Pengaruh Alternator Terhadap Daya Pada Rancang Bangun Mobil Listrik TMUG01 (Effect of Alternator to Power in Design of Electric Car TMUG01 )

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

SISTEM KONTROL PADA KENDARAAN RODA DUA BERPENGGERAK HIBRIDA

RANCANG BANGUN RANGKA (CHASIS) MOBIL LISTRIK RODA TIGA KAPASITAS SATU ORANG

Perancangan Electric Energy Recovery System Pada Sepeda Listrik

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

BAB IV HASIL & PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Perancangan Komponen Utama & Komponen Pendukung Pada

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL LISTRIK

BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

Gambar 3.1 Diagram alir metodologi pengujian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Persiapan Dan Pengesetan Mesin. Kondisi Baik. Persiapan Pengujian. Pemasangan Alat Ukur

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu dan tempat pelaksanaan pembuatan media pembelajaran. kelistrikan sepeda motor Honda Kharisma sebagai berikut :

dapat ditunjukkan pada gambar berikut ini. Tan δ 2 = a/r + s (2.2)

BAB II LANDASAN TEORI

Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin

CASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan

BAB I PENDAHULUAN. signifikan tiap tahunnya (Dirjen, 2014). Transportasi ini sebagian besar terdiri dari

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

RANCANG BANGUN POWERPLAN PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA SAPUJAGAD

III. METODE PENELITIAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

Pengembangan Model Regenerative Brake pada Sepeda Listrik untuk Menambah Jarak Tempuh

SIMULASI BEBAN STATIS PADA RANGKA MOBIL GOKART LISTRIK TMUG 03 DENGAN MENGGUNAKAN SOLIDWORKS 2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

PEMBUATAN SEPEDA LISTRIK BERTENAGA SURYA SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI ALTERNATIF MASYARAKAT

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

PERANCANGAN ELECTRIC ENERGY RECOVERY SYSTEM PADA SEPEDA LISTRIK

PENDEKATAN RANCANGAN Kriteria Perancangan Rancangan Fungsional Fungsi Penyaluran Daya

tampilan menyerupai mobil penumpang pada saat ini hanya saja ukurannya yang mobil urban ini di buat secara khusus dengan melihat regulasi yang ada dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

REKAYASA JALAN REL. Modul 2 : GERAK DINAMIK JALAN REL PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan serta kemajuan di bidang industri terutama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

ANALISA KEBUTUHAN ENERGI MOTOR LISTRIK PADA PROTOTYPE MOBIL HYBRID

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

PERANCANGAN ALAT UJI SISTEM REM DAN DETAIL DRAWING KOMPONEN REM MOBIL MULTIGUNA PEDESAAN

New Mitsubishi Fuso Tractor Head FV51 JH

BAB III METODE PENELITIAN

Perancangan Sistem Kemudi, Sistem Rem, Dan Roda Urban City Car Untuk Kompetisi Urbanconcept Shell Eco-Marathon.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. II untuk sumbu x. Perasamaannya dapat dilihat di bawah ini :

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Studi Eksperimen Rancang Bangun Rangka Jenis Ladder Frame pada Kendaraan Sport

PENGARUH POSISI SIKAT TERHADAP WAKTU PENGEREMAN PADA MOTOR ARUS SEARAH PENGUATAN SHUNT DENGAN METODE DINAMIS

BAB III PROSEDUR PENGUJIAN

RANCANGAN Gambar Rancangan Prototype Design Body Team CIMAHI

Rancang Bangun dan Uji Kinerja Dinamometer Tipe Rem Cakram

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

PERENCANAAN LAYOUT DAN ANALISIS STABILITAS PADA KENDARAAN HYBRID RODA TIGA HYVI SAPUJAGAD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PENGENDALI SWITCHING PADA KENDARAAN HYBRID RODA DUA

Pengaruh Variasi Konstanta Pegas dan Massa Roller CVT Terhadap Performa Honda Vario 150 cc

BAB II LANDASAN TEORI

PENGEREMAN DINAMIK PADA MOTOR INDUKSI TIGA FASA

BAB III METODE PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. yang penulis rancang ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.

