REKAPITULASI (DATA SUMBER) UJI PETIK KMP P2KP ADVANCED PERIODE STATUS : FEBRUARI 2010

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR KABUPATEN/ KOTA LOKASI UJI PETIK

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN PAKEM

Oleh : Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010

KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN PAKEM

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

Oleh : Kepala PMU P2KP. Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4IP Tahun 2013 Denpasar, Agustus 2013

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN PAKEM

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

JUSTIFIKASI TEKNIS PENAMBAHAN TENAGA ASISTEN MANAJEMEN DATA DI KMW DAN KOORDINATOR KOTA UPP2-2

KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN PAKEM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

PENCAIRAN DAN PEMANFAATAN DANA PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT DIPA TA. 2015

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU)

Kerangka Acuan Kegiatan PENILAIAN KOTA MANDIRI (PKM) Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU)

Progres PPM PNPM Mandiri Perkotaan (di Wilayah Ex P2KP 2, Ex KMW Provinsi, Ex P2KP 3, OC 6, OC 7 dan OC 8) Periode Nopember 2009

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 29 TAHUN 2009 TENTANG

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENGUATAN SUBSTANSI P2KP DAN REPLIKASI PROGRAM P2KP

Pengaduan tiap provinsi

STRATEGI DAN INSTRUMEN PENELITIAN PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

PEDOMAN WAWANCARA Bappeda Kabupaten Banjarnegara

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

BUPATI TANGERANG PROPINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG

Oleh : Kepala PMU P2KP Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional APBNP 2013 Jakarta, 21 Agustus 2013 DIREKTORAT PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II

HASIL UJI PETIK P2KP ADVANCED KMP ADVANCE

RANGKUMAN HASIL RAPAT KERJA TENAGA AHLI MONEV KMW. Juni 2009

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 25 Februari 2016

P E D O M A N T E K N I S PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

GBPP PELATIHAN TINGKAT KOTA/KABUPATEN

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

P2KP REALISASI KEGIATAN KMW-02 P2KP UPP-2 ( PNPM KELURAHAN BARU ) Quick Status. Status data: / 04-Mar-08

10/9/09. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA. September 2009 PT. DWIKARSA ENVACOTAMA

PROFILE DATA SIM P2KP NAD KMW II K E L U R A H A N

Format F-01 BERITA ACARA PEMBENTUKAN PANITIA PELAKSANAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009

HASIL MASUKAN DISKUSI TIM KAJIAN PERAN PEMDA 10 SEPTEMBER 2009

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 3 Maret 2016

QS PENGENDALIAN PENCAIRAN DANA BLM PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT TA 2015 Update 21 Januari 2016

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

SELESAI Pelatihan pra-tugas KMW Rekruitmen Fasilitator Identifikasi lokasi kelurahan sasaran

PROGRESS PELAKSANAAN PILOT BDC PER 31 DESEMBER 2016

PAKET. Program Penanggulangan Kemiskinan Terpadu. Pengertian dan Tata Cara DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA PERKOTAAN MANDIRI

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91

Program Penanggulangan Kemiskinan

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

PE T U N J U K T EKNIS

II. PENGENDALIAN DAN PENGELOLAAN DATA. A. Capaian Penanganan Pengaduan

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLPBK)

PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR P2KP

ANGGARAN RUMAH TANGGA

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor : 08/PERMEN/M/2006

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

LAPORAN TAHUNAN PPM PNPM MANDIRI PERKOTAAN WILAYAH I (Satu) Periode Januari Desember 2011

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DRAFT PEDOMAN TEKNIS PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS (PLP-BK) 2013

KLARIFIKASI KMW-1 P2KP-3 PROVINSI NAD ATAS TEMUAN BPKP PROVINSI NAD KUNJUNGAN PERTAMA (KOTA BANDA ACEH, KABUPATEN ACEH JAYA, DAN KOTA SABANG)

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

LAPORAN MK PLPBK STATUS JUNI 2011

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PNPM Mandiri Perkotaan LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS MASYARAKAT PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

KERANGKA ACUAN KERJA

Transkripsi:

