1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN

dokumen-dokumen yang mirip
BUKU ACUAN PESERTA CSL 2 PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH DAN TEKANAN VENA JUGULAR

SOP Tanda Tanda Vital

DAFTAR TILIK PEMERIKSAAN SUHU

PENGUKURAN ANTROPOMETRI

PENGUKURAN KUANTITAS NYERI DASAR TEORI

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSIMETER. RAKSA (Sphigmomanometer Raksa)

Prosedur Pengukuran Tekanan Darah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yth. Bapak/Ibu Calon Responden Penelitian Di Wilayah kerja Puskesmas Pengasih II, Kabupaten Kulon Progo

TIM PRODI D-IV KEBIDANAN UNIVERSITAS UBUDIYAH INDONESIA

PENGUKURAN TANDA VITAL Oleh: Akhmadi, SKp

BPSL BLOK FAAL BUKU PRAKTIKUM SKILLS LAB ILMU KEDOKTERAN DASAR SEMESTER I TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI

PENUNTUN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KLINIK SISTEM UROGENITAL

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI PENGUKURAN TEKANAN DARAH

Tanggal : ( Diisi oleh peneliti ) Nim :

PEMERIKSAAN TANDA VITAL TUJUAN PEMBELAJARAN TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN JADWAL PENELITIAN

BUKU PANDUAN PESERTA CSL 2 ANAMNESIS KARDIOVASKULAR

LAPORAN FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM 2 PENGUKURAN SECARA TAK LANGSUNG TEKANAN DARAH ARTERI PADA ORANG

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

PROSEDUR PENGUKURAN LINGKAR PINGGANG

BUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI RESUSITASI JANTUNG PARU

PROSEDUR PEMERIKSAAN TANDA-TANDA VITAL

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI BANTUAN HIDUP DASAR

INFORMED CONSENT. Nama :... Umur :... Alamat :... Pendidikan :... dan resiko studi kasus yang berjudul Gambaran Efek Senam Yoga Terhadap

B.Pemeriksaan Tanda Vital Keperawatan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN THORAX (ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

A. Pengukuran tekanan darah secara tidak langsung

SKILL 2 CARDIAC PHYSICAL EXAMINATION IN ADULT

BAB 4 METODE PENELITIAN

Menghitung Frekuensi Pernapasan dan Denyut Nadi

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

BAB III METODE PENELITIAN. hipertensi laki-laki usia tahun dan usia di atas 60 tahun.

TEKNIK PERAWATAN METODE KANGURU. Tim Penyusun

PENILAIAN KETERAMPILAN KELAINAN PADA LEHER ( ANAMNESIS + PEMERIKSAAAN FISIK)

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sukoharjo dengan luas wilayah Ha yang merupakan 9,40% dari luas. dataran rendah dan sebagian merupakan dataran tinggi.

BUKU PANDUAN INSTRUKTUR SKILLS LEARNING SISTEM EMERGENSI DAN TRAUMATOLOGI RESUSITASI ANAK

BUKU PANDUAN KERJA. Keterampilan Anamnesis & Pemeriksaan Pembesaran kelenjar tiroid Penilaian Kelenjar Tiroid - Hipertiroid dan hipotiroid

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Keterampilan Klinis PEMERIKSAAN FISIS SISTIM RESPIRASI

BTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

SOP/ PROTAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH

SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN ALAT TENSI METER DIGITAL

BUKU PANDUAN KERJA MANUAL CSL 1 KETERAMPILAN KLINIK SISTEM HEMATOLOGI

PANDUAN MAHASISWA CLINICAL SKILL LAB (CSL)

III. METODE PENELITIAN. sekaligus dalam suatu waktu (Notoatmodjo, 2012). Penelitian dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung

Tindakan keperawatan (Implementasi)

Keterampilan Laboratorium PADA BLOK 2.2 HEMATOIMUNOLIMFOPOETIK:

CHECKLIST KELUHAN UROGENITAL. Nama mahasiswa : Penguji : Tanggal : Nilai :


BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN KLINIK SISTEM UROGENITALIA

PMR WIRA UNIT SMA NEGERI 1 BONDOWOSO Materi 3 Penilaian Penderita

BAB I TINJAUAN TEORI. Suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah diastolic>90

KETERAMPILAN PEMERIKSAAN OBSTETRI

Pengaruh Ukuran Manset Terhadap Hasil Pengukuran Tekanan Darah

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1. Keterampilan Menyuntik Rini Rachmawarni Bachtiar Baedah Madjid

