Grafik 10. Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran (c-to-c) 4 Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi, secara kumulatif pada triwulan III-01 komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 4,6 4,0 1,0 0,74 1,0 0,16,64 persen, diikuti 1,1 persen. Sementara gabungan komponen lainnya,89,7 1 memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 4,01,64 oleh PMTB sebesar 1,1 Lainnya memiliki sumber pertumbuhan sebesar 0,16 persen. PMTB Penciptaan PKRT Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga tersebut pertumbuhan oleh semakin melambat yang disebabkan 0 masyarakat -0, -1 Tw III-014 Tw II-01 Tw III-01 komponen daya beli yang mengalami penurunan sebagai dampak dari naiknya harga BBM dan tarif dasar listrik sebelumnya, ditambah kondisi perekonomian yang lesu. C. PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) Total PDRB ADHB Pulau pada triwulan III-01 mencapai Rp miliar atau sekitar,7 persen dari total PDRB Provinsi di Indonesia, sedangkan PDRB ADHK Pulau pada triwulan III-01 mencapai sebesar Rp01.11 miliar. Pada triwulan III-01, pertumbuhan ekonomi di Pulau hanya mencapai, persen jika dibandingkan triwulan II-01 (q-to-q) dan hanya,04 persen jika dibandingkan triwulan III-014 (y-on-y). Secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi di Pulau pada triwulan III-01 hanya mencapai,16 persen jika dibandingkan dengan triwulan III-014. Dampak dari kenaikan harga BBM dan tarif dasar listrik sebelumnya serta adanya bencana kabut asap setidaknya berpengaruh terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, terjadi perlambatan perekonomian global yang membawa dampak bagi Indonesia termasuk wilayah. Struktur perekonomian Pulau triwulan III-01 secara spasial masih didominasi oleh tiga Provinsi yaitu Riau, Utara, dan Selatan. Kontribusi ketiga provinsi tersebut mencapai 9,80 persen terhadap total PDRB ADHB Pulau. Hal ini tidaklah mengherankan mengingat provinsi-provinsi tersebut merupakan provinsi yang kaya sumber daya alam. Provinsi Kepulauan Bangka Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, November 01 7

8 Belitung hanya menempati urutan kesembilan sebagai penyumbang PDRB di Pulau, masih di bawah Provinsi Aceh yang menempati urutan kedelapan, namun di atas Provinsi Bengkulu yang menempati urutan terakhir. Kontribusi PDRB Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada triwulan III01 hanya sebesar,0 persen terhadap Pulau dan 0,1 persen terhadap total provinsi di Indonesia. Grafik 11. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Triwulan III-01 (q-to-q) 8,00 6,00 4,68 4,00,8,7,1,0,,0,01,00 1,9 1,08 0,47 0,00 -,00-4,00-6,00 Riau Selatan Lampung Utara Barat Aceh Bengkulu Kepulauan Kepulauan Riau Bangka Belitung Jambi Secara spasial, pertumbuhan ekonomi Pulau triwulan III-01 (q-to-q) terjadi pada seluruh provinsi di Pulau. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Provinsi Riau sebesar 4,68 persen, diikuti oleh Provinsi Selatan sebesar,8 persen, dan Provinsi Lampung sebesar,7 persen. Ketiga provinsi tersebut berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau, yaitu di atas, persen. Sementara ketujuh provinsi lainnya berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kesembilan dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 1,08 persen, diikuti Provinsi Jambi pada urutan kesepuluh dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 0,47 persen. Adanya Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha serta persiapan menjelang Pilkada serentak, setidaknya berpengaruh terhadap peningkatan laju pertumbuhan ekonomi ditengah menurunnya daya beli masyarakat. Grafik 1. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Triwulan III-01 (y-on-y) 9,00 7,00,7,18,17,00,08 4,89 4,71 4,,96,00,04 1,00-1,00-0,8 -,00 Kepulauan Riau 8 Lampung Bengkulu Utara Selatan Barat Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, November 01 Jambi Kepulauan Bangka Belitung Aceh -1,87 Riau