NO. NOMOR HS URAIAN BARANG BM NOMOR HS URAIAN BARANG BM Rantai dan bagiannya, dari besi atau Rantai dan bagiannya, dari besi atau

RANCANG BANGUN LAYOUT DAN PENEMPATAN SEL SURYA PADA PROTOTIPE MOBIL TENAGA SURYA

SIMULASI CRASH DEFORMATION PADA BODI PART MODEL KENDARAAN

SUSPENSI (suspension)

PERANCANGAN RANGKA GOKAR LISTRIK

ANALISA SISTEM KENDALI FUZZY PADA CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (CVT) DENGAN DUA PENGGERAK PUSH BELT UNTUK MENINGKATKAN KINERJA CVT

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah :

ANALISIS PENGARUH TINGKAT REDAMAN SHOCK UPSIDE DOWN PADA KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA BYSON 150 CC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 2.1. Grafik hubungan TSR (α) terhadap efisiensi turbin (%) konvensional

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE POWER WINDOW PADA MOBIL FORD LASER. Firman Hidayat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Identifikasi Sistem Kopling dan Transmisi Manual Pada Kijang Innova

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KERJA MOBIL TENAGA UDARA MSG 01 DENGAN SISTEM DUA TABUNG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Karet merupakan bahan atau material yang tidak bisa dipisahkan. dari kehidupan manusia, sebagai bahan yang sangat mudah didapat,

DESAIN SEPEDA STATIS DAN GENERATOR MAGNET PERMANEN SEBAGAI PENGHASIL ENERGI LISTRIK TERBARUKAN

BAB II LANDASAN TEORI

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEMBUATAN MOBIL LISTRIK EVRT GHOST SERIES

ABSTRAKSI A. Judul : Pengaruh Alternator Dan Accumulator Paralel Terhadap Energi Listrik Yang Dihasilkan Dari Putaran Mesin Motor Matic Untuk Penerang

BAB III METODOLOGI KAJI EKSPERIMENTAL

Perancangan dan Analisa Sistem Kemudi Narrow Tilting Vehicle dengan Variasi Trackwidth dan Panjang Suspensi Arm

UNJUK KERJA MOBIL MSG 01 DENGAN SISTEM TENAGA UDARA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. seperti mesin, suspensi transmisi serta digunakan untuk menjaga mobil agar

PENDAHULUAN DAN SISTEM KOPLING

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN. penggerak belakang gokart adalah bengkel Teknik Mesin program Vokasi

SISTEM REM PADA SEPEDA MOTOR LISTRIK GENERASI II

BAB II LANDASAN TEORI

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

RANCANG BANGUN SEPEDA LISTRIK RODA TIGA UNTUK PENYANDANG DISABILITAS (TUNA DAKSA) DENGAN PEMANFAATAN MOTOR LISTRIK BRUSHLESS DC LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

Pengaruh Alternator Terhadap Daya Pada Rancang Bangun Mobil Listrik TMUG01 (Effect of Alternator to Power in Design of Electric Car TMUG01 ) Sri Poernomo Sari 1*, Ferdi Fermana 2, Amy Arta Dalimo 2, Ahmad Firmansyah 2 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok 16423 *sri_ps@staff.gunadarma.ac.id 2 Mahasiswa Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok 16423 Abstrak Pengembangan sumber energi yang dapat diperbaharukan semakin meningkat sebagai antisipasi makin berkurangnya sumber energi yang berasal dari fosil seperti minyak bumi dan batubara. Peningkatan harga minyak mentah dunia secara langsung mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri sehingga perlu mencari bahan bakar alternatif selain minyak bumi atau berusaha menghemat konsumsi bahan bakar. Kendaraan merupakan salah satu sarana terpenting dalam transportasi yang banyak menggunakan bahan bakar dari minyak bumi. Tujuan dari penelitian ini adalah perancangan dan pembuatan mobil listrik TMUG01 menggunakan motor listrik arus searah (DC) dan alternator. Batasan perancangan yaitu beban pengemudi, kecepatan maksimum dan lokasi pemakaian. Tahap proses perancangan adalah desain bentuk dan dimensi bodi mobil, sistem kemudi, sistem suspensi, sistem transmisi serta material yang digunakan. Mesin penggerak motor listrik DC 48 V 30 A, sumber energi 6 accumulator 12 V 5 A dirangkai 3 seri dan 3 paralel serta alternator 12 V 45 A. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan alternator pada mobil listrik TMUG01 dapat meningkatkan daya sehingga jarak tempuh lebih jauh dan waktu pemakaian yang dapat lebih lama dibandingkan sebelum menggunakan alternator. Kata kunci : mobil listrik TMUG01, motor listrik DC, accumulator, alternator Pendahuluan Peningkatan harga minyak mentah dunia secara langsung mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri [PP5,2006]. Kenaikan harga bahan bakar seperti ditunjukkan pada gambar 1 akan memicu kenaikan harga kebutuhan pokok lainnya sehingga perlu mencari bahan bakar alternatif selain minyak bumi dan berusaha menghemat konsumsi bahan bakar. Gambar 1. Grafik peningkatan harga minyak bumi dunia (Sumber : Kementerian ESDM) Kendaraan merupakan salah satu sarana terpenting dalam transportasi yang banyak menggunakan bahan bakar dari minyak bumi. Konsumsi bahan bakar minyak pada sektor 37