BAB 2. Universitas Sumatera Utara

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Efektivitas Olahraga Pernafasan Satria Nusantara terhadap Penurunan

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

LAPORAN PRAKTIKUM ANFISMAN DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

LABOLATORIUM PEMERIKSAAN SISTEM SENSORIK DAN SISTEM KOORDINASI

PERBEDAAN CARDIOTHORACIC RATIO

BUKU PANDUAN KERJA KETERAMPILAN KLINIK III PENGATURAN DIET PADA PASIEN DIABETES MELITUS DAN OBESITAS

PETUNJUK PERAWATAN TENSIMETER RAKSA (Sphigmomanometer Raksa) dan STETOSKOP

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan bertempat

PENUNTUN PEMBELAJARAN

BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) DAN RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENGARUH AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PERUBAHAN TD, HR, RR IBU KALA I PERSALINAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

SURAT PERNYATAAN. : D-IV Fisioterapi Universitas Esa Unggul. Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul :

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp.

LAMPIRAN. Universitas Esa Unggul

Lampiran 2 Surat Studi Pendahuluan

PENUNTUN CSL Keterampilan Interpretasi Foto Thorax

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

pemeriksaan system syaraf, pemeriksaan alat gerak,

LAMPIRAN-LAMPIRAN 69

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sapi Bali Sapi bali (Bibos sondaicus) merupakan hasil domestikasi banteng liar

Buku Panduan Pendidikan Keterampilan Klinik 1 Keterampilan Sanitasi Tangan dan Penggunaan Sarung tangan

PENGARUH TEMPO MUSIK CEPAT DAN LAMBAT TERHADAP TEKANAN DARAH DAN DENYUT JANTUNG

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) LATIHAN FISIK RENTANG GERAK / RANGE OF MOTION (ROM) AKTIF

JADWAL KEGIATAN PEMBUATAN SKRIPSI

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Perbedaan Tekanan Darah Sisi Tangan Yang Lumpuh Dengan Sisi Tangan

PRAKTIKUM PEMERIKSAAN AUSKULTASI PADA IBU HAMIL

PENJELASAN TENTANG PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA PRAKTIKUM DENYUT NADI DAN TEKANAN DARAH

1.2 Tujuan Pada akhir praktikum pemeriksaan tanda vital, mahasiswa diharapkan mampu :

III. METODE PENELITIAN. cross sectional.. Pengukuran variabel status gizi, penyakit hipertensi serta

PRAKTIKUM 10 AUSKULTASI PARU, SUCTION OROFARINGEAL, PEMBERIAN NEBULIZER DAN PERAWATAN WSD

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

Transkripsi:

1. PEMERIKSAAN VITAL SIGN DASAR TEORI Vital sign atau tanda-tanda vital adalah ukuran statistik berbagai fisiologis yang digunakan untuk membantu menentukan status kesehatan seseorang, terutama pada pasien yang secara medis tidak stabil atau memiliki faktor-faktor resiko komplikasi kardiopulmonal dan untuk menilai respon terhadap intervensi. Tanda vital juga berguna untuk menentukan dosis yang adekuat bagi tindakan fisioterapi, khususnya exercise. Vital sign terdiri atas a. Tekanan darah Tekanan yang di alami darah pada pembuluh arteri ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Pengukuran tekanan darah dapat di ukurmelalui nilai sistolik dan diastolik. Tekanan darah dapat diukur dengan alat sphygmomanometer dan stestoskop untuk mendengar denyut nadi. Interpretasi hasil pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun : berdasarkan Joint National Committee VII adalah sebagai berikut : Klasifikasi Tekanan Darah TDS* mmhg TDD* mmhg Normal < 120 < 80 Pre-Hipertensi 120-139 80-89 Hipertensi 140-159 90-99 Stage 1 Hipertensi Stage 2 >160 >100 TDS : Tekanan Darah Sistolik TDD : Tekanan Darah Diastolik b. Denyut nadi Frekunsi denyut nadi manusia bervariasi,tergantung dari banyak faktor yang mempengaruhinya, pada saat aktivitas normal: 1) Normal: 60-100 x/mnt 2) Bradikardi: < 60x/mnt