9 Jika dibandingkan dengan triwulan III-014 (y-on-y), secara spasial hanya Provinsi Aceh dan Riau yang pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi. Kedua provinsi tersebut berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau, yaitu di bawah,04 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama tujuh provinsi lainnya ( Utara, Barat, Jambi, Selatan, Bengkulu, Lampung, dan Kepulauan Riau) masih mengalami peningkatan pertumbuhan meskipun melambat dan berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau. Provinsi Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar,7 persen, diikuti Lampung sebesar,18 persen, dan Bengkulu sebesar,17 persen. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kedelapan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar,96 persen. Grafik 1. Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Provinsi di Pulau Triwulan III-01 (c-to-c) 9,00 7,00 6,7,6,1,16,00,07,01 4,7 4,01,16,00 1,00-1,00 -,00 Kepulauan Bengkulu Riau Jambi Barat Lampung Utara Kepulauan Selatan Bangka Belitung -1,0-1, Riau Aceh Secara kumulatif, jika dibandingkan dengan triwulan III-014 (c-to-c), maka hanya Provinsi Riau dan Aceh yang pertumbuhan ekonominya mengalami kontraksi dan berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau, yaitu di bawah,16 persen. Kedelapan provinsi lainnya (termasuk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung) masih mengalami peningkatan pertumbuhan meskipun sebagian besar provinsi mengalami perlambatan (kecuali Provinsi Utara, Selatan, dan Lampung) dan berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Pulau. Provinsi Kepulauan Riau mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 6,7 persen, diikuti Bengkulu sebesar,6 persen, dan Jambi sebesar,1 persen. Sementara Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berada di urutan kedelapan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,01 persen. Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, November 01 9

10 Tabel 1. PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 010 (miliar rupiah) Harga Berlaku Lapangan Usaha (1) Triw II01 Triw III01 Triw III014 Triw II01 Triw III01 () () (4) () (6) (7) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan B Pertambangan dan Penggalian C Industri Pengolahan D Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang F Konstruksi G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum J Informasi dan Komunikasi K Jasa Keuangan dan Asuransi L Real Estate M,N Jasa Perusahaan O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial R,S, T,U Jasa Lainnya PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 10 Triw III014 Harga Konstan 010 Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, November 01

11 Tabel. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun Dasar 010 Triwulan III-01 Lapangan Usaha Triw III-01 terhadap Triw II-01 (q-to-q) Triw III-01 terhadap Triw III-014 (y-on-y) (1) () () Kumulatif Triwulan III01 terhadap Kumulatif Triwulan III014 (c-to-c) (4) Sumber Pertumbuhan Triw III-01 (y-on-y) () A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan,66 6,8 4,8 1,18 B Pertambangan dan Penggalian -1,98 0,4,07 0,07 C Industri Pengolahan 0,16 1,0 1, 0,8 D Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es -0,1 -,1 6, 0,00 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang 0,78,7 6, 0,00 F Konstruksi 0,7 4,,96 0,6 G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,89 4,74,69 0,6 H Transportasi dan Pergudangan 1,97,04,74 0,18 I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum -1,18 1,4,1 0,0 J Informasi dan Komunikasi 1,4 6,49 7,4 0,1 K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,47 9,11,79 0,16 L Real Estate -1,07 1,96,49 0,06 Jasa Perusahaan -0,6,14 4,8 0,01 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib,84 11,17 8,77 0, P Jasa Pendidikan 1,0 8,9 9,00 0,19 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,8 6,1 7, 0,07 Jasa Lainnya 1,90 8,18 7,8 0,0 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1,08,96 4,01,96 M,N R,S, T,U Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, November 01 11

12 Tabel. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha Triwulan III dan Kumulatif Triwulan III-014 dan Triwulan II, III dan Kumulatif Triwulan III Lapangan Usaha (1) 01 Triw III014 Kumulatif Triwulan III-014 Triw II01 Triw III01 Kumulatif Triwulan III-01 () () (4) () (6) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 19,47 19, 19, 19,94 19,6 B Pertambangan dan Penggalian 1,9 1, 1,94 1,7 1,88 C Industri Pengolahan,6,98 1,47 0,80 1,9 D Pengadaan Listrik, Gas dan Produksi Es 0,07 0,07 0,08 0,07 0,08 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 F Konstruksi 8,6 8, 8,66 8,6 8,6 G Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 1,4 1,7 1,9 14, 14,00 H Transportasi dan Pergudangan,87,76 4,0 4,1 4,01 I Penyedian Akomodasi dan Makan Minum,,4,41,6,8 J Informasi dan Komunikasi 1,1 1,0 1, 1,4 1,4 K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,7 1,78 1,66 1,86 1,77 L Real Estate,,6,8,19,4 Jasa Perusahaan 0,8 0,7 0,8 0,8 0,8 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib,47,,6 6,00,66 P Jasa Pendidikan,46,41,60,74,6 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,1 1,11 1,18 1,17 1,18 Jasa Lainnya 0,66 0,66 0,69 0,70 0,69 M,N R,S, T,U PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 1 Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, November 01