transportasi ditunjukkan dengan diagram pada gambar 2. Penelitian dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut supaya menghemat pengeluaran biaya transportasi dalam kehidupan sehari-hari. START Memilih jenis material DESIGN Proses pengerjaan Membuat rangka, bodi, dudukan mesin, dudukan rem, dan dudukan suspensi Gambar 2. Diagram pemakaian bahan bakar minyak pada sektor transportasi (Sumber : Kementerian ESDM) Pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sejalan dengan perkembangan waktu ditandai dengan semakin banyak peralatan-peralatan modern yang diproduksi [Lee,2001],[Ashida et al, 2007],[Barcaro,2009] Perancangan dilakukan berdasarkan batasan yang harus ditentukan yaitu beban pengemudi, kecepatan maksimum dan lokasi pemakaian. Tahap awal perancangan adalah pengumpulan data yang menunjang proses perancangan seperti bentuk dan dimensi bodi mobil, sistem kemudi, sistem suspensi, sistem transmisi serta material yang digunakan. Perhitungan rangka meliputi titik berat dan posisi pengendara. Kemudian dilakukan perancangan bentuk, dimensi poros roda depan dan belakang, menentukan diameter minimum poros, tempat duduk, sistem kemudi serta mekanisme roda depan. Tujuan dari penelitian ini adalah perancangan dan pembuatan mobil listrik TMUG01 menggunakan penggerak motor listrik arus searah (DC) dengan sumber energi accumulator dan alternator untuk menambah daya. Pemasangan rem, mesin, power steering dan suspensi Proses finishing Dempul dan pengecetan FINISH Gambar 3. Diagram Alir Proses Perancangan dan Pembuatan Mobil Listrik TMUG01 a Metode Penelitian & Fasilitas Yang Digunakan Penelitian dimulai dengan memilih jenis bahan material untuk rangka dan body, menyiapkan komponen-komponen yang diperlukan serta melakukan langkah-langkah dalam perancangan dan pembuatan mobil listrik TMUG01 seperti pada gambar 3 berikut: Gambar 4. Desain chasis mobil listrik Material yang digunakan untuk rangka mobil listrik ini adalah baja karbon AISI 1010. Material tersebut merupakan baja yang b 38

mempunyai kadar karbon sedang sehingga lebih kuat dan keras dibandingkan dengan baja karbon rendah. Rangka mobil merupakan bagian penting untuk menahan beban dan body mobil. Gambar 4 menunjukkan rancangan chasis mobil listrik yang akan dibuat. Proses pembuatan rangka mobil ini dilakukan dengan pengelasan. Las yang digunakan adalah las karbit dan las listrik. Suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Sistem suspensi kendaraan terletak diantara body (kerangka) dengan roda. Ada dua jenis utama suspensi yaitu : 1. Sistem suspensi dependen atau sistem suspensi poros kaku (rigid) yaitu roda dalam satu poros dihubungkan dengan poros kaku (rigid), poros kaku tersebut dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam kejut dan lengan kontrol (control arm). 2. Sistem suspensi independen atau sistem suspensi bebas yaitu antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing-masing roda (roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan lengan suspensi (suspension arm), pegas dan peredam kejut. Goncangan atau getaran pada salah satu roda tidak mempengaruhi roda yang lain. Suspensi yang dipakai dalam mobil ini memakai shockabsorber menggunakan velg dengan ukuran 14 inci. Poros pada roda mobil dilengkapi dengan bantalan supaya putarannya menjadi licin. Perangkat untuk meredam kejutan dikenal sebagai shockabsorber atau suspensi. Pada kendaraan poros mempunyai fungsi sebagai berikut: Menjalankan kendaraan, dimana poros roda dihubungkan dengan mesin penggerak kendaraan, Pengereman kendaraan, dimana gerak roda kendaraan dihentikan oleh perangkat rem yang dihubungkan dengan mekanisme poros roda, Mengendalikan arah jalannya kendaraan melalui setir dan sistem kemudi kendaraan. Body mobil merupakan bagian penutup chasis atau rangka yang berguna untuk melindungi serangan mobil. Body mobil ini menggunakan besi plat tipis agar tidak terlalu berat. Perancangan body mobil ditunjukkan pada gambar 6. Pembuatan body mobil ini menggunakan besi plat ukuran tebal 0.8 mm. Mobil listrik TMUG01 terlihat pada gambar 7. (a) (b) Gambar 5. Perancangan body mobil (a) depan (b) samping Gambar 6. Mobil listrik TMUG01 Komponen pendukung mobil listrik : a. Power steering Power steering merupakan peralatan hidrolik untuk meringankan sistem kemudi. Kerja sistem kemudi yang menggunakan teknologi power steering ini berdasarkan mekanisme gabungan antara hidrolik dan mekanik. Keduanya bekerjasama untuk menghasilkan putaran kemudi yang ringan. Komponen power steering mobil terdiri dari : pump, hose 39