3) Takhikardi: > 100x/mnt Pengukuran denyut nadi dapat dilakukan pada: 1) Arteri Radialis. Terletak sepanjang tulang radialis, lebih mudah teraba di atas pergelangan tangan pada sisi ibu jari. Relatif mudah dan sering dipakai secara rutin. 2) Arteri Brachialis. Terlertak di dalam otot biceps dari lengan atau medial di lipatan siku. Digunakan untuk mengukur tekanan udara. 3) Arteri Karotis. Terletak di leher di bawah lobus telinga, di mana terdapat arteri karotid berjalan di antara trakea dan otot sternokleidomastoideus. c. Suhu tubuh Temperatur (suhu) merupakan besaran pokok yang mengukur derajat panas suatu benda/makhluk hidup. Suhu tubuh dihasilkan dari: 1) Laju metabolisme basal diseluruh tubuh 2) Aktifitas otot 3) Metabolisme tambahan karena pengaruh hormon Tindakan dalam pemeriksaan suhu tubuh alat yang digunakan adalah termometer. Jenis2 termometer yang biasa dipakai untuk mengukur suhu tubuh adalah termometer air raksa dan digital. Metode mengukur suhu tubuh: 1) Oral. Termometer diletakkan dibawah lidah tiga sampai lima menit. Tidak dianjurkan pada bayi 2) Axilla. Metode yang paling sering di lakukan. Dilakukan 5-10 menit dengan menggunakan termometer raksa. Suhu aksila lebih rendah 0.6 C (1 F) dari pada oral 3) Rectal. Suhu rektal biasanya berkisar 0.4 C (0.7 F) lebih tinggi dari suhu oral

d. Pernapasan Frekuensi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan waktu/menit. Faktor yang mempengaruhi Respiratory Rate: 1) Usia 2) Jenis kelamin 3) Suhu Tubuh 4) Posisi tubu 5) Aktivitas Interpretasi a. Takhipnea :Bila pada dewasa pernapasan lebih dari 24 x/menit b. Bradipnea : Bila kurang dari 10 x/menit disebut c. Apnea : Bila tidak bernapas.

TUJUAN PEMBELAJARAN: Tujuan Instruksional Umum: Mahasiswa mampu melakukan dan menjelaskan berbagai pemeriksaan vital sign serta menginterpretasikan hasil pemeriksaan Tujuan Instruksional Khusus: 1. Mahasiswa mampu mempersiapkan alat dan pasien untuk pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, suhu badan, dan frekuensi pernafasan 2. Mahasiswa mampu memberikan instruksi dan melakukan pemeriksaan tekanan darah, denyut nadi, suhu badan, dan frekuensi pernafasan dengan langkah-langkah yang benar STRATEGI PEMBELAJARAN 1. Demonstrasi sesuai dengan daftar panduan belajar 2. Ceramah 3. Partisipasi aktif dalam skill lab (simulasi) 4. Evaluasi melalui check list/daftar tilik dengan sistim skor PRASYARAT: 1. Pengetahuan Dasar a. Anatomi dasar b. Fisiologi dasar 2. Praktikum dan skill yang terkait dengan pemeriksaan vital sign a. Komunikasi b. Informed consent MEDIA DAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN 1. Dafatar panduan CSL 2. Status penderita, pena, Stopwatch 3. Stetoskop, tensimeter, termometer 4. Audio-visual

DESKRIPSI KEGIATAN Kegiatan Waktu Deskripsi 1. Pengantar 5 menit Pengantar 2. Bermain peran tanya jawab 30 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa 2. Instruktur memberikan contoh bagaimana cara melakukan pemeriksaan tanda vital dalam hal ini pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernapasan dan suhu. Satu orang sebagai pemeriksa dan satu sebagai pasien. Mahasiswa menyimak dan mengamati. 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya dan instruktur memberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang penting. 4. Mahasiswa dapat menanyakan hal-hal yang belum dimengerti dan instruktur menanggapinya. 3. Praktek bermain 100 menit 1. Mahasiswa dibagi berpasangan-pasangan peran dengan umpan balik 2. Setiap pasangan berpraktek, satu orang sebagai pemeriksa dan satu orang sebagai pasien 3. Instruktur berkeliling diantara mahasiswa dan melakukan supervisi menggunakan check list 4. Setiap mahasiswa paling sedikit berlatih satu kali. 4. Curah pendapat/ 15 menit 1. Curah pendapat/diskusi: apa yang dirasa mudah, diskusi apa yang sulit. Menanyakan bagaimana perasaan mahasiswa yang berperan sebagai pasien. Apa yang dapat dilakukan oleh pemeriksa agar pasien merasa lebih nyaman 2. Instruktur menyimpulkan dengan menjawab pertanyaan terakhir dan memperjelas hal-hal yang masih belum dimengerti. Total waktu 150 menit