13 Tabel 4. PDRB Menurut Komponen Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 010 (miliar rupiah) Harga Berlaku Harga Konstan 010 Komponen Triw III014 Triw II01 Triw III01 Triw III014 Triw II01 Triw III01 (1) () () (4) () (6) (7) Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi LNPRT Pengeluaran Konsumsi Pemerintah Pembentukan Modal Tetap Bruto Perubahan Inventori Ekspor Luar Negeri Impor Luar Negeri Net Ekspor Antar Daerah PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, November 01 1

14 Tabel. Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran Tahun Dasar 010 Triwulan III-01 Komponen (1) Triw III-01 terhadap Triw III-014 (y-on-y) Triwulan III-01 terhadap Triwulan III-014 (c-to-c) Sumber Pertumbuhan Triw III-01 (y-on-y) () () (4) () 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 1,91 4,74,,41 Pengeluaran Konsumsi LNPRT 4,7,68,48 0,0 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 6,4,1,10 0, 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto 0,86,00,76 0,64 Perubahan Inventori 7,7 70,19 9,0 1,9 6 Ekspor Luar Negeri -,04-19,90-0,70-10,8 7 Impor Luar Negeri 108,81-6,68-10,0-0,1 8 Net Ekspor Antar Daerah -9,71 -,71-6,9 9,9 1,08,96 4,01,96 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 14 Triw III-01 terhadap Triw II-01 (q-to-q) Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, November 01

15 Tabel 6. Struktur PDRB Menurut Pengeluaran Triwulan III dan Kumulatif Triwulan III-014 dan Triwulan II, III, dan Kumulatif Triwulan III Komponen () Kumulatif Triwulan III-014 (),1 1,97,,,9 0,61 0,60 0,61 0,64 0,6 Triw III-014 (1) 01 Triw II-01 Triw III-01 (4) () Kumulatif Triwulan III-01 (6) 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Pengeluaran Konsumsi LNPRT Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 10,6 9,80 9,6 10,4 9,6 4 Pembentukan Modal Tetap Bruto,,7,,1,1 Perubahan Inventori,1,18,,80,7 6 Ekspor Luar Negeri 44,11 1,4 9,67 8,6,11 7 Impor Luar Negeri,1,6 1,46,64 1,99 8 Net Ekspor Antar Daerah -0, -6,16-6,6-17, -,7 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, November 01 1

16 Tabel 7. Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB per Provinsi di Pulau Tahun Dasar 010 Triwulan III-01 Pertumbuhan Komponen ADHB (miliar rupiah) ADHK (miliar rupiah) (1) () Kontribusi Terhadap Total Provinsi q-to-q y-on-y c-to-c Terhadap Pulau () (4) () (6) (7) ,0-0,8-1,,0 1,1 Utara ,1,08,01 1,71 4,86 Barat ,0 4,71,16 7,1 1, ,68-1,87-1,0 4,9,8 Jambi ,47 4,,1 6,0 1, Selatan ,8 4,89 4,7 1,1,94 Bengkulu ,01,17,6 1,90 0,4 Lampung ,7,18,07 9,96, Kepulauan Bangka Belitung ,08,96 4,01,0 0,1 Kepulauan Riau ,9,7 6,7 7,76 1,74 Pulau ,,04,16,7 Aceh Riau 16 Berita Resmi Statistik No. 76/11/Th.IX, November 01 (8)

17 BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Herum Fajarwati, MM Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: Fax: bps.go.id Berita Resmi Statistik No.76/11/19/Th.IX, November 01 17