REKAPITULASI (DATA SUMBER) UJI PETIK KMP P2KP ADVANCED PERIODE 2009-2010 STATUS : FEBRUARI 2010 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 N0 Kategori Pertanyaan Kunci Responden Konawe Belitung Garut Lamongan Indramayu Tomohon Grobogan Banyuwangi Pandeglang Lampung Utara Kab Bima Kota Bima Jeneponto Takalar Berebes Bau-bau Mojokerto Solok Sawah lunto Kab Semarang A Apakah KMW/Korkot telah memastikan bahwa Pedoman A.1.1 telah diterima oleh Pemerintah Kota/Kab (Kapan 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95.00% Pedoman itu diberikan?kepada siapa?) A.1.2 Apakah PEMDA memiliki Pedoman? Pokja 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95.00% Distribusi A.1 Dari Siapa Pedoman tsb didapat dan Kapan? Pedoman A.1.3 Apakah KBP memiliki Pedoman? Pokja 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85.00% Dari Siapa Pedoman tsb didapat dan Kapan? A.1.4 Apakah BKM memiliki Pedoman? BKM 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 8 Dari Siapa Pedoman tsb didapat dan Kapan 0.50 1.00 1.00 0.75 1.00 0.75 1.00 1.00 0.25 0.75 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.75 1.00 17.75 88.75% Apakah KMW/Korkot melaksanakan Pelatihan untuk? Kapan dan dimana pelaksanaan Pelatihan 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 14 7 A.2.1 yang difasilitasi korkot? Apakah KMW/Korkot memberikan pelatihan khusus kepada A.2 Pelatihan untuk pelaksanaan kegiatan?kapan dilakukan, 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 15 75.00% siapa peserta yang hadir?apakah mewakili seluruh pelaku A.2.2? Apakah anggota KBP pernah mengikuti pelatihan/coaching 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 12 6 A.2.3 yang dilaksanakan oleh KMW/Korkot 0.33 1.00 0.67 1.00 0.33 1.00 0.67 0.67 1.00 0.67 0.33 0.67 1.00 1.00 0.33 0.67 0.67 0.33 0.33 1.00 13.67 68.33% a. Apakah KMW/Korkot mampu menjelaskan tata cara fasilitas 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 penyusunan PJM Pronangkis dengan baik? b. Apakah penyusunan PJM Pronangkis Kota/Kab melibatkan 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 8 A.3.1 semua unsur pelaku? Siapa saja yang terlibat? a. Apakah KMW/Korkot melakukan penyusunan PJM 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 8 4 Pronangkis Kota/Kabupaten? b. Apakah penyusunan PJM Kota/Kab dilakukan secara 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85.00% partisipatif melibatkan semua unsur terkait Penyusunan PJM A.3 c. Apakah PJM Pronangkis Kota/Kab disusun atas dasar nangkis Kota/Kab kebutuhan pemerintah kota/kabupaten terkait (tidak sematamata untuk mengejar kegiatan )? 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 16 8 d. Apakah PJM Pronangkis Kota/Kabupaten bukan merupakan 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 12 6 A.3.2 kumpulan PJM Pronangkis desa/kel? Bagaimana keterlibatan KBP dalam Penyusunan PJM 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 6 33.33% A.3.3 Pronangkis Kota/Kab? Apakah anggota BKM terlibat dalam penyusunan PJM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 A.3.4 Pronangkis Kota/Kab? 0.75 0.75 0.75 0.25 0.38 0.75 0.75 0.88 0.50 0.75 0.57 0.75 0.75 0.75 0.88 0.75 0.75 0.75 0.86 1.00 14.13 71.52% a. Apakah KMW/Korkot memfasilitasi pembentukan KBP? 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 A.4.1 Kapan b. Apakah KBP sampai dengan saat ini aktif? masih ada 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 9 45.00% pertemuan rutin? memiliki sekretariat? a. Apakah memfasilitasi pertemuan-pertemuan KBP? 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 11 55.00% Pembentukan dan A.4.2 A.4 Aktifitas KBP b. Apakah juga menyediakan dana BOP untuk 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 12 6 kegiatatn KBP? a. Apakah anggota KBP sampai saat ini masih aktif? berapa 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 7 35.00% A.4.3 persen yg masih aktif? apa kendalanya? b. Apakah KBP memiliki pertemuan-pertemuan rutin?apa saja 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 2 agendanya? 1.00 1.00 0.33 0.33 0.33 0.17 1.00 0.17 0.67 0.67 0.33 0.50 0.67 0.50 0.67 0.50 0.50 0.50 0.50 0.17 10.50 52.50% Apakah Proporsi minimal dari keseluruhan usulan dana yang Cost Sharing (Dana diajukan oleh Panitia Kemitraan adalah 50% sampai 70% dana 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 17 85.00% Pendamping) A.5.1 swadaya dan 30% sampai 50% dana? A.5 Untuk Apakah BKM tahu adanya kegiatan penanggulangan kemiskinan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 Kegiatan yang didanai oleh atau dinas sebagai cost sharing A.5.2 kegiatan? a. Apakah menyediakan BOP untuk kegiatan? A.6.1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17 85.00% Penyiapan BOP A.6 b. Apakah BOP besarnya minimal 5% dari alokasi dana PAKE 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 16 8 untuk periode tahapan yang bersangkutan? 1.00 1.00 1.00 1.00 0.75 0.50 1.00 0.75 0.50 1.00 0.75 1.00 1.00 1.00 0.50 1.00 1.00 1.00 0.75 1.00 17.50 87.50% a. Apakah KMW/Korkot telah memfasilitasi agar 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 11 55.00% A.7.1 memobilisasi asmandat Kota/Kab? b. Apakah KMW/Korkot telah memberikan pembekalan kepada 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 12 6 asmandat untuk alih kelola SIM yang ada? A.7.2 a. Apakah telah memobilisasi Asmandat 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 3 15.00% Alih Kelola SIM Kota/Kab? Jika belum mengapa? A.7 (SIM ) b. Kapan dan dimana dilaksanakan pelatihan / coaching SIM P2KP & kepada Asmandat? c. Apakah SIM P2KP (khususnya SIM ) telah dioperasionalisasikan?jika sudah bagaimana 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 12 6 tanggapannya?apakah ada masukan?jika belum apa saja kendalanya? 0.50 0.25 0.75 0.50 0.25 0.25 0.50 0.25 0.25 0.25 0.75 0.75 0.75 0.00 0.25 0.50 0.50 0.75 0.50 1.00 9.50 47.50% Apakah telah memastikan bahwa BKM-BKM yang akan melaksanakan kegiatan adalah BKM yang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 berdaya?bagaimana konsultan memastikan hal tersebut? A.8.1 Apa dasar memilih BKM-BKM untuk masuk dalam keanggotaan PAKEM? Apakah telah memenuhi kaidah-kaidah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 A.8.2 BKM yang berdaya? Apa dasar Pokja memilih BKM-BKM untuk masuk dalam dalam keanggotaan?apakah telah memenuhi kaidah-kaidah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 A.8.3 BKM yang berdaya? a. Apakah BKM yang terpilih adalah BKM yang tercatat memiliki kinerja baik? (lihat data evaluasi kinerja BKM di KMW) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 95.00% BKM Pelaksana A.8.4 A.8 b. Apakah BKM pelaksana adalah BKM 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 88.24% A.8.5 BKM melaksanakan pertemuan rutin minimal 2 bulanan. Mandiri dengan Kriteria berikut: Total % Score Melakukan audit keuangan tahuna Melakukan LPJ Tahuna Tingkat pengembalian pinjaman minimal 90% Adanya system pembukuan standar P2KP Tambahan : UP-UP masih ada Pimpinan kolektif 70% masih akt Publikasi laporan di 5 titik lokasi strategi 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.80 0.80 0.80 1.00 1.00 1.00 18.80 97.00% B B.1 0.73 0.86 0.79 0.69 0.58 0.63 0.85 0.67 0.60 0.73 0.68 0.81 0.88 0.75 0.63 0.75 0.75 0.76 0.67 0.88 14.33 73.30% Rata-rata (A) PERSIAPAN DAERAH a. Apakah konsultan memfasilitasi kampanye media dalam 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 B.1.1 rangka?kapan dilakukan dan dimedia mana? b. Jika tidak terjadi, apa kendalanya? a. Apakah ada sosialisasi konsep melalui media massa 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 75.00% B.1.2 setempat? b. Apakah stakeholeder terkait terutama Dinas,BKM dan 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 13 65.00% Kelompok Peduli mengetahui adanya kampanye tersebut? c. Apakah Stakeholder terkait mendapatkan informasi yang 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 11 55.00% cukup dari kampanye media tersebut? B.1.3 a. Apakah anggota KBP mengetahui kegiatan 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 5 25.00% Kampanye Media kampanye media yang dilakukan dalam Konsep rangka kegiatan? b. Jika kampanye tersebut dilakukan,apakah anggota KBP 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 8 4 memahami apa maksud kampanye media tersebut? a. Apakah anggota BKM mengetahui kegiatan kampanye media yang dilakukan dalam rangka kegiatan? b. Jika kampanye tersebut dilakukan, apakah 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 17 89.47% anggota BKM memahami apa maksud kampanye media tersebut? B.1.4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Konawe Belitung Garut Lamongan Indramayu Tomohon Grobogan Banyuwangi Pandeglang Lampung Utara Kab Bima Total N0 Kategori Pertanyaan Kunci Responden % Score A B.2.1 Pembentukan B.2 Pokja B.2.2 B.2.3 B.2.4 Kota Bima Jeneponto Takalar Berebes Bau-bau Mojokerto Solok 0.71 1.00 0.57 0.57 0.57 0.71 0.71 0.29 0.33 1.00 0.29 0.71 1.00 1.00 0.57 0.71 0.43 0.29 0.57 0.71 12.71 63.81% a. Apakah konsultan memfasilitasi pembentukan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 Pokja?kapan dilakukan? b. Apakah sebelum pembentukan Pokja, 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 18 9 ada diskusi terlebih dahulu untuk perumusan tugas dan fungsi serta kriteria keanggotaan Pokja? 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 a. Apakah Pokja telah terbentuk dengan SK yang jelas? b. Apakah pembentukan Pokja tingkat 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 Kota/Kab dilakukan oleh TKPKD secara partisipatif bersama-sama relawan-relawan KBP? Dengan dua tahap II : FGD KBP untuk tugas keanggotaan dan mekanisme Pokja Pemilihan Pokja berjumlah 11 orang atau lebih (dlm jumlah ganjil)? a. Apakah anggota KBP mengetahui kegiatan 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 13 65.00% kampanye media yang dilakukan dalam rangka kegiatan? b. Apakah sebelum pembentukan Pokja ada 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 11 55.00% diskusi terlebih dahulu untuk merumuskan tentang mekanisme kerja Pokja? Apakah anggota BKM ada yang terlibat dalam pembentukan da 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 keanggotaan Pokja? 0.71 1.00 0.86 0.86 0.86 0.71 0.86 0.71 0.86 1.00 0.86 0.86 1.00 1.00 0.86 0.71 0.71 0.86 0.86 1.00 17.14 85.71% Apakah konsultan melakukan fasilitasi kepada Pokja 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 untuk kampanye ke kelurahan/desa dalam rangka? Sawah lunto Kab Semarang B3 C C.1 C.2 D B.3.1 a. Apakah Pokja melakukan kampanye tentang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 95.00% ke Kel/Desa calon kegiatan? B.3.2 b. Apakah kampanye tersebut dihadiri oleh semua 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 15 75.00% Kampanye unsur terkait dan berjalan secara efektif? Kelurahan/Desa a. Apakah BKM mengetahui perlu adanya kegiatan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95.00% kampanye Kel/Desa untuk? B.3.3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 b. Jika kampanye tersebut dilakukan. Apakah BKM kemudian memahami tatacara mengakses dana dari kegiatan tersebut? 0.80 1.00 1.00 0.80 1.00 0.80 1.00 1.00 0.80 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.80 0.60 18.60 93.00% PERSIAPAN 0.74 1.00 0.81 0.74 0.81 0.74 0.86 0.67 0.66 1.00 0.71 0.86 1.00 1.00 0.81 0.81 0.71 0.71 0.74 0.77 15.80 80.84% DAERAH Rata-rata (B) PERENCANAAN a. Apakah konsultan melakukan fasilitasi untuk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 membentuk Panitia Kemitraan? b. Apakah KMW/Korkot melakukan verifikasi kepada 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 semua panitia kemitraan? C.1.1 a. Apakah Pakem terbentuk atas dasar proses 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95.00% C.1.2 kesepakatan bersama BKM dengan dinas dan / atau kelompok peduli sesuai kegiatan / program yang telah diusulkan untuk memperoleh? Pembentukan b. Apakah anggota Pakem telah memenuhi 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95.00% Panitia Kemitraan prasyarat keanggotaan (terdiri atas unsur dinas, BKM & kelompok peduli yang lain)? c. Apakah Panitia Kemitraan telah membuka 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 rekening bersama yang ditandatangani (untuk pencairan dana) minimal koordinator BKM dan kepala Dinas mitra? Apakah Pokja melakukan verifikasi kepada semua panitia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 C.1.3 kemitraan? Apakah BKM terlibat dalam pembentukan Panitia 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 C.1.4 Kemitraan?sejauhmana keterlibatannya? 1.00 1.00 1.00 1.00 0.71 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 19.71 98.57% Apakah KMW/Korkot atau Pokja memfasilitasi tatacara 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19 95.00% C.2.1 penyusunan proposal kepada PAKEM? a. Apakah proposal panitia kemitraan merupakan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 17 85.00% program yang ada dalam PJM Pronangkis Kota/Kabupaten? b. Apakah proposal yang telah disusun telah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 Penyusunan dan memenuhi prasyarat administrasi maupun kriteria Pengajuan proposal (lihat syarat administrasi Proposal maupun kriteria proposal ) a,l; kostribusi keswadayaan dari pengusul (BKM bersama Dinas) minimal 50% sampai dengan 70% (in kind) dari jumlah total kebutuhan biaya? C.2.2 C.2.3 Apakah BKM terlibat dalam penyusunan proposal untuk 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 program?sejauhmana keterlibatannya? 1.00 1.00 1.00 1.00 0.75 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.75 1.00 1.00 0.75 0.75 1.00 19.00 95.00% PERENCANAAN 1.00 1.00 1.00 1.00 0.73 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.88 1.00 1.00 0.88 0.88 1.00 19.36 96.79% Rata-rata (C) PENETAPAN PROPOSAL D.1.1 Apakah KMW/Korkot melakukan fasilitasi peniliaian proposal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 dan penetapannya?jelaskan bagaimana cara melakukan fasilitasi tersebut?apakah dilakukan secara transparan dan akuntabel? D.1.2 Penilaian kelayakan proposal D.1 dan Penetapan kegiatan PENETAPAN PROPOSAL a. Apakah kriteria proposal telah tersosialisasi 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 dengan baik kepada masyarakat?apa saja kriterianya? b. Apakah hasil penetapan penilaian kegiatan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95.00% kelayakan proposal kegiatan disertai dengan Berita Acara? c. Apakah proses penilaian kelayakan dan juga 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 13 65.00% penetapan proposal dilaksanakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan? (mis; dipublikasikan secara terbuka dimedia massa setempat). Rata-rata (D) 0.75 1.00 0.75 1.00 1.00 1.00 0.75 0.75 0.75 0.50 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.75 0.75 0.75 1.00 1.00 17.50 87.50%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 A Pelaksanaan E Konawe Belitung Garut Lamongan Indramayu Tomohon Grobogan Banyuwangi Pandeglang Lampung Utara Kab Bima Total N0 Kategori Pertanyaan Kunci Responden % Score Kota Bima Jeneponto Takalar Berebes Bau-bau Mojokerto Solok a. Apakah KMW/korkot melakukan fasilitasi 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 sosialisasi untuk manajemen pelaksanaan? Sawah lunto Kab Semarang E.1.1 b. Jika tidak dilakukan apa kendalanya? dan bagaimana cara agar dapat dipastikan bahwa semua calon penerima memahami prosedur pemanfaatan dan? a. Darimana PAKEM mengetahui hasil penetapan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 kelayakan proposal kegiatan? b. Apakah hasil penetapan tersebut dapat diterima 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16 8 E.1 Sosialisasi tata cara pemanfaatan dana E.1.2 E.1.3 E.1.4 dengan baik?memenuhi kaidah-kaidah transparansi dan akuntabilitas? a. Apakah Pokja melakukan sosialisasi tentang 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95.00% manajemen proyek, prosedur administrasi & pendanaan, persyaratan teknis pelaksanaan proyek/sub proyek? b. Apakah sosialisasi tersebut dihadiri oleh 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95.00% stakeholder dan calon-calon penerima manfaat kegiatan? c. Apakah masyarakat tahu bahwa diwilayahnya ada 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 kegiatan? a. Dari mana PAKEM mengetahui hasil penetapan 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 kelayakan proposal kegiatan? b. Dan apakah hasil penetapan tersebut dapat 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 16 8 diterima dengan baik?memenuhi kaidah-kaidah transparan dan akuntabilitas? 0.75 1.00 1.00 0.75 1.00 1.00 1.00 1.00 0.75 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.75 1.00 1.00 0.75 1.00 1.00 18.75 93.75% a. Apakah PAKEM telah membuka rekening 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 bersama untuk peyaluran dana? E.2 E.3 Mekanisme Penyaluran Dana ke Rekening PAKEM Pelaksanaan kegiatan E.2.1 E.2.2 E.3.1 E.3.2 b. Dan apakah rekening tersebut ditandatangani 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 85.00% oleh kepala dinas dan coordinator BKM? (tolong ditunjukkan specimen tanda tangan rekening tsb). a. Apakah PAKEM telah membuka rekening 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 bersama untuk penyaluran dan? b. Dan apakah rekening tersebut ditandatangani 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 oleh kepala dinas dan koordinator BKM? (tolong ditunjukkan specimen tanda tangan rekening tsb). 0.75 1.00 0.75 1.00 1.00 1.00 0.75 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 19.25 96.25% a. Apakah terdapat papan nama proyek dengan 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 65.00% kriteria sebagai berikut : Diletakkan dilokasi kegiatan yang mudah dibaca oleh masyarakat umum Dari bahan yang tidak mudah rusak, paling tidak selama kegiatan berjalan Memuat informasi; nama kegiatan, lokasi dan volume kegiatan, rencana pendanaan (APBD,Swadaya,,sumber lain), person yg dapat dihubung b. Apakah jenis kegiatan adalah kegiatan yg 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 bersifat kepentingan umum sesuai syarat kegiatan? (mis;prioritas kegiatan lintas desa) c. Apakah penerima manfaat untuk kegiatan social dan 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17 89.47% ekonomi hibah 100% orang miskin yang tercatat dalam PS2? d. Apakah penerima manfaat kegiatan fisik 70% orang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18 94.74% miskin yg tercatat dalam PS2? e. Apakah hasil kegiatan memenuhi kaidah kewajaran 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 14 73.68% yang berlaku; Sesuai standar harga (price list) yang berlaku di Kota/Ka setempat Proposal komponen biaya upah (25%-30%) bahan/material (70%-75% Apakah volume dan mutu pekerjaan telah dilaksanakan sesu proposal?tidak ada mark-up? / a. Apakah terdapat papan nama proyek dengan kriteria 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 13 65.00% sebagai berikut : Diletakkan dilokasi kegiatan yang mudah dibaca oleh masyarakat umum Dari bahan yang tidak mudah rusak, paling tidak selama kegiatan berjalan Memuat informasi; nama kegiatan, lokasi dan volume kegiatan, rencana pendanaan (APBD,Swadaya,,sumber lain), person yg dapat dihubung b. Apakah jenis kegiatan adalah kegiatan yang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 10 bersifat kepentingan umum sesuai dengan syarat kegiatan?(mis;prioritas kegiatan lintas desa) c. Apakah masyarakat mengetahui dengan benar 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19 95.00% bahwa diwilayahnya ada kegitan? d. Apakah ada pemotongan dana oleh pelaku 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 8 dari mulai, dan BKM? e. Apakah penerima manfaat untuk kegiatan social dan 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 16 84.21% ekonomi hibah 100% orang miskin yang tercatat dalam PS2? f. Apakah penerima manfaat kegiatan fisik 70% orang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 17 89.47% miskin yg tercatat dalam PS2? g. Apakah hasil kegiatan memenuhi kaidah kewajaran 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 14 7 yang berlaku; Sesuai standar harga (price list) yang berlaku di Kota/Ka setempat Proposal komponen biaya upah (25%-30%) bahan/material (70%-75% Apakah volume dan mutu pekerjaan telah dilaksanakan sesuai proposal?tidak ada mark-up? 0.67 1.00 0.83 0.67 0.75 1.00 1.00 0.75 0.67 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.67 1.00 1.00 0.67 0.75 0.42 16.42 84.17% a. Apakah besaran dan peruntukan Dana BOP 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 6 3 diketahui oleh semua unsure terkait?untuk apa saja dipergunakan? E.4 Transparansi Pemanfaatan Dana OP dan Pendamping E.4.1 E.4.2 b. Berapa jumlah biaya dan volume kegiatan dana 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 13 72.22% pendamping yang sudah direalisasikan, berapa juga jumlah dan volume kegiatan dana yang direalisasikan? a. Apakah pemanfaatan dana pendamping 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 13 65.00% diketahui oleh masyarakat? b. Apakah masyarakat mengetahui berapa jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 6 3 biaya dan volume kegiatan dana pendamping yang sudah direalisasikan, berapa juga jumlah dan volume kegiatan dan yang direalisasikan? 0.50 0.50 0.75 0.00 0.25 0.00 0.75 0.75 0.00 0.50 1.00 0.50 1.00 1.00 0.00 0.75 0.25 0.00 0.67 0.75 9.50 49.58%

