kegiatan below the line seperti selling and sampling product, event sponsorship, dan branding and merchandising karena dinilai lebih efektif dan lebih

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. tahun 2013). Adapun sektor-sektor yang termasuk ke dalam industri minuman

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dengan harapan produk dapat dilihat, dipahami dan dibeli oleh pembeli

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kota maupun daerah. Iklan sudah berkembang menjadi sistem

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, bisnis bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

B. Keterbatasan penelitian

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara industri minuman, kategorinya sangatlah banyak, mulai dari minuman

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menyebabkan terjadinya perdagangan bebas yang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

I. PENDAHULUAN. [28 Februari 2011] 1 Makanan dan Minuman

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak persaingan bisnis antar perusahaan yang semakin ketat dan setiap

BAB I PENDAHULUAN. No Industri Market Size (dalam triliun)

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa

PERIKLANAN. (Chapter 1, Perkenalan Periklanan)

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya suatu perusahaan atau pengiklan melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin bertumbuhnya perekonomian suatu negara, tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada

BAB I PENDAHULUAN. Coca-Cola adalah perusahaan global yang beroperasi pada skala lokal.coca-cola

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share) Durianto,

BAB II TUJUAN KOMUNIKASI

Account Executive merupakan peran yang penting dalam sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang media karena yang tugasnya juga sebagai key person y

BAB I PENDAHULUAN. Semakin modern perkembangan zaman menyebabkan timbulnya berbagai. usaha bisnis yang tentu mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. PT. BeCom SOLO. dukungan dan kerjasama untuk membuat sebuah event organizer. Mulai dari

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi ada faktor-faktor lain yang penting dalam mengembangkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. ramah lingkungan. Bahkan sebagian besar limbah produk tersebut yang tidak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2008, berbagai sektor industri mengalami tantangan yang sangat

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

A. Aspek Perencanaan Kreatif Riset

BAB I PENDAHULUAN. pada industri otomotif nasional pada saat ini, meskipun pada tahun 2011 terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

BAB I PENDAHULUAN. Speciality Reguler. Children

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

biaya koneksi internet yang murah, dan berkembangnya smartphone. Pertumbuhan pengguna internet ini, tidak hanya terbatas pada kalangan muda dari golon

BAB I PENDAHULUAN. Di era teknologi dan persaingan pasar yang semakin ketat sekarang ini,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang tidak mengenal batas membuat dunia bisnis harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. senang menggunakan pakaian yang bermotif batik baik digunakan saat santai, kuliah

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari. Segala interaksi yang terjadi merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

2016 ANALISIS EFEKTIVITAS IKLAN HYDRO COCO DENGAN MENGGUNAKAN METODE EPIC MODEL UNTUK MENINGKATKAN BRAND AWARENESS:

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. memperkenalkan bidang bisnis yang mereka miliki kepada konsumen.

I. PENDAHULUAN. Teh atau lebih dikenal dengan nama latin Camelia sinensis L. merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. periklanan yang berdiri. Hal tersebut dikarenakan sekarang ini iklan telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

perkembangan industri makanan dan minuman secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dilakukan oleh perushaan dalam mempublikasikan atau

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam era globalisasi persaingan bisnis semakin dinamis dan kompleks,

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. maksimal untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara sosial. Corporate Social Responsibility (CSR) kini dipandang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia sedang berkembang dengan pesatnya. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik di mata konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan jawaban produsen satu satunya dalam hal memenuhi tantangan. Dalam persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang, dinamika lingkungan bisnis berdampak pada perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. ketat, khususnya pada perusahaan yang bergerak dalam industri Fast Moving

1. BAB I 2. PENDAHULUAN. Johnson Indonesia merupakan perusahaan industri susu kelas premium yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan untuk makan dan minum,

BAB 1 PENDAHULUAN. juga semakin ketat hal ini terjadi seiring munculnya beberapa produk obat -

BAB I PENDAHULUAN. hidup, pola pikir, sikap dan perilaku masyarakat Indonesia ikut berubah dan

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Shampoo merupakan salah satu kategori produk dengan tingkat persaingan

BAB I PENDAHULUAN. semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat

Senayan City, Pondok Indah Mall, Tunjungan Plaza 4 Surabaya, Kuta Beach Walk, Grand Indonesia Shopping Mall, Kota Kasablanka, Kemang Village, dan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ada pepatah yang berbunyi Mempertahankan sesuatu lebih sulit daripada

