19

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penulis memilih untuk menggunakan rancangan cross sectional dimana variabel bebas

METODE PENELITIAN. observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang ilmu kesehatan jiwa.

METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional (non

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan penelitian adalah Ilmu Kedokteran Jiwa.

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan pembelajaran dari beberapa buku-buku literatur yang membahas. merupakan formula baku bersumber dari pustaka.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah penelitian non eksperimental, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Bab III METODE PENELITIAN. pada satu waktu tertentu (Sastroasmoro, 2002).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah Correlational Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi antara kedua variabel tersebut, dengan pendekatan cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan hubungan antar

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode deskriptif yaitu suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sectional. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional yaitu variabel pada obyek

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan hubungan antar variabel yaitu pemberian MP ASI dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB V PEMBAHASAN. tunagrahita ringan dan sedang di SLB Negeri Surakarta dilakukan pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode survey dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo.

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Metode cross sectionalmerupakan suatu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. antar variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik untuk mengetahui faktor

BAB III METODE PENELITIAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV METODE PENELITIAN. sampel, lokasi dan waktu penelitian, variabel, cara pengukuran dan definisi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah Descriptive Correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional (potong lintang)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. data yang menggunakan pendekatan Retrospektif yaitu, melihat ke

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional yaitu penelitian yang pengukuran variabel bebas (dukungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Disiplin ilmu yang terkait dengan penelitian ini adalah ilmu psikiatri.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa.

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi non-eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah yang digunakan adalah penelitian Cross

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. tingkat pengetahuan dan status gizi balita. Variabel independen dan variabel

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian A.1. Ruang Lingkup Keilmuan Penelitian ini merujuk pada bidang keilmuan Ilmu Kesehatan Jiwa, Sub Bidang Psikiatri Ilmu Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja. A.2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan secara bertahap yang dimulai dengan permohonan ijin ke pihak sekolah tempat dilaksanakan penelitian dan Dinas Pendidikan Kota Semarang pada bulan februari 2012. Pengambilan data setelah mendapat kesepakatan oleh pihak sekolah dan kordinator pendidikan dilaksanakan pada tanggal 5-10 Maret 2012. A.3. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di lingkungan SMP Negeri 2 Semarang B. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan secara cross sectional. Dalam penelitian cross sectional digunakan pendekatan transversal, dimana observasi terhadap variabel bebas (faktor resiko) dan variabel terikat (efek) dilakukan hanya sekali pada saat yang sama. C. Populasi dan Sampel C.1. Populasi Siswa 1 kelas akselerasi sejumlah seluruh siswa dalam 1 kelas = 20 siswa dan siswa kelas regular sejumlah 175 siswa kelas regular yang terbagi dalam 7 kelas dalam 1 angkatan di SMP Negeri 2 Semarang. http://digilib.unimus.ac.id 19

C.2. Sampel Subjek penelitian adalah siswa kelas akselerasi dan siswa kelas regular yang keduanya sedang dalam fase pembelajaran. C.2.1 Kriteria Inklusi a. Terdaftar dan aktif dalam pembelajaran di SMP Negeri 2 Semarang b. Memiliki skor L-MMPI < 10 c. Bersedia menjadi responden dalam penelitian ini. C.2.2 Kriteria Ekslusi a. Tidak sedang menderita sakit parah ataupun pasca bedah. b. Tidak sedang mengalami kematian salah satu anggota keluarga. Pencuplikan pertama dilakukan secara menyeluruh (sampel jenuh) pada siswa kelas akselerasi dimana keseluruhan siswa secara langsung menjadi sampel, kemudian dilanjutkan pencuplikan dengan metode random sampling secara proporsional pada siswa kelas reguler. Pencuplikan acak sederhana kelas reguler dilakukan agar masing-masing subjek atau unit populasi memiliki peluang yang sama dan independen untuk terpilih ke dalam sampel. 24 Rumus pengambilan besar sampel untuk siswa kelas reguler dilakukan menggunakan rumus dengan persamaan sebagai berikut. n= N { 1 + N (d) 2 } dimana: N= Jumlah populasi d = Limit dari error / presisi absolut (7%) 25 http://digilib.unimus.ac.id 20

Jumlah populasi yang telah diketahui yaitu sejumlah 175 siswa, menggunakan presisi absolut sebesar 7%, maka didapatkan hasil besar sampel yang akan diteliti adalah sejumlah 94 siswa, dimana sampel akan diseleksi kembali dengan menggunakan kuesioner L-MMPI (skor < 10) sebagai syarat responden dapat diteliti. Pembagian kuesioner dilaksanakan setelah timbul kesepakatan antara peneliti dan pihak sekolah yang membuahkan hasil sebagai berikut, penelitian dilaksanakan di kelas akselerasi 1 yang memiliki siswa sejumlah 20 orang dan 4 kelas reguler ( 7A, 7F, 8B, dan 2 ruang kelas 9) dengan total siswa masing-masing kelas sejumlah 25 orang. Pada penelitian yang dilaksanakan di kelas reguler, tercatat sebanyak 3 orang mengajukan ijin sakit, sehingga total responden yang didapat dari kelas reguler berjumlah 122 orang. D. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas: program kelas akselerasi dan siswa kelas regular. 2. Variabel terikat: tingkat kecemasan dan tingkat depresi siswa kelas akselerasi dan kelas reguler. E. Bahan dan Alat Alat dan bahan penelitian : 1. Kuesioner L-MMPI ( Kuesioner untuk mendeteksi kebohongan responden). 2. Kuesioner TMAS (Kuesioner untuk mengetahui tingkat kecemasan responden) 3. Kuesioner BDI (Kuesioner untuk mengetahui tingkat depresi responden). F. Data Yang Dikumpulkan Data yang didapatkan merupakan data primer yang dikumpulkan dari sumber perorangan dimana data primer dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh secara langsung dari jawaban responden melalui penyebaran kuesioner. http://digilib.unimus.ac.id 21