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 A Konawe Belitung Garut Lamongan Indramayu Tomohon Grobogan Banyuwangi Pandeglang Lampung Utara Kab Bima Total N0 Kategori Pertanyaan Kunci Responden % Score Kota Bima Jeneponto Takalar Berebes Bau-bau Mojokerto Solok a. Apakah memahami pentingnya keterlibatan 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 14 7 perempuan dalam kegiatan? b. 30% perempuan terlibat terlibat di dalam PAKEM? Sawah lunto Kab Semarang 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 7 35.00% E.5 F F.1 F.2 Keterlibatan Perempuan dalam Pokja dan Pakem Pelaksanaan PELAPORAN DAN EVALUASI Monitoring Kegiatan Pelaporan Kegiatan PELAPORAN DAN EVALUASI E.5.1 E.5.2 E.5.3 F.1.1 F.1.2 F.2.1 F.2.2 c. Sejauhmana perempuan terlibat dalam pengambilan 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 9 47.37% keputusan dan juga pelaksanaan kegiatan? d. Ada berapa banyak kegiatan yang dapat 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 10 52.63% mencerminkan kebutuhan perempuan dalam penanggulangan kemiskinan? 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 10 5 a. Sejauhmana keterlibatan perempuan dalam Pokja? 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 10 5 b. Apakah 30% anggota Pokja adalah Perempuan? a. Apakah BKM memahami pentingnya keterlibatan 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 perempuan dalam kegiatan? b. 30% perempuan terlibat didalam PAKEM? 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 12 63.16% c. Sejauhmana perempuan terlibat dalam pengambilan 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 82.35% keputusan dan juga pelaksanaan kegiatan? d. Ada berapa banyak kegiatan yang dapat 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 82.35% mencerminkan kebutuhan perempuan dalam penanggulangan kemiskinan? 0.60 0.40 0.50 1.00 0.70 0.80 0.30 0.00 1.00 0.40 0.75 0.40 0.80 0.80 1.00 0.50 0.40 1.00 1.00 0.20 11.80 62.75% 0.65 0.78 0.77 0.68 0.74 0.76 0.76 0.70 0.68 0.78 0.95 0.78 0.96 0.96 0.68 0.85 0.73 0.68 0.88 0.67 15.33 77.30% Rata-rata (E) Apakah ada kegiatan monitoring bersama kegiatan 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 antara TKPKD,Pokja dan KMW/Korkot? a. Apakah ada kegiatan monitoring bersama kegiatan 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 9 antara TKPKD, Pokja dan KMW/korkot? b. Apakah masyarakat juga terlibat aktif dalam 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 95.00% memantau kegiatan diwilayahnya? a. Apakah laporan kegiatan memuat hal-hal sebagai 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 12 63.16% berikut? Laporan pemanfaatan dana secara terinci dari masingmasing sumber dana Foto pelaksanaan/hasil kegiata b. Apakah BKMterlibat dalam menyusun laporan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 17 85.00% pertanggungjawaban kegiatan bersama dinas/instansi terkait? a. Apakah laporan kegiatan memuat hal-hal sebagai 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 13 65.00% berikut? Laporan pemanfaatan dana secara terinci dari masingmasing sumber dana Foto pelaksanaan/hasil kegiata b. Apakah BKM terlibat dalam menyusun laporan 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 17 85.00% pertanggung jawaban kegiatan bersamadinas/instansi terkait? 0.57 0.71 1.00 0.43 1.00 0.67 1.00 1.00 1.00 0.71 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.71 0.71 0.43 0.43 1.00 16.29 81.90% Rata-rata (F) Rata-rata keseluruhan (A+B+C+D+E+F)/6 0.741 0.892 0.852 0.758 0.81 0.8 0.869 0.798 0.782 0.787 0.89 0.908 0.973 0.952 0.833 0.812 0.776 0.702 0.767 0.888 16.434 82.94%