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

Hubungan Terpaan Bauran Promosi Rokok Apache dengan Minat Membeli. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan. Pendidikan Strata 1

BAB I PENDAHULUAN. penentu eksitensi suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat terus eksis jika

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Jumlah penduduk yang meningkat setiap tahunnya di Indonesia, turut mendorong jumlah produksi kebutuhan pokok salah satunya adalah industri FMCG (fast moving consumer goods). Perkembangan FMCG di empat puluh tiga kategori pada tahun 2010 naik menjadi 11% dibandingkan tahun 2009 hanya mengalami peningkatan sebesar 8,5%. Dari 10 kategori yang tercatat di kelompok minuman seperti sirup, minuman berenergi, minuman isotonik, minuman berkarbonat, air minum dalam kemasan, teh siap minum, kopi siap minum, jus siap minum, susu pertumbuhan, serta susu siap minum yang paling berkontribusi adalah susu. Kategori susu menyumbang 10% terhadap iklan minuman di tahun 2010 dan naik 86% dari tahun sebelumnya (SWA 2011). Perkembangan FMCG menurut data di atas mengindikasikan bahwa di dalam kategori susu, baik susu pertumbuhan maupun susu siap minum terjadi persaingan yang ketat antara brand yang satu dengan yang lainnya sehingga menuntut brand melalui produknya harus tampil kreatif dan menarik dalam mengkomunikasikan brand mereka agar tidak kalah dengan kompetitor. Banyaknya varian baru yang diluncurkan oleh produsen susu siap minum, pembentukan citra serta mempertahankan penguasaan pasar membuat setiap brand tidak cukup hanya mengandalkan above the line seperti advertising, billboard, iklan media cetak, dan iklan tv dalam mempromosikan produknya. Oleh karena itu, sekarang para produsen penghasil produk FMCG, mulai melirik 1

kegiatan below the line seperti selling and sampling product, event sponsorship, dan branding and merchandising karena dinilai lebih efektif dan lebih tepat sasaran dengan target market mereka. Menurut Bunting (1996) kegiatan below the line sebagai, below the line media include those edvertising media which are usually paid commission and do not incur percentage cost Dalam melakukan kegiatan below the line, para produsen bekerja sama dengan agency dimana kegiatan yang akan dilakukan harus kreatif dalam memperkenalkan, memasarkan serta mempromosikan produk yang akan dikomunikasikan kepada konsumen. Penggunaan strategi sales promotion mengalami peningkatan karena dahulu bisnis retail hanya mengandalkan advertising dan penyebaran distribusi produk saja. Justru pada saat ini di mana konsumen sudah pintar dalam memilih produk, produsen harus merubah cara berjualan agar tidak kehilangan pangsa pasar. Oleh karena itu keberadaan advertising agency memfasilitasi dalam penyebaran distribusi produk yang akan ditangani mulai dari karakteristik konsumen, target market, hingga kompetitor. Pengetahuan ini sangat membantu agency agar dapat memberikan strategi yang tepat kepada klien dalam mengkomunikasikan dan mempromosikan produk mereka. PT Noffa Pratama atau yang lebih dikenal dengan nama Netplus merupakan salah satu agency lokal di Indonesia yang telah berdiri dari tahun 2002. Netplus telah menangani berbagai macam kegiatan below the line yang dibutuhkan klien seperti event sponsorship, branding & merchandising, dan sampling & selling. Netplus berkembang menjadi agency yang memiliki strategi 2