Data primer yang didapat meliputi :Identitas responden melalui wawancara. 1. Data skor L-MMPI menggunakan kuesioner. 2. Data skor TMAS dan BDI menggunakan kuesioner. Data sekunder pada penelitian berupa profil sekolah, jumlah kelas, dan penyelenggaraan kelas didapatkan melalui wawancara dengan pihak tata usaha sekolah dan kordinator pendidikan baik kelas akselerasi maupun kordinator kelas reguler G. Prosedur Pengambilan Data 1. Dilakukan pengambilan sampel jenuh pada kelas akselerasi, dimana seluruh populasi kelas menjadi sampel 2. Dilakukan pengambilan random sampling pada siswa kelas reguler. 3. Responden mengisi kuesioner L-MMPI untuk mengetahui angka ketidakjujuran subjek. Bila didapatkan angka 10 maka responden invalid dan dikeluarkan dari sampel penelitian. 4. Responden mengisi kuesioner TMAS untuk mengetahui tingkat kecemasan. Responden dinyatakan cemas bila jumlah jawaban ya pada pilihan yang favorable dan jumlah jawaban tidak pada pilihan yang unfavorable = 21. 5. Responden mengisi kuesioner BDI untuk mengetahui tingkat depresi. Klasifikasi nilainya menurut Bumberry (1978) adalah sebagai berikut: a. Nilai 0-9 menunjukkan tidak ada gejala depresi. b. Nilai 10-15 menunjukkan adanya depresi ringan. c. Nilai 16-23 menunjukkan adanya depresi sedang. d. Nilai 24-63 menunjukkan adanya depresi berat. 23 Namun pada penelitian ini yang dinilai adalah skornya, bukan klasifikasi depresi itu sendiri. http://digilib.unimus.ac.id 22

H. Alur Penelitian Subjek Penelitian Gambar 3. Skema Penelitian I. Definisi Operasional I.1. Penyelenggaraan Kelas a. Program kelas akselerasi adalah penyelenggaraan kelas dimana siswa SMP Negeri 2 Semarang yang menjalani proses belajar yang padat dan memiliki porsi yang besar dalam daya serap pelajaran serta persiapan ujian baik tertulis atau praktek yang terkadang dilaksanakan beberapa kali dalam sebulan. b. Program kelas reguler adalah Penyelenggaraan kelas dimana siswa SMP Negeri 2 Semarang yang menjalani pembelajaran tidak jauh berbeda dengan siswa pada sekolah umum lainnya. http://digilib.unimus.ac.id 23

I.2. Kecemasan Kecemasan: suatu keadaan patologis yang ditandai oleh perasaan ketakutan disertai tanda somatik pertanda sistem saraf otonom yang hiperaktif. 11 Kecemasan sebagai keadaan pada subjek penelitian diukur dengan kuesioner TMAS, TMAS berisi 50 butir pertanyaan dimana responden menjawab keadaan ya atau tidak sesuai dengan keadaan dirinya, dengan memberi tanda (X) pada kolom yang disediakan. TMAS terdiri dari 13 pertanyaan unfavourable dan 37 pertanyaan favourable. Setiap jawaban dari pertanyaan favourable bernilai 1 untuk jawaban ya dan 0 untuk jawaban tidak. Sedang pada pertanyaan unfavourable bernilai 1 untuk jawaban tidak dan 0 untuk jawaban ya I.3. Depresi Depresi adalah gangguan perasaan atau mood yang disertai komponen psikologi berupa sedih, susah, tidak ada harapan dan putus asa disertai komponen biologi atau somatik misalnya anoreksia, konstipasi dan keringat dingin. 14 Depresi diukur dengan BDI (Beck s Depression Inventory). Standar cut off point-nya menurut Bumberry (1978) adalah sebagai berikut: 1) Nilai 0-9 menunjukkan tidak ada gejala depresi. 2) Nilai 10-15 menunjukkan adanya depresi ringan. 3) Nilai 16-23 menunjukkan adanya depresi sedang. 4) Nilai 24-63 menunjukkan adanya depresi berat. Namun pada penelitian ini yang dinilai adalah skornya, bukan klasifikasi depresi. J. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh akan diolah dengan langkah sebagai berikut : 1. Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan. Dilakukan pada tahap pengumpulan data. http://digilib.unimus.ac.id 24

2. Coding merupakan kegiatan member kode numeric (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Data yang diberi kode adalah jenis kelamin ( laki-laki = 1, perempuan = 2), tingkat kecemasan ( cemas = 1, tidak cemas = 0), tingkat depresi ( depresi = 1, tidak depresi = 0). 3. Entry adalah proses pemasukan data yang sebelumnya sudah dilakukan pengkodean dalam computer untuk analisis lebih lanjut. 4. Tabulasi adalah memasukkan data dalam tabel dan menarasikannya. Data yang diperoleh dari penelitian akan dilakukan analisis dengan uji t. Uji t adalah teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas, data berbentuk interval dan sampelnya kecil. Penggunaan uji t termasuk dalam uji parametrik sehingga menganut asumsi-asumsi data berdistribusi normal, dan sebaran data homogen. 26 http://digilib.unimus.ac.id 25