PROPINSI REKAP UJI PETIK PELAKSANAAN PROGRAM TAHUN 2009 PROGRAM P2KP ADVANCED PERSIAPAN DAERAH PERENCANAAN PENETAPAN PROPOSAL PELAKSANAAN PELAPORAN DAN EVALUASI NASIONAL Sulawesi Tenggara Konawe 72.62% 74.29% 10 75.00% 65.33% 57.14% 74.06% Bangka Belitung Belitung 85.71% 10 10 10 78.00% 71.43% 89.19% Jawa Barat Garut 78.57% 80.95% 10 75.00% 76.67% 10 85.20% Jawa Timur Lamongan 69.05% 74.29% 10 10 68.33% 42.86% 75.75% Jawa Barat Indramayu 57.74% 80.95% 73.21% 10 74.00% 10 80.98% Sulawesi Utara Tomohon 63.10% 74.29% 10 10 76.00% 66.67% 80.01% Jawa Tengah Grobogan 84.52% 85.71% 10 75.00% 76.00% 10 86.87% Jawa Timur Banyuwangi 67.26% 66.67% 10 75.00% 7 10 79.82% Banten Pandeglang 59.52% 66.35% 10 75.00% 68.33% 10 78.20% Lampung Lampung Utara 72.62% 10 10 5 78.00% 71.43% 78.67% Nusa Tenggara Barat Kab Bima 67.69% 71.43% 10 10 95.00% 10 89.02% Nusa Tenggara Barat Kota Bima 80.95% 85.71% 10 10 78.00% 10 90.78% Sulawesi Selatan Jeneponto 88.10% 10 10 10 96.00% 10 97.35% Sulawesi Selatan Takalar 75.00% 10 10 10 96.00% 10 95.17% Jawa Tengah Berebes 63.21% 80.95% 87.50% 10 68.33% 10 83.33% Sulawesi Tenggara Bau-bau 74.52% 80.95% 10 75.00% 85.00% 71.43% 81.15% Jawa Timur Mojokerto 74.52% 71.43% 10 75.00% 73.00% 71.43% 77.56% Sumatera Barat Solok 76.19% 71.43% 87.50% 75.00% 68.33% 42.86% 70.22% Sumatera Barat Sawah lunto 67.01% 74.29% 87.50% 10 88.33% 42.86% 76.66% Jawa Tengah Kab Semarang 88.10% 77.14% 10 10 67.33% 10 88.76% 73.30% 80.84% 96.79% 87.50% 77.30% 81.90% 82.94% GRAFIK UJI PETIK PELAKSANAAN PROGRAM 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 73.30% 80.84% 96.79% PERSIAPAN DAERAH PERENCANAAN 87.50% 77.30% 81.90% PENETAPAN PROPOSAL PELAKSANAAN PELAPORAN DAN EVALUASI GRAFIK UJI PETIK PELAKSANAAN PROGRAM 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Secara umum potret pelaksanaan program berdasarkan pelaksanaan Uji Petik yang dilaksanakan KMP P2KP Advanced pada sampling awal di 20 Kabupaten/Kota, memiliki nilai rata-rata nasional sebesar 82,94 %. Penilaian tersebut diperoleh melalui proses penilaian pada 6 kategori mulai dari proses awal hingga akhir pelaksanaan program. Adapun 6 Kategori dimaksud dan capaian (nilai rata-rata) masing-masing adalah sebagai berikut : (1). Pra Kegiatan : 73,30% ; (2). Proses Persiapan Daerah : 80,84% ; (3). Proses Perencanaan : 96,79%, (4). Pelaksanaan : 77,3 %, (5). Penetapan Proposal : 87,5% dan (6). Pelaporan dan Evaluasi : 81,90%. Gambaran hasil tersebut mengindikasikan bahwa pelaksanaan program ditahapan pra kegiatan dan proses persiapan daerah (Kategori 1 dan 2) masih dibawah rata-rata angka Nasional, namun dalam tahap selanjutnya menunjukkan proses perbaikan dan memenuhi harapan sesuai acuan pelaksanaan kegiatan Program. Peran Pemerintah Daerah (PEMDA) sangat signifikan dalam 2 kategori awal, namun dalam pelaksanaannya disebagian besar Kabupaten/Kota terdapat hambatan seperti persoalan komitmen Sharing, pergantian personil/mutasi dan lain-lain sehingga angka penilaian masih dibawah rata-rata Nasional. Lebih lanjut adalah terdapat 10 Kab/Kota yang berada dibawah angka rata-rata Nasional, dan sebagian lainnya (10Kab/Kota) diatas rata-rata (Lihat penjelasan dimasing-masing kategori sebagaimana capaian diatas)