(selang tekanan tinggi dan rendah) dan gear box. b. Mesin penggerak Mesin mobil ini memakai motor listrik DC 48 V 30 A dan mesin ini mampu mengangkut beban ± 500 kg. Pada mobil ini menggunakan 2 kecepatan. c. Rem Rem mobil listrik ini memakai rem disc brake motor karena mobil ini tidak terlalu cepat maka hanya menggunakan rem disc cakram 1 buah untuk diletakan dibelakang. d. Transmisi Kendaraan yang berjalan dengan kecepatan rendah memerlukan torsi yang lebih tinggi dibandingkan kecepatan tinggi. Adanya kondisi operasi yang berbeda-beda tersebut maka diperlukan sistem transmisi agar kebutuhan tenaga dapat dipenuhi oleh mesin. Transmisi yang digunakan pada mobil ini memakai transmisi rantai agar lebih kuat dan tahan gesek. e. Controller Controller merupakan sebuah pengendali motor DC yang mampu digunakan untuk mengendalikan kecepatan dan arah putaran motor DC. Controller ini dilengkapi dengan pengendali PID (Proportional Integral Differential) yang diatur sendiri oleh pengguna. Terdapat 2 sistem pengendali kecepatan untuk mengatur laju mobil yaitu : 1. Kecepatan I (low speed), untuk mengatur laju mobil dengan kecepatan maksimal ± 20 km/jam. 2. Kecepatan II (high speed), untuk mengatur laju mobil dengan kecepatan maksimal ± 30 km/jam. Accumulator yang digunakan adalah 12 V 5 A. Mesin menggunakan motor listrik DC 48 V 30 A maka accumulator yang dibutuhkan pada mobil ini adalah enam buah yaitu tiga dipasang seri dan tiga dipasang parallel, seperti gambar 7. Gambar 7. Pemasangan accumulator di mobil listrik Gambar 8. Rangkaian kelistrikan pada mobil listrik TMUG01 Sistem pengisian mempunyai 3 komponen penting yaitu accumulator, alternator dan regulator. Alternator ini berfungsi bersama-sama dengan accumulator untuk menghasilkan listrik ketika mesin dihidupkan. Alternator menghasilkan tegangan AC kemudian diubah menjadi tegangan DC seperti pada gambar 9. Gambar 9. Alternator 40

Sistem alternator yang dipasang pada mobil ini menggunakan 12 V 45 A untuk pengisian ulang accumulator 12 V 5 A yang dipasang 3 seri dan 3 paralel. Puli alternator diikat ke bagian sumbu rotor dan digunakan tipe puli tunggal. Alternator tipe ini tidak mempunyai kipas luar yang menjadi bagian dari pulinya. Tidak seperti jenis alternator lama yang menggunakan kipas luar untuk pendinginan. Alternator mempunyai 2 kipas dalam untuk sirkulasi udara pendingin. [Chan,2006],[Pop et al, 2007], [Nozu et al,2007]. Pengujian Mobil Listrik TMUG01 Mobil listrik ini yang menggunakan penggerak motor listrik DC berkapasitas 48 V 30 A, maka accumulator yang dibutuhkan juga harus sama besar dengan kapasitas mesin tersebut yaitu 12 volt 5 ampere dengan dipasang secara 3 seri dan 3 parallel agar mendapatkan kapasitas listrik yang sama besar untuk mensuplai daya yang dibutuhkan oleh mesin. Pengujian dilakukan dengan menyalakan mesin dan memilih jenis kecepatan yang akan diuji yaitu low speed atau high speed. Selanjutnya menekan pedal gas dan mulai melakukan pengujian dengan mencatat data. Tahap pengujian pertama adalah rangkaian tanpa menggunakan alternator dengan kecepatan low speed pada jarak tempuh dan waktu tertentu, diukur tegangan serta arus untuk beban 55 kg dan 110 kg. Kemudian dipilih kecepatan high speed diukur dengan cara yang sama. Tahap pengujian kedua adalah rangkaian dengan menggunakan alternator pada kecepatan low speed dan high speed. Mengukur jarak tempuh dalam waktu tertentu, tegangan serta arus untuk beban 55 kg dan 110 kg. 55 kg dan 110 kg. Gambar 10. Grafik hubungan antara jarak(s) Gambar 11. Grafik hubungan waktu (t) Gambar 10 dan gambar 11 menunjukkan bahwa setelah menggunakan alternator dengan pemilihan kecepatan I terjadi peningkatan daya rata-rata sebesar 38 %. Jarak tempuh mengalami kenaikan sejauh 700 m dan waktu tempuh lebih lama 419 detik. Hasil dan Pembahasan Hasil pengujian untuk mengetahui pengaruh penggunaan alternator terhadap daya pada mobil listrik TMUG01 ditunjukkan dengan grafik. Pengujian dilakukan pada saat mobil listrik TMUG01 dijalankan tanpa alternator dan menggunakan alternator, dua pemilihan kecepatan I (switch low speed) serta kecepatan II (switch high speed) untuk beban Gambar 12. Grafik hubungan jarak (S) I Sedangkan dengan pemilihan kecepatan II mengalami kenaikan daya sebesar 30 %, 41