pemasaran khususnya melalui media below the line. Adapun beberapa klien Netplus, seperti: Danone, Kellogs, Phiplips, CIMB Niaga, Daya Varia Grup, Stabilo, Motorola, Glaxo Smith Kline, Mizone, Cadbury, Nutricia, Bentoel Grup, Softex, Frisian Flag, Three, 3M, Sampoerna Grup, Bank Bukopin, Baygon, Osram, Universitas Tarumanegara, Coca-cola, dan Nestle. Itu semua bisa dikatakan beberapa perusahaan besar yang menghasilkan produk yang cukup dikenal oleh masyarakat luas di Indonesia (Netplus 2010). Salah satu brand yang sedang ditangani oleh Netplus saat ini adalah Milo. Milo merupakan salah satu produk global dari Nestle yang sejak tahun 1974 masuk ke pasar Indonesia. Milo merupakan minuman cokelat berenergi yang dibuat dari bahan alami serta kaya vitamin dan nutrisi yang baik bagi tubuh (Nestle 2012). Dalam beriklan, Milo berkontribusi sebesar Rp 103 Miliar. Angka ini dinilai cukup tinggi karena dilihat dari pangsa pasar Indonesia yang besar sehingga diperlukan biaya yang tidak sedikit dalam merebut market share dari customer (SWA 2011). Salah satu cara yang digunakan oleh Milo dalam menjaga market share adalah Milo School Competition yang merupakan agenda tahunan dari Milo untuk pangsa pasar di Indonesia. Sebagai pendukung acara tahunan Milo School Competition, Milo mengadakan in store sampling di supermarket-supermarket lokal. In store sampling adalah memberikan contoh produk di dalam toko ataupun supermarket ketika konsumen sedang berbelanja (Shimp 2010). Tujuan diadakan in store sampling adalah agar calon konsumen atau kosumen dapat merasakan langsung manfaat serta kegunaan dari produk yang ditawarkan, dalam hal ini produk yang ditawarkan adalah susu Milo siap minum. 3

Netplus mendapat tugas untuk mengadakan in store sampling di 5 kota yaitu Malang, Bandung, Manado, Jambi, dan Jakarta. Divisi Marketing dan Creative membuat konsep ini agar konsumen dapat merasakan langsung susu Milo dalam kemasan UHT (Ultra High Temprature). Konsep yang diusung oleh Netplus di sini lebih memperkenalkan Milo kearah manfaat serta kandungan Milo yang terbuat dari bahan alami yang tidak dimiliki oleh kompetitor. Hal tersebut diharapkan menarik konsumen untuk menjadi konsumen setia Milo (Netplus 2012). In store sampling yang dilakukan oleh Milo adalah sebagai aktivitas pendahuluan dari event Milo School Competition yang berguna untuk memperkuat brand equity Milo. Brand equity terdiri dari brand awareness dan brand image (Shimp 2010). Melalui brand awareness, Milo ingin menonjolkan sisi manfaat serta kandungan di dalam Milo yaitu protomalt dan Actigen-E. Sedangkan melalui brand image Milo ingin menonjolkan bentuk kepedulian Milo terhadap dunia olahraga di Indonesia khususnya bulutangkis. Kesesuaian bidang yang dikerjakan oleh Netplus dengan bidang yang ingin dipelajari lebih dalam oleh penulis yaitu kegiatan below the line khususnya sales promotion, sampling & premiums maka penulis memutuskan untuk melaksanakan magang di Netplus. I.2. Tujuan Magang Tujuan magang yang dilakukan penulis di Netplus adalah sebagai berikut: 1. Penulis ingin mempelajari aktivitas account executive di Netplus. 2. Penulis ingin mempelajari kegiatan sales promotion yang dilakukan oleh Netplus dalam menangani klien. 4

3. Penulis ingin mempelajari peranan-peranan marketing communication mix lainnya dalam mendukung kegiatan sales promotion. 4. Penulis ingin mempelajari pengembangan brand equity yang dihasilkan dari pra event Milo School Competition 2012. I.3. Ruang Lingkup dan Batasan Magang Dalam melaksanakan magang di Netplus, penulis ditempatkan di Division of Marketing and Creative sebagai account executive yang bertugas memberikan ide serta konsep untuk sebuah event Milo School Competition yang diminta oleh klien, mengikuti pitching, membuat laporan tiap kota, mempersiapkan kebutuhan event Milo School Competition, sampai eksekusi dan tanggung jawab atas kelancaran event Milo School Competition di lapangan. I.4. Waktu dan Lokasi Magang Waktu pelaksanaan magang dimulai pada tanggal 9 Januari sampai dengan 9 Mei 2012 dengan jam kerja seperti karyawan lain yaitu hari Senin Jumat pk. 09.00 s/d pk 17.00 WIB dan hari Sabtu Minggu: (jika ada event yang dilaksanakan pada hari tersebut). Pemilihan tempat magang di PT. Noffa Pratama atau Netplus beralamat di: PT. Noffa Pratama atau Netplus Ruko Tol Boulevard Blok D21 BSD City Telp. (021) 726 2183 / (021) 726 0006 5