PROPINSI Distribusi Pedoman PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM PROGRAM P2KP ADVANCED Pelatihan Penyusunan PJM nangkis Kota/Kab Pembentukan dan Aktifitas KBP Penyiapan BOP & Cost Sharing Alih Kelola SIM (SIM ) BKM Pelaksana KATEGORI 1 Sulawesi Tenggara Konawe 5 33.33% 75.00% 10 10 5 10 72.62% Bangka Belitung Belitung 10 10 75.00% 10 10 25.00% 10 85.71% Jawa Barat Garut 10 66.67% 75.00% 33.33% 10 75.00% 10 78.57% Jawa Timur Lamongan 75.00% 10 25.00% 33.33% 10 5 10 69.05% Jawa Barat Indramayu 10 33.33% 37.50% 33.33% 75.00% 25.00% 10 57.74% Sulawesi Utara Tomohon 75.00% 10 75.00% 16.67% 5 25.00% 10 63.10% Jawa Tengah Grobogan 10 66.67% 75.00% 10 10 5 10 84.52% Jawa Timur Banyuwangi 10 66.67% 87.50% 16.67% 75.00% 25.00% 10 67.26% Banten Pandeglang 25.00% 10 5 66.67% 5 25.00% 10 59.52% Lampung Lampung Utara 75.00% 66.67% 75.00% 66.67% 10 25.00% 10 72.62% Nusa Tenggara Barat Kab Bima 10 33.33% 57.14% 33.33% 75.00% 75.00% 10 67.69% Nusa Tenggara Barat Kota Bima 10 66.67% 75.00% 5 10 75.00% 10 80.95% Sulawesi Selatan Jeneponto 10 10 75.00% 66.67% 10 75.00% 10 88.10% Sulawesi Selatan Takalar 10 10 75.00% 5 10 10 75.00% Jawa Tengah Berebes 10 33.33% 87.50% 66.67% 5 25.00% 8 63.21% Sulawesi Tenggara Bau-bau 10 66.67% 75.00% 5 10 5 8 74.52% Jawa Timur Mojokerto 10 66.67% 75.00% 5 10 5 8 74.52% Sumatera Barat Solok 10 33.33% 75.00% 5 10 75.00% 10 76.19% Sumatera Barat Sawah lunto 75.00% 33.33% 85.71% 5 75.00% 5 10 67.01% Jawa Tengah Kab Semarang 10 10 10 16.67% 10 10 10 88.10% 88.75% 68.33% 71.52% 52.50% 87.50% 47.50% 97.00% 73.30% GRAFIK PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM 88.75% 87.50% 97.00% 10 8 6 68.33% 71.52% 52.50% 47.50% 4 2 GRAFIK PERSIAPAN PELAKSANAAN PROGRAM 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Pada kategori kegiatan Persiapan pelaksanaan program, terdapat 7 sub kategori penilaian yang menjadi rujukan pembentukan nilai rata-rata capaian sebesar 73,30%. Kajian terhadap masing-masing sub kategori ini memberikan informasi tentang pelaksanaan program yang dijalankan secara umum dilapangan, sebagai berikut penjelasannya : 1. Terhadap distribusi pedoman kepada PEMDA, KBP dan BKM, hanya di kab. Pandeglang yang memiliki nilai terendah, hal tersebut dikarenakan ketiadaan BOP sebagai pendukung pelaksanaan program, walaupun telah ada inisiatif untuk fotocopy pedoman dalam jumlah terbatas. Secara rata-rata penilaian nya adalah : (88,75%) 2. Pelatihan bagi, KBP/POKJA berada pada kisaran (68,33%), artinya belum cukup maksimal dilakukan di masing-masing kabupaten/kota. Bahkan untuk kabupaten Indramayu tidak ada pendampingan untuk pelaksanaan pelatihan tersebut, sehingga perlu koreksi ulang kembali terhadap peran pelaku tim Korkot dilapangan. 3. Penyusunan PJM Pronangkis Kab/Kota (71,52%) telah dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan berbagai stakeholders pembangunan, namun porsi pelibatan melalui KBP, masih sangat kurang (33%) sedangkan keterlibatan BKM (100%). 4. Sejalan dengan point 3, bahwa Pembentukan dan Aktivitas KBP telah dilakukan namun dalam pelaksanaan aktivitasnya, masih belum maksimal (52,5%) 5. Penyiapan BOP dan Cost Sharing telah berjalan dengan baik melalui sharing in cash dan program (87,5%). Hanya Pada 2 Kabupaten (Lampung utara dan Pandeglang), semula In cash namun sampai dengan bulan Desember 2009 komitmen tersebut baru akan direalisasikan ditahun 2010. Hal tersebut berdampak pada BOP yang tidak tersedia, dan berpengaruh pada aktivitas dukungan pelaksanaan kegiatan program. 6. Alih kelola SIM, mendapat dukungan kab/kota, namun sebagian besar dilaksanakan hanya untuk memenuhi kelengkapan program semata (47,5%). 7. Kriteria BKM Pelaksana, adalah BKM Berdaya dan telah sesuai ketentuan program (97%).

PERSIAPAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM P2KP ADVANCED PROPINSI Kampanye Media Konsep Pembentukan Pokja Kampanye Kelurahan/Desa KATEGORI 2 Sulawesi Tenggara Konawe 71.43% 71.43% 8 74.29% Bangka Belitung Belitung 10 10 10 10 Jawa Barat Garut 57.14% 85.71% 10 80.95% Jawa Timur Lamongan 57.14% 85.71% 8 74.29% Jawa Barat Indramayu 57.14% 85.71% 10 80.95% Sulawesi Utara Tomohon 71.43% 71.43% 8 74.29% Jawa Tengah Grobogan 71.43% 85.71% 10 85.71% Jawa Timur Banyuwangi 28.57% 71.43% 10 66.67% Banten Pandeglang 33.33% 85.71% 8 66.35% Lampung Lampung Utara 10 10 10 10 Nusa Tenggara Barat Kab Bima 28.57% 85.71% 10 71.43% Nusa Tenggara Barat Kota Bima 71.43% 85.71% 10 85.71% Sulawesi Selatan Jeneponto 10 10 10 10 Sulawesi Selatan Takalar 10 10 10 10 Jawa Tengah Berebes 57.14% 85.71% 10 80.95% Sulawesi Tenggara Bau-bau 71.43% 71.43% 10 80.95% Jawa Timur Mojokerto 42.86% 71.43% 10 71.43% Sumatera Barat Solok 28.57% 85.71% 10 71.43% Sumatera Barat Sawah lunto 57.14% 85.71% 8 74.29% Jawa Tengah Kab Semarang 71.43% 10 6 77.14% 63.81% 85.71% 93.00% 80.84% GRAFIK PERSIAPAN DAERAH MELAKSANAKAN PROGRAM 85.71% 93.00% 10 63.81% 8 6 4 2 Kampanye Media Konsep Pembentukan Pokja Kampanye Kelurahan/Desa GRAFIK PERSIAPAN DAERAH MELAKSANAKAN PROGRAM 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Kategori 2 dari kegiatan uji petik adalah Proses persiapan Daerah terhadap pelaksanaan program, nilai rata-rata capaian sebesar 80,84%. Kegiatan ini pada dasarnya adalah sosialisasi dalam pelaksanaan program, melalui pelaksanaan (i).kampanye media yang ditujukan sampai kepada pemahaman, KBP dan BKM.. Pelaksanaan kampanye media ini berada pada nilai 63,81 %, dimana terdapat 2 kabupaten (Solok dan Banyuwangi) yang dianggap tidak melaksanakan hal tersebut dan hal tersebut memerlukan tindak lanjut secara tepat. (ii).pembentukan Pokja, mulai dari tatacara hingga kepada SK POKJA Paket terlaksana dengan relatif merata dengan nilai tengah 85,71 %. Sedangkan tindak lanjut lainnya berupa (iii).kampanye Kelurahan, yang dilakukan oleh POKJA dapat terlaksana dengan baik dengan rata-rata nilai 93 %.