PENUNTUN PRAKTEK PEMERIKSAAN VITAL SIGN NO LANGKAH / PROSEDUR PEMERIKSAAN 1. Pemeriksa berada di sebelah pasien. A. PENGUKURAN TEKANAN DARAH 2. Memberi penjelasan mengenai pemeriksaan tekanan darah 3. Menempatkan penderita dalam keadaan duduk/berbaring dengan lengan rileks, sedikit menekuk pada siku dan bebas dari tekanan oleh pakaian 4. Menempatkan tensimeter dengan membuka aliran air raksa, mengecek saluran pipa dan meletakkan meteran secara vertikal 5. Mempersiapkan stetoskop dengan corong bel yang terbuka 6. Memasang manset sedemikian rupa sehingga melingkari lengan atas secara rapi dan tidak terlalu ketat, 2 cm di atas fossa cubiti dan bagian balon karet yg menekan tepat diatas arteri brachialis serta sejajar dengan jantung 7. Memastikan pipa karet tidak terlipat atau terjepit manset. 8. Meraba pulsasi a. brachialis di fossa cubiti sebelah medial Menutup katup pengontrol pada pompa manset 9. Dengan tiga jari meraba pulsasi a. Brachialis pompa manset dengan cepat sampai 30 mmhg di atas hilangnya pulsasi Menurunkan tekanan manset perlahan-lahan sampai pulsasi arteri teraba kembali. Melaporkan hasil sebagai tekanan sistolik palpatoir. 10. Mengambil stetoskop dan memasang corong bel pada tempat perabaan pulsasi 11. Memompa kembali manset sampai 30 mmhg di atas tekanan sistolik palpatoir 112. Mendengarkan melalui stetoskop, sambil menurunkan perlahan-lahan (3 mmhg per detik). Melaporkan saat mana mendengar bising pertama sebagai tekanan sistolik. 13. Melanjutkan penurunan tekanan manset sampai suara bising yang terakhir sehingga setelah itu tidak terdengar bising lagi sebagai tekanan darah diastolik

14. Apabila ingin diulang tunggu minimal 30 detik 15. Melepas manset dan merapikannya. 16. Dapat melaporkan hasil tekanan sistolik dan diastolik ILUSTRASI GAMBAR B. PEMERIKSAAN NADI 1. Meletakkan lengan yang akan diperiksa dalam keadaan rileks 2. Menggunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk meraba a. Radialis 3. Menghitung frekuensi denyut nadi minimal 15 detik 4. Melaporkan hasil frekuensi nadi dalam satu Menit

ILUSTRASI GAMBAR C. PEMERIKSAAN SUHU BADAN AXILLA 1. 2 3 4 Membersihkan dengan tissue atau cucilah dalam air dingin bila disimpan dalam desinfektan serta bersihkan dengan lap bersih Memegang ujung termometer yang tumpul dengan ibu jari dan jari kedua, turunkan tingkat air raksa sampai angka 35 derajat celsius Membuka lengan pasien dan membersihkan keringat pasien dengan handuk yang kering/ tissue Menempatkan ujung termometer yang berisi air raksa pada apex fossa aksillaris kiri dengan sendi bahu adduksi maksimal lalu menurunkan lengan dan silangkan lengan bawah pasien ke atas dada, sedangkan pada anak, pegang tangannya dengan lembut. 5. Menunggu sampai 3 5 menit, kemudian dilakukan pembacaan 6 Mengangkat termometer dan bersihkan dengan soft tissue/ lap bersih dengan gerak rotasi. 7 Menurunkan tingkat air raksa 0 C. 8 Mencuci tangan dan menginformasikan ke pasien dan catat hasil pemeriksaan pada buku.

ILUSTRASI GAMBAR D. PEMERIKSAAN PERNAFASAN 1. Meminta penderita melepas baju (duduk atau berbaring) 2. Melakukan inspeksi atau melakukan palpasi dengan kedua tangan pada punggung/dada untuk menghitung gerakan pernafasan selama 1 menit. Gerakan naik (inhalasi) dan turun (ekhalasi) dihitung 1 frekuensi napas 3. Melaporkan hasil frekuensi nafas per menit