jarak tempuh lebih jauh 700 m dalam watu lebih lama 181 detik. Hasil tersebut ditunjukkan dengan grafik pada gambar 12 dan gambar 13. Gambar 16 dan gambar 17 menunjukkan dengan pemilihan kecepatan II terjadi peningkatan daya rata-rata sebesar 13 %, jarak tempuh mengalami kenaikan 700 m dan waktu tempuh lebih lama 107 detik. Gambar 13. Grafik hubungan waktu (t) I Beban ditingkatkan menjadi 110 kg dan didapatkan hasil bahwa pada kecepatan I mengalami peningkatan daya 31 % dengan jarak tempuh lebih jauh 700 m dan waktu lebih lama 37 detik. Hasil tersebut terdapat pada gambar 14 dan gambar15. Gambar 16. Grafik hubungan jarak (S) I Gambar 17. Grafik hubungan waktu (t) I Gambar 14. Grafik hubungan jarak (S) Kesimpulan Penggunaan alternator pada mobil listrik TMUG01 dapat meningkatkan daya sehingga jarak tempuh lebih jauh dan waktu pemakaian yang dapat lebih lama dibandingkan sebelum menggunakan alternator. Beban yang lebih ringan dengan kecepatan lebih rendah dapat menghemat daya mobil listrik. Gambar 15. Grafik hubungan waktu (t) Referensi [1] Deshpande, M.V., Electric Motors: Applications And Control, A. H. Wheeler 42

& Co.Ltd, India, 1990. [2] Sutantra, Nyoman I, Teknologi Otomotif Teori dan Aplikasinya, Edisi Pertama, Penerbit Guna Widya, Surabaya, Surabaya. 2001. [3] Erwin, K. Sistem Kemudi Rem dan Chasis, Usaha Nasional, Surabaya, 1997. [4] Thomas Sri Widodo, Elektronika Dasar, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2002. [5] BluePrint Pengelolaan Energi Nasional 2006-2025, Peraturan Presiden No.5 (2006) [6] Lee, W., Choi, D., Sunwoo, M., Modelling and simulation of vehicle electric power system, Journal of Power Sources 109 58 66, (2002) [7] Chan, M.S.W., Chau, K.T., Chan, C.C., A New Switched-capasitor Inverter for Electric Vehicle, Journal of Assian Electric Vehicles, Vol 4, No 2 (2006) [8] Ashida, T., Minami, S., Fujita, H., Saihara, A., Uchiyama, H., Odani, M., Designing Engines of Compact Battery-cars for the Target Speed of 100 km/h Using Nickel system Primary-cells (Oxyride Dry-cells Batteries : Part 1 Optimization of the Body, Journal of Assian Electric Vehicles, Vol 5, No 2 (2007) [9] Pop, V., Bergveld, H.J., Danilov, D., Notten, P.P.H., Regtien, P.P.L., Adaptive State-of-Charge Indication System for Liion Battery-Powered Devices, The World Electric Vehicle Association Journal, Vol 1, (2007) [10] Nozu, R., Nakamura, M., Matsuzawa, Y., Mitsuya, K., Kushihara, T., Approach of Development of Electric Double Layer Capasitor for High Power and Long Life, The World Electric Vehicle Association Journal, Vol 1, (2007) [11] Barcaro, M.,Bianchi, N., Magnussen, F., PM Motors for Hybrid Electric Vehicles, The Open Fuels & Energy Science Journal, 2, 135-141 (2009) 43