PERENCANAAN PROGRAM P2KP ADVANCED PROPINSI Pembentukan Panitia Kemitraan Penyusunan dan Pengajuan Proposal KATEGORI 3 Sulawesi Tenggara Konawe 10 10 10 Bangka Belitung Belitung 10 10 10 Jawa Barat Garut 10 10 10 Jawa Timur Lamongan 10 10 10 Jawa Barat Indramayu 71.43% 75.00% 73.21% Sulawesi Utara Tomohon 10 10 10 Jawa Tengah Grobogan 10 10 10 Jawa Timur Banyuwangi 10 10 10 Banten Pandeglang 10 10 10 Lampung Lampung Utara 10 10 10 Nusa Tenggara Barat Kab Bima 10 10 10 Nusa Tenggara Barat Kota Bima 10 10 10 Sulawesi Selatan Jeneponto 10 10 10 Sulawesi Selatan Takalar 10 10 10 Jawa Tengah Berebes 10 75.00% 87.50% Sulawesi Tenggara Bau-bau 10 10 10 Jawa Timur Mojokerto 10 10 10 Sumatera Barat Solok 10 75.00% 87.50% Sumatera Barat Sawah lunto 10 75.00% 87.50% Jawa Tengah Kab Semarang 10 10 10 98.57% 95.00% 96.79% GRAFIK PERENCANAAN PROGRAM 98.57% 99.00% 98.00% 97.00% 96.00% 95.00% 94.00% 93.00% Pembentukan Panitia Kemitraan 95.00% Penyusunan dan Pengajuan Proposal GRAFIK PERENCANAAN PROGRAM 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Kegiatan Perencanaan memiliki nilai rata-rata capaian sebesar 96,79 %, artinya bahwa proses pembentukan Panitia Kemitraan yang terdiri dari 3 pilar utama (, /BKM dan Kelompok Peduli) dalam prosesnya telah terlaksana secara baik dan prosedur dengan nilai tengah 98,75 %. Demikian pula halnya dengan penyusunan proposal yang merupakan cerminan dari PJM kab/kota dan memenuhi ketentuan swadaya (BKM + Dinas) berkisar antara 50% - 70% serta adanya fasilitasi dan keterlibatan BKM dalam penyusunan proposal PAKEM tersebut. Nilai tengah untuk penyusunan dan pengajuan program ini 95 %

MEKANISME PENETAPAN PROPOSAL PROGRAM P2KP ADVANCED PROPINSI Rata-rata PENETAPAN PROPOSAL Sulawesi Tenggara Konawe 75.00% Bangka Belitung Belitung 10 Jawa Barat Garut 75.00% Jawa Timur Lamongan 10 Jawa Barat Indramayu 10 Sulawesi Utara Tomohon 10 Jawa Tengah Grobogan 75.00% Jawa Timur Banyuwangi 75.00% Banten Pandeglang 75.00% Lampung Lampung Utara 5 Nusa Tenggara Barat Kab Bima 10 Nusa Tenggara Barat Kota Bima 10 Sulawesi Selatan Jeneponto 10 Sulawesi Selatan Takalar 10 Jawa Tengah Berebes 10 Sulawesi Tenggara Bau-bau 75.00% Jawa Timur Mojokerto 75.00% Sumatera Barat Solok 75.00% Sumatera Barat Sawah lunto 10 Jawa Tengah Kab Semarang 10 87.50% GRAFIK PENETAPAN PROPOSAL 87.50% 10 8 6 4 2 Rata rata PENETAPAN PROPOSAL GRAFIK PENETAPAN PROPOSAL 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Kegiatan Penetapan proposal, nilai rata-rata capaian sebesar 87,5 % menunjukkan bahwa fasilitasi penilaian proposal dan kriteria dalam penilaian proposal telah tersosialisasi dengan baik, serta mekanisme dalam proses penilaian kelayakan dan juga penetapan proposal sesuai dengan acuan pada Pedoman Umum.

PELAKSANAAN PROGRAM PROGRAM P2KP ADVANCED PROPINSI Sosialisasi tata cara pemanfaatan dana Mekanisme Penyaluran Dana ke Rekening PAKEM Pelaksanaan kegiatan Transparansi Pemanfaatan Dana OP dan Pendamping Keterlibatan Perempuan dalam Pokja dan Pakem KATEGORI 5 Sulawesi Tenggara Konawe 75.00% 75.00% 66.67% 5 6 65.33% Bangka Belitung Belitung 10 10 10 5 4 78.00% Jawa Barat Garut 10 75.00% 83.33% 75.00% 5 76.67% Jawa Timur Lamongan 75.00% 10 66.67% 10 68.33% Jawa Barat Indramayu 10 10 75.00% 25.00% 7 74.00% Sulawesi Utara Tomohon 10 10 10 8 76.00% Jawa Tengah Grobogan 10 75.00% 10 75.00% 3 76.00% Jawa Timur Banyuwangi 10 10 75.00% 75.00% 7 Banten Pandeglang 75.00% 10 66.67% 10 68.33% Lampung Lampung Utara 10 10 10 5 4 78.00% Nusa Tenggara Barat Kab Bima 10 10 10 10 75.00% 95.00% Nusa Tenggara Barat Kota Bima 10 10 10 5 4 78.00% Sulawesi Selatan Jeneponto 10 10 10 10 8 96.00% Sulawesi Selatan Takalar 10 10 10 10 8 96.00% Jawa Tengah Berebes 75.00% 10 66.67% 10 68.33% Sulawesi Tenggara Bau-bau 10 10 10 75.00% 5 85.00% Jawa Timur Mojokerto 10 10 10 25.00% 4 73.00% Sumatera Barat Solok 75.00% 10 66.67% 10 68.33% Sumatera Barat Sawah lunto 10 10 75.00% 66.67% 10 88.33% Jawa Tengah Kab Semarang 10 10 41.67% 75.00% 2 67.33% 93.75% 96.25% 84.17% 49.58% 62.75% 77.30% GRAFIK PELAKSANAAN PROGRAM 93.75% 96.25% 84.17% 10 62.75% 8 49.58% 6 4 2 Sosialisasi tata cara pemanfaatan dana Mekanisme Penyaluran Dana ke Rekening PAKEM Pelaksanaan kegiatan Transparansi Pemanfaatan Dana OP dan Pendamping Keterlibatan Perempuan dalam Pokja dan Pakem GRAFIK PELAKSANAAN PROGRAM 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Kegiatan Pelaksanaan program, nilai rata-rata capaian sebesar 77,3 %. Adapun komponen tersebut adalah sebagai berikut : 1. Sosialisasi dan tata cara Pemanfaatan, berkontribusi rata-rata sebesar 93,75 % 2. Mekanisme Penyaluran dana ke rekening PAKEM, berkontribusi rata-rata sebesar 96,25 % 3. Pelaksanaan kegiatan, berkontribusi rata-rata sebesar 84,17 %. Catatan : Hasil uji petik di kab. Semarang perlu mendapat perhatian (sebesar 42%) dimana terhadap aspek penerima manfaat yang dinyatakan tidak semua peruntukan memenuhi ketentuan bagi masyarakat miskin (sosial maupun fisik). 4. Transparansi pemanfaatan dana OP & Pendamping, berkontribusi rata-rata sebesar 49,58 %. Terdapat 5 Kabupaten/Kota masih 0% terhadap hal tersebut, artinya bahwa walaupun hal tersebut tertuang dalam proposal namun didalam pelaksanaannya belum efektif. 5. Keterlibatan Perempuan dalam POKJA dan PAKEM, berkontribusi rata-rata sebesar 62,75 %. Catatan : 20 lokasi yang di kunjungi terdapat 1 lokasi Kab/Kota (kab. Banyuwangi) yang belum memenuhi (0 %).

PELAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM P2KP ADVANCED PROPINSI Rata-rata PELAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM Sulawesi Tenggara Konawe 57.14% Bangka Belitung Belitung 71.43% Jawa Barat Garut 10 Jawa Timur Lamongan 42.86% Jawa Barat Indramayu 10 Sulawesi Utara Tomohon 66.67% Jawa Tengah Grobogan 10 Jawa Timur Banyuwangi 10 Banten Pandeglang 10 Lampung Lampung Utara 71.43% Nusa Tenggara Barat Kab Bima 10 Nusa Tenggara Barat Kota Bima 10 Sulawesi Selatan Jeneponto 10 Sulawesi Selatan Takalar 10 Jawa Tengah Berebes 10 Sulawesi Tenggara Bau-bau 71.43% Jawa Timur Mojokerto 71.43% Sumatera Barat Solok 42.86% Sumatera Barat Sawah lunto 42.86% Jawa Tengah Kab Semarang 10 81.90% GRAFIK PELAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM 81.90% 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Rata rata PELAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM GRAFIK PELAPORAN DAN EVALUASI PROGRAM 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Kegiatan Pelaporan dan Evaluasi program, nilai rata-rata capaian sebesar 81,9 %. Secara umum rata-rata capaian dari Kategori 6 ini telah cukup baik (mendekati besaran rata-rata nasional sebesar 83,87%). Terdapat 3 kab/kota yang memiliki penilaian dibawah 50% (Yaitu : kab.lamongan, Kab.Solok dan Kota Sawah Lunto), dikarenakan pelaporan tahap kegaitan sebelumnya belum terlaksana dengan baik, sehingga menjadi catatan bagi KMP dan Pelaku di tingkat lapang (Korkot/Askot mandiri).